Mengenakan Gairah Anak Allah

 

Gairah dari diri sendiri adalah gairah yang diwarisi dari nenek moyang dan yang diserap dari lingkungan. Tetapi “Kristus Yang hidup di dalam aku” artinya gairah yang dimiliki Tuhan Yesus tika mengenakan tubuh insan, juga kita kenakan dalam hidup ini. Gairah atau semangat hidup Tuhan Yesus sebagai Anak Allah adalah “melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya” (Yoh 4:24).


MENGENAKAN GAIRAH HIDUP 

ANAK ALLAH

 

Perhatikan kalimat dalam 2 Korintrus 5:17: “namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku”, inilah kehidupan seorang yang kehilangan nyawa. Nyawa dalam teks aslinya adalah psukhe, yang artinya jiwa. Dalam jiwa terdapat pikiran, perasaan dan kehendak. Iadi sebagai orang yang ditebus oleh Tuhan Yesus, seseorang harus rela melepaskan gairah atau semangat pribadi dan mengisi jiwanya dengan “gairah atau semangat hidup Anak Allah, yaitu Tuhan Yesus Kristus”. Kalau tersurat “bukan aku sendiri yang hidup”, artinya gairah yang ada Padaku bukanlah gairah yang lahir dari diriku sendiri.

Gairah dari diri sendiri adalah gairah yang diwarisi dari nenek moyang dan yang diserap dari lingkungan. Tetapi “Kristus Yang hidup di dalam aku” artinya gairah yang dimiliki Tuhan Yesus tika mengenakan tubuh insan, juga kita kenakan dalam hidup ini. Gairah atau semangat hidup Tuhan Yesus sebagai Anak Allah adalah “melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya” (Yoh 4:24).

Ini adalah konsekuensi sebagai anak tebusan. Inilah rule of the game, nya. Kalau berkeberatan mengenakan kehidupan Tuhan Yesus (gairah, semangat dan semua filosofi hidupnya), berarti kita bukanlah anak tebusan, Seseorang yang telah ditebus oleh darah Tuhan Yesus harus berani menyatakan dirinya bukan miliknya sendiri, tetapi sepenuhnya dimiliki oleh Tuhan yang menebusnya (1 Kor. 6:19-20).

Kalau seseorang merasa dan mengakui bahwa dirinya milik Tuhan, maka ia harus bersedia diperlakukan apa saja oleh sang Pemilik. Pemilik menghendaki agar seluruh filosofi hidup ini diubah. Inilah yang disebut mengenakan Yesus sebagai perlengkapan senjata terang (Rm. 13:14). Inilah hidup baru dalam Tuhan. Filosofi yang diubah akan mengubah peta kehidupan seseorang, sehingga memiliki dunia baru. Bagaimana bisa menjadi anak Allah bila menolak menjalani hidup baru dalam Tuhan?

Banyak orang Kristen yang merasa dan mengaku telah hidup baru dalam Tuhan padahal belum sama sekali. Hidup baru yang dipahami oleh mereka sangatlah dangkal dan miskin, bahkan salah lni berarti terjadi pemalsuan terhadap Injil. Injil yang dipalsukan tidalk mengajar kebenaran ini, mereka mengesankan bahwa seakan-akan orang Kristen bisa mengalami keselamatan tanpa mengenakan gairah atau semangat Tuhan Yesus. Orang Kristen yang benar-benar selamat akan ditandai dengan mengenakan semangat atau gairah hidup Tuhan Yesus dengan segala filosofi atau kebenaran-Nya. Oleh sebab itu untuk mengenakan semangat atau gairah Tuhan Yesus harus belajar filosofi atau kebenaran-Nya yang tertulis di dalam Perjanjian Baru.

Mengenakan hidup yang diisi oleh gairah atau semangat Anak Allah sama dengan mengembalikan kepada manusia rancangan semula. Ini bukanlah kehidupan yang menakutkan dan membuat seseorang menjadi aneh serta tidak bisa menikmati kehidupan hari ini. Justru sebaliknya, inilah kehidupan yang sangat luar biasa. Hal ini tidak bisa dialami oleh mereka yang tidak mengenal Tuhan Yesus dan mendengar ajaran-Nya. Oleh sebab itu dapat mewujudkan hal ini berarti anugerah yang tiada ternilai. Inilah kabar baik itu.

Sama seperti Nuh ketika menerima suara Tuhan untuk membuat bahtera. Satu sisi berarti Nuh harus memikul sebuah tanggung jawab yang besar, tetapi sisi lain Nuh mendapat kasih karunia untuk diselamatkan bersama dengan orang-orang yang dia cintai. Itulah yang dikatakan oleh Alkitab: Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN (Kej. 6:8). Dalam hal ini kasih kammia mengandung atau memuat tanggung jawab yang besar. Selama ini Yang diajarkan kepada banyak orang Kristen adalah kasih karunia tanpa tanggung jawab. Mereka khawatir kalau ada semacam tindakan sebagai tanggung jawab, maka kasih karunia tersebut berkurang nilainya.

Panggilan untuk mengenakan kehidupan Tuhan Yesus bukanlah beban. Bukanlah sesuatu yang membuat seseorang merasa tertekan dan teraniaya. Justru itulah kasih karunia. Hanya sayang sekali. banyak orang Kristen menganggap bahwa kasih karunia berarti tidak perlu memiliki keaktifan dan respon. Sehingga mereka gaga] untuk menerima kasih karunia tersebut. Perlu dicatat serius bahwa sesungguhnya tidak banyak orang yang memiliki kesempatan yang luar biasa ini. Inilah yang disebut sebagai umat pilihan, yaitu umat yang mendapat kesempatan menemukan hidup yang sesungguhnya. Untuk itu kita bergereja. berarti belajar untuk memahami dan melakukan juklak (petunjuk pelaksanaan) kehidupan sebagai anakanak Allah.

Sayang sekali. banyak pengajaran yang kontra produktif dengan kebenaran Injil yang murni ini. Injil diberitakan sebagai jalan untuk memperoleh kemudahan hidup dan kelimpahan berkat hsmani. Penyimpangan ini berakibat sangat fatal, sebab dengan tidak ditekankannya pengajaran mengenai mengenakan pola kehidupan Wham Yesus. maka banyak fokus lain yang memenuhi pikiran orang Kristen, sehingga mereka tidak menemukan Injil yang murni. Ini berarti mereka tidak pernah masuk proses keselamatan. ironisnya mereka merasa bahwa mereka telah memiliki keselamatan. Kebodohan ini adalah kebodohan yang membinasakan. Mereka tidak pernah mengerti apa artinya melakukan kehendak Bapa.

Jaminsen

Welcome, TO BE LIKE JESUS

Post a Comment

Previous Post Next Post