A. YESUS KRISTUS MEMILIKI DUA SIFAT
Yesus Kristus memiliki dua sifat: ilahi dan manusia. Kemanusiaan Yesus berasal dari Maria, ibu-Nya, melalui proses inkarnasi (Yohanes 1:14, Lukas 1:26-38).
Berikut beberapa poin penting:
Aspek Ilahi
1. Yesus adalah Anak Allah (Yohanes 1:1-14).
2. Dia dikirim oleh Allah Bapa untuk menebus dosa manusia (Yohanes 3:16).
3. Yesus memiliki sifat ilahi sebelum menjadi manusia (Mikha 5:2).
Aspek Manusia
1. Yesus dilahirkan dari Maria melalui Roh Kudus (Lukas 1:26-38).
2. Dia memiliki tubuh manusia yang dapat mengalami penderitaan dan kematian
(Ibrani 2:14-18).
3. Yesus hidup sebagai manusia, menjalani kehidupan di bumi (Lukas 2:52).
Inkarnasi
1. Yesus menjadi manusia tanpa kehilangan sifat ilahi-Nya.
2. Inkarnasi memungkinkan Yesus menjadi korban pengganti dosa manusia.
3. Kemanusiaan Yesus memungkinkan Dia memahami dan mengalami penderitaan manusia.
Ayat-ayat Alkitab
1. Yohanes 1:1-14
2. Lukas 1:26-38
3. Mikha 5:2
4. Ibrani 2:14-18
5. 1 Korintus 15:3-4
B. KEILAHIAN DAN KEMANUSIAAN YESUS
Kemanusiaan dan keilahian Yesus Kristus tidak bisa dipisahkan. Ini dikenal sebagai doktrin "Hypostatic Union" atau "Persatuan Hipostatik".
Doktrin Persatuan Hipostatik
1. Yesus memiliki dua sifat: ilahi dan manusia.
2. Kedua sifat ini tidak tercampur atau terpisah.
3. Kemanusiaan Yesus tidak mengurangi keilahian-Nya.
4. Keilahian Yesus tidak menghilangkan kemanusiaan-Nya.
Karakteristik Persatuan Hipostatik
1. Inseparable (tidak terpisahkan): Kemanusiaan dan keilahian Yesus tidak bisa dipisahkan.
2. Inconfusable (tidak tercampur): Kedua sifat tidak tercampur atau berubah.
3. Indivisible (tidak terbagi): Yesus tidak terbagi menjadi dua entitas terpisah.
4. Incommunicable (tidak dapat dipindahkan): Sifat ilahi tidak dapat dipindahkan ke manusia lain.
Konsekuensi Teologis
1. Yesus adalah Allah yang sejati dan manusia yang sejati.
2. Dia memiliki kekuasaan ilahi dan kelemahan manusia.
3. Kematian-Nya di kayu salib memiliki nilai penebusan.
4. Kebangkitan-Nya membuktikan kekuasaan-Nya atas kematian.
Ayat-ayat Alkitab
1. Yohanes 1:1-14
2. Filipi 2:5-11
3. Ibrani 2:14-18
4. 1 Korintus 15:3-4
C. KEMANUSIAAN YESUS HARUS DISEMBAH SEPERTI KEILAHIANNYA
Kemanusiaan Yesus Kristus tidak terpisah dari Keilahian-Nya. Oleh karena itu, kemanusiaan-Nya juga harus disembah sebagai Tuhan. Ini dikenal sebagai doktrin "Komunikasi Atribut" atau "Komunikasi Sifat".
Doktrin ini menyatakan bahwa:
DOKTRIN KOMUNIKASI ATRIBUT
1. Sifat ilahi dan manusia Yesus tidak tercampur, tetapi saling berbagi.
2. Kemanusiaan Yesus memiliki sifat ilahi seperti kekekalan dan kekuasaan.
3. Kemanusiaan Yesus juga memiliki atribut ilahi seperti kemahakuasaan dan kemahahadiran.
ALASAN KEMANUSIAAN YESUS DISEMBAH
1. Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia (Yohanes 1:1-14).
2. Kemanusiaan-Nya tidak mengurangi keilahian-Nya (Filipi 2:5-11).
3. Yesus menerima penyembahan sebagai Tuhan (Yohanes 9:38, Matius 14:33).
4. Kemanusiaan-Nya adalah sarana untuk menghubungi Allah (Ibrani 2:14-18).
AYAT-AYAT ALKITAB
1. Yohanes 1:1-14
2. Filipi 2:5-11
3. Ibrani 2:14-18
4. Matius 14:33
5. Yohanes 9:38
D. KEMANUSIAAN YESUS ADALAH TUHAN
Kemanusiaan Yesus Kristus adalah manifestasi keilahian-Nya. Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia
(Yohanes 1:1-14, Filipi 2:5-11).
Konsep ini dikenal sebagai:
1. Inkarnasi: Allah menjadi manusia.
2. Keilahian-Kitabiah: Yesus memiliki sifat ilahi dan manusia.
3. Persatuan Hipostatik: Kemanusiaan dan keilahian Yesus tidak terpisah.
Kemanusiaan Yesus sebagai Tuhan memiliki beberapa implikasi:
1. Kekuasaan ilahi: Yesus memiliki kekuasaan untuk menebus dosa.
2. Kemahakuasaan: Yesus memiliki kekuasaan atas alam semesta.
3. Kehadiran ilahi: Yesus hadir dalam kehidupan manusia.
4. Penebusan: Yesus mati untuk menebus dosa manusia.
Ayat-ayat Alkitab yang mendukung konsep ini:
Perjanjian Baru
1. Yohanes 1:1-14
2. Filipi 2:5-11
3. Ibrani 2:14-18
4. Matius 14:33
5. Yohanes 9:38
Perjanjian Lama
1. Mikha 5:2
2. Yesaya 9:5
3. Yeremia 23:5-6
E. KEMANUSIAAN YESUS ADALAH MANIFESTASI ALLAH
Kemanusiaan Yesus Kristus adalah manifestasi keilahian-Nya. Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia (Yohanes 1:1-14, Filipi 2:5-11). Konsep ini dikenal sebagai Inkarnasi.
Ciri-ciri kemanusiaan Yesus sebagai Allah:
SIFAT ILAHI
1. Kekuasaan ilahi
(Matius 9:1-8, Markus 1:23-26).
2. Kemahakuasaan (Yohanes 11:25-26).
3. Kehadiran ilahi (Matius 18:20).
4. Kebangkitan dari kematian
(1 Korintus 15:3-4).
SIFAT MANUSIA
1. Kelahiran dari Maria (Lukas 1:26-38).
2. Kematian di kayu salib (Yohanes 19:30).
3. Penderitaan dan kelemahan (Ibrani 2:14-18).
4. Kebutuhan manusia (Lukas 4:1-4).
DOKTRIN TEOLOGIS
1. Inkarnasi: Allah menjadi manusia.
2. Persatuan Hipostatik: Kemanusiaan dan keilahian Yesus tidak terpisah.
3. Trinitas: Yesus bagian dari Allah Tritunggal.
AYAT-AYAT ALKITAB
1. Yohanes 1:1-14
2. Filipi 2:5-11
3. Ibrani 2:14-18
4. Matius 14:33
5. Yohanes 9:38
F. KRISTUS ADALAH SATU PRIBADI YANG MEMILIKI DUA NATUR
Konsep ini dikenal sebagai "Hypostatic Union" atau "Persatuan Hypostatik", yang merupakan doktrin teologi Kristen tentang Yesus Kristus. Doktrin ini menyatakan bahwa Yesus memiliki dua natur (manusia dan ilahi) yang bersatu dalam satu pribadi (hypostasis) tanpa percampuran atau perubahan.
Dua Natur Yesus
1. Manusia (Kemanusiaan): Yesus memiliki natur manusia yang sempurna, termasuk tubuh, jiwa dan roh (Ibrani 2:14-18, Yohanes 1:14).
2. Ilahi (Keilahian): Yesus juga memiliki natur ilahi yang sempurna, sebagai Anak Allah (Yohanes 1:1-14, Matius 3:17).
Satu Pribadi
1. Yesus bukan dua pribadi yang terpisah, melainkan satu pribadi dengan dua natur.
2. Natur manusia dan ilahi Yesus tidak bercampur atau berubah.
3. Yesus memiliki kesadaran dan kehendak yang tunggal.
PREDIKAT
1. Tuhan dan Manusia
(Yohanes 1:1-14, Matius 3:17).
2. Anak Allah dan Anak Manusia
(Yohanes 1:34, Matius 3:17).
3. Juruselamat dan Tuhan
(Lukas 2:11, Yohanes 20:28).
DOKTRIN TEOLOGI
1. Ortodoksi: Menekankan kesatuan dan keutuhan natur manusia dan ilahi Yesus.
2. Monofisitisme: Menyatakan bahwa Yesus memiliki satu natur ilahi-manusia.
3. Nestorianisme: Menyatakan bahwa Yesus memiliki dua pribadi terpisah.
konsep ini memang menimbulkan kesan adanya dua pribadi dalam Yesus Kristus. Namun, teologi Kristen menjelaskan bahwa Yesus memiliki dua natur (manusia dan ilahi) dalam satu pribadi (hypostasis), bukan dua pribadi terpisah.
KONSEP INI DIKENAL SEBAGAI:
1. Hypostatic Union (Persatuan Hipostatik): Yesus memiliki dua natur yang bersatu dalam satu pribadi.
2. Dua-Natur dalam Satu-Pribadi (Dualitas dalam Unitas): Yesus memiliki natur manusia dan ilahi yang tidak tercampur atau terpisah.
Agar lebih mudah dipahami:
ASPEK MANUSIA
1. Tubuh dan jiwa manusia.
2. Mengalami emosi, penderitaan dan kematian.
3. Terbatas waktu dan ruang.
ASPEK ILAHI
1. Natur Allah yang kekal dan mahakuasa.
2. Sumber kehidupan dan kebenaran.
3. Tidak terbatas waktu dan ruang.
SATU PRIBADI
1. Yesus Kristus, Anak Allah.
2. Pribadi yang tunggal dengan dua natur.
3. Tidak ada percampuran atau pemisahan antara kedua natur.
KONSEP INI DIJELASKAN DALAM:
1. Alkitab (Yohanes 1:1-14, Ibrani 2:14-18).
2. Konsili Efesus (431 M).
3. Konsili Kalchedon (451 M).
G. DUALITAS KEHADIRAN KRISTUS
Konsep ini dikenal sebagai "Kehadiran Dual" atau "Dualitas Kehadiran" dalam teologi Kristen. Saat Yesus (Firman) menjadi manusia melalui inkarnasi, Dia tetap memiliki kehadiran sebagai Roh bersama Bapa. Ini menunjukkan bahwa Yesus memiliki dua natur: manusia dan ilahi.
Alkitab Mengajarkan
1. Yohanes 1:1-14 - Firman menjadi manusia, tetapi tetap sebagai Firman yang ilahi.
2. Ibrani 1:1-3 - Allah berbicara melalui Anak-Nya, yang adalah gambaran Allah yang tepat.
3. Yohanes 3:13 - Yesus berada di bumi, tetapi juga berada di surga.
4. Yohanes 14:23-26 - Yesus berjanji mengirim Roh Kudus untuk mendiami orang percaya.
Doktrin Teologi
1. Inkarnasi: Yesus menjadi manusia tanpa kehilangan sifat ilahi-Nya.
2. Dualitas Natur: Yesus memiliki natur manusia dan ilahi secara bersamaan.
3. Kehadiran Dual: Yesus hadir sebagai manusia dan sebagai Roh bersama Bapa.
4. Trinitas: Bapa, Anak (Yesus), dan Roh Kudus adalah satu dalam esensi.
H. FIRMAN INKARNASI SEMPURNA BUKAN SEBAGIAN TAPI UTUH (TUBUH, JIWA DAN ROH)
Konsep ini dikenal sebagai "Inkarnasi Utuh" atau "Inkarnasi Total" dalam teologi Kristen. Doktrin ini menyatakan bahwa Yesus Kristus, Sang Firman, menjadi manusia secara utuh dan sempurna, mencakup tubuh, jiwa dan roh.
Aspek Inkarnasi Utuh
1. Tubuh: Yesus memiliki tubuh manusia yang nyata (Ibrani 2:14-18, Yohanes 1:14).
2. Jiwa: Yesus memiliki jiwa manusia yang merasakan emosi dan penderitaan
(Ibrani 4:15, Matius 26:38).
3. Roh: Yesus memiliki roh manusia yang terhubung dengan Allah
(Yohanes 11:33, Ibrani 9:14).
Doktrin Teologi
1. Homoousios (satu esensi dengan Allah): Yesus memiliki natur ilahi yang sama dengan Bapa.
2. Hypostatic Union (persatuan hipostatik): Yesus memiliki dua natur, manusia dan ilahi, dalam satu pribadi.
3. Inkarnasi Utuh: Yesus menjadi manusia secara utuh, tidak sebagian.
Alkitab Mengajarkan
1. Yohanes 1:1-14 - Firman menjadi manusia.
2. Ibrani 2:14-18 - Yesus menjadi manusia untuk menebus dosa.
3. Matius 1:22-23 - Yesus dilahirkan dari perawan Maria.
4. Ibrani 4:15 - Yesus dicobai seperti manusia.
I. KEMATIAN SANG FIRMAN DALAM KEADAAN SEBAGAI MANUSIA
Pernyataan Anda menggambarkan doktrin teologi Kristen tentang kematian Yesus Kristus. Berikut penjelasannya:
DOKTRIN TEOLOGI
1. Kematian Yesus sebagai manusia: Yesus, sebagai Anak Allah, mengambil natur manusia dan mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia (Yohanes 1:14, Ibrani 2:14-18).
2. Hakikat Tuhan tidak berubah: Kematian Yesus tidak mengubah hakikat-Nya sebagai Tuhan yang kekal dan tidak pernah mati (Yohanes 1:1-14, Ibrani 13:8).
3. Pisahnya roh dan tubuh: Saat kematian, roh Yesus terpisah dari tubuh-Nya, tetapi tidak menghancurkan natur ilahi-Nya (Yohanes 19:30, Lukas 23:46).
ALKITAB MENGAJARKAN
1. Yohanes 1:14
"Firman itu menjadi manusia."
2. Ibrani 2:14-18
Yesus menjadi manusia untuk menebus dosa.
3. Yohanes 19:30
"Yesus menyerahkan nyawa-Nya."
4. 1 Korintus 15:3-4
Kematian dan kebangkitan Yesus.
ISTILAH TEOLOGI
1. Hypostatic Union (persatuan hipostatik): Yesus memiliki dua natur, manusia dan ilahi, dalam satu pribadi.
2. Kematian Kristologi: Kematian Yesus sebagai bagian dari rencana penebusan Allah.
3. Dikaiosune (Kebenaran): Kematian Yesus memenuhi kebenaran dan keadilan Allah.
J. ROH KEMANUSIAAN YESUS BERBEDA DENGAN FIRMAN YANG ADALAH ROH
Dalam teologi Kristen, ada perbedaan antara roh kemanusiaan Yesus dan Firman yang adalah Roh. Berikut penjelasannya:
PERBEDAAN UTAMA
1. Roh Kemanusiaan Yesus: Merujuk pada aspek spiritual manusia Yesus, yang memiliki perasaan, pikiran dan kehendak sebagai manusia (Ibrani 2:14-18, Matius 26:38).
2. Firman yang adalah Roh: Merujuk pada natur ilahi Yesus sebagai Anak Allah, yang adalah Roh dan kebenaran (Yohanes 1:1-14, 1 Yohanes 5:6-8).
KARAKTERISTIK
1. Roh Kemanusiaan Yesus:
- Terbatas oleh waktu dan ruang.
- Mengalami emosi dan penderitaan manusia.
- Terhubung dengan Allah melalui doa dan iman.
1. Firman yang adalah Roh:
- Tidak terbatas waktu dan ruang.
- Maha kuasa dan mahatahu.
- Sumber kehidupan dan kebenaran.
HUBUNGAN ANTARA KEDUANYA
1. Hypostatic Union: Yesus memiliki dua natur, manusia dan ilahi, dalam satu pribadi.
2. Kematian Yesus: Roh kemanusiaan Yesus terpisah dari tubuh-Nya, tetapi natur ilahi-Nya tetap utuh.
3. Kebangkitan Yesus: Roh kemanusiaan Yesus dipulihkan dan bersatu kembali dengan tubuh-Nya yang dibangkitkan.
K. KEMANUSIAAN YESUS PENGANTARA
MANUSIA DENGAN ALLAH
Konsep ini dikenal sebagai "Penghubung" atau "Pengantara" dalam teologi Kristen. Yesus Kristus, sebagai Manusia dan Allah sekaligus, menjadi penghubung antara manusia dan Allah Bapa.
ALASAN KEMANUSIAAN YESUS ADALAH PENGANTARA ALLAH & MANUSIA
1. Menghubungkan manusia dengan Allah: Yesus menjadi perantara antara manusia dan Allah (1 Timotius 2:5).
2. Menebus dosa manusia: Kematian Yesus menebus dosa manusia
(Yohanes 3:16, Roma 5:8).
3. Memberikan contoh hidup Kristen: Yesus menunjukkan cara hidup yang benar
(Yohanes 13:15, 1 Petrus 2:21).
4. Mengembalikan hubungan dengan Allah: Yesus memulihkan hubungan antara manusia dan Allah (Roma 5:1-2, 2 Korintus 5:18-19).
AYAT-AYAT ALKITAB
1. Yohanes 1:14 - "Firman itu menjadi manusia."
2. 1 Timotius 2:5 - "Satu Tuhan, satu iman, satu baptisan."
3. Ibrani 2:14-18 - Yesus menjadi manusia untuk menebus dosa.
4. Roma 5:1-2 - Yesus memulihkan hubungan dengan Allah.
DOKTRIN TEOLOGI
1. Hypostatic Union (Persatuan Hipostatik): Yesus memiliki dua natur dalam satu pribadi.
2. Penghubung (Pengantara): Yesus menghubungkan manusia dengan Allah.
3. Penebusan: Yesus menebus dosa manusia.
L. KEMATIAN TUHAN YESUS KRISTUS MENCAKUP TIGA ASPEK:
1. HUKUM KEKUDUSAN ALLAH TIDAK DAPAT MENYATU DENGAN DOSA KARENA SIFAT-NYA YANG KUDUS, ADIL DAN SUCI. BERIKUT BEBERAPA ALASAN:
Alkitab
1. Yesaya 59:2 - "Dosa kamu telah memisahkan kamu dari Allah."
2. 1 Yohanes 1:5 - "Allah adalah terang, dan di dalam Dia tidak ada kegelapan sama sekali."
3. Habakuk 1:13 - "Mata-Mu terlalu suci untuk memandang kejahatan."
Sifat Allah
1. Kekudusan: Allah adalah kudus dan suci (Yesaya 6:1-5).
2. Keadilan: Allah adalah adil dan benar (Mazmur 96:13).
3. Kesucian: Allah tidak dapat bersatu dengan dosa (1 Yohanes 1:5).
Konsep Teologis
1. Pemisahan antara kudus dan tidak kudus (Leviticus 20:26).
2. Kudus sebagai syarat untuk mendekati Allah (Ibrani 12:14).
3. Dosa sebagai pemisah antara Allah dan manusia (Roma 3:23).
ASPEK FISIK
1. Kematian jasmani di kayu salib
(Yohanes 19:30-37, Lukas 23:46).
2. Terhentinya fungsi tubuh
(Yohanes 19:33-34).
3. Pemakaman dan kekosongan tubuh
(Yohanes 19:38-42).
ASPEK SPIRITUAL
1. Pemisahan sementara dari Allah Bapa
(Matius 27:46, Markus 15:34).
2. Mengalami kesepian dan kegelapan spiritual (Matius 27:45-46).
3. Menanggung dosa manusia
(2 Korintus 5:21, 1 Petrus 2:24).
ASPEK TEOLOGIS
1. Kematian sebagai korban penebusan dosa (Roma 3:24-25, 1 Korintus 15:3).
2. Kematian sebagai penggenapan nubuat Perjanjian Lama (Yesaya 53, Mazmur 22).
3. Kematian sebagai langkah menuju kebangkitan dan kemenangan atas dosa dan kematian (1 Korintus 15:55-57).
TAHAP KEMATIAN YESUS
1. Kematian fisik
(sekitar 3 jam, Matius 27:45-46).
2. Kematian spiritual
(sementara, Matius 27:46).
3. Kematian sebagai korban penebusan
(sekali untuk selamanya, Ibrani 9:12).
2. PEMISAHAN SEMENTARA ANTARA TUHAN YESUS DAN ALLAH BAPA TERJADI SAAT YESUS MEMIKUL DOSA DUNIA DI KAYU SALIB.
ALASAN PEMISAHAN INI:
1. Matius 27:46: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" (Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?)
2. Markus 15:34: "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?"
3. 2 Korintus 5:21: "Dia yang tidak mengenal dosa, menjadi dosa bagi kita."
MAKNA TEOLOGIS
1. Yesus menanggung dosa manusia, sehingga Allah Bapa tidak dapat mendekati-Nya.
2. Pemisahan ini memungkinkan Yesus untuk mengalami kesepian dan kegelapan spiritual.
3. Menunjukkan kasih Allah Bapa yang membiarkan Anak-Nya menderita untuk menebus dosa manusia.
KONSEP TEOLOGIS
1. Substitusi: Yesus menggantikan posisi manusia di hadapan Allah.
2. Penebusan: Yesus membayar harga dosa manusia.
3. Pendamaian: Yesus memperbaiki hubungan antara Allah dan manusia.
3. PEMISAHAN SEMENTARA ANTARA ALLAH BAPA DAN YESUS KRISTUS SAAT PENYALIBAN MERUPAKAN KONSEKUENSI DARI:
ALKITAB
1. Matius 27:46: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" (Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?)
2. Markus 15:34: "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?"
3. 2 Korintus 5:21: "Dia yang tidak mengenal dosa, menjadi dosa bagi kita."
MAKNA TEOLOGIS
1. Yesus menanggung dosa manusia, sehingga Allah Bapa tidak dapat mendekati-Nya.
2. Pemisahan ini memungkinkan Yesus untuk mengalami kesepian dan kegelapan spiritual.
3. Menunjukkan kasih Allah Bapa yang membiarkan Anak-Nya menderita untuk menebus dosa manusia.
KONSEP TEOLOGIS
1. SUBSTITUSI: Yesus menggantikan posisi manusia di hadapan Allah.
2. PENEBUSAN: Yesus membayar harga dosa manusia.
3. PENDAMAIAN: Yesus memperbaiki hubungan antara Allah dan manusia.
4. TELAH DINUBUATKAN OLEH RAJA DAUD 1000 TAHUN SEBELUM YESUS DATANG KE DUNIA (Mazmur 22:1)
"Eli, Eli, lama sabakhtani?" (Matius 27:46, Markus 15:34) memang dinubuatkan dalam Mazmur 22:1 yang berbunyi:
Terjemahan Baru (TB)
"Eli-Eli, lama sabakhtani? Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?"
Mazmur ini ditulis oleh Raja Daud sekitar 1.000 tahun sebelum Yesus Kristus. Ayat ini menggambarkan kesepian dan keputusasaan yang dialami Yesus saat penyaliban.
MAKNA TEOLOGIS
1. Pemisahan antara Allah Bapa dan Yesus.
2. Kesepian dan kegelapan spiritual Yesus.
3. Penebusan dosa manusia.
5. KENAPA YESUS BERTANYA: KENAPA BAPA MENINGGALKAN DIA
Pertanyaan Yesus "Eli, Eli, lama sabakhtani?" (Matius 27:46, Markus 15:34) memang tampaknya bertentangan dengan pengetahuan-Nya yang sebelumnya tentang rencana penebusan. Namun, ada beberapa penjelasan:
ALASAN TEOLOGIS
1. Yesus mengalami kesepian dan kegelapan spiritual sebagai konsekuensi memikul dosa manusia.
2. Yesus merasakan pemisahan dari Allah Bapa, sehingga Dia bertanya.
3. Yesus menunjukkan kemanusiaan-Nya, yang merasakan kesakitan dan keputusasaan.
ALASAN PSIKOLOGIS
1. Ekspresi Emosi Manusia: Yesus menunjukkan perasaan kesepian dan keputusasaan.
2. Keterbatasan Kemanusiaan: Yesus mengalami keterbatasan sebagai manusia.
3. Identifikasi Dengan Manusia: Yesus merasakan apa yang dirasakan manusia.
ALASAN DOKTRINAL
1. Penebusan dosa: Yesus menanggung dosa manusia.
2. Pendamaian: Yesus memperbaiki hubungan antara Allah dan manusia.
3. Kemanusiaan Yesus: menunjukkan bahwa Yesus benar-benar manusia.
6. KENAPA YESUS MEMOHON CAWAN BERLALU DARI DIRINYA SEBANYAK 3 KALI
Yesus memang sudah menubuatkan penyaliban-Nya kepada murid-murid-Nya, namun di Taman Getsemani, Dia memohon agar "cawan" (penderitaan dan kematian) berlalu (Matius 26:39, Markus 14:36, Lukas 22:42). Ini karena:
ALASAN TEOLOGIS
1. Kemanusiaan Yesus: Dia merasakan ketakutan dan kesakitan manusia.
2. Ujian iman: Yesus menunjukkan ketaatan dan kepercayaan-Nya kepada Allah Bapa.
3. Penderitaan sukarela: Yesus memilih untuk menerima penderitaan.
ALASAN PSIKOLOGIS
1. Kecemasan dan ketakutan: Yesus menghadapi kematian yang mengerikan.
2. Perjuangan batin: Yesus berjuang antara kehendak-Nya sendiri dan kehendak Allah Bapa.
3. Ekspresi emosi manusia: Yesus menunjukkan perasaan manusia.
ALASAN DOKTRINAL
1. Penebusan dosa: Yesus harus menanggung dosa manusia.
2. Pendamaian: Yesus memperbaiki hubungan antara Allah dan manusia.
3. Ketaatan Yesus: menunjukkan ketaatan-Nya kepada Allah Bapa.
Ayat-ayat terkait
1. Matius 26:39 - "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini berlalu dari-Ku."
2. Markus 14:36 - "Abba, Ya Bapa, segala sesuatu mungkin bagi-Mu."
3. Lukas 22:42 - "Ya Bapa, jikalau sekiranya kehendak-Mu, ambillah cawan ini dari-Ku."
7. KETAATAN : MENUNDUKKAN KEHENDAK TUHAN YESUS KEPADA BAPA WALAU BERBEDA KEHENDAK.
Ketaatan Yesus di Taman Getsemani merupakan contoh sempurna dari ketaatan yang sejati. Dia menundukkan kehendak-Nya sendiri kepada kehendak Allah Bapa, meskipun berbeda.
ASPEK KETAATAN YESUS:
1. Pengakuan kehendak Allah sebagai yang utama (Matius 26:39).
2. Penyerahan diri kepada rencana Allah (Lukas 22:42).
3. Ketaatan meskipun menghadapi penderitaan (Ibrani 5:8).
PELAJARAN BAGI KITA:
1. Mengutamakan kehendak Allah di atas kehendak pribadi.
2. Menyerahkan diri kepada rencana Allah.
3. Bertekun dalam iman dan ketaatan.
AYAT-AYAT TERKAIT:
1. Matius 26:39 - "Ya Bapa-Ku... biarlah kehendak-Mu yang terjadi."
2. Lukas 22:42 - "Ya Bapa... kehendak-Mu yang terjadi."
3. Ibrani 5:8 - "Yesus belajar taat dari apa yang Dia derita."
8. KETAATAN TUHAN YESUS KEPADA BAPA, MENJADI MENANG DAN MEMBUKTIKAN KESALAHAN IBLIS
Ketaatan Yesus Kristus kepada Allah Bapa merupakan kunci untuk mengalahkan Iblis dan membuktikan kesalahan Iblis. Dengan ketaatan-Nya, Yesus menunjukkan bahwa:
TEOLOGI
1. Ketaatan lebih penting daripada kebebasan pribadi.
2. Kehendak Allah lebih tinggi daripada kehendak manusia.
3. Kasih Allah lebih besar daripada kekuatan Iblis.
MAKNA ROHANI
1. Ketaatan membawa keselamatan dan penebusan.
2. Ketaatan menunjukkan kesetiaan dan kepercayaan.
3. Ketaatan mengalahkan kekuatan jahat.
AYAT-AYAT ALKITAB
1. Matius 4:1-11 (Yesus menolak godaan Iblis).
2. Ibrani 5:8 (Yesus belajar taat dari penderitaan).
3. Wahyu 12:11 (Ketaatan mengalahkan Iblis).
PELAJARAN BAGI KITA
1. Mengutamakan ketaatan kepada Allah.
2. Menyerahkan diri kepada rencana Allah.
3. Bertekun dalam iman dan ketaatan.
M. KUASA DARAH YESUS
1. KETAATAN TUHAN YESUS KEPADA BAPA
Darah Yesus Kristus memiliki kuasa karena ketaatan-Nya yang sempurna kepada Allah Bapa. Ketaatan ini memungkinkan Yesus untuk:
TEOLOGIS
1. Menebus dosa manusia (1 Korintus 15:3, 1 Petrus 1:18-19).
2. Mengalahkan kematian dan Iblis (1 Korintus 15:55-57, Wahyu 12:11).
3. Membuka jalan ke surga bagi kita (Yohanes 14:6, Kisah Para Rasul 4:12).
ROHANI
1. Membersihkan kita dari dosa (1 Yohanes 1:7, Efesus 1:7).
2. Mengampuni kesalahan kita (Matius 26:28, Markus 14:24).
3. Memberikan hidup kekal (Yohanes 6:53-54).
AYAT-AYAT ALKITAB
1. Yohanes 10:17-18 (Yesus menyerahkan diri-Nya).
2. Filipi 2:8 (Yesus taat sampai mati).
3. Ibrani 5:8 (Yesus belajar taat dari penderitaan).
PELAJARAN BAGI KITA
1. Mengikuti contoh ketaatan Yesus.
2. Menyerahkan diri kepada kehendak Allah.
3. Mengandalkan kuasa darah Yesus untuk hidup kita.
N. KRISTUS MENJADI TUHAN
Roma 14 : 7-9
Sebab tidak ada seorangpun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorangpun yang mati untuk dirinya sendiri.
Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.
Sebab untuk itulah KRISTUS TELAH MATI dan HIDUP KEMBALI, SUPAYA IA MENJADI TUHAN, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.
Kisah Para Rasul 2:36
Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, MENJADI TUHAN dan KRISTUS.”
O. KRISTUS MENGOSONGKAN DIRINYA SENDIRI
Filipi 2:5-7
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh PIKIRAN dan PERASAAN yang terdapat juga dalam KRISTUS YESUS, yang WALAUPUN DALAM RUPA ALLAH, TIDAK MENGANGGAP KESETARAAN DENGAN ALLAH menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah
MENGOSONGKAN DIRI-NYA SENDIRI, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi SAMA DENGAN MANUSIA.
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh PIKIRAN dan PERASAAN yang terdapat juga dalam KRISTUS YESUS, yang WALAUPUN DALAM RUPA ALLAH, TIDAK MENGANGGAP KESETARAAN DENGAN ALLAH menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah
MENGOSONGKAN DIRI-NYA SENDIRI, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi SAMA DENGAN MANUSIA.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah MERENDAHKAN DIRI-NYA dan TAAT SAMPAI MAT, bahkan sampai MATI DI KAYU SALIB. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya NAMA DI ATAS SEGALA NAMA, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada DI LANGIT dan yang ada DI ATAS BUMI dan yang ada DI BAWAH BUMI, dan segala lidah mengaku: "YESUS KRISTUS ADALAH TUHAN," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
• MEKANISME KENOSIS
1. ALLAH MENJADI MANUSIA dengan Cara MENGOSONGKAN DIRI-NYA SENDIRI dari KUASA dan KEMULIAAN
2. Mengambil RUPA seorang hamba
3. Tuhan Yesus MERENDAHKAN DIRI
4. TAAT sampai mati
5. Mati di KAYU SALIB
Dalam Filipi 2:5-7, disebutkan bahwa Yesus Kristus mengosongkan diri-Nya saat inkarnasi. Berikut beberapa hal yang dikosongkan:
Sifat Ilahi Yang Dikosongkan
1. KEKUASAAN ILAHI: Yesus tidak menggunakan kekuasaan-Nya untuk kepentingan pribadi.
2. KEMULIAAN ILAHI: Yesus meninggalkan kemuliaan-Nya sebagai Allah.
3. KEMANDIRIAN ILAHI: Yesus menjadi tergantung pada Allah Bapa.
Hak-Hak Ilahi yang Dikosongkan
1. HAK SEBAGAI ALLAH: Yesus tidak mengklaim hak-Nya sebagai Allah.
2. HAK ATAS KEMULIAAN: Yesus tidak menuntut kemuliaan-Nya.
3. HAK ATAS KEKUASAAN: Yesus tidak menggunakan kekuasaan-Nya.
Perubahan Status
1. Dari Allah menjadi manusia
(Yohanes 1:1-14).
2. Dari keadaan mulia menjadi hina
(2 Korintus 8:9).
3. Dari kekuasaan menjadi ketergantungan (Ibrani 5:8).
Sifat Manusia yang Diterima
1. Keterbatasan manusia (Ibrani 5:8).
2. Kekuatan manusia yang terbatas
(Yohanes 4:6).
3. Kemungkinan menderita dan mati
(Ibrani 2:9).
Ayat Alkitab Pendukung
1. Filipi 2:5-7
2. Yohanes 1:1-14
3. Ibrani 1:1-3
4. 2 Korintus 8:9
5. Ibrani 5:8
• SELAMA INKARNASI, TUHAN YESUS BERGANTUNG PENUH KEPADA BAPA
Selama inkarnasi, Tuhan Yesus bergantung penuh kepada Roh Kudus dalam hidup dan pelayanan-Nya. Berikut beberapa contoh:
ALKITAB
1. Yesus dibaptis dan dipenuhi Roh Kudus (Lukas 3:21-22, Matius 3:16-17).
2. Yesus dipimpin oleh Roh Kudus ke padang gurun (Lukas 4:1-2).
3. Yesus mengaku bahwa Roh Kudus yang memberi-Nya kekuatan (Lukas 4:18-21).
4. Yesus melakukan mukjizat-mukjizat melalui kuasa Roh Kudus (Kisah Para Rasul 10:38).
ASPEK KETERGANTUNGAN
1. Kekuatan: Yesus menerima kekuatan dari Roh Kudus (Kisah Para Rasul 10:38).
2. Bimbingan: Yesus dipimpin oleh Roh Kudus dalam pengambilan keputusan (Lukas 4:1-2).
3. Penyataan: Yesus menyatakan kebenaran Allah melalui Roh Kudus (Yohanes 16:13-15).
4. Pengampunan: Yesus memberikan pengampunan dosa melalui kuasa Roh Kudus (Matius 9:1-8).
IMPLIKASI TEOLOGIS
1. Yesus menunjukkan ketergantungan pada Allah Bapa melalui Roh Kudus.
2. Yesus menjadi contoh bagi orang percaya untuk bergantung pada Roh Kudus.
3. Ketergantungan Yesus pada Roh Kudus menunjukkan kesatuan Trinitas.
• YESUS MENUNJUKKAN KEMULIAANNYA DI GUNUNG TABOR KEPADA 3 MURIDNYA
Yesus menunjukkan kemuliaan-Nya di Gunung Tabor kepada tiga murid-Nya, Petrus, Yakobus, dan Yohanes, sebelum mati dan dibangkitkan (Matius 17:1-8, Markus 9:2-8, Lukas 9:28-36). Berikut beberapa alasan:
ALASAN TEOLOGIS
1. Pengukuhan iman: Yesus ingin mengukuhkan iman murid-murid-Nya sebelum menghadapi penderitaan dan kematian-Nya.
2. Pembuktian keilahian: Yesus menunjukkan keilahian-Nya untuk memperkuat keyakinan murid-murid-Nya.
3. Persiapan untuk penderitaan: Yesus mempersiapkan murid-murid-Nya untuk menghadapi penderitaan dan kematian-Nya.
TUJUAN SPIRITUAL
1. Menghilangkan keraguan: Yesus ingin menghilangkan keraguan murid-murid-Nya tentang keilahian-Nya.
2. Meningkatkan kesadaran: Yesus meningkatkan kesadaran murid-murid-Nya tentang misi-Nya.
3. Membangun kepercayaan: Yesus membangun kepercayaan murid-murid-Nya untuk menghadapi tantangan mendatang.
KONTEKS ALKITAB
1. Matius 17:1-8
2. Markus 9:2-8
3. Lukas 9:28-36
4. 2 Petrus 1:16-18
• TRANSFIGURASI YESUS KRISTUS ADALAH SEBAGAI VERIFIKASI BAHWA YESUS ADALAH PENGGENAPAN KITAB PARA NABI DAN HUKUM TAURAT:
1. ELIA: Elia adalah mewakili pembawa kitab paran nabi di Perjanjian Lama.
2. MUSA : Musa adalah pembawa kitab hukum taurat
Elia, yang muncul bersama Yesus di Gunung Tabor, mewakili tradisi kenabian Perjanjian Lama sebelum ada Taurat. Elia dianggap sebagai perwakilan dari para nabi yang menyampaikan firman Allah sebelum Taurat ditulis.
Maksud Penampilan Elia
1. Menghubungkan Yesus dengan tradisi kenabian.
2. Menunjukkan kegenapan nubuat tentang Mesias.
3. Mengkonfirmasi Yesus sebagai penggenapan janji Allah.
Peran Elia dalam Sejarah
1. Nabi besar yang menentang penyembahan berhala (1 Raja-raja 17-21).
2. Pembela iman Yahweh
(1 Raja-raja 18:20-40).
3. Perwakilan para nabi yang menyampaikan firman Allah.
Hubungan dengan Yesus
1. Elia dan Musa mewakili Perjanjian Lama.
2. Yesus sebagai penggenapan janji Allah.
3. Konfirmasi keilahian Yesus.
Ayat Alkitab Pendukung
1. Matius 17:1-8
2. Markus 9:2-8
3. Lukas 9:28-36
4. 1 Raja-raja 17-21
5. Maleakhi 4:5-6
O. KRISTUS KORBAN PENEBUS MANUSIA DARI DOSA & MAUT
MENGUTUS ANAKNYA DALAM DAGING AGAR DOSA DIJATUHKAN HUKUMAN KE DALAM DAGING
Roma 8 : 3-4
Sebab APA YANG TIDAK MUNGKIN DILAKUKAN HUKUM TAURAT KARENA TAK BERDAYA OLEH DAGING, TELAH DILAKUKAN OLEH ALLAH.
Sebab APA YANG TIDAK MUNGKIN DILAKUKAN HUKUM TAURAT KARENA TAK BERDAYA OLEH DAGING, TELAH DILAKUKAN OLEH ALLAH.
Dengan jalan MENGUTUS ANAKNYA DALAM DAGING, yang serupa dengan DAGING YANG DIKUASAI DOSA KARENA DOSA, IA TELAH MENJATUHKAN HUKUMAN ATAS DOSA DI DALAM DAGING, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang TIDAK HIDUP MENURUT DAGING, TAPI MENURUT ROH.
Tags:
KENOSIS