INKARNASI KRISTUS
A. MAKNA INKARNASI
Makna inkarnasi Sang Firman adalah inti dari seluruh Injil dan jantung dari keselamatan. Inkarnasi bukan sekadar Yesus lahir, tetapi “Allah menjadi manusia” dengan tujuan yang sangat dalam.
Berikut penjelasannya secara sistematis dan teologis.
1. FIRMAN MENJADI MANUSIA (YOH 1:14)
Ini makna paling sederhana tetapi paling dalam:
Allah masuk ke dalam sejarah manusia sebagai manusia sejati.
Firman yang kekal:
- tidak dicipta
- bersama Allah
- adalah Allah
memakai daging, tubuh, jiwa, dan pengalaman manusia.
Ini menunjukkan:
- Allah mendekat
- Allah menjadi dapat dikenal
- Allah hadir secara konkret, bukan abstrak
2. ALLAH MENYATAKAN DIRI-NYA DENGAN CARA YANG SEMPURNA
Inkarnasi adalah pewahyuan diri Allah yang lengkap.
“Barangsiapa melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Yoh 14:9)
Yesus adalah:
- gambar Allah yang tidak kelihatan
- ekspresi sempurna tabiat Allah
- pernyataan kasih, kekudusan, dan keadilan Allah
Inkarnasi membuat Allah terlihat, terdengar, dirasakan.
3. INKARNASI ADALAH UNTUK JEMBATAN ANTARA ALLAH DAN MANUSIA
Sejak kejatuhan, ada jurang antara:
- kekudusan Allah
- dosa manusia
Jurang itu tidak dapat diseberangi manusia.
Melalui inkarnasi:
- Allah turun
- Allah menjembatani jurang itu
- Allah mengambil inisiatif menyelamatkan
Inkarnasi bukan manusia naik ke Allah;
inkarnasi adalah Allah turun ke manusia.
4. INKARNASI UNTUK MENJADI PENEBUS
Kunci terpenting:
“Firman menjadi daging” supaya bisa mati bagi manusia.
Kenapa harus manusia?
- dosa masuk melalui manusia
- jadi harus ditebus oleh manusia yg tak berdosa
Kenapa harus Allah?
- hanya Allah memiliki kuasa tak terbatas untuk menanggung hukuman dosa
Jadi:
- manusia harus mati menggantikan manusia
- Allah harus mati untuk menebus semua
Inkarnasi menggabungkan keduanya:
- Allah menjadi manusia: Yesus
5. INKARNASI MENJADIKAN YESUS IMAM BESAR YANG MENGERTI
Inkarnasi membuat Yesus:
- merasakan sakit
- menangis
- dicobai
- mengalami ketakutan, lapar, letih
Sehingga Ia menjadi:
“Imam Besar yang dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita” (Ibr 4:15)
Inkarnasi membuat Allah dekat, bukan jauh.
Ibrani 2:14 menjelaskan:
“Karena anak-anak itu adalah manusia, Ia juga mengambil bagian dalam kemanusiaan itu supaya Ia… memusnahkan Dia yang berkuasa atas maut.”
Dengan menjadi manusia:
- Ia bisa mati
- melalui kematian-Nya Ia mengalahkan maut
Tanpa inkarnasi, tidak ada kematian salib.
Tanpa salib, tidak ada penebusan.
Tanpa penebusan, tidak ada keselamatan.
7. INKARNASI ADALAH PUNCAK KASIH ALLAH
Dalam tubuh manusia, Allah:
- menyentuh orang berdosa
- memeluk anak-anak
- makan bersama orang berdosa
- melayani
- merendahkan diri
- mati bagi musuh-musuh-Nya
Inilah cara Allah berkata:
“Aku mengasihi engkau.”
8. INKARNASI MEMBAWA KEHADIRAN ALLAH KE TENGAH DUNIA
Melalui inkarnasi:
- Allah berjalan di antara manusia
- Allah mengalami dunia manusia
- Allah tinggal bersama umat-Nya
“Imanuel” bukan teori; itu fakta sejarah.
9. INKARNASI MENGUDUSKAN KEMANUSIAAN
Ketika Sang Firman mengambil kodrat manusia:
- Ia mengangkat martabat manusia
- Ia memulihkan rancangan awal
- Ia menjadikan kemanusiaan layak berada dekat Allah
Yesus menunjukkan bagaimana seharusnya manusia hidup dalam taat yang sempurna.
💎 KESIMPULAN
Makna Inkarnasi Sang Firman:
| Makna | Penjelasan |
|---|---|
| Allah menjadi manusia | Allah hadir dalam sejarah |
Pewahyuan sempurna |
Yesus menyatakan tabiat Allah |
Jembatan rekonsiliasi |
Allah turun menjangkau manusia |
Penebusan |
Allah bisa mati sebagai manusia |
Imam Besar |
Yesus mengerti kelemahan kita |
Mengalahkan maut |
Melalui kematian-Nya |
| Puncak kasih | Allah merendahkan diri demi manusia |
Kehadiran Allah |
Imanuel secara nyata |
Pemuliaan manusia |
Kemanusiaan diangkat dan ditebus |
Jika Anda mau, kita bisa lanjut ke:
✅ Makna “mengosongkan diri” (kenosis) dalam Filipi 2:6–7
✅ Mengapa Allah memilih cara inkarnasi, bukan cara lain?
✅ Apa hubungan inkarnasi dengan keselamatan dan hukuman dosa?
B. MAKNA KEMANUSIAAN YESUS DAN KEILAHIANNYA
Berikut penjelasannya dengan ringkas namun mendalam:
1. MAKNA KEMANUSIAAN-NYA (INKARNASI SANG FIRMAN)
Ketika Sang Firman menjadi manusia (Yoh 1:14), ini berarti:
a. Firman sungguh-sungguh mengambil kodrat manusia
- Memiliki tubuh fisik yang bisa lapar, haus, letih, menderita, dan mati (Ibr 2:14).
- Memiliki jiwa manusia: bisa berduka, bergumul, merasakan kasih, bahkan dicobai (Ibr 4:15).
b. Yesus hidup sebagai manusia sempurna
Ia bukan manusia setengah Tuhan atau Tuhan dalam “penyamaran”, melainkan sungguh manusia dalam segala hal kecuali dosa.
c. Kemanusiaan-Nya memungkinkan Yesus:
- mewakili manusia di hadapan Allah (Roma 5:19)
- menaati hukum Allah sebagai manusia, bukan dengan “kelebihan ilahi”
- menjadi korban pendamaian yang sah, sebab penebusan membutuhkan darah manusia (Ibr 9:22)
- merasakan penderitaan umat manusia
- mengalahkan godaan sebagai manusia yang bergantung pada Bapa
d. Menjadi Imam Besar yang mengerti
“Tahu kondisi kita” bukan teori, tetapi pengalaman (Ibr 4:15).
Kemanusiaan-Nya menjadikan-Nya dekat dengan manusia.
2. MAKNA KEILAHIAN-NYA
Yesus tidak kehilangan keilahian saat menjadi manusia. Sang Firman tetap:
a. Satu hakikat dengan Allah (Yoh 1:1)
- Ia bukan ciptaan
- Ia ada sebelum segala sesuatu (Kol 1:17)
- Ia adalah sumber hidup, terang, dan kebenaran
b. Keilahian-Nya membuat karya keselamatan sempurna
Mengapa?
-
Nilai pengorbanan-Nya tak terbatas
Korban manusia biasa memiliki nilai terbatas.
Tetapi karena Ia Allah, nilai pengorbanan-Nya tak terukur, cukup untuk seluruh umat manusia. -
Ketaatan-Nya memiliki bobot ilahi
Taat sampai mati bukan sekadar moral manusia, melainkan anugerah ilahi yang mengalahkan kuasa dosa dan maut. -
Ia berkuasa atas maut
Bukan hanya mati, tapi bangkit karena Sang Firman adalah sumber hidup itu sendiri (Yoh 11:25). -
Ia bisa menjadi perantara yang sempurna
Sebab Ia menghubungkan:- manusia ↔ Allah
- bumi ↔ surga
- waktu ↔ kekekalan
(1 Tim 2:5)
c. Keilahian-Nya menjadikan-Nya objek iman
Yesus tidak sekadar guru atau nabi.
Ia objek penyembahan.
Malaikat menyembah Dia (Ibr 1:6), murid menyembah Dia (Mat 14:33), dan Ia tidak menolak.
Kemanusiaan + Keilahian = Pribadi Tunggal
Ini kunci misteri Inkarnasi:
Satu pribadi, dua natur: sempurna manusia + sempurna Allah.
Tanpa kemanusiaan:
Ia tidak bisa menggantikan manusia.
Tanpa keilahian:
Ia tidak bisa menyelamatkan manusia.
Kesimpulan
Makna Kemanusiaan-Nya
- Menjadi wakil manusia
- Menanggung penderitaan dan maut
- Menyatakan ketaatan sempurna
Makna Keilahian-Nya
- Menjamin efektivitas penebusan
- Mengalahkan maut
- Menjadi objek penyembahan
- Memberi keselamatan yang kekal
Jika Anda mau, kita bisa lanjut ke:
Bagaimana dua natur ini bekerja dalam satu pribadi (tanpa bercampur, tanpa terpisah).
C. UNSUR MANUSIA YESUS KRISTUS
Unsur kemanusiaan Yesus mencakup semua elemen yang membuat Dia benar-benar manusia, bukan hanya “menyerupai” manusia. Alkitab menunjukkan bahwa Yesus memiliki tubuh, jiwa, dan roh manusia — secara lengkap.
Berikut susunannya:
✅ 1. TUBUH MANUSIA
Yesus memiliki tubuh fisik dengan semua fungsi manusiawi:
a. Dilahirkan
- Dari rahim Maria (Luk 2:7)
b. Bertumbuh secara fisik
- Bertambah besar dan kuat (Luk 2:40)
c. Mengalami kebutuhan fisik
- Lapar (Mat 4:2)
- Haus (Yoh 19:28)
- Letih (Yoh 4:6)
- Tidur (Mat 8:24)
d. Bisa merasakan sakit
Didera, dipaku, dan mati (Mat 27).
✅ 2. EMOSI MANUSIA
Yesus bukan robot dari surga. Ia merasakan emosi manusiawi:
- Kasihan (Mat 9:36)
- Sedih (Yoh 11:35 — Yesus menangis)
- Tersayat hati (Mark 3:5)
- Bahagia (Luk 10:21)
- Gentar dan cemas (Mat 26:37–38)
- Mengasihi (Mrk 10:21)
Emosi ini menunjukkan keberadaan jiwa manusiawi di dalam diri Yesus.
✅ 3. PIKIRAN MANUSIA
Yesus memiliki proses mental manusiawi:
- Belajar (Luk 2:52)
- Bertanya (Yoh 11:34)
- Mengambil keputusan
- Mengolah informasi dari pengalaman sebagai manusia
Yesus berpengetahuan penuh sebagai Allah, tetapi dalam kemanusiaan-Nya Ia memilih hidup terbatas, taat kepada Bapa.
✅ 4. KEHENDAK MANUSIA
Yesus memiliki kehendak manusiawi yang nyata, bukan kehendak "ilahi menyamar":
- “Bukan kehendak-Ku, tetapi kehendak-Mu” (Luk 22:42)
Artinya ada kemauan manusia yang harus tunduk kepada Bapa.
Ini menunjukkan Ia sungguh manusia—dengan kemampuan memilih, bergumul, tunduk.
✅ 5. ROH MANUSIA
Yesus memiliki unsur rohani kemanusiaan:
- “Yesus menyerahkan roh-Nya” (Yoh 19:30)
- Ia “terharu dalam roh-Nya” (Yoh 11:33)
Sama seperti manusia memiliki roh dan jiwa, Yesus juga “bernapas” secara rohani sebagai manusia.
✅ 6. YESUS DICOBAI
Pencobaan menunjukkan kemanusiaan yang utuh:
- “Dicobai dalam segala hal sama seperti kita, namun tidak berdosa” (Ibr 4:15)
Ia tidak bisa dicobai sebagai Allah, tetapi dicobai sebagai manusia.
Ini unsur penting dari kemanusiaan-Nya.
✅ 7. YESUS BISA MATI
Dosa tidak ada dalam diri-Nya, tetapi tubuh manusiawi-Nya bisa mati.
- “Ia mati” (Mrk 15:37)
- “Ia menyerahkan nyawa-Nya” (Yoh 10:18)
Kematian fisik adalah ciri khas manusia.
✅ 8. YESUS BERINTERAKSI SECARA SOSIAL
Bagian dari kemanusiaan-Nya:
- Memiliki keluarga
- Memiliki teman (Lazarus, murid-murid)
- Menghadiri pesta kawin
- Hidup di tengah masyarakat
- Bekerja (tukang kayu)
Yesus tidak hidup seperti “roh”, tetapi benar-benar berada dalam dunia manusia.
✅ 9. YESUS TAAT SEBAGAI MANUSIA
Taat berarti ada proses pertumbuhan:
- “Ia belajar taat” (Ibr 5:8)
Ia bukan robot. Ia menjalani pertumbuhan karakter sebagai manusia yang sempurna.
UNSUR KEMANUSIAAN YESUS
| Unsur | Penjelasan |
|---|---|
| Tubuh | Lahir, tumbuh, lapar, haus, lelah, sakit, mati |
Emosi |
Senang, sedih, marah suci, takut, belas kasihan |
| Pikiran | Belajar, bertanya, mengingat, berpikir |
Kehendak |
Kehendak manusia yang tunduk pada Bapa |
Roh |
Merasakan secara rohani, menyerahkan roh |
Pencobaan |
Dicobai dalam segala hal |
| Sosial | Keluarga, teman, budaya |
| Taat | Proses taat sebagai manusia |
Jika Anda mau, kita bisa membahas unsur keilahian Yesus secara sejajar apa saja tanda-tanda, fungsi, dan maknanya.
D. UNSUR KEILAHIAN YESUS KRISTUS
Unsur keilahian Yesus adalah semua ciri, sifat, dan atribut yang hanya dimiliki Allah, dan Yesus memilikinya secara penuh. Berikut penjelasan terperinci dan sistematis.
✅ 1. HAKIKAT KEKAL
Yesus tidak memiliki awal keberadaan:
- “Pada mulanya adalah Firman” (Yoh 1:1)
- “Sebelum Abraham ada, Aku ada” (Yoh 8:58)
- “Ia ada sebelum segala sesuatu” (Kol 1:17)
Ini sifat Allah: kekal, tidak diciptakan.
✅ 2. PENCIPTA
Yesus bukan hanya hadir saat penciptaan, tetapi pelaksana penciptaan:
- “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia” (Yoh 1:3)
- “Oleh Dia dan untuk Dia segala sesuatu diciptakan” (Kol 1:16)
Ini atribut ilahi.
✅ 3. PEMILIK KUASA MUTLAK (MAHAKUASA)
Yesus melakukan hal-hal yang hanya Allah bisa:
- Meredakan badai dengan firman
- Membangkitkan orang mati
- Menyembuhkan segala penyakit
- Mengusir roh jahat dengan otoritas mutlak
Kuasa-Nya bukan kuasa pinjaman; Ia pemiliknya.
✅ 4. MAHATAHU
Dalam natur ilahi-Nya, Yesus mengetahui:
- hati manusia (Yoh 2:24–25)
- pikiran murid-murid-Nya (Mark 2:8)
- sejarah dan masa depan (Mat 24)
Ia mengetahui apa yang hanya Allah tahu.
(Pembatasan di masa inkarnasi adalah “penyimpanan”, bukan kehilangan keilahian.)
✅ 5. MAHAHADIR
Natur ilahi-Nya tidak dibatasi ruang:
- “Aku menyertai kamu sampai akhir zaman” (Mat 28:20)
- “Di mana dua atau tiga berkumpul, Aku hadir” (Mat 18:20)
Yesus bisa hadir di berbagai tempat sekaligus, sesuatu yang mustahil bagi manusia.
✅ 6. SUCI TANPA NODA
Natur-Nya adalah kudus secara hakiki, bukan hasil usaha:
- “Yang lahir itu kudus” (Luk 1:35)
- “Tidak mengenal dosa” (2 Kor 5:21)
Kesucian-Nya bukan moral buatan, tetapi kodrat ilahi.
✅ 7. PENGAMPUN DOSA
Dalam Alkitab, hanya Allah yang berhak mengampuni dosa (Mark 2:7).
Yesus melakukannya dengan otoritas-Nya sendiri:
- “Dosamu sudah diampuni” (Mark 2:5)
Ini menghebohkan para ahli Taurat karena Yesus mengambil posisi Allah.
✅ 8. MENUNTUT & MENERIMA PENYEMBAHAN
Berbeda dari nabi atau malaikat:
- Menerima penyembahan dari orang Majus (Mat 2:11)
- Menerima penyembahan murid setelah badai (Mat 14:33)
- Thomas menyembah: “Ya Tuhanku dan Allahku!” (Yoh 20:28)
Yesus tidak menolak penyembahan, artinya Ia memang Allah.
✅ 9. MENGAMPUNI DAN MEMBERI HIDUP KEKAL
Hanya Allah memberi hidup kekal.
Yesus berkata:
- “Aku memberi mereka hidup kekal” (Yoh 10:28)
Ia bukan sekadar utusan; Ia sumber hidup.
✅ 10. MENJADI PUSAT PENGHAKIMAN
Penghakiman akhir bukan dilakukan oleh malaikat atau nabi, tetapi:
- “Bapa menyerahkan seluruh penghakiman kepada Anak” (Yoh 5:22)
Ini otoritas ilahi tertinggi.
✅ 11. IDENTITAS ILAHI-NYA JELAS DIAKUI
Yesus disebut:
- Anak Allah (bukan ciptaan)
- Firman Allah
- Imanuel: Allah beserta kita
- Alfa dan Omega (Wahyu 1:8, 17–18)
✅ 12. NAMA DAN GELAR YANG HANYA MILIK ALLAH
Yesus memiliki gelar-gelar ilahi:
- Tuhan (Kyrios)
- Anak Domba Allah
- Raja Segala Raja
- Yang Kudus
- Jalan, Kebenaran, dan Hidup
- Terang Dunia
Semua menunjukkan status keilahian-Nya.
✅ 13. YESUS MEMILIKI NATUR ILAHI YANG TIDAK BERUBAH
- “Yesus Kristus tetap sama: kemarin, hari ini, dan sampai selama-lamanya” (Ibr 13:8)
Ketetapan ini hanya milik Allah.
RANGKUMAN UNSUR KEILAHIAN YESUS
| Unsur | Penjelasan |
|---|---|
| Kekal | Tidak berawal |
| Pencipta | Segala sesuatu dijadikan oleh-Nya |
| Mahakuasa | Menguasai alam, penyakit, maut |
| Mahatahu | Tahu hati, masa depan |
| Mahahadir | Menyertai semua orang di semua tempat |
| Kudus | Tanpa dosa secara natur |
| Mengampuni dosa | Otoritas ilahi |
| Menerima penyembahan | Tanda keilahian |
| Memberi hidup kekal | Sumber hidup |
| Hakim akhir | Otoritas tertinggi |
| Gelar ilahi | Tuhan, Imanuel, Alfa-Omega |
| Tidak berubah | Kekal dalam sifat dan karakter |
Jika Anda mau, kita bisa masuk lebih dalam:
Bagaimana dua natur ini beroperasi bersama tanpa bercampur dan tanpa terpisah (doktrin hipostatik).
E. KONDISI INKARNASI FIRMAN SEBELUM DAN SESUDAH BANGKIT
Pertanyaan ini sangat penting karena menyentuh inti Kristologi:
Apa yang berubah pada Yesus setelah kebangkitan?
Apakah inkarnasi-Nya masih sama, atau berbeda?
Mari kita jawab dengan jelas dan teologis:
✅ 1. INKARNASI FIRMAN SEBELUM KEBANGKITAN
Sebelum kebangkitan, Inkarnasi berarti:
• HAMBA YANG TAAT
✅ A. Firman menjadi manusia yang rentan
Yesus memiliki:
- tubuh jasmani biasa
- bisa lapar
- bisa lelah
- bisa menderita
- bisa mati
Tubuh-Nya masih berada dalam kondisi kemuliaan yang ditanggalkan
✅ B. Hidup dalam batasan manusia
Yesus:
- menangis
- lapar
- tidur
- mengalami rasa sakit
- tunduk kepada hukum ruang & waktu
✅ C. Hidup dalam ketaatan
Yesus hidup sebagai
✅ Manusia sejati
✅ Anak yang taat
✅ Hamba yang menderita (Yes 53)
Ia berkata:
“Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku” (Yoh 5:30)
Ini menunjukkan Ia hidup dalam tunduk, bukan karena Ia kehilangan keilahian,
tetapi karena Ia memilih menjalankan peran sebagai hamba yang taat.
✅ D. Inkarnasi dalam kerendahan
Filipi 2:6–8 menggambarkan fase ini:
Mengosongkan diri-Nya mengambil rupa hambamenjadi serupa manusia taat sampai mati
Ini Inkarnasi dalam kondisi humilitas (kerendahan).
✅ 2. INKARNASI FIRMAN SESUDAH KEBANGKITAN
Sesudah kebangkitan, Inkarnasi tidak berhenti.
Firman tidak melepaskan kemanusiaan-Nya.
• TUHAN (TUAN SEGALA TUAN & RAJA SEGALA RAJA)
Yesus tetap manusia sejati, tetapi kemanusiaan-Nya:
✅ ditransformasi
✅ dipermuliakan
✅ menjadi tubuh rohani (1 Kor 15:42–44)
✅ A. Tubuh kemuliaan
Ciri tubuh kebangkitan:
- tidak bisa mati lagi
- tidak bisa rusak
- tidak dibatasi ruang & waktu
- mulia
- penuh kuasa
- tidak mengalami penderitaan
Ini kemanusiaan yang sempurna, bukan seperti sebelum kebangkitan.
Yesus bisa makan (Luk 24:42), tetapi tidak butuh makan.
Ia bisa masuk ruangan tertutup (Yoh 20:19), menunjukkan tubuh-Nya berbeda kualitas.
✅ B. Tidak lagi dalam kondisi hamba
Filipi 2 : 9-11
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "YESUS KRISTUS ADALAH TUHAN," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Ini fase eksaltasi (pemuliaan).
Sesudah kebangkitan:
✅ Ia kembali memakai Kekuasaan-Nya
✅ Ia tidak lagi berada dalam kerendahan
✅ Otoritas-Nya penuh ditampakkan
✅ C. Otoritas-Nya penuh dinyatakan
Yesus berkata setelah bangkit:
“Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.” (Mat 28:18)
Ini bukan berarti Ia baru menjadi Allah,
tetapi sekarang kemanusiaan-Nya ikut masuk ke dalam otoritas itu.
✅ D. Inkarnasi kini adalah Allah-manusia yang dimuliakan
Sebelum kebangkitan: Yesus menjalankan kemanusiaan dalam kelemahan.
Sesudah kebangkitan: Yesus adalah kemanusiaan dalam kemuliaan.
✅ 3. APA YANG SAMA SEBELUM DAN SETELAH KEBANGKITAN?
✅ Firman tetap memiliki dua kodrat
✅ Tidak ada perubahan pada keilahian-Nya
✅ Tetap satu pribadi
✅ Kemanusiaan-Nya tetap nyata
✅ Inkarnasi tetap berlangsung selamanya
Inkarnasi bukan sementara.
Yesus tetap manusia untuk selamanya sebagai Imam Besar kekal (Ibr 7:24–25).
✅ 4. PERBEDAAN PALING JELAS: “KERENDAHAN” → “KEMULIAAN”
Sebelum kebangkitan
- tubuh lemah
- tunduk kepada penderitaan
- bisa mati
- hidup sebagai hamba
- kuasa dibatasi secara fungsional
- kemuliaan ditutupi
Sesudah kebangkitan
- tubuh mulia
- tidak bisa mati
- bebas dari penderitaan
- ditinggikan
- kuasa penuh dinyatakan
- kemuliaan terlihat
✅ 5. REALITAS TEOLOGIS PENTING
Inkarnasi sesudah kebangkitan adalah:
FIRMAN + Tubuh kemuliaan + jiwa manusia yang dimuliakan
Itu sebabnya Yesus sekarang:
✅ tetap pengantara
✅ tetap Imam Besar
✅ tetap Anak Manusia
✅ tetap duduk di sebelah kanan Bapa
✅ tetap memiliki kemanusiaan sempurna yang sudah dimuliakan
Inkarnasi bukan berhenti di salib,
melainkan mencapai puncaknya di kebangkitan dan kenaikan.
✅ KESIMPULAN
Sebelum kebangkitan
Inkarnasi adalah Firman menjadi manusia dalam kerendahan dan kelemahan.
Sesudah kebangkitan
Inkarnasi adalah Firman sebagai manusia dalam kemuliaan yang sempurna.
Jika Anda ingin, saya bisa lanjut menjelaskan:
✅ Perbedaan tubuh kebangkitan Yesus dan tubuh kebangkitan kita
✅ Bagaimana kemanusiaan Yesus kini berperan sebagai Imam Besar
✅ Mengapa Yesus tetap manusia selamanya
Mau bahas yang mana?
E. KEMANUSIAAN YESUS MENJADI KEKAL
Pertanyaan ini sangat mendalam dan inti dari keseluruhan rencana keselamatan.
Jawabannya sekaligus menyatakan kasih Allah yang luar biasa.
✅ JAWABAN UTAMA
Yesus tetap manusia selamanya karena keselamatan dan perantaraannya bersifat kekal.
Inkarnasi bukan peristiwa sementara.
Yesus tidak berhenti menjadi manusia setelah naik ke surga.
Ia tetap Allah–Manusia untuk selamanya karena:
✅ Ia menjadi perantara kekal
✅ Ia menjadi Imam Besar kekal
✅ Ia tetap menjadi Saudara sulung umat tebusan
✅ Ia menjadi Kepala umat manusia baru
✅ Ia menjadi Raja dalam kerajaan Allah sebagai “Anak Manusia”
Mari lihat satu per satu.
✅ 1. UNTUK MENJADI PEMEDAMAI YANG KEKAL
1 Timotius 2:5
“Hanya ada satu Allah dan satu pengantara antara Allah dan manusia: yaitu manusia Kristus Yesus.”Perhatikan kata: “manusia Kristus Yesus”
Paulus menulis ini sesudah kebangkitan & kenaikan.
Artinya:
✅ Ia masih manusia
✅ Perantaraannya bukan sementara
✅ Inkarnasi tidak dibatalkan
Jika Yesus berhenti menjadi manusia, maka:
❌ tidak ada pengantara yang sesuai
❌ manusia kehilangan jalan ke Bapa
❌ pendamaian tidak berlaku kekal
Karena pengantara harus mewakili kedua pihak:
- mewakili Allah (keilahian-Nya)
- mewakili manusia (kemanusiaan-Nya)
Itulah sebabnya Ia harus tetap manusia selamanya.
✅ 2. UNTUK MENJADI IMAM BESAR KEKAL
Ibrani 7:24–25
“Ia memegang imamat-Nya selama-lamanya…
Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara bagi mereka.”
Imam Besar Perjanjian Lama mati → digantikan.
Yesus bangkit → hidup selamanya → imamat-Nya kekal.
Tetapi Imam harus:
✅ menjadi manusia
✅ mewakili manusia
✅ mengerti kelemahan manusia
Ibrani 4:15
Imam Besar yang dapat turut merasakan kelemahan kita
Jika Ia kembali menjadi hanya Roh tanpa tubuh manusia:
❌ Ia tidak lagi Imam Besar
❌ Tidak ada representasi manusia di hadapan Bapa
❌ Struktur keselamatan runtuh
✅ 3. YESUS ADALAH ADAM YANG TERAKHIR
1 Korintus 15:45
Adam yang terakhir menjadi roh yang menghidupkan
Yesus bukan hanya Perantara, tetapi Kepala umat manusia baru.
Ia adalah:
✅ pendiri umat baru
✅ teladan tubuh kebangkitan
✅ pemilik kehidupan baru
Jika Yesus berhenti menjadi manusia, maka:
❌ manusia tidak punya Kepala rohani
❌ konsep tubuh Kristus runtuh
❌ kebangkitan kita kehilangan dasar
Karena kebangkitan kita:
➡ mengikuti pola kebangkitan Yesus
➡ bukan sekadar salinan
➡ tetapi bersatu dengan kemanusiaan-Nya yang dimuliakan
✅ 4. YESUS ADALAH SAUDARA SULUNG
Roma 8:29
“Ia menjadi yang sulung di antara banyak saudara.”
Jika Yesus bukan manusia:
- bagaimana Ia menjadi saudara?
- bagaimana Ia menjadi yang sulung?
- bagaimana kita menjadi serupa dengan Dia?
Keseluruhan doktrin “anak-anak Allah” bergantung pada:
✅ Yesus sebagai Anak Manusia yang dimuliakan
✅ kita menjadi serupa dengan gambar-Nya
✅ proses transformasi menuju keserupaan itu kekal
✅ 5. KASIH ALLAH MENYATAKAN DIRI SECARA KEKAL
Inkarnasi bukan hanya misi sementara,
tetapi penyataan kasih Allah yang kekal:
Bapa ingin Anak-Nya selamanya bersama anak-anak-Nya sebagai Pribadi yang dapat disentuh, dikenal, dan dialami.
Yesus tidak sekadar mengunjungi manusia;
Ia menjadikan kemanusiaan sebagai bagian dari Diri-Nya selamanya.
Ini menunjukkan:
✅ kedekatan tanpa batas
✅ kasih tanpa jarak
✅ hubungan yang kekal
✅ 6. YESUS AKAN KEMBALI SEBAGAI ANAK MANUSIA
Yesus berkata:
“Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan-Nya.”
(Mat 25:31)
Bukan “Firman tanpa tubuh”,
tetapi “Anak Manusia dalam kemuliaan”.
Dan di Wahyu 1:13 Yohanes melihat:
Seseorang seperti Anak Manusia
Ini terjadi setelah kenaikan.
Artinya:
✅ Yesus di surga tetap manusia
✅ tubuh kebangkitan-Nya masih nyata
✅ inkarnasi-Nya terus berlangsung
✅ 7. KERAJAAN ALLAH DIPERINTAH OLEH ALLAH–MANUSIA
Daniel 7:13–14 menubuatkan:
“Seorang seperti Anak Manusia… diberi kekuasaan dan kerajaan…”
Ini kerajaan kekal.
Jika Yesus berhenti menjadi manusia, maka nubuatan ini batal.
Kerajaan Allah akan diperintah oleh:
✅ Raja ilahi
✅ yang sekaligus manusia sejati
✅ secara kekal
✅ tidak diganti oleh raja lain
✅ KESIMPULAN AKHIR
Mengapa Yesus tetap manusia selamanya?
Karena:
- Agar pendamaian bersifat kekal
- Agar perantaraan terus berlangsung
- Agar imamat-Nya tidak pernah berhenti
- Agar kita memiliki Kepala umat baru
- Agar Ia menjadi saudara sulung kita
- Agar kasih Allah dinyatakan selamanya
- Agar Ia memerintah sebagai Anak Manusia selamanya
Yesus tidak hanya mengunjungi kemanusiaan.
Ia mengambil kemanusiaan.
Dan Ia tidak pernah melepaskannya.
Itulah puncak kasih dan kerendahan-Nya.
Jika Anda ingin, saya dapat menjelaskan juga:
✅ Perbedaan “TUBUH kebangkitan” dan “roh manusia”
✅ Bagaimana Yesus sebagai manusia dimuliakan
✅ Mengapa di surga kita melihat kemanusiaan Allah
F. BAGAIMANA YESUS SEBAGAI MANUSIA LAYAK DISEMBAH
Pertanyaan yang sangat penting. Untuk menjawab bagaimana Yesus sebagai manusia bisa disembah, kita perlu memegang dua kebenaran yang berjalan bersama:
✅ 1. YESUS ADALAH SATU PRIBADI DENGAN DUA KODRAT
Pribadinya satu, yaitu Pribadi ilahi, Sang Firman.
Kodrat-Nya dua:
- Kodrat Ilahi – kekal, tidak diciptakan, setara dengan Bapa
- Kodrat manusia – lahir, menderita, mati, bangkit
Ketika Yesus disembah, penyembahan tidak diarahkan kepada “manusia biasa,” tetapi kepada Pribadi ilahi yang memiliki kemanusiaan.
Dengan kata lain:
Yang disembah adalah pribadi ilahi, bukan hanya natur manusianya.
✅ 2. KEMANUSIAAN YESUS ADALAH INSTRUMEN PENYATAAN ILAHI
Kemanusiaan Yesus bukan “tuhan baru.”
Namun menjadi tubuh yang dipersatukan secara sempurna oleh Anak Allah.
Kemanusiaan-Nya:
- bukan sumber keilahian
- bukan pribadi terpisah
- bukan objek penyembahan yang berdiri sendiri
Yang disembah adalah Sang FIRMAN yang:
“menjadi manusia” (Yoh 1:14)
Jadi ketika orang sujud kepada Yesus yang bangkit, mereka bukan menyembah “manusia biasa,” tetapi menyembah Allah yang hadir dalam kemanusiaan.
✅ 3. ALKITAB MENUNJUKKAN YESUS DISEMBAH DAN TIDAK MENOLAK
Beberapa contoh:
• Yohanes 20:28
Tomas berkata:
“Tuhanku dan Allahku!”
Yesus tidak mengoreksi dia.
• Matius 28:9
Mereka menyembah Dia.
Yesus menerima itu.
Manusia atau malaikat tidak boleh menerima penyembahan:
- Malaikat menolak (Wahyu 19:10)
- Manusia menolak (Kisah 10:25–26)
Tetapi Yesus menerima penyembahan → karena Dia adalah Allah.
✅ 4. “MANUSIA YESUS” MENJADI OBJEK PENYEMBAHAN KARENA DIPERSATUKAN DENGAN PRIBADI ILAHI
Saat inkarnasi, kemanusiaan Yesus dipersatukan dengan Pribadi Sang Firman:
“Pribadi ilahi mengasumsikan natur manusia.”
Setelah kebangkitan dan kenaikan, kemanusiaan Yesus:
- ditinggikan
- dimuliakan
- diangkat di atas segala nama (Filipi 2:9)
Tetapi yang ditinggikan adalah pribadi ilahi dalam kemanusiaan, bukan seolah-olah kemanusiaan itu menjadi Allah.
✅ 5. MENGAPA MANUSIA YESUS BISA DISEMBAH?
Karena:
✔ yang disembah adalah Pribadi ilahi yang sama
✔ kemanusiaan-Nya adalah saluran penyataan diri Allah
✔ kemanusiaan-Nya disatukan secara sempurna dengan Keilahian Anak
Bukan dua pribadi.
Bukan manusia berubah jadi Allah.
✅ 6. ANALOGI SEDERHANA (TANPA MERENDAHKAN MISTERI)
Bayangkan cahaya matahari melalui jendela:
- yang kita lihat adalah cahaya melalui kaca
- cahaya itu satu dengan matahari
- kita tidak menyembah kaca, tetapi matahari yang hadir melalui kaca
Demikian Yesus:
- Kemanusiaan adalah “kaca”
- Keilahian adalah “matahari”
- Yang disembah adalah Pribadi ilahi yang dirasakan melalui kemanusiaan
✅ RINGKASAN
Bagaimana Yesus sebagai manusia disembah?
Karena Yesus adalah Allah sejati, dan kemanusiaan-Nya dipersatukan dengan Pribadi ilahi itu.
Penyembahan diarahkan kepada:
SATU PRIBADI (Sang Anak)dengan Dua kodrat (Ilahi + manusia)
Jika Anda ingin, saya dapat menjelaskan juga:
✅ apakah kemanusiaan Yesus menjadi “ilahi” setelah kebangkitan
✅ perbedaan “kodrat” dan “hakikat”
✅ mengapa Filipi 2 menyebut Yesus “ditinggikan” padahal Ia Allah
Mau lanjut yang mana?
Pertanyaan yang luar biasa dalam dan teologis sekali 🙏
— karena ini menyentuh misteri Kristus sebagai Allah sejati dan manusia sejati (Theanthropos).
Mari kita uraikan dengan hati-hati berdasarkan Filipi 2:6–11.
1️⃣ Teks kunci
“...Ia yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya... dan menjadi taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama.”
(Filipi 2:6–9)
2️⃣ Masalah teologis yang Anda tangkap:
“Kalau Yesus adalah Allah, mengapa masih ditinggikan oleh Allah?”
Pertanyaan ini benar-benar inti dari Kristologi Inkarnasi.
Jawabannya ada pada dua kodrat Yesus — ilahi dan manusiawi — yang bersatu dalam satu pribadi.
3️⃣ Dalam kodrat Ilahi – Ia tidak bisa ditinggikan
- Sebagai Sang Firman (Logos), Yesus adalah Allah dari kekal, setara dengan Bapa dalam kemuliaan.
- Dalam keilahian-Nya, Ia tidak bisa ditinggikan, sebab Ia sudah Mahatinggi dari kekal.
Yohanes 1:1 — “Firman itu adalah Allah.”
Yohanes 17:5 — “Bapa, muliakanlah Aku dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.”
Jadi, peninggian dalam Filipi 2 tidak menyangkut keilahian-Nya, melainkan menyangkut kemanusiaan-Nya.
4️⃣ Dalam kodrat manusia – Ia ditinggikan
Ketika Sang Firman menjadi manusia (Inkarnasi), Ia:
- Mengosongkan diri dari hak-hak ilahi-Nya (tidak berarti kehilangan keilahian-Nya, tetapi menanggalkan kemuliaan-Nya),
- Menjadi hamba yang taat sampai mati.
Dalam posisi sebagai manusia yang taat sepenuhnya, Ia:
- Menggenapi seluruh kehendak Allah,
- Menjadi wakil umat manusia,
- Menang atas dosa dan maut.
Maka, peninggian oleh Allah adalah:
➡️ pengangkatan kemanusiaan Yesus ke dalam kemuliaan Ilahi.
➡️ pengakuan publik dari Bapa bahwa ketaatan manusia Yesus layak menerima kemuliaan dan otoritas ilahi.
“Itulah sebabnya Allah meninggikan Dia” = karena ketaatan manusia Yesus.
5️⃣ Apa yang sebenarnya “ditinggikan”
Bukan keilahian-Nya yang naik, tetapi:
- Kemanusiaan-Nya diangkat ke dalam posisi kemuliaan ilahi,
- Nama Yesus (sebagai manusia) kini disatukan dengan kuasa ilahi,
- Pribadi yang satu — yang adalah Allah-manusia — kini berdaulat di atas segala ciptaan.
Dengan kata lain:
Firman yang dahulu turun menjadi manusia, kini membawa kemanusiaan yang ditebus masuk ke dalam kemuliaan ilahi.
6️⃣ Tujuan peninggian itu
Peninggian Kristus memiliki dua arah:
-
Bagi Allah Bapa:
Supaya seluruh ciptaan mengakui kemuliaan Bapa melalui pengakuan kepada Yesus.“...dan segala lidah mengaku: Yesus Kristus adalah Tuhan, bagi kemuliaan Allah Bapa.” (Flp. 2:11)
-
Bagi umat manusia:
Sebagai jalan bagi manusia untuk turut dimuliakan bersama Dia (Rm. 8:17).
Kemanusiaan Yesus yang ditinggikan menjadi model dan jaminan bahwa manusia pun dapat dipermuliakan.
7️⃣ Ringkasan teologis
| Aspek | Kodrat Ilahi | Kodrat Manusia |
|---|---|---|
| Keadaan awal | Mulia dari kekal | Dicipta dalam kehinaan |
| Inkarnasi | Tidak kehilangan kemuliaan, tetapi menutupi-Nya | Tunduk, taat, menderita |
| Salib | Menyatakan kasih dan keadilan Allah | Puncak ketaatan manusia |
| Peninggian | Tidak berubah – tetap Allah | Ditinggikan ke dalam kemuliaan ilahi |
| Hasil | Nama Yesus di atas segala nama | Kemanusiaan disatukan dalam kemuliaan Allah |
💬 Kesimpulan singkat
Yesus ditinggikan bukan karena Ia kurang ilahi,
tetapi karena kemanusiaan-Nya yang taat disatukan dalam kemuliaan ilahi.Dalam keilahian-Nya — Ia tidak perlu ditinggikan;
dalam kemanusiaan-Nya — Ia layak dimuliakan.
Apakah Anda ingin saya lanjutkan dengan bagian “apa yang dimaksud dengan nama di atas segala nama” — dan bagaimana hal itu terkait dengan kemuliaan Bapa dan penyembahan kepada Kristus sebagai Tuhan?
