LUSIFER
BUKAN MALAIKAT
Selama ini hampir semua orang mengatakan bahwa Lusifer
adalah malaikat yang jatuh. Ini pengertian yang salah. Lusifer bukanlah
malaikat. Salah satu indikasi bahwa
Lusifer bukanlah malaikat adalah bahwa ia memiliki keadaan yang sempurna.
Dalam Alkitab dikatakan bahwa Lusifer berkeadaan tidak bercela. Dalam Yehezkiel
28:15 tertulis: Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari
penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu. Disebutkan tidak bercela
berarti ini adalah makhluk yang sempurna, bukan seperti manusia yang telah
jatuh dan rusak. Kata tidak bercela dalam teks aslinya adalah tamim (EPD El ),
yang dapat diterjemahkan bukan saja without blemish, tetapi juga dapat
diterjemahkan complete, full, perfect, without spot (lengkap, penuh, sempurna
tanpa noda).
“Lusifer tidak bisa dikatakan sebagai malaikat, sebab
malaikat berarti utusan Allah”
Dalam Alkitab versi King Iames keadaan Lusifer ini
diterjemahkan dengan kalimat Thou was perfect in thy ways. Lusifer juga
dikatakan sebagai sempurna dalam kecantikan. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan
perfect in beauty. Kata ini dalam bahasa Ibrani terjemahan dari uklil yofi (“57
'77'291). Kata sempurna dalam teks aslinya adalah kali! (5"?29), hal ini
menunjuk keadaan yang sangat luar biasa. Dengan pernyataan ini Alkitab
menunjukkan bahwa Lusifer adalah makhluk yang sangat luar biasa. Tidak
berlebihan kalau dikatakan bahwa dengan keadaan ini mengisyaratkan bahwa
komponen yang ada pada Allah juga ada padanya. Dalam teks Bahasa Inggris diterjemahkan
the model
of perfection full of wisdom and perfect in beauty. Dalam seluruh
Alkitab malaikat tidak pernah dikatakan seperti ini.
Lusifer tidak bisa dikatakan sebagai malaikat, sebab malaikat berarti
utusan Allah. Kata malaikat itu sendiri dalam bahasa Ibrani adalah
malakh (18:77; ). Kata ini sejajar dengan kata anggelos (awekoq), dalam teks
Yunaninya. Baik malakh maupun anggelos berarti utusan atau pesuruh (Ing.
Ambassador, angel, messenger). Oknum-oknum ini dinamai sebagai “utusan”, sebab
tugas malaikat adalah utusan Allah.
Dalam Alkitab tidak pernah ditemukan Lusifer menjadi utusan Allah atau
pernah berfungsi sebagai utusan Allah bagi manusia atau bagi siapapun. Dalam catatan
Alkitab juga tidak pernah ditemukan bahwa ia diciptakan untuk menjadi utusan
Allah. Walau selama ini banyak orang sering menyebut Lusifer sebagai malaikat
(malaikat yang jatuh), tetapi ia tidak bisa disejajarkan dengan malaikat. Salah
kaprah menyebut Lusifer sebagai malaikat yang jatuh ini menyebabkan orang
berpikir bahwa Lusifer adalah malaikat, seakan-akan ini Alkitabiah, padahal bukan.
“Dalam Alkitab tidak pernah ditemukan Lusifer menjadi
utusan Allah atau pernah berfungsi sebagai utusan Allah bagi manusia atau bagi
siapapun. Dalam catatan Alkitab juga tidak pernah ditemukan bahwa ia diciptakan
untuk menjadi utusan Allah”
Kalau dalam tulisan Paulus terdapat kalimat bahwa Iblis
bisa menyamar sebagai malaikat terang, hal itu bukan berarti Iblis
adalah malaikat, lagi pula tidak pernah Alkitab mengatakan adanya malaikat yang
gelap. Allah tidak pernah memiliki utusan yang gelap atau utusan yang jahat.
Dalam 2 Korintus 11:13-14 tertulis: Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu,
pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. Hal itu tidak usah mengherankan, sebab
Iblis pun menyamar sebagai malaikat terang. Tulisan Paulus ini
sebenarnya hanya hendak memberi peringatan kepada jemaat bahwa terdapat
“pelayan-pelayan Tuhan” yang palsu. Hal ini dimaksudkan agar jemaat
berhati-hati dan waspada.
Penjelasan bahwa Iblis tidak sama dengan malaikat juga
diinformasikan secara tidak langsung oleh Ayub
1:6. Dalam ayat tersebut dikatakan bahwa ada anak-anak Allah, yang tidak lain adalah para malaikat, dan
Iblis yang tidak dikatakan sebagai malaikat yang jatuh atau malaikat yang
murtad. Cukup julukannya adalah Iblis. Dalam teks aslinya disebut satan (191?).
Ditinjau dari piktogram Ibrani, kata satan berarti adversary. Dalam bahasa
Ibrani terdiri dari 3 huruf untuk satan ini (WE). Sin (VJ), piktogramnya adalah
consume or destroying. Tet (D), piktogramnya adalah snake, surround. Nun (J)
piktogramnya adalah life. Jadi nama itu berarti the consuming and destroying
snake that surround the whole life.
Jika kita membaca cara penciptaan Lusifer, sungguh sangat
luar biasa dan menakjubkan sekali. Kalimat “tempat tatahannya diperbuat dari
emas dan disediakan pada hari penciptaanmu” (Yeh. 28:13), menunjukkan betapa
istimewanya makhluk ini. Dalam teks bahasa Inggris versi NIV tertulis: Your settings and mountings were made of
gold; on the day you were created they were prepared. Keindahan taman
Eden surgawi disiapkan untuk hari penciptaan Lusifer. Sungguh sangat kontras,
kalau Tuhan Yesus datang ke dunia
dibungkus kain lampin dan dibaringkan di palungan di sebuah kandang binatang,
tetapi Lusifer di taman Tuhan, Eden
yang penuh dengan ornamen-ornamen permata serta emas.
Kata menciptakan dalam dalam ayat tersebut (Yeh. 28:13)
dalam teks aslinya adalah bara
(N13), artinya menciptakan tanpa
bahan, sama seperti ketika Allah menciptakan manusia (Kej. 1:27). Allah
mempersiapkan berbagai ornamen yang sangat mewah sebelum menciptakan makhluk
yang satu ini. Hal tersebut menunjukkan keagungan makhluk Lusifer ini. lni sama
dengan manusia yang diciptakan. setelah Allah menyiapkan Eden di bumi. Makhluk
ini diciptakan sendiri tidak bersamaan dengan mahluk lain Dahmtelcsaslima
ata "mu' untuk Lusifer berbentuk tunggal. Lusifer tidak diciptakan bersama
dengan para malaikat. Ia makhluk khusus. tunggal dan istimewa. Ini sama dengan
penciptaan Adam. Adam pada mulanya diciptakan sendiri.
“Lusifer tidak diciptakan bersama dengan para malaikat.
Ia makhluk khusus. tunggal dan istimewa. Ini sama dengan penciptaan Adam. Adam
pada mulanya diciptakan sendiri”
Ternyata Lusifer adalah makhluk yang diurapi oleh Allah. Dalam teks bahasa Indonesia tertulis: Kuberikan tempatmu dekat kerub yang berjaga, di gunung kudus Allah engkau berada dan berjalan-jalan di tengah batu-batu yang bercaha-cahaya (Yeh. 28:14). Dalam terjemahan aslinya “yang diurapi” adalah Lusifer sendiri, bukan Kerub-nya. Itulah sebabnya dalam teks Inggris versi King James diterjemahkan: Thou art the anointed cherub that covereth; and I have set thee so: thou wast upon the holy mountain of God; thou hast walked up and down in the midst of the stones of fire. Dalam terjemahan bahasa Inggris ada yang menerjemahkan bahwa ia diurapi seperti Kerub atau ia mendapat pengurapan dekat Kerub.
Terjemahan Yehezkiel 28:14 akan menjadi lebih tepat kalau
kita memperhatikan teks aslinya. Sekaligus pembahasan mengenai Lusifer akan
lebih tajam bila memperhatikan kata “urapan”,
sebab kata “berjaga” dalam
teks aslinya adalah mimshakh (H9290), yang artinya diurapi anointed. Kata mimshach
adalah kata yang digunakan untuk
tindakan mengurapi imam atau
seorang raja dalam banyak
sekali ayat di Alkitab Perjanjian Lama; seperti misalnya dalam Keluaran 29:29
ketika keturunan Harun menjabat sebagai imam dan pelayan bait Allah. Juga dalam
1 Samuel 16:13 pada waktu Samuel mengurapi Daud. Kata urapan dalam dua kasus
itu menggunakan kata mimshach.
Sudah sangat jelas bila Alkitab berbicara mengenai
urapan, maka yang diuraui adalah seorang yang akan dijadikan penguasa atau
raja: Ini berarti Lusifer pada
mulanya ditahbiskan sebagai penguasa atau penghulu. Itulah sebabnya ia secara tipologi disebut sebagai raja
Tirus (lbr. 11! 127955) ; al melekh tsor). Di pihak lain, seperti yang
disinggung di atas, nama Bintang
Timur juga menunjukkan Pemerintahan atau kekuasaan.
Selanjutnya kita perlu memperhatikan kata”kuberikan
tempatmu”. Kata “kuberikan tempatmu” dalam teks aslinya memuat kata nathan
('II'IJ). Dalam terjemahan bebasnya adalah memberikan suatu tempat atau
mengatur sebuah tempat. Hal ini
menunjukkan bahwa Lusifer pada mulanya memiliki wilayah. Kata
ditempatkan mengisyaratkan adanya pentahbisan
sebagai penguasa, penghulu atau raja. Tentu kekuasaan Lusifer tidak
melampaui Allah yang menempatkan dia. Fakta ini lebih menegaskan bahwa Lusifer
tidak bisa digolongkan sebagai malaikat. Bisa dimengerti bahwa dengan kekuasaan
yang dimiliki Lusifer, maka ia berpotensi atau membuka peluang oknum ini
menyeret malaikat-malaikat untuk menjadi pengikutnya.
Di tempat di mana ia ditempatkan atau ditahbiskan, ia
“berjalan-jalan”, yang dalam teks aslinya adalah hithallaketta (13 g‘zan c'j),
dari akar kata halak (1571), yang memiliki banyak pengertian (Yeh. 28:14).
Tetapi pada umumnya kata ini berarti berjalan-jalan. Kata halak menunjukkan
suatu kesibukan kegiatan hidup. Bukan kegiatan hidup yang menakutkan atau
kegiatan hidup yang menyakitkan, tetapi sebuah kegiatan hidup secara umum. Hal
ini menunjukkan bahwa Lusifer ditempatkan di mana ia menikmati suatu kehidupan
yang baik dan indah. Hal ini bisa menunjukkan pula bahwa Lusifer adalah putera
mahkota. Tidak tertutup kemungkinan ia dapat dijadikan seorang penguasa untuk
maksud tertentu. Dalam Yehezkiel 28:2
terdapat kata “raja” (dalam teks bahasa Indonesia), yang sebenarnya adalah
nagid (1’3; ), yang berarti “pangeran”.
Barulah di ayat 12 sebutan “raja”
dalam arti “raja” yang sebenarnya; melek (lbr. T279 ). Pesan yang hendak
disampaikan di sini adalah bahwa memang Lusifer dipersiapkan menjadi pangeran,
tetapi ia melampaui batas kewenangannya. Ia mau menjadi raja, maka Allah pun
juga menyebut dia raja, bukan pangeran Allah lagi. Sebab kalau ia mau menjadi
raja, berarti ia mau menyamai raja segenap alam yaitu Tuhan Yesus sendiri yang
memang pemerintahan-Nya sejak zaman purbakala, sejak zaman dahulu kala (Mik.
5:1-2).
“Lusifer diciptakan. sangat luar biasa. Ia diciptakan
segambar dengan Allah sendiri. Alkitab mencatat bahwa ia adalah gambar dari
kesempurnaan, penuh hikmat dan mahaindah”
Seperti yang dijelaskan terdahulu bahwa Kerub adalah
makhluk surgawi yang menjaga kemuliaan Tuhan. Lusifer ada di sekitar Kerub
berjalan di batu-batu yang bercahaya. Kalimat “di tengah batu-batu yang
bercahaya”, menunjukkan tempat yang istimewa. Batu-batu yang bercahaya ini
menunjuk tempat yang benar-benar istimewa. Batu yang bercahaya dalam teks
bahasa aslinya adalah the stone of fire (batu api).
“Lusifer diciptakan sangat luar biasa. Ia diciptakan
segambar dengan Allah sendiri. Alkitab mencatat bahwa ia adalah gambar dari
kesempurnaan, penuh hikmat dan mahaindah”
Mengapa ia diurapi? Hal ini sangatlah logis, sebab
Lusifer diciptakan. sangat luar biasa. Ia diciptakan segambar dengan Allah
sendiri. Alkitab mencatat bahwa ia adalah gambar dari kesempurnaan, penuh
hikmat dan mahaindah. Makhluk Lusifer ini ciptaan Tuhan yang memiliki
keberadaan seperti Allah. Kesempurnaan menunjuk kepada kualitas Allah sendiri.
Ada agenda Allah yang luar biasa atas makhluk ini sebenarnya. Tetapi agenda itu
dibatalkannya sendiri (Yeh. 28:17).
Bertalian dengan segambaran dengan Allah ini,
perbedaannya dengan manusia adalah manusia diciptakan… (tselem) dan rupa
(demuth) Allah, tetapi kalau Lusifer diciptakan dalam bentuk sudah mapan
sempurna sesuai dengan pernyataan Alkitab ini: You were the model of
perfection, full of wisdom and perfect in beauty (Yeh. 28:12 NIV). Sangat besar kemungkinan (tetapi ini tidak
pasti), Lusifer tidak mengalami proses pendewasaan atau penyempurnaan, keadaan
kesempurnaannya sudah permanen, maka ia dikatakan sebagai the model of
perfection full of wisdom and perfect in beauty (model kesempurnaan penuh
kebijaksanaan atau hikmat dan sempurna dalam keindahan atau kecantikan).
Dari penjelasan di atas, untuk mendapatkan jawabannya,
dapat ditemukan suatu pertimbangan bahwa Lusifer bukanlah malaikat. Ia adalah
makhluk yang sangat istimewa. Ia memiliki nama khusus “Bintang Timur, Putera
Fajar” (Ibr. helel ben sakhar 10m; ???). Dalam
Alkitab hanya malaikat penghulu yang memiliki nama. Jadi bisa
dimengerti mengapa di dalam Yehezkiel, raja Tirus dipakai sebagai tipologi
sosok Lusifer. Raja menunjuk jabatan yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa ia
bukan malaikat, ia bisa merupakan kekuasaan di atas penghulu malaikat.