DIMENSI KESELAMATAN
Prinsip yang sangat penting dalam kehidupan orang percaya adalah bahwa keselamatan bukan karena berbuat baik, tetapi karena iman. Prinsip penting ini harus dipahami dengan benar supaya dalam memahami pengertian penghakiman untuk ini perlu juga memahami pengertian keselamatan. Sejatinya, keselamatan bukan sekadar terhindar dari neraka dan diperkenan masuk surga. Karena pengertian yang dangkal ini banyak orang Kristen merasa cukup berbekal “percaya saja bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat,” maka mereka berani menghadapi penghakiman atau pengadilan. Ditambah lagi dengan memahami secara keliru pengertian sola gratia (hanya oleh anugerah) dan sola fide (hanya oleh iman), maka mereka terjebak dalam pasivitas rohani yang tidak membawa mereka kepada pengalaman keselamatan yang sejati. Mereka tidak memahami bahwa keselamatan adalah perjuangan yang menyita seluruh kehidupan.
Prinsip solagratia atau hanya oleh anugerah, bahwa perbuatan baik tidak menyelamatkan, sering dipahami secara tidak tepat. Memang keselamatan hanya di dalam Yesus dan oleh anugerah-Nya. Tetapi isi anugerah-Nya adalah manusia dikembalikan ke rancangan Allah semula agar menjadi kudus seperti Alah kudus, mengenakan kodrat Ilahi, atau mengambil bagian dalam kekudusan Allah. Untuk ini, harus ada usaha individu untuk mencapai hal tersebut. Anugerah salib Kristus memperdamaikan kita dengan Allah (Ho Theos atau Bapa). Dengan pendamaian tersebut kita dapat diterima oleh Bapa tanpa mempersoalkan keadaan “keberdosaan” kita. Bapa memberikan Roh Kudus untuk menuntun kita kepada seluruh kebenaran dengan sarana Injil (Rm. 1:16-17), dan semua melalui peristiwa yang terjadi dalam hidup ini (Rm. 8:28-29). Untuk ini, kita harus memahami keselamatan dari tiga dimensi.
DIMENSI PERTAMA
Dari keselamatan adalah keselamatan ditinjau dari sudut masa lalu (past). Keselamatan yang ditinjau dari masa lalu adalah memandang karya atau pekerjaan keselamatan yang telah dikerjakan oleh Tuhan Yesus dua ribu tahun yang lalu sebagai telah selesai atau sudah genap (Ibr. 2:1-3). Tuhan Yesus mati untuk semua manusia, dari manusia pertama, Adam, sampai manusia terakhir nanti (Yoh. 1:29). Tuhan Yesus telah menyelesaikan tugas penyelamatan itu sehingga tidak perlu lagi usaha-usaha untuk melengkapi karya Tuhan Yesus yang sudah sempurna tersebut. Ini adalah harga mati, bahwa tidak ada keselamatan di luar Yesus (Kis. 4:12). Banyak orang Kristen hanya berhenti sampai di dimensi ini, mereka merasa sudah ditentukan selamat oleh korban Yesus tersebut.
DIMENSI KEDUA
Dari keselamatan adalah keselamatan ditinjau dari masa sekarang atau kekinian (present). Keselamatan yang ditinjau dari masa sekarang adalah pergumulan orang percaya dalam meresponi keselamatan. Inilah pergumulan untuk menjalankan hidup baru yang Tuhan berikan. Orang percaya harus mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar (Flp. 2:12). Mengerjakan keselamatan adalah belajar bertumbuh mengenakan pikiran dan perasaan Kristus (Flp. 2:5-7). Jelas sekali bahwa keselamatan adalah usaha Allah mengembalikan manusia kepada rancangan-Nya dan manusia harus meresponinya dengan respon yang benar. Tanpa respon yang benar berarti tidak beriman dengan benar. Iman tanpa perbuatan seperti tubuh tanpa roh (Yak. 2:20-26).
Keselamatan harus dikerjakan supaya keselamatan menjadi milik yang pasti (Ibr. 6:9-11; 2Ptr. 1:10-11). Menjadi milik yang pasti atau memiliki hak penuh masuk Kerajaan Surga artinya kalau seseorang menyambut keselamatan dengan sikap yang benar, maka ia sampai tidak mungkin binasa. Di sini barulah berlaku pernyataan "sekali selamat tetap selamat”. Status “sekali selamat tetap selamat” tidak bisa dikenakan kepada semua orang Kristen, tetapi untuk mereka yang bertumbuh dalam kesempurnaan seperti Bapa atau serupa dengan Yesus; melakukan kehendak Bapa. Hanya orang-orang yang melakukan kehendak Bapa inilah yang benar-benar mengalami keselamatan, yaitu diperkenan masuk surga sebagai anak-anak Allah.
DIMENSI KETIGA
Dari keselamatan, yaitu keselamatan ditinjau dari masa yang akan datang (Rm. 8:24). Keselamatan ditinjau dari masa yang akan datang adalah keseluruhan keselamatan yang diterima orang percaya. Ketika orang percaya memasuki negeri yang tak berzaman, yaitu Kerajaan Tuhan Yesus Kristus, maka barulah genap atau selesai sempurna seluruh proyek penyelamatan Allah. Dalam memandang keselamatan dari dimensi kedua, terdapat fakta adanya pergumulan untuk menerima anugerah keselamatan, yaitu dikembalikan ke rancangan Allah semula atau serupa dengan Yesus. Dengan kehendak bebasnya, manusia memilih untuk hidup dalam penurutan terhadap kehendak Allah atau tidak. Orang yang tidak berjuang untuk menjadi semakin seperti Yesus tidak berhak meyakini dirinya akan diterima di Rumah Bapa. Orang yang benar-benar memiliki keselamatan tidak gentar sama sekali menghadapi penghakiman atau pengadilan Tuhan. Itulah sebabnya ciri dari orang yang telah memiliki keselamatan tidak takut sama sekali menghadapi kematian.
A. STATUS MANUSIA SEBELUM JATUH DOSA
1. Manusia dirancang menurut GAMBAR dan RUPA Allah. (Kej 1:26)
2. Manusia dirancang menurut GAMBAR Allah. (Kej 1:27)
3. Adam mengalami Proses Penyempurnaan dengan yaitu proses Hukum Roh Kehidupan (Rom 8:1-2)
4. Mengetahui kehendak Allah yg sempurna & hamartia
B. STATUS MANUSIA SETELAH JATUH DOSA
Status manusia setelah Adam jatuh dosa
1. Pemberontak (Kej 3:5-6)
2. Seteru Allah (Rom 5:10)
3. Mati (Efesus 2:1,5)
4. Anak durhaka (Efesus 2:2-3)
2. Terdakwa (Why 12:10)
3. Musuh Allah (Yak 4:4)
4. Mengetahui kehendak Allah yg BAIK & JAHAT
C. STATUS MANUSIA SETELAH SALIB
1. DIMENSI PERTAMA (MASA LALU)
a. Pembenaran (Rom 5:18)
2. DIMENSI KEDUA (SEKARANG)
a. Dimuridkan (Mat 28:19-20)
b. Digarap Allah (Rom 8:28)
c. Metamorfosis/Transformasi (Rom 12:2)
d. Mengerjakan keselamatan (Filp 2:12-13)
4. Mengetahui kehendak Allah yg baik, berkenan & sempurna
2. DIMENSI KETIGA (AKAN DATANG)
a. Anak-anak dipermuliakan
(Roma 8:17)
b. Sama seperti Yesus (Mat 13:43 )
c. Orang benar akan bercahaya seperti matahari
(1 Yoh 3:2)
d. Akan sama dengan Tuhan Yesus (1 Yoh 3:2)
1 Yohanes 3 : 2-3
Saudara-saudaraku yang kekasih, SEKARANG
KITA ADALAH ANAK-ANAK ALLAH, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, KITA AKAN SAMA SEPERTI DIA, sebab
KITA AKAN MELIHAT DIA DALAM KEADAANNYA YANG SEBENARNYA. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya,
MENYUCIKAN DIRI SAMA SEPERTI DIA yang adalah SUCI.
Roma 8 : 18
Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan
KEMULIAAN YANG AKAN DINYATAKAN KEPADA KITA.
Roma 8 : 19
Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat ANAK-ANAK ALLAH
DINYATAKAN.
Roma 8 : 20-21
Karena SELURUH MAKHLUK TELAH DITAKLUKKAN KEPADA KESIA-SIAAN, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya, tetapi dalam pengharapan, KARENA MAKHLUK ITU SENDIRI
JUGA AKAN DIMERDEKAKAN DARI
PERBUDAKAN KEBINASAAN dan masuk ke dalam KEMERDEKAAN KEMULIAAN ANAK-ANAK ALLAH.
Tags:
KESELAMATAN