ANAK DURHAKA

 




MANUSIA DURHAKA, ANAK KEBINASAAN

2 Tesalonika 2:1-10

2:1 Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia kami minta kepadamu, saudara-saudara,

2:2 supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh pemberitaan atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba.

2:3 Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka (HO ANTHROPOS TES ANOMINAS), yang harus binasa (HO HUIOS TES APOLEIAS),

2:4 yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.

2:5 Tidakkah kamu ingat, bahwa hal itu telah kerapkali kukatakan kepadamu, ketika aku masih bersama-sama dengan kamu?

2:6 Dan sekarang kamu tahu apa yang menahan dia, sehingga ia baru akan menyatakan diri pada waktu yang telah ditentukan baginya.

2:7 Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan,

2:8 pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.

2:9 Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu,

2:10 dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.

Sama seperti rasul Yohanes dalam surat-suratnya yang ditulis di Efesus, rasul Paulus juga pernah menyinggung tentang kemunculan seorang lawan yang akan meninggikan dirinya dan menganggap dirinya Ilahi (Θεός -THEOS). Rasul Paulus menyatakan bahwa kedurhakaan telah mulai bekerja di zaman itu secara rahasia. Kedurhakaan itu adalah ajaran-ajaran sesat yang disebarkan oleh guru-guru yang menentang Kristus. Murtad (ἀποστασία - APOSTASIA) yang dimaksudnya oleh rasul Paulus memiliki konteks yang sama dengan apa yang dimaksud oleh rasul Yohanes dalam 1 Yohanes 2:18-19. Mereka adalah orang-orang dari dalam komunitas jemaat Kristus yang menyangkal Yesus adalah Kristus dan menyangkal Anak Allah yaitu Firman kekal yang sehakekat dengan Allah Pencipta dan juga menyangkal Bapa yang mengutus Sang Firman untuk datang sebagai manusia.

1 Yohanes 2:18-19

2:18 Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.

2:19 Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.

2:22 Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.

1 Yohanes 4:2-3

4:2 Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah,

4:3 dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.

1 Yohanes 5:20

5:20 Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.

5:21 Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.

Dalam 1 Tesalonika 2: 3 rasul Paulus menggunakan sebutan 'Anak Kebinasaan' atau 'Yang akan binasa' (ὁ υἱὸς τῆς ἀπωλείας - HO HUIOS TES APOLEIAS) yang sama dengan apa yang disebutkan Yesus Kristus dalam Yohanes 17:2 untuk Yudas Iskariot yang menghianati-Nya. Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh Yudas adalah pekerjaan Iblis. Yudas Iskariot menyerahkan Yesus Kristus dengan harga 30 keping uang perak, dia jelas tidak bisa mengabdi kepada dua tuan: Allah dan Uang. Yudas Iskariot menganggap bahwa segala karunia yang dia terima dari Yesus hanya seharga 30 keping uang perak. Artinya Yudas Iskariot telah menolak Yesus Kristus, Anak Allah yang hidup dan menukarnya dengan uang, serta kekayaan duniawi.

Yohanes 17:2

17:12 LAI TB, Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa (HO HUIOS TES APOLEIAS),supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.

Rasul Paulus kembali menekankan kepada jemaat di Tesalonika bahwa manusia durhaka (The man of Lawlessness) atau orang yang akan binasa ini adalah lawan (ἀντικείμενος - ANTIKEIMENOS) yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah. Kemudian dia dapat melakukan mujizat-mujizat palsu dan tanda-tanda ajaib. Kemungkinan besarnya adalah orang ini adalah seorang ahli sihir yang melakukan aksi yang ajaib atau orang yang melakukan praktik okultisme. Dari penjelasan ini, kita dapat memahami bahwa si manusia durhaka ini ingin menjadi pusat penyembahan dan dia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan dirinya Allah karena semua orang takjub dengan kuasa mujizat palsu yang dilakukannya hal ini seperti Musa dan Harun dan ditantang oleh para ahli sihir Firaun saat itu. Ya, para ahli sihir itu mampu melakukan tanda-tanda ajaib dalam level tertentu tetapi hanya sebatas itu sebab kuasa Allah yang mengutus Musa dan Harus lebih berkuasa atas segala kuasa di langit dan di bumi. Dalam konteks jemaat-jemaat di kawasan Asia Kecil dan Mediterania, istilah Bait Allah mengacu pada jemaat Kristus, yaitu gereja. Ketika gereja Kristus baru berumur sekitar 20 tahun, rasul Paulus telah memperingatkan jemaat-jemaat di Galatia, Korintus dan Tesalonika mengenai ajaran-ajaran palsu yang mulai berkembang saat itu untuk menentang pengajaran Injil kasih karunia Yesus Kristus yang diteruskan oleh para rasul-Nya.

1 Korintus 3:17

3:17 LAI TB, Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.

KJV, If any man defile the temple of God, him shall God destroy; for the temple of God is holy, which temple ye are.

TR, εἴ τις τὸν ναὸν τοῦ θεοῦ φθείρει φθερεῖ τοῦτον ὁ θεός· ὁ γὰρ ναὸς τοῦ θεοῦ ἅγιός ἐστιν οἵτινές ἐστε ὑμεῖς

Translit, ei tis ton naon tou Theou htheirei phtherei touton ho Theos ho gar naos tou Theou hagios estin hoitines este hymeis

Si anak kebinasaan, manusia durhaka ini jelas menklain dirinya berafiliasi dengan ajaran Kekristenan dan duduk di dalam gereja, menganggap dirinya sebagai 'pengikut Yesus Kristus' tetapi mengajarkan penolakan pada kedatangan Anak Allah yaitu Firman yang adalah Allah itu sendiri dan yang telah diutus Bapa menjadi manusia. Dialah Yesus Kristus (Yeshua Hamasiakh). Siapakan anak kebinasaan yang dimaksudkan ini? rasul Paulus kemudian berkata "...secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya,.." Apa yang menahan kemunculan manusia durhaka, anak kebinasaan ini?

KEMATIAN RASUL PETRUS DAN KEMUNCULAN AJARAN SESAT

Sejarah gereja mencatat bahwa ajarah-ajaran antikristus mulai merajalela ditengah-tengah gereja setelah kematian para rasul Kristus terutama rasul Petrus. Alkitab Perjanjian Baru mencatat bahwa rasul Pertus, rasul Yohanes, dan Paulus rasul bagi orang-orang non-Yahudi bahu-membahu untuk mendidik gereja agar waspada terhadap pengajaran antikristus yang dilakukan oleh guru-guru palsu yang mengklaim dirinya 'Kristen' padahal sarat dengan praktik okultisme, menyangkal ke-Ilahian Yesus Kristus yaitu Anak Allah (Firman kekal) sebagai Penguasa atas hidupnya dan mengikuti cara hidup yang dipenuhi hawa nafsu. Rasul Paulus dalam 2 Tesalonika 2:5-7 agaknya mau menunjukan bahwa murtad dan si anak kebinasaan mengacu kepada guru palsu (antichrist teacher) dengan pengajarannya yang mau menyesatkan umat Kristus, dan yang masih menahan penyebaran ajaran sesat ini secara masif di kalangan jemaat Kristen adalah rasul Petrus. Oleh sebab itu, rasul Petrus memperingatkan jemaat Kristen khususnya yang berasal dari bangsa Yahudi yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia dan hidup berjemaat dengan jemaat Kristen dari bangsa non-Yahudi untuk waspada pada pergerakan ajaran palsu, yang oleh rasul Yohanes dalam surat-suratnya disebut antikristus.

2 Petrus 1:12-17

1:12 Karena itu aku senantiasa bermaksud mengingatkan kamu akan semuanya itu, sekalipun kamu telah mengetahuinya dan telah teguh dalam kebenaran yang telah kamu terima.

1:13 Aku menganggap sebagai kewajibanku untuk tetap mengingatkan kamu akan semuanya itu selama aku belum menanggalkan kemah tubuhku ini.

1:14 Sebab aku tahu, bahwa aku akan segera menanggalkan kemah tubuhku ini, sebagaimana yang telah diberitahukan kepadaku oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.

1:15 Tetapi aku akan berusaha, supaya juga sesudah kepergianku itu kamu selalu mengingat semuanya itu.

1:16 Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.

1:17 Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

2 Petrus 2:1-3

2:1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan (ἔσονται - ESONTAI, Verb - Future Indicative Middle, 3rd person plural) ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.

2:2 Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.

2:3 Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan (ἡ ἀπώλεια - HE APOLEINA) tidak akan tertunda.

RASUL PETRUS VS. SIMON MAGUS

Simonians adalah sekte gnostik yang muncul diabad kedua yang namanya diambil dari Simon Magus atau yang dikenal dengan Simon si penyihir dalam Kisah Para Rasul 8:5-24. Sekte ini berkembang di Siria, di beberapa wilayah di Asia Kecil dan di Roma. Ajarannya masih bertahan sampai abad ke-4 Masehi. Para penganut sekte ini menggunakan ilmu sihir (okultisme) dan mantra, ramuan cinta, mereka menyatakan penyembahan berhala merupakan persoalan atas ketidakpedulian pada yang baik atau buruk, menyatakan bahwa perzinahan sebagai cinta yang sempurna, dan menjalani hidup dengan tidak bermoral dan tanpa keteraturan. Secara, pada dasarnya mereka tidak menganggap sesuatu sebagai baik atau buruk. Bukan karena perbuatan-perbuatan baik seseorang diberkati di dunia berikutnya, tetapi kasih karunia yang dianugerahkan oleh Simon dan Helena pada mereka yang bersekutu dengannya.

Simon si Penyihir pertama kali dicatat dalam Kisah Para Rasul 8:5-24, dimana dia dikatakan sebagai 'kuasa Allah dengan kuasa besar' oleh rakyat Samaria di Yudea dan dia berserta rakyat Samaria percaya kepada pemberitaan Injil yang disampaikan rasul Filipus lalu Simon si Penyihir dan rakyat dibaptis karena Simon takjub melihat mujizat-mujizat yang terjadi didepan matanya. Namun, ketika rasul Petrus dan Yohanes pergi ke tempat itu agar rakyat yang telah dibaptis mengambil bagian dalam karunia Roh Kudus tetapi Simon berniat untuk membeli karunia itu. Jadi disini terlihat jelas bahwa uang, hawa nafsu dan ketenaran agar dipuja seperti Allah adalah motivasi Simon si penyihir untuk menerima baptisan dan menerima karunia Roh Kudus.

Kisah Para Rasul 8:5-24

8:5 Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ.

8:6 Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu.

8:7 Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan.

8:8 Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu.

8:9 Seorang yang bernama Simon telah sejak dahulu melakukan sihir di kota itu dan mentakjubkan rakyat Samaria, serta berlagak seolah-olah ia seorang yang sangat penting.

8:10 Semua orang, besar kecil, mengikuti dia dan berkata: "Orang ini adalah kuasa Allah yang terkenal sebagai Kuasa Besar." (Οὗτός ἐστιν ἡ δύναμις τοῦ Θεοῦ ἡ καλουμένη Μεγάλη - HOUTOS ESTIN HE DYNAMIS TOU THEO HE KOLOUMENE MEGALE)

8:11 Dan mereka mengikutinya, karena sudah lama ia mentakjubkan mereka oleh perbuatan sihirnya.

8:12 Tetapi sekarang mereka percaya kepada Filipus yang memberitakan Injil tentang Kerajaan Allah dan tentang nama Yesus Kristus, dan mereka memberi diri mereka dibaptis, baik laki-laki maupun perempuan.

8:13 Simon sendiri juga menjadi percaya, dan sesudah dibaptis, ia senantiasa bersama-sama dengan Filipus, dan takjub ketika ia melihat tanda-tanda dan mujizat-mujizat besar yang terjadi.

8:14 Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria telah menerima firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ.

8:15 Setibanya di situ kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus.

8:16 Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.

8:17 Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus.

8:18 Ketika Simon melihat, bahwa pemberian Roh Kudus terjadi oleh karena rasul-rasul itu menumpangkan tangannya, ia menawarkan uang kepada mereka,

8:19 serta berkata: "Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh menerima Roh Kudus."

8:20 Tetapi Petrus berkata kepadanya: "Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang.

8:21 Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus di hadapan Allah.

8:22 Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia mengampuni niat hatimu ini;

8:23 sebab kulihat, bahwa hatimu telah seperti empedu yang pahit dan terjerat dalam kejahatan."

8:24 Jawab Simon: "Hendaklah kamu berdoa untuk aku kepada Tuhan, supaya kepadaku jangan kiranya terjadi segala apa yang telah kamu katakan itu."

Bapak gereja, Irenaeus, murid dari Polikarpus yang merupakan murid rasul Yohanes menyebutkan bahwa Simon adalah pendiri dari sekte orang-orang 'Simonian'. Justyn Martyr dan Irenaeus mencatat bahwa setelah diusir oleh para rasul kemudian Simon pergi ke Roma dan disana dia bertemu dengan seorang wanita bernama 'Helena' dan di Roma Simon mengklaim dirinya sebagai Anak yang menyatakan dirinya kepada orang-orang Yahudi, di Samaria sebagai Bapa dan diantara bangsa-bangsa lain sebagai Roh Kudus. Dia melakukan tanda-tanda ajaib dengan keahlian sihirnya (okultisme) selama masa pemerintahan Kiasar Claudius dan disana dia dianggap sebagai suatu allah (a god) dan dihormati dengan dibuatnya patung pada sebuah pulau di Tiber, Roma dengan suatu tulisan 'Simoni Deo Sancto' - kepada Simon Allah yang Kudus. Menurut Jerome (327–420), rasul Petrus datang ke Roma pada tahun kedua Kaisar Claudius untuk meruntuhkan Simon Magus. Tulisan-tulisan Apokrifanya terdiri dari Acts of Peter (Kisah Petrus), Pseudo-Clementines, dan the Epistle of the Apostles (Surat Para Rasul). Dalam kompilasi Apostolic Constitution (70-250 Masehi) Simon Magus dinyatakan sebagai 'lawlessness' (Antinomianism) yaitu orang yang hidup dalam hawa nafsu kedagingan dan tidak mempedulikan ketentuan-ketentuan moralitas yang terdapat pada Taurat Musa, norma agama dan hukum Allah yang menyatakan bahwa iman dan perbuatan tidak dapat dipisahkan dalam hidup umat percaya. Simon Magus mati pada sekitar tahun 65 M di Roma dengan berbagai sumber yang beragam dari tulisan apokrif tentang caranya mati. Kemudian, akhir hidup Petrus menurut catatan Jerome, ia dihukum mati di roma dengan cara disalib pada masa Kaisar Nero (anak adopsi Kaisar Claudius), namun Petrus meminta agar ia disalibkan dengan posisi terbalik karena ia memandang dirinya tidak layak untuk disalibkan dalam posisi yang sama dengan Tuhannya. Tertullian (155– 240 M) juga menulis bahwa "iman yang mulai tumbuh pertama kali berdarah oleh Nero di Roma. Disana Petrus diikat oleh orang lain karena dia terikat di kayu salib." Origen (184–253) juga menulis "Petrus disalibkan di Roma dengan kepalanya dibawah, seperti penderitaan yang diinginkanya." Kemungkinan besar Petrus dihukum mati di Roma beberapa bulan setelah kebakaran besar terjadi di Roma tahun 64 Masehi agar Kaisar Nero bisa menjadikan umat Kristen sebagai pihak yang disalahkan dan menjadikan pembenaran bagi Kaisar untuk membinasakan Kekristenan di Roma. Hal ini sesuai dengan perkataan Yesus Kristus mengenai akhir hidup Petrus di masa tuanya.

Yohanes 21:18-19

21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."

21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."

RASUL PAULUS & RASUL YOHANES VS. CERINTHUS

Seperti apa yang dituliskan oleh rasul Paulus dalam 2 Tesalonika 2:7-8 "karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali." ajaran-ajaran palsu telah bekerja tetapi para guru-guru palsu dengan ajaran-ajarannya baru akan menyatakan dirinya setelah kematian para rasul, khususnya, rasul Petrus oleh sebab itu banyak sekalii tulisan-tulisan palsu yang mengaku sebagai 'injil' pada paruh awal abad kedua di dunia Kekristenan saat itu bahkan sampai zaman ini ajaran mereka terus eksis dengan kemasan yang berbeda untuk menentang Yesus Kristus, Firman Allah Pencipta segala sesuatu yang telah menjadi manusia, mati disalibkan dalam keadaan-Nya sebagai manusia dan bangkit dalam kemuliaan-Nya, dan umat-Nya yang bertekun dalam pengajaran yang orthodoks (lurus) akan selalu mampu untuk melawan ajaran-ajaran manusia durhaka yaitu mereka yang akan binasa. Rasul Petrus dalam suratnya yang kedua telah memperingatkan bahwa setelah kematiannya yang memuliakan Tuhan Yesus, "....akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka." (2 Petrus 2:1). Selama para rasul masih hidup, secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi setelah para rasul Kristus telah meninggal (khususnya rasul Petrus) guru-guru palsu dan ajaran sesatnya akan berusaha merusak pengajaran yang telah diterima jemaat yaitu pengajaran Injil Kristus yang diteruskan oleh rasul Petrus, Yohanes, Yakobus, Paulus dan para rasul lainnya.

Cerinthus (... - 100 Masehi) adalah pengajar Gnostik- Ebionit Kristen yang paling berpengaruh pada paruh kedua abad pertama dan pengajarannya berkembang di wilayah Asia Kecil dimana pusat sekte ini berada di Galatia. Cerinthus adalah seorang Mesir berkebangsaan Yahudi. Irenaeus menyebut bahwa dia adalah seseorang yang dididik dalam hikmat orang-orang Mesir dan tidak ada catatan mengenai kelahiran dan kematiannya. Menurut bapa gereja Epifanius, Cerinthus adalah penghasut masalah untuk melawan rasul Petrus dan Paulus di Yerusalem dan dia mengirim beberapa orang ke Antiokhia untuk memerintahkan orang-orang non-Yahudi yang menjadi Kristen disana untuk menyunatkan diri mereka dan melakukan ketetapan hukum Taurat Musa yang akhirnya mendorong untuk diadakannya sidang perdana di Yerusalem pada tahun 50 Masehi yang dicatat dalam Kisah Para Rasul 15:10-31. Setelah peristiwa itu, Cerinthus mendirikan sekolah di wilayah provinsi kerajaan Romawi di Asia Kecil yang pada puncaknya menyebar ke Galatia. Menurut tradisi jemaat Galatia, rasul Paulus menulis sebuah surat yang ditujukan kepada jemaat Galatia untuk melawan pengikut-pengikut Cerinthus yang berusaha mengganggu gereja.

Berbeda dengan Simon Magus yang mengklaim bahwa dirinya adalah Allah yang harus disembah dan penuh kuasa, dokumen awal abad kedua menghubungkan Cerinthus dengan Simon Magus. Bapa gereja Eusebius menyebut para pengikut Cerinthus dengan julukan 'Cerinthians' dan bapa gereja Irenaeus mencatat bahwa Cerinthus adalah salah satu pengajar Gnostik Kristen yang berpengaruh pada paruh kedua abad pertama sekaligus merupakan musuh rohaniah rasul Yohanes yang pada tahun 90 Masehi atau paling awal sekitar tahun 65 Masehi, pasca kematian rasul Petrus di Roma menulis Injil Yohanes dan surat-surat kepada jemaat Kristen (khususnya Kristen berkebangsaan Yahudi di wilayah Asia Kecil untuk melawan ajaran sesat Gnostisisme. Sebelumnya, sekitar tahun 53-56 Masehi, Rasul Paulus juga pernah menegur dengan keras jemaat Kristen di Galatia yang dengan cepatnya berpaling dari ajaran Injil Kristus kepada ajaran lain ('injil' yang lain) yang menekankan pada kuk Hukum Taurat. Agaknya konfrontasi ini berkaitan dengan ajaran yang dianut oleh Cerinthus yang masih bekerja secara rahasia diantara jemaat di Galatia sebelum akhirnya rasul Yohanes menentang konsep Kristologi dan Teologis sesat Cerinthus. Ajaran Cerinthus merupakan penggabungan yang aneh dari Gnostisisme, Judaisme, Chiliasisme dan Ebionisme. Dia mengajarkan bahwa Allah Yang Maha Kuasa yang Ilahi itu terlalu murni dan sempurna untuk menjadi bagian dari dunia material ini. Oleh karena itu dunia diciptakan oleh suatu 'allah/ilah' yang lebih rendah yaitu kekuatan yang memancar dari malkhluk ilahi tertinggi. Dia mengajarkan bahwa hukum Taurat itu adalah hukum yang paling suci dan keselamatan hanya diperoleh melalui ketaatan pada aturan-aturan Yahudi tersebut seperti halnya sekte Ebionit, oleh sebab itu Cerinthus hanya mengakui Injil Matius sekalipun bapa-bapa gereja menganggap bahwa Cerinthus dan pengikutnya menggunakan 'Injil Matius' yang berbeda. Dia menekankan para pengikutnya agar mengamalkan aturan-aturan Taurat Musa dengan ketat untuk memperoleh keselamatan. Dia juga menolak kelahiran Yesus dari seorang perawan dan menganggap Yesus sebagai anak biologis Yusuf dan Maria. Menurut ajaran Cerinthus, 'Yesus' dan 'Kristus' adalah dua pribadi yang berbeda. Yesus adalah seorang manusia biasa yang suci sedangkan Kristus adalah Pribadi Ilahi yang diutus Allah Yang Mahatinggi untuk menetap dalam diri Yesus setelah pembaptisannya lalu mengajarkan apa yang diketahui oleh para malaikat. Kesatuan antara pribadi 'Yesus' dan pribadi 'Kristus' ini tetap berlangsung sampai pada di kayu salib dimana pribadi 'Yesus' menderita tetapi 'Kristus' kembali surga. Cerinthus percaya bahwa akan ada masa 1000 tahun yang bahagia yang akan diwujudkan di bumi sebelum kebangkitan dan kerajaan rohaniah Allah di surga. Penentangan terhadap konsep Chiliasisme/millenarianisme ini pernah disinggung dalam surat Paulus yang pertama kepada jemaat di Tesalonika. Cerinthus mengajarkan bahwa pada masa 1000 tahun manusia akan mencapai kenikmatan nafsu makan dan nafsu seks. Mereka tidak mau mengakui bahwa tubuh kita akan diperbaharui secara roh.

1 Tesalonika 4:15-17

4:15 Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.

4:16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;

4:17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.

Sekte Ebionit, Cerinthus dan para pengikutnya semakin menolak rasul Paulus setelah sidang perdana di Yerusalem tahun 50 Masehi yang dipimpin oleh Yakobus dan rasul Petrus memutuskan untuk tidak mewajibkan kuk hukum Taurat Musa kepada bangsa-bangsa non-Yahudi yang telah menjadi Kristen. Perlawanan keras rasul Paulus dan rasul Yohanes terhadap ajaran antikristus Cerinthus dan para pengikutnya 'Cerinthians' yang memaksakan hukum sunat bagi umat Kristen non-Yahudi dan juga memaksakan kuk aturan Taurat kepada mereka jelas terlihat dari surat-suratnya kepada Jemaat di wilayah Asia Kecil. Kepada jemaat di Galatia, rasul Paulus yang merupakan lulusan Sekolah Elit Hukum Taurat, asuhan dari Guru Besar, Raban Gamaliel, menulis dalam suratnya:

Galatia

5:1 Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.

5:2 Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu.

5:3 Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat.

5:4 Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.

5:5 Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan.

5:6 Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.

5:7 Dahulu kamu berlomba dengan baik. Siapakah yang menghalang-halangi kamu, sehingga kamu tidak menuruti kebenaran lagi?

5:8 Ajakan untuk tidak menurutinya lagi bukan datang dari Dia, yang memanggil kamu.

6:11 Lihatlah, bagaimana besarnya huruf-huruf yang kutulis kepadamu dengan tanganku sendiri.

6:12 Mereka yang secara lahiriah suka menonjolkan diri, merekalah yang berusaha memaksa kamu untuk bersunat, hanya dengan maksud, supaya mereka tidak dianiaya karena salib Kristus.

6:13 Sebab mereka yang menyunatkan dirinyapun, tidak memelihara hukum Taurat. Tetapi mereka menghendaki, supaya kamu menyunatkan diri, agar mereka dapat bermegah atas keadaanmu yang lahiriah.

6:14 Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.

6:15 Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya.

6:16 Dan semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik Allah.

6:17 Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus.

6:18 Kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai roh kamu, saudara-saudara! Amin.

Kepada jemaat di Asia Kecil, rasul Yohanes menulis:

Yohanes

1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.

1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.

1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.


1 Yohanes

2:18 Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.

2:19 Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.

2:20 Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua mengetahuinya.

2:21 Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran.

2:22 Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.

2:23 Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengaku Anak, ia juga memiliki Bapa.

5:20 Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.

Sejak paruh kedua abad pertama, ajaran sesat telah berusaha mengganggu fondasi dasar keselamatan di dalam nama Yesus dengan mengaburkannya melalui ajaran-ajaran lain yang tidak berasal dari ajaran Kristus yang diteruskan oleh para rasul. Orang-orang Kristen di Efesus sangat jengkel dengan ulah para pengajar bidat itu, lebih-lebih Rasul Yohanes. Itulah sebabnya ia sangat tegas terhadap kaum Gnostik, seperti yang ditulis dalam sejarah Gereja purba, dan tercermin dalam surat-surat yang ditulisnya. Karena alasan yang sama tersebut, para uskup di Efesus kemudian mendorong Rasul Yohanes untuk menuliskan Injil yang keempat. Patut dicatat, bahwa ketiga Injil sebelumnya (Matius, Markus, dan Lukas) sudah memuat fakta-fakta tentang kehidupan Yesus Kristus, tetapi Rasul Yohanes menuliskan “makna rohani atas fakta-fakta itu”.

Ketegasan sikap Rasul Yohanes terhadap bidat Gnostik ini sempat dicatat oleh Irenaeus yang mendengarkan kisah dari gurunya, Polikarpus, murid Rasul Yohanes sendiri:

Suatu hari di sebuah pemandian umum di kota Efesus, Yohanes melihat Cerinthus ada di dalamnya, sedangkan banyak orang Kristen berada satu atap dengan pemimpin bidat tersebut. “Anak-anakku”, seru rasul Yohanes, “Cepatlah keluar! Aku khawatir rumah ini akan roboh karena tidak bisa menahan kesesatan Cerinthus si musuh Kebenaran itu!!”

(Alexander Roberts & James Donaldson, “The Writings of the Fathers Downs t A.D. 325 Ante-Nicene Father. Vol. I”, hal. 413 yang mengutip Against Heresies-nya Irenaeus yang versi online-nya bisa dilihat di: http://www.ccel.org/ccel/schaff/anf01.ix.iv.iv.html )

Jaminsen

Welcome, TO BE LIKE JESUS

Post a Comment

Previous Post Next Post