Bukan Jalan yang Mudah “No Crown Without Cross”

 



Bukan Jalan yang Mudah “No Crown Without Cross”

Beban salib yang kita pikul akan selalu sesuai dengan kemampuan kita untuk mengangkatnya. Semakin seseorang diremukkan melalui penyangkalan diri, semakin Allah memercayakannya untuk memikul salib yang lebih besar. Masingmasing kita memiliki salib yang berbeda; tidak ada salib yang sama. Pola kehidupan salib ini dinyatakan oleh rasul-rasul Tuhan dengan berbagai ungkapan. Misalnya dalam Flp. 2:17, Rasul Paulus menyatakan dirinya rela mempertaruhkan seluruh hidupnya bagi kepentingan jemaat Tuhan.

Kita dapat sampai kepada tingkat tersebut apabila kita sudah bergumul untuk menyangkal diri dari waktu ke waktu, agar bebas dari egoisme dan ikatan-ikatan dosa yang ada pada karakter kita. Kita harus berpaling dari kesenangan dan apa yang menguntungkan diri kita sendiri, memandang kepada kepentingan orang lain. Kita harus mengutamakan kepentingan Tuhan di atas segala kepentingan. Bila seseorang belum belajar berjalan dalam penyangkalan diri ini, mustahillah ia dapat memikul salib bagi kepentingan orang lain.

Kehidupan memikul salib adalah dinamika hidup orang percaya yang sudah dewasa rohani, yaitu orang-orang Kristen yang sudah belajar banyak kebenaran Tuhan dan mengikut Tuhan dari waktu ke waktu. Jika kita masih Kristen baru atau Kristen kanak-kanak, mungkin belum sanggup menerima kenyataan ini, tetapi marilah kita belajar memikul salib, sebab itu akan mendatangkan “upah, pahala dan tempat” dalam kerajaan Bapa di surga (Mrk. 10:35–45). Oleh sebab itu jikalau Tuhan mengijinkan kita memikul salib kita masing-masing, ini merupakan suatu kehormatan. Dengan memikul salib, kita diberi kesempatan untuk menimbun harta di Surga, dan inilah harta yang sesungguhnya. No crown without cross. Tidak ada mahkota tanpa salib. Mahkota surgawi bukanlah gratis, melainkan ada harganya; dan harganya adalah salib itu.

Rasul Paulus juga mengalimatkan memikul salib sebagai “menderita bersamasama dengan Yesus” (Rm. 8:17). Syarat untuk dipermuliakan adalah memikul salib bersama Tuhan. Inilah yang ditawarkan Tuhan Yesus kepada anak-anak Zebedeus ketika mereka minta kedudukan dalam kerajaan Tuhan Yesus nanti. Sejauh mana kita rela menanggung salib untuk memberi diri kita bagi orang lain, sejauh itu pula kemuliaan yang kita peroleh.

 

Jaminsen

Welcome, TO BE LIKE JESUS

Post a Comment

Previous Post Next Post