HAL-HAL ROHANI SAJA
Seandainya Tuhan Yesus hidup pada zaman
sekarang, kira-kira apa yang diajarkan Tuhan kepada kita? Ini persoalan penting
yang harus diperkarakan. Kita harus menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut,
sebab kalau kita tidak menemukannya, berarti kita telah sesat. Ini berarti pula
dilahirkannya Injil yang lain. Dalam hal ini, hendaknya kita tidak berpikir
bahwa kalau kita sudah pergi ke gereja dan bertemu dengan para rohaniwannya,
berarti kita telah menemukan perwakilan Tuhan. Firman Tuhan mengatakan bahwa
selain ada Injil yang lain (palsu), juga ada pelayan-pelayan Tuhan palsu,
seperti Iblis dapat menyamar sebagai malaikat terang (2Kor. 11:13-15).
Tidak bisa dipungkiri, Kekristenan yang
sesungguhnya adalah jalan hidup, yaitu bagaimana menjalani hidup seperti yang
telah Yesus jalani. Tetapi kalau Kekristenan telah melembaga menjadi agama
dengan segala atribut dan cirinya, yang sama seperti agama lain, maka Injil
yang murni digelapkan. Dengan hal ini, pasti telah terjadi penyimpangan yang
parah. Faktanya penyimpangan tersebut sudah terjadi lama sampai hari ini.
Penyebabnya adalah gereja telah dipengaruhi semangat zaman yang fasik.
Mengapa hampir tidak ada orang yang
memperkarakan hal tersebut? Sebab mereka tidak merasa haus dan lapar akan
kebenaran. Kehausan jiwanya telah rusak, yaitu tertuju kepada kekayaan dunia
dengan segala keindahannya. Banyak orang Kristen tidak mengingini kebenaran
Firman Tuhan dan Kerajaan-Nya, sebab percintaan dunia telah menguasai mereka.
Mereka tidak peduli apakah Injil yang mereka dengar adalah Injil yang orisinal
dari Tuhan atau palsu. Sebab memang mereka tidak sungguh-sungguh mau mengerti
kebenaran dan mengenal Tuhan dengan benar, serta tidak berhasrat mengikut Tuhan
secara benar. Kalau seseorang memang tidak berhasrat untuk menemukan Tuhan dan
Kerajaan-Nya, ia menerima saja apa yang didengar dan dilihat dalam gereja tanpa
sikap kritis atau tanpa mengujinya.
Kita percaya Tuhan tidak meninggalkan
gereja-Nya. Dia sudah berjanji menyertai orang percaya sampai kesudahan zaman.
Ini berarti pasti selalu saja ada orang-orang yang disisakan, yang dipakai
Tuhan untuk mengembalikan gereja-Nya di rel yang dikehendaki oleh Allah.
Orang-orang yang dipakai Tuhan ini harus berani membayar harga pengiringan
kepada Tuhan sebagai juru bicara-Nya. Selain itu, ia harus mewakili kehadiran
Tuhan di tengah-tengah umat guna menampilkan gaya hidup yang seharusnya
dikenakan umat pilihan pada abad 21 ini. Dengan demikian, ia juga harus dapat
menjadi teladan bagi orang percaya lainnya. Oleh sebab itu, kita yang termasuk
orang yang disisakan tersebut, harus serius belajar kebenaran dan bersedia
mengenakan kebenaran atau meneladani kehidupan Yesus. Tuhan tidak akan memakai
seseorang sebagai juru bicara-Nya, kalau tidak mengenakan kehidupan seperti
yang Dia kenakan dua ribu tahun yang lalu.
Jika kita teliti memperhatikan Injil,
kebenaran yang diajarkan oleh Tuhan Yesus pasti mengarah hanya kepada
butir-butir ini: Pertama, kehidupan yang dikembalikan ke rancangan-Nya semula.
Dengan demikian, orang percaya harus hidup tidak bercacat dan tidak bercela.
Ini juga berarti orang percaya harus hidup dalam kesucian. Kedua, fokus yang
harus diarahkan ke dunia yang akan datang sebagai anggota keluarga Kerajaan
Surga. Dalam hal ini, orang percaya harus sudah memindahkan hatinya di surga
sebelum meninggal dunia. Ketiga, hidup bertanggung jawab demi pemberitaan
Firman dapat diselenggarakan dengan maksimal. Dalam hal ini, setiap orang
percaya adalah hamba-hamba Tuhan yang sepenuh waktu melayani Tuhan. Mereka
tidak harus menjadi pendeta, tetapi mereka menjadi saksi yang nyata di
tengah-tengah masyarakat.
Harus ditegaskan bahwa Injil yang murni yang
diajarkan Tuhan Yesus tidak berunsur duniawi sama sekali. Hal ini berbeda
dengan apa yang diajarkan banyak pendeta hari ini, yang menjurus kepada
kemakmuran jasmani. Pengajaran yang menekankan kemakmuran jasmani, sesungguhnya
pengajaran yang berpotensi besar merusak bangunan iman Kristiani yang benar.
Kita harus tegas menolaknya, sebab Tuhan Yesus hanya mengajarkan ajaran yang
menekankan hal-hal rohani saja.
Hal-hal rohani adalah pokok-pokok ajaran yang
pasti Tuhan Yesus kehendaki untuk diajarkan kepada orang percaya sekarang ini,
tanpa merubahnya sama sekali. Jadi, apa yang harus diajarkan gereja hari ini
harus sama seperti yang pernah diajarkan oleh Tuhan Yesus dua ribu tahun yang
lalu. Hal-hal rohani menyangkut kesempurnaan karakter, tidak terikat dengan
percintaan dunia, hati yang mengasihi Tuhan, dan fokus kepada Kerajaan Surga.
Kalau kita bertanya atau memperkarakan apa yang Tuhan Yesus ajarkan seandainya Dia
mengajar sekarang, maka kita pasti mendapat jawaban dari Tuhan dengan jelas.
Tuhan Yesus menjanjikan bahwa orang yang haus dan lapar akan kebenaran akan
dipuaskan (Mat. 5:6). Kita harus memperoleh jawabannya dan menyerukannya di
zaman yang semakin gelap ini. Dengan cara demikian kita menantang zaman.