I. ARTI KATA
Nomina/ adjektiva: "inkarnasi" adalah kata serapan
dari bahasa Latin (in carne). Ini adalah
istilah theologis yang origin-nya dari Gereja ritus Latin. Kata ini tidak
terdapat dalam Alkitab bahasa asli Yunani. Tetapi ada padanan kata Yunani untuk
bahasa Latin in carne, yaitu kata
Yunani: εν σαρκι - en sarki. Istilah ini
terdapat pada beberapa pernyataan penting dalam PB tentang pribadi dan karya
Yesus Kristus.
Penting untuk
kita pahami bahwa "Inkarnasi" adalah origin Kristen, sebab asalnya
ini adalah kata Latin, yaitu istilah theologis Katolik ritus Latin (jadi bukan
berasal dari India). Maka, kalau ada di kemudian hari muncul istilah yang sudah
dimodifikasi menjadi: "re-inkarnasi" itu tidak berasal dari
kekristenan, tetapi dari kepercayaan Non-Kristen. Dan, paham "re-inkarnasi"
(yang non-Kristen) itu sama sekali tidak kena-mengena dengan pengajaran
"Inkarnasi" dalam Kekristenan.
Kata INKARNASI
ini menjadi begitu penting dalam bahasan theology Kristiani dalam pemahaman
kepada Jemaat: Turunnya Allah yang Mahasuci ke dalam dunia menjadi seorang
manusia: Yesus Kristus, dimana Allah yang Kudus ini berkenan diri-Nya
"menjadi daging" (inkarnasi), lahir dalam keadaan bayi, tumbuh normal
seperti manusia lainnya, dewasa dan mengalami kematian dalam misi penyelamatan
bagi umat manusia dari doa. Kematian Allah yang inkarnasi ini tidak selamanya,
sebab Ia bangkit, dan Ia kembali naik ke Surga.
Kita baca, nyanyian pujian yang dikutip dalam 1 Timotius 3:16 menyebut "Dia,
yang telah menyatakan diriNya dalam rupa manusia" :
1 Timotius 3:16
LAI TB, Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah
kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa
manusia (INKARNASI), dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan
diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang
tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam
kemuliaan."
KJV, And without controversy great is the
mystery of godliness: God was manifested in the flesh (INKARNASI),
Justified in the Spirit, Seen by angels, Preached among the Gentiles, Believed
on in the world, Received up in glory
Vulgata, et manifeste magnum est
pietatis sacramentum quod manifestatum est in carne (INKARNASI) iustificatum
est in spiritu apparuit angelis praedicatum est gentibus creditum est in mundo
adsumptum est in gloria
TR, και ομολογουμενως μεγα εστιν το της
ευσεβειας μυστηριον θεος εφανερωθη εν σαρκι εδικαιωθη εν πνευματι ωφθη αγγελοις
εκηρυχθη εν εθνεσιν επιστευθη εν κοσμω ανεληφθη εν δοξη
Translit. interlinear, kai {adapun}
homologoumenôs {yang harus diakui (siapapun)} mega {besar} estin {adalah} to
tês {(itu)} eusebeias {ibadah} mustêrion {rahasia:} theos {Allah } ephanerôthê {Dia dinyatakan} en {dalam} sarki {daging} edikaiôthê
{terbukti benar /dibebaskan} en {oleh [dalam]} pneumati {Roh (Kudus)/ Roh-Nya,}
ôphthê {dilihat} aggelois {oleh malaikat-malaikat,} ekêrukhthê {diberitakan} en
{diantara} ethnesin {bangsa-bangsa (bukan Yahudi),} episteuthê {dipercayai} en
{didalam} kosmô {dunia,} anelêphthê {diangkat} en {ke dalam/ dengan} doxê
{kemuliaan.}
OJB, And confessedly great is the sod of
chasidus [in Moshiach 3:9], who was manifested in basar, was vindicated [proven
just] by the Ruach HaKodesh, was seen by malachim, was proclaimed among the
Nations, was believed on in the world, was taken up in kavod.
Ha-Berit,
וּבְוַדָּי גָּדוֹל סוֹד הַחֲסִידוּת אֲשֶׁר נִגְלָה בַבָּשָׂר נִצְדַּק בָּרוּחַ נִרְאָה
לַמַּלְאָכִים הֻגַּד בַּגּוֹיִם נִתְקַבֵּל בֶּאֱמוּנָה בָּעוֹלָם נַעֲלָה בְּכָבוֹד׃
Translit interlinear, UVEVADAY {kisah-kisah yang} GADOL {besar} SOD {rahasia}
HAKHASIDOT {kebenaran2} 'ASHER {yang} NIG'LAH {terungkapkan bahwa} VABASAR {di dalam daging} NITS'DAQ
{terbukti benar} BARUAKH {di dalam Roh} NIR'AH {telah terlihat} LAMAL'AKHIM
{oleh malaikat2} HUGAD {dibetitakan} BAGOYIM {diantara bangsa2 (non Yahudi)}
NIT'QABEL {diterima} BE'EMUNAH {di dalam iman/ kepercayaan} BA'OLAM {di dalam
dunia} NA'ALAH {diangkay} BEKHAVOD {dalam kemuliaan}
LAI menterjemahkan "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa
manusia", sedangkan naskah Textus Receptus menulis 'θεος εφανερωθη εν σαρκι - theos ephanerôthê en
sarki', harfiah : "Allah - Dia dinyatakan - dalam - daging".
Rasul Yohanes menganggap
tiap penyangkalan bahwa Yesus Kristus ‘telah datang sebagai manusia’ (1 Yohanes
4:2; 2 Yohanes 7) telah berasal dari roh-antikristus. Paulus mengatakan bahwa,
Kristus membuat karunia perdamaian-Nya "di dalam tubuh jasmaniNya"
(Kolose 1:22, bandingkan dengan Efesus 2:15), dan bahwa dengan mengutus
anakNya "dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai
dosa" Allah "telah menjatuhkan hukuman atas dosa dalam tubuh" (Roma
8:3).
Petrus berkata tentang Kristus yang mati untuk kita "dalam keadaanNya
sebagai manusia"
(σαρκι - sarki, kasus datif dari σαρξ - sarx) :
1 Petrus 3:18
LAI TB, Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa
kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita
kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia (SARKI), tetapi yang telah
dibangkitkan menurut Roh,
KJV, For Christ also hath once suffered for
sins, the just for the unjust, that he might bring us to God, being put to
death in the flesh, but quickened by the Spirit:
TR, οτι και χριστος απαξ περι αμαρτιων επαθεν
δικαιος υπερ αδικων ινα ημας προσαγαγη τω θεω θανατωθεις μεν σαρκι ζωοποιηθεις
δε τω πνευματι
Translit interlienar, hoti {sebab} kai {memang}
khristos {Kristus} hapax {sekali} peri {untuk} hamartiôn {dosa-dosa} epathen
{telah mati} dikaios {yang benar} huper {untuk} adikôn {(orang-orang) yang
tidak benar} hina {supaya} hêmas {kita} prosagagê {Ia membawa} tô theô {kepada
Allah} thanatôtheis {(Ia yang) telah dibunuh} men {disatu pihak} sarki {secara daging/ jasmani (-Nya)}
zôopoiêtheis {telah dihidupkan} de {(di lain pihak)} tô pneumati {secara
Roh(-Nya)}
1 Petrus 4:1
LAI TB, Jadi, karena Kristus telah
menderita penderitaan badani (EN SARKI), kamu pun harus juga
mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, -- karena barangsiapa telah
menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa --,
KJV, Forasmuch then as Christ hath suffered for
us in the flesh, arm yourselves likewise with the same mind: for he that hath
suffered in the flesh hath ceased from sin;
TR, χριστου ουν παθοντος υπερ ημων σαρκι και
υμεις την αυτην εννοιαν οπλισασθε οτι ο παθων εν σαρκι πεπαυται αμαρτιας
Translit. interlinear, khristou {Kristus} oun
{karena itu} pathontos {telah menderita} huper {untuk} hêmôn {kamu} sarki {secara
jasmani (daging)} kai {dan} humeis {kamu} tên autên {yang sama} ennoian
{(dengan) cara berpikir} hoplisasthe {harus mempersenjatai dirimu} hoti {sebab}
ho {(orang yang)} pathôn {telah menderita} en sarki {dalam daging (secara jasmani)}
pepautai {telah berhenti} hamartias {dari dosa}
Semua ayat diatas
menyatakan kebenaran yang sama dari berbagai segi; sungguh benar bahwa dengan
kedatanganNya dan kematianNya ‘didalam keadaanNya sebagai manusia’, Kristus
‘memiliki’ dan menjamin keselamatan kita. Kita menamakan kedatanganNya inkarnasi atau penjelmaan dan
kematianNya pendamaian.
Dalam Alkitab kata Ibrani בָּשָׂר - BASAR , Yunani σαρξ - sarx mempunyai arti jasmani,
yaitu bahan padat, yang bersama darah dan tulang merupakan
organisme jasmani manusia atau binatang :
Kejadian 2:21
LAI TB, Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika
ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup
tempat itu dengan daging (BASAR).
KJV, And the LORD God caused a deep sleep to
fall upon Adam, and he slept: and he took one of his ribs, and closed up the
flesh instead thereof;
Hebrew,
וַיַּפֵּל יְהוָה אֱלֹהִים ׀ תַּרְדֵּמָה עַל־הָאָדָם וַיִּישָׁן וַיִּקַּח אַחַת מִצַּלְעֹתָיו
וַיִּסְגֹּר בָּשָׂר תַּחְתֶּנָּה׃
Translit interlinear, VAYAPEL {dan Dia membaringkan} YEHOVAH (baca 'Adonay,
TUHAN) 'ELOHIM {Allah} TAR'DEMAH {tidur yang nyenyak} 'AL-HA'ADAM {pada manusia
itu} VAYISHAN {dan dia tidur} VAYIQAKH {dan Dia mengambil} 'AKHAT {satu}
MITSALOTAV {dari rusuk-nya} VAYIS'GOR {lalu Dia menutup-nya} BASAR {dengan daging} TAKH'TENAH {di
didalamnya}
Bandingkan dengan
:
Lukas 24:39;
LAI TB, Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah
Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging (SARKA) dan tulangnya,
seperti yang kamu lihat ada pada-Ku
TR, ιδετε τας χειρας μου και τους ποδας μου οτι
αυτος εγω ειμι ψηλαφησατε με και ιδετε οτι πνευμα σαρκα και οστεα ουκ εχει
καθως εμε θεωρειτε εχοντα
Translit interlinear, idete tas kheiras mou kai
tous podas mou hoti autos egô eimi psêlaphêsate me kai idete hoti pneuma sarka kai ostea ouk
ekhei kathôs eme theôreite ekhonta
1 Korintus 15:50.
LAI TB, Saudara-saudara, inilah yang
hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging (SARX) dan darah tidak
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat
bagian dalam apa yang tidak binasa.
TR, τουτο δε φημι αδελφοι οτι σαρξ και αιμα
βασιλειαν θεου κληρονομησαι ου δυνανται ουδε η φθορα την αφθαρσιαν κληρονομει
Translit interlinear, touto de phêmi adelphoi
hoti sarx kai haima basileian
theou klêronomêsai ou dunantai oude hê phthora tên aphtharsian klêronomei
Oleh karena
pemikiran Ibrani menghubungkan anggota tubuh dengan fungsi-fungsi batiniah,
kita temukan bahwa dalam PL, kata ini dapat mencakup aspek-aspek batiniah
maupun jasmaniah dari hidup manusia pribadi (bandingkan kesejajaran
antara "daging" dan "hati",
dalam Mazmur 73:26 dan antara "tubuh" dan "jiwa" dalam
Mazmur 63:2).
Tapi kata ini mengandung lebih dari hanya antropologis. Alkitab
melihat daging jasmaniah sebagai lambing teologis yang penting yaitu lambing
dari suatu jenis hidup yang diciptakan dan yang bergantung (kepada Pencipta),
yang sama dimiliki oleh manusia dan binatang. Jenis hidup ini berasal dari
Allah, tapi tidak sama dengan hidup Allah sendiri, sebab jenis hidup ini mutlak
memerlukan suatu organisme jasmaniah guna menopangnya dalam semua aktivitasnya.
Karena itulah בָּשָׂר -- BASAR menjadi istilah umum untuk
manusia atau binatang (bandingkan dengan Kejadian 6:12; 7:15, 21 dst),
dipandang sebagai ciptaan Allah, yang hidupnya di dunia ini berlangsung
singkat, selama Allah meneydiakan nafas kehidupan dalam rongga pernafasannya.
Jadi בָּשָׂר - BASAR dalam arti teologis yang
berkembang bukanlah sesuatu yang ‘dimiliki’ seseorang,
melainkan sesuatu yang "ada". Cirinya sebagai makhluk
adalah lemah dan lunak (Yesaya 40:6) dan dalam keadaan demikian berlainan
dengan "roh", kekuatan yang abadi dan yang tak kunjung
padam, yang berasal dari Allah, dan adanya Allah (Yesaya 31:3; bandingkan
dengan Yesaya 40:6-31).
Apabila dikatakan bahwa Yesus Kristus datang dan mati "di dalam
daging," itu berarti bahwa Dia dating dan mati dalam
keandaan dan dalam kondisi hidup jasmani dan rohani yang diciptakan: dengan
perkataan lain, bahwa Dia yang mati itu adalah manusia. Tetapi PB menegaskan
pula, bahwa Dia yang mati itu adalah dari kekal dan juga terus menerus adalah
Allah. Jadi, kebenaran tentang inkarnasi yang harus dirumuskan ialah, bahwa
Allah, tanpa berhenti sebagai Allah, juga menjadi manusia. Hal inilah yang
dinyatakan oleh Yohanes dalam pendahuluan Injilnya : "Firman itu"
(pelaku Allah dalam penciptaan, yang "pada mulanya," sebelum
penciptaan bukan hanya "bersama-sama dengan Allah," melainkan juga
"adalah Allah" (Yohanes 1:1-3) "menjadi manusia" (sarx=daging) Yohanes 1:14 :
Yohanes 1:1
LAI TB, Pada
mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan
Allah dan Firman itu
adalah Allah.
TR, εν αρχη ην ο λογος και ο λογος ην
προς τον θεον και θεος ην ο λογος
Translit interlinear, en {pada} arkhê
{permulaan} ên {Dia adalah} ho
logos {Firman itu} kai {dan} ho
logos {Firman itu} ên {Dia adalah} pros
{ke arah, (sehakekat melekat)} ton theon {Allah itu} kai {dan} theos
{Allah} ên {(Dia adalah) adalah} ho
logos {Firman itu}
Ha-Berit,
בְּרֵאשִׁית הָיָה הַדָּבָר וְהַדָּבָר הָיָה אֵת הָאֱלֹהִים וֵאלֹהִים הָיָה הַדָּבָר׃
Translit interlinear, BERESHIT
{pada mulanya} HAYAH {adalah} HADAVAR {Firman} VEHADAVAR {dan Firman
itu} HAYAH {adalah} 'ET HA'ELOHIM {Allah} VEHA'ELOHIM {dan Allah} HAYAH
{adalah} HADAVAR {Firman itu}
Ungkapan "θεος ην ο λογος - theos ên ho
logos", "Firman itu adalah Allah" menyatakan bahwa Sang
Firman (Yesus Kristus) memiliki "ουσια – OUSIA"
(hakekat/dzat) Allah. Kata θεος
– THEOS menggunakan nomina, bukan kata sifat (adjektiva), jadi
menekankan ke-Allahan dan bukan keilahian Yesus Kristus.
Yohanes 1:14
LAI TB, Firman itu telah menjadi manusia (SARX), dan diam di antara kita, dan
kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya
sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
KJV, And the Word was made flesh (SARX), and dwelt among us, (and we
beheld his glory, the glory as of the only begotten of the Father,) full of
grace and truth.
TR, και ο λογος σαρξ εγενετο και εσκηνωσεν εν
ημιν και εθεασαμεθα την δοξαν αυτου δοξαν ως μονογενους παρα πατρος πληρης
χαριτος και αληθειας
Translit. interlinear, kai {adapun} ho {itu}
logos {Firman} sarx {daging} egeneto {telah menjadi,}
kai {dan} eskênôsen {berdiam} en {diantara} hêmin {kita,} kai {(bahkan)}
etheasametha tên {kita telah melihat} doxan autou {kemuliaanNya,} doxan
{kemuliaan} hôs {sebagai} monogenous {Yang Tunggal/ Yang Unik} para {dari}
patros {Bapa,} plêrês {penuh} kharitos {dengan anugerah} kai {dan} alêtheias
{kebenaran.}
Ha-Berit,
וְהַדָּבָר נִהְיָה בָשָׂר וַיִּשְׁכֹּן בְּתוֹכֵנוּ וַנֶּחֱזֶה כְבוֹדוֹ כִּכְבוֹד
בֵּן יָחִיד לְאָבִיו רַב־חֶסֶד וֶאֱמֶת׃
Translit interlinear, VEHADAVAR {dan Sang Firman} NIH'YAH {Dia menjadi} VASAR {daging} VAYISH'KON {dan Dia ber"Kemah",
Dia ber-Tabernakel, Dia ber"Shekinah", Dia berdiam, Verb Qal
Imperfect 3rd Mas. Sing.} BETOKH'ENU {di antara kita} VANEKHEZEH {dan
biarlah kita akan melihat} KHEVODO {kemulian-Nya} KIKHEVOD {yaitu kemuliaan}
BEN {Putera} YAKHID {Yang Tunggal} LE'AVIV {dari Bapa} RAV {melimpah} -KHESED
{kasih-karunia} VE'EMET {dan kebenaran}
Lihat bahasan: yohanes-1-14-dia-yang-berkemah-di-antara-kita-vt8680.html#p51430
Firman itu
menjadi "daging/ SARX" (harfiah) LAI menterjemahkannya
"manusia".
KEADAAN INKARNASI TIDAK MENJADIKAN YESUS KRISTUS
"BUKAN ALLAH"
Dalam keadaan apapun di dalam INKARNASI-Nya, Tuhan Yesus tidak pernah
"bukan Allah."
Baik ketika Dia
di dalam Kandungan Maria,
Baik ketika Dia letih,
Baik ketika Dia berpeluh darah
Baik ketika berkata di kayu salib: "Eli-Eli
Lama Sabakhtani" (yg sering disalah-tafsirkan bahwa "Roh Allah"
meninggalkan-Nya supaya Dia bisa mati).
Yesus Kristus pada masa Kenosis di bumi, Dia
adalah sepenuhnya manusia. Namun Yesus Kristus tidak pernah "Bukan
Allah."
Saya akan memberikan Alegori yang cukup menarik tentang Kaisar China yang
menyamar sebagai rakyat biasa
Kaisar keluar
dari istananya bersama-sama dengan para pengawalnya, dan mereka semua
berpakaian rakyat biasa. Sebab Sang Kaisar ingin melihat-lihat keadaan
sebenarnya yang terjadi di kerajaannya. Orang-orang lain tidak ada yg tahu yg
mana Kaisar yang mana pengawalnya. Ketika Sang Kaisar keluar dari istananya
berpakaian biasa, secara hakikat, dia tetap Kaisar, bukan?
Ketika Sang Kaisar itu masuk ke warung makan, Sang Kaisar mencoba untuk
bersikap "immerse" sebagai rakyat biasa. Di meja makan itu Sang
Kaisar mengambil teko teh dan menuangkannya kepada cawan-cawan kepada para
pengawalnya itu. Merasa bahwa mereka sedang di-servis tuannya, mereka
seharusnya menyembah kepada Sang Kaisar. Tetapi keadaan tidak memungkinkan,
sebab nanti terbuka kedok bahwa ada Sang Kaisar sedang menyamar. Maka satu dari
pengawalnya dia menekukkan jari-jari tangan kanannya seperti lutut yang ditekuk
hendak menyembah, dan dia menepukkannya ke meja 3 kali "to say thank
you udah diservis sama kaisar." Dan kemudian teman-temannya yang lain
melakukan hal yang sama, menepukkan jari-jari ke meja sebagai ungkapan
terimakasih dan sembah-sujud kepada Sang Kaisar. Dan konon kisah inilah yang
melatarbelakangi tradisi orang-orang Chinese ketika dituangkan teh, mereka
selalu menepuk meja dengan jarinya untuk menyatakan terima-kasihnya.
Arti dari kisah ini, adalah: Dalam keadaan apapun, dalam pakaian apapun, di
manapun... Sang Kaisar tidak kehilangan hakikat posisinya sebagai Raja.
Demikian pula Yesus Kristus, walau dalam keadaan INKARNASI, Dia tidak pernah
"bukan Allah."
II ASAL DARI AJARAN ITU
Pernyataan yang begitu tegas bila dipertimbangkan secara abstrak dengan latar
belakang monoteisme PL. Nampaknya hal tersebut adalah penghujatan atau
omong-kosong yang keterlaluan. Demikianlah kalangan Yudaisme Ortodox memandang
kepercayaan Kristiani ini, dimana berarti Pencipta ilahi itu menjadi salah satu
dari ciptaanNya sendiri, yang pada pandangan pertama merupakan melulu
omong-kosong.
Dari mana datangnya keyakinan yang mendasari pernyataan Yohanes yang aneh itu?
Bagaimana timbulnya kepercayaan gereja perdana bahwa Yesus dari Nazareth adalah
Allah yang ber-inkarnasi?
Karena adanya anggapan bahwa ajaran itu tidak timbul dari perkataan-perkataan
dan perbuatan-perbuatan Yesus sendiri, melainkan yang timbul di kemudian hari,
maka telah dicari asalnya dalam spekulasi-spekulasi Yahudi tentang seorang
Mesias pra-eksistensi dan supra-alami. Asalnya juga dicari dalam
dongeng-dongeng politeisme mengenai dewa-dewa penyelamat yang lazim dalam
agama-agama misteri Yunani dan bidat-bidat Gnostik. Tapi sekarang umum diakui,
bahwa usaha ini telah gagal: sebabnya ialah perbedaan-perbedaan anatara
khayalan Yahudi dan kekafiran pada satu pihak, dan Kristologi PB pada pihak
lain, jelas jauh lebih hakiki dan mendalam akarnya daripada
persamaan-persamaannya yang dangkal. Penyebab yang kedua ialah bahwa tuntutan
atas keilahian ada terkandung dalam ucapan Yesus yang historis itu, yang tidak
dapat disangsikan seperti yang diberitakan dalam Injil-Injil Sinoptik, dan
bahwa penerima tuntutan ini mendasari kepercayaan dan peribadatan gereja
perdana di Palestina, seperti digambarkan dalam pasal-pasal pertama dalam Kisah
Para Rasul (historis hakikinya sekarang jarang diperdebatkan).
Satu-satunya keterangan yang mencakup fakta-fakta itu ialah bahwa pengaruh kuat
dari hidup Yesus sendiri, pelayananNya, kematianNya dan kebangkitanNya pribadi,
dan itupun sebelum Dia naik ke Sorga. Keterangan ini demikian gamblang
diberikan Injil ke-empat “Tuhanku (ho kurios) dan
Allahku (ho theos)” :
Yohanes 20:28
LAI TB, Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan
Allahku!"
KJV, And Thomas answered and said unto him, My
LORD and my God.
TR, και απεκριθη ο θωμας και ειπεν αυτω ο κυριος
μου και ο θεος μου
Translit. interlinear, kai {dan} apekrithê
{menjawab} ho thômas {thomas} kai {dan} eipen {berkata} autô {kepada-Nya} ho
kurios {Tuhan} mou {-ku} kai {dan} ho theos {Allah} mou {-ku}
Note:
Sejajar dengan
ayat diatas Kisah Para Rasul mengatakan bahwa orang-orang Kristen pertama
berdoa kepada Yesus sebagai Tuhan (Kisah 7:59), dan ini sebelum Pentakosta
(Kisah 1:21; ‘Tuhan’ yang memilih para rasul, tentu adalah ‘Tuhan Yesus’ dari
ayat 21, bandingkan dengan ayat 3); Bahwa Tuhan mulai dari hari Pentakosta
mereka membabtis dalam namaNya (Kisah 2:38; 8:16; 19:5); Bahwa mereka memohon
dan percaya akan namaNya (artinya akan Dia sendiri Kisah 3:16; 9:14; 22:16
bandingkan dengan 16:31); dan bahwa mereka menyatakan Dia sebagai ‘Yang’
memberikan pertobatan dan ke-ampunan dosa (Kisah 5:31).
Semuanya ini memperlihatkan bahwa, biarpun keilahian Yesus pada permulaan tidak
mencolok dinyatakan dalam kata-kata, namun ajaran itu adalah sebagian dari
kepercayaan, dengan mana umat Kristen mula-mula hidup dan berdoa Lex
orandi lex credendi (orang berdoa sesuai kepercayaannya). Rumusan
teologis dari kepercayaan mengenai inkarnasi timbul di kemudian hari, namun
sudah dari mulanya ada dalam gereja/ jemaat mula-mula.
III. PENDIRIAN PENULIS-PENULIS PERJANJIAN
BARU (PB)
Adalah penting mencatat sifat dan pemikiran PB tentang inkarnasi, teristimewa
sajian Paulus, Yohanes dan penulis Ibrani, yang membahas pokok itu agak
lengkap. Penulis-penulis PB tidak mencatat ihwal metafisik yang terkait dengan
kebagaimanaan inkarnasi, namun hal ihwal psikologis tentang keadaan inkarnasi
itu yang begitu penting dalam diskusi Kristologis sejak abad ke-4. Perhatian
mereka atas pribadi Yesus bukanlah filosofis dan spekulatif, melainkan religius
dan injili. Mereka berbicara tentang Kristus, bukan sebagai ihwal metafisik,
melainkan sebagai Juruselamat yang ilahi; dan semua yang mereka katakan tentang
pribadi Kristus adalah didorong oleh keinginan untuk memuliakan Dia dengan
mempertunjukkan karyaNya dan mempertahankan kedudukanNya sebagai pusat dari
tujuan penyelamatan Allah. Mereka menyatakan inkarnasi itu sebagai fakta, salah
satu dari rangkaian karya dasyat, dimana Allah menciptakan penyelamatan bagi
orang-orang berdosa. Penulis-penulis PB menerangkan inkarnasi dengan maksud
memperlihatkan betapa Allah secara keseluruhan menyelamatkan manusia (baca di
Roma 8:3; Filipi 2:6-11; Kolose 1:13-22; Yohanes 1:18; 1 Yohanes 1:1 – 2:2; dan
ulasan pokok dalam Ibrani 1-2; 4:14 – 5:10; Ibrani 7:1 – 10:18 ).
Kemandirian pokok perhatian ‘injili’ ini memberikan terang tanpa memberikan
teka-teki. Bahwa PB tidak pernah menganggap kelahiran Yesus dari seorang dara
merupakan bukti perpaduan keilahian dan kemanusiaan pribadiNya – suatu jalan
pemikiran yang banyak diselidiki oleh ahli teologi di kemudian hari. Kehadiran
Yesus dari seorang dara diberitakan oleh Matius dan Lukas. Masing-masing
memberi penekanan bukan kepada kepribadian khas dari Orang yang lahir secara
mujizat demikian, melainkan kepada fakta, bahwa dengan kelahiran secara mujizat
ini, Allah mulai menggenapi recanaNya yang telah lama dinubuatkan, yaitu
mengunjungi dan membebaskan umatNya :
Matius 1:21
LAI TB, Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan
Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.
KJV, And she shall bring forth a son, and thou
shalt call his name JESUS: for he shall save his people from their sins.
TR, τεξεται δε υιον και καλεσεις το ονομα αυτου
ιησουν αυτος γαρ σωσει τον λαον αυτου απο των αμαρτιων αυτων
Translit, texetai de huion kai kaleseis to onoma
autou iêsoun autos gar sôsei ton laon autou apo tôn hamartiôn autôn
(bandikan dengan
Lukas 1:31, 68-75; 1:10, 29-32). Satu-satunya makna asasi yang dilihat oleh
mereka secara mencolok.
Spekulasi
dari Duns Scotus, yang dipopulerkan oleh Wescott, bahwa
makna utama inkarnasi adalah menyempurnaan ciptaan, sedangkan tujuan melepaskan
orang-orang berdosa hanyalah masalah kedua, dan secara kebetulan pendapat ini
sama sekali tidak mendapat dukungan dari PB.
Penulis-penulis rasuli melihat jelas bahwa keilahian dan kemanusiaan Yesus –
kedua-duanya – adalah hakiki dalam karya penyelamatanNya. Mereka menyatakan
bahwa hanya karena Yesus adalah Allah, yang dalam inkarnasiNya mendapat
gelar Anak
Allah itu, telah menyatakan pikiran dan hati Bapa kita yang sempurna :
Yohanes 1:18
LAI TB, Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak
Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya
KJV, No man hath seen God at any time, the only
begotten Son, which is in the bosom of the Father, he hath declared him.
TR, θεον ουδεις εωρακεν πωποτε ο μονογενης υιος
ο ων εις τον κολπον του πατρος εκεινος εξηγησατο
Translit. interlinear, theon {Allah} oudeis
{tidak satupun} eôraken {melihat} pôpote {pernah} ho monogenês {Yang Tunggal}
theos {Allah} huios {Anak} ho {yang} hôn {ada} eis {di} ton kolpon
{pangkuan/pelukan} tou patros {Bapa} ekeinos {Dia itu} exêgêsato
{menyatakanNya}
(baca pula Yohanes 14:7-10; Ibrani 1:1)
Dan kematianNya sebagai bukti tertinggi dari kasih Allah terhadap orang berdosa
dan pernyataan perkenan Allah untuk memberkati orang-orang percaya
Yohanes 3:16
LAI TB, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
KJV, For God so loved the world, that he gave
his only begotten Son, that whosoever believeth in him should not perish, but
have everlasting life.
TR, ουτως γαρ ηγαπησεν ο θεος τον κοσμον ωστε
τον υιον αυτου τον μονογενη εδωκεν ινα πας ο πιστευων εις αυτον μη αποληται αλλ
εχη ζωην αιωνιον
Translit. interlinear, houtôs {demikian} gar
{karena} êgapêsen {mengasihi} ho theos {Allah} ton kosmon {manusia di dunia}
hôste {sehingga} ton huion{anak} autou ton monogenê {yang tunggal/ yang unik}
edôken {Ia telah memberikan} hina {supaya} pas {setiap (orang yang)} ho
pisteuôn {percaya} eis {kepada} auton {Dia} mê {tidak} apolêtai {menjadi
binasa} all {melainkan} ekhê {beroleh} zôên {hidup} aiônion {kekal}
(Baca pula Roma 5:5-10; 8:32; 1 Yohanes 4:8-10).
Mereka menyadari bahwa keilahian Yesus yang ber-gelar ‘Anah Allah’ dalam
pelayananNya sebagai manusia, adalah jaminan atas masa lalu yang tiada
akhirnya, kesempurnaanNya sebagai manusia yang tidak tercemar oleh dosa,
pelayananNya yang tanpa batas sebagai Imam Besar (Ibrani 7:3, 16, 24-28 ).
Mereka tahu bahwa karena sifat keilahianNya, maka Ia mampu dan melucuti iblis
‘yang berkuasa atas maut’ dan yang menahan orang-orang berdosa dalam keadaan
budak-dosa tanpa daya (Ibrani 2:14 dab Wahyu 20:1 dab Markus 3:27; Lukas 10:17
dab Yohanes 12:31 dab 16:11).
Di pihak lain mereka juga melihat bahwa Allah perlu menjadi ‘manusia’, karena
hanya dengan jalan demikianlah Ia mengambil tempat sebagai ‘perantara’ sehingga
– melalui Dia – Allah dapat memulihkan hubunganNya dengan manusia :
1 Korintus 15:21,47
15:21 LAU TB, Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia,
demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.
TR Translit, epeidê gar di anthrôpou ho thanatos
kai di anthrôpou anastasis nekrôn
15:47 LAI TB, Manusia pertama berasal dari debu
tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga
TR Translit, ho prôtos anthrôpos ek gês khoikos
ho deuteros anthrôposh ho kurios ex ouranou
Roma 5:15-19
5:15 LAI TB, Tetapi karunia Allah tidaklah sama
dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang
telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan
karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu
Yesus Kristus.
TR Trasnlit, all oukh hôs to paraptôma houtôs
kai to kharisma ei gar tô tou enos paraptômati hoi polloi apethanon pollô
mallon hê kharis tou theou kai hê dôrea en khariti tê tou henos anthrôpou iêsou
christou eis tous pollous eperisseusen
5:16 LAI TB, Dan kasih karunia tidak berimbangan
dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah
mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak
pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran.
TR Translit, kai oukh hôs di henos hamartêsantos
to dôrêma to men gar krima ex henos eis katakrima to de kharisma ek pollôn
paraptômatôn eis dikaiôma
5:17 LAI TB, Sebab, jika oleh dosa satu orang,
maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang
telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan
berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.
TR Translit, ei gar tô tou henos paraptômati ho
thanatos ebasileusen dia tou enos pollô mallon hoi tên perisseian tês kharitos
kai tês dôreas tês dikaiosunês lambanontes en zôê basileusousin dia tou henos
iêsou khristou
5:18 LAI TB, Sebab itu, sama seperti oleh satu
pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan
kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.
5:18 LAI TB, ara oun hôs di henos paraptômatos
eis pantas anthrôpous eis katakrima houtôs kai di henos dikaiômatos eis pantas
anthrôpous eis dikaiôsin zôês
5:19 LAI TB, Jadi sama seperti oleh
ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula
oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.
TR Translit, hôsper gar dia tês parakoês tou
henos anthrôpou hamartôloi katestathêsan hoi polloi houtôs kai dia tês hupakoês
tou henos dikaioi katastathêsontai hoi polloi
Hanya dengan jalan demikian Ia dapat mengantarai Allah dan manusia :
1 Timotius 2:5
LAI TB, Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi
pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus
KJV, For there is one God, and one mediator
between God and men, the man Christ Jesus;
TR, εις γαρ θεος εις και μεσιτης θεου και
ανθρωπων ανθρωπος χριστος ιησους
Translit. interlinear, heis {esa} gar {karena}
theos {Allah} heis {esa} kai {pula} mesitês {pengantara (pendamai)} theou
{(diantara) Allah} kai {dan} anthrôpôn {manusia} anthrôpos {(yaitu) manusia}
khristos {Kristus} iêsous {Yesus}
Dan hanya dengan jalan demikian Ia dapat mati untuk dosa-dosa, sebab hanya
manusia dapat mati. Karena itu PB dapat menampik segala tuduhan dan ajaran yang
menyangkal Yesus
Kristus sungguh sungguh Allah dan sungguh-sungguh Manusia, sehingga
Ia- pun bergelar Anak Manusia.
PB dengan jelas menyatakan tuduhan dan ajaran yang menyangkal Yesus tersebut
(Ajaran Kristologi doketis, yakni ajaran ‘Cerinthus’ yang
menyangkal ‘kemanusiaan Kristus’) baca 1 Yohanes 4:2 dan 1 Yohanes 5:6. Yohanes
mencela keras hal tersebut dalam kedua surat kirimannya sebagai kesesatan yang
mengakibatkan kematian, yang berasal dari roh-antikristus, suaru penyangkalan
keji baik kepada Bapa maupun Anak (1 Yohanes 2 :22-25; 4:1-6; 5:5-12; 2 Yohanes
7:9). Biasanya orang beranggapan bahwa penekanan Injil Yohanes mengenai
realitas pengalaman Yesus tentang kefanaan manusiawi (Ia bisa capek Yohanes
4:6; haus 4:7; 19:28, meneteskan air mata 11:33 dst) hal ini bertujuan membasmi
kesesatan doketis yang sama, sampai ke akar-akarnya.
IV. UNSUR-UNSUR AJARAN PB
Arti dari penegasan PB bahwa ‘Yesus Kristus datang sebagai manusia’ dapat
disusun dalam 3 pokok utama :
a. OKNUM YANG BERINKARNASI
PB sepakat mempertegas indentitas Yesus terkait pada hubunganNya dengan Allah
yang Esa, monoteisme Yudaisme (PL) :
1 Korintus 8:4
LAI TB, …"tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain
dari pada Allah yang esa.
TR Translit, …hoti ouden eidôlon en kosmô kai
hoti oudeis theos heteros ei mê eis
I Timotius 2:5
LAI TB, Karena Allah itu esa dan esa pula
Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus
Yesus
TR Translit, eis gar theos eis kai mesitês theou
kai anthrôpôn anthrôpos khristos iêsous
Bandingkan dengan :
Yesaya 43:10
LAI TB, "Kamu inilah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman
TUHAN, "dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya
kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah
dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi.
KJV, Ye are my witnesses, saith the LORD,
and my servant whom I have chosen: that ye may know and believe me, and
understand that I am he: before me there was no God formed, neither shall there
be after me.
Hebrew,
אַתֶּם עֵדַי נְאֻם־יְהוָה וְעַבְדִּי אֲשֶׁר בָּחָרְתִּי לְמַעַן תֵּדְעוּ וְתַאֲמִינוּ
לִי וְתָבִינוּ כִּֽי־אֲנִי הוּא לְפָנַי לֹא־נֹוצַר אֵל וְאַחֲרַי לֹא יִהְיֶֽה׃ ס
Translit interlinear, 'ATEM {kalian adalah} 'EDAI {saksi-saksi-Ku} NE'UM {firman}
-YEHOVAH
(dibaca: 'Adonay, TUHAN) VE'AV'DI {dan Hamba-Ku} ASHER {yang}
BAKHAR'TI {telah Aku pilih} LEMA'AN {seperti yang} TED'U {kalian akan
mengetahui, Verb Qal Imperfect 2nd Mas. Pl.} VETA'AMINU {dan kalian
untuk percaya, Verb Hiphil Imperfect 2nd Mas. Pl.} LI {kepada-Ku}
VETAVINU {dan untuk kalian mengerti, Verb Qal Imperfect 2nd Mas. Pl.}
KI {bahwa} -ANI {Akulah} HU {Dia} LEFANAI {sebelum Aku} LO {tidak ada} -NOTSAR
{telah dibentuk, Verb Niphal Perfect 3rd Mas. Sing.} EL {Allah}
VEAKHARAI {selain Aku} LO {tidak} YIH'YEH {dia akan ada}
Yesaya 44:6
LAI TB, Beginilah firman TUHAN, Raja dan
Penebus Israel, TUHAN semesta alam: 'Akulah yang terdahulu dan Akulah
yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku.'
KJV, Thus saith the LORD the King of Israel, and
his redeemer the LORD of hosts; I am the first, and I am the last;
and beside me there is no God.
Hebrew,
כֹּה־אָמַר יְהוָה מֶלֶךְ־יִשְׂרָאֵל וְגֹאֲלֹו יְהוָה צְבָאֹות אֲנִי רִאשֹׁון וַאֲנִי
אַחֲרֹון וּמִבַּלְעָדַי אֵין אֱלֹהִים׃
Translit interlinear, KOH-'AMAR {demikian firman} YEHOVAH {dibaca: 'Adonay,
TUHAN} MELEKH-YISRA'EL {raja Israel} VEGO'ALO {dan penebusnya} YEHOVAH
{dibaca: 'Adonay, TUHAN} TSEVA'OT {dari para pasukan, semesta alam} 'ANI
{Aku} RI'SHON {yang pertama} VA'ANI {dan Aku} 'AKHARON {yang
terakhir} UMIBAL'ADAI {dan selain daripada-Ku} 'EIN {tidak ada}
'ELOHIM {Allah}
LXX, ουτως λεγει ο θεος ο βασιλευς του
ισραηλ ο ρυσαμενος αυτον θεος σαβαωθ εγω πρωτος και εγω μετα ταυτα πλην εμου
ουκ εστιν θεος
Translit, HOUTÔS LEGEI HO THEOS HO
BASILEUS TOU ISRAÊL HO RUSAMENOS AUTON THEOS SABAÔTH EGÔ PRÔTOS KAI EGÔ META
TAUTA PLÊN EMOU OUK ESTIN THEOS
Definisi asasi ialah bahwa Yesus ‘Anak Allah’, Gelar/ identifikasi ini berakar
pada pemikiran dan ajaran Yesus sendiri. Istilah ‘Anak’ adalah khas dalam
mengartikan bahwa Dia berbeda dengan segenap manusia lainnya, hal ini dapat
ditelusuri sekurang-kurangnya pada saat Ia berumur 12 tahun (Lukas 2:49), dan
yang disahihkan kepadaNya dalam dan suara BapaNya dari Sorga sewaktu Ia
dibabtis “Engkaulah Anak yang Ku-kasihi” (Markus 1:11,
bandingkan dengan Matius 3:17, Lukas 3:22)
Markus 1:11
LAI TB, Lalu terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anak-Ku
yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.
TR, και φωνη εγενετο εκ των ουρανων συ ει ο υιος
μου ο αγαπητος εν ω ευδοκησα
Translit, kai phônê egeneto ek tôn ouranôn su ei
ho huios mou ho agapêtos en hô eudokêsa
"αγαπητος - agapêtos" yang
terdapat dalam ketiga berita mengenai ucapan sorgawi itu, mengandung
makna satu-satunya yang dikasihi (bentuk tunggal) ; begitu
pula dalam perumpamaan dalam Markus 12:6 (bandingkan dengan perkataan-perkataan
yang sama dari sorga sewaktu Ia dimuliakan dalam Markus 9:7 dan Matius 17:5).
Pada pemeriksaan pengadilan atas Yesus, dimana Dia ditanya dengan sumpah apakah
Dia adalah ‘Anak Allah itu’, Markus dan Lukas melaporkan bahwa Yesus
meng-‘ya’-kan , yang sebenarnya adalah tuntutan atas keilahian pribadi : ego eimi (demikian,
Markus 14:62; Lukas 22:70 berbunyi ‘kamu sendiri menyatakan dengan benar, ego
eimi’). Ungkapan ego eimi (‘aku ada’) adalah kata – yang
bagaimanapun juga seorang Yahudi tidak akan mengucapkannya, sebab
kata ini adalah Nama Allah sendiri :
Keluaran 3:14
LAI TB, Firman Allah kepada Musa: AKU ADALAH AKU Lagi
firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH
AKU telah mengutus aku kepadamu."
KJV, And God said unto Moses, I
AM THAT I AM: and he said, Thus shalt thou say unto the children of Israel,
I AM hath sent me unto you.
Septuaginta (LXX), και ειπεν ο θεος προς
μωυσην εγω ειμι ο ων και ειπεν ουτως ερεις τοις υιοις ισραηλ ο
ων απεσταλκεν με προς υμας
Translit, KAI EIPEN HO THEOS PROS
MÔUSÊN EGÔ EIMI HO ÔN KAI EIPEN AUTÔS EREIS TOIS HUIOIS ISRAÊL
HO ÔN APESTALKEN ME PROS HUMAS
Hebrew,
וַיֹּאמֶר אֱלֹהִים אֶל־מֹשֶׁה אֶהְיֶה אֲשֶׁר אֶהְיֶה וַיֹּאמֶר כֹּה תֹאמַר לִבְנֵי
יִשְׂרָאֵל אֶהְיֶה שְׁלָחַנִי אֲלֵיכֶם׃
Translit interlinear, VAYO'MER {dan Dia berfirman} 'ELOHIM {Allah} 'EL-MOSHEH
{kepada Musa} 'EHEYEH {Aku akan ada} 'ASHER {yang} 'EHEYEH {Aku akan ada}
VAYO'MER {dan Dia berfirman} KOH {demikian} TO'MAR {engkau harus berkata}
LIV'NEY {kepada anak-anak} YISERA'EL {Israel} 'EHEYEH {Aku akan ada} SHELAKHANI
{mengutus aku} 'ALEYKHEM {ke atas kalian}
Septuaginta (LXX), και ειπεν ο θεος προς
μωυσην εγω ειμι ο ων και ειπεν ουτως ερεις τοις υιοις ισραηλ ο
ων απεσταλκεν με προς υμας
Translit, KAI EIPEN HO THEOS PROS
MÔUSÊN EGÔ EIMI HO ÔN KAI EIPEN AUTÔS EREIS TOIS HUIOIS ISRAÊL
HO ÔN APESTALKEN ME PROS HUMAS
Yesus, yang menurut Markus telah memakai perkataan ini sebelumnya dengan cara
sugestif yang sama (Markus 6:50, 13:6 dan rangkaian panjang perkataan ego
eimi dalam Injil Yohanes : Yohanes 4:26; 6:35; 8:12; 10:7,11 ; 11:25;
14:6; 15:1; 18:5 dst), dengan gamblang telah menjelaskan sejelas-jelasnya ke-Allah-an
Tuhan Yesus Kristus, dan itulah bukti keilahian pribadiNya. Dan hal tersebut
yang menyebabkanNya didakwa sebagai ‘hujatan’ maka Dia dihukum.
Sebutan-sebutan yang diterapkan Yesus kepada diriNya sebagai ‘Anak’, selalu
dalam konteks yang menggambarkan Dia yang secara khas sebagai manusia ilahi
yang dikasihi secara khusus oleh Allah
Matius 11:27
LAI TB, Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak
seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa
selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.
TR, παντα μοι παρεδοθη υπο του πατρος μου και
ουδεις επιγινωσκει τον υιον ει μη ο πατηρ ουδε τον πατερα τις επιγινωσκει ει μη
ο υιος και ω εαν βουληται ο υιος αποκαλυψαι
TRpanta moi paredothê hupo tou patros mou kai oudeis
epiginôskei ton huion ei mê ho patêr oude ton patera tis epiginôskei ei mê ho
huios kai hô ean boulêtai ho huios apokalupsai
(baca pula, Lukas 10:22; Markus 13:32, Matius 24:36 bnd Markus 12:1-11).
Yesus adalah ‘Anak Allah yang satu-satunya’ Monogenes :
Yohanes 1:14
LAI TB, Firman itu telah menjadi manusia, dan diam (ESKÊNÔSEN, ber"Kemah",
ber-"Tabernakel", ber-"Shekinah") di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya,
yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh
kasih karunia dan kebenaran.
KJV, And the Word was made flesh,
and dwelt among
us, (and we beheld his glory, the glory as of the only begotten of the Father,)
full of grace and truth.
TR, και ο λογος σαρξ εγενετο και
εσκηνωσεν εν ημιν και εθεασαμεθα την δοξαν αυτου δοξαν ως μονογενους παρα
πατρος πληρης χαριτος και αληθειας
Translit Interlinear, kai {adapun} ho
{itu} logos {Firman} sarx {daging} egeneto {telah menjadi,} kai {dan} eskênôsen {Dia ber"kemah"/ Dia
ber"tabelnakel"/ Dia ber-"shekinah", verb - aorist
active indicative - third person singular} en
{diantara} hêmin {kita,} kai {(bahkan)} etheasametha tên {kita telah melihat}
doxan autou {kemuliaanNya,} doxan {kemuliaan, KAVOD} hôs {sebagai} monogenous
{Yang Tunggal/ Yang Unik} para {dari} patros {Bapa,} plêrês {penuh} kharitos
{dengan anugerah} kai {dan} alêtheias {kebenaran.}
Ha-Berit,
וְהַדָּבָר נִהְיָה בָשָׂר וַיִּשְׁכֹּן בְּתוֹכֵנוּ וַנֶּחֱזֶה כְבוֹדוֹ כִּכְבוֹד
בֵּן יָחִיד לְאָבִיו רַב־חֶסֶד וֶאֱמֶת׃
Translit interlinear, VEHADAVAR {dan Sang Firman} NIHEYAH {dia menjadi} VASAR
{daging} VAYISH'KON {dan Dia
ber"Kemah", Dia ber-Tabernakel, Dia berdiam, Dia
ber-"Shekinah" Verb Qal Imperfect 3rd Mas. Sing.} BETOKH'ENU {di antara kita} VANEKHEZEH {dan biarlah
kita akan melihat} KHEVODO {kemulian-Nya} KIKHEVOD {yaitu kemuliaan} BEN
{Putera} YAKHID {Yang Tunggal} LE'AVIV {dari Bapa} RAV {melimpah} -KHESED
{kasih-karunia} VE'EMET {dan kebenaran}
Yohanes 1:18
LAI TB, Tidak seorang pun yang pernah
melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan
Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya
KJV, No man hath seen God at any time, the only
begotten Son, which is in the bosom of the Father, he hath declared him.
TR, θεον ουδεις εωρακεν πωποτε ο μονογενης υιος
ο ων εις τον κολπον του πατρος εκεινος εξηγησατο
Translit. interlinear, theon {Allah} oudeis
{tidak satupun} eôraken {melihat} pôpote {pernah} ho monogenês {Yang Tunggal}
theos {Allah} huios {Anak} ho {yang} hôn {ada} eis {di} ton kolpon
{pangkuan/pelukan} tou patros {Bapa} ekeinos {Dia itu} exêgêsato
{menyatakanNya}
(baca pula Yohanes 3:16, 18 ).
Yesus Kristus, ada selama-lamanya (Yohanes 8:58; bnd Yohanes 1:1). Dia berada dalam hubungan kasih yang sempurna dan tak kunjung berubah dengan Bapa, dan dalam kesatuan dan persekutuan yang juga sempurna dan tak kunjung berubah dengan Bapa (Yohanes 1:18; 8:16, 29; 10:30; 16:32). Sebagai Anak, Dia tidak berprakarsa secara mandiri (Yohanes 5;19); Dia hidup untuk memuliakan bapaNya (Yohanes 17:1,4), dengan melaksanakan kehendak Bapa yang ‘mengutus’ Dia yang memberikan suatu tugas kepadaNya untuk dilaksanakan (Yohanes 4:34; 17:4 bnd. 19:30). Dia datang dalam nama BapaNya, artinya Ia mewakili BapaNya (Yohanes 5:43), dan karenanya semua yang diucapkanNya dan diperbuatNya adalah sesuai dengan perintah Bapa (Yohanes 7:16 dst. Dab 12:49 dab; 14:10), maka hidupNya di dunia adalah menaytakan BapaNya dengan sempurna (Yohanes 14:7 dab).
Apabila Yesus
mengatakan bahwa Bapa lebih akbar dari Dia sendiri (Yohanes 14:28; bnd 11:29),
dan Dia menyatakannya dengan jelas, bukanlah mengenai suatu kedudukan yang
hakikiNya yang lebih rendah, melainkan mengenai fakta bahwa penyerahan kepada
kehendak atau prakarsa Bapa. Bapa lebih besar dari Dia, karena dalam
hubunganNYa dengan Bapa, ia senantiasa menempatkan diriNya dalam kedaanNya
sebagai manusia dalam pelayananNya didunia ini Dia bertindak sebagai Anak yang
mempunyai misi penyelamatan bagi orang berdosa. Tetapi hal ini sekali-sekali
tidak berarti bahwa Dia mesti direndahkan terhadap Bapa dalam penghargaan dan
penyembahan manusia kepadaNya. Bapa telah mempercayakan kepada Anak 2 karya
besar, taitu memberikan hidup dan melaksanakan penghakiman.
Yohanes 5:22-23
5:22 Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan
telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak,
TR Translit, oude gar ho patêr krinei oudena
alla tên krisin pasan dedôken tô huiô
5:23 supaya semua orang menghormati Anak sama
seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga
tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia.
TR Translit, hina pantes timôsin ton huion
kathôs timôsin ton patera ho mê timôn ton huion ou tima ton patera ton pempsanta
auton
Hal tersebut sama
artinya dengan mengatakan bahwa Bapa menyuruh semua orang berbuat seperti
Thomas (Yohanes 20:28 ), dan menghormati Anak sama seperti mereka menghormati
Bapa sendiri yaitu : “Ya Tuhanku (ho kurios) dan
Allahku (ho theos)”
PB memuat garis-garis besar pemikiran yang lain, tambahan kepada ke-Anak-an
yang ilahi, yang juga menyatakan ke-Allah-an dari Yesus orang Nazareth. Kita
hanya menyebut beberapa hal terpenting, diantaranya :
1. Sang Firman
Yohanes menyamakan Firman yang kekal dan ilahi itu dengan Anak
Allah pribadi, Yesus Kristus ( Sang
Firman ).
Yohanes 1:1-8
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan
Allah dan Firman itu adalah Allah.
TR Translit, en arkhê ên ho logos kai ho logos
ên pros ton theon kai theos ên ho logos
1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
TR Translit, houtos ên en arkhê pros ton theon
1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa
Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
TR Translit, panta di autou egeneto kai khôris
autou egeneto oude en ho gegonen
1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah
terang manusia.
TR Translit, en autô zôê ên kai hê zôê ên to
phôs tôn anthrôpôn
1:5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan
kegelapan itu tidak menguasainya.
TR Translit, kai to phôs en tê skotia phainei
kai hê skotia auto ou katelaben
1:6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya
Yohanes;
TR Translit, egeneto anthrôpos apestalmenos para
theou onoma autô iôannês
1:7 ia datang sebagai saksi untuk memberi
kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.
TR Translit, houtos êlthen eis marturian hina
marturêsê peri tou phôtos hina pantes pisteusôsin di autou
1:8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi
kesaksian tentang terang itu.
TR Translit, ouk ên ekeinos to phôs all hina
marturêsê peri tou phôtos
(bnd. 1 Yohanes 1:1-3; Wahyu 19:13)
2.
Gambar dan Citra Allah
Paulus berbicara tentang Anak sebagai ‘gambar atau citra Allah’
baik sesudah ber-inkarnasi (2 Korintus 4:4) maupun dalam keadaan pra-inkarnasi
(Kolose 1:15). Dan dalam Filipi 2:6 mengatakan bahwa pada pra-inkarnasi, Yesus
Kristus ada dalam rupa (Morphe)
2 Korintus 4:4
LAI TB, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah
dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil
tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah
TR Translit, en hois ho theos tou aiônos toutou
etuphlôsen ta noêmata tôn apistôn eis to mê augasai autois ton phôtismon tou
euaggeliou tês doxês tou khristou hos estin eikôn tou theou
Kolose 1:15
LAI TB, Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung (PRÔTOTOKOS), lebih utama dari
segala yang diciptakan,
KJV, Who is the image of the invisible
God, the firstborn of every creature:
TR, ος εστιν εικων του θεου του αορατου
πρωτοτοκος πασης κτισεως
Translit interlinear, hos estin {yaitu} eikôn
{gambar} tou theou {Allah} tou aoratou {yang tidak kelihatan} prôtotokos {yang sulung/ yg lebih tinggi/ yg ada sebelum} pasês
{dari semua/semua} ktiseôs {ciptaan}
Ha-Berit,
וְהוּא צֶלֶם הָאֱלֹהִים הַנֶּעְלָם וּבְכוֹר כָּל־נִבְרָא׃
Translit interlinear, VEHU {dan Dia} TSELEM {Gambar} HA'ELOHIM {Allah} HANE'ELAM
{yang tak kelihatan} UBEKHOR {dan yang sulung} KOL- {dari
semua} NIV'RA {yang diciptakan}
Filipi 2:6
LAI TB, yang walaupun dalam rupa Allah,
tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus
dipertahankan,
KJV, Who, being in the form of God, thought it
not robbery to be equal with God:
TR, ος εν μορφη θεου υπαρχων ουχ αρπαγμον
ηγησατο το ειναι ισα θεω
Translit Interlinear, hos {yang} en
{dalam} morphê {rupa/sifat} theou {Allah} huparkhôn {menjadi, verb -
present active participle - nominative singular masculine} oukh {tidak}
harpagmon {suatu rampasan/ sesuatu yang dipertahankan, noun -
accusative singular masculine} hêgêsato {Ia menganggap, verb -
aorist middle deponent indicative - third person singular} to {hal} einai
{menjadi} hisa {yang setara} theô {dengan Allah}
Ha-Berit,
אֲשֶׁר אַף כִּי־הָיָה בִּדְמוּת הָאֱלֹהִים לֹא־חָשַׁב לוֹ לְשָׁלָל הֱיוֹתוֹ שָׁוֶה
לֵאלֹהִים׃
Translit interlinear, ASHER {yang} 'AF {walaupun} KI-HAYAH {dalam keadaan
menjadi} BEDEMUT HA'ELOHIM {dalam rupa Allah}
LO-KHASHAV {tidak Dia mempertahankan} LO LESHALAL {tidak Dia menganggap} HEYOTO
{keadaan-Nya} L'ELOHIM {yang adalah Allah}
Dalam Ibrani 1:3
menyatakan Anak ‘cahaya kemuliaan Allah’ dan ‘gambar wujud Allah’ :
Ibrani 1:3
LAI TB, Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan
menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia
selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di
tempat yang tinggi
KJV, Who being the brightness of his glory, and
the express image of his person, and upholding all things by the word of his
power, when he had by himself purged our sins, sat down on the right hand of
the Majesty on high:
TR, ος ων απαυγασμα της δοξης και χαρακτηρ της
υποστασεως αυτου φερων τε τα παντα τω ρηματι της δυναμεως αυτου δι εαυτου
καθαρισμον ποιησαμενος των αμαρτιων ημων εκαθισεν εν δεξια της μεγαλωσυνης εν
υψη λοις
Translit interlinear, hos {yang} hôn {adalah}
apaugasma {cahaya/pantulan} tês doxês {dari kemuliaan} kai {dan} kharaktêr
{gambar yang persis} tês hupostaseôs {dari hakikat} autou {Nya} pherôn
{menopang} te {dan} ta panta {segala} tô rêmati {dengan sabda} tês dunameôs
{Yyang penuh kuasa} autou {Nya} di {oleh} eautou {(dirinya sendiri)}
katharismon {penghapusan} poiêsamenos {setelah mengadakan} tôn hamartiôn
{dosa-dosa} êmôn {kita} ekathisen {duduk} en {di} dexia {kanan} tês megalôsunês
{Yang Mahabesar} en hupsêlois {di (Surga) Yang Tinggi}
"Duduk di
sebelah kanan Allah" adalah suatu ungkapan alegoris, Kata "kanan" dalam
penghayatan orang-orang Yahudi sering digunakan sebagai simbol
kekuasaan.
Kata 'kanan' tidak bermakna harfiah, Jadi jangan terjebak kata-kata istilah
(dalam bahasa kiasan). Dalam masyarakat kita ada istilah "Tangan
Kanan" yang artinya: "Kepercayaan" --> 'dia
itu tangan kanan owner perusahaan ini', artinya dia itu adalah
orang kepercayaan.
Dalam bahasa Inggris ada pula istilah "Invisible Hand" yang
artinya: bantuan atau pertolongan secara kasat mata atau mujizat.
Maka, "Duduk di sebelah kanan Allah" adalah lambang
dari kekuasaan Yesus sebagai pemegang otoritas ke-Allah-an sejati.
Keluaran 15:6,
LAI TB, Tangan kanan-Mu, TUHAN, mulia karena
kekuasaan-Mu, tangan kanan-Mu, TUHAN, menghancurkan musuh.
Hebrew,
יְמִינְךָ יְהוָה נֶאְדָּרִי בַּכֹּחַ יְמִינְךָ יְהוָה תִּרְעַץ אֹויֵב׃
Translit, YEMINKHA YEHOVAH (dibaca: 'Adonay) NEDARI BAKO'AKH YEMINKHA YEHOVAH
(dibaca: 'Adonay) TIRATS 'OYEV
* Keluaran 15:12,
LAI TB, Engkau mengulurkan tangan kanan-Mu;
bumipun menelan mereka.
Hebrew,
נָטִיתָ יְמִינְךָ תִּבְלָעֵמֹו אָרֶץ׃
Translit, NATITA YEMINKHA TIV'LA'EMO 'ARETS
* Ulangan 33:2,
LAI TB, Berkatalah ia: "TUHAN datang
dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari
pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus;
di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala."
Hebrew,
וַיֹּאמַר יְהוָה מִסִּינַי בָּא וְזָרַח מִשֵּׂעִיר לָמֹו הֹופִיעַ מֵהַר פָּארָן
וְאָתָה מֵרִבְבֹת קֹדֶשׁ מִימִינֹו [אֵשְׁדָּת כ] (אֵשׁ ק) (דָּת ק) לָמֹו׃
Translit, VAYOMAR YEHOVAH MISINAI BA VEZARAKH MISE'IR LAMO HOFIA
MEHAR PARAN VEATAH MERIVVOT QODESH MIMINO ESH'DAT LAMO
Pernyataan-pernyataan
ini yang dirumuskan dalam rangka monoteistis, yang tidak memberikan
tempat bagi pemikiran adanya 2 Allah, terang dimaksudkan untuk
menunjukkan :
i. Bahwa Anak adalah pribadi ilahi, dan secara ontologis satu dengan Bapa (bnd
Yohanes 10:30)
ii. Bahwa Anak mewujudkan secara sempurna segala sesuatu yang ada dalam Bapa,
atau dengan kata lain, tidak ada sesuatu aspek atau unsur-unsur pokok dari
keilahian atau sifat yang dimiliki oleh Bapa yang tidak dimiliki oleh Anak.
iii. Paulus menyatakan suatu pembuktian nubuat dalam PL mengenai seruan TUHAN
(YHVH) kepada Tuhan Yesus Kristus, jadi mengacu pada nubuat itu,
memperoleh penggenapan dalam diri Yesus (Roma 10:13, mengutip Yoel 2:32) :
Roma 10:13
LAI TB, Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan,
akan diselamatkan
TR Translit, pas gar hos an epikalesêtai to
onoma kuriou sôthêsetai
Yoel 2:32
LAI TB, Dan barangsiapa yang berseru
kepada nama TUHAN akan diselamatkan, sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan
ada keselamatan, seperti yang telah difirmankan TUHAN; dan setiap orang yang
dipanggil TUHAN akan termasuk orang-orang yang terlepas.
Hebrew,
וְהָיָה כֹּל אֲשֶׁר־יִקְרָא בְּשֵׁם יְהוָה יִמָּלֵט כִּי בְּהַר־צִיֹּון וּבִירוּשָׁלִַם
תִּהְיֶה פְלֵיטָה כַּאֲשֶׁר אָמַר יְהוָה וּבַשְּׂרִידִים אֲשֶׁר יְהוָה קֹרֵא׃
(3:5) Translit, VEHAYAH KOL ASHER-YIQRA BESHEM YEHOVAH (dibaca:
'Adonay) YIMALET KI BEHAR-TSIYON UVIROUSHALAM TIH'YEH FELEIT'FA KA'ASHER 'AMAR
YEHOVAH (dibaca: 'Adonay) UVAS'RIDIM 'ASHER YEHOVAH (dibaca: 'Adonay) QOREH
(bnd Filipi 2:10 dab, menggemakan Yesaya 45:23).
Halnya sama,
penulis kitab Ibrani mengutip desakan Musa kepada malaikat-malaikat untuk
menyembah Allah (Ulangan 32:43) dan pernyataan pe-mazmur “Takhta-Mu
kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya” (Mazmur 45:6)
sebagai kata-kata yang diucapkan oleh Bapa yang mengacu kepada AnakNya :
Ibrani 1:6,8
[/COLOR]1:6 Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya
yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah
Dia."
TR Translit, hotan de palin eisagagê ton
prôtotokon eis tên oikoumenên legei kai proskunêsatôsan autô pantes aggeloi
theou
1:8 Tetapi tentang Anak Ia berkata:
"Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat
kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.
TR Translit, pros de ton huion ho thronos sou ho
theos eis ton aiôna tou aiônos rabdos euthutêtos hê rabdos tês basileias sou
Hal ini memperlihatkan bahwa kedua penulis menganggap Yesus ilahi.
iv. Gelar ‘Tuhan’ (Kurios)
PB lazim menyebut Yesus ‘Tuhan’ (Yunani, κυριος – KURIOS). Suatu gelar yang tidak hanya
berarti ‘tuan’ melainkan kata κυριος – KURIOS ini
lazim pula sebagai gelar ilahi yang bermakna ‘Tuhan’.
b. SIFAT INKARNASI
Saat Sang Firman ‘menjadi manusia’ sifat keilahianNya tidak ditanggalkan atau
berkurang, Dia tidak berhenti melaksanakan fungsi keilahianNya yang ada padaNya
sebelumnya. Dia-lah – demikian laporan Alkitab – yang menopang segenap ciptaan
dalam keteraturan, dan Dialah yang memberikan serta memelihara segala hidup
(Kolose 1:17; Ibrani 1:3; Yohanes 1:4). Fungsi-fungsi ini secara pasti tidak
ditangguhkan pada kurun waktu Dia berada didunia ini.
Sewaktu Dia datang ke dalam dunia ‘Dia mengosongkan diriNya’ dari kemuliaan
yang dapat kelihatan:
Filipi 2 :7
LAI TB, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan
mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia
KJV, But made himself of no reputation, and took
upon him the form of a servant, and was made in the likeness of men:
TR, αλλ εαυτον εκενωσεν μορφην δουλου λαβων εν
ομοιωματι ανθρωπων γενομενος
Translit. interlinear, all {melainkan} heauton
{diriNya sendiri} ekenôsen {telah mengosongkan} morphên {rupa} doulou {seorang
hamba} labôn {mengambil} hen {dalam} homoiômati {kesamaan} anthrôpôn {(dengan)
manusia} genomenos {menjadi}
Dan Dia ‘menjadi
Miskin (Ptokheuo)’ :
2 Korintus 8:9
LAI TB, Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus
Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya,
supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
KJV, For ye know the grace of our Lord Jesus
Christ, that, though he was rich, yet for your sakes he became poor, that ye
through his poverty might be rich.
TR, γινωσκετε γαρ την χαριν του κυριου ημων
ιησου χριστου οτι δι υμας επτωχευσεν πλουσιος ων ινα υμεις τη εκεινου πτωχεια
πλουτησητε
Translit interlinear, ginôskete {kamu
mengetahui} gar {karena} tên kharin {kemurahan hati} tou kuriou {Tuhan} hêmôn
{kita} iêsou {Yesus} khristou {Kristus} hoti {bahwa} di {karena} humas {kamu}
eptôkheusen {Ia menjadi (sangat) miskin} plousios {kaya} hôn {sekalipun} hina
{supaya} humeis {kamu} tê ekeinou {-Nya itu} ptôkheia {karena kemiskinan (yang
sangat)} ploutêsête {menjadi kaya}
Tetapi meski Ia
mengosongkan diri dan menjadi miskin, sekali-kali tidak terkandung arti
berkurang kekuasaanNya yang ilahi. PB justru dengan gamblang menekankan
keilahian Anak yang tidak berkurang karena inkarnasi.
Dalam manusia Kristus Yesus, kata Paulus, ‘berdiam seluruh kepenuhan
ke-Allah-an’ :
Kolose 2:9
LAI TB, Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh
kepenuhan ke-Allahan
KJV, For in him dwelleth all the fulness of the
Godhead bodily.
TR, οτι εν αυτω κατοικει παν το πληρωμα της
θεοτητος σωματικως
Translit interlinear, hoti {sebab} en {didalam}
autô {Dia} katoikei {berdiam} pan {seluruh} to plêrôma {kelimpahan} tês
theotêtos {ke-Allah-an} sômatikôs {secara jasmaniah/ dengan nyata}
bandingkan dengan
Kolose 1:19
LAI TB, Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia
KJV, For it pleased the Father that in him
should all fulness dwell;
TR, οτι εν αυτω ευδοκησεν παν το πληρωμα
κατοικησαι
Translit interlinear, hoti {karena} en {didalam}
autô {Dia} eudokêsen {berkenan} pan {seluruh} to plêrôma {kelimpahan (Allah)}
katoikêsai {diam}
jadi, inkarnasi dari Anak Allah bukanlah pengurangan dari keilahian, melainkan
menerimaan kemanusiaan. Bukan bahwa Anak Allah datang dan menyusup mendiami
jasad manusiawi, seperti Roh di kemudian hari berbuat demikian. (Mengartikan
inkarnasi sebagai ‘menyusup dan mendiami’ yang adalah merupakan pokok ajaran
sesat Nestorius). Lebih baik mengatakan bahwa Sang Anak Allah
sendiri mulai menjalani hidup manusia seutuhnya. Dia bukan membajui diriNya,
dan Dia masuk kedalam pengalaman hidup manusia secara rohani maupun hidup
manusia secara jasmani. KemanusiaanNya adalah sejati dan utuh; Dia menjadi ‘manusia Kristus
Yesus’( 1 Timotius 2:5 bnd Galatia 4:4; Ibrani 2:14,17). Dan kemanusiaanNya
adalah permanen. Biarpun Dia sekarang dipermuliakan, ‘Dia terus berlanjut
sebagai Allah dan sekaligus manusia dalam dwikodrat yang berbeda, dan satu
pribadi, selama-lamaNya’ (Westminister Shorter Catechism, Q.21) ,
bandingkan dengan ayat berikut :
Ibrani 7:24
LAI TB, Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamat-Nya tidak
dapat beralih kepada orang lain
TR Translit, ho de dia to menein auton eis ton
aiôna aparabaton ekhei tên ierôsunên
c. KEADAAN INKARNASI
Keadaan Inkarnasi dapat dijelaskan menjadi 3 bagian :
1. Keadaan inkarnasi adalah ketergantungan dan kepatuhan atau ketaatan,
Karena inkarnasi tidak mengubah hubungan antara Anak dan Bapa. Bapa dan Anak
tetap dan terus berada dalam persekutuan yang tidak pernah putus. Anak
mengatakan dan melakukan apa yang ‘diberikan’ Bapa untuk Dia katakan dan Dia
lakukan, dan tidak pernah satu kali pun melampaui atau melangkahi kehendak Bapa
(bandingkan dengan peristiwa pencobaan pertama Matius 4:2 dab).
Ketidak-tahuanNya yang Dia akui sendiri tentang kapan waktu kedatanganNya yang
kedua kali (Markus 13:32) hal tersebut diterangkan dalam pembahasan yang lain .
Hal tersebut bukanlah sebagai kepura-puraan dengan tujuan yang baik (seperti
pernah dikemukakan oleh Aquinas), maupun sebagai bukti bahwa Dia telah
mengesampingkan pengetahuanNya yang ilahi demi dan selama inkarnasi (teori
kenosis), melainkan untuk memperlihatkan bahwa Bapa tidak menghendaki Anak
yang kala berkenosis sebagai manusia untuk mengetahui ‘waktu’ kedatanganNya
yang kedua kali.
2. Keadaan Inkarnasi adalah tanpa dosa dan tanpa
cela.
Sebab inkarnasi sekali-kali tidak mengubah kodrat asasi dan watak ke-Allah-an
Yesus Kristus. Bahwa seluruh hidup Anak, seutuhnya adalah tanpa dosa dan cela,
beberapa kali ditegaskan :
2 Korintus 5:21
LAI TB, Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa
karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
TR Translit, ton gar mê gnonta hamartian huper
hêmôn hamartian epoiêsen hina hêmeis ginômetha dikaiosunê theou en autô
1 Petrus 2:22
LAI TB, Ia tidak berbuat dosa, dan tipu
tidak ada dalam mulut-Nya
TR Translit, hos hamartian ouk epoiêsen oude
eurethê dolos en tô stomati autou
Ibrani 4:15
LAI TB, Sebab Imam Besar yang kita punya,
bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita,
sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
TRou gar ekhomen arkhierea mê dunamenon sumpathêsai
tais astheneiais hêmôn pepeiramenon de kata panta kath homoiotêta khôris
hamartias
Yohanes 8:46
LAI TB, "Siapakah antara kamu dapat
membuktikan bahawa Aku berdosa? Jika Aku mengatakan apa yang benar, mengapa
kamu tidak percaya kepada-Ku?"
TR Translit, tis ex humôn elegkhei me peri
hamartias ei de alêtheian legô diati humeis ou pisteuete moi
1 Yohanes 3:5,
LAI TB, "Dan kamu tahu, bahwa Ia
telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia
tidak ada dosa."
TR Translit, kai oidate oti ekeinos ephanerôthê
hina tas hamartias hêmôn arê kai hamartia en autô ouk estin
Bahwa Yesus bebas
tidak terhisap dan tidak tercemar aib dosa asli Adam, adalah nyata dari fakta
bahwa Dia tidak terikat untuk harus mati akibat dosa sendiri karena Dia tanpa
dosa :
Ibrani 7:26
LAI TB, Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu
yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan
lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga
TR Translit, toioutos gar hêmin eprepen
arkhiereus hosios akakos hamiantos kekhôrismenos apo tôn hamartôlôn kai
hupsêloteros tôn ouranôn genomenos
Dia yang tanpa
dosa, dapat mati untuk mewakili orang lain. Artinya ‘yang benar’ mengambil
tempat dari orang ‘yang tidak benar’ :
2 Korintus 5:21
LAI TB, Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa
karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah
TR Translit, ton gar mê gnonta hamartian huper
hêmôn hamartian epoiêsen hina hêmeis ginômetha dikaiosunê theou en autô
Roma 5:16
LAI TB, Dan kasih karunia tidak
berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu
telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak
pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran
TR Translit, kai oukh hôs di enos hamartêsantos
to dôrêma to men gar krima ex henos eis katakrima to de kharisma ek pollôn
paraptômatôn eis dikaiôma
(bandingkan dgn Galatia 3:13;1 Petrus 3:18 ).
Bahwa Dia tidak
bercela, dan mustahil dapat berdosa, itu adalah sebagai akibat dari fakta bahwa
Dia tinggal tetap sebagai Anak Allah (bnd Yohanes 5:19,30).
KeilahianNya adalah jaminan bahwa dalam kehidupanNya sebagai manusia, Dia akan
mencapai ketidak-berdosaan, yaitu prasyarat mutlak jika Dia akan mati sebagai
‘Anak Domba yang tak bernoda dan tak bercacat’ (1 Petrus 1:19).
3. Keadaan Inkarnasi adalah penuh pencobaan dan konflik
moral
Sebab inkarnasi adalah benar-benar masuk dan melibatkan diri ke dalam kondisi
hidup moral manusia. Kendati, sebagai Allah, tidak kenal menyerah kepada
pencobaan, tetapi sebagai manusia, Dia wajib memerangi pencobaan, dan dalam
pencobaan-pencobaan yang menimpaNya, Dia tidak jatuh. Dia memeranginya dan
menang (Matius 4:1-11). Kitab Ibrani menyatakan, berdasarkan pengalaman Kristus
sendiri menghadapi pencobaan dan harga tinggi yang dituntut ketaatan, maka Dia
mampu memberikan simpati yang efektif dan pertolongan kepada orang-orang
percaya yang dalam pencobaan dan dalam keadaan hampir putus asa :
Ibrani 2:18
LAI TB, Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena
pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai
TR Translit, en hô gar peponthen autos
peirastheis dunatai tois peirazomenois boêthêsai
Ibrani 4:14-16
4:14 LAI TB, Karena kita sekarang mempunyai Imam
Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah,
baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita
KJV, Seeing then that we have a great high
priest, that is passed into the heavens, Jesus the Son of God, let us hold fast
our profession.
TR, εχοντες ουν αρχιερεα μεγαν διεληλυθοτα τους
ουρανους ιησουν τον υιον του θεου κρατωμεν της ομολογιας
Translit interlinear, eKhontes {karena
mempunyai} oun {lalu} arKhierea {Imam Besar} megan {Agung} dielêluthota {yang
telah melintasi} tous ouranous {segala langit} iêsoun {Yesus} ton huion {Anak}
tou theou {Allah} kratômen {baiklah kita berpegang teguh} tês {itu} homologias
{pada pengakuan (iman)}
4:15 LAI TB, Sebab Imam Besar yang kita punya,
bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita,
sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
TR Translit, ou gar ekhomen arkhierea mê
dunamenon sumpathêsai tais astheneiais hêmôn pepeiramenon de kata panta kath
homoiotêta khôris hamartias
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh
keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan
menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
TR, proserkhômetha oun meta parrêsias tô thronô
tês kharitos hina labômen eleon kai kharin eurômen eis eukairon boêtheian
Kepustakaan :
Ensiklopedia Alkitab Masa Kini,
Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, halaman 440-443.
Dari :
J Denney, Jesus and the Gospel, 1908
PT Foryth, The Person and Place of Jesus Christ, 1909
HR Machintosh, The Doctrine of the Person of Jesus Christ, 1912
Etc.
Inkarnasi, penderitaan dan kematian Allah
yang menjadi manusia
Ada tuduhan Kontradiksi terhadap hakekat Tuhan Yesus Kristus, sbb :
Yesus Lebih Tinggi Atau Lebih Rendah Dari Malaikat
Dalam Injil dijelaskan bahwa kedudukan Yesus lebih tinggi dari Musa:
“sebab Ia dipandang layak mendapat kemulyaan lebih besar daripada Musa” (Ibrani
3:3)”
Hal ini tidak penulis permasalahkan, yang penulis permasalahkan adalah dua buah
ayat yang berbeda artinya dikaitkan dengan kedudukan Yesus dibandingkan
Malaikat, seperti dua ayat di bawah ini:
“Dan ketika Ia membawa pula AnakNya yang sulung ke dunia, Ia berkata: Semua
Malaikat Allah menyembah Dia” (Ibrani 1:6).
Dari ayat ini jelaslah bahwa Kedudukan Yesus sebagai Anak Allah di mata
Malaikat lebih tinggi dari mereka. Tetapi pernyataan ini bertentangan dengan
ayat berikut:
“Namun Engkau telah membuatnya (Yesus) untuk waktu yang singkat sedikit lebih
rendah daripada malaikat-malaikat” (Ibrani 2:7).
Dari kedua ayat tersebut, manakah yang benar, kedudukan Yesus lebih tinggi dari
Malaikat ataukah lebih rendah dari Malaikat.
Berdasarkan beberapa hal yang telah penulis sampaikan di atas terkesan bahwa
injil tidak akurat!
Pertanyaan seperti diatas ini sudah biasa kita dengar, entah mempermasalahkan
hakikat Yesus, entah mempermasalahkan bahwa Alkitab itu palsu dimana didalamnya
dituduhkan hal-hal yang bertentangan/
kontradiksi. Hal ini wajar saja dipertanyakan, karena penanya ini tidak
memahami dan tidak mengimani apa itu "Kenosis",
yaitu Allah yang Mahatinggi itu telah sudi datang ke dunia dalam rupa manusia
seutuhnya untuk sebuah karya keselamatan.
Ada baiknya kita membaca ayat-ayatnya secara lengkap supaya mengerti maknanya,
karena Ibrani 2:7 yang dipersoalkan ini berbicara mengenai manusia secara umum.
Barulah menginjak pada pada ayat 8, 9 dan seterusnya itu merujuk kepada Tuhan
kita Yesus Kristus. Anda akan lebih jelas bisa mengertinya dengan membaca lebih
lengkap penjelasan bahwa Tuhan Yesus bukan malaikat, melainkan Manusia yang
ditetapkan Allah menjadi pemerintah yang akan datang :
Ibrani 2:5-8 Bukan malaikat, melainkan manusia
yang ditetapkan Allah menjadi pemerintah zaman yang akan datang.
2:5 Sebab bukan kepada malaikat-malaikat telah
Ia taklukkan dunia yang akan datang, yang kita bicarakan ini.
2:6 Ada orang yang pernah memberi kesaksian di
dalam suatu nas, katanya: "Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya,
atau anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
2:7 LAI TB, Namun Engkau telah membuatnya untuk
waktu yang singkat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, dan
telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat,
KJV, Thou madest him a little lower than the
angels; thou crownedst him with glory and honour, and didst set him over the
works of thy hands:
TR, ηλαττωσας αυτον βραχυ τι παρ αγγελους δοξη
και τιμη εστεφανωσας αυτον και κατεστησας αυτον επι τα εργα των χειρων σου
Translit, êlattôsas {Engkau telah membuat
rendah} auton {dia} brakhu {untuk waktu yang singkat/ sedikit} ti par
{daripada} aggelous {malaikat-malaikat} doxê {dengan kemulyaan} kai {dan} timê
{dengan kehormatan} estephanôsas {Engkau telah memahkotai} auton {dia} kai
{dan} katestêsas {menjadikan} auton {Dia} epi {melewati} ta erga
{pekerjaan-pekerjaan} tôn cheirôn {tangan-tangan} sou {mu}
2:8 segala sesuatu telah Engkau taklukkan di
bawah kaki-Nya." Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya, tidak
ada suatu pun yang Ia kecualikan, yang tidak takluk kepada-Nya. Tetapi sekarang
ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya.
Dalam ayat 5, Tuhan Yesus dipermuliakan sebagai Yang Ditentukan untuk menjadi
Raja atas segala sesuatu sesuai dalam pasal 1. Inti dari Ibrani 2:5-8 adalah
bahwa Tuhan Yesus akan memerintah dunia yang akan datang sebagai
Manusia yang sejati.
Untuk mengembangkan gagasan ini, penulis Ibrani mengutip Mazmur 8:5-7. Disini
diceritakan bahwa Tuhan Yesus akan melaksanakan tugas yang dulu dimandatkan
kepada Adam dan Hawa dalam Kejadian 1:26-28. Karena manusia pertama ini gagal
melaksanakannya, maka akan digenapi didalam Tuhan Yesus Kristus (lihat Artikel
: Adam
Akhir yang Memberi Hidup).
Sebagai kata pengantar untuk kutipan ini, sekali lagi Tuhan Yesus dibandingkan
dengan malaikat (ayat 5). Juga, penulis mencatat bahwa "dunia yang
akan datang" adalah menjadi pokok pembicaraan. Ia tidak
membicarakan 'pengampunan dosa' yang kita alami saat ini, atau keselamatan
dengan arti yang demikian, tetapi yang dibicarakannya ialah keadaan dunia yang
akan datang dan peranan Raja kita di dalam dunia ini.
Kemudian, ayat 6-8 adalah kutipan dari Kitab Mazmur:
Mazmur 8:5-7
8:5 apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga
Engkau mengindahkannya?
8:6 Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah
memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.
8:7 Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah
Kauletakkan di bawah kakinya:
Mazmur 8:5-7 ini sekalipun dalam tata tertip alam semesta sekarang ini , manusia untuk
waktu yang singkat sedikit lebih rendah dari malaikat-malaikat (ayat
7). Tujuan Allah yang terakhir adalah untuk memberikan kepadanya kemuliaan dan
pemerintahan juga atas malaikat. Sebab segala sesuatu (ayat 8
) mencakup juga malaikat. Bandingkan dengan 1 Korintus 6:3. Penyempurnaan ini
jelas belum diwujudkan secara lengkap (ayat 8 c). Karena itu masih harus
dibicarakan sebagai yang yang akan datang; semua itu masih termasuk dunia
yang akan datang (ayat 5, bandingkan dengan Ibrani 6:5). Yang menjadi
tema penulis adalah penyempurnaan yang akan datang itu atau keselamatan yang
sudah lengkap; dan tema ini juga harus menjadi sasaran pengharapan Kristen yang
tetap Ilihat Ibrani 10:37-39; 11:13-16; 13:14)
Mazmur 8:5-7 dan Ibrani 2:6-8 menceritakan "manusia" dan "anak
manusia" bahwa "segala sesuatu telah ditaklukkan dibawah
kakiNya". Apakah yang dimaksudkan disini adalah manusia secara umum, atau
Tuhan Yesus sebagai "Anak Manusia", atau mencakup keduanya yaitu
manusia maupun Tuhan Yesus?
Harus diingat bahwa dalam Perjanjian Lama istilah "anak manusia" itu
biasanya dalam arti "manusia secara umum" (seperti dalam Mazmur
146:3; Bilangan 23:19). Rupanya yang dimaksudkan dengan kutipan ini adalah
"manusia umum".
Manusia, menurut Kejadian 1:26-30, diciptakan menurut gambar Allah, untuk
mewakili Dia dimuka bumi ini. Sebagai gambarNya, manusia diberi tugas untuk
memerintah atas segala sesuatu yang ada di muka bumi. Bukan Kejadian pasal 1
saja yang menceritakan tugas dan peranan manusia itu, melainkan juga dalam
Mazmur pasal 8 ini. Menurut Mazmur pasal 8, manusia untuk waktu yang singkat
diciptakan lebih rendah daripada malaikat, tetapi manusia juga telah
dimahkotaiNya dengan kemuliaan dan hormat, karena Allah "membuat dia
berkuasa atas buatan tangan-tanganNya". Segala-galanya diletakkan dibawah
kaki manusia. Manusia diciptakan dan ditempatkan di taman Eden untuk memerintah
atas bumi ini. Tetapi karena manusia telah jatuh kedalam dosa, manusia
mengizinkan Iblis untuk campur tangan dalam pemerintahannya, sehingga sampai
saat ini semuanya masih kacau, dan segala sesuatunya belum takhluk dibawah kaki
manusia.
Itulah yang diamati dan dimaksudkan penulis Ibrani ini dalam ayat 8, dimana ia
berkata "Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala
sesuatu telah ditaklukkan kepadanya". Semua manusia boleh mengaminkan
perkataan ini. Segala penderitaan dan kesusahan manusia tersimpul disini. Kita
diciptakan untuk memerintah atas segala sesuatu di bumi ini, tetapi kepada
nenek-moyang kita, Adan dan Hawa telah membiarkan si Iblis ikut campur, dan
selanjutnya tabiat dosa inipun menjalar ke seluruh manusia (lihat Artike Dosa
Asal), maka pelaksanaan pemerintahan itu otomatis tertunda. Di Taman Eden,
Adam dan hawa menyerah kalah kepada Iblis, dan selanjutnya menjalar ke semua
keturunan Adam. Namun keturunan Adam ini diberi eksempatan dalam karya
kemenangan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus pada saat Ia datang kedunia
pada kali yang kedua.
Kita lanjut ke ayat berikutnya :
Ibrani 2:9-18 Tujuan inkarnasi, penderitaan dan
kematian Kristus
2:9 LAI TB, Tetapi Dia, yang untuk waktu yang
singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus,
kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan
hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.
KJV, But we see Jesus, who was made a little
lower than the angels for the suffering of death, crowned with glory and
honour; that he by the grace of God should taste death for every man.
TR, τον δε βραχυ τι παρ αγγελους ηλαττωμενον
βλεπομεν ιησουν δια το παθημα του θανατου δοξη και τιμη εστεφανωμενον οπως
χαριτι θεου υπερ παντος γευσηται θανατου
Translit. interlinear, ton {Dia yang} de
{tetapi} brachu {untuk waktu yang singkat/ sedikit} ti par {daripada} aggelous
{malaikat-malaikat} êlattômenon {telah dibuat rendah} blepomen {kita melihat}
iêsoun {Yesus} dia {karena} to pathêma {penderitaan} tou thanatou {maut} doxê
{dengan kemuliaan} kai {dan} timê {kehormatan} estephanômenon {telah
dimahkotai} hopôs {supaya} chariti {dengan anugerah} theou {Allah} huper {bagi}
pantos {setiap (orang)} geusêtai {Ia merasakan} thanatou {maut}
2:10 Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah --
yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan --, yaitu Allah yang
membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin
mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan.
2:11 Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang
dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu
menyebut mereka saudara,
2:12 kata-Nya: "Aku akan memberitakan
nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah
jemaat,"
2:13 dan lagi: "Aku akan menaruh
kepercayaan kepada-Nya," dan lagi: "Sesungguhnya, inilah Aku dan
anak-anak yang telah diberikan Allah kepada-Ku."
2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari
darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian
dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis,
yang berkuasa atas maut;
2:15 dan supaya dengan jalan demikian Ia
membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena
takutnya kepada maut.
2:16 Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat
yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.
2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia
harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang
menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa
seluruh bangsa.
2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah
menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Ayat 9, adalah ayat yang merujuk kepada Tuhan Yesus (berbeda dengan ayat 7
sebelumnya). Allah menunjukkan kasihNya dengan menjadi manusia berdaging (Inkarnasi).
Didalam manusianya Yesus, Ia datang sebagai manusia sejati, untuk itulah dengan
istilah yang sama penulis Ibrani menuliskan bahwa dalam hakikatNya sebagai
manusia. Allah melalui penjelmaan-Nya
sebagai manusia, telah dibuat "lebih rendah daripada malaikat-malaikat".
Namun sekarang, setelah karya kemenanganNya di kayu Salib, yaitu mati sebagai
kurban dosa dan bangkit sebagi ujud kemenangan terhadap dosa. Maka, Ia
menyempurnakan manusia yang sudah terinfeksi dosa. Untuk itu Sekarang,
ia dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat. Karena itulah Mazmur
pasal 8 itu dipandang sebagai bersifat Mesianis. Tujuan Allah bagi manusia
sudah dipenuhi hanya dengan perantaraan
Seorang Manusia, yaitu Kristus (bandingkan dengan Galatia 3:16).
Maka, ayat 9 ini
menunjukkan suatu kontras, yaitu kemenangan manusia, dimana segala sesuatu
kelak ditaklukkan kepada manusia. Hal ini memang belum kita alami. Namun yang
kita alami sat ini adalah bahwa Tuhan Yesus sudah ada dalam kemenangan yang
sempurna. Keberadaan 'manusia'nya Yesus Kristus, sesuai dengan yang dikatakan
oleh Mazmur pasal 8.
Demikian Yesus Kristus adalah manusia sejati, dan Dia, karena pengorbananNya di
kayu salib itu telah menjadi perintyis bagi manusia lain (lihat Artikel : Adam
Akhir yang Memberi Hidup).
Ayat 10 -18, mengetengahkan suatu tema bahwa Yesus Kristus sebagai Perintis.
Tuhan Yesus Kristus atas kemenanganNya di kayu salib memimpin manusia-manusia
kepada keselamatan. Kata Yunani "αρχηγον –
arkhêgon" (noun - accusative singular masculine), asal
dari kata "αρχηγος – arkhegos" ,
yang diterjemahkan LAI : "yang memimpin" dalam ayat 10
ini bisa juga diterjemahkan menjadi "perintis" atau "pendiri".
Istilah ini bisa ditujukan kepada seorang Pahlawan yang mendirikan sebuah kota.
Yang jelas Ia membuat jalan yang nantinya diikuti orang lain. Dan menurut ayat
ini, Tuhan Yesus adalah Pribadi yang tepat untuk peranan ini, kita kaji ayatnya
:
Ibrani 2:10
LAI TB, Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah
-- yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan --, yaitu Allah yang
membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin
mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan.
KJV, For it became him, for whom are all things,
and by whom are all things, in bringing many sons unto glory, to make the
captain of their salvation perfect through sufferings.
TR, επρεπεν γαρ αυτω δι ον τα παντα και δι ου τα
παντα πολλους υιους εις δοξαν αγαγοντα τον αρχηγον της σωτηριας αυτων δια
παθηματων τελειωσαι
Translit. interlinear, eprepen {(itu) adalah
sesuai} gar {sebab} autô {bagi Dia} di {oleh/bagi} hon {(Dia)} ta panta {segala
(sesuatu)} kai {dan} di {melalui} hou {(-Nya)} ta panta {segala (sesuatu)}
pollous {banyak} huious {anak-anak} eis {kepada} doxan {kemuliaan} agagonta
{(yang) membawa} ton arkhêgon {perintis} tês sôtêrias
{keselamatan} autôn {mereka} dia {melalui} pathêmatôn {penderitaan-penderitaan} teleiôsai {menyempurnakan/
memperlengkapi}
Ayat 10 diatas menjelaskan pasal 9 sebelumnya, karena ayat ini menerangkan hal
"mengalami maut" yang dicatat dalam ayat 9 itu. Disini dikatakan
bahwa Allah sebenarnya "memperlengkapi" (bukan
"menyempurnakan") Juruselamat kita dengan penderitaanNya di kayu
salib. Baik kata "menyempurnakan" maupun kata
"memperlengkapi" dapat dipakai untuk menerjemahkan istilah yang
dipakai disini "τελειοω – teleioô".
Tetapi sebaiknya yang dipakai adalah kata "memperlengkapi", karena
Tuhan yesus sudah sempurna sejak semula.
Ayat 11, Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan… ,
dalam ayat ini dikuduskan berarti 'dikhususkan' bagi Allah. Gagasan ini mirip
sekali dengan digambarkan Rasul Paulus dengan kata "dibenarkan" atau
"diselamatkan". Gagasan ini juga dapat kita lihat dengan jelas dari
Ibrani 10:10,14, dimana istilah itu dipakai.
Kemudian frasa kedua "mereka semua berasal dari Satu",
yang dimaksudkan diisni adalah bahwa Tuhan Yesus dan kita mengalami hal yang
sama karena Dia dan kita sama-sama manusia. Kesatuan Tuhan Yesus dan kita
penting sekali dalam bagian ini, karena bagian ini menjelaskan bahwa seharusnya
dunia ini ditaklukkan oleh manusia (reff Kejadian 1:28 ). Dan karena kesatuan
kita dengan kristus, maka kita sebagai manusia yang dibenarkan dapat
menjalankan tugas itu. Akhirnya, dengan Tuhan Yesus sebagai Perintis kita/
Pemimpin kita, kita dapat melakukan apa yang dimandatkan kepada Adam dan Hawa
dalam :
Kejadian 1:28
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:
"Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu,
berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala
binatang yang merayap di bumi."
Ayat 12, Karya Kristus menjadikan Ia menjadi kepala dari suatu masyarakat atau
suatu persekutuan orang-orang yang diselamatkan. Kutipan-kutipan Perjanjian
Lama yang dipakai untuk menguatkan hal ini patut diperhatikan. Mazmur 22:23
sebuah mazmur yang membayangkan kemenangan dari penebusan. Pembentukan
suatu jemaat atau
gereja (Yunani, "ekklêsia") dengan Kristus ditengah-tengah
yang menyatakan Allah kepada saudara-saudaraNya. Hal tersebut hanya mungkin
karena kurbanNya.
Ayat 13, mengutip dari Yesaya 8:17,18 atau Mazmur 18:3, ayat-ayat ini
menampilkan gagasan tentang umat percaya atau jemaat.
Yesaya 8:17-18
8:17 Dan aku hendak menanti-nantikan TUHAN yang menyembunyikan wajah-Nya
terhadap kaum keturunan Yakub; aku hendak mengharapkan Dia.
8:18 Sesungguhnya, aku dan anak-anak yang telah diberikan TUHAN
kepadaku adalah tanda dan alamat di antara orang Israel dari TUHAN
semesta alam yang diam di gunung Sion.
Secara khusus frasa dalam ayat 18 "anak-anak yang telah diberikan
TUHAN kepadaku" diucapkan Yesus Kristus dalam doa-Nya pada
Yohanes pasal 17 pada ayat 6,7,9,22.
Kemudian kita akan masuk pada ayat 14-18, yang menjelaskan secara ringkas cara Tuhan
Yesus menjadi satu dengan kita, cara Ia "membawa banyak orang
kepada kemuliaan", dan cara Ia "menguduskan",
seperti yang sudah dibahas pada ayat 10-13.
Tuhan Yesus, Allah yang inkarnasi menjadi sama dengan manusia, Ia memiliki
tubuh dan daging. Dari sini kita mendapat persekutuan dengan Allah yang
Mahasuci oleh karena kurban penebusan dosa yang
dilakukan dengan mengurbankan tubuh dan darahNya sendiri. Hal ini dilakukan ketika
"Anak Allah" menjadi daging dan masuk dalam kematian, bukan
sebagai kurban yang
tidak berdaya, melainkan sebagai pemenang yang menentukan (bandingkan dengan
Wahyu 1:18; Roma 14:9).
Ayat 16, secara khusus merujuk karya penyelamatan itu diperuntukkan kepada umat
manusia, bukan kepada malaikat. Kristus datang menyelamatkan orang-orang yang
percaya kepadaNya (yang dirujuk dengan istilah "keturunan Abraham",
bandingkan dengan Galatia 3:7,9,29).
Ayat 17-18, Akhirnya sebutan "Imam
Besar" dipakai. Tuhan Yesus kristus adalah Imam
Besar kita (kitab Ibrani adalah kitab yang membahas khusus tentang hal
ini). Tuhan Yesus dapat menolong manusia sepenuhnya dengan jalan sebagai
manusia sejati, dan memasuki pengalaman pencobaan-pencobaan dan derita yang
dialami manusia.
Yang sangat diperlukan manusia adalah "jalan perdamaian dengan Allah"
dengan mengadakan tebusan
bagi dosa, dan juga menolong manusia untuk mendapatkan kemenangan atas
pencobaan hidup yang terus menerus (ayat 18 ). Demikianlah Tuhan Yesus Kristus
sebagai sumber keselamatan bagi umat manusia.
Kesimpulan dalam Ibrani 2:5-18 :
Tuhan Yesus Kristus Raja kita, menjelma
sebagai manusia supaya ia dapat menyelamatkan kita dan menjadi
Perintis kita kepada dunia yang akan datang.
Haleluyah, Amin!
Dengan demikian dalam menanggapi tuduhan Kontradiksi Yesus lebih rendah atau
lebih tinggi daripada malaikat, kita mengerti konteksnya. Bahwa dalam masa
inkarnasi (menjadi manusia) didalam dunia yang belum disempurnakan ini (akibat
dosa Adam), Manusia Yesus lebih rendah daripada malaikat (untuk waktu yang
singkat). Namun hakikatNya sebagai Allah tentu saja Ia
lebih tinggi daripada malaikat.