Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. JIKA KITA SALING MENGASIHI, ALLAH TETAP DI DALAM KITA, DAN KASIH-NYA SEMPURNA DI DALAM KITA. Demikianlah kita ketahui, bahwa KITA TETAP BERADA DI DALAM ALLAH DAN DIA DI DALAM KITA: IA TELAH MENGARUNIAKAN KITA MENDAPAT BAGIAN DALAM ROHNYA.
1 Yohanes 4 : 14-15
Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa
1 Yohanes 4 : 16-17
Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. ALLAH ADALAH KASIH, dan BARANGSIAPA TETAP ADA DI DALAM KASIH, IA TETAP BERADA DI DALAM ALLAH DAN ALLAH DI DALAM DIA. DALAM HAL INILAH KASIH ALLAH SEMPURNA DI DALAM KITA, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.
Yohanes 17 : 21
supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar MEREKA JUGA DI DALAM KITA, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
KUASA DARAH YESUS KRISTUS
2 Korintus 3 : 18
Dan KITA SEMUA MENCERMINKAN KEMULIAAN
Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus, mereka yang tidak hidup menurut daging tetapi menurut roh, sebab HUKUM ROH KEHIDUPAN DALAM KRISTUS YESUS, membebaskan kamu dari HUKUM DOSA dan HUKUM MAUT.
Memang lebih tepat kalimat nomos tou pneumatos tes zoes en Kristo Iesou diterjemahkan “hukum roh kehidupan”. Dari kalimat ini dikemukakan adanya hukum roh dalam kehidupan sebagai anak-anak Allah yang memiliki keselamatan dalam Yesus Kristus.
Supaya tidak salah mengerti yang dimaksud Paulus dalam Roma 7:26, maka mestinya ayat ini diterjemahkan: Aku sendiri dengan sungguh-sungguh menundukkan pikiranku kepada hukum Allah (kesucian atau kehendak Allah), sementara aku masih tinggal dalam tubuh yang ada dalam kodrat dosa. Sedangkan kalimat: …tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa, harus dimengerti bahwa sementara pikiran Paulus ditundukkan pada hukum Allah, tetapi sementara itu ia juga sadar bahwa ia masih ada dalam daging yang memiliki godaan melawan kehendak Allah atau ia masih ada dalam kodrat dosa. Perubahan roh (neshamah) tidak dapat terjadi atau berlangsung secara otomatis, ada hukum yang mengatur. Paulus harus mengupayakan diri untuk menundukkan pikirannya dengan sungguh-sungguh kepada hukum kesucian Allah, sekalipun tubuhnya masih ada dalam kodrat dosa.
Kalimat “HUKUM ROH KEHIDUPAN DI DALAM KRISTUS YESUS” maksudnya adalah memenuhi hukum dalam kehidupan atau keberadaan roh dalam Kristus Yesus. Untuk hidup menurut roh yang telah dilakukan oleh Yesus (melakukan kehendak Bapa), harus ada perjuangan seperti Yesus telah berjuang. Ini adalah hukum kehidupan. Tidak ada perubahan tanpa perjuangan. Kristus artinya yang diurapi. Jadi, Kristus Yesus di sini lebih menunjuk kepada pengurapan-Nya, bukan Pribadi Yesus. Yesus sendiri untuk mencapai kesempurnaan menjadi Kristus (yang diurapi) harus berjuang (Ibr. 5:7-9). Hal itu tidak terbangun dengan sendirinya, oleh sebab itu orang percaya juga harus berjuang untuk hidup menurut roh seperti Dia. Hal ini sama dengan perjuangan kita untuk hidup dalam menurut roh.
Penurutan terhadap kehendak roh atau hidup menurut roh inilah yang membebaskan atau memerdekakan seseorang dari hukum dosa (kodrat dosa) dan hukum (kodrat) maut. Hal ini akan diteguhkan lebih kuat pada pembahasan ayat-ayat berikutnya. Dalam Roma 8:9 tertulis: Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. TETAPI JIKA ORANG TIDAK MEMILIKI ROH KRISTUS, IA BUKAN MILIK KRISTUS. Dalam ayat ini kita menjumpai ada Roh Kristus di dalam diri orang percaya yang hidup dalam pimpinan Roh sampai memiliki kehidupan menurut roh. Hidup dalam penurutan Roh adalah kehidupan seseorang yang hati nuraninya telah dikuasai oleh spirit atau gairah yang juga ada pada Yesus.
Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan KASIHILAH
• UNTUK MELAKUKAN KEHENDAK BAPA DENGAN SEMPURNA HARUS MENGASIHI BAPA DENGAN SEGENAP HATI, JIWA DAN AKAL BUDI, MAKA MANUSIA HARUS MENGENALNYA DENGAN IDEAL
1. Allah Menyatakan Diri-Nya Supaya Dikenal dengan Sempurna
Ini adalah inti dari wahyu Allah:
• Allah tidak tinggal tersembunyi Dia mengenalkan Diri-Nya:
"Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya." (Yohanes 1:18)2. Tujuan Allah: Agar Dikasihi Sepenuh Hati
Yesus berkata:
“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu.”(Matius 22:37)
Artinya:
- Mengenal Allah bukan hanya kognitif (akal budi) tapi juga emosional (jiwa) dan moral/volisional (kehendak/hati).
- Penyataan Allah yang sempurna → menggerakkan respons kasih yang utuh dan total dari manusia.
3. Hubungan: Penyataan Allah ⇄ Respons Kasih
-
Allah menyatakan diri-Nya secara progresif dalam sejarah (melalui hukum, para nabi, dan akhirnya Anak-Nya).
-
Manusia tidak mungkin mengasihi Allah tanpa terlebih dahulu mengenal Dia:
"Kita mengasihi karena Allah lebih dahulu mengasihi kita."
(1 Yohanes 4:19) -
Maka, semakin kita mengenal Allah yang sejati, semakin kita dimampukan mengasihi Dia secara utuh.
4. Implikasi Praktis
Kalau kamu ingin mengasihi Allah lebih dalam, maka:
- Kenallah Yesus lebih dalam karena Dialah wahyu Allah yang sempurna.
- Merenungkan firman, salib, dan kebangkitan-Nya akan menyalakan kasih dan penyembahan sejati.
- Roh Kudus diberikan untuk membimbing kita dalam seluruh kebenaran, agar kasih itu bukan teori, melainkan nyata dalam hidup.
Penutup
Tepat sekali: Allah menyatakan Diri-Nya dengan sempurna agar kita mengenal dan mengasihi-Nya sepenuhnya. Ini bukan beban, tapi panggilan tertinggi manusia.
“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan Yesus Kristus yang telah Engkau utus.”(Yohanes 17:3)
Kalau kamu mau, aku bisa bantu rumuskan kalimat ini menjadi doktrin, atau bahkan jadi renungan atau pengajaran. Mau lanjut ke mana?
a. CARILAH DAHULU KERAJAAN ALLAH DAN KEBENARANNYA
"Tetapi carilah dahulu KERAJAAN ALLAH dan
Matius 5 : 6
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan KEBENARAN, karena mereka akan dipuaskan.
Roma 14 : 17
Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal KEBENARAN, DAMAI SEJAHTERA dan SUKACITA oleh Roh Kudus.
b. YESUS ADALAH KEBENARAN
Yohanes 14 : 6
Yohanes 1 : 17
sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi KASIH KARUNIA dan KEBENARAN datang oleh Yesus Kristus.
Yohanes 17 : 17-19
Kuduskanlah mereka dalam KEBENARAN;
Roma 5 : 17
Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan
c. ROH KUDUS ADALAH KEBENARAN
Yohanes 14 : 16-17
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu ROH KEBENARAN. (17) Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
Filipi 1 : 10-11
sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, penuh dengan BUAH KEBENARAN yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.
Yohanes 16 : 12-13
Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. (13) Tetapi apabila Ia datang, yaitu ROH KEBENARAN, Ia akan memimpin kamu ke dalam SELURUH KEBENARAN; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
d. MENYEMBAH DALAM ROH DAN KEBENARAN
Yohanes 4 : 23-24
Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan
Yohanes 17 : 3
Inilah HIDUP YANG KEKAL itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang BENAR, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
Kuduskanlah mereka dalam KEBENARAN; FIRMANMU ADALAH KEBENARAN. (18)Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; (19) dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam KEBENARAN.
f. YESUS DATANG DAN LAHIR KE DUNIA UNTUK MEMBERI KESAKSIAN TENTANG KEBENARAN
Yohanes 18 : 37
Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang KEBENARAN; setiap orang yang berasal dari KEBENARAN mendengarkan suara-Ku."
g. KEBENARAN YG MEMERDEKAKAN
Yohanes 8 : 31-32
Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "JIKA KAMU TETAP DALAM FIRMANKU, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui
Yohanes 8 : 35-36
Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila ANAK itu MEMERDEKAKAN kamu, kamupun benar-benar merdeka."
Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan TIDAK BERCELA.
a. ORANG SUCI AKAN MENJADI ANAK ALLAH
Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan PISAHKANLAH DIRIMU DARI MEREKA,
Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh
KRISTUS YESUS TELAH DITENTUKAN ALLAH MENJADI JALAN PERDAMAIAN KARENA IMAN, DALAM DARAHNYA. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan KEADILANNYA, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada KESEMPURNAAN dalam Kristus.
Di dalam hukum Taurat hanya terdapat
Sebab APA YANG TIDAK MUNGKIN DILAKUKAN HUKUM TAURAT KARENA TAK BERDAYA OLEH DAGING, TELAH DILAKUKAN OLEH ALLAH.
Dahulu aku hidup tanpa hukum Taurat. Akan tetapi sesudah datang perintah itu, dosa mulai hidup, sebaliknya aku mati. DAN PERINTAH YANG SEHARUSNYA MEMBAWA KEPADA HIDUP, ternyata bagiku justru membawa kepada kematian. Sebab dalam perintah itu, dosa mendapat kesempatan untuk menipu aku dan oleh perintah itu ia membunuh aku.
Sebab kita tahu, bahwa HUKUM TAURAT ADALAH ROHANI, tetapi AKU BERSIFAT DAGING, TERJUAL DI BAWAH KUASA DOSA.
Sebab kita tahu, bahwa HUKUM TAURAT ADALAH ROHANI, tetapi AKU BERSIFAT DAGING, TERJUAL DI BAWAH KUASA DOSA. Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat. Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik. Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi DOSA YANG ADA DI DALAM AKU. Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik. Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi DOSA YANG DIAM DI DALAM AKU. Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku. SEBAB DI DALAM BATINKU AKU SUKA AKAN HUKUM ALLAH, tetapi DI DALAM ANGGOTA-ANGGOTA TUBUHKU AKU MELIHAT HUKUM LAIN YANG berjuang melawan HUKUM AKAL BUDIKU dan membuat AKU MENJADI TAWANAN HUKUM DOSA yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku. Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
UPAH DOSA ADALAH MATI
A. ROH & TUBUH MANUSIA TERPISAH SEMENTARA DARI ALLAH
B. ROH & TUBUH MANUSIA TERPISAH SELAMANYA DARI ALLAH
• Kalau tidak ada solusi pengampunan dosa maka manusia akan terpisah selamanya dari Allah (binasa)
C. MANUSIA DITEBUS KEMBALI DAN BISA MENYATU KEMBALI DENGAN ALLAH
Ungkapan "Upah dosa adalah mati" adalah suatu "Midrash" dari Rasul Paulus (Rabbi Saul) yang terkenal. Kita mengimani apa yang ditulisnya adalah ilham dari Roh Kudus. Namun demikian, ungkapan ini tidak keluar begitu saja diilhamkan kepadanya. Ungkapan "Upah dosa adalah mati" memiliki dasar yang kuat dari "Hukum larangan" yang pertama diucapkan Allah kepada Adam:
2:16 LAI TB, Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas,
KJV, And the LORD God commanded the man, saying, Of every tree of the garden thou mayest freely eat:
Hebrew,
וַיְצַו יְהוָה אֱלֹהִים עַל־הָאָדָם לֵאמֹר מִכֹּל עֵץ־הַגָּן אָכֹל תֹּאכֵל׃
Translit Interlinear, VAYETSAV {dan Dia memerintah} YEHOVAH (dibaca: 'Adonay, TUHAN) 'ELOHIM {Allah} 'AL-HA'ADAM {kepada manusia itu} LEMOR {Dia berkata} MIKOL {dari semua} 'ETS-HAGAN {pohon di dalam taman ini} 'AKHOL {memakan} TOKHEL {dia memakannya}
MEMAKANNYA, PASTILAH ENGKAU MATI."
KJV, But of the tree of the knowledge of good and evil, thou shalt not eat of it: for in the day that thou eatest thereof thou shalt surely die.
Hebrew,
וּמֵעֵץ הַדַּעַת טֹוב וָרָע לֹא תֹאכַל מִמֶּנּוּ כִּי בְּיֹום אֲכָלְךָ מִמֶּנּוּ מֹות תָּמוּת׃
Translit Interlinear, UME'ETS {tetapi dari pohon} HADA'AT TOV VARA {pengetahuan baik dan jahat} LO {jangan} TOKHAL {kamu memakannya} MIMENU {dari (buah)-nya} KI {sebab} BEYOM {pada hari} 'AKHAL'KHA {engkau memakan} MIMENU {dari-nya} MOT {mati} TAMUT {kamu akan mati}
(pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati).
Ketika Adam dan Hawa pertama kali jatuh ke dalam dosa, ada konsekwensi nyata akibat dosa yang diperbuat mereka, bahwa segera setelah itu mereka terusir dari Taman Eden dan tidak dapat bergaul dengan Allah secara langsung sebagaimana sebelumnya. Ada jurang yang memisahkan antara Allah yang Maha suci dengan manusia yang telah berdosa.
Akibat manusia jatuh dalam dosa, ada dua yang dikutuk:
2. ULAR
Kemudian, Manusia kena dampak kutuk kepada tanah (Kejadian 3:17) akibat dosa dosa Adam, diantaranya adalah sbb:
2. SUSAH PAYAH - Kejadian 3:17
3. KEMATIAN - Kejadian 3:19
Jadi ingat bahwa yang dikutuk adalah "TANAH" yang menyebabkan berbagai-bagai penderitaan bagi manusia termasuk berpeluh/ bersusah payah ketika mencari rejeki, ada penyakit dan kematian. Adam (manusia) sendiri tidak dikutuk. Kata "KUTUK" hanya kepada ULAR itu dan TANAH. Sebab jikalau saat itu Adam dikutuk, ya habislah dia, mati tubuh dan rohani seketika, dan tidak perlu ada korban pengampunan dosa.
Konsekwensi ketiga bagi Adam adalah: "KEMATIAN" itu adalah yang paling berat. Alkitab memberi tahu kita bahwa oleh karena dosa manusia, semua manusia tunduk kepada kematian, dan sebenarnya resiko ini bukan hanya kematian badani saja, tetapi juga kematian kekal, yaitu kematian kedua yang berupa kebinasaan abadi, hal ini sudah dinyatakan sejak dari mulanya, yaitu di dalam Kejadian 2:16-17.
Kita membaca ungkapan yang "seolah-olah baru" "Sebab upah dosa ialah maut..." (Roma 6:23a). Namun sebenarnya tidak, ungkapan ini adalah merupakan hasil dari "midrash" (study komparatif) Taurat, yang Rabbi Saul pelajari sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa yang pertama, yaitu Adam yang jatuh ke dalam dosa. Dimana ada tindakan Allah yang pertama-kalinya dari Allah untuk menutup "rasa malu Adam", Ia memberikan "cawat kulit binatang" bagi Adam. Ini adalah suatu TYPOLOGY dari "PENUTUPAN DOSA" yang nantinya akan digenapi oleh "darah yang tak bercacat dari Sang mesias."
PERTUMPAHAN DARAH DENGAN MENGAMBIL KULIT BINATANG UNTUK MENUTUPI AURAT ADAM & HAWA ADALAH PERISTIWA YANG MENDASARI DARI SEGALA RITUAL HUKUM TAURAT DALAM KEMAH SUCI DAN BAIT ALLAH
Adanya binatang yang mati yang terbunuh, dan kulitnya dijadikan penutup bagi aurat Adam, adalah penggambaran secara TYPOLOGIS yang pertama-kalinya dari Allah, tentang "DARAH yang sempurna" dari Sang Mesias. DAN PERISTIWA INI MENDASARI DARI SEGALA RITUAL HUKUM TAURAT mengenai ketentuan penghapusan dosa dengan darah.
SEORANG DISEBUT AHLI TAURAT ADALAH APABILA TELAH MENGUASAI ISI ALKITAB, SELAIN MENGHAFAL AYAT MEREKA MENGETAHUI: JUMLAH PARAGRAF, AYAT, KATA BAHKAN HURUF.
(bentuk jamak, harfiah: para penghitung/counter, dari kata dasar סָפַר - SAFAR, menghitung). Dalam bahasa Yunani, profesi ini dikenal dengan istilah: "γραμματευς - grammateus" (ahli Kitab, istilah ini merujuk pada orang yang ber-profesi sbg penyalin Kitab Suci).
Maka dalam menghadapi kaum "SOFERIM", Tuhan Yesus dalam otoritas ke-Allahannya memilih seorang yang sangat ahli terhadap Taurat, untuk memberikan suatu pertanggung-jawaban secara Hukum Taurat, mengapa Allah itu harus ber-inkarnasi ke bumi, dan mengapa Ia sendiri yang harus hadir sebagai Sang penebus dosa. Atas "Hukum Dosa" itu Rabbi Saul mengajukan "Midrash"-nya. Ia merujuk pada Hukum yang pertama kali Allah ucapkan kepada Adam "tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati" (Kejadian 2:17). Yang artinya pada hari/ pada saat manusia melanggar perintah-Nya (berdosa), maka saat itu pulalah ia mati ▩► Upah dosa adalah mati!
Surat-surat Rasul Paulus (Rabbi Saul) adalah "Midrash" terbaik, sebab saya meyakini surat-surat Rabbi Saul ini diilhami oleh Roh Kudus, dan bahkan kita melihat banyak pemahaman tentang Taurat melalui tulisan-tulisannya. Kita tahu bahwa Rasul Paulus (atau yang sering saya sebut "Rabbi Saul"), dia memiliki pendidikan Taurat yang tinggi, asuhan dari guru besar Taurat, yaitu Rabban Gamaliel. Rabbi Saul tentu sangat memahami study ini, sebab dia sendiri lulusan dari בֵּית מִדְרָשׁ - BEIT MIDRASH, House of Learning/ Sekolah Madarasah Taurat.
Rabbi Saul dalam tulisannya melalui Roma 6:23 membawa kita kepada "Study komparatif (Midrash)" dan ini sangat menakjubkan, bandingkan dengan, tulisan-tulisannya yang lain yang berkaitan dengan ini, sbb:
"Dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak menaati Injil Yesus, Tuhan kita. Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya." (2 Tesalonika 1:8,9)
Bandinkan dengan tulisal Rasul Yohanes:
"Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api." (Wahyu 20:14)
Alkitab menggambarkan kematian dalam tiga bentuk, yaitu :
A. Mati Secara Fisik, yang ditandai dengan berakhirnya kehidupan.
B. Mati Secara Roh, yang ditandai dengan terputusnya hubungan dengan Allah. (Roh Allah tidak bisa dimeteraikan dalam diri manusia karena hukum kekudusan Allah)
C. Kematian Kekal, yaitu didalam neraka (kematian kedua).
Mati yang dibicarakan dalam Kejadian 2:17 adalah kematian secara roh dalam poin "b" yaitu terpisah dari Allah. Manusia ketika berbuat dosa juga mati secara moral. Allah mengingatkan Adam bahwa ketika ia makan buah yang terlarang itu, ia pasti akan mati. Peringatan itu sangat serius. Sekalipun Adam dan Hawa tidak mati secara jasmaniah pada hari itu, mereka mati secara moral, yaitu tabiat mereka menjadi berdosa. Sejak Adam dan Hawa, semua orang dilahirkan dengan tabiat/kodrat berdosa, yaitu suatu keinginan bawaan untuk mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan Allah atau orang lain. Adam dan Hawa mati secara rohani ketika mereka tidak taat kepada Allah, yaitu hubungan intim mereka yang dahulu dengan Allah menjadi rusak. Mereka tidak lagi mengharapkan saat-saat berjalan dan berbincang-bincang dengan Allah di taman; sebaliknya mereka bersembunyi dari hadapan-Nya. Di bagian lainnya, Alkitab mengajarkan bahwa terlepas dari Kristus, semua orang terasing dari Allah dan dari hidup di dalam-Nya; mereka mati secara rohani.
Akhirnya, kematian sebagai akibat dosa mencakup kematian kekal (kematian kedua, lihat poin "c"). Hidup kekal seharusnya menjadi akibat ketaatan Adam dan Hawa; sebaliknya, prinsip kematian kekal telah diberlakukan. Kematian kekal adalah hukuman dan pemisahan kekal dari Allah sebagai akibat ketidaktaatan, yaitu menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya.
KEMATIAN BADANI:
Dari satu sudut kematian badani, kematian ini termasuk peristiwa yang paling lumrah sebab semua manusia akan mengalami hal ini: "manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja" (Ibrani 9:27). Namun, dari sudut pandang yang lain, maut atau kematian merupakan hal yang paling tidak wajar. Sebab maut adalah upah dari dosa (Roma 6:23), karena itu patut ditakuti. Dan kedua sudut pandang ini terdapat dalam Alkitab, dan tidak boleh dilalaikan.
Memang secara biologis kematian badani adalah keharusan, tapi kematian manusia tidaklah seperti kematian binatang. Manusia memiliki roh, dan roh (orang yang percaya) ini kembali kepada Allah.
KEMATIAN KEDUA/ KEMATIAN KEKAL:
Roma 6:23a
LAI TB, Sebab upah dosa ialah maut
KJV, For the wages of sin is death
TR, τα γαρ οψωνια της αμαρτιας θανατος
Translit interlinear, ta gar {sebab} opsônia {imbalan2/ upah2} tês hamartias {dosa} thanatos {(ialah) maut/ kematian}
Ha-Berit,
כִּי־שְׂכַר הַחֵטְא הוּא הַמָּוֶת
Translit interlinear, KI {sebab} SEKAR {upah} HAKHETA {dosa} HU {adalah} HAMOT {kematian/ maut}
Kematian ialah hukuman yang dijatuhkan Allah (Kejadian 2:16,17) dan ini ditegaskan kembali di dalam Perjanjian Baru (Roma 6:23) yang menyatakan bahwa maut adalah 'upah' dosa. artinya ganjaran yang patut atas dosa. Rasul Paulus bicara tentang pendosa tertentu yang mengetahui "tuntutan-tuntutan hukum Allah, bahwa setiap pendosa demikian patut dihukum mati..." (Roma 1:32). Jika Yohanes menunjuk kepada 'dosa yang mendatangkan maut' (1 Yohanes 5:16), dasar hunjukannya adalah ketetapan Allah. Ini merupakan KEBENARAN YANG SANGAT PENTING, dan memungkinkan kita melihat sifat maut yang sangat mengerikan. Dan serentak, walaupun sangat paradoksal memberi kita pengharapan, perhatikan ayat Roma 6:23 secara lengkap bahwa konsekuensi mati itu dibereskan oleh anugerah dari Allah di dalam Yesus Kristus:
LAI TB, Sebab UPAH DOSA IALAH MAUT; tetapi karunia Allah ialah HIDUP YANG KEKAL dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
KJV, For the wages of sin is death; but the gift of God is eternal life through Jesus Christ our Lord.
TR, τα γαρ οψωνια της αμαρτιας θανατος το δε χαρισμα του θεου ζωη αιωνιος εν χριστω ιησου τω κυριω ημων
Translit interlinear, ta gar {sebab} opsônia {imbalan2/ upah2} tês hamartias {dosa} thanatos {(ialah) maut/ kematian} to de {tetapi} kharisma {karunia} tou theou {Allah} zôê {(ialah) hidup} aiônios {(yang) kekal} en {di dalam} khristô {Kristus} iêsou {Yesus} tô kuriô {Tuhan} hêmôn {kita}
Ha-Berit,
כִּי־שְׂכַר הַחֵטְא הוּא הַמָּוֶת וּמַתְּנַת חֶסֶד אֱלֹהִים הִיא חַיֵּי הָעוֹלָמִים בַּמָּשִׁיחַ יֵשׁוּעַ אֲדֹנֵינוּ׃
Translit interlinear, KI {sebab} SEKAR {upah} HAKHETA {dosa} HU {adalah} HAMOT {kematian/ maut} UMATENAT {tetapi karunia/ pemberian} KHESED {kasih setia} ELOHIM {Allah} HI {adalah} KHAYAY {kehidupan} HA'OLAMIM {yang kekal} BEMASHIAKH {di dalam Kristus} YESHUA {Yesus} 'ADONEINU {Tuhan kita}
Kematian yang kekal (kematian kedua) ini di dalam Perjanjian Baru telah ditekankan kengerian akibat-akibat dosa dengan menunjuk kepada 'kematian kedua' (Yudas 12, Wahyu 2:11, dll). Ungkapan ini harus dipahami bersama ucapan Tuhan Yesus "api yang kekal yang telah tersedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya" (Matius 25:41), dan ayat 'siksaan yang kekal (sebagai lawan dari 'hidup yang kekal,' Matius 25:46) dan ayat-ayat yang sejajar. Keadaan akhir orang yang tidak mau bertobat diterangkan dengan berbagai istilah seperti maut, hukuman, binasa, dsb. keadaan ini harus dipandang sebagai yang sangat mengerikan.
Kebenaran yang sama diungkapkan dengan cara lain tatkala Rasul Yohanes berkata. "BARANGSIAPA TIDAK MENGASIHI, IA TETAP DI DALAM MAUT" (1 Yohanes 3:14). Jika kita dapat memahami kebenaran bahwa maut adalah keadaan, maka jelas mustahil diselamatkan orang yang tidak mau bertobat. Keselamatan bagi orang seperti itu merupakan pertentangan peristilahan. Supaya selamat seseorang harus pindah dari maut ke dalam hidup (Yohanes 5:24).
CARA BEBAS DARI MATI
MATI dibayar dengan MATI
Allah, sejak mulanya sudah menyatakan Hukum Kekudusan Allah, bahwa konsekuensi dari pelanggaran (dosa) adalah mati (Kejadian 2:16,17 bandingkan dengan "Midrash"-nya yaitu dalam Roma 6:23a). Dan sejak pertama kali manusia melakukan pelanggaran (dosa) itu, Allah juga telah menyatakan "cara bebas dari mati" itu.
Penjelasannya demikian:
Ketika Adam memakan buah itu dan itu adalah pelanggaran (dosa), Adam sadar bahwa mereka telanjang (Kejadian 3:6-7). Adam kemudian paham bahwa dirinya berdosa, dan ketelanjangan itu adalah hal yang memalukan. Dia berusaha menutup keberdosaan itu dengan cawat dari daun-daunan. Namun "cawat made-in Adam" ini tidak dikenan Allah, sebab dosa tidak dapat ditutup/ dibayar dengan segala upaya manusia dengan melakukan perbuatan-perbuatan penutupan dosa itu.
Tuhan tidak berkenan dengan cawat dari daun itu, karena hal yang amat prinsip. Cawat daun "made-in Adam-Hawa" itu tidak absah dimata Tuhan karena itu lambang usaha diri manusia untuk menutupi ketelanjangan dosa mereka.
Allah memberikan suatu solusi yang masih visioner yaitu bahwa dosa (yang upahnya adalah mati) itu hanya dapat ditutup/ ditebus dengan penggantian/ substitusi kematian pula. Maka, dengan sistem penggantian atau SUBSTITUSI ini, yaitu dengan darah yang dicucurkan dengan cara diambil-Nya darah (dari binatang yang mati dibunuh), dan diambil kulit binatang itu oleh Allah untuk cawat Adam dan Hawa. Ini adalah sebuah tipologi yang disampaikan Allah untuk yang pertama kalinya dinyatakan kepada manusia tentang solusi dari dosa yang upahnya adalah mati.
Jadi disini ada 2 poin yang hendak diajarkan Alkitab kepada kita, bahwa ada: "cawat daun made-in Adam" versus "cawat kulit binatang made-in Allah" sebagai pengungkapan yang visioner kedepan dari solusi Allah dalam membereskan dosa yang telah diperbuat Adam.
Dalam pemikiran Ibrani, dosa itu identik dengan hutang. Dan hal ini dinyatakan dalam Alkitab. Konsekwensi dosa adalah mati/ kebinasaan yang kekal (Roma 6:23a band. Kejadian 2:17), maka harus ada nyawa untuk membayarnya, agar dosa itu dapat ditebus. Pengampunan dosa dapat terjadi apabila ada nyawa yang dipakai untuk membayar hutang/dosa itu. Pengampunan dosa itu ibarat seseorang yang punya hutang tapi dianggap lunas oleh si kreditor dimana si kreditor mengambil alih kerugiannya untuk membebaskan pihak yang berhutang itu.
Kejadian 3:15
LAI TB, Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan MEREMUKKAN KEPALAMU, dan engkau akan MEREMUKKAN TUMITNYA.
KJV, And I will put enmity between thee and the woman, and between thy seed and her seed; it shall bruise thy head, and thou shalt bruise his heel.
Hebrew ,
וְאֵיבָה ׀ אָשִׁית בֵּֽינְךָ וּבֵין הָֽאִשָּׁה וּבֵין זַרְעֲךָ וּבֵין זַרְעָהּ הוּא יְשׁוּפְךָ רֹאשׁ וְאַתָּה תְּשׁוּפֶנּוּ עָקֵֽב׃ ס
Translit interlinear, VE'EIVAH {dan permusuhan (dendam kesumat berdarah)} 'ASYIT {Aku akan mengadakan} BENKHA {diantara kalian} 'UVE'IN {dan diantara} HAISYAH {perempuan itu} 'UVE'IN {dan diantara} ZARAKHA {keturunanmu} UVE'IN {dan diantara} ZARAH {keturunannya (her seed)} HU {Dia} YESYUFEKHA {Dia (He) akan meremukkan kamu} ROSY {(pada) kepala} VE'ATAH {dan engkau} TESYUFENU {engkau akan meremukkan Dia} AQEV {(pada) tumit}
MENGALAHKAN KUASA IBLIS (meremukkan kepalanya), namun dengan PENGORBANAN FISIKNYA (berdarah, remuk tumitnya).
DENGAN DARAH BINATANG INI BUKANLAH YANG SEMPURNA. Dan ADAM KALA ITU SUDAH TERKONTAMINASI DENGAN DOSA, MAKA ADAM-HAWA TIDAK DAPAT BERSAMA-SAMA LAGI DENGAN ALLAH DI TAMAN EDEN. Manusia akan tetap menghadapi konsekwensi dari dosa, yaitu mati, baik secara RAGAWI dan ROHANI. Adam-Hawa tidak langsung mati secara ragawi tetapi telah mati secara rohani (mereka tidak dapat bersama2 dengan Allah lagi). Dan nantinya sebagai konsekwensi dari dosa Adam-Hawa pun mengalami kematian ragawi demikian pula dengan seluruh keturunannya.
melalui MUSA. Hukum Musa berkata “Nyawa makhluk ada dalam darahnya… dan tanpa penumpahan daran (korban) tak ada pengampunan” (Imamat 17:11, Ibrani 9:22). Ketentuan Korban penghapusan dosa/kesalahan/pelanggaran di dalam Hukum Taurat, keseluruhannya adalah dengan "menumpahkan darah".
- KORBAN BAKARAN (Imamat 1:1-17); DARAH
- KORBAN SAJIAN (Imamat 2:1-16) ; tepung/ minyak
- KORBAN KEDAMAIAN/KESELAMATAN (Imamat 3:1-17) ; DARAH
- KORBAN PENGHAPUSAN DOSA (Imamat 4:1-35) ; DARAH
- KORBAN PELANGGARAN (Imamat 5:1-13) ; DARAH, (orang miskin boleh memakai tepung dibakar diatas korban "darah" binatang orang lain).
- KORBAN PENEBUS SALAH (Imamat 5:14-19; 6:1-7) ; DARAH
Pada zaman Perjanjian Lama, penumpahan darah sebagai korban pengampunan dosa ini dilakukan lewat domba yang dikorbankan diatas mezbah, dan ini juga sebagai suatu TIPOLOGI dan hal ini dilakukan berulang-ulang untuk setiap kali pengampunan hingga digenapi oleh Mesias pada Perjanjian Baru.
Inilah maksud Allah yang telah dinyatakan sejak pada mulanya, bahwa penutupan/ penghapusan dosa manusia tidak bisa dilakukan oleh "cawat daun usaha sendiri manusia" melainkan hanya oleh kasih-karunia Tuhan lewat kematian yang berdarah dari Sang Mesias sebagai korban penebusan.
Pada Perjanjian Baru, tipologi-tipologi dalam Perjanjian Lama tentang pengampunan dosa dengan darah itu telah digenapi dengan kematian Kristus.
Dengan demikian, semoga Anda semuanya jelas, bahwa alat bayar bagi "HUTANG DOSA" adalah DARAH dan hanya DARAH!
MENGAPA HARUS YESUS?
Di atas telah diberitakan kepada kita tentang Hukum Kekudusan Allah adalah : "Upah dosa adalah maut" (Roma 6:23a), suatu kematian kekal. Semua manusia telah berdosa, dan karenanya kita telah dihukum mati (vonis nyawa) dalam dosa kita. Istilah populernya, kita semua adalah “ORANG MATI YANG BERJALAN” (Istilah Alkitabnya "engkau dikatakan hidup padahal engkau mati" (Wahyu 3:1) atau "orang-orang mati menguburkan orang-orang mati" (Matius 8:22).
Apabila kita ingin terlepas dari "vonis nyawa" itu, tidak bisa tidak, kita harus membayar harga-pengampunan yang setimpal, yaitu membayar dengan nyawa sesuai hukum Taurat "Nyawa ganti nyawa…" (Keluaran 21:24). Dalam hukum Taurat, hampir segala sesuatu disucikan, dan diampunkan dengan darah (yang dianggap nyawa), dan "tanpa penumpahan darah, tidak ada pengampunan" (Ibrani 9:22).
Maka, manusia ini tidak mungkin bisa menebus diri-nya sendiri yang mati (rohani). Maka, hanya Yesus Kristus yang tanpa-dosa itulah yang dapat melakukannya, yaitu Allah yang dengan sengaja memilih diri-Nya dilahirkan ke dunia (dan tinggal di tengah-tengah manusia) untuk menemui kematian lewat penyaliban demi dapat menebus harga kematian kekal itu bagi kita, manusia berdosa.
Khusus mengenai "HARGA," Alkitab menyebut harga itu adalah harga yang lunas, yang tuntas menebus hutang.
1 Korintus 7:23
LAI TB, Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.
KJV, Ye are bought with a price; be not ye the servants of men.
TR, τιμης ηγορασθητε μη γινεσθε δουλοι ανθρωπων
Translit interlinear, timês {(dengan) suatu harga} êgorasthête {engkau telah dibeli, verb - aorist passive indicative - second person} mê {janganlah} ginesthe {kalian menjadi} douloi {hamba-hamba} anthrôpôn {manusia-manusia}
Hutang itu memperbudak manusia, manusia menjadi BUDAK DARI DOSA. Yesus Kristus telah memerdekakan kita dari dosa dengan pembayaran dengan harga darah-Nya yang mahal itu, dan ini adalah pembayaran dengan suatu harga (YANG LUNAS). Kemerdekaan hakiki yang dibutuhkan semua manusia adalah kemerdekaan dari dosa dan kuasa-kuasa dunia ini. Yang menjadikan kita menjadi budak dosa, adalah hutang dosa, dan hal yang memperbudak itu digambarkan dengan "SURAT HUTANG" sebagai mana dalam ayat di bawah ini:
Kolose 2:14-15
2:14 LAI TB, dengan menghapuskan surat hutang (KHEIROGRAPHON), yang oleh ketentuan-ketentuan hukum (DOGMA) mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:
KJV, Blotting out the handwriting of ordinances that was against us, which was contrary to us, and took it out of the way, nailing it to his cross;
TR, εξαλειψας το καθ ημων χειρογραφον τοις δογμασιν ο ην υπεναντιον ημιν και αυτο ηρκεν εκ του μεσου προσηλωσας αυτο τω σταυρω
Translit interlinear, exaleipsas {yang menghapus} to kath {terhadap} hêmôn {kita} kheirographon {surat hutang} tois dogmasin {dengan ketentuan2} ho {yang} ên {adalah} hupenantion {yg menentang} hêmin {kita} kai {dan} auto {dia} êrken {meniadakan} ek {dari} tou mesou {ketika} prosêlôsas {memakukan} auto {dia} tô staurô {di kayu salib}
2:15 LAI TB, Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah (ARKHE) dan penguasa-penguasa (EXOUSIA) dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.
KJV, And having spoiled principalities and powers, he made a shew of them openly, triumphing over them in it.
TR, απεκδυσαμενος τας αρχας και τας εξουσιας εδειγματισεν εν παρρησια θριαμβευσας αυτους εν αυτω
Translit interlinear, apekdusamenos {setelah melucuti} tas arkhas {pemerintah2} kai {dan} tas exousias {kuasa2} edeigmatisen {ia mempertontonkan mereka (secara terbuka)} en {deengan} parrêsia {berani} thriambeusas {yang menang atas} autous {mereka} en {di dalam} autô {dia (salib itu)}
Note:
Kita memahami bahwa DOSA ADALAH HUTANG, Maka, "pengampunan dosa" ibarat seseorang yang punya hutang tapi dianggap lunas. Di dalam ayat2 di atas ini, Rasul Paulus memberikan kiasan yang berkaitan dengan hal tersebut.
Tuhan YESUS KRISTUS telah melunasi "SURAT HUTANG" secara sempurna dengan mati di kayu salib. Dengan iman kepada Kristus kita telah menerima "surat pembebasan hutang," kita tidak menjadi hamba dosa/ budak dosa yang resikonya adalah kematian yang kekal. Apa yang dilakukan Kristus di kayu salib dengan darah-Nya itu adalah suatu tindakan yang tuntas, selesai, suatu perbuatan satu kali untuk selamanya. Dalam penulisan ayat-ayat ini, rasul Paulus mempunyai dasar yang kuat dengan mengacu kepada perkataan Tuhan YESUS sendiri, dimana dengan tegas di kayu salib Ia berkata "SUDAH SELESAI", lihat ayat ini :
Yohanes 19:30
LAI TB, Sesudah YESUS meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "SUDAH SELESAI" (TETELESTAI). Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
KJV, When JESUS therefore had received the vinegar, he said, It is finished (TETELESTAI): and he bowed his head, and gave up the ghost.
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, Therefore, when Rebbe, Melech HaMoshiach received the vinegar, he said, "Nishlam!" and having bowed his rosh, Rebbe, Melech HaMoshiach gave up his neshamah.
TR, οτε ουν ελαβεν το οξος ο ιησους ειπεν τετελεσται και κλινας την κεφαλην παρεδωκεν το πνευμα
Translit Interlinear, hote {sesudah} oun {oleh karena itu} elaben {Dia menerima} to oxos {anggur asam} ho iêsous {YESUS} eipen {Dia berkata} tetelestai {sudah selesai, verb - perfect passive indicative - third person singular} kai {dan} klinas {menunduk} tên kephalên {kepala} paredôken {Dia menyerahkan} to pneuma {Roh}
Injil itulah Kabar Baik, berita kesukaan besar untuk seluruh bangsa yang oleh Malaikat Gabriel disebut sebagai LAHIRNYA SEORANG PENYELAMAT umatNya (Penebus yang berkorban nyawa, bukan sekedar pemberita). Yang oleh Yohanes Pembabtis disebut "ANAK DOMBA ALLAH" atau Anak Kurban (Yohanes 1:29)
Alkitab kita menyatakan bahwa Yesuslah Sang Mesias yang dilambangkan sebagai Anak Domba yang tak bernoda yang menjadi korban penebusan dosa. Dan misi kedatangan Yesus untuk mati sebagai kurban berkali-kali dinyatakan oleh Tuhan Yesus sendiri:
• "Anak Manusia (Yesus) juga datang …. untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Markus 10:45)
• "Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya" (Yohanes 10:11)
• "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." (Yohanes 15:13)
• "Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa" (Matius 26:28 )
Kedatangan Allah yang inkarnasi ke dunia di dalam Tuhan Yesus Kristus mempunyai misi yang jelas, dan memenuhi segala maksud Allah untuk penyelamatan manusia. Dengan demikian, Kabar-Baik atau Injil yang dibawakanNya adalah PENEBUSAN DENGAN DARAH-NYA SENDIRI. Mengenai hal tersebut, Yesus Kristus tidak berkata sendirian, namun kata-kata dengan maksud yang sama 700 tahun sebelumnya telah dinubuatkan oleh Nabi Yesaya
Yesaya 53:10
LAI TB, Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya
KJV, Yet it pleased the LORD to bruise him; he hath put him to grief: when thou shalt make his soul an offering for sin, he shall see his seed, he shall prolong his days, and the pleasure of the LORD shall prosper in his hand.
Hebrew,
וַיהוָה חָפֵץ דַּכְּאֹו הֶחֱלִי אִם־תָּשִׂים אָשָׁם נַפְשֹׁו יִרְאֶה זֶרַע יַאֲרִיךְ יָמִים וְחֵפֶץ יְהוָה בְּיָדֹו יִצְלָח׃
Translit, VAYEHOVAH (dibaca: Va'Adonay) KHAFETS DAKO HEKHELI 'IM-TASIM 'ASYAM NAFSYO YIREH ZERA YA'ARIKH YAMIM VEKHEFETS YEHOVAH (dibaca: 'Adonay) BEYADO YITSLAKH
Masih ada banyak sekali fakta dan nubuat, dan tidak ada caranya untuk dibantah berkenaan dengan penyerahan nyawa atau penyaliban Yesus, yang sudah diungkapkan 700-1000 tahun sebelum Yesus lahir, antara lain :
• Seorang yang ditikam karena kejahatan kita (Yesaya 53:5)
• Seorang yang menyerahkan nyawa untuk menanggung dosa banyak orang (Yesaya 53:12)
• Nubuat Daud tentang penyaliban (penusukan) tangan dan kakiNya (Mazmur 22:17-19 dan disusul dengan pembagian pakaianNya, semuanya tepat digenapi dalam peristiwa penyalibanNya)
Dan masih banyak lagi....
(Nubuat selengkapnya dapat dibaca di artikel di nubuat-pl-tentang-mesias-terpenuhi-dalam-diri-yesus-kristus-vt2217.html )
Demikianlah cara Allah yang mulia dalam membereskan hutang dosa manusia. Meski si pelaku dosa adalah manusia, namun Dia sendirilah yang mengambil alih tuntutan kematiannya, dengan cara Dia sendiri yang mati untuk sebuah vonis mati yang seharusnya ditanggung oleh manusia.
Tindakan apakah yang harus dilakukan manusia agar dia bebas dari vonis kematian kekal akibat dosa?
Lawan dari 'kematian kekal' adalah 'kehidupan kekal'. Penjelasan-penjelasan di atas sudah memberikan pengertian kepada kita yang cukup bahwa konsekwensi dosa itu mati, dan bukan mati secara fisik saja tetapi suatu kematian yang kekal.
Dan, Allah menawarkan kepada manusia agar dia bebas dari kematian kekal akibat dosa. Dan penawaran-Nya dini karena kasih semata:
Yohanes 3:16
LAI TB, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
KJV, For God so loved the world, that he gave his only begotten Son, that whosoever believeth in him should not perish, but have everlasting life.
NIV, For God so loved the world, that he gave his only begotten Son, that whosoever believeth in him should not perish, but have everlasting life.
TR, ουτως γαρ ηγαπησεν ο θεος τον κοσμον ωστε τον υιον αυτου τον μονογενη εδωκεν ινα πας ο πιστευων εις αυτον μη αποληται αλλ εχη ζωην αιωνιον
Translit Interlinear, houtôs {demikian} gar {karena} êgapêsen {mengasihi} ho theos {Allah} ton kosmon {(manusia di) dunia} hôste {sehingga} ton huion{anak} autou ton monogenê {yang tunggal/ yang unik} edôken {Ia telah memberikan} hina {supaya} pas {setiap (orang yang)} ho pisteuôn {percaya} eis {kepada} auton {Dia} mê {tidak} apolêtai {menjadi binasa} all {melainkan} ekhê {beroleh} zôên {hidup} aiônion {kekal}
Perhatikan kata kunci: "ηγαπησεν – êgapêse", verb - aorist active indicative - third person singular, dari kata dasar αγαπη - agapê, kasih. Dasar tindakan Allah ini adalah kasih!
Dan dari ayat yang sama, bahwa walaupun keselamatan itu ditawarkan, tetapi harus ada respon dari manusia-nya, bahwa dia harus PERCAYA, dan inilah satu-satunya TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN MANUSIA, bahwa dia HARUS PERCAYA, untuk mendapatkan keselamatan (beroleh Hidup yang Kekal), kita cek lagi ayatnya:
Yohanes 3:16
LAI TB, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
KJV, For God so loved the world, that he gave his only begotten Son, that whosoever believeth in him should not perish, but have everlasting life.
TR, ουτως γαρ ηγαπησεν ο θεος τον κοσμον ωστε τον υιον αυτου τον μονογενη εδωκεν ινα πας ο πιστευων εις αυτον μη αποληται αλλ εχη ζωην αιωνιον
Translit Interlinear, houtôs {demikian} gar {karena} êgapêsen {mengasihi} ho theos {Allah} ton kosmon {manusia di dunia} hôste {sehingga} ton huion{anak} autou ton monogenê {yang tunggal/ yang unik} edôken {Ia telah memberikan} hina {supaya} pas {setiap (orang yang), adjective - nominative singular masculine} ho {orang yang, definite article - nominative singular masculine} pisteuôn {percaya, verb-participle - present - active - nominative singular - masculine} eis {kepada} auton {Dia} mê {tidak} apolêtai {menjadi binasa} all {melainkan} ekhê {beroleh} zôên {hidup} aiônion {kekal}
Penebusan dari Yesus Kristus berdampak kepada keselamatan dan kehidupan yang kekal. Suatu anugerah yang paling mahal dan mulia sejak kejatuhan manusia di dalam dosa. Penebusan itu ditawarkan bagi semua orang, penawaran ini memerlukan respon manusia adakah manusia meresponi penawaran itu? Jenis tindakan yang disyaratkan oleh Allah sederhana saja, bukan melakukan syarat melakukan amal ibadah agamawi yang rumit, yang harus melibatkan tindakan pekerjaan berat, harus melakukan ini dan melakukan itu, tindakan ini juga tidak memerlukan pengeluaran biaya. Tindakan yang diperlukan sungguhlah sederhanya, yang diperlukan hanyalah respon, dan respon itu adalah sikap PERCAYA!
Kata "pisteuôn - percaya" dalam Yohanes 3:16 adalah "verba-partisip". MODUS PARTISIP adalah menggambarkan partisipasi dalam tindakan yang dilakukan oleh verba. pisteuôn juga dalam bentuk present-active. Present Tense dalam Bahasa Yunani lebih menunjuk kepada sesuatu yang sedang dilakukan. Jadi lebih mendekati Present Continuous dari pada Simple Present, yaitu suatu pekerjaan/perbuatan yang sedang dilakukan atau yang dilakukan berulang-ulang dalam waktu sekarang.
Artinya walaupun Keselamatan itu memang sepenuhnya dari Allah dan memang ditawarkan kepada semua manusia di dunia, namun bagaimanapun memerlukan partisipasi dari pihak yang diberi anugerah, karena yang diberi anugerah itu bisa "mau menerima" atau "tidak mau menerima". Sikap percaya ini harus dipertahankan terus-menerus dalam masa sekarang, tata bahasa Yunani dengan spesifik menjelaskan syarat tersebut, dan merujuk jelas bahwa sikap percaya harus dijaga, dipertahankan, dilakukan secara terus-menerus sampai masa sekarang, masa dimana manusia itu hidup. Apabila satu syarat ini berhasil dilakukan, keselamatan dan kehidupan yang kekal terjamin menjadi miliknya.
Perjanjian Baru berulang-ulang menulis bahwa satu-satunya syarat menerima keselamatan adalah iman/ percaya kepada Tuhan Yesus Kristus (lihat Yohanes 1:12; 3:16,18,36; Kisah 16:31; Roma 3:22,28; 4:1-25; 5:1; Galatia 2:16; 3:1-18; Efesus 2:8,9 dan 1Yohanes 5:13).
Dengan kerendahan hati untuk percaya, maka manusia akan beroleh kehidupan yang kekal. Ini adalah satu-satunya cara agar manusia terhindar dari VONIS MATI akibat dosa yang seharusnya ditanggung manusia sejak manusia itu jatuh ke dalam dosa.
Roma 10:9-10
10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
DALAM KASIH Ia telah menentukan kita dari semula OLEH YESUS KRISTUS UNTUK MENJADI ANAK-ANAKNYA, sesuai dengan KERELAAN KEHENDAKNYA, supaya TERPUJILAH KASIH KARUNIANYA YANG MULIA, yang dikaruniakan-Nya kepada kita DI DALAM DIA, yang dikasihi-Nya.
Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka
Mazmur 2 : 10
Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, TERIMALAH PENGAJARAN, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.
Yohanes 6 : 65
Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: TIDAK ADA SEORANGPUN YANG DATANG KEPADAKU, kalau Bapa tidak
Yohanes 6 : 44
Tidak ada seorangpun YANG DAPAT DATANG KEPADAKU, jikalau ia tidak DITARIK OLEH BAPA yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
sebab HUKUM TAURAT diberikan oleh Musa, tetapi KASIH KARUNIA dan KEBENARAN datang oleh YESUS KRISTUS.
DALAM KASIH Ia telah menentukan kita dari semula OLEH YESUS KRISTUS UNTUK MENJADI ANAK-ANAKNYA, sesuai dengan KERELAAN KEHENDAKNYA, supaya TERPUJILAH KASIH KARUNIANYA YANG MULIA, yang dikaruniakan-Nya kepada kita DI DALAM DIA yang dikasihi-Nya.
Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya MENURUT KEHENDAK-KU SENDIRI. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.”
DALAM DARAH TUHAN YESUS
• KEBENARAN: KARENA DALAM DARAH YESUS MENYATU KEADILAN DAN KASIH ALLAH
Roma 3 : 21-22
Roma 3 : 23-24
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan OLEH KASIH KARUNIA TELAH DIBENARKAN dengan cuma-cuma KARENA PENEBUSAN DALAM KRISTUS YESUS.
Roma 3 : 25-26
KRISTUS YESUS TELAH DITENTUKAN ALLAH MENJADI JALAN PENDAMAIAN KARENA
Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata KEBENARAN ALLAH, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: ”Orang benar akan hidup oleh iman.”
1. KETURUNAN ADAM DICIPTAKAN ALLAH MENURUT GAMBAR DAN RUPA ADAM
Betul, dan ini memang poin penting dalam teologi penciptaan dan kejatuhan.
Alkitab menegaskan bahwa setelah jatuh, keturunan Adam tidak lagi lahir langsung dalam gambar & rupa Allah yang murni, melainkan dalam gambar & rupa Adam yang sudah rusak.
Kejadian 5:3
“Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia memperanakkan seorang laki-laki MENURUT RUPA DAN GAMBARNYA, yang diberi nama Set.”
Artinya
- SEBELUM JATUH → manusia pertama (Adam & Hawa) diciptakan langsung menurut gambar (tselem) dan rupa (demuth) Allah.
- SESUDAH JATUH → sifat dosa dan kerusakan sudah masuk ke dalam kodrat manusia.
- SET & KETURUNAN → lahir bukan dari gambar & rupa Allah yang murni, tetapi dari gambar & rupa Adam yang sudah jatuh.
Implikasinya
Gambar Allah tidak hilang total, tapi diwariskan dalam kondisi rusak (distorted image).
- Masih ada roh, akal budi, kehendak, hati nurani.
- Tapi semua itu condong ke dosa (Roma 5:12; Ef. 2:3).
Rupa Allah kualitas moral & karakter ilahi hilang kemurniannya.
- Kasih jadi egois, kebenaran jadi relatif, kehendak jadi memberontak.
Kodrat dosa menjadi sifat lahiriah manusia (Mazmur 51:7 “dalam dosa aku dikandung ibuku”).
Pemulihan di Kristus
- Kolose 3:10 → orang percaya mengenakan manusia baru “yang terus-menerus diperbarui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya.”
- Efesus 4:24 → diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan.
Tabel perbandingan:Adam sebelum jatuh
vs Adam sesudah jatuh
vs Keturunan Adam
vs Orang percaya di Kristus
,
supaya kelihatan jelas perbedaan gambar & rupa di setiap tahap.
Mau aku buatkan tabel itu?
Tabel perbandingan “gambar & rupa” dari awal penciptaan sampai pemulihan di Kristus.
Perbandingan Gambar & Rupa di Setiap Tahap
Tahap | Kondisi Gambar | Kondisi Rupa | Kodrat Ilahi | Status Dosa |
---|---|---|---|---|
Adam sebelum jatuh (Kej. 1:26-27) | Utuh 100% | Awal, masih bertumbuh | Belum penuh | Tidak berdosa, bebas |
Adam sesudah jatuh (Kej. 3) | Retak, masih ada | Rusak total | 0% | Berdosa, terpisah dari Allah |
Keturunan Adam (Kej. 5:3) | Warisan gambar Adam yang rusak | Warisan rupa Adam yang ternoda | 0% | Berdosa sejak lahir |
Orang percaya di Kristus (Kol. 3:10) | Dipulihkan bertahap | Dibentuk ulang bertahap | Bertumbuh | Diampuni, dalam proses pemurnian |
Orang percaya di kekekalan (1 Yoh. 3:2) | Utuh sempurna | Sempurna seperti Kristus | 100% | Tidak mungkin berdosa lagi |
Ringkasan:
- KETURUNAN ADAM tidak lahir dalam gambar & rupa Allah yang murni, tetapi dalam kondisi yang sudah rusak akibat dosa.
- YESUS KRISTUS datang sebagai “gambar Allah yang sempurna” (Kol. 1:15) untuk memulihkan gambar & rupa itu pada manusia.
- Pemulihan ini mulai saat lahir baru dan selesai sempurna saat kebangkitan.
• KEMATIAN FISIK ADALAH BAGIAN DARI HUKUM ALAM (BIOLOG)
Dalam zaman anugerah (sesudah karya salib Kristus), kematian fisik manusia bukan lagi hukuman dosa dalam arti penghukuman kekal, melainkan bagian dari hukum alamiah (biologis) yang masih bekerja dalam tubuh manusia yang berasal dari Adam.
📖 Dasarnya:
- Roma 5:12 → dosa masuk lewat Adam, dan maut menular kepada semua manusia. Sejak itu tubuh manusia membawa “kodrat kefanaan.”
- 1 Korintus 15:22 → “Karena sama seperti semua orang mati dalam Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam Kristus.”
- Ibrani 9:27 → “Manusia ditetapkan untuk mati satu kali, dan sesudah itu dihakimi.”
Artinya:
- Kematian fisik → akibat kodrat manusiawi yang fana, bukan lagi sebagai vonis murka Allah bagi orang percaya.
- Kematian kekal (perpisahan dengan Allah) → ini sudah dibatalkan oleh karya Kristus bagi mereka yang percaya.
- Orang percaya walau mati tubuh, tetapi hidup rohnya, bahkan tubuhnya akan dibangkitkan pada kebangkitan.
Jadi:
- Di dalam Adam → kita mewarisi tubuh biologis yang bisa sakit, menua, lalu mati.
- Di dalam Kristus → kita menerima hidup kekal, janji kebangkitan, dan tubuh kemuliaan kelak.
Bisa dibilang, kematian fisik sekarang adalah pintu masuk menuju penggenapan janji kebangkitan, bukan lagi tanda kutuk dosa.
• KEMATIAN FISIK ORANG PERCAYA ADALAH TIDUR
Paulus menyebut kematian orang percaya sebagai “tidur” (Yunani: koimaō) karena:
1. Sifatnya hanya sementara
- Tidur itu tidak permanen, ada waktunya bangun.
- Begitu juga orang percaya: tubuh memang mati, tapi akan dibangkitkan (1 Kor 15:51-52).
- Jadi kematian bukan titik akhir, tapi fase menunggu kebangkitan.
2. Roh tetap hidup
- Yesus berkata: “Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (Yoh 11:25).
- Tubuh yang mati → tidur.
- Roh yang percaya → langsung bersama Tuhan (2 Kor 5:8: “meninggalkan tubuh, diam bersama Tuhan”).
3. Tidak ada kutuk di dalamnya
- Dalam Perjanjian Lama, kematian sering digambarkan sebagai bayangan kutuk dosa.
- Tetapi dalam Kristus, maut sudah ditelan dalam kemenangan (1 Kor 15:54-55).
- Maka Paulus bisa berkata: “Hai maut, di manakah sengatmu?”
4. Janji kebangkitan tubuh
- “Mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit” (1 Tes 4:16).
- Itu sebabnya makam orang Kristen mula-mula sering disebut koimeterion (dari kata koimaō), artinya tempat tidur — karena mereka percaya, yang mati hanya “tidur” menunggu dibangkitkan.
Jadi ringkasnya:
- Kematian fisik = tidur tubuh.
- Roh orang percaya = langsung bersama Kristus.
- Kebangkitan kelak = tubuh dibangunkan dengan kemuliaan.
✦ Itulah sebabnya orang percaya tidak takut kematian, karena kematian bukan lagi penghukuman dosa, melainkan jalan masuk menuju hidup kekal.
Mau saya buatkan semacam diagram alur: dari “hidup dalam tubuh fana → mati (tidur) → roh bersama Tuhan → kebangkitan → tubuh kemuliaan” biar makin jelas alurnya?
• KEMATIAN FISIK ORANG PERCAYA DENGAN ORANG TIDAK PERCAYA
Alur lebih runtut supaya gampang dilihat perbedaannya antara orang percaya dan orang tidak percaya.
Alur Kehidupan & Kematian dalam Zaman Anugerah
1. Hidup dalam tubuh fana (warisan Adam)
- Semua manusia lahir dengan tubuh biologis yang bisa sakit, menua, lalu mati (1 Kor 15:22).
- Bedanya: orang percaya sudah menerima jaminan hidup kekal dalam Kristus (Yoh 3:16).
2. Kematian fisik (tubuh tidur)
- Orang percaya:
- Kematian = disebut “tidur” (1 Tes 4:13).
- Tubuh kembali ke debu, roh langsung bersama Tuhan (2 Kor 5:8).
- Orang tidak percaya:
- Kematian = awal pemisahan kekal dari Allah.
- Roh masuk ke dalam tempat penantian untuk penghakiman (Luk 16:22-23).
3. Kehidupan roh setelah mati
- Orang percaya: roh ada dalam hadirat Kristus (Flp 1:23: “keinginan untuk pergi dan diam bersama Kristus”).
- Orang tidak percaya: roh menunggu penghakiman akhir, jauh dari hadirat Allah.
4. Kebangkitan tubuh
- Saat kedatangan Kristus (Parousia):
- Orang percaya: bangkit dengan tubuh kemuliaan (1 Kor 15:42-44).
- Orang tidak percaya: bangkit untuk penghakiman (Yoh 5:28-29).
5. Kehidupan kekal atau hukuman kekal
- Orang percaya: hidup kekal bersama Allah dalam langit baru & bumi baru (Why 21:1-4).
- Orang tidak percaya: hukuman kekal, disebut juga “kematian kedua” (Why 20:14-15).
Kesimpulan singkat:
- Kematian fisik orang percaya = tidur sementara.
- Roh bersama Kristus = kehidupan sejati.
- Tubuh akan dibangkitkan = janji kemenangan penuh.
Diagram visual teks (alur panah) supaya lebih gampang ditangkap dengan mata?
Analogi: Dua Bejana dari Bahan Kekal
Bayangkan ada dua bejana yang dibuat dari bahan yang sama-sama tahan api, tidak bisa hancur.
-
Bejana emas yang dimurnikan
- Indah, bercahaya, penuh kemuliaan.
- Dipakai di istana, untuk menyajikan makanan raja.
- Itu gambaran tubuh kebangkitan orang percaya → indah, mulia, cocok untuk hadirat Allah.
-
Bejana dari besi kasar
- Keras, tahan api, tetapi tidak indah.
- Dipakai untuk menampung sampah atau kotoran, bahkan bisa ditaruh di dalam api tanpa hancur.
- Itu gambaran tubuh kebangkitan orang tidak percaya → tetap kekal, tapi “cocok” untuk menanggung murka dan keterpisahan dari Allah.
Dasar Alkitab
- Roma 9:21-23 → Paulus memakai istilah “bejana untuk maksud mulia” dan “bejana untuk maksud biasa/aib.”
- Daniel 12:2 → ada kebangkitan untuk hidup kekal, dan ada untuk kehinaan kekal.
- Matius 25:46 → yang satu masuk hidup kekal, yang lain masuk hukuman kekal.
Ringkasan
- Tubuh kebangkitan orang percaya: serupa Kristus, mulia, penuh kemuliaan, cocok untuk menikmati hadirat Allah.
- Tubuh kebangkitan orang tidak percaya: kekal dalam arti tidak lenyap, tapi dipakai untuk menanggung penghukuman kekal.
Jadi, semua orang akan dibangkitkan dengan tubuh kekal, tapi kualitas dan tujuan tubuh itu berbeda:
- yang satu untuk KEMULIAAN
- yang lain untuk KEHINAAN
Mau saya lanjutkan dengan menjelaskan kenapa tubuh orang tidak percaya juga harus dibangkitkan lagi, padahal mereka sudah mati?
BINASA : MANUSIA TERPISAH KEKAL DARI HADIRAT ALLAH
Di Alkitab kata “binasa” memang sering berarti terpisah dari Allah atau tidak mengalami tujuan sejati dari hidup kekal.
📖 Contoh:
- Yoh 3:16 → “supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa (apollymi), melainkan beroleh hidup kekal.”
👉 “Binasa” di sini bukan hilang lenyap, tapi “tidak menikmati hidup kekal bersama Allah.” - 2 Tes 1:9 → “Mereka akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan.”
👉 Jadi “binasa” = hidup dalam keterpisahan kekal dari Allah.
Jadi bagaimana dengan tubuh kebangkitan orang tidak percaya?
-
Tidak binasa dalam arti lenyap / hancur:
- Tubuh mereka tetap dibangkitkan, dan bersifat kekal.
- Kalau tubuh itu bisa hancur lenyap, maka hukuman tidak bisa “selama-lamanya.”
-
Binasa dalam arti terpisah dari Allah:
- Tubuh mereka disebut “tubuh aib” (Daniel 12:2 → bangkit untuk kehinaan kekal).
- Kekalnya bukan dalam kemuliaan, tetapi dalam keadaan rusak secara tujuan: hidup tanpa Allah, dalam penderitaan kekal.
Analogi sederhana
Bayangkan ada lampu listrik:
- Lampu yang tersambung ke sumber listrik → menyala, terang, sesuai fungsinya (ini gambaran tubuh kebangkitan orang percaya, terhubung dengan Allah).
- Lampu yang diputus dari sumber listrik → tetap ada, tidak hilang, tapi tidak bisa berfungsi sesuai tujuannya, malah hanya jadi benda mati yang rusak fungsi (ini gambaran tubuh orang tidak percaya: ada, kekal, tapi “binasa” karena terpisah dari Allah).
Jadi, benar:
- Binasa = terpisah dari Allah.
- Tubuh orang tidak percaya kekal ada, tapi binasa dalam fungsi karena tidak menikmati tujuan penciptaannya (yaitu bersekutu dengan Allah).
ALASAN TUBUH ORANG TIDAK PERCAYA TIDAK DILENYAPKAN
Pertanyaan penting: Kenapa Allah tidak membiarkan orang tidak percaya lenyap begitu saja, tapi malah membangkitkan mereka untuk dihukum kekal?
1. Karena Allah itu adil
- Ibrani 9:27 → “Manusia ditetapkan untuk mati satu kali, dan sesudah itu dihakimi.”
- Semua manusia, baik percaya maupun tidak, harus menghadap pengadilan Allah.
- Kalau orang tidak percaya langsung lenyap, berarti tidak ada penghakiman yang adil.
- Kebangkitan orang tidak percaya menjamin bahwa setiap orang harus bertanggung jawab di hadapan Allah (Rm 14:10-12).
2. Karena manusia dicipta untuk kekekalan
- Manusia diciptakan menurut gambar Allah (Kej 1:27).
- Jiwa manusia tidak lenyap dengan kematian fisik.
- Itulah sebabnya Yesus berkata:
- Artinya: tubuh dan jiwa tetap ada, tetapi bisa dibinasakan dalam arti dipisahkan dari Allah untuk selama-lamanya.
3. Untuk menyatakan kemuliaan Allah dalam keadilan-Nya
- Roma 9:22-23 → ada “bejana kemurkaan” dan ada “bejana belas kasihan.”
- Orang percaya = menyatakan kemuliaan Allah dalam kasih & anugerah.
- Orang tidak percaya = menyatakan kemuliaan Allah dalam kekudusan & keadilan.
- Jadi keberadaan keduanya membuktikan Allah konsisten: kasih-Nya nyata dalam keselamatan, keadilan-Nya nyata dalam hukuman.
4. Karena hukuman itu kekal, bukan sementara
- Matius 25:46 → “Mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.”
- Kata “kekal” (Yunani: aiōnios) dipakai sama untuk kedua pihak.
👉 Kalau hidup kekal orang percaya benar-benar tanpa akhir, hukuman kekal juga sama: tanpa akhir. - Jadi tubuh orang tidak percaya harus kekal juga, agar dapat menanggung hukuman itu.
Ringkasnya:
Allah membangkitkan tubuh orang tidak percaya bukan untuk memberi hidup baru, melainkan untuk menegakkan penghakiman kekal yang adil.
✦ Jadi bisa dibilang:
- Kebangkitan orang percaya = pemulihan & kemuliaan.
- Kebangkitan orang tidak percaya = penghukuman & pemisahan.
Mau saya lanjutkan dengan menjelaskan hubungan antara “kematian kedua” (Why 20:14) dan tubuh kebangkitan orang tidak percaya biar nyambung jelas?
Mari kita sambung ke topik “kematian kedua” dan kaitannya dengan tubuh kebangkitan orang tidak percaya.
1. Apa itu kematian kedua?
- Wahyu 20:14-15 → “Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api itu.”
- Wahyu 21:8 → orang-orang yang tidak percaya, penakut, pendusta, penyembah berhala, dll. “akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.”
👉 Jadi: kematian pertama = kematian fisik (tubuh biologis mati).
👉 Kematian kedua = keterpisahan total dari Allah, dalam penghukuman kekal.
2. Kenapa tubuh kebangkitan orang tidak percaya masuk “kematian kedua”?
- Setelah kebangkitan, mereka bukan lagi punya tubuh fana seperti di dunia.
- Tubuh itu kekal, tetapi bukan untuk kemuliaan → melainkan untuk menanggung hukuman kekal.
- Tubuh dan jiwa mereka dilemparkan ke lautan api (Why 20:15).
- Jadi, kematian kedua itu bukan lenyap / musnah, melainkan eksistensi kekal dalam keterpisahan dan penderitaan tanpa Allah.
3. Bedanya dengan orang percaya
- Orang percaya tidak kena kematian kedua:
📖 “Berbahagialah dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka.” (Why 20:6) - Artinya: tubuh kebangkitan orang percaya langsung masuk pada kehidupan kekal bersama Allah, tanpa disentuh lagi oleh maut.
4. Analogi sederhana
Bayangkan ada dua pintu setelah kebangkitan:
- Pintu 1 → menuju kehidupan kekal bersama Allah (itulah yang masuk kebangkitan pertama, orang percaya).
- Pintu 2 → menuju kematian kedua (penghukuman kekal di lautan api).
Semua orang dibangkitkan, tapi tujuannya berbeda.
✦ Jadi singkatnya:
- Kematian pertama = tubuh biologis mati (warisan Adam).
- Kebangkitan tubuh = semua manusia bangkit, tapi berbeda jenis tubuhnya.
- Kematian kedua = khusus untuk orang tidak percaya → tubuh kekal mereka tidak musnah, tapi menjalani eksistensi kekal yang binasa dalam arti terpisah dari Allah.
Mau saya lanjutkan dengan menjelaskan kenapa Alkitab menyebut hukuman itu kekal, bukan sementara lalu selesai?