YESUS KRISTUS ADALAH PRIBADI CORPUS DELICTI
A. KETAATAN KEPADA KEHENDAK BAPA
Yesus membuktikan kesalahan Iblis melalui ketaatan-Nya kepada Allah Bapa. Berikut beberapa aspek:
ASPEK TEOLOGIS
1. Ketaatan Yesus: Yesus menunjukkan ketaatan sempurna kepada Allah Bapa
(Yohanes 4:34, 5:30, 6:38).
2. Kemenangan atas godaan: Yesus menang atas godaan Iblis di padang gurun
2. Kemenangan atas godaan: Yesus menang atas godaan Iblis di padang gurun
(Matius 4:1-11, Markus 1:12-13, Lukas 4:1-13).
3. Penebusan dosa: Yesus membayar harga dosa manusia dengan kematian-Nya di kayu salib (Rom 5:12-21, 1 Korintus 15:55-57).
3. Penebusan dosa: Yesus membayar harga dosa manusia dengan kematian-Nya di kayu salib (Rom 5:12-21, 1 Korintus 15:55-57).
ASPEK BIBLIS
1. Yohanes 14:30-31: Yesus menyerahkan diri kepada Allah Bapa.
2. Ibrani 5:8-9: Yesus belajar ketaatan melalui penderitaan.
3. Matius 26:39: Yesus berdoa, "Jadilah kehendak-Mu."
ASPEK MORAL DAN SPIRITUAL
1. Ketaatan sebagai contoh: Yesus menunjukkan ketaatan sebagai contoh bagi umat-Nya.
2. Kemenangan atas dosa: Yesus membuktikan kesalahan Iblis dengan mengalahkan dosa dan kematian.
3. Pengampunan dosa: Yesus membuka jalan pengampunan dosa bagi umat-Nya.
B. KETAATAN TUHAN YESUS KEPADA KEHENDAK ALLAH BAPA MEMBUKTIKAN KESALAHAN IBLIS DAN ADAM
Ketaatan Yesus kepada Allah Bapa membuktikan kesalahan IBLIS dan ADAM dalam beberapa aspek:
ASPEK TEOLOGIS
1. Ketaatan Yesus menunjukkan kesetiaan kepada Allah Bapa (Yohanes 4:34, 5:30).
2. Mengalahkan godaan Iblis
(Matius 4:1-11, Lukas 4:1-13).
3. Membuktikan kesalahan Adam dengan menaati perintah Allah (Rom 5:12-19).
3. Membuktikan kesalahan Adam dengan menaati perintah Allah (Rom 5:12-19).
PERBANDINGAN DENGAN ADAM
1. Adam tidak taat, sedangkan Yesus taat
(Rom 5:12-19).
2. Adam memilih dosa, Yesus memilih kesucian (1 Korintus 15:22).
3. Adam menyebabkan kematian, Yesus membawa kehidupan (1 Korintus 15:45).
2. Adam memilih dosa, Yesus memilih kesucian (1 Korintus 15:22).
3. Adam menyebabkan kematian, Yesus membawa kehidupan (1 Korintus 15:45).
PENGARUH ATAS IBLIS
1. Ketaatan Yesus mengalahkan kekuatan Iblis (Kolose 2:15).
2. Iblis diusir dari surga (Wahyu 12:7-9).
3. Yesus menjadi Penebus dosa manusia (Rom 5:12-21).
KONSEKUENSI
1. Manusia dapat diselamatkan melalui iman kepada Yesus (Yohanes 3:16).
2. Hubungan antara Allah dan manusia dipulihkan (2 Korintus 5:18-19).
3. Kekuatan Iblis dilawan oleh kekuatan Yesus (Efesus 6:10-18).
C. YESUS MEMBUKTIKAN KEGAGALAN IBLIS MENGHENTIKAN RENCANA DAN KEHENDAK ALLAH
Konsep "Corpus Delicti" berasal dari hukum Romawi, merujuk pada bukti fisik atau materiil yang membuktikan kejahatan atau kesalahan.
Dalam konteks teologi Kristen, Yesus dapat dianggap sebagai "Corpus Delicti" atau bukti kesalahan Iblis dalam beberapa aspek:
Dalam konteks teologi Kristen, Yesus dapat dianggap sebagai "Corpus Delicti" atau bukti kesalahan Iblis dalam beberapa aspek:
ASPEK TEOLOGIS
1. Kematian Yesus: Kematian Yesus di kayu salib membuktikan kegagalan Iblis untuk menghentikan rencana Allah
(1 Korintus 2:8, Kolose 2:15).
2. Kebangkitan Yesus: Kebangkitan Yesus membuktikan kekuatan Allah dan kegagalan Iblis untuk menghentikan rencana Allah
2. Kebangkitan Yesus: Kebangkitan Yesus membuktikan kekuatan Allah dan kegagalan Iblis untuk menghentikan rencana Allah
(1 Korintus 15:55-57, Efesus 1:20-22).
3. Penebusan dosa: Yesus membayar harga dosa manusia, membuktikan kesalahan Iblis dalam menyesatkan manusia
3. Penebusan dosa: Yesus membayar harga dosa manusia, membuktikan kesalahan Iblis dalam menyesatkan manusia
(Rom 5:12-21, 1 Yohanes 3:8).
ASPEK BIBLIS
1. Yesaya 53: Yesus sebagai korban penebusan dosa.
2. Yohanes 12:31-33: Kematian Yesus menghakimi dunia dan mengusir Iblis.
3. 1 Yohanes 3:8: Yesus datang untuk menghancurkan karya Iblis.
ASPEK TEOLOGIS KONTEMPORER
1. Kemenangan atas kematian: Yesus membuktikan kekuatan Allah atas kematian dan kesalahan Iblis.
2. Pengampunan dosa: Yesus membuktikan kasih Allah dan kesalahan Iblis dalam menyesatkan manusia.
3. Kehadiran Roh Kudus: Yesus mengutus Roh Kudus untuk membimbing dan menghibur umat-Nya.
D. HUKUM TAURAT ADALAH CORPUS DELICTI
Hukum Taurat dalam Alkitab dapat dianggap sebagai "Corpus Delicti" (bukti kesalahan) karena beberapa alasan:
Aspek Teologis
1. Membuktikan kesalahan manusia: Hukum Taurat menunjukkan ketidakmampuan manusia untuk memenuhi standar Allah (Rom 3:20, Gal 3:10).
2. Membuktikan keadilan Allah: Hukum Taurat menunjukkan keadilan dan kesucian Allah (Rom 7:12, 1 Petrus 1:15-16).
3. Membuktikan kebutuhan penebusan: Hukum Taurat menunjukkan kebutuhan manusia akan penebusan dari dosa (Gal 3:24-25, Rom 7:24-25).
1. Membuktikan kesalahan manusia: Hukum Taurat menunjukkan ketidakmampuan manusia untuk memenuhi standar Allah (Rom 3:20, Gal 3:10).
2. Membuktikan keadilan Allah: Hukum Taurat menunjukkan keadilan dan kesucian Allah (Rom 7:12, 1 Petrus 1:15-16).
3. Membuktikan kebutuhan penebusan: Hukum Taurat menunjukkan kebutuhan manusia akan penebusan dari dosa (Gal 3:24-25, Rom 7:24-25).
Aspek Biblis
1. Keluaran 20:1-17: Hukum Taurat diberikan kepada Musa.
2. Rom 3:20: Hukum Taurat menunjukkan kesalahan manusia.
3. Gal 3:10-14: Hukum Taurat menunjukkan kebutuhan penebusan.
4. Ibrani 10:1-4: Hukum Taurat sebagai bayangan penebusan.
1. Keluaran 20:1-17: Hukum Taurat diberikan kepada Musa.
2. Rom 3:20: Hukum Taurat menunjukkan kesalahan manusia.
3. Gal 3:10-14: Hukum Taurat menunjukkan kebutuhan penebusan.
4. Ibrani 10:1-4: Hukum Taurat sebagai bayangan penebusan.
Aspek Teologis Kontemporer
1. Keadilan dan kesucian Allah.
2. Kebutuhan penebusan dosa.
3. Pentingnya iman dan kasih.
1. Keadilan dan kesucian Allah.
2. Kebutuhan penebusan dosa.
3. Pentingnya iman dan kasih.
E. MANUSIA DIAMANATKAN OLEH ALLAH UNTUK MENAKLUKKAN IBLIS
Kejadian 1:28 memang mengandung makna yang luas tentang mandat Allah kepada manusia. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut:
1. ALLAH MENGUJI KESETIAAN DAN KETAATAN MANUSIA
Dalam konteks ini, kehadiran Iblis di Taman Eden dapat dipandang sebagai:
1. Uji kesetiaan dan kepercayaan Adam dan Hawa.
2. Kesempatan bagi manusia untuk menunjukkan kemandirian dan kebebasan pilihan.
3. Peluang bagi manusia untuk menaklukkan kejahatan.
Mandat Kejadian 1:28 mencakup:
1. Uji kesetiaan dan kepercayaan Adam dan Hawa.
2. Kesempatan bagi manusia untuk menunjukkan kemandirian dan kebebasan pilihan.
3. Peluang bagi manusia untuk menaklukkan kejahatan.
Mandat Kejadian 1:28 mencakup:
Aspek Spiritual
1. Mengusai kejahatan dan dosa.
2. Menjaga kesucian dan kebenaran.
3. Membangun hubungan dengan Allah.
1. Mengusai kejahatan dan dosa.
2. Menjaga kesucian dan kebenaran.
3. Membangun hubungan dengan Allah.
Aspek Praktis
1. Mengelola alam semesta.
2. Mengendalikan kekuatan jahat.
3. Membangun masyarakat yang adil.
1. Mengelola alam semesta.
2. Mengendalikan kekuatan jahat.
3. Membangun masyarakat yang adil.
Dengan demikian, kehadiran Iblis di Taman Eden memang merupakan bagian dari rencana Allah untuk menguji dan memperkuat manusia.
2. ALLAH MENGAMANATKAN MANUSIA UNTUK MENAKLUKKAN IBLIS
Kejadian 1:28 memang menuliskan bahwa Allah memberi mandat kepada manusia untuk "MENGUASAI" atau "MENAKLUKKAN" alam semesta, termasuk IBLIS.
Makna Taklukkan Bumi
1. Mengelola dan memelihara bumi (stewardship).
2. Mengembangkan dan mengisi bumi dengan kebudayaan dan peradaban.
3. Menguasai dan mengendalikan kekuatan alam.
1. Mengelola dan memelihara bumi (stewardship).
2. Mengembangkan dan mengisi bumi dengan kebudayaan dan peradaban.
3. Menguasai dan mengendalikan kekuatan alam.
Hubungan dengan Iblis
1. Iblis tidak secara langsung disebutkan dalam Kejadian 1:28.
2. Namun, dalam konteks teologis, "TAKLUKKANLAH BUMI" dapat diartikan sebagai perjuangan melawan kekuatan jahat, termasuk IBLIS.
3. Dalam Kitab Wahyu 12:9, Iblis digambarkan sebagai "penguasa dunia ini" yang harus ditaklukkan oleh kekuatan Allah.
1. Iblis tidak secara langsung disebutkan dalam Kejadian 1:28.
2. Namun, dalam konteks teologis, "TAKLUKKANLAH BUMI" dapat diartikan sebagai perjuangan melawan kekuatan jahat, termasuk IBLIS.
3. Dalam Kitab Wahyu 12:9, Iblis digambarkan sebagai "penguasa dunia ini" yang harus ditaklukkan oleh kekuatan Allah.
Implikasi Teologis
1. Mandat kebudayaan: Manusia diberi tugas mengembangkan dan mengelola bumi.
2. Tanggung jawab moral: Manusia bertanggung jawab atas tindakannya terhadap alam dan sesama.
3. Perjuangan antara baik dan jahat: Manusia harus memilih antara mengikuti Allah atau mengikuti keinginan sendiri.
1. Mandat kebudayaan: Manusia diberi tugas mengembangkan dan mengelola bumi.
2. Tanggung jawab moral: Manusia bertanggung jawab atas tindakannya terhadap alam dan sesama.
3. Perjuangan antara baik dan jahat: Manusia harus memilih antara mengikuti Allah atau mengikuti keinginan sendiri.
F. RENCANA UTAMA IBLIS ADALAH MENGGAGALKAN RENCANA ALLAH DALAM KARYA PENYELAMATAN MANUSIA
1. Menggagalkan rencana Allah: Iblis berusaha menghentikan rencana Allah untuk menyelamatkan umat manusia melalui Yesus.
2. Membunuh Yesus: Iblis berusaha membunuh Yesus sejak kelahiran-Nya (Matius 2:16-18).
3. Menggodai Yesus: Iblis mencoba menggodai Yesus di padang gurun untuk menyerah pada keinginan duniawi (Matius 4:1-11).
2. Membunuh Yesus: Iblis berusaha membunuh Yesus sejak kelahiran-Nya (Matius 2:16-18).
3. Menggodai Yesus: Iblis mencoba menggodai Yesus di padang gurun untuk menyerah pada keinginan duniawi (Matius 4:1-11).
Tujuan
1. Menghancurkan keselamatan: Iblis ingin menghancurkan keselamatan yang ditawarkan Allah melalui Yesus.
2. Mempertahankan kekuasaan: Iblis ingin mempertahankan kekuasaannya atas dunia dan manusia.
3. Menghentikan penebusan: Iblis ingin menghentikan penebusan dosa yang akan dilakukan Yesus.
2. Mempertahankan kekuasaan: Iblis ingin mempertahankan kekuasaannya atas dunia dan manusia.
3. Menghentikan penebusan: Iblis ingin menghentikan penebusan dosa yang akan dilakukan Yesus.
Metode
1. Godaan: Iblis menggunakan godaan untuk menyerah pada keinginan duniawi.
2. Penganiayaan: Iblis memakai orang-orang untuk menganiaya Yesus.
3. Pembunuh: Iblis memakai Herodes untuk membunuh Yesus saat bayi.
1. Godaan: Iblis menggunakan godaan untuk menyerah pada keinginan duniawi.
2. Penganiayaan: Iblis memakai orang-orang untuk menganiaya Yesus.
3. Pembunuh: Iblis memakai Herodes untuk membunuh Yesus saat bayi.
Hasil
1. Kegagalan: Rencana Iblis gagal karena Yesus tetap setia kepada Allah Bapa.
2. Kemenangan Yesus: Yesus menang atas godaan dan kematian.
3. Penebusan dosa: Yesus berhasil menebus dosa manusia.
1. Kegagalan: Rencana Iblis gagal karena Yesus tetap setia kepada Allah Bapa.
2. Kemenangan Yesus: Yesus menang atas godaan dan kematian.
3. Penebusan dosa: Yesus berhasil menebus dosa manusia.
G. ALASAN IBLIS MENGGAGALKAN RENCANA PENYELAMATAN MANUSIA
Menurut teologi Kristen, Iblis berusaha menggagalkan penebusan manusia karena beberapa alasan:
Alasan Utama
1. Kebencian terhadap Allah: Iblis membenci Allah dan tidak ingin Allah memiliki hubungan dengan manusia.
1. Kebencian terhadap Allah: Iblis membenci Allah dan tidak ingin Allah memiliki hubungan dengan manusia.
(Yesaya 14:13-14, Wahyu 12:9).
2. Kekuasaan dan pengaruh: Iblis ingin mempertahankan kekuasaannya atas dunia dan manusia (Lukas 4:6, 1 Yohanes 5:19).
3. Iri hati: Iblis iri dengan kasih Allah kepada manusia dan ingin menghancurkan hubungan tersebut (Yesaya 14:13-14).
2. Kekuasaan dan pengaruh: Iblis ingin mempertahankan kekuasaannya atas dunia dan manusia (Lukas 4:6, 1 Yohanes 5:19).
3. Iri hati: Iblis iri dengan kasih Allah kepada manusia dan ingin menghancurkan hubungan tersebut (Yesaya 14:13-14).
Alasan Teologis
1. Pemberontakan terhadap Allah: Iblis memberontak terhadap Allah dan tidak ingin Allah memiliki otoritas atas manusia
1. Pemberontakan terhadap Allah: Iblis memberontak terhadap Allah dan tidak ingin Allah memiliki otoritas atas manusia
(Yesaya 14:13-14).
2. Penghancuran ciptaan Allah: Iblis ingin menghancurkan ciptaan Allah, yaitu manusia (Roma 5:12-19).
3. Penghalangan keselamatan: Iblis ingin menghalangi keselamatan yang ditawarkan Allah melalui Yesus Kristus (Yohanes 3:16).
2. Penghancuran ciptaan Allah: Iblis ingin menghancurkan ciptaan Allah, yaitu manusia (Roma 5:12-19).
3. Penghalangan keselamatan: Iblis ingin menghalangi keselamatan yang ditawarkan Allah melalui Yesus Kristus (Yohanes 3:16).
Alasan Biblis
1. Yesaya 14:13-14
1. Yesaya 14:13-14
Iblis ingin menjadi seperti Allah.
2. Wahyu 12:9
2. Wahyu 12:9
Iblis adalah musuh Allah dan manusia.
3. Yohanes 8:44
3. Yohanes 8:44
Iblis adalah pembohong dan pembunuh.
4. 1 Petrus 5:8
4. 1 Petrus 5:8
Iblis berusaha menghancurkan iman manusia.
H. IBLIS MEREBUT OTORITAS DUNIA MELALUI KEJATUHAN ADAM PADA DOSA
Konsep ini didasarkan pada teologi Kristen, khususnya dalam tradisi Katolik dan Protestan. Berikut ringkasan:
Alkitab
1. Kejadian 1:28
1. Kejadian 1:28
Allah memberi mandat kepada Adam untuk menguasai bumi.
2. Kejadian 3:1-7
2. Kejadian 3:1-7
Iblis menggoda Adam dan Hawa, menyebabkan mereka jatuh ke dalam dosa.
3. Lukas 4:5-6
3. Lukas 4:5-6
Iblis menawarkan kerajaan dunia kepada Yesus.
Teologi
1. Adam sebagai wakil Allah di bumi kehilangan otoritasnya karena dosa.
2. Iblis merebut kekuasaan atas dunia melalui dosa Adam.
3. Yesus Kristus kemudian merebut kembali kekuasaan tersebut melalui pengorbanan-Nya.
1. Adam sebagai wakil Allah di bumi kehilangan otoritasnya karena dosa.
2. Iblis merebut kekuasaan atas dunia melalui dosa Adam.
3. Yesus Kristus kemudian merebut kembali kekuasaan tersebut melalui pengorbanan-Nya.
Konsekuensi
1. Manusia kehilangan hubungan dengan Allah.
2. Iblis menjadi "penguasa dunia ini"
1. Manusia kehilangan hubungan dengan Allah.
2. Iblis menjadi "penguasa dunia ini"
(1 Yohanes 5:19).
3. Yesus Kristus datang untuk merebut kembali kekuasaan tersebut (Kolose 2:15).
3. Yesus Kristus datang untuk merebut kembali kekuasaan tersebut (Kolose 2:15).
I. KEKUASAAN IBLIS DI DUNIA ADALAH TERBATAS
Dalam teologi Kristen, Iblis berkuasa atas dunia karena beberapa alasan:
Alkitab
1. Kejadian 3:1-7
Iblis menggoda Adam dan Hawa, menyebabkan mereka jatuh ke dalam dosa.
2. Yohanes 12:31, 14:30, 16:11
Iblis disebut "penguasa dunia ini".
3. 1 Yohanes 5:19
"Dunia ini berada di bawah kekuasaan Iblis".
4. Lukas 4:5-6
Iblis menawarkan kerajaan dunia kepada Yesus.
Alasan Teologis
1. Adam menyerahkan kekuasaannya kepada Iblis melalui dosa (Rom 5:12-19).
2. Iblis menjadi "penguasa kegelapan"
(Kolose 1:13).
3. Dosa manusia memberi kesempatan Iblis berkuasa (1 Korintus 5:5).
4. Kekuasaan Iblis terbatas dan diizinkan Allah (Ayub 1:12, 2:6).
Batasan Kekuasaan Iblis
1. Allah masih berkuasa atas semuanya (Mazmur 103:19).
2. Kekuasaan Iblis tidak tak terbatas
(Ayub 1:12, 2:6).
3. Yesus Kristus memiliki kekuasaan atas Iblis (Kolose 2:15).
4. Iblis tidak berkuasa sedikitpun atas Tuhan Yesus (Yoh 14:30)
J. ALASAN IBLIS MASIH BISA NAIK DAN TURUN SORGA SEBELUM YESUS MATI DI KAYU SALIB
Menurut teologi Kristen, Iblis masih bisa naik ke surga sebelum Yesus mati di kayu salib karena:
Alasan Biblis
1. Iblis memiliki akses ke surga sebagai "penuduh" (Ayub 1:6-12, 2:1-7).
2. Iblis berperan sebagai "musuh" Allah dan manusia (1 Petrus 5:8).
1. Iblis memiliki akses ke surga sebagai "penuduh" (Ayub 1:6-12, 2:1-7).
2. Iblis berperan sebagai "musuh" Allah dan manusia (1 Petrus 5:8).
Alasan Teologis
1. Iblis belum diusir secara resmi dari surga.
2. Allah masih memperbolehkan Iblis beroperasi dalam batas-batas tertentu (Ayub 1:12, 2:6).
3. Kekuatan Iblis belum sepenuhnya dikalahkan.
1. Iblis belum diusir secara resmi dari surga.
2. Allah masih memperbolehkan Iblis beroperasi dalam batas-batas tertentu (Ayub 1:12, 2:6).
3. Kekuatan Iblis belum sepenuhnya dikalahkan.
Perubahan Setelah Kematian Yesus
1. Kematian Yesus mengalahkan kekuatan Iblis (Kolose 2:15).
2. Iblis diusir dari surga (Wahyu 12:7-9).
3. Umat Kristen mendapat kekuatan untuk melawan Iblis (Efesus 6:10-18).
1. Kematian Yesus mengalahkan kekuatan Iblis (Kolose 2:15).
2. Iblis diusir dari surga (Wahyu 12:7-9).
3. Umat Kristen mendapat kekuatan untuk melawan Iblis (Efesus 6:10-18).
• SEBELUM TUHAN YESUS MATI, IBLIS MASIH PUNYA AKSES KE SURGA
Wahyu 12 : 9
Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut
IBLIS atau SATAN, yang MENYESATKAN
SELURUH DUNIA, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.
Ayat tersebut menggambarkan tentang kejatuhan Iblis (Satan) dari surga ke bumi. Sebelumnya, Iblis memiliki akses ke surga dan dapat berkomunikasi dengan Allah (lihat Ayub 1:6-7). Namun, setelah kejatuhan manusia ke dalam dosa, Iblis menjadi musuh Allah dan manusia.
Dalam Wahyu 12:9, dikatakan bahwa Iblis "dilemparkan ke bawah" dan "ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya". Ini berarti bahwa Iblis kehilangan aksesnya ke surga dan tidak dapat lagi berkomunikasi dengan Allah secara langsung.
Namun, perlu diingat bahwa Iblis masih memiliki kuasa dan pengaruh di bumi, dan ia terus berusaha menyesatkan manusia (lihat 1 Petrus 5:8). Iblis tidak dapat naik ke surga lagi, tetapi ia masih dapat beroperasi di bumi dan mempengaruhi manusia.
Dalam konteks ini, kejatuhan Iblis dari surga ke bumi merupakan bagian dari rencana Allah untuk mengalahkan kejahatan dan memulihkan hubungan antara Allah dan manusia melalui Yesus Kristus.
Iblis dilempar ke bumi setelah Yesus mengalahkan kejahatan dengan ketaatan-Nya kepada Bapa. Ini terjadi melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Dalam Yohanes 12:31, Yesus berkata, "Sekarang juga hakim ini akan menghakimi dunia ini, dan Iblis, pemimpin dunia ini, akan dilempar keluar."
Dan dalam Wahyu 12:9, dikatakan bahwa Iblis "dilemparkan ke bawah" dan "IA DILEMPARKAN KE BUMI, BERSAMA-SAMA DENGAN MALAIKAT-MALAIKATNYA".
Ketaatan Yesus kepada Bapa dan pengorbanan-Nya di kayu salib memungkinkan Allah untuk mengalahkan kejahatan dan melempar Iblis ke bumi. Ini merupakan kemenangan besar bagi Allah dan umat manusia, dan membuka jalan bagi keselamatan dan pemulihan hubungan antara Allah dan manusia.
Iblis belum dilempar ke bumi saat Adam dihasut di Taman Eden. Menurut Alkitab, kejadian di Taman Eden terjadi di awal sejarah manusia, sedangkan kejatuhan Iblis dari surga ke bumi terjadi setelah kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
• TUHAN YESUS MENUBUATKAN KEJATUHAN IBLIS DARI SORGA
Saat Yesus berkata "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit" (Lukas 10:18), itu merupakan nubuat tentang kejatuhan Iblis yang akan terjadi di masa depan, yaitu setelah kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Jadi, Yesus sedang mengucapkan nubuat tentang kejatuhan Iblis, bukan menggambarkan kejadian yang sudah terjadi. Nubuat ini kemudian digenapi setelah kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, saat Iblis dilempar ke bumi (Wahyu 12:9).
Dalam Lukas 10:18, Yesus berkata, "aku melihat iblis jatuh seperti kilat dari langit." Ini menunjukkan bahwa kejatuhan Iblis dari surga ke bumi terjadi setelah kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Ayub 1 : 6-7
Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis. Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi."
Saat Adam dihasut di Taman Eden, IBLIS MASIH MEMILIKI AKSES KE SURGA dan dapat berkomunikasi dengan Allah (lihat Ayub 1:6-7). Namun, setelah kejatuhan manusia ke dalam dosa, Iblis menjadi musuh Allah dan manusia, dan akhirnya dilempar ke bumi setelah kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
• NYANYIAN KEMENANGAN TUHAN YESUS ATAS IBLIS
• KEKUASAAN BAPA
• KEKUASAAN YANG DIURAPI
Wahyu 12 : 10
Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "SEKARANG TELAH TIBA
KESELAMATAN dan KUASA dan PEMERINTAHAN Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
Wahyu 12 : 11
Dan mereka mengalahkan dia oleh DARAH ANAK DOMBA, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.
Wahyu 12 : 12
Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."
• SORGA TIDAK LAGI BISA DIAKSES OLEH IBLIS SETELAH DARAH YESUS MENGALAHKAN
Wahyu 12:12 menggambarkan bahwa Iblis telah turun ke bumi dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu bahwa waktunya sudah singkat. Ini menunjukkan bahwa Iblis masih memiliki akses ke surga sebelum dikalahkan oleh darah Yesus Kristus.
Dalam Alkitab, terdapat beberapa ayat yang menggambarkan bahwa Iblis masih memiliki akses ke surga sebelum kejatuhan-Nya, seperti:
- Ayub 1:6-7: Iblis muncul di hadapan Allah di surga.
- Ayub 2:1-2: Iblis kembali muncul di hadapan Allah di surga.
- Wahyu 12:7-9: Iblis dan malaikat-malaikatnya berperang melawan Mikhael dan malaikat-malaikatnya di surga.
Namun, setelah kejatuhan Iblis, ia tidak lagi memiliki akses ke surga, dan ia dilempar ke bumi (Wahyu 12:9).
K. DARAH YESUS PUNYA KUASA MENGALAHKAN IBLIS
Dalam teologi Kristen, darah Yesus Kristus memiliki kuasa untuk mengalahkan Iblis karena beberapa alasan:
Alkitab
1. Penebusan: Darah Yesus membayar dosa manusia (1 Korintus 6:20, 1 Petrus 1:18-19).
2. Pengampunan: Darah-Nya mengampuni dosa (Matius 26:28, Efesus 1:7).
3. Kemenangan: Darah Yesus mengalahkan Iblis (Wahyu 12:11).
Teologi Kristen
1. Korban Sempurna: Yesus adalah korban sempurna, tidak bercela (Ibrani 9:14, 1 Petrus 1:19).
2. Kuasa Pengampunan: Darah-Nya memiliki kuasa mengampuni dosa (Matius 26:28).
3. Kemenangan atas Kematian: Yesus mengalahkan kematian dan Iblis (1 Korintus 15:55-57).
4. Pengudusan: Darah Yesus menyucikan orang percaya (Ibrani 9:14, 13:12).
Simbolisme
1. Darah sebagai Lambang Kehidupan: Darah melambangkan kehidupan (Leviticus 17:11).
2. Pengorbanan: Darah Yesus melambangkan pengorbanan-Nya untuk manusia.
Tradisi Kristen
1. Liturgi: Darah Yesus diperingati dalam perayaan Komuni.
2. Doa: Umat Kristen berdoa memohon perlindungan darah Yesus.
3. Pengakuan Iman: Darah Yesus diakui sebagai sumber keselamatan.
L. DARAH YESUS LAMBANG KEHIDUPAN DAN IBLIS LAMBANG KEMATIAN SEHINGGA DAPAT MENGALAHKAN IBLIS
Darah Yesus Kristus memang melambangkan kehidupan dan kekuatan untuk mengalahkan Iblis yang melambangkan kematian dan kejahatan. Berikut beberapa dasar biblis:
Dasar Alkitab
1. Yohanes 1:29 - Yesus sebagai "Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia".
2. 1 Korintus 15:55-57 - Kemenangan Yesus atas kematian dan Iblis.
3. Wahyu 12:11 - Darah Yesus mengalahkan Iblis.
4. Ibrani 2:14-15 - Yesus menghancurkan kuasa kematian.
Makna Teologis
1. Pengorbanan Yesus membayar dosa manusia.
2. Darah-Nya membersihkan dosa dan menyucikan orang percaya.
3. Kemenangan Yesus atas kematian memberikan kehidupan kekal.
4. Yesus sebagai Juruselamat dan Penebus.
Simbolisme
1. Darah = Kehidupan (Leviticus 17:11).
2. Iblis = Kematian dan kejahatan
(Yohanes 8:44).
3. Salib = Kemenangan atas kematian dan dosa.
Tradisi Kristen
1. Liturgi: Perayaan Komuni memperingati darah Yesus.
2. Doa: Umat Kristen berdoa memohon perlindungan darah Yesus.
3. Pengakuan Iman: Darah Yesus diakui sebagai sumber keselamatan.
L. KEMATIAN TUHAN YESUS MENGALAHKAN IBLIS
Kematian Yesus Kristus mengalahkan Iblis karena beberapa alasan teologis:
Alkitab
1. Kematian Yesus membayar dosa manusia
(1 Korintus 15:3, Roma 5:8).
2. Kematian-Nya menghancurkan kuasa kematian dan Iblis (Ibrani 2:14-15).
3. Yesus bangkit dari kematian, membuktikan kekuatan-Nya (1 Korintus 15:4-8).
Makna Teologis
1. Pengorbanan Yesus menutupi dosa manusia.
2. Kematian-Nya memutuskan kuasa Iblis atas manusia.
3. Kebangkitan Yesus membuktikan kemenangan atas kematian dan Iblis.
4. Yesus menjadi Juruselamat dan Penebus.
Simbolisme
1. Salib: simbol kemenangan atas dosa dan kematian.
2. Darah Yesus: lambang kehidupan dan penebusan.
3. Kebangkitan: simbol kekuatan dan kemenangan.
Doktrin Kristen
1. Doktrin Penebusan: Yesus menebus manusia dari dosa.
2. Doktrin Kemenangan: Yesus mengalahkan kematian dan Iblis.
3. Doktrin Kebangkitan: Yesus bangkit, membuktikan kekuatan-Nya.
M. KALAU MANUSIA DIAMPUNI TANPA ADA PENGGANTI, MAKA IBLIS JUGA AKAN MEMINTA PENGAMPUNAN YANG SAMA
Dalam teologi Kristen, konsep "pengganti" (atau "penebusan") sangat penting. Jika manusia diampuni tanpa pengganti, maka Iblis dapat menuntut keadilan dan meminta pengampunan yang sama.
Konsep ini dikenal sebagai "KEADILAN MORAL" atau "keadilan divine". Allah tidak dapat membiarkan kejahatan tanpa hukuman, karena itu akan merusak keadilan-Nya.
Yesus Kristus menjadi pengganti manusia dengan:
Alasan Teologis
1. Membayar dosa manusia
(Roma 3:24-25, 1 Korintus 15:3).
2. Menggenapi hukum Allah
(Matius 5:17, Roma 10:4).
3. Mengalahkan kematian dan Iblis
(1 Korintus 15:55-57, Wahyu 12:11).
Konsekuensi
1. Jika tidak ada pengganti, keadilan Allah terganggu.
2. Iblis dapat menuntut keadilan dan meminta pengampunan.
3. Manusia tidak dapat diampuni tanpa pengganti.
N. IBLIS DIUSIR DARI SORGA
Setelah Yesus membuktikan kesalahan Iblis dengan ketaatan-Nya sampai mati, Iblis diusir dari surga. Peristiwa ini digambarkan dalam Wahyu 12:7-9:
Ayat Alkitab
1. Wahyu 12:7-9:
"Maka terjadilah peperangan di surga. MIKHAEL DAN MALAIKAT-MALAIKATNYA berperang melawan naga itu, dan NAGA ITU DENGAN MALAIKAT-MALAIKATNYA berperang juga."
2. Yohanes 12:31:
"Sekarang ini, hakim dunia ini telah dihukum, dan Iblis, pemimpinnya, akan dilemparkan ke luar."
3. Efesus 1:20-21:
"Kekuatan yang sama yang bekerja dalam Kristus, membangkitkan Dia dari kematian dan mendudukkan-Nya di sebelah kanan-Nya di surga."
Makna Teologis
1. Kemenangan Yesus atas Iblis.
2. Pengusiran Iblis dari surga.
3. Ketaatan Yesus sebagai contoh bagi
1. Kemenangan Yesus atas Iblis.
2. Pengusiran Iblis dari surga.
3. Ketaatan Yesus sebagai contoh bagi
umat-Nya.
4. Penebusan dosa manusia.
4. Penebusan dosa manusia.
Konsekuensi
1. Iblis kehilangan otoritas di surga.
2. Iblis menjadi musuh yang lebih ganas terhadap manusia.
3. Umat Kristen memiliki kekuatan untuk melawan Iblis.
1. Iblis kehilangan otoritas di surga.
2. Iblis menjadi musuh yang lebih ganas terhadap manusia.
3. Umat Kristen memiliki kekuatan untuk melawan Iblis.
O. UNTUK MENYELAMATKAN MANUSIA, IBLIS HARUS DIKALAHKAN TERLEBIH DAHULU
Yesus Kristus harus mengalahkan Iblis untuk menebus umat manusia dari dosa dan kematian. Berikut beberapa alasan:
ALKITAB
1. 1 Yohanes 3:8: "Anak Allah menyatakan diri-Nya untuk memusnahkan perbuatan-perbuatan Iblis."
2. Kolose 2:15: "Dengan demikian Ia telah menanggalkan penguasa-penguasa dan kekuasaan-kekuasaan, dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya."
3. Ibrani 2:14-15: "Karena anak-anak itu adalah anak-anak DARAH dan DAGING, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka."
PERAN YESUS
1. Mengalahkan Iblis melalui pengorbanan di kayu salib.
2. Menebus umat manusia dari dosa dan kematian.
3. Memberikan kehidupan kekal bagi yang percaya.
KONSEKUENSI TANPA KEMENANGAN YESUS
1. Umat manusia tetap TERIKAT DOSA.
2. Kematian tidak dapat dikalahkan.
3. Tidak ada harapan kehidupan kekal.
SUMBER
1. Alkitab (Terjemahan Baru).
2. Komentari Alkitab oleh Matthew Henry.
3. Teologi Sistematis oleh Wayne Grudem.
4. Ensiklopedia Alkitab (ISBE).
Tags:
CORPUS DELICTI