ADAM
DICIPTAKAN MENURUT GAMBAR DAN RUPA ALLAH, NAMUN KETURUNAN
ADAM DICIPTAKAN MENURUT GAMBAR
DAN RUPA ADAM KARENA
TELAH JATUH DALAM DOSA (BERKODRAT DOSA)
Kejadian
1 : 26-27
Berfirmanlah
Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut GAMBAR dan RUPA Kita,
supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan
atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap
di bumi." (27) Maka Allah menciptakan manusia itu menurut GAMBARNYA, menurut gambar Allah
diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Kejadian
5: 3
Setelah
Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia memperanakkan seorang laki-laki menurut
RUPA dan GAMBAR ADAM, lalu
memberi nama Set kepadanya.
Rancangan
atau rencana semula Allah menciptakan manusia agar segambar dan serupa dengan
Allah merupakan rencana penciptaan manusia dengan keadaaan unggul. Allah tidak
pernah bermaksud menciptakan sesuatu yang bercacat dan bercela. Allah yang
sempurna adalah Allah yang menciptakan sesuatu yang pasti juga sempurna. Itulah
sebabnya dalam Kejadian 1:31 Firman Tuhan mengatakan bahwa segala sesuatu yang
diciptakan-Nya sungguh amat baik. Sungguh amat baik menunjuk kepada
kesempurnaan ciptaan-Nya.
Namun
harus dipahami bahwa kesempurnaan yang diciptakan oleh Allah bukan berarti
sudah selesai, artinya Allah mau manusia harus mengembangkan diri untuk bisa
berkeadaan mencapai demuth atau serupa dengan Allah.
Dalam
Kejadian 1:26 Firman Tuhan mencatat: Berfirmanlah Allah: “ Baiklah Kita
menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas
ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh
bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”.
Ada
dua kata penting dalam ayat ini yaitu gambar dan rupa yang tertulis dalam
bahasa Ibrani : Tselem Demuth.
Menciptakan
manusia segambar (tselem) dan serupa (demuth) dengan Allah barulah rencana
Allah.
Kata
Tselem menunjuk pada komponen-komponen yang ada pada Allah yang juga pada
manusia, yaitu pikiran, perasaan, dan kehendak. Adapun demuth-nya adalah
kualitas dari komponen-komponen tersebut.
Pada
kenyataannya Allah hanya menciptakan manusia menurut gambar-Nya (tselem),
tetapi rupanya (demuth) tidak. Demuthnya harus dikembangkan oleh Adam dan Hawa
melalui ketaatan mereka kepada perintah dan kehendak Allah (Hukum roh
kehidupan).
Hal
ini jelas tertulis di dalam Kejadian 1:27, "Maka Allah menciptakan manusia
itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan
perempuan diciptakan-Nya mereka".
Adam
diberi tanggung jawab untuk mengembangkan diri agar dapat serupa dengan Allah
dengan mentaati segala perintah Allah dan tidak mengkonsumsi buah pengetahuan
baik dan jahat.
Oleh
sebab itu Allah memerintahkan Adam untuk bermultiplikasi dengan beranak cucu
memenuhi seluruh bumi, diberi kuasa untuk mengelola atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi dan
MENAKLUKKAN seluruh yang ada didalamnya.
Perintah
untuk MENAKLUKKAN harus dimengerti bahwa Allah menghendaki Adam dan Hawa dalam
kehendak bebasnya dapat menaklukkan segala sesuatu yang bertentangan dengan
kehendak-Nya, termasuk menaklukkan iblis yang telah jatuh yang digambarkan
dalam bentuk binatang ular.
Manusia
bertanggung jawab mengembangkan diri untuk menjadi lengkap dan utuh, yang sama
dengan mencapai kesempurnaan seperti yang dikehendaki oleh Allah. Tetapi
ternyata manusia gagal mencapai kesempurnaan seperti yang dikehendaki oleh
Allah.
Kejatuhan
manusia ke dalam dosa membuat manusia telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma
3:23). Sehinnga keturunan Adam menjadi mewarisi GAMBAR dan RUPA Adam
“Kata
kehilangan” dalam Roma 3:23 dalam teks aslinya adalah hustereo yang dapat
berarti gagal mencapai tujuan, tidak mencapai akhir, gagal menjadi pengikut
yang mengambil bagian, rendah dalam keunggulan dan kelayakan.
Keberdosaan
membuat manusia tidak mampu mencapai standar manusia ideal seperti yang
dikehendaki oleh Allah. Manusia gagal menjadi manusia yang sempurna menurut
Allah.
Kejadian
5 : 1-3
Inilah
daftar keturunan Adam. Pada waktu manusia itu diciptakan oleh Allah, dibuat-Nyalah
dia menurut RUPA ALLAH; (2) laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Ia
memberkati mereka dan memberikan nama "MANUSIA" kepada mereka, pada
waktu mereka diciptakan. (3) Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia
memperanakkan seorang laki-laki menurut RUPA dan GAMBARNYA, lalu memberi nama Set kepadanya.
Keselamatan
dalam Tuhan Yesus Kristus bertujuan mengembalikan manusia kepada rancangan
Allah semula tersebut. Atau perubahan GAMBAR
dan RUPA Adam menjadi GAMBAR dan RUPA Allah.
Hal
ini sama artinya agar manusia kembali diberi peluang menjadi sempurna seperti
Bapa, kembali diberi peluang mencapai kualitas pikiran, perasaaan dan
kehendak/demuthnya yang searah, sejalan dan seirama dengan Bapa di surga.
Itulah
sebabnya Bapa mengutus anak-Nya yang tunggal, Tuhan Yesus mengosongkan diri
menjadi sama dengan manusia untuk menjadi penebus dosa dunia dan memberikan
Injil serta Roh Kudus agar kita yang menerima Dia diberi kuasa supaya menjadi
anak-anak Allah, supaya bisa dididik, dibentuk dan diubahkan agar kembali
kepada rancangan Allah yang semula untuk dapat menjadi serupa dan segambar
dengan Allah dalam moral kesuciannya, dalam irama hidup yang selalu memiliki
kesesuaikan dengan kehendak Allah.
Oleh
sebab itu Tuhan memerintahkan kita untuk menjadikan semua bangsa menjadi
murid-Nya.
Perintah
Tuhan untuk menjadikan semua bangsa menjadi murid-Nya harus dipahami bukan
supaya menjadi murid kita, tetapi menjadikan semua orang datang kepada Tuhan
untuk belajar menjadi murid Tuhan dan dimuridkan oleh-Nya secara pribadi, dan
panggilan itu juga termasuk untuk diri kita.
Panggilan
menjadi murid-Nya dan menjadikan semua bangsa menjadi murid Tuhan Yesus adalah
panggilan seumur hidup kita untuk terus diubahkan, disempurnakan dalam
kebenaran dan kesucian hidup sehingga dapat menjadi saksi-saksi Tuhan untuk
dapat memberitakan kebenaran Injil/kebenaran Allah yang dapat mengubahkan
seseorang untuk hidup didalam rancangan-Nya semula.
Itulah
sebabnya Allah harus mendidik kita dan menggarap kita melalui segala
kejadian-kejadian hidup kita agar kita dapat mengenakan bagian didalam
kekudusan-Nya dan menjadi anak-anak Allah yang sah/Huios dan bukan lagi
anak-anak gampang/anak-anak yang tidak sah/Nothos (Ibrani 12:6-10). Seharusnya
inilah hal yang mayor/hal yang besar yang menjadi ketertarikan sepanjang umur
hidup kita, inilah yang dimaksud Tuhan Yesus agar kita mencari kerajaan Allah
dan kebenarannya sebab Tuhan menghendaki kita dapat menemukan dan mengenakan
kualitas hidup rancangan-Nya semula dimana Tuhan rindu memberikan rahasia
"kualitas kehidupan kerajaan Allah (Zoe) dengan segala kelimpahannya.
Kelimpahan
disini adalah kelimpahan penyingkapan dan pewahyuan lapisan-lapisan rahasia
kebenaran kerajaan Allah bagi mereka yang memiliki hati lapar dan haus akan
kebenaran dan yang mengasihi Allah.
Sebagai
umat yang mengenal Allah, kita seharusnya tidak lagi khawatir tentang hal-hal
minor, seperti soal penghidupan apa yang hendak kami makan, minum dan pakai
yang adalah fokus hidup yang dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah yang seharusnya dapat diselesaikan dengan
tanggung jawab terhadap kuasa yang dipercayakan oleh Bapa untuk mengelola sebab
Bapa di surga tahu kita memerlukan semuanya itu.
Didalam Ibrani 5:8-9 dikatakan :
8
Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah
diderita-Nya, 9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok
keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, Setelah Tuhan
Yesus mencapai kesempurnaan-Nya Ia menjadi pokok keselamatan artinya dapat menjadi penggubah bagi mereka
yang taat kepada-Nya. Orang percaya harus memberi dirinya dididik, dimuridkan
oleh Tuhan menjadi murid-Nya, sehingga dapat diubahkan, disempurnakan
keberadaan kualitas hidupnya (Zoe-nya) dan menjadi serupa dengan Dia yang telah
menjadi yang sulung bagi semua orang yang percaya kepada-Nya.
Dengan
demikian setiap orang percaya yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
harus mengisi sepanjang hidupnya di bumi hanya untuk proses pemuridan menjadi
serupa dengan Yesus atau menjadi sempurna seperti Bapa di surga yang adalah
sempurna sehingga dapat diutus menjadi saksi-Nya kepada semua orang,
bangsa-bangsa dan sampai keujung bumi.