FENOMENA MUKJIZAT DEWASA INI
Dalam masa-masa tertentu, ketika gereja
mengalami kemunduran, maka Tuhan dalam kasih-Nya menyatakan kehadiran-Nya
dengan mukjizat-mukjizat. Dalam gereja Tuhan di dunia, fenomena ini terjadi
sejak pertengahan abad 19. Pada waktu itu muncul para pembicara yang
mendemonstrasikan mukjizat, seperti Oral Robert, T.L. Osborn, dan lain
sebagainya. Mukjizat-mukjizat yang seharusnya hanya digunakan sebagai tanda
untuk orang yang tidak mengenal keselamatan dalam Yesus Kristus, terpaksa
dinyatakan kepada orang-orang Kristen yang tidak mengenal Tuhan Yesus dengan
benar dan yang mulai meninggalkan-Nya. Hal ini dimaksudkan agar mereka kembali
kepada Tuhan. Tentu saja mukjizat-mukjizat itu juga dipakai juga Tuhan untuk
membawa orang-orang yang tadinya bukan Kristen menjadi Kristen.
Untuk hal ini, Tuhan membangkitkan
hamba-hamba-Nya. Sehingga muncullah hamba-hamba Tuhan yang diberi karunia untuk
melakukan pelayanan dengan mukjizat ini, yaitu kesembuhan Ilahi atau mengusir
setan dan lain sebagainya. Kalau kita teliti, ternyata sebagian mereka yang
dipakai Tuhan untuk melakukan pelayanan ini, pada mulanya bukanlah hamba Tuhan
yang lahir dari kalangan akademisi, yaitu mereka yang belajar teologi secara
formal. Biasanya mereka lahir dari kaum awam atau mereka yang hanya mengikuti
kursus atau sekolah Alkitab beberapa bulan, atau paling lama satu tahun. Tetapi
tidak dapat dipungkiri, betapa luar biasanya mereka dipakai Tuhan mengadakan
mukjizat dan menghimpun massa dalam jumlah yang besar. Di antara mereka
berhasil membangun kota satelit, radio, dan televisi yang menjadi kendaraan
Injil diberitakan.
Biasanya hamba-hamba Tuhan ini, dalam
khotbahnya tidak memiliki kedalaman pemahaman teologi berdasarkan Alkitab,
tetapi selalu menekankan karunia dan mukjizat. Namun demikian, mereka berhasil
melakukan berbagai mukjizat, sehingga dari pelayanan mereka terbangun
gereja-gereja besar (megachurh). Mereka menjadi pendeta-pendeta besar di tengah
masyarakat. Tidak dapat dibantah, mereka berhasil menggiring jemaat dalam
jumlah besar mengunjungi gereja dan mengikuti kebaktian dengan sangat
bergairah. Gereja-gereja tersebut berhasil membangun gedung-gedung tempat
ibadah yang megah. Musik gereja mengalami kemajuan yang sangat luar biasa.
Tentu saja, tidak sedikit orang-orang yang tadinya tidak ke gereja sama sekali
mulai pergi ke gereja. Di Korea kita menyaksikan lonjakan tinggi umat Kristen,
juga di Nigeria, Indonesia, dan beberapa negara lainnya.
Dengan mukjizat-mukjizat yang berhasil
didemonstrasikan, maka jemaat juga sangat yakin bahwa mereka adalah hamba-hamba
Tuhan yang benar, wakil Tuhan di dunia ini. Tentu saja mereka menjadi sangat
terhormat. Tidak sedikit di antara mereka yang dikultuskan. Dari hal ini maka
secara finansial hamba-hamba Tuhan yang berkarunia mukjizat ini menjadi sangat
kuat, sebab dengan mukjizat terjadi maka tidak sedikit orang yang rela
memberikan apa saja untuk kepentingan gereja maupun pelayanannya. Hamba-hamba
Tuhan ini menjadi kaya. Hal ini nampak dari kendaraan yang dikendarai, juga
kendaraan anak-anaknya, rumah, pakaian, dan lain sebagainya. Bahkan ada di
antara mereka yang memiliki ranch (rumah dengan halaman luas) di luar negeri,
apartemen mewah, dan pesawat pribadi.
Dari hal tersebut muncul pendeta-pendeta yang
menggunakan mukjizat untuk membangun komunitas; mulai dari persekutuan doa
sampai gereja, dari lokal, regional sampai kelas internasional. Mereka berpikir
bahwa mukjizat adalah cara Tuhan yang efektif untuk membawa orang yang tidak
mengenal Tuhan kepada keselamatan dalam Yesus Kristus. Biasanya pendeta-pendeta
yang muncul dari kalangan ini tidak terlalu menekankan pengajaran dan doktrin,
tetapi hanya menekankan mukjizat-mukjizat. Kemanapun mereka mengadakan
acara-acara rohani – seperti kebaktian kebangunan rohani, seminar-seminar, dan
lain sebagainya – selalu menekankan pengajaran yang berorientasi pada mukjizat.
Herannya, pengunjungnya tidak pernah sepi. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat
dunia, khususnya di Indonesia, menyukai mukjizat.