Seks Sebelum Menikah

 

Akibat bercumbuan sampai melakukan hubungan seks sebelum menikah, sangat fatal. Hal ini akan membangun kebiasaan yang menyandu. Sehingga kebersamaan dengan teman wanita selalu diarahkan kepada pengalaman romantisme dan pemuasan nafsu belaka. Hal ini membangun kebiasaan buruk yang permanen. Setiap kali bertemu, tidak akan merasa puas sebelum melakukan ciuman, bercumbuan sampai pada ejakulasi dan orgasme. Dalam hal ini pria gagal mengendalikan diri dan wanita gagal mempertahankan diri. Memang kedua belah pihak terkesan saling mencintai, memberi dan memuaskan, tetapi sebenarnya keduanya saling merusak.

SEKS SEBELUM MENIKAH,

PENCEGAHAN DAN PEMULIHANNYA

Akibat bercumbuan sampai melakukan hubungan seks sebelum menikah, sangat fatal. Hal ini akan membangun kebiasaan yang menyandu. Sehingga kebersamaan dengan teman wanita selalu diarahkan kepada pengalaman romantisme dan pemuasan nafsu belaka. Hal ini membangun kebiasaan buruk yang permanen. Setiap kali bertemu, tidak akan merasa puas sebelum melakukan ciuman, bercumbuan sampai pada ejakulasi dan orgasme. Dalam hal ini pria gagal mengendalikan diri dan wanita gagal mempertahankan diri. Memang kedua belah pihak terkesan saling mencintai, memberi dan memuaskan, tetapi sebenarnya keduanya saling merusak.

Hal ini akan membuat seseorang tidak menghargai pasangannya. Harga yang diberikan kepada pasangan (teman lawan jenisnya) seharga pemuasan nafsu. Hal ini akan membuat seseorang gagal mengenal teman lawan jenisnya. Bagi wanita, perhatikan ini: Pria yang berpenampilan menarik dan kelihatan perhatian kepada seorang wanita belum tentu pria yang pantas menjadi ayah anak-anakmu.

Kalau sudah melakukan hubungan seks di luar pernikahan, memang bisa pada akhirnya menikah. Tetapi kalau pun menikah, tidak sedikit yang menikah tanpa perasaan cinta yang murni lagi, sebab kemurnian cintanya telah dirusak pada masa berpacaran. Dan keindahan bulan madu juga tidak utuh, sebab sudah digerogoti pada waktu berpacaran.

Bagi orang muda yang membangun hubungan dengan lawan jenis hanya untuk mengisi waktu dan pemuasan seks, maka ia tidak akan maksimal mengembangkan diri. Banyak potensi mahal yang ada padanya tidak berkembang atau tidak pernah berkembang, terkubur selamanya. Penyesalan akan terjadi suatu hari nanti, tetapi keadaan sudah tidak bisa diperbaiki, sebab tidak ada kesempatan lagi. Oleh sebab itu jangan membuang energi pada “tong sampah”, tetapi pergunakan dan kembangkan selagi bisa dikembangkan dan ada kesempatan yang baik.

Tidak ada cara lain untuk dapat menghindarkan diri dari praktik yang tidak pantas ini selain mengisi pikiran dengan Firman Tuhan. Kalau seseorang tidak mengisi pikirannya dengan kebenaran Firman Tuhan, tidak berkomitmen untuk melayani Tuhan serta hidup suci, mustahil ia bisa menjaga kesuciannya secara benar. Firman Tuhan mengatakan: ”Jadi akhirnya, saudara- saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu (Flp. 4:8). Harus diingat bahwa pikiran adalah medan pertempuran awal. Seorang yang gagal menaklukkan pikirannya, tidak akan bisa menaklukkan daging dan nafsunya. Seorang yang mencemari pikirannya dengan film-film porno, tidak akan pernah berhasil menaklukkan nafsunya.

Masalahnya pula, bagaimana seorang pemuda tertarik memikirkan hal-hal yang kudus ini? Jawabnya adalah mereka harus membangun mindset-nya dalam kebenaran Firman Tuhan secara memadai. Dalam hal ini perlu ketekunan dan kesungguhan yang panjang untuk mengkonsumsi kebenaran Firman Tuhan. Tanpa dilengkapi dengan kebenaran Firman Tuhan yang murni sehingga menemukan tujuan hidup- mustahil seseorang bisa menjaga kesucian dan hidup berkenan kepada-Nya.

Baik pria maupun wanita harus hidup dalam perencanaan yang jelas. Selain mengerti apa tujuan hidup ini, harus berpikir dengan serius untuk apa menikah? Kapan harus menikah? Bagaimana kriteria jodoh yang dikehendaki oleh Allah? Dan lain sebagainya. Bila bertemu dengan seorang pria, bagi wanita, harus mempersoalkan apakah ia pantas menjadi ayah anak-anaknya; sebaliknya bagi pria, harus mempersoalkan pantaskah ia menjadi mama anak-anaknya? Selanjutnya harus ada pertanyaan pula: Apakah ia sungguh-sungguh mengasihi dan menghormati orang tuaku seperti aku mengasihi dan menghormati mereka? Apakah ia bisa menerima keberadaanku dan keluarga besarku? Semakin tinggi tanggung jawab dan kedudukkan seseorang, maka pasangannya semakin harus berkualitas tinggi.

Selalu harus ada batas yang jelas sebelum terikat berkawinan. Bukan hanya secara fisik, tetapi juga batin. Hubungan yang terlalu berlebihan dekat di mana masing-masing sangat tergantung, itu berarti sebuah relasi yang sudah tidak sehat; abnormal. Untuk itu perlu diperhatikan hal ini: Pertama, hubungan dengan Tuhan harus lebih dekat. Kedua, hubungan dengan orang tua harus tetap dijaga. Harus tetap diingat bahwa orang tua sering memiliki obyektivitas yang sangat tinggi. Suara mereka harus sungguh-sungguh didengar dan dihargai.

Bagaimana dengan kamu yang sudah jatuh atau sudah terlanjur rusak? Pertama, bahwa kamu masih berharga di mata Tuhan. Tuhan tidak berurusan dengan kamu dan masa lalumu atau kamu kemarin, Tuhan berurusan dengan kamu hari ini, dan bisa menjadi apa kamu ke depan. Belum tentu orang yang sudah jatuh tidak bisa lebih baik dari yang belum pernah jatuh. Masih ada kesempatan yang disediakan Tuhan untuk memulihkan kembali hidupmu. Tetapi jangan memberi kesempatan lagi Iblis merusak hidupmu. Kamu pernah memberikan dirimu kepada dosa, sekarang serahkan hidupmu untuk Tuhan.

Bagi wanita, ajaklah pasanganmu untuk tidak berbuat dosa lagi. Ajak berkomitmen untuk melayani Tuhan. Jika ia menolak, walau rasanya berat dan rugi, putuskan hubunganmu dengan pria yang menjadi pacarmu hanya karena mau melakukan hubungan seks. Jangan takut kehilangan dia. Tuhan masih bisa menggantikan dengan yang jauh lebih baik. Kalau jelas-jelas pria atau wanita pacarmu tidak sesuai dengan kriteria yang baik dan tidak mengubah diri, maka harus diputuskan dengan cara baik- baik. Jangan berusaha mengubah dia atau hanya karena kasihan.

 Bagi pria pastikan bahwa hubunganmu dengan pacarmu tidak lagi melakukan percumbuan. Orang dewasa adalah orang yang memiliki keahlian atau kesanggupan mengendalikan diri dan menunggu. Jangan “makan” sebelum waktunya. Keduanya harus bertobat. Nikmati berpacaran tanpa dosa. Itulah kemerdekaan atas nama cinta. Sebagai pewaris Kerajaan Allah, dan panggilan sebagai “corpus delicti” beranikan dirimu berbeda dengan dunia.

Jangan menyalahkan pacarmu atas apa yang sudah terjadi. Lebih baik setiap kamu mengakui dosa di hadapan Tuhan dan bertobat untuk tidak berbuat dosa lagi. Menyalahkan orang lain hanya mengobarkan dendam yang sangat merugikan jiwa sendiri. Ingat, tidak pernah ada suara tepukan sebelah tangan. Kesalahan itu terjadi karena kedua belah pihak menyetujuinya.

Perubahan bisa terjadi atau berlangsung ketika perubahan itu kita gerakkan sendiri dengan usaha yang serius. Tuhan sudah menyediakan semua fasilitas perubahan, adapun seberapa efektifnya tergantung masing-masing individu. Hal ini tergantung komitmen seseorang terhadap perubahan yang dikehendaki oleh Tuhan.

Kalau seseorang tidak mengisi pikirannya dengan kebenaran Firman Tuhan, tidak berkomitmen untuk melayani Tuhan serta hidup suci, mustahil ia bisa menjaga kesuciannya secara benar.

Perubahan bisa terjadi atau berlangsung ketika perubahan itu kita gerakkan sendiri dengan usaha yang serius.

Jaminsen

Welcome, TO BE LIKE JESUS

Post a Comment

Previous Post Next Post