MELEPASKAN SEGALA SESUATU DEMI PERJUMPAAN
Seseorang tidak akan mengalami perjumpaan
pribadi dengan Tuhan kalau tidak melepaskan diri dari segala sesuatu. Kehendak
Tuhan agar kita melepaskan diri dari segala sesuatu ditunjukkan oleh Firman
Tuhan dengan banyak ungkapan. Seperti misalnya dalam Filipi 2:5-7, seperti
Tuhan Yesus meninggalkan kemuliaan dan segala hak-Nya dengan pengosongan diri,
demikian pula orang percaya yang mau mengikut Tuhan Yesus harus rela kehilangan
segala haknya. Bagian lain yang sangat kuat adalah ketika Tuhan Yesus ditawari
keindahan dunia (Luk. 4:5-8). Tuhan Yesus menolak, sebab manusia harus hanya
menghargai atau memberi nilai tinggi terhadap Tuhan. Itulah yang dimaksud
dengan menyembah (proskuneo). Proskuneo artinya giving high value to something
or someone (memberi nilai yang tinggi kepada sesuatu atau seseorang).
Ketika seseorang belum meninggalkan segala
sesuatu, masih menghargai dunia, maka ia tidak dapat mengalami Tuhan
sebagaimana semestinya. Hal ini yang membuat banyak orang Kristen hanya
berfantasi. Tidak heran kalau mereka masih memberi diri terikat oleh dunia ini.
Taraf hidup Kekristenannya hanya sampai pada kognitif atau sebagian kecil dari
afektif. Saebagian kecil afektif artinya memiliki cinta kepada Tuhan yang
sangat terbatas. Padahal cinta yang seharusnya diberikan kepada Tuhan adalah
cinta yang melebihi nyawanya sendiri. Ironinya, banyak orang memiliki allah
fantasi, tetapi mereka yang berfantasi terhadap objek allah yang tidak benar
tersebut bisa menyerahkan nyawa mereka dengan segenap hati dan segenap hidup.
Sebaliknya, orang Kristen yang merasa memiliki Allah yang benar tidak
mengasihi-Nya dengan segenap hidup. Hal ini sungguh ironis sekali.
Kita yang harus mengarahkan hidup kita kepada
Tuhan sepenuhnya atau tidak. Tuhan Yesus menolak menyembah Iblis, artinya bukan
hanya tidak menundukkan badan kepada Iblis sebagai sikap menyembah, tetapi
tidak tertarik kepada dunia ini atau tidak mengingini dunia ini. Inilah sikap
tidak menyembah Iblis. Sebaliknya, kalau seandainya Yesus mengingini dunia
karena tertarik kepadanya, maka berarti Yesus menyembah Iblis. Kalau hal ini
terjadi, maka Yesus gagal menyelesaikan tugas penyelamatan atas dunia. Ini
berarti Ia tidak pernah menjadi Kristus, artinya yang diurapi.
Tindakan Tuhan tersebut memberi pelajaran
mahal kepada kita, agar kita tidak mengingini dunia ini. Kalau kita sudah
menyatakan diri mengikut Yesus, berarti kita sedang berlari meninggalkan dunia
yang akan dihanguskan oleh api dan belerang seperti Sodom dan Gomora. Memang
Alkitab menyatakan bahwa bumi ini terpelihara dari air untuk api yang akan
membinasakannya (2Ptr. 3:1-4). Kita harus berlari meninggalkan dunia seperti
Lot meninggalkan Sodom dan Gomora, dan tidak menoleh ke belakang seperti istri
Lot (Luk. 17:32). Orang yang masih terikat dengan percintaan dunia berarti
menoleh ke belakang. Orang-orang Kristen seperti ini sebenarnya belum mengalami
keselamatan yang sesungguhnya, sebab kalau mereka mencintai dunia berarti
menyembah Iblis. Yesus fantasi memberi toleransi mencintai dunia.
Bila hal tersebut kita lakukan, maka kita
dapat mengenal dengan benar keindahan Tuhan. Kita dapat menikmati keindahan
dunia. Sehingga tidak sulit lagi mengenakan gaya hidup yang diajarkan oleh
Tuhan, bahwa serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak
Manusia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya. Tidak sulit untuk
mengerti dan mengenakan gaya hidup anak-anak Allah seperti yang diperagakan oleh
Paulus, bahwa asal ada makanan dan pakaian, cukup. Ini artinya tidak terikat
dengan keindahan dunia serta berbagai keinginan yang dapat membelenggu. Harus
diingat bahwa percintaan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah. Kita yang
harus menentukan atau menetapkan diri sendiri, apakah mau menjadi sahabat Allah
atau musuh-Nya.