KRISTUS MEREMUKKAN KEPALA ULAR



SIAPA YANG MEREMUKKAN KEPALA ULAR?

'Do you see the Blessed Virgin Mary? Once again she shall bruise your head. She will brand you with the names of Jesus and of Mary, so that they burn you for ever.... You will not give in? I have commanded you in the name of Jesus. I have commanded you in the name of the Holy Catholic Church, in the name of our Holy Father the Pope, in the name of the Blessed Sacrament. You are deaf to the voice of the priest! Well then, Satan! Now it is the Mother of God who commands you! She commands you to be gone. Foul fiend, flee from the sight of the Immaculate Conception! She commands you to leave!'

Kitab terjemahan DRB (Katholik) mengambil bentuk Feminine :

Gen 3:15 I will put enmities between thee and the woman, and thy seed and her seed: she shall cursh thy head, and thou shalt lie in wait for her heel

Bandingkan KJV :

Gen 3:15 And I will put enmity between thee and the woman, and between thy seed and her seed; it shall bruise thy head, and thou shalt bruise his heel

Bandingkan ASV :

Gen 3:15 and I will put enmity between thee and the woman, and between thy seed and her seed: he shall bruise thy head, and thou shalt bruise his heel.

Sebenarnya siapakah yang meremukkan kepala ular? Keturunan Perempuan "laki-laki" ataukah "perempuan"? (Mengingat yang dipahami oleh kita adalah Yesus yang meremukkan kepala ular dan bukan Maria yang meremukkan kepala ular).

JAWAB :

Dalam Theology, Kejadian 3:15 disebut sebagai "πρῶτοεὐαγγέλιον - prôtoeuanggelion" artinya "INJIL YANG PERTAMA" atau "Kabar Baik yang pertama" pernyataan Allah ttg rencana Keselamatan. Yaitu Allah yang inkarnasi ke bumi untuk misi keselamatan manusia dari hukuman dosa yaitu kematian kekal.

Kejadian 3:15

Terjemahan :

LAI TB, Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.

KJV, And I will put enmity between thee and the woman, and between thy seed and her seed; it shall bruise thy head, and thou shalt bruise his heel.
NIV, And I will put enmity between you and the woman, and between your offspring and hers; he will crush your head, and you will strike his heel."
YLT, and enmity I put between thee and the woman, and between thy seed and her seed; he doth bruise thee -- the head, and thou dost bruise him -- the heel.'

Hebrew,
וְאֵיבָה ׀ אָשִׁית בֵּֽינְךָ וּבֵין הָֽאִשָּׁה וּבֵין זַרְעֲךָ וּבֵין זַרְעָהּ הוּא יְשׁוּפְךָ רֹאשׁ וְאַתָּה תְּשׁוּפֶנּוּ עָקֵֽב׃ ס
Translit interlinear, VE'EIVAH {dan perseteruan/ permusuhan, harfiah: dan dendam kesumat berdarah, KJV: and enmity} 'ASHIT {Aku akan mengadakan} BEIN'KHA {diantara engkau} 'UVE'IN {dan diantara} HA'ISHAH {perempuan itu} 'UVE'IN {dan diantara} ZARAKHA {keturunanmu (your seed)} UVE'IN {dan diantara} ZAR'AH {keturunannya (her seed)} HU {Dia} YESHUFEKHA {Dia (He) akan meremukkan kamu, Verb Qal Imperfect. 3rd. Masculine Singular + Suffix 2 Masc. Sing.} ROSH {(pada) kepala} VE'ATAH {dan engkau} TESHUFENU {engkau akan meremukkan Dia, Verb Qal Imperfect. 2nd. Masculine Singular + Suffix 3 Mas. Sing.} AQEV {(pada) tumit}

:arrow: Keturunannya, akan meremukkan kepalamu (mengalahkan total), dan engkau akan meremukan tumitnya (melukainya).
[/list]

Bandingkan kutipan ini :

http://www.letusreason.org/RC11.htm
Catholic scholars point to Gen.3:15 to support their teaching of Mary being the co-redeemer. the standard Roman Catholic Bible the Douay Rheims version reads. " I will put enmities between thee and the woman, and thy seed and her seed; she shall crush thy head, and thou shall lie in wait for her heel." This is based on the translation of the Latin texts of the Vulgate Bible which has been the official Bible of the roman Catholic church since the fourth century. Mary…" most completely triumphed over him ,(the ancient serpent) and thus crushed his head with her immaculate foot." (Pope Pius IX Ineffabilis Deus)


SIAPA YANG MEREMUKKAN KEPALA ULAR ?

Sebab 'orang ketiga tunggal' dimasa yang akan datang itulah yang akan meremukkan kepala si ular.

Perhatikan:
Kata Ibrani יְשׁוּפְךָ - YESHUF'KHA {Dia (He) akan meremukkan kamu, Verb Qal Imperfect. 3rd. Masculine Singular + Suffix 2nd. Masc. Sing.}

Kuncinya adalah : person tersebut mengambil bentuk maskulin atau feminine?
Jelas sekali bahwa
Kata Ibrani "YESHUFKHA" adalah kata untuk masculine.

Memang aksara הוא - HU', he-vav-alef, bisa bermakna bermakna "he, she, it"
Namun aksara (dengan nikudim) הוּא – HÛ', adalah pronomina orang ketiga tunggal maskulin, ia/ he.

Membaca aksara Ibrani tanpa Nikudim, memang sulit untuk membedakan Kata הוא - HÛ' (he-vav-alef) yang dapat digunakan untuk gender laki-laki dan dapat digunakan untuk perempuan. Namun atas dasar kaidah dan dalam pengucapan atau membaca naskah dengan nikudim akan mudah membedakan mana yang maskulin dan mana yang feminine.

Jadi ada perbedaan :

הוּא – HU', ia/ he maskulin (perhatikan titik di sebelah huruf ו - 'vav')
הִוא - HI', ia/ she feminin (perhatikan titik dibawah huruf ה - 'he')

Kita lihat bagaimana Kejadian 3:15 diberi nikud (Vowel) oleh kalangan Yahudi Rabinik :
Image
Naskah diatas menulis הוּא – HÛ' (pronomina orang ketiga tunggal maskulin, ia / he).
Sumber : http://www.bible.ort.org/books/torahd5. ... &portion=1

Rupanya ada terjemahan Alkitab yang merujuk bahwa yang akan meremukkan kepala ular adalah seseorang dengan "gender feminine", bukan "Mesias yang maskulin".

Apakah benar ayat diatas diartikan bahwa keturunan perempuan "yang feminine" yang meremukkan kepala ular, ataukah keturunan dari perempuan yang kelak akan melahirkan Mesias yang maskulin (yang dalam keimanan kita merujuk kepada Yesus Kristus)? Kita baca beberapa sumber-sumber sbb :

Dari sumber Yahudi: Targum Onkelos mengenai Kejadian 3:15 mengatakan, "Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, dan antara anakmu dan anaknya. Dia akan mengingat engkau, apa yang engkau lakukan padanya sejak semula, dan pada akhirnya engkau akan tunduk kepadanya." ("And enmity I will put between you and the woman, and between your son and her son. He shall be recalling what you did to him in the beginning; and you shall be observing him in the end") (Ethridge, J. W. The Targums of Onkelos and Jonathan Ben Ussiel on the Pentateukh. Vol. 1,2. New York: KTAV Publishing House, Inc., 1968. 11. Fausset, hlm 41)

Sumber Yahudi: Targum Pseudo Jonathan dalam Kejadian 3:15 mengatakan: "Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunan anak-anakmu dan keturunan anak-anaknya, dan akan terjadi bahwa bila keturunan wanita itu melakukan perintah hukum Taurat, mereka akan menyerang (engkau) dan mereka akan menghancurkan kepalamu; tetapi bila mereka meninggalkan perintah hukum Taurat, engkau yang akan menyerang (mereka), dan engkau akan mencederai tumitnya. Tapi bagi mereka akan ada obatnya, sedang bagimu tidak ada, dan kelak tumit mereka akan mengalami kesembuhan pada masa sang raja, Mesias." (Bowker, John. The Targums and Rabbinic Literature. London: Cambridge University Press, 1969. , hlm. 122)

Berikut ini adalah pengamatan yang menarik oleh David L. Cooper:

"Dalam Kejadian 3:15, kita menemukan ramalan pertama tentang Penyelamat Dunia, yang disebut 'keturunan wanita.' Dalam firman aslinya Allah meramalkan permusuhan yang tidak ada habisnya antara 'keturunan wanita' dan keturunan 'ular' yang akhirnya akan' dimenangkan oleh keturunan wanita. Janji masa purba ini menunjukkan suatu perjuangan di antara Mesias Israel, sang Penyelamat dunia, di satu pihak, dan Satan, musuh jiwa manusia, di lain pihak. Janji itu akhirnya meramalkan kemenangan mutlak di pihak Mesias. Beberapa komentator percaya bahwa gaung dari janji ini serta pengertian Hawa terdapat dalam Kejadian 4:1 - pernyataan Hawa ketika Kain, putra sulungnya dilahirkan. 'Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan Tuhan.' Hawa memahami janji purba ini dengan benar, tetapi salah menerapkan pemenuhannya pada Kain, anaknya. Rupanya Hawa percaya bahwa anak yang dijanjikan itu adalah Tuhan sendiri. Beberapa komentator Yahudi pernah menyisipkan kata 'malaikat' dalam nas ini dan mengatakan bahwa Hawa mengakui bahwa anaknya adalah 'malaikat Tuhan.' Tidak ada dasar bagi pernyataan ini." (Cooper, David L. "God and Messiah." Los Angeles: Biblical Research Society. p. 8, 9)

Bandingkan juga terjemahan ini :

Terjemahan Torah, kalangan Rabinik, I will plant hatred between you and the woman, and between your offspring and her offspring. He will strike you in the head, and you will strike him in the heel.'

Terjemahan Torah, kalangan Mesianik, And I will put enmity between thee and the woman, and between thy seed and her seed
; it shall bruise thy head, and thou shalt bruise his heel.

Note : Woman does not have seed, only the male produce seed. Thus this refer to virgin birth, Yeshua does not have human father.

Sekarang, kita baca nubuat selanjutnya tentang kelahiran Mesias :

*Yesaya 7:14
Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.

Pemenuhan nubuat :

* Matius 1:18,24,25
1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
1:24 Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,
1:25 tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.

baca juga Lukas 1:26-35


SIAPAKAH ANAK KETURUNAN PEREMPUAN ITU?

Dia bukan orang lain, bukan pendiri agama, bukan tokoh dalam mitos, bukan nabi, bukan rasul, tetapi Ia adalah Allah sendiri yang inkarnasi ke dalam dunia umat manusia. Yesus Kristus adalah satu-satunya benih perempuan yang dilahirkan oleh hanya perempuan saja (tanpa laki-laki).

Sejak bumi dan langit diciptakan, ada 4 macam orang yang berada di dunia :

- Pertama, lelaki tanpa ibu tanpa bapa.
- Kedua, perempuan tanpa ibu tanpa bapa.
- Ketiga, lelaki dan perempuan yang beribu dan berbapa.
- Keempat, seorang laki-laki yang tidak berbapa tetapi mempunyai ibu.

Dari empat macam orang ini, yang pertama hanya satu, yang kedua hanya satu, yang keempat hanya satu, yang ketiga, bermiliaran orang, tidak ada habis-habisnya.

Waktu Adam diciptakan oleh Tuhan Allah, tidak memakai bapa dan ibu. Waktu Hawa diciptakan juga tidak memakai bapa dan ibu. Adam tidak memakai benih wanita dan pria. Hawa diciptakan dengan tidak memakai wanita, tetapi keluar dari pria. Adam dan Hawa diciptakan demikian, tanpa bapak-ibu, karena mereka adalah sepasang manusia yang mula-mula.

Ketetapan reproduksi (Kejadian 1:28) adalah ketika wanita dan pria dalam persetubuhan yang menghasilkan begitu banyak keturunan laki-laki dan perempuan sepanjang sejarah manusia, ini merupakan metode ketiga. Tetapi satu-satunya metode yang dipakai Tuhan adalah seorang yang dilahirkan melalui seorang perempuan tanpa laki-laki. Yaitu lahirnya Yesus Kristus, inilah yang disebut benih perempuan atau keturunan perempuan.

Jikalau kita mengerti Allah adalah Yang Maha Kuasa, tidak ada yang mustahil bagi Dia. Maka doktrin Allah yang benar mengakibatkan iman kepercayaan kepada segala sesuatu yang dilakukan oleh Allah yang tidak mungkin tidak benar.

Perhatikan Hawa diciptakan Allah dengan memakai laki-laki, tetapi Hawa bukan dilahirkan melainkan diciptakan. Ketika Kristus lahir ke bumi, memakai perempuan, tetapi tidak memakai laki-laki, Kristus ke bumi bukan diciptakan melainkan dilahirkan.

Di sinilah perbedaannya. Memakai pria untuk mengeluarkan wanita (Hawa), bukan kelahiran. Memakai wanita untuk melahirkan pria (Yesus), tetapi bukan penciptaan. Hawa adalah hasil cipta bukan lahir, Yesus lahir bukan cipta. Hawa keluar (dari laki-laki) bukan lahir, sedangkan Yesus lahir bukan keluar.

Inilah cara-cara kebijaksanaan Tuhan sendiri yang melampaui segala kebijaksanaan dan marifat manusia. Melampaui logika dan epistemologi manusia. Allah telah memberikan pengharapan kepada manusia, satu-satunya pengharapan, yaitu Yesus Kristus turun ke dalam dunia.

Yesus dilahirkan melalui anak dara Maria, bukan ciptaan. Ia datang dengan membawa hidup sorgawi ke dalam dunia dan Yesus adalah satu-satunya yang disebut sebagai benih perempuan, keturunan wanita. Yesus dilahirkan melalui anak dara Maria tanpa mewarisi dosa asal. Ia berasal dari Bapa yang suci, sehingga dalam nubuat yang disampaikan malaikat Gibrael, "The Holy One of God/Yang Suci dari Allah." Istilah ini sering dipakai khususnya dalam kitab Yesaya. Bukan dalam bentuk jamak, melainkan tunggal, hanya satu. Satu-satunya yang kudus dari Allah, yaitu Yesus Kristus, datang ke dalam dunia. Lukas 1:26-35, di mana di situ diceritakan dengan tepat bagaimana benih wanita itu masuk ke dalam tubuh jasmaniNya tanpa melalui perantaraan seorang manusia laki-laki.

SIAPA YANG MEREMUKKAN KEPALA ULAR ?

Apakah anak dara yang melahirkan Mesias? Ataukah Mesias yang dilahirkan dari anak-dara itulah yang meremukkan ular?

Dalam film "The Passion of the Christ (2004)" film buatan seorang penganut Khatolik Roma Mel Gibson, menceritakan :

Yesus di Getsemani bergumul untuk melanjutkan, memerangi kemanusiaan-Nya untuk bertekad melanjutkan rencana Mereka untuk menebus manusia. Saat Dia berlutut, Iblis melepaskan seekor ular. Waktu Yesus menyatakan, "Meskipun demikian, bukan kehendak-Ku melainkan kehendak Bapa-Ku," dan berdiri, ular tersebut merayap ke arah-Nya. Dia mengangkat kaki-Nya dan menginjak kepalanya dengan tumit-Nya.

Adegan yang agak menyimpang dari cerita Alkitab itu, tetapi sangat kaya dalam pesan, adegan tersebut merupakan gambaran dari pemberitahuan Allah kepada manusia dalam Kejadian 3:15. Ayat ini merupakan isyarat pertama dari kabar baik mengenai Yesus Kristus. Meremukkan kepala ular. Teks asli tersebut ditulis dengan istilah singular maskulin (bandingkan septuaginta) yang oleh kepercayaan Judaisme dan Kristiani dipercayai merujuk kepada Mesias, digambarkan tumit manusia serta kepala ular itu diremukkan (bruised). Tumit manusia dicederakan, dan kepala ular itu yang diremukkan.

Kejadian pasal 3 dengan jelas menuliskan sebab musabab kejatuhan manusia ke dalam dosa, dan dosa itu mengakibatkan pembenaran diri sendiri. Dosa telah merusak hubungan dengan orang lain. Sebagai buktinya adalah Adam mempersalahkan Hawa, Hawa mempersalahkan ular, dan semuanya ini bermula ketika iblis berdesis kepada Hawa, "Semua itu salahnya Tuhan!" Walaupun hanya sekali saja manusia itu diracuni oleh dosa yang mula2, Adam dan Hawa dan semua keturunannya dapat meniru ”tuan” mereka yang baru.

Sesuatu hal yang layak dicermati di ayat 15 ini adalah : Allah menyebut "keturunan perempuan", bukan "keturunan laki-laki"; Padahal secara logika, lahirnya seorang bayi harus ada benih laki-laki dan benih perempuan.

Maka, ayat 15 itu merupakan nubuat. Nubuat ini berisikan permusuhan yang tidak ada habis-habisnya antara keturunan perempuan dengan keturunan ular itu. Sejarah manusia sudah dinubuatkan akan satu jalur yang ditetapkan oleh Allah bahwa permusuhan itu tidak akan habis-habis. Puncak peperangan yang dimaksud disini adalah peperangan rohani yang terjadi pada waktu Yesus disalib. Allah berkata, keturunanmu akan melukai tumit dari keturunan perempuan itu.

BAGAIMANAKAH YESUS MEREMUKKAN IBLIS?

Yesus adalah satu-satunya manusia yang tanpa dosa, dalam beberapa pernyataanNya Iapun mengampuni dosa dan mengajarkan implikasi Taurat yang sebenarnya. Para ahli Taurat yang menganggap dirinya lebih mengerti Taurat, menuduh Yesus menghujat Allah, berdasarkan ayat kitab suci dari Musa. Mereka menuduh Yesus Kristus dengan bermacam-macam tuduhan. Dalam situasi seperti ini Yesus pun tidak terganggu dalam perjalanannya mengajarkan Injil/ Kabar Baik

Cara peperangan Yesus Kristus tidak memakai nafsu emosi, senjata, melainkan dengan kekuatan rohani, ketaatan kepada Allah dan menunggu sampai saat terakhir Tuhan bekerja. Inilah peperangan rohani yang belum pernah terjadi sebelum ini, memasuki suatu era baru dalam sejarah di mana kasih mengalahkan dendam, perdamaian mengalahkan permusuhan. Permusuhan/ peperangan antara "keturunan ular" (kejahatan dunia) puncaknya terjadi di kayu salib, saat Sang Mesias itu menderita (remuk tumitNya). Yesus Kristus menyelesaikan puncak peperangan itu di atas kayu salib dengan baik. Ia bukan berperang membela kesejahteraanNya sendiri. Waktu kesejahteraanNya dirampas habis, kesehatanNya sudah terancam, hidupNya sudah dirusakkan, tubuhNya sudah ditusuk, darahNya sudah dialirkan, dan Ia mati diatas kayu salib.

Itulah sebabnya di kayu salib Yesus mengatakan "Sudah selesai" atau "genaplah" atau "sudah terlaksana" dalam bahasa aslinya ditulis dengan τετελεσται - tetelestai dari kata τελεω - teleô, akar kata : τελος - telos, yakni akhir yang merangkum perjalanan dari awal, yang memberi arti pada semua yang telah dijalani (Yohanes 19:30). Aku sudah menyempurnakan, Aku sudah sukses, menang dan menggenapi rencana Allah dimana anak keturunan perempuan akan meremukkan kepala ular."

* Yohanes 19:30
LAI TB, Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: Sudah selesai. Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
KJV, When Jesus therefore had received the vinegar, he said, It is finished: and he bowed his head, and gave up the ghost.
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, Therefore, when Rebbe, Melech HaMoshiach received the vinegar, he said, "Nishlam!" and having bowed his rosh, Rebbe, Melech HaMoshiach gave up his neshamah.
TR, οτε ουν ελαβεν το οξος ο ιησους ειπεν τετελεσται και κλινας την κεφαλην παρεδωκεν το πνευμα
Translit Interlinear, hote {sesudah} oun {oleh karena itu} elaben {Dia menerima} to oxos {anggur asam} ho iêsous {Yesus} eipen {Dia berkata} tetelestai {sudah selesai} kai {dan} klinas {menunduk} tên kephalên {kepala} paredôken {Dia menyerahkan} to pneuma {Roh}

Catatan :
τετελεσται – tetelestai, verb - ditulis dalam bentuk perfect passive indicative - third person singular
τελεω - teleô, leksikon Yunani : to end, i.e. complete, execute, conclude, discharge (a debt) -- accomplish, make an end, expire, fill up, finish, go over, pay, perform.

Perkataan terakhir dari 7 perkataan salib τετελεσται – tetelestai (sudah selesai) menggunakan Kata Perfek yang berarti penebusan telah dilaksanakan, sekali untuk selamanya, efeknya terasa hingga kini. Perfect Tense dalam tata bahasa Yunani ini memiliki fungsi yang khas. Tidak ada padanan baik dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang mampu menyatakan makna yang terkandung di dalamnya secara utuh.

Perfect Tense melibatkan tiga gagasan: tindakan yang berlangsung intensif; tindakan yang mengarah pada titik penyelesaian; dan keberadaan dari hasil tindakan. Proses yang dilibatkan dalam Perfect Tense adalah proses yang telah mencapai penyelesaian dengan suatu hasil pasti dari sudut pandang pembaca.

Iblis tidak mempunyai cara lagi waktu melihat akhirnya Yesus harus mati seperti itu.
Di situ ia harus mengatakan, "Celaka Dia mati sedemikian rupa sehingga saya tidak mempunyai kemungkinan satu persen pun untuk mencapai kemenangan." Karena kemenangan peperangan rohani justru tidak dicapai melalui cara kemenangan manusia tetapi melalui dalil-dalil rohani, dimana manusia berhenti bergolak, berhenti bergumul, di sana baru kuasa Allah sungguh-sungguh tercurah.

Peperangan yang dimaksud ini tentu saja tidak dapat diterima oleh akal, , bagaimana kematian satu orang dianggap sebagai penebusan kepada seluruh umat manusia. Dan ajaran-ajaran non-Kristiani menyangkali hal tersebut.

Dari penjelasan diatas kita dapat mengerti pihak mana yang "remuk tumitnya", yang sudah tentu tidak merujuk kepada Maria.

St Jerome pada abad ke-4 Masehi menterjemahkan Alkitab Vulgata, untuk Perjanjian Lama. Menurut catatan sejarah, ia menterjemahkannya dari Septuaginta (Kitab TANAKH dalam bahasa Yunani). Mari kita lihat teks Septuaginta (LXX), apakah pihak yang remuk tumitnya adalah "feminine" :

* Genesis 3:15
YLT, and enmity I put between thee and the woman, and between thy seed and her seed; he doth bruise thee -- the head, and thou dost bruise him -- the heel.'
LXX, και εχθραν θησω ανα μεσον σου και ανα μεσον της γυναικος και ανα μεσον του σπερματος σου και ανα μεσον του σπερματος αυτης αυτος σου τηρησει κεφαλην και συ τηρησεις αυτου πτερναν
Translit interlinear (Greek-English), kai {and} ekhthran {hatred} têsô {I will put} ana-meson {between} sou {you} kai {and} ana-meson {between} tês gunaikos {the woman} kai {and} ana-meson {between} tou spermatos sou {your seed} kai {and} meson tou spermatos autês {her seed} autos {He, nominative, singular, masculine} sou têrêsei kephalên {will give heed to your head} kau {and} su {you} têrêseis {will give heed to} autou {His, genitive, singular, masculine} pternan {heel}

Namun , entah mengapa untuk Kejadian 3:15 kita menemukan kata-ganti-orang maskulin itu "menjadi kata ganti-orang-feminin" :

* Genesis 3:15
Vulgate, inimicitias ponam inter te et mulierem et semen tuum et semen illius ipsa conteret caput tuum et tu insidiaberis calcaneo eius
Douay Rheims Inggris Khatolik, I will put enmities between thee and the woman, and thy seed and her seed: she (?) shall cursh thy head, and thou shalt lie in wait for her (?) heel.

Sengaja kata "feminine" diatas saya bubuhi tanda tanya (?).
Kita kembali ke teks LXX, sbb :

Translit interlinear (Greek-English), kai {and} ekhthran {hatred} têsô {I will put} ana-meson {between} sou {you} kai {and} ana-meson {between} tês gunaikos {the woman} kai {and} ana-meson {between} tou spermatos sou {your seed} kai {and} meson tou spermatos autês {her seed} autos {He, nominative, singular, masculine} sou têrêsei kephalên {will give heed to your head} kau {and} su {you} têrêseis {will give heed to} autou {His, genitive, singular, masculine} pternan {heel}

Kata ganti orang ke-3 dalam bahasa Yunani, sbb :

Tunggal – Maskulin :
Nominatif : "αυτος - autos "
genitif : "αυτου - autou"
datif : "αυτω - autô"
akusatif : "αυτον - auton"

Tunggal – Feminin :
Nominatif : "αυτη - autê"
genitif : "αυτης autês"
datif : "αυτη - autê"
akusatif : "αυτην - autên"

Tunggal – Netral :
Nominatif : "αυτο - auto"
genitif : "αυτου - autou"
datif : "αυτω - autô"
akusatif : "αυτο – auto"

Maka jikalau terjemahan "bermasalah" diatas kita bandingkan dengan teks SEPTUAGINTA (LXX), yang menjadi acuan Vulgata dan DRB, kata ganti orang ketiga maskulin tidak dapat diabaikan begitu saja.

Dalam Yohanes 19:25-27 : Sang Mesias yang menderita itu menyerahkan ibu-Nya kepada murid yang dikasihi-Nya. Dan secara khusus Rasul Yohanes menempatkan suatu perlambangan bahwa dibawah kayu salib itu terdapat murid yang dikasihi-Nya dan ibu-Nya sebagai suatu lambang-lambang. Keduanya tidak disebutkan namanya, seolah-olah mau menekankan sifat simbolis itu. Si perempuan (ibu-Nya) menandakan ibu dari jemaat Kristus (Gereja), dan Murid yang Dikasihi adalah semua murid yang dipanggil untuk mengikutinya dalam ketaatan kepada Tuhan kita. Ketika kepada tokoh ibu Gereja dan Murid yang dikasihi ditambahkan Roh Kudus, yang diberikan oleh Yesus (ayat 30), Ia telah dimuliakan (lihat Yohanes 7:39), dan darah serta air menjadi lambang dari babtisan dan perjamuan kudus, maka berdirinya jemaat Kristus dinyatakan. Perlambangan ini meskipun samar, namun tidaklah berlebihan, terutama jika mengingat bahwa pemikiran Kristiani selalu memandang aspek rohaniah dengan kadar theological bi-levels.

Kemudian kita kaitkan dengan apa yang tertulis pada Kejadian 3:15 (permusuhan antara keturunan perempuan dengan ular). Rasul Yohanes menunjukkan perhatian terhadap kitab Kejadian. Ini terlihat jelas, karena Yohanes memulai Injilnya dengan kalimat pertama dan suatu referensi pada penciptaan. Lebih jauh lagi Yohanes mencatat konflik antara iblis dengan Yesus (lihat Yohanes 12:31-33, Yohanes 14:30), dan Yohanes mengemukakan mengenai keturunan iblis (Yudas dan para musuh, lihat Yohanes 8:44). "Perempuan" dalam Yohanes 19:26 juga berkaitan dengan Kejadian 3:15 bahwa Yesus Kristus adalah keturunan perempuan (tanpa benih laki-laki). Maka dengan jelas Yohanes telah mengumpulkan semua unsur dari kisah dalam Kejadian untuk suatu peristiwa ciptaan kembali: ular dan keturunan ular, perempuan dan keturunan perempuan, dan juga "taman" (lihat Yohanes 18:1). Penekanan ini hanya terdapat pada Injl Yohanes diantara keempat Injil lainnya.

Maka dalam perspektif Injil Yohanes, menempatkan Maria ibu Yesus, dibawah salib dalam peranannya yang ganda.

1) Sebagai lambang feminine ibu Gereja. Dalam pandangan theologis gereja selalu diibaratkan sebagai "mempelai perempuan" dan Kristus adalah Kepala dari gereja itu.
2) Sebagai kemenangan perempuan, yang menekankan peran serta perempuan dalam karya penyelamatan. Gambaran negatif Hawa telah digantikan Hawa yang memberi kehidupan.

Pemilihan Allah kepada anak dara Maria untuk mengandung bayi Yesus Kristus, yaitu Allah yang inkarnasi (menjadi daging), sudahlah cukup menjadikan Maria perempuan paling mulia diantara perempuan yang lain…. Namun kata yang seharusnya ditujukan kepada Sang Mesias haruslah secara jujur ditujukan kepada-Nya.

Artikel terkait:
meremukkan-tumit-kej-3-15-tulang-patah-mzm-34-21-vt6312.html#p27165


St Jerome pada abad ke-4 Masehi menterjemahkan Alkitab Vulgata, untuk Perjanjian Lama. Menurut catatan sejarah, ia menterjemahkannya dari Septuaginta (Kitab TANAKH dalam bahasa Yunani).

Setahu saya, memang St. Jerome menterjemahkan Alkitab Latin Vulgata dari Septuaginta, namun tidak semuanya. Khusus kitab-kitab Protokanonikal (minus kitab Mazmur) dalam Perjanjian Lama beliau menterjemahkannya dari TANAKH, bukan dari Septuaginta. Dan untuk Kitab Mazmur beliau memang menterjemahkannya dari Septuaginta.
Harus dibedakan dengan Vetus Latina atau Old Latin Vulgate yang memang menerjemahkan Kitab Perjanjian Lama seluruhnya berdasarkan Septuaginta dan sudah ada sebelum Alkitab Latin Vulgata versi St. Jerome dibuat. Dimana Vetus Latina ini sangatlah bervariasi (ada bermacam-macam codex) dalam hal penterjemahan, meskipun semuanya dalam bahasa Latin.

Namun , entah mengapa untuk Kejadian 3:15 kita menemukan kata-ganti-orang maskulin itu "menjadi kata ganti-orang-feminin"

Untuk menjawab ini memang tidak mudah, saya hanya bisa menebak-nebak alasan mengapa St. Jerome memilih menerjemahkan yang meremukkan kepala ular adalah feminin, bukan maskulin.
Untuk ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memahami apa yang dilakukan oleh St. Jerome:
1. Kita perlu tahu text apa yang dipakai oleh St. Jerome ketika menterjemahkan Protokanon. Mengingat beliau mempelajari TANAKH dan tafsirannya dari para Rabbi di Yerusalem maka kemungkinan terbesar text yang beliau gunakan adalah Masoretic text.
2. Meskipun beliau menggunakan TANAKH untuk menterjemahkan langsung ke dalam bahasa Latin, namun harus diselidiki dahulu apakah beliau "terinspirasi" juga oleh LXX dan Vetus Latina yang sudah ada sebelumnya untuk memahami ayat-ayat yang sulit. Dan sampai sejauh mana hal ini dilakukan ?
3. Ataukah ini adalah kesalahan dalam mengcopy/menterjemahkan Kejadian 3:15 itu ? Hal ini yang paling mungkin terjadi. Namun tidak bisa langsung dituduhkan begitu saja, karena seperti yang harus diketahui bahwa St. Jerome sangatlah fasih dan teliti dalam berbahasa Ibrani, Latin, Yunani dan Aram.

Bila kita melihat jauh ke masa sebelum Vulgata oleh St. Jerome ini ditulis maka dapat kita temui bahwa pada abad pertama pemahaman tentang Kejadian 3:15 ini juga sudah sangat beragam di kalangan Yahudi. Salah satunya adalah Philo (40 A.D.) dan sejarawan Yahudi, Titus Flavius Josephus (37-100 A.D.). Dalam salah satu karyanya Josephus menuliskan :
"He ordained that the woman should inflict wounds on his head."

Bahkan pemahaman ini masih tetap ada hingga setidaknya abad 12 M dimana terdapat dalam tulisan seorang scholar Yahudi yaitu Moses Maimonides (wafat 1204 A.D.) yang berpendapat bahwa wanita yang meremukkan kepala ular, namun tentu saja bukan Maria karena Yahudi tidak mengakui Yesus apalagi Maria ibuNya. Ia menulis :
"But what must be admired most of all, is that the serpent is joined with Eve, that is, its seed with her seed, its head with her heel; that she (Eve) should conquer it (the serpent) in the head, and that it should conquer her in the heel."

Jadi setidaknya sejak abad 1 M sudah ada penafsiran di kalangan scholar ternama kaum Yahudi bahwa yang meremukkan kepala ular adalah wanita, tidak dijelaskan mendetil apa dasar yang mereka pakai. Ada kemungkinan hal ini juga mempengaruhi St. Jerome dalam menuliskan terjemahan latin Vulgata ini.

Saya pribadi lebih sepakat dengan Bro BP bahwa yang meremukkan kepala ular dan digigit tumitnya adalah benih dari perempuan bukan sang perempuan. Tafsiran secara langsung dan akurat adalah bahwa Yesuslah yang meremukkan kepala ular dan digigit tumitnya oleh ular seperti tulisan dalam TANAKH dan LXX (Septuaginta) yang mengacu pada gender maskulin.

Namun meskipun demikian saya sebagai orang Katolik dapat memahami ajaran Katolik yang telah ada sebelumnya bahwa Maria yang meremukkan dan digigit tumitnya oleh ular tidaklah salah dan tetap akurat dalam pengertian yang tidak langsung, karena melalui diri Maria (the woman) maka pemenuhan nubuat Kejadian 3:15 ini terjadi. Hanya Maria saja, bukan manusia lain, yang setuju menjadi sarana hadirnya Yesus (the woman's seed) di dunia dalam wujud manusia (Lukas 1:38) untuk secara langsung menghancurkan kepala ular. Dan ketika Yesus secara langsung digigit tumitnya oleh Iblis sehingga Ia menderita dan wafat di kayu salib maka Maria hadir di situ dan menyaksikan itu semua (Yoh 19:25-27). Maria juga ikut menderita dan tergigit ular secara tidak langsung atas semua penderitaan Yesus yang telah ia saksikan, sama seperti yang sudah dinyatakan oleh Simeon kepada Maria "suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri" (Lukas 2:34-35).
Sehingga interpretasi tersebut juga dapat dibenarkan dalam hal tafsiran, mengingat Maria (the woman) dan Yesus (the woman's seed) walaupun adalah 2 person yang berbeda namun tentu saja ada keterkaitan yang erat yang tidak bisa dipisahkan begitu saja dalam rangka pemenuhan nubuat Kejadian 3:15.
Namun untuk masalah terjemahan literal maka apa yang bung BP tulis di atas sudah menjelaskan bagaimana terjemahan yang paling tepat.

Agak OOT, sebagai perbandingan, ini mirip dengan kutipan ayat (Yoh 19:26-27) dimana pada waktu di kayu salib Yesus menyerahkan Maria kepada murid kesayanganNya Yohanes dimana Yohanes diminta menerima Maria sebagai ibunya dan Maria diminta menerima Yohanes sebagai anaknya juga. Secara literal dan langsung sudah jelas bahwa kedua subyek adalah Maria dan Yohanes, bukan orang lain. Namun kemudian ternyata penafsiran yang umum di kalangan Katolik, Ortodoks, Anglikan, Lutheran hingga masa kini adalah bahwa kita sebagai kesayangan Tuhan yang diminta untuk menerima Maria sebagai ibu kita, dan Maria juga akan menerima kita sebagaimana ia menyayangi Yesus anaknya. Hal inilah yang dimaksudkan "secara tidak langsung", seperti pada pemahaman atas Kejadian 3:15.

Jadi masalah ini bukanlah tentang jujur atau tidak jujur seperti yang dipermasalahkan oleh bung BP dalam kalimat penutup di atas. Namun sebaiknya harus dilihat dulu apa yang menjadi latar belakangnya.
Masalah terjemahan Kejadian 3:15 ini sudah sejak lama disadari oleh umat Katolik bahkan jauh sebelum munculnya pernyataan dari Pope Pius IX seperti pada kutipan bung BP di atas.
Misalnya saja dalam revisi Douay-Rheims (dibuat thn 1749-1752) yang dilakukan oleh Bishop Challoner juga sudah menyebutkan hal ini dan mengkoreksinya, namun dengan pemahaman yang sama pada footnote bahwa tetap tidak mengubah penafsiran bahwa melalui benihnya yaitu Yesus, sang perempuan berperan serta meremukkan kepala ular.

Sekiranya itu yang bisa saya komentari.

fxrizal wrote:
St. Jerome menterjemahkan Alkitab Latin Vulgata dari Septuaginta, namun tidak semuanya. Khusus kitab-kitab Protokanonikal (minus kitab Mazmur) dalam Perjanjian Lama beliau menterjemahkannya dari TANAKH, bukan dari Septuaginta. Dan untuk Kitab Mazmur beliau memang menterjemahkannya dari Septuaginta.
Harus dibedakan dengan Vetus Latina atau Old Latin Vulgate yang memang menerjemahkan Kitab Perjanjian Lama seluruhnya berdasarkan Septuaginta dan sudah ada sebelum Alkitab Latin Vulgata versi St. Jerome dibuat. Dimana Vetus Latina ini sangatlah bervariasi (ada bermacam-macam codex) dalam hal penterjemahan, meskipun semuanya dalam bahasa Latin.

Untuk ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memahami apa yang dilakukan oleh St. Jerome:
1. Kita perlu tahu text apa yang dipakai oleh St. Jerome ketika menterjemahkan Protokanon. Mengingat beliau mempelajari TANAKH dan tafsirannya dari para Rabbi di Yerusalem maka kemungkinan terbesar text yang beliau gunakan adalah Masoretic text.

2. Meskipun beliau menggunakan TANAKH untuk menterjemahkan langsung ke dalam bahasa Latin, namun harus diselidiki dahulu apakah beliau "terinspirasi" juga oleh LXX dan Vetus Latina yang sudah ada sebelumnya untuk memahami ayat-ayat yang sulit. Dan sampai sejauh mana hal ini dilakukan ?

3. Ataukah ini adalah kesalahan dalam mengcopy/menterjemahkan Kejadian 3:15 itu ? Hal ini yang paling mungkin terjadi. Namun tidak bisa langsung dituduhkan begitu saja, karena seperti yang harus diketahui bahwa St. Jerome sangatlah fasih dan teliti dalam berbahasa Ibrani, Latin, Yunani dan Aram.

Bila kita melihat jauh ke masa sebelum Vulgata oleh St. Jerome ini ditulis maka dapat kita temui bahwa pada abad pertama pemahaman tentang Kejadian 3:15 ini juga sudah sangat beragam di kalangan Yahudi. Salah satunya adalah Philo (40 A.D.) dan sejarawan Yahudi, Titus Flavius Josephus (37-100 A.D.). Dalam salah satu karyanya Josephus menuliskan :
"He ordained that the woman should inflict wounds on his head."

Bahkan pemahaman ini masih tetap ada hingga setidaknya abad 12 M dimana terdapat dalam tulisan seorang scholar Yahudi yaitu Moses Maimonides (wafat 1204 A.D.) yang berpendapat bahwa wanita yang meremukkan kepala ular, namun tentu saja bukan Maria karena Yahudi tidak mengakui Yesus apalagi Maria ibuNya. Ia menulis :
"But what must be admired most of all, is that the serpent is joined with Eve, that is, its seed with her seed, its head with her heel; that she (Eve) should conquer it (the serpent) in the head, and that it should conquer her in the heel."

Jadi setidaknya sejak abad 1 M sudah ada penafsiran di kalangan scholar ternama kaum Yahudi bahwa yang meremukkan kepala ular adalah wanita, tidak dijelaskan mendetil apa dasar yang mereka pakai. Ada kemungkinan hal ini juga mempengaruhi St. Jerome dalam menuliskan terjemahan latin Vulgata ini.

Apa yang ditulis Titus Flavius Josephus dan Moses Maimonides adalah "opini" bukan fakta. Satu lagi yang perlu kita lihat, mereka bukan kalangan Kristen yang menerima Yesus sebagai Mesias yang telah dijanjikan dalam Perjanjian Lama.

Sedangkan posisi St Jerome berbeda dengan mereka, disamping itu Jerome tahu jelas suatu fakta sejarah apa yang terjadi pada abad 1 Masehi, bahwa Yesus itulah Sang Mesias (Yesus ini bergender maskulin). Yang menderita di atas kayu salib dan terluka dan tertumpah darahnya ("remuk tumitnya") adalah seorang yang bergender maskulin. Opini dari Titus Flavius Josephus dan Moses Maimonides tidak dapat dikatakan sebagai pembenaran untuk "terjemahan yang bermasalah" tersebut, karena di lain pihak terjemahan kalangan Yahudi Rabinik dan Mesianik yang tentu mendasarkan terjemahannya pada naskah Masora, merujuk oknum yang remuk tumitnya adalah yang bergender maskulin tunggal bukan jamak :

Terjemahan Torah, kalangan Rabinik, I will plant hatred between you and the woman, and between your offspring and her offspring. He will strike you in the head, and you will strike him in the heel.'

Terjemahan Torah, kalangan Mesianik, And I will put enmity between thee and the woman, and between thy seed and her seed[*]; it shall bruise thy head, and thou shalt bruise his heel.

[*] Note : Woman does not have seed, only the male produce seed. Thus this refer to virgin birth, Yeshua does not have human father.

Septuaginta dengan penulisan tata bahasa Yunaninya, lebih jelas merujuk kepada oknum maskulin tunggal bukan jamak, sehingga artinya pun tak dapat diperluas kepada makna adanya co-redeemer, karena jelas yang tertumpah darahnya untuk penebusan itu hanya 1 oknum maskulin tunggal :

LXX, και εχθραν θησω ανα μεσον σου και ανα μεσον της γυναικος και ανα μεσον του σπερματος σου και ανα μεσον του σπερματος αυτης αυτος σου τηρησει κεφαλην και συ τηρησεις αυτου πτερναν
Translit interlinear (Greek-English), kai {and} ekhthran {hatred} têsô {I will put} ana-meson {between} sou {you} kai {and} ana-meson {between} tês gunaikos {the woman} kai {and} ana-meson {between} tou spermatos sou {your seed} kai {and} meson tou spermatos autês {her seed} autos {He, nominative, singular, masculine} sou têrêsei kephalên {will give heed to your head} kau {and} su {you} têrêseis {will give heed to} autou {His, genitive, singular, masculine} pternan {heel}

Maria ibu Yesus adalah wanita yang terutama dan termulia, itu jelas tak terbantahkan. Hanya ada 1 wanita yang dipilih Allah sebagai media kelahiran Sang Allah yang Mahamulia. Namun penebus dosa manusia adalah Allah sendiri :

Yesaya 63:9
LAI TB, dalam segala kesesakan mereka. Bukan seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendirilah yang menyelamatkan mereka; Dialah yang menebus mereka dalam kasih-Nya dan belas kasihan-Nya. Ia mengangkat dan menggendong mereka selama zaman dahulu kala.
KJV, In all their affliction he was afflicted, and the angel of his presence saved them: in his love and in his pity he redeemed them; and he bare them, and carried them all the days of old.
Hebrew,
בְּכָל־צָרָתָם ׀ לֹא צָר וּמַלְאַךְ פָּנָיו הֹושִׁיעָם בְּאַהֲבָתֹו וּבְחֶמְלָתֹו הוּא גְאָלָם וַיְנַטְּלֵם וַיְנַשְּׂאֵם כָּל־יְמֵי עֹולָם׃
Translit, BEKHOL-TSARATAM LO' TSAR UMALAKH PANAV HOSYI'AM {Ia menyelamatkan mereka} BE'AHAVATO UVEKHEMLATO HU GE'ALAM {Ia menebus mereka} VAYENATLEM VAYENASEM KOL-YEMEI 'OLAM

Satu Oknum Propisiasi (Pendamai / Kurban pengampunan dosa)

1 Yohanes 2:2
LAI TB, Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
KJV, And he is the propitiation for our sins: and not for our's only, but also for the sins of the whole world.
NIV, He is the atoning sacrifice for our sins, and not only for ours but also for the sins of the whole world.
TR, και αυτος ιλασμος εστιν περι των αμαρτιων ημων ου περι των ημετερων δε μονον αλλα και περι ολου του κοσμου
Translit. interlinear, kai {dan} autos {Ia, nominative singular masculine} hilasmos {Pendamai/ Kurban Pengampunan Dosa, noun - nominative singular masculine} estin {adalah} peri {untuk (menghapus)} tôn hamartiôn {dosa-dosa} hêmôn {kita} ou {bukan} peri { untuk } tôn (dosa-dosa) hêmeterôn {kita} de {tetapi} monon {hanya} alla {melainkan} kai {juga} peri { untuk } holou {(dosa) seluruh} tou kosmou {dunia}
GWT, He is the payment for our sins, and not only for our sins, but also for the sins of the whole world. (GOD'S WORD®)
BBE, He is the offering for our sins; and not for ours only, but for all the world.
NLT, He himself is the sacrifice that atones for our sins and not only our sins but the sins of all the world.

Bandingkan :

Yohanes 1:29
LAI TB, Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
KJV, The next day John seeth Jesus coming unto him, and saith, Behold the Lamb of God, which taketh away the sin of the world.
TR, τη επαυριον βλεπει ο ιωαννης τον ιησουν ερχομενον προς αυτον και λεγει ιδε ο αμνος του θεου ο αιρων την αμαρτιαν του κοσμου
Translit. interlinear, tê epaurion {pada hari yang berikut} blepei {ia melihat} iôannês {Yohanes} ton iêsoun {Yesus} erkhomenon {datang} pros {kepada} auton {dia} kai {dan} legei {berkata} ide {inilah} ho {kata sandang/ article, nominative singular masculine} amnos {Anak Domba, noun, nominative singular masculine} tou theou {Allah} ho airôn {yang menanggung/ menyingkirkan, verb - present active passive - nominative singular masculine} tên hamartian {dosa} tou kosmou {dunia}

Ayat-ayat diatas, semua kata yang merujuk kepada Sang Penebus Dosa yang menjadi kurban, menggunakan kata maskulin tunggal.

1 Yohanes 2:2, perkatikan kata "Ia", Ia sendiri, kata ganti orang yang bersifat menegaskan. Menjadi Pendamaian. Inilah dasar dari tindakanNya menjadi Pengantara. Pendamaian berarti pelunasan (hanya dipakai dalam ayat 1 Yohanes 2:2 ini dan di) :

1 Yohanes 4:10
LAI TB, Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
KJV, Herein is love, not that we loved God, but that he loved us, and sent his Son to be the propitiation for our sins.
TR, εν τουτω εστιν η αγαπη ουχ οτι ημεις ηγαπησαμεν τον θεον αλλ οτι αυτος ηγαπησεν ημας και απεστειλεν τον υιον αυτου ιλασμον περι των αμαρτιων ημων
Translit. interlinear, en {dalam} toutô estin {hal inilah} hê agapê {kasih} ouch {bukan} hoti {bahwa} hêmeis {kita} êgapêsamen {telah mengasini} ton theon {Allah} all {tetapi} hoti {bahwa} autos {Ia} êgapêsen {telah mengasihi} hêmas {kita} kai {dan} apesteilen {telah mengutus} ton huion {Anak} autou {-Nya} hilasmon {(sebagai) pendamai/ kurban pengampunan dosa} peri {untuk} tôn hamartiôn {dosa-dosa} hêmôn {kita}

BF Westcott dalam bukunya, The Epistle of St John, p 44 menulis :

Kristus sendiri menjadi Pendamaian tersebut (perhatikan bentuk waktu kini)/ "Kristus dikatakan merupakan "Pendamaian" dan bukan hanya "Pengantara" (seperti gelar kepada Sang Juruselamat, 1 Yohanes 4:14), untuk menekankan pandangan bahwa Ia sendiri yang menjadi Kurban Pendamaian dan juga Sang Imam (bandingkan Roma 3:25). Seorang Pengantara dapat memakai sarana pendamaian yang diluar diriNya. Namun Allah karena kasihNya mengorbankan diriNya sendiri sebagai Pendamaian itu.

Pendamaian adalah untuk segala dosa kita. Kata "untuk" (Yunani, "περι – peri"), berkenaan dengan bukan 'demi dosa kita' saja tetapi juga untuk dosa seluruh dunia. Menandakan bahwa tidak ada batas untuk pelunasan yang adalah Kristus sendiri dalam hubungan dengan dosa dunia (Yunani, κοσμος – kosmos), seperti dalam Yohanes 3:16 yang berarti seluruh umat manusia.

* Yohanes 3:16
LAI TB, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
KJV, For God so loved the world, that he gave his only begotten Son, that whosoever believeth in him should not perish, but have everlasting life.
TR, ουτως γαρ ηγαπησεν ο θεος τον κοσμον ωστε τον υιον αυτου τον μονογενη εδωκεν ινα πας ο πιστευων εις αυτον μη αποληται αλλ εχη ζωην αιωνιον
Translit Interlinear, houtôs {demikian} gar {karena} êgapêsen {mengasihi} ho theos {Allah} ton kosmon {manusia di dunia} hôste {sehingga} ton uion{anak} autou ton monogenê {yang tunggal/ yang unik} edôken {Ia telah memberikan} hina {supaya} pas {setiap (orang yang)} ho pisteuôn {percaya} eis {kepada} auton {Dia} mê {tidak} apolêtai {menjadi binasa} all {melainkan} echê {beroleh} zôên {hidup} aiônion {kekal}

Tidak Ada Keselamatan di Luar Yesus Kristus

* Kisah Para Rasul 4:12
LAI TB, Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.
KJV, Neither is there salvation in any other : for there is none other name under heaven given among men, whereby we must be saved.
NIV, Salvation is found in no-one else , for there is no other name under heaven given to men by which we must be saved.
TR, και ουκ εστιν εν αλλω ουδενι η σωτηρια ουτε γαρ ονομα εστιν ετερον υπο τον ουρανον το δεδομενον εν ανθρωποις εν ω δει σωθηναι ημας
Translit Interlinear, kai {tetapi} ouk {tidak} estin {ada} en {didalam} allô {yang lain} oudeni {siapapun} hê sôtêria {keselamatan} oute {juga tidak} gar {sebab} onoma {nama} estin {ada} heteron {lain} hupo {dibawah} ton ouranon {langit} to {yang} dedomenon {telah diberikan} en {diantara} anthrôpois {manusia-manusia} en hô {yang olehnya} dei {harus} sôthênai {diselamatkan} hêmas {kita}

Tidak ada keselamatan di dalam orang lain (αλλως - allos), kemudian dilanjutkan dengan dipersempit menjadi tidak ada nama yang lain (ετερον–heteros) kita harus (δει - dei) diselamatkan.

Pemakaian kata-kata dalam ayat ini sudah cukup untuk menjawab tuntas bahwa memang tidak ada keselamatan selain daripada Yesus, bahkan selain dari nama Yesus Kristus. Tidak ada penjelasan adanya "co-reedemer" ataupun adanya "penyelamat tak langsung". Karena dengan tegas ayat ini membicarakan 1 oknum saja, Yaitu Yesus Kristus.

Tampak jelas bahwa kata 'sangkal' di sana benar-benar absolut, tanpa syarat, bahwa tidak ada orang lain, bahkan tidak ada nama lain itu mutlak. Yesus Kristus satu-satunya Sang Pengantara :

* 1 Timotius 2:5
LAI TB, Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,
KJV, For there is one God, and one mediator between God and men, the man Christ Jesus;
TR, εις γαρ θεος εις και μεσιτης θεου και ανθρωπων ανθρωπος χριστος ιησους
Translit Interlinear, heis {esa} gar {karena} theos {Allah} heis {esa} kai {pula} mesitês {pengantara (pendamai)} theou {(diantara) Allah} kai {dan} anthrôpôn {manusia} anthrôpos {(yaitu) manusia} khristos {Kristus} iêsous {Yesus}

Maaf karena saya agak OOT.
Berhubung di thread ini dipasang "The Passion of the Christ", saya ingin bertanya tentang sound tracknya.
Sound track gubahan John Debney(kalo ndak salah) tersebut ternyata enak didengar dan (menurut saya) sepertinya sangat sesuai dengan situasi di film tersebut. contoh: resurrection ketika yesus bangkit dari kubur. timpani ditabuh terus menerus dengan beat sesuai. hal ini salah satu aspek yang membuat saya senang mendengar.

yang mau saya tanyakan, apa nama tipe lagu-lagu tersebut ya?
saya pernah mendengar istilah "musik padang pasir". tapi ketika search di internet, tidak ada lagu yang saya cari (bertema kristen namun dengan khas arab/timur). saya senang mendengar musik dan belakangan saya agak "jenuh" mendengarkan musik religi barat. sehingga saya mencoba beralih ke musik religi timur, dan ternyata menyenangkan.

Adakah forumer tahu jenis musik apa yang saya maksud? Termasuk gaya "chanting" ketika membaca ayat suci di kitab rekan muslim.
Terima kasih.
Jaminsen

Welcome, TO BE LIKE JESUS

Post a Comment

Previous Post Next Post