Yesus Adalah Pokok Keselamatan

 

PERNAHKAH KITA mempersoalkan mengapa manusia Perketurunan setelah jatuh dalam dosa? Bukankah mandat prokreasi atau perintah untuk beranak cucu diberikan Tuhan kepada manusia sebelum manusia jatuh di dalam dosa? Jujur saja hampir tidak dapat ditemukan jawabnya. Hal ini menjadi misteri yang tidak terjawab selama berpuluh tahun bahkan beratus-ratus tahun. Namun sekarang ada satu jawaban yang paling logis, yaitu karena manusia belum menyelesaikan tugasnya mengalahkan Iblis dengan membuktikan bahwa ada makhluk ciptaan yang bisa taat kepada Allah.



POKOK KESELAMATAN

 

PERNAHKAH KITA mempersoalkan mengapa manusia Perketurunan setelah jatuh dalam dosa? Bukankah mandat prokreasi atau perintah untuk beranak cucu diberikan Tuhan kepada manusia sebelum manusia jatuh di dalam dosa? Jujur saja hampir tidak dapat ditemukan jawabnya. Hal ini menjadi misteri yang tidak terjawab selama berpuluh tahun bahkan beratus-ratus tahun. Namun sekarang ada satu jawaban yang paling logis, yaitu karena manusia belum menyelesaikan tugasnya mengalahkan Iblis dengan membuktikan bahwa ada makhluk ciptaan yang bisa taat kepada Allah.

Seandainya manusia pertama tidak jatuh dalam dosa, maka anak cucu manusia tidak akan berkeadaan seperti yang dialami manusia dan bumi hari ini. Dengan demikian, sebenarnya Adamlah Yang dirancang menjadi Juruselamat semua manusia. Sebab kalau manusia pertama tidak jatuh dalam dosa, ia bukan saja menyelamatkan keturunannya dari perbudakan dosa, tetapi juga dapat menjadi teladan kehidupan semua manusia di seluruh jagad raya ini. Adamlah Yang seharusnya menjadi “role model” yang dicontoh semua manusia Yang hidup. Dalam hal ini Adam yang harus menjadi pokok keselamatan bagi manusia lain, tetapi ia gagal. Tuhan Yesus adalah Adam terakhir yang kemudian menyelesaikan tugas penyelamatan, Dialah yang menjadi pokok keselamatan bagi semua orang yang taat kepada-Nya (lbr. 5:7-9). Jadi sekarang, kalau ada yang bersedia dikembalikan kepada rancangan semula atau tujuan awal Allah menciptakan manusia, maka manusia itu harus mengikuti jejak-Nya.' Adam adalah yang ”sulung” yang tidak bisa diikuti atau diteladani. Adam terakhir yaitu Tuhan Yesus yang dapat diikuti dan diteladani.

Dalam teks aslinya kata pokok di sini adalah aitios yang bisa berarti causer atau author, yang berarti penyebab atau pembuat. Pokok keselamatan artinya sumber atau penyebab atau pemberi keselamatan. Ditambahkan ”bagi yang taat kepada' Nya”. Keselamatan itu disediakan, tetapi manusia harus meresponi keselamatan yang disediakan. Taat di sini berarti mengikuti jejak-Nya atau jalan-Nya.

Dalam rancangan semula Allah akan menciptakan makhluk yg disebut manusia dalam jumlah yang tidak terbatas. Tentu makhluk manila“? ini diharapkan berkeadaan seperti penciptanya. Pribadi yang paling bertanggung jawab atas keadaan semua manusia yang akan dilahirkan ini adalah Adam. Nasib semua manusia ada di tangan Adam sebagai manusia pertama atau nenek moyang pertama semua manusia yang akan dilahirkan. Kalau Adam menang terhadap Iblis, maka semua keturunannya selamat, tetapi kalau Adam kalah, karena tidak taat kepada Bapa, maka seluruh keturunannya pun juga ikut menanggung kegagalannya. Dengan demikian manusia yang paling menentukan nasib manusia lain sejatinya adalah Adam. Adam bisa menjadi juruselamat nasib semua manusia atau menjadi penyebab kesengsaraan semua manusia.

Dikatakan dalam Firman Tuhan dalam Roma 5:19: Jadi sama seperti oleh KETIDAKTAATAN satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh KETAATAN satu orang semua orang menjadi orang benar. Oleh anugerah Allah Bapa, Tuhan Yesus datang ke dunia menyelesaikan tugas yang seharusnya dikerjakan dan diselesaikan oleh Adam. Tuhan Yesus Adam kedua atau terakhir yang berhasil menyelamatkan umat manusia. Ia taat sampai mati, bahkan mati di kayu salib. Oleh ketaatan-Nya kepada Bapa di surga dan hidup-Nya yang memberikan kehormatan kepada Bapa di surga secara pantas, membuktikan bahwa tindakan Iblis memberontak kepada Allah Bapa itu merupakan salah besar dan akhirnya Lusifer pantas dihukum.

Banyak orang tidak menyadari bahwa ketika seseorang menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, maka ia dimasukkan ke dalam proyek Ilahi. Proyek itu adalah proyek yang memproses manusia menjadi manusia Allah (man of God). Tentu hal ini hanya bisa dikerjakan oleh Allah sendiri. Tetapi manusia juga harus memberi diri secara aktif digarap oleh Tuhan.

Setelah Tuhan Yesus menang atas semua godaan dan menang atas maut maka Tuhan Yesus dapat menggarap orang percaya menjadi sempurna seperti diri-Nya. Tetapi ini hanya berlaku bagi mereka Yang taat. Kata taat di sini adalah hupakouousin, yang juga bisa berarti dengar-dengaran (to listen attentively). Dalam hal ini jelas, bahwa respon seseorang terhadap anugerah Tuhan itu sangat penting. Orang yang memberi diri digarap oleh Tuhan Yesus harus dengar-dengaran kepada-Nya, artinya dengan giat belajar segala sesuatu yang diajarkan. Nya (Mat. 28:18-20).

Proses belajar sebagai murid Tuhan Yesus tidak mudah, sebab akan merenggut seluruh kehidupan seseorang

Proses belajar sebagai murid Tuhan Yesus tidak mudah, sebab akan merenggut seluruh kehidupan seseorang. Proses ini tidak bisa menjadi “proyek sambilan”. Ini adalah proyek yang menyita seluruh perhatian dan potensi kita. Semua yang ada pada kita harus dikorbankan dan dipertaruhkan. Tanpa kesediaan untuk melepaskan segala sesuatu (Luk 14:33), seseorang tidak pernah menjadi pribadi yang bertumbuh menjadi manusia Allah. Itulah sebabnya Tuhan Yesus menegaskan bagi orang yang mau mengikut Dia adalah “hitung dahulu anggarannya” (Luk 14:28).

Untuk sebuah proyek yang harus sungguh diperhitungkan anggarannya menunjukkan bahwa proyek itu mahal. Proyek yang tidak sembarangan. Kalau seseorang mau pergi ke suatu tempat yang jaraknya hanya 2 km, biasanya tidak perlu membuat anggaran, tetapi kalau hendak pergi ke lain benua dengan jarak ribuan kilometer, maka ia harus duduk dulu membuat anggarannya. jadi, ini berarti bahwa mengiring Tuhan adalah berat, menuntut biaya yang sangat tinggi. Kalau seseorang berani membayar harganya, maka anugerah keselamatan menjadi lengkap dan utuh dimilikinya. Ia menjadi anak Allah yang diubahkan secara luar biasa. Ia menjadi seorang yang bermoral Tuhan, melayani Tuhan dengan segenap hati dan hidup dalam persekutuan dengan Tuhan. Inilah tanda yang jelas seseorang akan menerima kemuliaan bersama Tuhan Yesus.

Pernah kita mendengar seorang hamba Tuhan berkata: “Christianity is not a religion, but the way of life”, “Kekristenan bukanlah sebuah agama, tetapi jalan hidup”. Apa maksudnya? Kekristenan tidaklah cukup diisi dengan kegiatan seremonial agama dan peraturan-peraturan, tetapi ketaatan kepada kehendak Bapa seperti yang telah dilakukan oleh Tuhan Yesus sepanjang hidup-Nya di bumi ini. walaupun Ia bisa saja tidak dengar-dengaran kepada Bapa-Nya. Kehidupan Tuhan Yesus menjadi pola yang harus diteladani secara penuh dan sebagai keharusan.

Sedangkan kepuasan orang yang merasa sudah menjadi anakanak Allah, kepuasan bagi orang yang merasa sudah diselamatkan, telah membutakan pengertian yang benar tentang keselamatan dan membuat orang tidak hidup dalam jalan keselamatan yang sesungguhnya.

Tuhan Yesus menjadi pokok keselamatan. Kata pokok dalam teks ini adalah aitios (lbr 5:9). Aitios artinya penggubah. Ia sebagai Peuggubah atau penyusun atau pembentuk manusia hingga menjadi seperti yang Bapa kehendaki. Ini sama artinya bahwa Tuhan Yesus merancang ulang (redesign) manusia yang mau taat kepada-Nya, Bagi setiap orang yang mau diselamatkan, berarti harus memberi dm untuk diubah, dibentuk dan diserupakan dengan Tuhan Yesus sebaga gambaran utama manusia. Di sini kita menemukan gambaran dari suatu proses pembentukan individu. Oleh sebab itu hendaknya kita tidak berpikir bahwa menjadi Kristen itu yang penting rajin beribadah ke gereja. Memang hal itu penting, tetapi kehidupan kita setiap hari merupakan sekolah kehidupan sesungguhnya, di mana kebenaran. kebenaran yang kita dengar dalam ibadah harus kita terapkan.

Gereja harus menjadi pusat kebenaran, yang membawa jemaat untuk masuk dalam proses keselamatan. Di sini pelayan Tuhan dituntut untuk tampil sebagai teladan atau contoh dari seseorang yang mengaku dimuridkan oleh Tuhan Yesus. Karena keselamatan itu proses maka kita semua adalah murid yang masih harus belajar, bertumbuh dan memperagakan kebenaran. Kita tetap manusia dengan segala kelemahan dan kekurangan yang ada, tetapi (in tidak boleh tetap tinggal di dalaw yekura fm Ngan dan kelemahan, kita harus terus belajar sebagai murik Pai  kita berkat, “hidupku bukannya aku lagi, tetapi Kristus yang hidup di dalam aku”.

 

Jaminsen

Welcome, TO BE LIKE JESUS

2 Comments

  1. Update Template : https://www.samuelpasaribu.com/2022/02/download-template-blogger-jettheme.html

    ReplyDelete
  2. Newspaper : https://tikseo.blogspot.com

    ReplyDelete
Previous Post Next Post