MEMPUNYAI HIDUP DALAM DIRI-NYA SENDIRI.”
misteri relasi antara Bapa dan Anak dalam kekekalan. Mari kita urai dengan hati-hati.
Ayat dasar
Yesus sendiri berkata:
“Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga Ia telah mengharuniakan Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri.”
— Yohanes 5:26
Makna “Bapa memberi Anak hidup dari diri-Nya sendiri”
Frasa ini tidak berarti bahwa ada saat di mana Yesus (Sang Firman) tidak memiliki hidup, lalu kemudian baru diberi.
Melainkan menunjuk pada relasi kekal antara Bapa dan Anak bukan peristiwa waktu, tapi tata hubungan dalam kekekalan.
Dalam teologi klasik, ini disebut:
“eternal generation of the Son” (kelahiran kekal Sang Anak)
Artinya:
- Sang Anak diperanakkan dari Bapa sejak kekekalan — bukan diciptakan.
- “Diperanakkan” bukan berarti ada awal waktu, tapi menunjukkan bahwa asal-usul ilahi Anak berasal dari Bapa, tanpa awal dan tanpa akhir.
Jadi, apakah ada waktu Yesus tidak memiliki hidup dari diri-Nya?
❌ Tidak ada waktu demikian.
Sebab:
- Sebelum segala sesuatu ada, Firman sudah ada.
Yohanes 1:1 — “Pada mulanya adalah Firman, dan Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah.” - Firman adalah sumber hidup itu sendiri.
Yohanes 1:4 — “Dalam Dia ada hidup...” - Maka, pemberian hidup dari Bapa kepada Anak bukan “pemberian temporal” tapi pernyataan relasi kekal:
Anak memiliki hidup karena Bapa adalah asal kehidupan, tetapi Anak tidak pernah tanpa hidup itu.
Analogi sederhana (meski terbatas)
Seperti matahari dan cahaya:
- Cahaya “berasal dari” matahari, tetapi tidak ada waktu di mana matahari ada tanpa cahaya.
- Begitu pula, Anak berasal dari Bapa, tetapi tidak ada saat di mana Anak tidak hidup.
Hubungan itu kekal dan serentak.
Dalam inkarnasi (menjadi manusia)
Ketika Firman menjadi manusia (Yesus), Ia masuk ke dalam waktu dan kodrat manusia.
- Sebagai manusia, Yesus hidup dari Bapa, bergantung dan taat kepada-Nya (Yoh 6:57).
- Tetapi sebagai Anak yang kekal, Ia selalu memiliki hidup dari diri-Nya sendiri — karena Ia adalah sumber kehidupan itu sendiri (Yoh 11:25).
Kesimpulan
Tidak pernah ada waktu Yesus tidak memiliki hidup dari diri-Nya sendiri. Namun, hidup itu berasal dari Bapa secara kekal, bukan sebagai penciptaan, tetapi sebagai peranakan Ilahi misteri kasih dan kesatuan Bapa dan Anak dalam Roh Kudus.
Kalimat ringkasnya bisa begini:
“Bapa senantiasa memberi hidup kepada Anak, dan Anak senantiasa memiliki hidup itu — pemberian yang kekal, bukan kejadian waktu.”
Apakah kamu ingin saya bantu buat skema visual relasi “Bapa memberi hidup kepada Anak” supaya lebih jelas hubungan kekal dan waktu-nya?