RAJA TIRUS
Dalam Yehezkie128:12 tertulis: Hai anak manusia,
ucapkanlah suatu ratapan mengenai raja Tirus dan katakanlah kepadanya:
Beginilah firman Tuhan ALLAH: Gambar dari kesempurnaan engkau, penuh hikmat dan
maha indah. Sangat penting untuk dikemukakan bahwa firman yang ditujukan kepada
raja Tirus bukanlah cemoohan atau sebuah ejekan. Dalam hal ini hendaknya kita
tidak berpikir salah, seakan-akan Tuhan kekanak-kanakan “mengejek” Raja Tirus
dengan perkataan yang begitu serius. Kalau ada yang menganggap bahwa pernyataan-pernyataan
Tuhan ini adalah sebuah ejekan kepada raja Tirus, mereka tidak memahami bahwa
Alkitab jelas mengatakan itu ratapan. Jelas sekali teks Alkitab di atas menulis “ucapkanlah
suatu ratapan”.
Dari aspek historis, Tirus dalam bahasa Ibrani Tsor (TW),
adalah suatu wilayah yang menjadi bandar laut yang sangat penting di Pantai
Venesia. Lokasinya kurang lebih 38 km dari Sidon dan 48 km dari Gunung Karmel.
Tirus didirikan sekitar tahun 2700 SM, dan memiliki sejarah yang sangat
panjang. Pada tahun-tahun Yehezkiel menyampaikan suara kenabian atau bernubuat
(abad 6 SM), kerajaan Tirus ini sedang menggeliat menjadi lebih kuat, sebab
Asyur yang pernah menaklukkan Israel Utara pada tahun 722 sM pada waktu zaman
Yehezkiel, menjadi lemah. Pada masa pemerintahan Asyurbanipal (636-627 sM),
Tirus mendapat otonomi untuk memerintah negerinya sendiri. Di lain pihak, pada
waktu itu Kerajaan Babel sedang menguat pula. Yeremia pernah menubuatkan bahwa
Tirus akan tunduk kepada Babel.
“Sangat penting untuk dikemukakan bahwa firman yang
ditujukan kepada raja Tirus bukanlah cemoohan atau sebuah ejekan. Dalam hal ini
hendaknya kita tidak berpikir salah, seakan-akan Tuhan
kekanak-kanakan”mengejek” Raja tirus dengan perkataan yang begitu serius”
Kalau jujur, sebenarnya sulit untuk mengenali siapa
sebenarnya raja Tirus yang
dimaksud oleh Yehezkiel tersebut. Tetapi kalau kita mengamati dengan teliti
tulisan Yehezkiel 28:12-19, raja Tirus yang disebut Yehezkiel pasti bukan
menunjuk makhluk manusia atau raja yang hidup di bumi ini. Begitu pentingkah
raja Tirus ini sampai Yehezkiel harus menyampaikan suara kenabiannya? Siapa dia
ini sebenarnya secara historis? Raja Tirus bukanlah raja besar sehebat
Nebukadnezar. Justru pada saat itu menurut catatan sejarah, Tirus baru Sedang merayap mau
menjadi kuat, tetapi belum menjadi negara yang benar-benar besar dan kuat. Dan pada
akhirnya Tirus juga ditundukkan oleh Babel.
Tidak ada kepentingan Yang cukup signifikan untuk Yehuda
yang oleh karenanya Yehezkiel berbicara mengenai Tirus. Pada waktu itu Yehuda
dalam kesulitan besar. Yehezkiel hidup pada zaman raja Yoyakhin (597 SM), hidup
dalam suasana bangsa yang ada di ambang keruntuhan dan akan hidup dalam
pembuangan. Kita tidak bisa membantah bahwa dari aspek historis oknum yang
dikemukakan dalam Yehezkiel ini adalah raja Tirus. Kita mengambil secara
parsial bagian yang memuat pesan 'Ihhan mengenai oknum Lusifer yang jatuh dari
bagian Yehezkiel 28. Hal ini berarti kita tidak perlu atau tidak boleh
menghubungkannya dengan sejarah hidup raja Tirus secara utuh dan hal-hal yang
menyangkut kerajaannya secara historis.
“Kita mengambil secara parsial bagian yang memuat pesan
'Ihhan mengenai oknum Lusifer yang jatuh dari bagian Yehezkiel 28. Hal ini
berarti kita tidak perlu atau tidak boleh menghubungkannya dengan sejarah hidup
raja Tirus secara utuh dan hal-hal yang menyangkut kerajaannya secara historis”
Kita hanya mengambil secara parsial pragraf Yehezkiel
28:12-19, sama seperti Matius mengambil Hosea 11:1 yang dikutip dalam Matius
2:15. Kalau secaiapenullseiarah raialirus ini disejajarkan atau diyaralelkan
dengan oknum Lusifer, tentu salah dan tidak mungkin ada kesejajaran. Oleh
karena itu kita hanya mengambil satu paragraf secara terbatas. Dari paragraf
yang terbatas tersebut (Yeh. 28:12-19) kita dapat menemukan kebenaran. Oleh
sebab itu, sangatlah mutlak kalau kita tidak perlu atau tidak boleh
menghubungkan Yehezkiel 28:12-19 dengan pasal sebelum dan sesudahnya. Tidak
bisa tidak, kita harus melepaskan Yehezkiel 28:12-19 dari konteksnya. Hal ini
sama dengan yang dilakukan oleh Matius ketika memungut kitab Hosea 11 dan
menempatkannya dalam Matius 2:15 dengan melepaskannya dari konteks sama sekali.
Tuhan mewahyukan sejarah oknum Lusifer dari sebagian
sejarah raja Tirus (Yeh. 28:12-19). Tipologi seperti ini hanya bisa dilakukan
secara sangat terbatas, yaitu beberapa ayat dalam Perjanjian Lama. Hampir tidak
pernah kita bisa melakukan hal ini kecuali untuk konteks ini saja. Raja Tirus
tersebut personifikasi atau menunjuk oknum “istimewa” dan “khusus”, yaitu Iblis
atau Lusifer. Jadi, raja Tirus hanya sebuah gersonifikasi, bukan dalam arti
harafiah. Penggunaan nama ini sebagai personifikasi Setan atau Iblis sebenarnya
masih sulit dipahami. Tetapi bagaimanapun bukti bahwa raja Tirus adalah
personifikasi Iblis atau Lusifer dapat dijelaskan di bawah ini.
Dalam Yehezkiel 28:12 tertulis: “Hai anak manusia,
ucapkanlah suatu ratapan mengenai raja Tirus dan katakanlah kepadanya:
Beginilah firman Bahan Allah: Gambar dari kesmpumaan engkau, penuh hikmat dan
maha indah (Yeh. 28:12). Pernyataan tidak mungkin ditujukan kepada manusia,
apalagi untuk raja kafir yang tidak mengenal Allah. Pernyataan ini ditujukan
kepada oknum yang memang luar biasa keberadaannya. Raia Tirus hanya menjadi
tipologi saja dari sosok oknum tersebut, yang tak lain adalah Iblis, anak Allah
yang jatuh.
Dalam Yehezkiel 28:13-14 tertulis: Engkau di taman Eden,
yaitu taman Allah penuh segala batu permata yang berharga: yaspis merah,
krisolit dan yaspis hijau, permata pirus, krisopras dan nefrit, lazun't, ham
darah dan malakit. Tempat tatahannya diperbuat dari ema: dan disediakan pada
hari penciptaanmu, Kuberikan tempatmu dekat kerubyang berjaga, di gunung kudus
Allah engkau berada dan berjalan-jalan di tengah batu-batu yang
bercahaya-cahaya. lala sekali pernyataan Tuhan bahwa Tuhan memberikan tempatnya
dekat Kerub yang berjaga di gunung kudus Allah. Pernyataan ini bukan sedang
bercanda atau sebuah ejekan. Tidak mungkin Allah berdusta dan mengucapkan kata
yang sia-sia. Ini adalah sebuah realitas untuk menunjukkan anak Allah yang luar
biasa ini, yang nantinya karena memberontak maka ia menjadi Iblis.
“Raja Tirus adalah personifikasi Lusifer yang ditempatkan
di taman Allah yang penuh degala batu permata yang berharga”
Yehezkiel mengatakan bahwa raja Tirus ada di Eden. taman
Allah (Yeh. 28:13 TW; Eden). Tentu taman Allah tidak dapat dimasuki oleh
manusia, kecuali makhluk surgawi yang mendapat tempat khusus di hadapan Tuhan.
Eden dalam teks ini tentu bukan Eden di bumi. sebab setelah kejatuhan manusia
ke dalam dosa tidak ada lagi Eden di bumi. Eden telah tertutup untuk manusia.
Eden dijaga oleh beberapa Kerub; malaikat penjaga (Kej. 3:24). Jadi, sangatlah
mungkin kalau Eden di sini adalah Eden di taman Tuhan di surga, bukan di bumi.
Raja Tirus adalah personifikasi Lusifer yang ditempatkan di taman Allah yang
penuh segala batu permata yang berharga: yaspis merah, krisolit dan yaspis
hijau, permata pirus, krisopras dan nefrit. lazurit, batu darah dan malakit.
Taman Tuhan yang sangat luar biasa.
Dalam Yehezkiel 28:13 tertulis bahwa tempat tatahannya
dari emas, menunjuk kepada ornamen-ornamen atau perhiasannya. Dari pernyataan
ini Lusifer pasti pada mulanya sangat besar kemungkinan berbentuk iisik, bukan
berkeadaan roh seperti malaikat. Kalau tatahannya emas, menunjuk sesuatu yang
bersifat materi, berarti bukan roh dan bukan alam roh. Tatahan emas juga hendak
menunjukkan bahwa ia adalah makhluk ciptaan, sangat berbeda dengan Allah Anak
yang “keluar dari Bapa”. ]adi sehebat apa pun Lusifer, sebagai mahkluk ciptaan,
ia tidak akan bisa menandingi Allah Anak dan tidak sama levelnya dengan Tuhan
Yesus. Allah Anak sangat jauh berbeda dengan Lusifer, bukan beda tipis. Allah
Anak adalah majikannya. Lusifer diciptakan untuk melayani Allah Bapa dan Allah
Anak. Sebelum kelahiran oknum Lusifer ini, Alkitab mencatat bahwa Allah
mempersiapkan ornamen-ornamennya untuk hari penciptaannya (Yeh. 28:13-14).
Betapa hebat kelahiran atau penciptaan makhluk ini.
“Jadi sehebat apa pun Lusifer, sebagai mahluk ciptaan, ia
tidak akan bisa menandingi Allah Anak dan tidak sama levelnya dengan Tuhan
Yesus. Allah Anak sangat jauh berbeda dengan Lusifer, bukan beda tipis”
Dengan demikian jelas sekali bahwa raja Tirus di sini
bukanlah makhluk bumi, tetapi menunjuk makhluk surgawi. Ia ditempatkan di dekat
kerub. Ini berarti Lusifer bukanlah Kerub. Ia tidak sejajar dengan malaikat
penjaga. Sangat besar kemungkinan justru dialah yang dijagai di taman Tuhan
itu. Namun ada juga penerjemah yang menerjemahkan Yehezkeiel 28:14 bahwa
Lusifer diurapi seperti Kerub (Ing. You were anointed as a guardian cherub).
Namun kalimat ini juga tidak menunjukkan bahwa Lusifer sama dengan Kerub.
Pengurapan ini menunjukkan keistimewaan oknum tersebut.
Kata diurapi dalam teks aslinya adalah mimshakh
(11217913) yang artinya juga mengembangkan. Kalimat ini, jujur saja, sebenarnya
sulit dipahami sebab tidak ada catatan mengenai hal ini, tetapi yang pasti
pernyataan ini mengarah pada fakta bahwa oknum ini diberi suatu keadaan yang
luar biasa. Dengan penjelasan ini maka sulit ayat ini dikenakan bagi raja
kafir, seperti manusia raja Tirus. Iadi, yang penting di sini harus ditegaskan
bahwa raja Tirus yang dimaksud dalam paragraf ini bukanlah manusia di bumi. Ia
adalah Lusifer, makhluk istimewa yang tidak sama pula dengan malaikat. Malaikat
jumlahnya banyak, tetapi oknum ini tunggal. Dalam kitab Yesaya disebut sebagai
ho eospheros, berbentuk tunggal. Ia diciptakan dengan cara yang istimewa,
Dalam Yehezkiel 28:15 tertulis: Engkau tak bercela di
dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu.
Pernyataan ini tidak mungkin menunjuk raja Tirus secara pribadi. Dalam hal ini
seakan-akan Tuhan hanya menggunakan nama raja Tirus. Raja Tirus sendiri sebagai
manusia tidak mungkin pernah berkeadaan tak bercela dalam tingkah lakunya.
Dalam teks aslinya kata tidak bercela adalah tamim (1377313), yang bisa berarti
complete dan innocent (lengkap dan tak bersalah). Keadaan ini tidak dimiliki
semua keturunan Adam yang sudah jatuh dalam dosa dan kehilangan kemuliaan
Allah. Salah satu Alkitab terjemahan bahasa Ingris menerjemahkan sebagai
berikut: You were blameless in your waysfrom the day you were created. Tidak
ada manusia yang terlahir dalam keadaan tidak bercela. Semua manusia telah
mewarisi kodrat dosa sehingga tidak mampu mencapai kesucian Tuhan. Martin
Luther menggambarkan keadaan manusia sebagai non posse non peccare.
Dalam Yehezkiel 28:2-3 tertulis: Hai anak manusia,
katakanlah kepada raja Tirus: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Karena engkau
menjadi tinggi hati, dan berkata: Aku adalah Allah! Aku duduk di takhta Allah
di tengah-tengah lautan. Padahal engkau adalah manusia, bukanlah Allah, walau
hatimu menempatkan diri sama dengan Allah. Memang hikmatmu melebihi hikmat
Daniel; tiada rahasia yang terlindung bagimu. Apakah Allah sedang berolok
dengan pernyataanNya ini? Ielas sekali dikatakan bahwa hikmat yang dimiliki
oknum ini lebih dari Daniel. Siapa yang bisa melebihi hikmat Daniel pada
zamannya? Zaman Yehezkiel tidak berbeda jauh dari zaman Daniel. Tentu saja
Alkitab sedang menunjukkan adanya suatu oknum yang luar biasa, melebihi dari
raja Tirus itu sendiri secara harafiah, bahkan melebihi Daniel.
Dalam Yehezkiel 28:17 tertulis: Engkau sombong karena
kecantikanmu, hikmatmu kau musnahkan demi semarakmu. Ke bumi kau Kulempar,
kepada raja-raja engkau Kuserahkan menjadi tontonan bagi matanya. Tegas
dikatakan bahwa ia dilemparkan ke bumi. Kata bumi dalam tesk aslinya adalah
erets (10,13). Narasi ini sejajar dengan Yesaya 14:12. Kepastian bahwa makhluk
ini bukan dari bumi nyata melalui pernyataan dalam Yesaya 14:12, bahwa ia “
jatuh ke bumi”. Kalimat “jatuh ke bumi” dalam teks aslinya ditulis “nafaltq mishshamayim”
(DPT; \y D IJ '? S) ; ). Kata nafalta dari akar kata nafal yang dapat
diterjemahkan to fall atau to cast. Lusifer yang memberontak itu dijatuhkan
atau dibuang ke bumi. Hal ini menunjukkan bahwa ia bukan berasal dari bumi ini.
Kalau setan berasal dari bumi kita ini, tentu tidak
dikatakan oleh Alkitab bahwa ia dibuang ke bumi ini. Apa yang dikemukakan
Yehezkiel ini sejajar dengan yang dikemukakan oleh Yesaya. Yesaya mengatakan “
jatuh dari langit”, hal ini jelas menunjukkan bahwa ia bukan makhluk yang
datang dari bumi. Kata “langit” di sini dalam teks aslinya adalah shamayim
(mm?) yang dalam terjemahan bahasa Yunaninya adalah ouranos (obpavoc). Kata
“bumi” dalam teks aslinya adalah erets (Y'yg). Kata erets dalam Yesaya 14:12,
sama dengan kata yang terdapat dalam Yehezkiel 28:17.
“Kalau setan berasal dari bumi kita ini, tentu tidak
dikatakan oleh Alkitab bahwa ia dibuang ke bumi ini”
Lusifer adalah makhluk yang diciptakan. Dalam Kolose 1:16
Alkitab menyatakan: “. . . karena di
dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang tidak
kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa;
segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Kata “Dia” dalam ayat
tersebut menunjuk kepada pribadi Allah Anak. Lusifer adalah makhluk surgawi
diciptakan oleh Tuhan Yesus. Tuhan Yesus bukan hanya menciptakan langit dan
bumi kita bersama Bapa, tetapi juga menciptakan segala sesuatu yang di surga,
termasuk Lusifer.
“Ketika Adam jatuh dalam dosa ia gagal untuk menjadi sempuna
atau lengkap seperti yang Allah inginkan.
Iblis
merusak rencana Allah menjadikan manusia serupa dengan dirinya.”
Alkitab menyatakan bahwa Lusifer di bumi mengalahkan
raja-raja. Kata mengalahkan dalam teks aslinya nigdata (13 $31133),
dari akar kata gada (V11) yang artinya memangkas
atau memotong (Ing. cut down). Kata ini biasanya dihubungkan dengan
memotong pohon. Seperti yang kita tahu bahwa oknum ini berhasil membujuk Adam
untuk memberontak kepada Allah. Hal ini menunjukkan bahwa Adam seperti pohon yang dipotong, sehingga sebagai akibatnya
semua keturunannya pun ikut terpotong. Hal ini mengisyaratkan bahwa Adam,
manusia pertama, sebenarnya mengalami progresifltas secara mental
kerohaniannya. Ketika Adam jatuh dalam dosa ia gagal untuk menjadi sempurna
atau lengkap seperti yang Allah inginkan. Iblis merusak rencana Allah
menjadikan manusia serupa dengan diri-Nya. Karena kejatuhannya, manusia
kehilangan kemuliaan Allah. Seluruh keturunan Adam pun menjadi rusak atau yang
sama dengan dapat ditaklukkan atau dikalahkan.