KEMENANGAN SEJATI

 

Dewasa ini begitu mudah banyak orang Kristen mengklaim dirinya sebagai umat pemenang. Hal ini disebabkan oleh karena banyak pembicara-pembicara Kristen dan para pemimpin puji-pujian dalam kebaktian yang mengajarkan bahwa semua orang yang mengaku percaya berarti sudah menjadi umat Pemenang. Seakan-akan menjadi umat pemenang adalah sesuatu yang Otomatis melekat pada diri mereka setelah mengaku percaya kepada Tnhan Yesus. Mereka juga diajar untuk menunjuk orang lain sesama orang Kristen di dalam gereja sebagai umat pemenang. Ironisnya, inereka tidak memahami apa yang dimaksud oleh Alkitab dengan lebih dari orang-orang yang menang”. Tentu saja keadaan ini membuat orang'oral'lg Kristen terbiasa mengucapkan kalimat tersebut sebagal Pengakuan atas hal-hal yang mereka sendiri tidak memahaminya Secara jelas masing-masing orang Kristen bisa memiliki Pengertiannya sendiri-sendiri, sehingga sebenarnya terjadi kekacauan pengertian atau konsep tanpa disadari oleh banyak orang. Seharusnya keadaan ini disadari oleh gereja, sehingga jemaat disadarkan terhadap kebodohan mereka. Tetapi kalau pemimpin gereja sendiri tidak mengerti kebenaran, maka semua menjadi sesat.


KEMENANGAN YANG SEJATI

 

Dewasa ini begitu mudah banyak orang Kristen mengklaim dirinya sebagai umat pemenang. Hal ini disebabkan oleh karena banyak pembicara-pembicara Kristen dan para pemimpin puji-pujian dalam kebaktian yang mengajarkan bahwa semua orang yang mengaku percaya berarti sudah menjadi umat Pemenang. Seakan-akan menjadi umat pemenang adalah sesuatu yang Otomatis melekat pada diri mereka setelah mengaku percaya kepada Tnhan Yesus. Mereka juga diajar untuk menunjuk orang lain sesama orang Kristen di dalam gereja sebagai umat pemenang. Ironisnya, inereka tidak memahami apa yang dimaksud oleh Alkitab dengan lebih dari orang-orang yang menang”. Tentu saja keadaan ini membuat orang'oral'lg Kristen terbiasa mengucapkan kalimat tersebut sebagal Pengakuan atas hal-hal yang mereka sendiri tidak memahaminya Secara jelas masing-masing orang Kristen bisa memiliki Pengertiannya sendiri-sendiri, sehingga sebenarnya terjadi kekacauan pengertian atau konsep tanpa disadari oleh banyak orang. Seharusnya keadaan ini disadari oleh gereja, sehingga jemaat disadarkan terhadap kebodohan mereka. Tetapi kalau pemimpin gereja sendiri tidak mengerti kebenaran, maka semua menjadi sesat.

Kalau hal tersebut di atas terus berlangsung, maka akan menciptakan orang-orang Kristen yang bodoh, tetapi tidak menyadari kebodohonnya; orang-orang yang tidak mengerti kalau mereka sebenarnya tidak mengerti. Mereka merasa mengerti apa yang sebenarnya mereka tidak mengerti. Hal ini membangun pemikiran bahwa seakan-akan setiap orang berhak memiliki pengertiannya sendiri dan sejahtera atau nyaman dengan apa yang dianggap sebagai kebenaran dalam dirinya. Harus diingat bahwa kebenaranlah yang memerdekakan. Kalau sesuatu yang bukan kebenaran diakui sebagai kebenaran dan mereka merasa sejahtera dalam ketidakbenaran tersebut, itu berarti mereka memarkir diri mereka di penjara atau belenggu. Hal ini sama dengan memarkir diri di neraka. Sejatinya keadaan ini adalah sebuah penyesatan yang sanga.f membahayakan yang harus disadari oleh pemimpin-pemimpin gereja, supaya mereka berantisipatifterhadap keadaan tersebut. Menyedihkan banyak pemimpin-pemimpin gereja yang merasa bahwa dirinya sudah tahu kebenaran, bahkan merasa sudah hidup di dalamnya sebagai hamba-hamba Tuhan yang berkenan di hadapan Tuhan, padahal belum. Betapa sulitnya menyadarkan mereka.

Jadi, banyak orang Kristen sudah merasa sebagai umat yang lebih dari orang-orang yang menang hanya dengan dasar bahwa mereka sudah percaya kepada Tuhan Yesus. Sementara itu mereka tidak mengerti arti percaya yang benar itu. Pada umumnya percaya mereka baru sampai level percaya kepada “sejarah kehidupan Tuhan Yesus”. Betapa mudahnya untuk memercayai sesuatu secara akali dalam aktivitas pikiran. Percaya berarti menyerahkan diri sepenuh kepada kehendak yang dipercayainya, dalam hal ini Tuhan Yesus. Sejatinya percaya yang benar berarti mengikuti jejak kehidupan Tuhan Yesus, artinya hidup sama seperti Dia hidup. Jika tidak, berarti belum dikategorikan percaya. Kalau ada gereja yang mengesahkan orang Kristen yang hanya percaya secara akali seakan-akan sudah memiliki percaya yang benar, gereja tersebut menyesatkan. Hal ini sama dengan memarkir jemaat di neraka. Justru sebutan Kristen kepada orang percaya dimaksudkan bahwa orang percaya memiliki kelakuan seperti Tuhan Yesus. Pada akhirn a, oran; an; mengikuti 'e'ak Tuhan Yesus atau hiduse-erti Tuhan Yesuslah an, antas disebut sebagai umat ang lebih dari oran;W Tuhan Yesus yang taat sampai mati bahkan mati di kayu disalib. Kesetiaan kepada Bapa menuntut pertaruhan segenap hidup. Oleh sebab itu hendaknya tidak dengan mudah orang percaya mengklaim dirinya sebagai pemenang dan menunjuk orang lain juga sebagai pemenang. Kemenangan seseorang sangat ditentukan oleh kualitas hidupnya dalam menuruti kehendak Bapa.

LEBIH DARI ORANG-ORANG YANG MENANG

Banyak orang Kristen diajar oleh pembicara-pembicara yang tidak mengenal kebenaran untuk meyakini bahwa mereka telah keberadaan sebagai umat pemenang, padahal belum tentu demikian. Keyakinan tersebut dibangun bertahun-tahun sampai mereka merasa dengan sangat kuatnya bahwa mereka sungguh- sungguh adalah umat pemenang. Tentu saja mereka mendasarkan keyakinan tersebut pada ayat Alkitab, khusus dalam Roma 8:37. Ini adalah sebuah kesalahan. Orang-orang Kristen tersebut tidak mengerti bagaimana memahami ayat Alkitab. Seharusnya 4 untuk memahami makna orisinal suatu avat kita harus memerhatikan dengan teliti latar belakang konteks? a at tersebut. Roma 8:37 tersebut tidak ditujukan kepada semua orang Kristen secara sembarangan. Ayal tersebut hanya ditujukan untuk jemaat Roma atau orang-orang Kristen ”Yang memiliki kesetiaan seperti jemaat Roma. Walaupun mereka kehilangan segala sesuatu tetapi demi iman kepada Tuhan Yesus mereka tetap setia.

Pada waktu itu orang-orang Kristen di Roma mengalami aniaya hebat dari berbagai pihak, antara lain dari pihak orang Yahudi yang menganggap Kekristenan adalah bidat atau ajaran sesat dan dari orang-orang non Yahudi yaitu penduduk Roma yang mendengar fitnah dari juru bicara kekaisaran Roma bahwa orang Kristen telah membakar kota Roma serta dari kekaisaran Roma yang memandang Kekristenan adalah kelompok yang berbahaya sebab memiliki raja atau penguasa sendiri, yaitu Kurios Yesus. Orang-orang mengalami keadaan yang sangat berat. Hak kewarganegaraan mereka dicabut, mereka ditangkap untuk dipenjara, dimasukkan ke dalam kandang binatang buas untuk menjadi umpan, dibakar hidup-hidup bahkan disalib. Di mata masyarakat, orang-orang Kristen pada waktu itu adalah orang-orang yang kalah, dibanding dengan penduduk Roma yang secara lahiriah, kekayaan materi dan kehormatan lebih dari mereka.

Pada mulanya surat Paulus yang memuat ayat tersebut ditujukan hanya untuk orang-orang Roma yang menghadapi aniaya yang hebat dari kaisar Roma pada sekitar tahun 57. Besar kemungkinan surat ini ditulis Paulus di Korintus beberapa tahun sebelum Paulus mengalami hukuman pancung oleh kekaisaran Romawi. Paulus mengatakan bahwa “kita lebih daripada orang-orang yang menang”. Kata “kita” dalam tulisannya adalah orang-orang Roma termasuk diri Paulus sendiri. Paulus menguatkan hati jemaat dengan mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang lebih dari orang-orang yang menang. Sangat naif, kalau orang Kristen sekarang yang tidak memiliki kesetiaan seperti orang Kristen di Roma, menyamakan diri dengan mereka dengan mengaku sebagai pemenang. Banyak orang Kristen Merasa bahwa dirinya sudah menjadi pemenang padahal tidak pernah bergumul untuk memiliki kemenangan seperti jemaat Roma.

Orang Kristen pada waktu itu menjadi warga masyarakat Yang tertindas, rendah dan di-persona non grata-kan (tidak disukai)“ Hidup mereka selalu terancam. Orang-orang yang memusuhi mereka Seakan-akan tampil sebagai orang-orang yang menang. Tentu saja dengan kondisi ini orang Kristen merasa bahwa diri mereka sebagai orang-orang yang “kalah”. Tetapi Paulus menegaskan bahwa mereka, termasuk Paulus sendiri, adalah orang-orang yang lebih dari orang-orang yang menang. Lebih dari orang-orang yang menang bukan menang secara politik, finansial, kekuasaan, penampilan lahiriah dan segala sesuatu secara duniawi dan. materi, tetapi lebih dari orang-orang Roma, karena dalam hal mereka memiliki Tuhan Yesus yang akari memerintah sebagai Raja suatu hari» dikasihi oleh Tuhan sehingga tidal‘ ada yang dapat memisahkan mereka  dari kasih-Nya (Rm. 8:33-39). Tuharl Yesus mengasihi mereka dengan mati di kayu salib. Selanjutnya perhatian ’l‘uhan nyata dalam bentuk mengijinkan orang percaya dalam aniaya; aupaya melalui keadaan itu dibentuk agar menjadi sempurna seperti Tuhan Yesus. Pada akhirnya mereka diperkenankan untuk dimuliakan bersama dengan Tuhan Yesus.

MUSUH YANG BERBAHAYA

Sering kita mendengar orang berkata mengenai hidup sebagai pemenang mengalahkan dunia. Apa yang dimaksud dengan hidup sebagai pemenang yang mengalahkan dunia? Mengalahkan dunia bukan berarti dapat menghindarkan diri dari kesulitan hidup seperti yang dikemukakan oleh banyak pendeta dan pembicara hari ini. Menurut pandangan mereka, yang sebenarnya tidak tepat, kemenangan ditandai dengan beberapa hal ini: selalu dengan cepat menyelesaikan masalah, problem dapat dilewati kalau bisa dihindari oleh kuasa Tuhan, keuangan yang memadai bahkan berlimpah, hidup tidak berkekurangan fasilitas, terhormat dan tidak direndahkan oleh lingkungan, menjadi anggota masyarakat yang menguasai anggota masyarakat lain, menonjol dalam bidang-bidang kehidupan yang digumuli manusia, politik, ekonomi, sosial, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya. Konsep ini salah dan dapat menyesatkan. Karena hal inilah banyak orang Kristen tidak mengerti bagaimana menjalani hidup Kekristenannya.

Bila diamati dengan telit, tidak sedikit orang Kristen menjadi frustasi dan menyalahkan diri karena berkeadaan hidup yang dirasakan dan dipandang sebagai gagal dikarenakan berkeadaan terbalik dari konsep berkemenangan di atas. Karena berkeadaan tidak seperti yang diharapkan dengan konsep berkemenangan yang salah, maka tidak sedikit orang Kristen yang bersungut-sungut dan dalam hati kecilnya menyalahkan Tuhan ketika ada dalam situasi yang sulit tersebut. Kelompok ini bersungut-sungut dan berkata: Mengapa Tuhan tidak adil? Mengapa Tuhan memberi kemenangan kepada orang lain, tetapi tidak memberi kemenangan kepadaku? Persungutan seperti ini adalah persungutan bangsa Israel ketika mereka ada di padang gurun. Mereka tidak mengerti tujuan Tuhan membawa mereka di gurun. Rasanya mereka lebih senang ada di Mesir, bila mungkin Tuhan menghancurkan bangsa Mesir dan menyerahkan tanah Mesir kepada mereka sehingga mereka dapat menikmati tanah Mesir dan tidak perlu pergi ke Kanaan (Kel. 16:3).

Untuk menemukan pengertian yang benar apa artinya menjadi pemenang mengalahkan dunia ini, perlulah kita menemukan terlebih dahulu siapakah musuh kita. Bagaimana kita dapat berbicara mengenai kemenangan kalau kita tidak mengerti siapa musuh kita? Alkitab menunjukkan bahwa musuh kita adalah kuasa gelap atau si Iblis (Ef. 6:12). Namun perlu diketahui dengan cerdas bahwa yang membahayakan dari Iblis dalam hidup orang percaya bukan hanya pada waktu ketika Iblis merusak ekonomi, kesehatan, fasilitas hidup dan menyerbu dengan berbagai persoalan hidup lainnya, tetapi ketika ia menempatkan orang percaya dalam keadaan ekonomi baik, tubuh sehat dan keadaan nyaman. Justru itulah yang membuat orang Kristen terlena dengan berbagai-bagai keinginan duniawi, sehingga karakter Kristus tidak bertumbuh. Hal ini cukup membuat orang percaya hanyut dalam menikmati dunia, sehingga menjadi tidak sungguh” sungguh untuk bergumul agar bertumbuh dewasa seperti Tuhan Yesus dalam melakukan kehendak Bapa. Akhirnya Tuhan berkata kepada orang-orang seperti itu: Aku tidak mengenal kamu (lPtr. 3:8).

 

Oleh sebab itu orang percaya harus berhati-hati terhadap musuh yang licik. ketika membawa orang percaya kepada keadaan yang baik

secara ekonomi, terhormat, makmur, nyaman dan tidak berkekurangan secara materi. Dengan keadaan ini orang percaya hendaknya tidak hanyut dalam euphoria dunia. Keadaan yang baik dengan segala kelimpahan materi merupakan kesempatan untuk dapat digunakan bagi kepentingan Tuhan, yaitu bagi pelayanan pekerjaanNya guna menyelamatkan jiwajiwa; bagaimana Injil diberitakan dan diajarkan kepada banyak orang sehingga mereka mengenal kebenaran sehingga menjadi corpus delicti. Keadaan hidup yang baik merupakan hak istimewa orang percaya untuk dapat melayani Tuhan tanpa gangguan.

 

WUJUD PEMBELAAN TUHAN

Kata menang artinya mengatasi lawan, mengungguli musuh, lulus, menaklukkan. Pemenang artinya orang yang menang (Rm. 8:3139). Dalam teks aslinya kata pemenang dalam Roma 8:37 adalah hupemikomen (unepvucc'buev). Dalam bahasa Inggrisnya adalah over conquer. Dalam terjemahan Good News adalah We have complete victory through Him who love us. Untuk dapat menemukan pengertian hidup berkemenangan, kita harus memperhatikan konteks Roma 8:31-39. Dengan melihat konteks dengan cermat dalam menggali Firman Tuhan akan membuat orang percaya memahami pengertian hidup berkemenangan dengan benar. Ketika Paulus berbicara mengenai kemenangan konteksnya mengenai beberapa hal di bawah ini:

·         Orang percaya adalah ahli waris Kerajaan Surga atau dimuliakan bersama dengan Tuhan Yesus (Rm. 8:17)

·          Orang percaya harus menderita untuk mewarisinya bersama dengan Tuhan Yesus

·         Orang percaya harus diproses untuk serupa dengan Tuhan Yesus untuk dimuliakan bersama dengan Tuhan Yesus (Rm. 8:28-30), walaupun orang percaya harus mengalami aniaya yang sangat hebat dari berbagai pihak pada waktu itu.

Semua butir-butir tersebut menunjukkan lebihnya orang percaya dibanding dengan mereka yang hanya memiliki banyak dalam materi, tinggi dalam kehormatan dan luas dalam kekuasaan serta elok dalam penampilan.

Karena Tuhan mengasihi dan membela orang percaya, maka Tuhan bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Dia. Kebaikan di sini adalah kesempurnaan karaktef seperti Tuhan Yesus. Kasih dg? pembelaan Tuhan diwujudkan dalew'tindakan Tuhan mengkondisi crap; ' percaya mengalami aniaya yang belly? % Memang sukar dimengerti, tetapi inilah faktanya. Tindakan Tuhan tidak mudah dipahami, tetapi kalau kita percaya dan belajar mengerti, maka kita akan memahami maksud Tuhan yang sangat cerdas dan bijaksana tersebut. Ternyata keadaanv keadaan yang sulit yang dialami orang percaya dimaksudkan untuk mendewasakan mereka. Keadaan-keadaan sulit itu antara lain: penindasan, kesesakan, penganiayaan, kelaparan atau ketelanjangan, bahaya pedang, bahaya maut sepanjang hari dan dianggap sebagai domba-domba wnbelihan. Tetapi pada akhirnya orang vercaya dilayakkan untuk dimuliakan rsama dengan Tuhan Yesus, sebab tidak ada mahkota tanpa salib.

Keadaankeadaan yang sulit bukanlah sebuah kekalahan inilah yang salah dimengerti oleh banyak orang Kristen. Banyak di antara mereka yang berpikir bahwa keadaan yang sulit adalah akibat serangan Iblis. Jadi kalau mereka berkeadaan tidak menyenangkan maka mereka merasa Sebagai Orang-orang yang kalah, Walaupun hal itu tidak terucap di bibir. Pada zaman Musa, sebenarnya tidak sulit bagi Tuhan menghadapi kekerasan hati an tegar tengkuknya bangsa Israel, sehingga sulitlah bagi Tuhan untuk dapat menaklukkan watak atau karakter bangsa tersebut serta mendewasakannya. Hal ini berlaku sama terhadap sebagian orang Kristen.

Tuhan tidak sulit menyelesaikan problem atau membuat orang percaya bisa melewati dengan mudah berbagai kesulitan hidup. Tidak sulit bagi Tuhan melimpahi orang percaya dengan berkat materi, menjadikan mereka terhormat. Tidak sulit bagi Tuhan untuk membuat mereka menonjol dalam bidang-bidang kehidupan yang digumuli manusia, politik, ekonomi, sosial, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya. Tetapi, masalahnya adalah tidak mudah bagi Tuhan untuk mengubah hati orang percaya yang memiliki banyak keinginan sehingga menjadi pangkalan Iblis. Untuk ini hendaknya orang Kristen tidak terkecoh dengan tawaran Iblis untuk menikmati dunia seperti anak dunia menikmati dunia sehingga mereka berkategori menyembah Iblis. Kalau orang percaya pada abad mula-mula dimurnikan melalui aniaya yang mereka alami, tetapi bagi orang percaya di zaman ini harus dengan komitmen yang bulat untuk meninggalkan percintaan dunia.

Jaminsen

Welcome, TO BE LIKE JESUS

Post a Comment

Previous Post Next Post