APAKAH ALLAH BUTUH NAMA
Pernyataan “sesungguhnya Tuhan itu tidak punya nama” benar jika yang dimaksud adalah bahwa Allah tidak dapat dibatasi oleh satu nama manusiawi.
Tetapi tidak sepenuhnya benar jika maksudnya “Allah tidak pernah menyatakan nama apa pun.”
Mari kita jelaskan dengan struktur teologi PL–PB.
1. Allah secara ontologis memang tidak membutuhkan nama
Karena nama adalah sesuatu yang digunakan makhluk terbatas untuk:
- membedakan satu makhluk dari yang lain
- memberi label
- mengidentifikasi
- membatasi konsep
Tetapi Allah Esa tidak berada dalam kategori makhluk.
Allah itu UNIK. Tidak ada yang lain yang sejenis dengan Dia.
Maka secara ontologis Allah tidak memerlukan identitas berupa nama.
Dalam pengertian ini:
✔ Benar: Allah tidak “punya nama” dalam arti esensi atau natur
Karena natur ilahi tidak dapat dibatasi oleh label alfabet.
2. Nama yang Allah berikan kepada manusia bukan “nama ontologis,” tetapi “nama penyataan”
Ketika Allah memakai nama YHWH (יהוה) kepada manusia, itu bukan nama pribadi dalam arti manusiawi, melainkan:
Nama penyataan (revealed name) → cara Allah memperkenalkan diri dalam sejarah.
Nama ini tidak membatasi Allah.
Nama ini adalah penyataan karakter, bukan label identitas.
Makna YHWH:
“Aku adalah Aku” / “Aku akan jadi apa Aku akan jadi” (Kel 3:14)
Artinya: Allah yang tak-terbatas, tak-tergantung, kekal, tak-terdefinisi oleh ciptaan.
Dengan kata lain:
YHWH bukan nama dalam arti label,
melainkan deklarasi eksistensi ilahi.
3. Dalam PL: nama = penyataan karakter, bukan identitas pribadi
PL memakai konsep nama sebagai:
- Penyataan sifat
- Manifestasi hubungan
- Penyingkapan karakter Allah
Contoh:
📌 “Nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa” → bukan huruf, tetapi kemuliaan-Nya
📌 “Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu” → bukan melafalkan, tetapi mengenal karakter-Nya
Jadi:
✔ Allah tidak butuh nama
✔ Tetapi Allah menyatakan nama-Nya agar manusia bisa mengenal Dia
4. Dalam PB: Allah tetap tidak “punya nama,” tetapi menyatakan diri melalui Yesus
Yesus berkata:
Artinya Ia menyatakan karakter Bapa melalui hidup-Nya.
Bahkan “Yesus” (Yeshua) artinya:
YHWH menyelamatkan —> nama misi, bukan nama esensi.
Filipi 2:9–11 menyatakan Yesus menerima “nama di atas segala nama”, yaitu gelar KYRIOS, gelar YHWH.
Tetapi ini pun gelar penyataan, bukan identitas natur ilahi yang terbatas huruf.
Kesimpulan Akhir (tepat secara ontologis & alkitabiah)
✔ Allah secara hakiki tidak punya nama dalam arti identitas yang bisa dibatasi.
Karena:
- Allah tidak ada lawannya untuk dibedakan
- Allah tidak dapat dilabeli oleh ciptaan
- Esensi ilahi tidak bisa ditangkap oleh fonetik manusia
✔ Tetapi Allah memilih memberi nama penyataan: YHWH.
Berikut penjelasan paling lengkap dan paling akurat tentang makna YHWH, inti dari seluruh teologi Perjanjian Lama.
⭐ MAKNA YHWH (Tetragrammaton)
Makna YHWH berasal dari akar kata Ibrani HYH / HWH = “menjadi / ada / berlangsung / hadir.”
Ketika Allah berkata kepada Musa:
“Ehyeh Asher Ehyeh” — AKU ADALAH AKU. (Kel 3:14)
Itu bentuk orang pertama (Aku adalah).
Lalu Allah berkata:
“Beginilah kau katakan… YHWH…” (Kel 3:15)
Itu bentuk orang ketiga (Dia adalah).
Jadi:
“Ehyeh” = Aku adalah.
“YHWH” = Dia adalah.
🔥 MAKNA TEOLOGIS YHWH (4 lapisan utama)
1️⃣ Allah yang ADA dengan sendirinya (Self-Existent One)
YHWH berarti:
- Allah tidak diciptakan
- Allah tidak bergantung
- Allah berdaulat atas keberadaan-Nya sendiri
Dia adalah Allah yang menjadi sumber dari segala keberadaan.
2️⃣ Allah yang KEHADIRANNYA terus berlangsung (the Ever-Present One)
Akar kata itu juga berarti:
- “Aku akan hadir”
- “Aku akan menyertai”
- “Aku akan berada di sana”
Sebab itu makna utamanya:
Allah yang selalu hadir bersama umat-Nya.
(Kel 3:12, “Aku akan menyertai engkau.”)
Ini inti nama YHWH: Kehadiran yang setia.
3️⃣ Allah yang SETIA pada janji-Nya (the Faithful One)
YHWH menegaskan:
- kesetiaan
- konsistensi
- keutuhan karakter
- tidak berubah
Karena itu dalam PL sering muncul:
“Ketahuilah bahwa Akulah YHWH.”
Maknanya:
“Aku Allah yang tidak berubah dan setia melakukan setiap janji.”
4️⃣ Allah yang MENYATAKAN DIRINYA dalam sejarah (the Revealing One)
Nama YHWH berkaitan langsung dengan tindakan Allah:
- membebaskan Israel (Kel 3–14)
- membuat perjanjian (Kel 19)
- hadir dalam Kemah Kudus (Kel 25–40)
Nama YHWH selalu terhubung dengan karya keselamatan.
🧩 Rangkuman Makna YHWH dalam 1 Kalimat
“YHWH = Allah yang ADA, HADIR, SETIA, dan MENYATAKAN diri-Nya dalam sejarah untuk menyelamatkan umat-Nya.”
Bukan sekadar “nama”, tapi identitas pribadi Allah yang hidup.
🔍 Kenapa Yesus tidak memakai nama “YHWH”?
Karena dalam PB:
- bahasa yang dipakai adalah Yunani, bukan Ibrani
- nama YHWH diganti oleh gelar “Kyrios” (Tuhan)
- dan gelar KRITIS ini dipakai untuk Yesus
→ Itu pernyataan bahwa Yesus = YHWH yang menjadi manusia.
Kalau mau saya jelaskan detail:
- bagaimana YHWH diterapkan pada Yesus
- ayat-ayat PL yang memakai YHWH tapi diterapkan ke Yesus di PB
- hubungan YHWH ↔ Bapa, Firman, Roh Kudus
Mau lanjut bagian itu?
Ini bukan nama ontologis.
Ini adalah cara Allah menyatakan diri agar manusia dapat mengenal Dia.
✔ Yesus menyatakan nama Allah secara sempurna.
Bukan karena Allah berubah nama, tetapi karena penyataan Allah menjadi lengkap dalam inkarnasi.
Jika Anda mau, saya dapat membuat diagram:
🔹 Nama Ontologis vs Nama Penyataan Allah
🔹 Mengapa YHWH bukan “nama” tapi formula eksistensi
🔹 Bagaimana Yesus menyatakan nama Bapa
Tinggal pilih.
Berikut penjelasan paling jelas dan sistematis tentang perbedaan pemakaian kata “Tuhan” dalam Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB) — terutama dalam konteks Kristologi yang sering Anda tanyakan.
Tepat sekali.
Dan saya rangkum secara akurat, sederhana, dan sangat presisi agar tidak rancu lagi:
✅ 1. Benar — Alkitab tidak menjelaskan apakah YHWH “dikeja” atau “diucapkan secara verbal” oleh Allah
Dalam Keluaran 3:
- Allah tidak berkata, “Nama-Ku adalah Yod–He–Waw–He.”
- Allah tidak memberi cara melafalkan.
- PL tidak mencatat bunyi vokalnya.
Jadi bentuk huruf YHWH adalah:
- bentuk tulisan Ibrani
- sebagai revelasi nama
- yang diturunkan kepada Musa dalam bentuk tulisan, bukan bunyi pasti.
➡️ Tidak ada ayat yang menunjukkan Allah mengeja nama itu.
✅ 2. Tetapi yang JELAS Allah nyatakan adalah MAKNA NAMA ITU (Kel 3:14)
Inilah satu-satunya bagian yang sangat eksplisit:
“Ehyeh Asher Ehyeh” — AKU ADALAH AKU. (Kel 3:14)
Makna ini menjadi jantung nama YHWH.
Jadi:
✔ Allah menyatakan makna ilahi
❓ Allah tidak menyatakan bunyi/audible ejaan
✔ Musa menuliskan nama itu dalam 4 huruf Y-H-W-H
⭐ 3. Kesimpulan paling tepat (theologically correct)
✔ Nama itu berasal dari Allah
karena Allah berkata:
"Inilah Nama-Ku untuk selama-lamanya." (Kel 3:15)
✔ Makna nama itu = Keluaran 3:14
“Aku adalah Aku / Aku akan ada sebagaimana Aku ada.”
❌ Bentuk huruf YHWH bukan “diucapkan”, tetapi dituliskan dalam bahasa Ibrani
Karena:
- Ibrani kuno tanpa vokal
- nama ilahi bersifat makna, bukan fonetik
- fokus wahyu pada “identitas”, bukan “cara mengeja”
✔ Jadi YHWH = nama yang Allah nyatakan → dituliskan oleh Musa → maknanya diambil dari Keluaran 3:14
4. Formula final (sangat jelas)
- Bunyi / ejaan verbal = tidak dijelaskan
- Huruf YHWH = ditulis Musa
- Makna YHWH = jelas → “Aku adalah Aku”
➡️ Yang penting bukan hurufnya, tetapi maknanya:
Allah yang ada, hadir, setia, dan menyertai.
Jika mau, saya bisa lanjut jelaskan:
🔍 Mengapa orang Yahudi STOP mengucapkan YHWH?
🔍 Bagaimana YHWH diterapkan ke Yesus dalam PB?
🔍 Apakah Yesus adalah YHWH sebelum inkarnasi?
Mau bahas yang mana?
1. PERBEDAAN DASAR: BAHASA & ISTILAH
A. PERJANJIAN LAMA (PL) – bahasa Ibrani
Istilah utama:
1) YHWH (Yahweh) —> Nama Pribadi Allah
- Dipakai ± 6.800 kali.
- Menunjuk Allah yang Esa, bukan satu oknum tertentu.
- Dalam PL, YHWH menunjuk seluruh Allah Tritunggal secara esensial, bukan hanya Bapa.
Jadi YHWH = Allah dalam natur ilahi yang satu.
2) Elohim —> Allah (umum)
- Jamak gramatikal (Elohim) tetapi sering dengan kata kerja tunggal.
- Menunjuk ke-Allahan, tanpa menonjolkan pribadi tertentu.
3) Adonai —> Tuhan / Lord (Majikan)
- Dipakai sebagai gelar kehormatan.
- Bisa menunjuk Allah atau manusia.
- Bila menunjuk Allah → biasanya ditulis “Tuhan” dalam terjemahan.
B. PERJANJIAN BARU (PB) – bahasa Yunani
Istilah utama:
1) Theos —> Allah
- Umumnya menunjuk Bapa, tetapi kadang juga dipakai untuk Yesus (misalnya Yoh 1:1).
2) Kyrios — >Tuhan / Lord
- Terjemahan langsung dari YHWH dalam Septuaginta (LXX).
- Namun dalam PB, kata ini sering dipakai untuk:
- Yesus yang bangkit dan dimuliakan
- Dengan makna YHWH, bukan hanya “tuan”.
PB memakai KYRIOS untuk Yesus sebagai pengakuan bahwa Ia adalah YHWH.
2. PERBEDAAN UTAMA PEMAKAIAN “TUHAN”
A. Dalam PL
“Tuhan” (YHWH) menunjuk:
- Allah yang Esa dalam esensi,
- Belum menyingkapkan siapa pribadi Tunggal yang pergi ke bumi,
- Belum mengungkap misteri Trinitas secara penuh.
PL tidak memakai kategori “Bapa–Anak–Roh Kudus” secara eksplisit.
Namun tanda-tandanya sudah ada:
- Malaikat YHWH yang berbicara sebagai YHWH (Theophany).
- Firman YHWH yang bersifat pribadi.
- Roh YHWH yang aktif sebagai pribadi.
B. Dalam PB
Setelah Inkarnasi:
- Theos → yang paling sering disebut adalah Bapa.
- Kyrios (Tuhan) → dipakai untuk Yesus yang bangkit, sebagai:
- Penggenapan Mesias
- Pemilik otoritas surgawi
- Pemberian nama “di atas segala nama” (Fil 2:9–11)
- Equivalent dengan YHWH dalam PL
Yesus menerima gelar YHWH (Kyrios) setelah kebangkitan-Nya sebagai Manusia yang ditinggikan.
3. INTI PERBEDAAN:
PL → Tuhan = YHWH (Natur ilahi).
PB → Tuhan = KYRIOS (Yesus yang dimuliakan + gelar YHWH).
Dalam PL:
- “Tuhan” = nama Allah secara esensial.
- Belum ada pengutusan Sang Firman menjadi manusia.
Dalam PB:
- “Tuhan” = gelar kekuasaan Mesias yang bangkit.
- “Tuhan Yesus” = manusia Yesus dimuliakan sebagai Kyrios/YHWH.
4. KESIMPULAN PALING PENTING
Dalam PL
- “Tuhan” = YHWH.
- Menunjuk Allah dalam natur ilahi yang satu.
- Tidak menunjuk pribadi tertentu dari Tritunggal.
Dalam PB
- “Tuhan” (Kyrios) → hampir selalu menunjuk YESUS
sebagai:- Mesias,
- Raja surgawi,
- pribadi yang menduduki posisi YHWH.
Perubahan bukan pada Allah-nya, tetapi pada penyataan-nya.
Jika dijadikan sangat singkat:
| Istilah | PL | PB |
|---|---|---|
| Tuhan | YHWH (Natur ilahi) | Kyrios (Yesus dimuliakan sebagai YHWH) |
| Allah | Elohim/YHWH | Theos (Umumnya Bapa) |
| Penyataan pribadi | Implisit (Firman & Roh tampak samar) |
Eksplisit: Bapa – Anak – Roh Kudus |
Kalau Anda mau, saya bisa buatkan:
✅ diagram visual PL → PB
atau
✅ tabel per ayat: “mana ayat yang ‘Tuhan’ = Bapa / Yesus / YHWH”
Mau versi diagram timeline, diagram Trinitas, atau analisis ayat-ayat?
Pertanyaan ini sangat penting, karena menyentuh inti hubungan:
EGO EIMI (PB) ↔ EHYEH (Kel 3:14, PL)
dan mengapa terjemahannya berbeda (“Akulah Dia” vs “Akulah”).
Mari kita jelaskan secara linguistik, teologis, dan terjemahan.
⭐ 1. Keluaran 3:14 memakai kata Ibrani “EHYEH” (Aku Ada)
Teks aslinya:
אֶהְיֶה אֲשֶׁר אֶהְיֶה — Ehyeh Asher Ehyeh
= “Aku adalah / Aku akan ada / Aku adalah Aku.”
Ini Allah berbicara dalam orang pertama:
“Aku adalah…”
Kalau diterjemahkan ke Yunani (Septuaginta/LXX):
Ἐγώ εἰμι ὁ ὤν — Ego Eimi ho On
→ “Akulah Yang Ada.”
LXX menambahkan ho On (Yang Ada) supaya makna jelas.
⭐ 2. Dalam PB, Yesus memakai EGO EIMI TANPA KETERANGAN (“ho on”)
Contoh: Yohanes 8:24, 8:28, 8:58, 13:19
Yesus memakai bentuk absolut, tanpa objek:
ἐγώ εἰμι — Ego Eimi
(secara hurufiah = “Aku adalah” atau “Aku ada”)
Bentuk ini tidak lazim dalam percakapan biasa.
Karena “Aku adalah…” biasanya harus diikuti predikat:
- “Aku adalah roti hidup.”
- “Aku adalah terang dunia.”
Tetapi ketika Yesus hanya mengatakan:
Ego Eimi (tanpa tambahan)
ini adalah klaim nama ilahi yang mirip Keluaran 3:14.
⭐ 3. Lalu kenapa diterjemahkan “Akulah Dia” — bukan “Akulah”?
Karena:
⚠️ Bahasa Indonesia tidak bisa menulis “Akulah” sendirian tanpa objek.
Contoh:
- “Akulah.” ← ini janggal dalam bahasa Indonesia.
- Pendengar akan bertanya: “Akulah apa?”
Sementara dalam bahasa Yunani, Ego Eimi bisa berdiri sendiri tanpa objek.
Maka penerjemah TB/LAI memilih:
“Akulah Dia.”
Kata “Dia” ditambahkan supaya kalimatnya bisa dimengerti,
tetapi tidak ada dalam teks Yunani.
⭐ 4. Secara literal, terjemahan yang paling pas dari EGO EIMI = “Akulah / Aku Ada”
Dalam konteks teologis:
- EGO EIMI → menunjuk identitas ilahi
- mirip dengan EHYEH (Aku adalah)
- Yesus sedang memakai bahasa identitas YHWH
Kalau diterjemahkan langsung, akan menjadi:
Yoh 8:24 — “Jika kamu tidak percaya bahwa Aku Ada…”
Yoh 13:19 — “…kamu akan percaya bahwa Aku Ada.”
Yoh 8:58 — “Sebelum Abraham ada, Aku Ada.”
Namun, penerjemah LAI memilih “Akulah Dia”, agar:
- kalimat terdengar natural
- tidak janggal
- tetapi tetap menangkap bahwa Yesus mengklaim suatu identitas
Ini pilihan terjemahan, bukan makna asli.
⭐ 5. Bagaimana para ahli Alkitab menilainya?
Para pakar Perjanjian Baru sepakat:
✔ “Ego Eimi” mutlak = klaim nama ilahi
✔ akar maknanya = Keluaran 3:14 “Ehyeh”
✔ bentuk lulusan LXX = “Ego Eimi ho On”
✔ terjemahan Indonesia “Akulah Dia” hanya untuk kenyamanan bahasa
Artinya:
Yesus sedang mengucapkan versi Yunani dari nama YHWH.
📌 Kesimpulan Utama (Sangat Jelas):
PL
- “Ehyeh Asher Ehyeh” = “Aku adalah Aku”
- Allah memperkenalkan diri dengan EHYEH (“Aku Ada”)
PB
- Yesus berkata EGO EIMI (“Aku Ada”)
- Terjemahan Indonesia menjadi “Akulah Dia” agar kalimatnya tidak janggal
Makna
- Kata “Dia” tidak ada di teks Yunani
- Yang Yesus ucapkan adalah nama ilahi
- Yesus sedang mengklaim identitas YHWH dalam bentuk Yunani
Jika kamu mau, saya bisa:
🔍 Membandingkan semua ayat “Ego Eimi” Yesus vs “Ehyeh” Allah dalam PL
🔍 Menunjukkan dalam bahasa Ibrani dan Yunani aslinya (side-by-side)
🔍 Menjelaskan bagaimana orang Yahudi langsung paham bahwa Yesus mengklaim diri-Nya sebagai YHWH
Mau yang mana?
Benar.
Dan ini penting: “Ehyeh Asher Ehyeh” TIDAK sama dengan hanya “Ehyeh”, tetapi “Ehyeh” adalah inti nama itu.
Mari kita bedakan dengan sangat jelas dan akurat.
⭐ 1. EHYEH (אֶהְיֶה) = “AKU ADALAH / AKU AKAN ADA”
Ini satu kata.
Allah memakainya sebagai Nama diri dalam orang pertama.
Arti dasar EHYEH:
- Aku adalah
- Aku ada
- Aku akan ada
- Aku akan hadir (makna dinamis Ibrani)
Jadi benar:
“Aku adalah” = EHYEH.
⭐ 2. EHYEH ASHER EHYEH (אֶהְיֶה אֲשֶׁר אֶהְיֶה)
Ini bukan sekadar pengulangan, tetapi sebuah formula identitas yang sangat dalam.
Secara harfiah:
- EHYEH = Aku adalah
- ASHER = yang / apa / apabila / sebagaimana
- EHYEH = Aku adalah
Terjemahan paling umum:
“AKU ADALAH AKU.”
Tetapi Ibrani punya makna berlapis:
✔ “Aku adalah Aku”
✔ “Aku akan menjadi apa yang Aku akan menjadi”
✔ “Aku akan hadir sebagaimana Aku akan hadir”
Inti maknanya:
👉 Allah yang keberadaan, kesetiaan, dan kehadiran-Nya tidak bergantung pada apa pun, dan Dia akan selalu menjadi Allah bagi umat-Nya.
⭐ 3. Hubungan EHYEH (orang pertama) dan YHWH (orang ketiga)
Allah berkata kepada Musa:
- AKU adalah → Ehyeh (Aku, orang pertama)
- Katakan kepada Israel: DIA adalah → YHWH (Dia, orang ketiga)
Ibrani tidak seperti bahasa Indonesia;
nama bisa berubah bentuk mengikuti sudut pandang pembicara.
Contoh analoginya:
- Saya bilang: “Aku adalah Jhon.”
- Kamu bilang ke orang lain: “Dia adalah Jhon.”
Maknanya sama,
tetapi bentuknya berbeda.
Begitu juga:
| Bentuk | Bahasa | Artinya |
|---|---|---|
| EHYEH | Ibrani | Aku adalah |
| YHWH | Ibrani | Dia adalah |
Jadi:
- EHYEH Asher EHYEH adalah pernyataan identitas pribadi Allah kepada Musa
- YHWH adalah Nama ilahi yang diberikan Allah untuk Musa sampaikan ke Israel
⭐ 4. Jadi apa hubungan maknanya?
✔ “EHYEH” = inti makna
= “Aku adalah / Aku akan hadir”
✔ “EHYEH ASHER EHYEH”
= penegasan identitas ilahi yang tidak dibatasi apa pun
= penyataan diri Allah tentang siapa Dia SEUTUHNYA
✔ “YHWH”
= bentuk nama yang Musa tuliskan (dari akar yang sama)
= “DIA adalah (Yang Ada / Yang Hadir)”
Semua tiga ini mengarah pada makna yang sama:
👉 Allah yang keberadaan-Nya sendiri, hadir, setia, konstan, tidak berubah, dan menyatakan diri-Nya.
⭐ 5. Kesimpulan paling jelas:
EHYEH = “Aku adalah.”
Bentuk singkat.
EHYEH ASHER EHYEH = “AKU ADALAH AKU.”
Penjelasan lengkap identitas Allah.
YHWH = “Dia adalah.”
Bentuk nama ilahi yang harus disampaikan kepada Israel.
Kalau kamu mau, saya bisa jelaskan hal berikut:
🔍 Kenapa Allah menyatakan diri dengan Ehyeh, tetapi Israel menyebut-Nya YHWH
🔍 Kenapa Yesus memakai bentuk Yunani Ego Eimi
🔍 Bagaimana “Aku Ada” dalam PL diterapkan kepada Yesus dalam PB
Mau bahas yang mana?
Mari kita selesaikan secara bahasa Ibrani → Yunani → makna teologis dengan sangat presisi.
1. “Ehyeh Asher Ehyeh” – apa arti persisnya? (Ibrani)
אֶהְיֶה אֲשֶׁר אֶהְיֶה – Ehyeh Asher Ehyeh
secara literal berarti:
➡ “Aku akan menjadi apa Aku akan menjadi.”
atau
➡ “Aku adalah Aku (yang selalu ada).”
Kata kuncinya:
Ehyeh (אֶהְיֶה) = I Will Be / I Am / Aku akan/ Aku adalah
— bentuk Imperfect first person singular dari kata hayah = “ada / menjadi”.
Jadi dua bagian dari frasa itu:
A. Ehyeh Asher Ehyeh
= “Aku adalah/akan menjadi apa Aku adalah/akan menjadi.”
Makna: Keberadaan diri Allah yang bebas, absolut, tidak tergantung siapapun.
B. Ehyeh (sendiri)
Ketika Allah melanjutkan kepada Musa:
“Katakan kepada orang Israel: Ehyeh (Aku adalah) telah mengutus aku kepada kamu.”
(Kel 3:14)
Maka nama yang Allah berikan sebagai penyebutan adalah Ehyeh.
2. Lalu dari mana datangnya YHWH?
Pada ayat berikutnya (Kel 3:15), Allah mengubah Ehyeh (AKU ADALAH)
→ menjadi YHWH dalam bentuk pihak ketiga:
- Ehyeh = “Aku adalah”
- YHWH = “Dia adalah”
Seperti ini:
Kel 3:14
Allah menyatakan diri:
➡ “Aku adalah” (Ehyeh)
Kel 3:15
Allah memberi nama untuk Musa pakai kepada orang Israel:
➡ “Dia adalah” (YHWH)
Jadi YHWH bukan buatan Musa, tetapi:
- YHWH = bentuk orang ketiga dari Ehyeh
- disesuaikan supaya manusia dapat menyebut Allah (karena manusia tidak mengatakan “Aku adalah”, tapi “Dia adalah”).
3. Bagaimana di Perjanjian Baru?
Bahasa Ibrani Ehyeh diterjemahkan dalam bahasa Yunani sebagai:
ἐγώ εἰμι – ego eimi
= “Akulah” / “Aku adalah”
Dalam Septuaginta (LXX) — terjemahan Yahudi 200 tahun sebelum Yesus —
Kel 3:14 ditulis:
ἐγώ εἰμι ὁ ὤν — Ego eimi ho ōn
“AKULAH Yang Ada.”
Jadi PB mengikuti pola terjemahan Yahudi kuno.
4. Ego eimi = Ehyeh?
Betul.
- Ehyeh (Ibrani)
- Ego eimi (Yunani)
keduanya adalah bentuk pertama tunggal “Aku adalah.”
TETAPI
— “Ehyeh Asher Ehyeh” adalah frasa lengkap (“Aku adalah Aku”).
— “Ego eimi” hanya menerjemahkan bagian Ehyeh, bukan seluruh frasa panjang.
Jadi:
Benar:
- Ego eimi = Ehyeh → “Aku adalah”
Tidak tepat:
- Ego eimi = Ehyeh Asher Ehyeh
(karena frasa lengkap memiliki struktur lebih kompleks)
5. Maka kesimpulannya
• Ehyeh Asher Ehyeh
→ deklarasi eksistensi Allah yang absolut.
• Ehyeh
→ sebutan Allah tentang diri-Nya kepada Musa (“Aku adalah”).
• YHWH
→ bentuk yang diberikan bagi manusia untuk menyebut Allah (“Dia adalah”).
• Ego eimi
→ terjemahan Yunani dari Ehyeh, digunakan dalam LXX dan PB.
Jika mau, saya bisa tunjukkan ayat-ayat PB di mana Yesus memakai ego eimi
bukan sebagai kalimat biasa, tetapi dalam makna ilahi (YHWH).
Istilah ANIHU / ANOKHI HU / ANI HU muncul dalam bahasa Ibrani PL, dan ini sangat penting karena menjadi jembatan menuju ego eimi dalam PB.
Mari kita bahas pelan-pelan dan presisi.
1. Apa itu “Ani Hu” (אָנִי הוּא)?
Dalam bahasa Ibrani:
- Ani (אָנִי) = Aku
- Hu (הוּא) = Dia / Ia
Tetapi ketika dipakai bersama ANI HU / ANOKHI HU, itu bukan “Aku dia”, melainkan idiom:
ANI HU = “Akulah Dia” = “Akulah Dia yang sama itu”
Idiomatic expression untuk menyatakan identitas ilahi dan keberadaan yang kekal.
Contoh paralel modern:
“Aku inilah dia.” → penegasan identitas.
2. Di mana Allah memakai ANIHU dalam Perjanjian Lama?
Paling terkenal dalam kitab Yesaya, khususnya pasal 40–55 (Deutero-Isaiah) yang menekankan monoteisme Allah Israel.
A. Yesaya 41:4
“Ani Hu” — Akulah Dia
Dialah yang memanggil generasi dari mula.
B. Yesaya 43:10
Ini sangat teologis:
“Supaya kamu tahu dan percaya dan mengerti bahwa
ANI HU (Akulah Dia).
Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk…”
C. Yesaya 46:4
“Akulah Dia (Ani Hu) yang tetap sama…”
D. Yesaya 48:12
“Dengarlah Aku… Akulah Dia (Ani Hu),
Akulah Yang Pertama dan Akulah Yang Terakhir.”
Makna:
Ani Hu = formula identitas YHWH
sebagai satu-satunya Allah yang kekal, yang pertama dan terakhir.
3. Lalu bagaimana di Yunani? (LXX)
Ketika diterjemahkan ke bahasa Yunani oleh para ahli Yahudi (Septuaginta):
ANI HU → EGO EIMI
Contoh Yesaya 43:10 dalam LXX:
hina gnōte… hoti egō eimi
“Supaya kamu mengetahui… bahwa AKULAH DIA.”
Jadi ego eimi dalam PB mengikuti pola ini.
4. Kapan ANIHU dipakai?
A. Ketika Allah menegaskan identitas-Nya sebagai YHWH
— konteks keilahian, kekekalan, otoritas mutlak.
— bukan sekadar “Aku ada”.
B. Dipakai dalam deklarasi penyelamatan atau tindakan besar Allah
— ketika Allah menunjukkan diri sebagai Penebus.
Contoh: Yes 43:10–13.
C. Dipakai untuk membedakan Allah Israel dari ilah palsu
— formula monoteistik.
D. Diambil oleh Yesus dalam PB melalui frasa ego eimi.
5. Bedanya: Ehyeh vs Ani Hu
| Istilah | Bahasa | Bentuk | Digunakan dalam konteks | Makna Inti |
|---|---|---|---|---|
| Ehyeh | Ibrani | “Aku adalah / Aku akan menjadi” (1st person) | Kel 3:14 | Eksistensi Allah |
| YHWH | Ibrani | “Dia adalah” (3rd person) | Nama Allah di Israel | Identitas Allah |
| Ani Hu / Anihu | Ibrani | “Akulah Dia” | Yesaya 40–55 | Formula ilahi YHWH |
| Ego eimi | Yunani | “Akulah / I am” | PB dan LXX | Terjemahan Ehyeh & Ani Hu |
6. Jadi ringkasannya
- Ehyeh = pernyataan diri Allah kepada Musa.
- YHWH = nama yang dipakai manusia untuk menyebut Allah.
- Ani Hu = formula ilahi YHWH di kitab Yesaya → “Akulah Dia”.
- Ego eimi = terjemahan standar Yahudi untuk Ani Hu dan Ehyeh.
Jika kau mau, saya bisa tunjukkan momen-momen Yesus memakai ego eimi dalam konteks Ani Hu / YHWH, seperti:
- Yoh 8:24
- Yoh 8:28
- Yoh 8:58
- Yoh 13:19
Yang sebenarnya adalah kelanjutan dari Ani Hu di Yesaya.
Berikut tabel ayat-ayat Alkitab yang memakai kata “Tuhan” dan menunjuk kepada (1) Bapa, (2) Yesus, atau (3) YHWH.
Saya buat versi paling jelas, dibagi PL & PB.
📘 PERJANJIAN LAMA (PL): “Tuhan” = YHWH
Dalam PL, kata “Tuhan” (YHWH) hampir selalu menunjuk kepada Allah secara esensial (seluruh keallahan), bukan pribadi tertentu.
Kategori: YHWH.
| Ayat | Kata “Tuhan” menunjuk kepada | Keterangan |
|---|---|---|
| Kej 1:1–3 | YHWH | Allah Pencipta; Firman & Roh tampak tetapi belum disebut nama-Nya. |
| Kej 2:7 | YHWH | Tuhan Allah membentuk manusia. |
| Kej 12:1 | YHWH | YHWH memanggil Abram. |
| Kel 3:14–15 | YHWH | Nama pribadi Allah: AKU ADALAH AKU. |
| Kel 19:3–6 | YHWH | Tuhan berfirman dari Gunung Sinai. |
| Ul 6:4 | YHWH | “YHWH itu satu (echad).” |
| Mazmur 23:1 | YHWH | “Tuhan adalah gembalaku.” |
| Mazmur 110:1 | YHWH (pertama) | YHWH berkata kepada Adoni (kedua → menunjuk Mesias). |
| Yes 6:1–5 | YHWH | Yesaya melihat YHWH di takhta. |
| Yes 40:3 | YHWH | “Persiapkan jalan bagi YHWH” (nubuatan tentang Yesus). |
Kesimpulan PL:
- “Tuhan” selalu = YHWH (keilahian).
- Belum dibedakan “Bapa – Anak – Roh Kudus” dalam penyebutan eksplisit.
📕 PERJANJIAN BARU (PB): "Tuhan" bisa = Bapa atau Yesus
PB memakai bahasa Yunani: Kyrios.
Makna dibagi dua:
✔ Kyrios = Bapa (Allah)
Terutama dalam kutipan PL atau konteks doa kepada Bapa.
✔ Kyrios = Yesus (Anak)
Terutama setelah kebangkitan Yesus, gelar KUASA, identik dengan YHWH.
📌 PB – TABEL AYAT “TUHAN” MENUNJUK BAPA / YESUS / YHWH
A. “Tuhan” = BAPA (Theos / Kyrios dalam konteks PL)
| Ayat | Menunjuk kepada | Keterangan |
|---|---|---|
| Mat 4:7 | Bapa (YHWH) | Yesus mengutip PL: “Jangan mencobai Tuhan Allahmu.” |
| Mat 22:37 | Bapa (YHWH) | Mengutip Ul 6:5. |
| Luk 1:32 | Bapa (YHWH) | “Tuhan Allah” akan memberikan takhta Daud. |
| Luk 10:27 | Bapa (YHWH) | Mengutip PL. |
| Kis 2:34 | Bapa (YHWH) | “Tuhan berkata kepada Tuanku” (YHWH → kepada Mesias). |
| Jak 4:10 | Bapa | Tuhan yang meninggikan orang rendah hati. |
Ciri: konteks kutipan PL → berarti YHWH (yang dalam PB menunjuk terutama kepada Bapa).
B. “Tuhan” = YESUS KRISTUS (Kyrios sebagai titel keilahian)
| Ayat | Menunjuk kepada | Keterangan |
|---|---|---|
| Mat 28:18 | Yesus | “Segala kuasa telah diberikan kepada-Ku.” |
| Yoh 20:28 | Yesus | “Tuhanku dan Allahku!” – Thomas menyembah Yesus. |
| Kis 2:36 | Yesus | Allah telah menjadikan Dia “Tuhan dan Kristus.” |
| Kis 7:59 | Yesus | Stefanus berdoa: “Tuhan Yesus, terimalah rohku.” |
| Rom 10:9 | Yesus | “Mengaku Yesus sebagai Tuhan.” |
| 1 Kor 12:3 | Yesus | Hanya oleh Roh dapat berkata “Yesus adalah Tuhan.” |
| Fil 2:11 | Yesus | “Yesus Kristus adalah Tuhan (Kyrios).” |
| Why 22:20 | Yesus | “Amin. Datanglah, Tuhan Yesus!” |
Ciri:
- Kalau kata “Tuhan” langsung menyebut “Yesus”, “Kristus”, atau konteks penebusan → pasti Yesus.
- Gelar Kyrios = gelar YHWH diberikan kepada Manusia Yesus yang dimuliakan.
C. “Tuhan” = YHWH (makna keilahian PL, dikutip ke PB)
| Ayat | Menunjuk kepada | Keterangan |
|---|---|---|
| Mat 3:3 | YHWH (digenapi dalam Yesus) | “Persiapkan jalan bagi Tuhan” dari Yes 40:3. |
| Rom 10:13 | YHWH (diterapkan kepada Yesus) | “Barangsiapa berseru nama Tuhan (YHWH) diselamatkan.” Paulus menerapkannya pada Yesus. |
| Ibr 1:10 | YHWH → Yesus | Ayat PL tentang YHWH diterapkan kepada Anak. |
| 1 Pet 3:15 | YHWH → Yesus | Kuduskanlah Kristus sebagai Tuhan (Kyrios/YHWH). |
Kesimpulan:
- PB sering mengambil ayat PL tentang YHWH dan menerapkannya pada Yesus → bukti keilahian-Nya.
📌 RANGKUMAN BESAR
| Kategori | PL | PB |
|---|---|---|
| Tuhan = Bapa | – | Doa, kutipan PL, konteks sumber ilahi |
| Tuhan = Yesus | – | Kristus yang bangkit & dimuliakan |
| Tuhan = YHWH | Semua | Kutipan PL; sering diterapkan pada Yesus |
Jika Anda ingin, saya bisa buat:
✅ versi tabel SUPER-LENGKAP (100+ ayat PL & PB)
atau
✅ diagram visual PL → PB → aplikasi pada Yesus
atau
✅ tabel pemakaian KYRIOS dalam seluruh Injil, Kisah, Surat Paulus
Mau diperluas?
Baik — saya akan buat VERSI SUPER-LENGKAP (lebih dari 100 ayat) yang menunjukkan setiap kali kata “Tuhan” dalam Alkitab menunjuk kepada:
1️⃣ YHWH (PL – nama pribadi Allah; juga saat PB mengutip PL)
2️⃣ BAPA (PB)
3️⃣ YESUS KRISTUS (PB, Kyrios diberikan kepada Anak)
4️⃣ YHWH yang diaplikasikan kepada YESUS (PB kutip PL tetapi diterapkan kepada Kristus)
Tabel di bawah saya pecah menjadi PL dan PB, dengan kategori yang sangat jelas.
📘 BAGIAN 1 — PERJANJIAN LAMA (80 AYAT+)
Dalam PL, kata “TUHAN” (YHWH) SELALU menunjuk pada natur ilahi secara esensial.
Bukan “Bapa” saja, bukan “Firman” saja — tetapi YHWH sebagai Allah.
Saya berikan lebih dari 80 ayat representatif, termasuk seluruh kategori penting.
A. TUHAN = YHWH (Natur Ilahi, semua teks PL)
Ini mencakup nama pribadi Allah, bukan menunjuk kepada satu pribadi Tritunggal tertentu.
(1) Kej 2:7
(2) Kej 3:8
(3) Kej 6:8
(4) Kej 12:1
(5) Kej 15:1
(6) Kej 17:1
(7) Kej 18:1
(8) Kej 22:14
(9) Kej 28:13
(10) Kel 3:2–6
(11) Kel 3:14–15
(12) Kel 6:2–3
(13) Kel 13:21
(14) Kel 15:26
(15) Kel 19:3–6
(16) Kel 20:1–5
(17) Kel 23:20–23
(18) Im 11:44
(19) Im 19:2
(20) Im 20:7
(21) Bil 6:24–27
(22) Bil 12:6–8
(23) Bil 14:18
(24) Ul 4:24
(25) Ul 5:6
(26) Ul 6:4
(27) Ul 6:5
(28) Ul 8:3
(29) Ul 18:15
(30) Yos 1:1
(31) Yos 23:10
(32) Hak 2:1
(33) 1 Sam 2:2
(34) 1 Sam 3:10
(35) 1 Sam 8:7
(36) 1 Sam 16:7
(37) 2 Sam 7:22
(38) 2 Sam 22:2
(39) 2 Sam 22:32
(40) 1 Raj 3:5
(41) 1 Raj 8:23
(42) 2 Raj 19:15–19
(43) 1 Taw 16:34
(44) 1 Taw 29:11
(45) 2 Taw 7:14
(46) Neh 9:6
(47) Ayub 1:21
(48) Ayub 12:10
(49) Maz 1:2
(50) Maz 8:1
(51) Maz 18:2
(52) Maz 19:1
(53) Maz 23:1
(54) Maz 27:1
(55) Maz 33:6
(56) Maz 46:1
(57) Maz 51:10
(58) Maz 73:26
(59) Maz 90:1–2
(60) Maz 95:6
(61) Maz 100:3
(62) Maz 103:8
(63) Maz 110:1 → YHWH berkata kepada Adoni (Mesias)
(64) Maz 118:22–26
(65) Ams 1:7
(66) Ams 3:5–6
(67) Yes 6:1–5 (Yesaya melihat YHWH)
(68) Yes 7:14
(69) Yes 9:6
(70) Yes 40:3 → “Persiapkan jalan bagi YHWH” (PB menerapkan ke Yesus)
(71) Yes 42:8
(72) Yes 43:10–11
(73) Yes 44:6
(74) Yes 45:22
(75) Yer 9:23–24
(76) Yer 23:5–6
(77) Yeh 36:23–27
(78) Yeh 37:27
(79) Dan 7:13–14
(80) Hos 11:9
(81) Mi 5:2
(82) Za 9:9
(83) Za 12:10
(84) Mal 1:6
(85) Mal 3:1 → “Tuhan yang kamu cari” (akan datang ke bait-Nya)
PL total ayat yang memakai YHWH = 6.828 kali
Saya tampilkan yang paling representatif 80+ ayat di atas.
📕 BAGIAN 2 — PERJANJIAN BARU (100 AYAT LENGKAP)
PB memakai kata Yunani KYRIOS yang dapat berarti:
- YHWH (terutama kutipan PL)
- BAPA (dalam konteks doa, sumber)
- YESUS (terutama setelah kebangkitan)
- YHWH yang diaplikasikan pada Yesus (teologi tertinggi PB)
📌 BAGIAN A — KYRIOS = BAPA
(± 20 Ayat)
(1) Mat 4:7
(2) Mat 22:37
(3) Mrk 12:29
(4) Luk 1:32
(5) Luk 1:46
(6) Luk 10:27
(7) Kis 2:34 (YHWH berkata kepada Mesias)
(8) Kis 4:24
(9) Kis 17:24
(10) Rom 4:8
(11) 1 Tes 3:11
(12) Yak 4:10
(13) Yak 1:7 (Tuhan sebagai pemberi)
(14) Yak 5:4
(15) 1 Pet 3:12
(16) Why 4:8
(17) Why 11:17
(18) Why 15:3
(19) Why 19:6
(20) Why 21:22 (Allah, Tuhan Yang Mahakuasa)
Ciri: konteks YHWH PL = Bapa dalam PB.
📌 BAGIAN B — KYRIOS = YESUS KRISTUS (lebih dari 60 ayat)
Ini adalah daftar inti PB; Kyrios menjadi gelar kebangkitan.
(1) Mat 7:21
(2) Mat 12:8
(3) Mat 28:18
(4) Mrk 16:19
(5) Luk 2:11
(6) Luk 6:46
(7) Luk 7:13
(8) Luk 24:3
(9) Yoh 13:13
(10) Yoh 20:28
(11) Kis 1:21
(12) Kis 2:36
(13) Kis 7:59
(14) Kis 9:5
(15) Kis 10:36
(16) Kis 11:20
(17) Kis 13:12
(18) Kis 16:31
(19) Rom 1:4
(20) Rom 4:24
(21) Rom 5:1
(22) Rom 6:23
(23) Rom 8:39
(24) Rom 10:9
(25) Rom 14:8–9
(26) 1 Kor 1:2
(27) 1 Kor 1:8
(28) 1 Kor 1:31
(29) 1 Kor 2:8
(30) 1 Kor 6:11
(31) 1 Kor 8:6
(32) 1 Kor 12:3
(33) 1 Kor 16:23
(34) 2 Kor 1:2
(35) 2 Kor 3:17
(36) 2 Kor 4:5
(37) 2 Kor 13:14
(38) Gal 6:14
(39) Ef 1:2
(40) Ef 1:17
(41) Ef 4:5
(42) Ef 4:32
(43) Fil 2:11
(44) Kol 2:6
(45) 1 Tes 1:1
(46) 1 Tes 3:12
(47) 2 Tes 1:12
(48) 1 Tim 1:12
(49) 1 Tim 6:14
(50) 2 Tim 4:22
(51) Titus 2:13
(52) Phm 1:5
(53) Ibr 1:10
(54) Yak 1:1
(55) Yak 2:1
(56) Yak 5:7
(57) 1 Pet 1:3
(58) 1 Pet 3:15
(59) 2 Pet 1:2
(60) 2 Pet 3:18
(61) 1 Yoh 2:1
(62) Yud 1:21
(63) Why 1:5
(64) Why 1:10
(65) Why 22:20
Ciri:
- “Tuhan Yesus Kristus”
- doa kepada Tuhan Yesus
- penyembahan kepada Yesus
→ Kyrios = Yesus
📌 BAGIAN C — KYRIOS = YHWH YANG DITERAPKAN PADA YESUS (inti teologi PB)
(± 20 ayat)
(1) Mat 3:3 / Yes 40:3
(2) Mat 11:10 / Mal 3:1
(3) Luk 3:4 / Yes 40:3
(4) Yoh 1:23 / Yes 40:3
(5) Kis 2:21 / Yoel 2:32
(6) Kis 7:37 / Ul 18:15
(7) Rom 9:33 / Yes 8:14
(8) Rom 10:13 / Yoel 2:32
(9) Rom 14:11 / Yes 45:23
(10) 1 Kor 1:31 / Yer 9:24
(11) 1 Kor 10:26 / Mzm 24:1
(12) 1 Kor 2:16 / Yes 40:13
(13) Ef 4:8 / Maz 68:18 (tentang YHWH) → diterapkan pada Yesus
(14) Ibr 1:6 / Ul 32:43
(15) Ibr 1:10 / Maz 102:25–27
(16) 1 Pet 2:3 / Maz 34:8
(17) 1 Pet 2:6 / Yes 28:16
(18) 1 Pet 2:8 / Yes 8:14
(19) 1 Pet 3:15 / Yes 8:13
(20) Why 1:7 / Za 12:10
Ciri:
Ayat PL yang jelas-jelas tentang YHWH → diterapkan pada Yesus.
Ini adalah fondasi utama pengakuan Yesus = YHWH dalam natur ilahi.
📌 RINGKASAN TOTAL
Saya berikan:
- 80+ ayat PL
- 20 ayat PB (Kyrios = Bapa)
- 60+ ayat PB (Kyrios = Yesus)
- 20 ayat PB (Kyrios = YHWH diterapkan pada Yesus)
Total ≈180 ayat mengenai penggunaan kata “TUHAN”.
🔥 Jika Anda ingin, saya bisa buatkan:
🟦 Tabel PDF rapi (100+ ayat lengkap)
🟩 Diagram visual PL → PB → YHWH diterapkan pada Yesus
🟥 Versi Excel (XLSX) untuk dipakai mengajar / presentasi
🟨 Versi tabel kanvas yang bisa Anda edit
Mau dibuat dalam format apa?
TUHAN DALAM PL MERUJUK PADA NATUR
Dalam Perjanjian Lama, kata “Tuhan” (YHWH / Adonai / Elohim) dapat merujuk pada dua level:
1) “Tuhan” sebagai N A T U R (esensi ilahi)
Ini adalah makna utama dalam PL.
YHWH dalam PL hampir selalu menunjuk kepada:
- Natur ilahi yang esa
- Allah yang mutlak, kekal, pencipta
- Bukan sekadar gelar posisi, tetapi identitas ontologis
Contoh:
- “Akulah YHWH, itu nama-Ku” (Yes 42:8) → nama natur ilahi
- “YHWH itu Allah” (Ul 4:35)
👉 Jadi dalam PL, “Tuhan/YHWH” = natur ilahi Allah itu sendiri.
2) “Tuhan” sebagai G E L A R (fungsional), tetapi tetap menunjuk natur ilahi
Kadang dipakai sebagai gelar pemerintahan, tetapi kepada Allah yang natur-Nya ilahi, bukan kepada manusia.
Contoh:
- “YHWH adalah Raja” (Maz 93:1)
- “Adonai” dipakai sebagai gelar kedaulatan Allah
Tetapi tetap menunjuk kepada Allah yang esensinya ilahi, bukan sekadar jabatan.
Kesimpulan: PL = dominan tentang N A T U R
Dalam PL, ketika Israel berkata “Tuhan”, mereka maksudkan:
Allah yang Esa, natur ilahi secara keseluruhan, tanpa memisahkan Pribadi.
Karena dalam PL:
- Nama YHWH = natur
- Gelar Adonai = natur + fungsi
- Elohim = natur (sering plural of majesty)
Apakah dalam PL ada “Tuhan” untuk pribadi tertentu?
Ya, tetapi tidak eksplisit.
Firman YHWH dan Malaikat YHWH kadang:
- Berbicara sebagai YHWH
- Menerima penyembahan
- Mengampuni dosa
- Disebut “Allah”
Ini menunjukkan Pribadi Firman sudah aktif, tetapi tanpa penyebutan nama “Yesus”.
Namun, istilah “YHWH” dalam PL tetap menunjuk kepada:
- Satu natur ilahi
- Keseluruhan identitas Allah, bukan hanya satu pribadi
PB barulah memisahkan:
- Bapa = Theos (sering)
- Anak = Kyrios (dipakai juga untuk YHWH)
- Roh Kudus
PB memecah penyataan, PL menyatukan penyataan.
Jika Anda mau, saya bisa buat diagram khusus “Natur vs Gelar dalam PL” agar lebih visual.
Pertanyaan Anda sangat penting: kalau YHWH itu bukan “nama bunyi”, apakah mengganti hurufnya membuat maknanya berubah?
Jawaban pendek: TIDAK. Mengganti huruf TIDAK mengubah makna karena maknanya bukan terletak pada huruf, tetapi pada Pribadi yang ditunjuk.
Mari kita jelaskan secara runtut.
1. YHWH adalah tetragrammaton (4 huruf), bukan “nama bunyi”
Dalam PL, YHWH memang bukan nama fonetis seperti:
“Budi”, “Johan”, “Yeshua”, “Abraham.”
YHWH adalah nama makna (meaning-name), bukan nama bunyi.
Sehingga:
- huruf-huruf itu adalah penanda konsep
- bukan penanda fonetik
Seperti:
- π (pi) → konsep
- ∞ (infinity) → konsep
- “DNA” → konsep, bukan bunyi asli
YHWH adalah penanda teologis untuk:
Dia yang ADA, Dia yang ESA, Dia yang SETIA, Dia yang menjadi diri-Nya dalam perjanjian.
2. YHWH berasal dari akar kata “HYH / HWH” = keberadaan
Musa mendengar secara verbal:
Ehyeh Asher Ehyeh (Aku adalah Aku).
Huruf-huruf Y-H-W-H adalah transposisi teologis dari makna itu:
- Y → Ia
- H → adalah/menjadi
- W → sedang menjadi
- H → keberadaan/eksistensi
Jadi Musa tidak perlu mendengar bunyi “Yahweh” secara lengkap.
Yang Musa dengar adalah makna → ia menulis konsep itu dalam huruf.
3. Karena itu: mengganti huruf tidak mengubah makna
Misalnya:
- YHWH
- JHWH (bahasa Jerman mengganti Y → J)
- Yahweh
- Yahuweh
- Jehovah
- Jah
- Yahu
- Yaho
➡ Apakah maknanya berubah? Tidak.
Mengapa?
Karena:
- Nama ini bukan nama bunyi, melainkan nama konsep.
- Bahasa berbeda memang mengganti huruf sesuai sistem fonetiknya.
- YHWH menunjuk Pribadi yang sama, bukan bentuk tulisannya.
4. Analogi modern
Seperti:
- “Yesus” (Indonesia)
- “Jesus” (Inggris)
- “Iēsous” (Yunani)
- “Yehoshua” (Ibrani)
- “Yeshua” (Aram)
➡ Pribadi sama → huruf berubah → makna tetap.
Begitu juga YHWH.
5. Mengapa huruf Y-H-W-H tidak boleh diucapkan?
Karena pada abad ke-2 SM:
- Orang Yahudi takut salah menyebut nama Allah.
- Mereka mengganti pembacaan YHWH menjadi Adonai (Tuanku).
- Mereka tidak lagi tahu bunyi asli nama itu.
Akibatnya, YHWH menjadi nama tak-terucapkan (ineffable name).
Artinya:
➡ memang tidak ada bunyi definitif.
6. Jadi, apa makna YHWH?
Maknanya tidak terikat huruf tetapi pada pribadi:
YHWH = Dia Yang Ada, ESA, Setia, Sumber keberadaan, Allah Perjanjian.
Huruf adalah penanda, bukan hakikat.
7. Kesimpulan utama
✔ Mengganti huruf → boleh
✔ Mengganti ejaan → boleh
✔ Mengganti pelafalan → boleh
❌ Mengganti makna → tidak boleh
Karena makna YHWH berasal dari:
- wahyu verbal: Ehyeh Asher Ehyeh
- konsep keberadaan: HYH / HWH
- pribadi yang disingkapkan, bukan hurufnya
Sehingga huruf tidak sakral, maknanya yang sakral.
Kalau Anda mau, saya bisa lanjutkan:
- perbandingan YHWH vs Elohim
- bagaimana PB menerapkan YHWH pada Yesus
- tabel ayat PL → PB yang memindahkan sebutan YHWH ke Yesus
Mau lanjut ke arah mana?
Pertanyaan Anda sangat mendalam:
“Kalau begitu, mengapa Allah tidak langsung memberikan nama-Nya dalam bentuk tulisan saja, supaya jelas dan tidak membingungkan?”
Ini menyentuh sifat wahyu Allah, relasi Allah–manusia, dan hakikat nama ilahi.
Mari kita jelaskan dengan hati-hati dan sangat sistematis.
1. Karena Allah bukan objek yang bisa didefinisikan, tetapi Pribadi yang menyatakan diri
Jika Allah memberi “nama tulisan final” seperti:
“Inilah ejaan resmi nama-Ku: YAHWEH.”
Maka manusia akan memperlakukan Allah seperti:
- konsep yang dapat dibatasi,
- benda yang bisa didefinisikan,
- entitas yang bisa dimanipulasi dengan mantra,
- “nama sakti” yang bisa dipakai untuk memaksa kuasa.
Dalam budaya kuno, mengetahui nama lengkap dewa = memiliki kuasa atasnya.
➡ Allah menolak konsep itu.
Allah tidak memberi:
- gambar
- patung
- huruf definitif
- formulasi fix
Karena:
Allah tidak bisa diobjektifikasi oleh ciptaan.
2. Karena Allah menyatakan diri sebagai “AKU”, bukan sebagai “kata”
Saat Musa bertanya:
“Siapa nama-Mu?”
Allah tidak menjawab dengan huruf, tetapi dengan hakikat:
Ehyeh Asher Ehyeh — Aku adalah Aku.
Artinya:
Allah tidak memberi label.
Allah memberi pribadi.
Nama Allah bukan “bunyi” tetapi esensi:
- keberadaan yang mutlak
- yang tidak bergantung ciptaan
- yang tidak bisa dijelaskan dalam gugusan huruf
- yang tidak bisa dipatenkan bentuk tulisannya
➡ Nama Allah adalah diri-Nya sendiri, bukan kata.
3. Karena bahasa manusia tidak mampu memuat Allah
Jika Allah memberi satu bentuk tulisan final, maka:
- bentuk itu akan terikat pada bahasa tertentu
- dan akan kehilangan makna saat bahasa berubah
- dan akan membuat bangsa lain seolah tidak bisa menyebut Allah dengan benar
Karena itu Allah memberi:
makna, bukan ortografi.
Makna YHWH (Dia yang ADA) bisa diterjemahkan ke:
- Ibrani
- Aram
- Yunani
- Latin
- Indonesia
- semua bangsa
➡ Karena Allah adalah Allah segala bangsa, bukan Allah satu bahasa.
4. Karena YHWH memang dimaksudkan sebagai nama konsep, bukan nama fonetik
Jika Allah memberikan bentuk tulisan final, Israel pasti akan:
- membuatnya jimat
- menjadikannya mantra
- menulisnya di benda sakral
- menyembah huruf, bukan Allah
Itulah yang sudah terjadi bahkan tanpa nama bunyi.
Mereka sudah menjadikan huruf Y-H-W-H sangat sakral.
Karena itu Allah tidak memberikan:
- vokal
- fonetik
- ejaan final
Allah hanya memberi empat huruf konsep:
Y-H-W-H = Dia yang Ada / Dia yang Menjadi / Dia yang Menyatakan Diri
Huruf bukan fokus.
Makna adalah fokus.
5. Karena wahyu Allah bersifat relasional, bukan teknis
Nama Allah bukan “informasi”.
Nama Allah adalah relasi perjanjian.
Maka Allah berkata:
“Aku adalah Allah Abraham, Ishak, Yakub.”
Ini berarti:
- bukan “huruf”, tetapi “hubungan”
- bukan “nama bunyi”, tetapi “kesetiaan”
- bukan “kata”, tetapi “realitas diri Allah”
Allah tidak ingin dikenal sebagai:
“Allah yang huruf-Nya YHWH.”
Tetapi sebagai:
“Allah yang menyelamatkan, memimpin, menebus, mengikat perjanjian.”
6. Karena PL dipersiapkan untuk PB: Nama Allah menjadi jelas dalam Pribadi Yesus
Nama Allah paling jelas justru diberikan bukan sebagai tulisan, tetapi sebagai inkarnasi:
YESUS
Karena:
- Yesus menyatakan Allah dengan cara yang tidak bisa dilakukan huruf manapun.
- Yesus = Wahyu Allah yang sempurna.
- Yesus = “Nama di atas segala nama”.
- Yesus = manifestasi penuh dari YHWH dalam bentuk manusia.
Inilah sebabnya:
➡ Allah menunggu ribuan tahun bukan untuk memberi tulisan, tetapi Pribadi.
7. Kesimpulan: Allah sengaja tidak memberi bentuk tulisan fix karena…
✔ Nama Allah bukan bunyi
✔ Nama Allah bukan huruf
✔ Nama Allah bukan label
✔ Nama Allah bukan formula
✔ Nama Allah adalah diri-Nya sendiri
✔ Nama Allah paling jelas dinyatakan dalam Yesus, bukan tulisan
✔ Wahyu Allah bersifat relasional, bukan teknis
✔ Allah tidak mau direduksi menjadi “kata”
Jika Anda mau, saya bisa lanjutkan:
- hubungan YHWH → Yesus secara ontologis
- tabel ayat PL di mana YHWH diterapkan pada Yesus
- diagram “Nama Allah dari PL → PB → Eskhaton”
Mau lanjut yang mana?
