Kejadian 1:1
"Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi."
Berfirmanlah Allah: "Baiklah KITA menjadikan manusia menurut gambar dan rupa KITA, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, AGAR MEREKA JUGA DI DALAM KITA, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, 17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”
3:21 Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit
3:22 dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit, "Engkaulah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Mulah Aku berkenan." (BAPA)
dan meminta kepada ALLAH Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.
Karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.
Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.
4 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, 5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, 6 yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita,
betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
10. RENCANA ALLAH DIKUDUSKAN OLEH ROH KUDUS SUPAYA TAAT YESUS KEPADA YESUS
yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.
11. BERDOA DALAM ROH KUDUS, DIPELIHARA DALAM KASIH ALLAH DAN MENANTIKAN RAHMAT TUHAN YESUS YAITU HIDUP KEKAL
20 Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus. 21 Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.
Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama (ONOMA=bentuk tunggal) Bapa dan Anak dan Roh Kudus, (Ketiga Pribadi itu setingkat namun SATU=nama dalam bentuk Tunggal)
1:10 Pada saat Ia (YESUS) keluar dari air, langsung Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. (ROH KUDUS)
1:11 Lalu terdengarlah suara dari surga, "Engkaulah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Mulah Aku berkenan." (BAPA)
Mazmur Daud. Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu."
12:36 Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan (BAPA) telah berfirman kepada Tuanku (YESUS): duduklah di sebelah kanan-Ku (YESUS DUDUK DI SEBELAH KANAN BAPA), sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.
1:35 Jawab malaikat itu kepadanya, "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah (YESUS).
10:21 Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata, "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
1:32 Selanjutnya Yohanes bersaksi, katanya, "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia (ROH KUDUS) tinggal di atas-Nya (YESUS).
1:33 Dan aku pun dulu tidak mengenal-Nya (YESUS), tetapi Dia (BAPA), yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah (YESUS) yang akan membaptis dengan Roh Kudus.
1:34 Aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah."
12:4 Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. (yaitu Roh Kudus)
12:5 Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. (Tuhan Yesus Kristus)
12:6 Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah (BAPA) adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.
Dari ayat ini nampak tiga pribadi yang bergerak bersama yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Perlu diperhatikan tentang kata Roh, Tuhan dan Allah!
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah [Bapa] yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya [Tuhan Yesus Kristus] sendiri.
13:13 Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah (BAPA), dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.
satu tubuh, dan SATU ROH, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, SATU TUHAN, satu iman, satu baptisan, SATU ALLAH dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
1:2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh (KUDUS), supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.
5:7 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam surga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. (Bandingkan dg Yoh 1:14, Firman jadi Manusia yaitu Yesus=Anak Allah)
5:8 Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi]: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.
(Saya mengimani ayat ini ada dalam naskah asli dan percaya naskah salinan TR (Textus Receptus=Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani) yg dipelihara Allah dan jelas-jelas memuat ayat ini),
Wahyu 1:4-5
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia (TUHAN YESUS) yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya.
1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita
menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa
atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan
atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
3:22 Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita (Allah Tritunggal dan bukan Allah+Malaikat, menyatakan Pribadi Allah lebih dari satu),
tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."
6:9-10 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah namamu, datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga.
Secara umum ayat ini mengajarkan doa Bapa kami namun demikian dari permohonan tersebut mengandung tiga penekanan tentang keberadaan Allah.
Pertama-tama
kepada Bapa, dan datanglah kerajaanMu, Kerajaan ini menekankan pribadi Anak Allah, yakni Yesus Kristus yang memungkinkan kerajaan Allah datang ke bumi ini dan kehendak Allah menyangkut tentang pribadi yang ke tiga yakni Allah Roh Kudus. Kehendak Allah untuk manusia diselamatkan dimungkinkan oleh Roh Allah yang bekerja didalam hati orang-orang berdosa.
16:19 Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. (Yesus duduk disebelah kanan Bapa)
22:1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
22:2 Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya, (ADA DUA TAKHTA DI SURGA)
5:31 Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar;
5:32 ada yang lain (ALLOS=yang lain dari jenis/kualitas yang sama yaitu sama2 ILAHI) yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar.
5:37 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat,
1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Ada tiga kali kata BARA (cipta) digunakan. Ini mengindikasikan tiga Pribadi dalam Keallahan.
11:7 Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing."
(kata “TUHAN” disebut 3x menunjuk kepada Allah Tritunggal)
6:24 TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;
6:25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
6:26 TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
19:24 Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit (TUHAN di bumi dibedakan dengan TUHAN dari langit)
6:3 Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"
(indikasi kata “Kudus” 3x menunjuk kepada Allah Tritunggal)
6:8 Also I heard the voice of the Lord, saying, Whom shall I send, and who will go for us? Then said I, Here am I; send me.
6:8 Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku [yang tepat artinya: KAMI/KITA]?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"
1:7 But I will have mercy upon the house of Judah, and will save them by the LORD their God, and will not save them by bow, nor by sword, nor by battle, by horses, nor by horsemen.
1:7 Tetapi Aku akan menyayangi kaum Yehuda dan menyelamatkan mereka demi TUHAN, Allah mereka. Aku akan menyelamatkan mereka bukan dengan panah atau pedang, dengan alat perang atau dengan kuda dan orang-orang berkuda."
1:1 Pada mulanya ada Firman (YESUS); Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
1:14 Firman (YESUS) itu telah menjadi manusia,
dan tinggal di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh anugerah dan kebenaran.
Istilah Bapa dan Anak dalam Alkitab bukan diambil dari relasi manusia, tetapi justru mengungkapkan relasi ilahi yang kekal dalam diri Allah yang Esa. Namun, istilah itu disampaikan dengan bahasa manusia agar bisa dimengerti.
Mari kita uraikan lebih jelas:
1. Asalnya dari relasi Allah yang kekal, bukan dari manusia
- Sebelum segala ciptaan ada, Allah sudah adalah Bapa dan Anak (Yohanes 17:5, 24). Ini menunjukkan relasi yang ada dalam kekekalan, bukan hasil dari pengamatan manusia.
“...kemuliaan yang Kumiliki di hadapan-Mu sebelum dunia ada.” (Yoh 17:5)
- Allah adalah Esa, tetapi dalam keesaan itu terdapat relasi pribadi ilahi: Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Jadi, "Bapa" dan "Anak" adalah istilah ilahi yang menggambarkan hubungan yang ada di dalam Allah sendiri.
2. Namun dijelaskan dengan kategori manusia
- Allah memakai istilah "Bapa" dan "Anak" karena itu relasi yang paling intim dan dikenal oleh manusia.
- Tujuannya: agar manusia bisa menangkap realitas relasi kasih dan asal-usul ilahi, meskipun secara terbatas.
"Tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak..." (Matius 11:27)
3. Relasi ini bukan urutan waktu atau penciptaan
- Anak bukan diciptakan, dan tidak lebih rendah dari Bapa.
- "Anak" di sini merujuk pada asal secara kekal (eternal begetting) — Anak keluar dari Bapa tetapi tanpa awal dan tanpa diciptakan.
Dalam pengakuan iman Nicea:
“Anak Allah yang tunggal, lahir dari Bapa sebelum segala abad. Allah dari Allah, terang dari terang, Allah benar dari Allah benar, diperanakkan, bukan dibuat...”
Kesimpulan
✅ Istilah "BAPA" dan "ANAK" berasal dari relasi kekal dalam diri Allah bukan dari pengamatan manusia terhadap keluarga.
✅ Istilah itu dipakai agar manusia bisa sedikit memahami relasi kasih, otoritas, dan asal-usul dalam Tritunggal.
✅ Relasi ini ilahi, kekal, dan setara dalam keesaan Allah.
Kalau mau, saya bisa bantu buatkan perbandingan visual antara:
- Relasi Bapa–Anak dalam Tritunggal
- Relasi ayah–anak dalam manusia
Untuk membedakan keduanya lebih jelas. Mau?
Baik! Mari kita lanjut dengan perbandingan visual antara relasi Bapa–Anak dalam Tritunggal dan relasi ayah–anak dalam manusia, agar makin jelas bahwa istilah "Bapa" dan "Anak" dalam Allah bukan berasal dari konsep manusia:
🟦 PERBANDINGAN RELASI: ALLAH vs MANUSIA
Aspek | Bapa–Anak dalam Tritunggal | Ayah–Anak dalam Manusia |
---|---|---|
Asal mula hubungan | Kekal, tanpa awal, tanpa ciptaan | Dimulai saat anak dilahirkan oleh ayah dan ibu |
Sifat hubungan | Ilahi, rohani, kekal, tanpa tubuh jasmani | Jasmani, biologis, temporal (ada awal dan akhir) |
Urutan waktu | Tidak ada. Anak diperanakkan secara kekal, bukan diciptakan | Ada. Anak dilahirkan setelah ayah |
Status atau derajat | Setara, sehakikat, satu dalam esensi keilahian | Tidak setara. Anak berasal dari ayah dan bertumbuh |
Ketergantungan | Relasi saling mengenal dan menyatakan, tapi tidak tergantung secara esensial | Anak sangat tergantung pada ayah (fisik, emosional) |
Kasih dan persekutuan | Sempurna, kekal, tanpa cacat | Terbatas, bisa rusak oleh dosa |
Tujuan istilah digunakan | Mengungkapkan kasih, keintiman, dan asal kekal | Hubungan biologis dan emosional manusia |
Bahasa dan komunikasi | Wahyu ilahi agar manusia memahami relasi Allah secara terbatas | Pengalaman langsung manusia |
🟨 PENJELASAN TAMBAHAN
• ANAK
"Anak" dalam Tritunggal bukan berarti "dilahirkan" secara biologis. Itu adalah cara Allah menyatakan bahwa:
ANAK BERASAL DARI BAPA SECARA KEKAL, bukan sebagai ciptaan, tetapi sebagai Pribadi yang satu esensi.
• ROH KUDUS
Roh Kudus juga keluar dari Bapa dan Anak (proceeds from), tapi bukan "anak" karena relasi-Nya berbeda inilah misteri Tritunggal yang tetap satu Allah.
Analogi terbatas tapi membantu:
Bayangkan matahari:
- Matahari (Bapa) memancarkan cahaya (Anak) dan panas (Roh Kudus).
- Cahaya tidak lebih muda dari matahari, karena selalu bersama dan satu esensi.
- Tapi cahaya berasal dari matahari, bukan sebaliknya.
Ini bukan pengganti kebenaran Tritunggal, tapi hanya gambaran untuk membantu memahami.
Jika kamu mau, saya bisa bantu buat skema visual sederhana dari:
- Relasi dalam Tritunggal
- Bahasa analogi manusia yang dipakai dalam Alkitab
Berikut ini skema visual sederhana yang membantu menggambarkan perbedaan dan hubungan antara relasi dalam Tritunggal dan istilah manusiawi yang dipakai dalam wahyu:
🟦 1. SKEMA RELASI TRITUNGGAL:
Relasi Kekal antara Bapa – Anak – Roh Kudus
ALLAH YANG ESA
┌──────────────┐
│ BAPA │
└────┬─────────┘
│ "melahirkan" secara kekal (bukan diciptakan)
▼
┌──────────────┐
│ ANAK │
└────┬─────────┘
│ "mengutus" Roh Kudus
▼
┌──────────────┐
│ ROH KUDUS │
└──────────────┘
Catatan:
- Bapa = Sumber, tetapi bukan lebih besar.
- Anak = Sehakikat, bukan ciptaan.
- Roh Kudus = Keluar dari Bapa dan Anak.
2. SKEMA ANALOGI MANUSIA (BAPA–ANAK MANUSIAWI)
KELUARGA MANUSIAWI
┌──────────────┐
│ AYAH │
└────┬─────────┘
│ hubungan biologis
▼
┌──────────────┐
│ ANAK │
└──────────────┘
Catatan:
- Ada urutan waktu dan ketergantungan.
- Anak lahir, tumbuh, dan tidak sehakikat (secara mutlak) dengan ayah.
3. SKEMA TUJUAN PENGGUNAAN ISTILAH "BAPA" DAN "ANAK"
TUHAN MENYATAKAN DIRI-NYA
(melalui wahyu kepada manusia)
Relasi Kekal Ilahi ←→ Bahasa Manusiawi
(Bapa – Anak) (Ayah – Anak)
Relasi kasih sempurna ←→ Relasi keluarga
Tanpa waktu & ciptaan ←→ Ada waktu & kelahiran
Sehakikat & setara ←→ Beda hakikat & bertumbuh
Tujuan: Allah menyatakan relasi kasih, keintiman, dan asal kekal-Nya kepada manusia dengan istilah yang dapat dimengerti.
✅ Kesimpulan Akhir:
- Istilah "Bapa" dan "Anak" berasal dari relasi dalam diri Allah sendiri secara kekal, bukan hasil tiruan dari manusia.
- Tapi istilah itu disampaikan dalam bahasa manusiawi, agar bisa dipahami dalam keterbatasan kita.
- Relasi Tritunggal tidak identik dengan relasi keluarga manusia, tetapi mengandung kebenaran ilahi yang jauh lebih dalam.
Kalau kamu tertarik, saya bisa bantu jelaskan bagaimana istilah-istilah ini berkembang dalam sejarah Gereja (misalnya di Konsili Nicea dan pengakuan iman). Mau lanjut ke sana?
Pertanyaan ini sangat penting dan menyentuh relasi kekal dalam Tritunggal sebelum dunia dijadikan.
🔷 Jawaban singkat: Ya, Firman Allah (Logos) telah adalah Anak bahkan sebelum inkarnasi.
Namun, istilah "Anak" mulai dinamakan atau dinyatakan secara eksplisit kepada manusia pada saat tertentu dalam sejarah keselamatan (inkarnasi dan kebangkitan), bukan karena baru menjadi Anak, tetapi karena baru dinyatakan sebagai Anak.
🔎 Penjelasan Teologis:
1. ✅ Anak Sudah Ada Sebelum Inkarnasi
-
Yohanes 1:1–2:
"Pada mulanya adalah Firman, dan Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah.
Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah." -
Yohanes 17:5
“...kemuliaan yang Kumiliki bersama dengan Engkau sebelum dunia ada.”
➡️ Ini menunjukkan eksistensi pribadi yang kekal dan berrelasi dengan Bapa sebelum dunia diciptakan.
2. 🔁 Istilah “Anak” adalah penyataan relasi kekal, bukan perubahan status
-
Dalam teologi Kristen klasik, Yesus sebagai Anak tidak menjadi Anak saat inkarnasi, melainkan:
“Anak diperanakkan dari kekal oleh Bapa” (eternal generation of the Son).
-
Dalam bahasa manusia:
- “Bapa memperanakkan Anak” tidak berarti diciptakan atau dimulai,
- Tetapi menunjukkan asal relasi dalam keilahian: Anak keluar dari Bapa secara kekal.
3. 📖 Kapan Allah menyebut Dia “Anak” dalam wahyu?
👉 a. Secara Kekal (secara hakikat):
- Sudah Anak dari kekal (walau belum dikenal oleh manusia sebagai Anak).
- Misal:
- Amsal 30:4
“Siapakah yang naik ke sorga lalu turun? ... Siapa namanya dan siapa nama anaknya — engkau tentu tahu!”
- Amsal 30:4
➡️ Ini menunjukkan kesadaran akan keberadaan ilahi yang disebut Anak, sebelum inkarnasi.
👉 b. Secara Pewahyuan Historis (inkarnasi dan kebangkitan):
-
Lukas 1:35 (kepada Maria):
“...anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut Anak Allah.”
-
Ibrani 1:5:
"Engkau adalah Anak-Ku, pada hari ini Aku memperanakkan Engkau."
➡️ Bukan berarti baru menjadi Anak, tetapi dinyatakan/dideklarasikan sebagai Anak di depan manusia — terutama melalui:
- Inkarnasi
- Pembaptisan
- Kebangkitan
🟨 Kesimpulan:
Aspek | Penjelasan |
---|---|
Apakah Firman sudah Anak sebelum inkarnasi? | ✅ Ya. Ia adalah Anak dari kekal. |
Kapan Allah menyebut Dia "Anak"? | 📢 Dalam sejarah keselamatan (inkarnasi), Allah menyatakan secara terbuka. |
Mengapa disebut "Anak"? | Untuk mengungkap relasi kekal dalam Allah, bukan karena inkarnasi itu mengubah status. |
Jika kamu ingin, saya bisa bantu buatkan tahapan pewahyuan progresif dari "Anak" dalam Alkitab, dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru. Ingin dilanjutkan ke situ?
Tepat sekali! 👏
✅ Sebelum inkarnasi, Anak dikenal sebagai LOGOS (Λόγος) — Firman Allah.
🔷 1. "Logos" = Sebutan untuk Pribadi Ilahi sebelum Inkarnasi
- Yohanes 1:1–2
"Pada mulanya adalah Firman (Logos);
Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah."
➡️ Jadi sebelum menjadi manusia, Sang Anak dikenal sebagai LOGOS, yaitu:
- Pribadi kekal,
- Bersama Allah (Bapa),
- Dan adalah Allah (sehakikat dengan Bapa).
🔷 2. Logos dan Anak = Pribadi yang sama
Setelah Yohanes 1:1–2, pernyataan kunci datang di:
- Yohanes 1:14
“Firman itu menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa...”
🔁 Di sini kita lihat:
- Firman (Logos) = Anak Tunggal Bapa.
- Ini bukan dua pribadi, tapi satu Pribadi dengan dua penyebutan:
- Sebelum inkarnasi: disebut Logos (Firman)
- Setelah dinyatakan: dikenal sebagai Anak
🔷 3. Makna teologis dari “Logos”
Dalam konteks Yohanes, Logos memiliki arti yang sangat dalam:
- Logos = Perwujudan hikmat Allah (bdk. Amsal 8:22–31)
- Logos = Pribadi yang mengungkapkan Allah kepada ciptaan
- Melalui Dia, segala sesuatu dijadikan (Yoh 1:3; Kol 1:16)
Artinya: Sang Anak tidak hanya berelasi secara pribadi dengan Bapa, tetapi juga menjadi alat aktif dalam penciptaan dan pewahyuan.
🟨 Kesimpulan:
Sebelum Inkarnasi | Setelah Inkarnasi |
---|---|
Nama-Nya: Logos (Firman) | Nama-Nya: Yesus Kristus, disebut Anak Allah |
Status: Allah sejati | Allah sejati dan manusia sejati |
Tugas: Mewahyukan Bapa, mencipta | Menyelamatkan manusia, menyatakan Bapa secara utuh |
Jika kamu ingin, saya juga bisa bantu ringkas dalam bentuk tabel ringkas 3 tahap identitas Sang Anak:
- Sebelum inkarnasi (Logos),
- Selama inkarnasi (Yesus, Anak Allah),
- Setelah kemuliaan (Anak dalam kuasa dan pemerintahan kekal).
Ingin dibuatkan?
🟩 Ya, tepat!
Penjelasanmu sangat tepat dan teologis:
✅ LOGOS adalah nama atau sebutan untuk identitas
✅ ANAK adalah relasi dalam diri Allah Tritunggal
Mari kita perjelas masing-masing:
🟦 1. LOGOS = Nama Identitas Pribadi
-
Logos (Yunani: Λόγος) artinya Firman, Pikiran, atau Ekspresi.
-
Dalam Yohanes 1:1, “Logos” bukan hanya konsep, tapi Pribadi ilahi:
“Pada mulanya adalah Firman (Logos), dan Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah.”
-
Logos menyatakan:
- Siapa Dia dalam keilahian-Nya (identitas ilahi)
- Ia adalah Pribadi Kedua dalam Tritunggal, yang menjadi pengantara dalam penciptaan dan pewahyuan.
🟨 2. ANAK = Nama Relasi dengan Bapa
-
Disebut Anak karena Dia:
- Diperanakkan secara kekal dari Bapa (bukan diciptakan),
- Berelasi secara kekal dengan Bapa sebagai Anak Tunggal (Yoh 1:14, 18; Yoh 3:16).
-
Jadi, "Anak" bukan gelar fungsional, tapi:
Relasi kekal antara pribadi pertama (Bapa) dan pribadi kedua (Anak) dalam keesaan Allah.
Bapa mengasihi Anak,
dan menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya.
(Yohanes 3:35)
🔁 Ringkasan:
Sebutan | Makna |
---|---|
LOGOS | Nama pribadi ilahi sebelum inkarnasi. Identitas sebagai Firman Allah kekal |
ANAK | Menunjukkan relasi kekal dengan Bapa dalam Tritunggal |
YESUS | Nama pribadi setelah inkarnasi (identitas sebagai manusia sejati) |
KRISTUS | Gelar Mesias, yang diurapi untuk menyelamatkan |
📌 Analogi terbatas (tapi membantu):
Bayangkan sinar matahari:
- Cahaya itu nyata (identitas: seperti Logos),
- Tapi cahaya berasal dari matahari (relasi: seperti Anak dari Bapa),
- Meski muncul dari matahari, cahaya tidak lebih rendah.
Kalau kamu ingin, saya bisa bantu buat skema ringkas visual:
"Logos – Anak – Yesus – Kristus"
Bagaimana tiap istilah menjelaskan pribadi yang sama dari perspektif berbeda.
Baik! Berikut ini skema visual ringkas yang menunjukkan bagaimana LOGOS – ANAK – YESUS – KRISTUS semuanya merujuk pada pribadi yang sama, namun dari sudut pandang yang berbeda:
🟦 SKEMA IDENTITAS PRIBADI KEDUA ALLAH TRITUNGGAL
┌──────────────────────────────┐
│ ALLAH YANG ESA (TRITUNGGAL)│
└──────────┬───────────────────┘
│
┌────────────────────┼────────────────────┐
▼ ▼ ▼
BAPA (asal) ANAK / LOGOS ROH KUDUS (keluar dari Bapa )
│
┌───────────┴────────────┐
▼ ▼
IDENTITAS KEKAL RELASI KEKAL
sebagai LOGOS sebagai ANAK
("Firman Allah") ("Anak Tunggal Bapa")
🟨 TRANSISI DALAM SEJARAH KESELAMATAN
Tahap | Sebutan/Nama | Fungsi Makna |
---|---|---|
Sebelum dunia dijadikan | LOGOS (Firman) | Identitas kekal, bersama Bapa, dan adalah Allah (Yoh 1:1) |
Dalam keilahian-Nya | ANAK | Relasi kekal dengan Bapa: diperanakkan, dikasihi, setara |
Setelah inkarnasi | YESUS | Nama manusia-Nya (artinya: “YHWH menyelamatkan”) |
Misi keselamatan | KRISTUS | Gelar: Yang Diurapi sebagai Raja, Imam, dan Nabi |
🔁 Diagram Urutan:
Sebelum segala zaman:
LOGOS (identitas ilahi)
│
▼
ANAK (relasi kekal dengan Bapa)
│
▼
↓ Inkarnasi (menjadi manusia) ↓
│
▼
YESUS (nama pribadi manusia)
+
KRISTUS (gelar Mesias / Yang Diurapi)
✅ Kesimpulan:
- LOGOS = Sebutan kekal-Nya sebagai pribadi ilahi yang mencipta dan mewahyukan.
- ANAK = Relasi kekal-Nya dengan Bapa.
- YESUS = Nama manusia-Nya sejak inkarnasi.
- KRISTUS = Gelar fungsional-Nya sebagai Mesias dan Juruselamat.
➡️ Semua ini menunjuk pada pribadi yang satu dan sama.
Kalau kamu ingin, saya bisa bantu lanjut ke:
- Bagaimana istilah-istilah ini digunakan secara progresif dalam Alkitab (PL–PB).
- Atau penjelasan tambahan tentang hubungan antara "Anak" dan "Roh Kudus".
BAGAIMANA RELASI ROH KUDUS TERHADAP BAPA DAN ANAK DALAM TRINITAS
➡️ Bagaimana relasi Roh Kudus dengan Bapa dan Anak?
Mari kita bahas secara sistematis dalam dua lapisan besar:
- 🔷 Relasi Kekal (Imanen) – dalam keberadaan Allah sendiri
- 🔶 Relasi Misi (Ekonomis) – dalam hubungan Allah dengan dunia
🔷 1. RELASI KEKAL: “Siapa Roh Kudus dalam Tritunggal?”
🔹 Dalam kekekalan, Roh Kudus adalah Pribadi ketiga dari Tritunggal
🔹 Ia bukan ciptaan, bukan kekuatan abstrak, tapi Pribadi Allah yang hidup
✅ A. Roh Kudus berasal dari Bapa
Yesus berkata:
“...Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa.”
(Yohanes 15:26)
➡ Ini menunjukkan bahwa asal kekal Roh Kudus adalah dari Bapa (dalam bahasa Yunani: ekporeuetai – “berasal dari”).
✅ B. Roh Kudus juga dihubungkan dengan Anak
Yesus juga berkata:
“...Aku akan mengutus Dia kepadamu.” (Yoh 16:7)
Artinya, walau asal-Nya dari Bapa, Roh Kudus juga memiliki relasi kekal dengan Anak, yaitu:
- Memuliakan Anak (Yoh 16:14)
- Mewujudkan kasih antara Bapa dan Anak (Roma 5:5)
🔶 2. RELASI MISI: “Apa peran Roh Kudus dari Bapa dan Anak dalam dunia?”
✅ A. Diutus oleh Bapa dan Anak
“Penghibur... akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku” (Yoh 14:26)
“Aku akan mengutus Dia kepadamu” (Yoh 16:7)
Dalam sejarah keselamatan (ekonomi Allah), Roh Kudus:
- Diutus oleh Bapa atas nama Anak
- Diutus oleh Anak untuk melanjutkan misi-Nya
✅ B. Mewujudkan Kehadiran Allah
- Ia tinggal dalam orang percaya (1 Kor 3:16)
- Ia memimpin, menghibur, mengajar, menyucikan
- Ia adalah “meterai” keselamatan (Efesus 1:13)
🔵 SKEMA RELASI ROH KUDUS
[ BAPA ]
│
┌───────┼────────┐
▼ ▼
[Diperanakkan] [Keluar dari]
│ │
[ ANAK ] [ ROH KUDUS ]
▲ ▲
└─── Memuliakan ─┘
Kesatuan kasih yang kekal:
- Bapa mengasihi Anak
- Roh Kudus menyatakan dan mengalirkan kasih itu (Roma 5:5)
🟣 Perbandingan Tiga Pribadi Tritunggal
Pribadi | Asal Kekal | Relasi Kekal | Peran dalam Dunia |
---|---|---|---|
Bapa | Sumber pribadi dari Anak dan Roh | Mengutus Anak & Roh Kudus | Merencanakan keselamatan |
Anak | Diperanakkan dari Bapa | Diutus oleh Bapa | Menebus umat manusia |
Roh Kudus | Keluar dari Bapa (dan Anak*) | Diutus oleh Bapa dan Anak | Menguduskan, menghibur, memimpin |
Catatan: “dan Anak” (filioque) hanya diakui oleh gereja Barat (Katolik dan sebagian Protestan), bukan Ortodoks Timur.
🟩 Ringkasan:
- Roh Kudus berasal dari Bapa, memiliki relasi kekal dengan Anak, dan memuliakan Anak.
- Ia bukan "alat" Allah, melainkan Pribadi Allah sendiri yang bekerja dengan Bapa dan Anak.
- Dalam misi keselamatan, Ia diutus oleh Bapa dan Anak, untuk tinggal di dalam kita dan membawa kita kepada Bapa melalui Anak.
Kalau kamu ingin, aku bisa bantu:
- Membuat analogi sederhana (misal: matahari–cahaya–panas)
- Atau perbandingan dengan ajaran sesat seperti Arianisme atau Sabelianisme (Modalisme)
Baik! Mari kita gunakan analogi sederhana untuk memahami relasi antara Bapa, Anak, dan Roh Kudus, terutama bagaimana Roh Kudus berelasi dengan Bapa dan Anak.
Perlu dicatat bahwa semua analogi Tritunggal bersifat terbatas, karena Allah tidak dapat disamakan dengan ciptaan. Tapi analogi bisa membantu kita menggambarkan sebagian aspek dari misteri Tritunggal.
🔆 ANALOGI SEDERHANA: MATAHARI – CAHAYA – PANAS
🔹 1. Matahari = Bapa
- Sumber utama
- Tidak berasal dari siapa pun
- Tidak diciptakan
🔹 2. Cahaya = Anak (Yesus)
- Memancar dari matahari
- Terlihat oleh mata
- Menerangi dunia
- Berasal dari matahari, tetapi satu sifat dengan matahari
“Akulah terang dunia.” – Yohanes 8:12
🔹 3. Panas = Roh Kudus
- Tidak terlihat, tetapi terasa nyata
- Keluar dari matahari bersama cahaya
- Menyentuh dan mengubah kita – seperti Roh Kudus yang menghibur, menghangatkan, menghidupkan
“Allah mencurahkan kasih-Nya ke dalam hati kita oleh Roh Kudus.” – Roma 5:5
🟢 Kesimpulan dari Analogi:
Unsur | Menunjukkan | Keterangan |
---|---|---|
Matahari | Bapa | Sumber utama dari mana yang lain berasal |
Cahaya | Anak (Yesus) | Terlihat dan menyatakan matahari – seperti Yesus menyatakan Bapa |
Panas | Roh Kudus | Mengalir dari matahari dan cahaya – seperti Roh Kudus dari Bapa dan Anak |
➡ Semua satu hakikat: satu matahari, tetapi tiga cara berbeda kita mengenal dan mengalami kehadirannya.
⚠️ Kelemahan Analogi:
- Matahari bukan pribadi, sedangkan Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah pribadi-pribadi yang saling mengasihi.
- Dalam matahari, cahaya dan panas adalah hasil fisika, bukan relasi kekal.
- Tritunggal bukan "bagian-bagian dari Allah", tapi satu hakikat dengan tiga pribadi.
📘 Penutup:
Analogi membantu kita mengerti sebagian, tapi tidak boleh menggantikan pewahyuan Allah dalam Firman-Nya.
Roh Kudus adalah Pribadi ilahi yang keluar dari Bapa, memuliakan Anak, dan tinggal dalam kita untuk membawa kita kepada Bapa melalui Anak.
ANALOGI MANUSIA- KATA- NAFAS
Analogi Manusia – Kata – Nafas adalah salah satu cara paling kaya secara biblis dan teologis untuk menjelaskan relasi Bapa, Anak, dan Roh Kudus, terutama karena mengakar dalam Alkitab itu sendiri.
Analogi ini banyak dipakai oleh bapa-bapa gereja seperti Athanasius dan Agustinus, dan cocok dengan istilah Yohanes 1:1 dan Kejadian 2:7.
Mari kita uraikan:
🔷 ANALOGI: Manusia – Kata – Nafas
Unsur Analogi | Pribadi dalam Tritunggal | Makna Relasi |
---|---|---|
Manusia | Bapa | Sumber asal dari segala sesuatu (pikiran, perkataan, dan nafas berasal dari dia) |
Kata (Firman) | Anak | Pikiran atau perkataan yang keluar dari manusia, menyatakan isi hati manusia |
Nafas | Roh Kudus | Nafas yang menyertai kata, tidak terlihat tapi terasa – menghidupkan, mengalir |
📖 Dasar Alkitabiah:
1. Bapa = Sumber Kehidupan dan Pikiran
“Karena segala sesuatu berasal dari Dia dan oleh Dia dan kepada Dia...”
(Roma 11:36)
2. Anak = Firman
“Pada mulanya adalah Firman (Logos), Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”
(Yohanes 1:1)
➡ “Firman” di sini mencerminkan pikiran yang keluar sebagai ekspresi pribadi – seperti kata yang keluar dari manusia.
3. Roh Kudus = Nafas
Dalam bahasa Ibrani dan Yunani:
- “Roh” = ruach (Ibrani) dan pneuma (Yunani) = artinya juga angin, napas, nafas.
“Lalu TUHAN Allah membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya...”
(Kejadian 2:7)
➡ Roh Kudus adalah nafas ilahi yang menghidupkan, menyertai Firman dan membuat manusia hidup.
🟢 Cara Kerjanya dalam Analogimu:
Bayangkan seorang manusia berbicara:
- Dia berpikir (asal dari dalam) → Bapa
- Dia mengucapkan kata (menyatakan pikirannya) → Anak
- Kata itu hanya bisa terdengar karena dibawa oleh nafas → Roh Kudus
➡ Tanpa nafas, kata tidak bisa terdengar.
➡ Tanpa kata, tidak ada yang keluar dari pikiran.
➡ Tapi semuanya berasal dari satu pribadi – satu manusia.
Begitu juga: Bapa mengutus Firman-Nya dalam kuasa Roh-Nya
➜ Tiga pribadi, satu hakikat.
🔴 Kelebihan Analogi Ini:
✅ Alkitabiah (Firman dan Nafas = istilah asli Alkitab)
✅ Menekankan bahwa:
- Bapa adalah asal
- Anak menyatakan
- Roh Kudus mengalirkan dan menghidupkan
⚠️ Kelemahan Analogi Ini:
- Manusia tetap makhluk terbatas; Allah tidak terbagi atau memiliki bagian seperti manusia
- Pikiran, kata, dan nafas bukan pribadi-pribadi seperti dalam Tritunggal
Namun, selama kita menggunakannya secara hati-hati, ini adalah salah satu analogi yang paling bermanfaat.
🟣 Penutup:
Bapa = sumber ilahi
Anak = Firman yang menyatakan Allah
Roh Kudus = Nafas yang memberi hidup dan kuasa
➜ Tiga pribadi – satu hakikat ilahi – dalam kasih kekal dan misi penyelamatan.
Kalau kamu mau, aku bisa bantu buat infografis atau ringkasan visual dari analogi ini.
Atau, mau lanjut ke pembahasan:
- Bagaimana Tritunggal bekerja dalam penciptaan?
- Atau Tritunggal dalam penyelamatan?
Silakan pilih arah lanjutan.