UPAH DOSA ADALAH MATI
UPAH DOSA ADALAH MATI
Ungkapan "Upah dosa adalah mati" adalah suatu "Midrash" dari Rasul Paulus (Rabbi Saul) yang terkenal. Kita mengimani apa yang ditulisnya adalah ilham dari Roh Kudus. Namun demikian, ungkapan ini tidak keluar begitu saja diilhamkan kepadanya. Ungkapan "Upah dosa adalah mati" memiliki dasar yang kuat dari "Hukum larangan" yang pertama diucapkan Allah kepada Adam:
2:16 LAI TB, Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas,
KJV, And the LORD God commanded the man, saying, Of every tree of the garden thou mayest freely eat:
Hebrew,
וַיְצַו יְהוָה אֱלֹהִים עַל־הָאָדָם לֵאמֹר מִכֹּל עֵץ־הַגָּן אָכֹל תֹּאכֵל׃
Translit Interlinear, VAYETSAV {dan Dia memerintah} YEHOVAH (dibaca: 'Adonay, TUHAN) 'ELOHIM {Allah} 'AL-HA'ADAM {kepada manusia itu} LEMOR {Dia berkata} MIKOL {dari semua} 'ETS-HAGAN {pohon di dalam taman ini} 'AKHOL {memakan} TOKHEL {dia memakannya}
MEMAKANNYA, PASTILAH ENGKAU MATI."
KJV, But of the tree of the knowledge of good and evil, thou shalt not eat of it: for in the day that thou eatest thereof thou shalt surely die.
Hebrew,
וּמֵעֵץ הַדַּעַת טֹוב וָרָע לֹא תֹאכַל מִמֶּנּוּ כִּי בְּיֹום אֲכָלְךָ מִמֶּנּוּ מֹות תָּמוּת׃
Translit Interlinear, UME'ETS {tetapi dari pohon} HADA'AT TOV VARA {pengetahuan baik dan jahat} LO {jangan} TOKHAL {kamu memakannya} MIMENU {dari (buah)-nya} KI {sebab} BEYOM {pada hari} 'AKHAL'KHA {engkau memakan} MIMENU {dari-nya} MOT {mati} TAMUT {kamu akan mati}
Itu adalah pernyataan Allah yang pertama tentang resiko kematian yang secara instan diterima pada saat manusia melanggar ketentuan Allah: UPAH DOSA ADALAH MATI (pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati).
Ketika Adam dan Hawa pertama kali jatuh ke dalam dosa, ada konsekwensi nyata akibat dosa yang diperbuat mereka, bahwa segera setelah itu mereka terusir dari Taman Eden dan tidak dapat bergaul dengan Allah secara langsung sebagaimana sebelumnya. Ada jurang yang memisahkan antara Allah yang Maha suci dengan manusia yang telah berdosa.
Akibat manusia jatuh dalam dosa, ada dua yang dikutuk:
2. ULAR
Kemudian, Manusia kena dampak kutuk kepada tanah (Kejadian 3:17) akibat dosa dosa Adam, diantaranya adalah sbb:
2. SUSAH PAYAH - Kejadian 3:17
3. KEMATIAN - Kejadian 3:19
Jadi ingat bahwa yang dikutuk adalah "TANAH" yang menyebabkan berbagai-bagai penderitaan bagi manusia termasuk berpeluh/ bersusah payah ketika mencari rejeki, ada penyakit dan kematian. Adam (manusia) sendiri tidak dikutuk. Kata "KUTUK" hanya kepada ULAR itu dan TANAH. Sebab jikalau saat itu Adam dikutuk, ya habislah dia, mati tubuh dan rohani seketika, dan tidak perlu ada korban pengampunan dosa.
Konsekwensi ketiga bagi Adam adalah: "KEMATIAN" itu adalah yang paling berat. Alkitab memberi tahu kita bahwa oleh karena dosa manusia, semua manusia tunduk kepada kematian, dan sebenarnya resiko ini bukan hanya kematian badani saja, tetapi juga kematian kekal, yaitu kematian kedua yang berupa kebinasaan abadi, hal ini sudah dinyatakan sejak dari mulanya, yaitu di dalam Kejadian 2:16-17.
Kita membaca ungkapan yang "seolah-olah baru" "Sebab upah dosa ialah maut..." (Roma 6:23a). Namun sebenarnya tidak, ungkapan ini adalah merupakan hasil dari "midrash" (study komparatif) Taurat, yang Rabbi Saul pelajari sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa yang pertama, yaitu Adam yang jatuh ke dalam dosa. Dimana ada tindakan Allah yang pertama-kalinya dari Allah untuk menutup "rasa malu Adam", Ia memberikan "cawat kulit binatang" bagi Adam. Ini adalah suatu TYPOLOGY dari "PENUTUPAN DOSA" yang nantinya akan digenapi oleh "darah yang tak bercacat dari Sang mesias."
PERTUMPAHAN DARAH DENGAN MENGAMBIL KULIT BINATANG UNTUK MENUTUPI AURAT ADAM & HAWA ADALAH PERISTIWA YANG MENDASARI DARI SEGALA RITUAL HUKUM TAURAT DALAM KEMAH SUCI DAN BAIT ALLAH
Adanya binatang yang mati yang terbunuh, dan kulitnya dijadikan penutup bagi aurat Adam, adalah penggambaran secara TYPOLOGIS yang pertama-kalinya dari Allah, tentang "DARAH yang sempurna" dari Sang Mesias. DAN PERISTIWA INI MENDASARI DARI SEGALA RITUAL HUKUM TAURAT mengenai ketentuan penghapusan dosa dengan darah.
SEORANG DISEBUT AHLI TAURAT ADALAH APABILA TELAH MENGUASAI ISI ALKITAB, SELAIN MENGHAFAL AYAT MEREKA MENGETAHUI: JUMLAH PARAGRAF, AYAT, KATA BAHKAN HURUF.
Bukan suatu kebetulan Tuhan Yesus secara khusus itu memilih RABBI SAUL seorang ahli Taurat untuk menjadi corong-Nya dalam memberitakan Injil, sekaligus menjadi seorang APOLOGIS TERBAIK DI HADAPAN ORANG-ORANG YAHUDI YANG SANGAT PAHAM TERHADAP TAURAT, yang telah menghafalnya, bahkan mengitung huruf-huruf di dalamnya. Dalam tradisi Yahudi awal, para "ahli Taurat"/ kelompok sarjana Yahudi menghitung setiap huruf yang ada di dalam Alkitab (serta jumlah kata , ayat , paragraf , dll ). Para spesialis naskah kitab itu disebut: סוֹפְרִים - SOFERIM (bentuk jamak, harfiah: para penghitung/counter, dari kata dasar סָפַר - SAFAR, menghitung). Dalam bahasa Yunani, profesi ini dikenal dengan istilah: "γραμματευς - grammateus" (ahli Kitab, istilah ini merujuk pada orang yang ber-profesi sbg penyalin Kitab Suci).
Maka dalam menghadapi kaum "SOFERIM", Tuhan Yesus dalam otoritas ke-Allahannya memilih seorang yang sangat ahli terhadap Taurat, untuk memberikan suatu pertanggung-jawaban secara Hukum Taurat, mengapa Allah itu harus ber-inkarnasi ke bumi, dan mengapa Ia sendiri yang harus hadir sebagai Sang penebus dosa. Atas "Hukum Dosa" itu Rabbi Saul mengajukan "Midrash"-nya. Ia merujuk pada Hukum yang pertama kali Allah ucapkan kepada Adam "tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati" (Kejadian 2:17). Yang artinya pada hari/ pada saat manusia melanggar perintah-Nya (berdosa), maka saat itu pulalah ia mati ▩► Upah dosa adalah mati!
Surat-surat Rasul Paulus (Rabbi Saul) adalah "Midrash" terbaik, sebab saya meyakini surat-surat Rabbi Saul ini diilhami oleh Roh Kudus, dan bahkan kita melihat banyak pemahaman tentang Taurat melalui tulisan-tulisannya. Kita tahu bahwa Rasul Paulus (atau yang sering saya sebut "Rabbi Saul"), dia memiliki pendidikan Taurat yang tinggi, asuhan dari guru besar Taurat, yaitu Rabban Gamaliel. Rabbi Saul tentu sangat memahami study ini, sebab dia sendiri lulusan dari בֵּית מִדְרָשׁ - BEIT MIDRASH, House of Learning/ Sekolah Madarasah Taurat.
Rabbi Saul dalam tulisannya melalui Roma 6:23 membawa kita kepada "Study komparatif (Midrash)" dan ini sangat menakjubkan, bandingkan dengan, tulisan-tulisannya yang lain yang berkaitan dengan ini, sbb:
"Dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak menaati Injil Yesus, Tuhan kita. Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya." (2 Tesalonika 1:8,9)
Bandinkan dengan tulisal Rasul Yohanes:
"Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api." (Wahyu 20:14)
Alkitab menggambarkan kematian dalam tiga bentuk, yaitu :
A. Mati Secara Fisik, yang ditandai dengan berakhirnya kehidupan.
B. Mati Secara Roh, yang ditandai dengan terputusnya hubungan dengan Allah. (Roh Allah tidak bisa dimeteraikan dalam diri manusia karena hukum kekudusan Allah)
C. Kematian Kekal, yaitu didalam neraka (kematian kedua).
Mati yang dibicarakan dalam Kejadian 2:17 adalah kematian secara roh dalam poin "b" yaitu terpisah dari Allah. Manusia ketika berbuat dosa juga mati secara moral. Allah mengingatkan Adam bahwa ketika ia makan buah yang terlarang itu, ia pasti akan mati. Peringatan itu sangat serius. Sekalipun Adam dan Hawa tidak mati secara jasmaniah pada hari itu, mereka mati secara moral, yaitu tabiat mereka menjadi berdosa. Sejak Adam dan Hawa, semua orang dilahirkan dengan tabiat berdosa, yaitu suatu keinginan bawaan untuk mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan Allah atau orang lain. Adam dan Hawa mati secara rohani ketika mereka tidak taat kepada Allah, yaitu hubungan intim mereka yang dahulu dengan Allah menjadi rusak. Mereka tidak lagi mengharapkan saat-saat berjalan dan berbincang-bincang dengan Allah di taman; sebaliknya mereka bersembunyi dari hadapan-Nya. Di bagian lainnya, Alkitab mengajarkan bahwa terlepas dari Kristus, semua orang terasing dari Allah dan dari hidup di dalam-Nya; mereka mati secara rohani.
Akhirnya, kematian sebagai akibat dosa mencakup kematian kekal (kematian kedua, lihat poin "c"). Hidup kekal seharusnya menjadi akibat ketaatan Adam dan Hawa; sebaliknya, prinsip kematian kekal telah diberlakukan. Kematian kekal adalah hukuman dan pemisahan kekal dari Allah sebagai akibat ketidaktaatan, yaitu menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya.
KEMATIAN BADANI:
Dari satu sudut kematian badani, kematian ini termasuk peristiwa yang paling lumrah sebab semua manusia akan mengalami hal ini: "manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja" (Ibrani 9:27). Namun, dari sudut pandang yang lain, maut atau kematian merupakan hal yang paling tidak wajar. Sebab maut adalah upah dari dosa (Roma 6:23), karena itu patut ditakuti. Dan kedua sudut pandang ini terdapat dalam Alkitab, dan tidak boleh dilalaikan.
Memang secara biologis kematian badani adalah keharusan, tapi kematian manusia tidaklah seperti kematian binatang. Manusia memiliki roh, dan roh (orang yang percaya) ini kembali kepada Allah.
KEMATIAN KEDUA/ KEMATIAN KEKAL:
Khusus bagi manusia, dinyatakan ada kematian yang kekal:
Roma 6:23a
LAI TB, Sebab upah dosa ialah maut
KJV, For the wages of sin is death
TR, τα γαρ οψωνια της αμαρτιας θανατος
Translit interlinear, ta gar {sebab} opsônia {imbalan2/ upah2} tês hamartias {dosa} thanatos {(ialah) maut/ kematian}
Ha-Berit,
כִּי־שְׂכַר הַחֵטְא הוּא הַמָּוֶת
Translit interlinear, KI {sebab} SEKAR {upah} HAKHETA {dosa} HU {adalah} HAMOT {kematian/ maut}
Kematian ialah hukuman yang dijatuhkan Allah (Kejadian 2:16,17) dan ini ditegaskan kembali di dalam Perjanjian Baru (Roma 6:23) yang menyatakan bahwa maut adalah 'upah' dosa. artinya ganjaran yang patut atas dosa. Rasul Paulus bicara tentang pendosa tertentu yang mengetahui "tuntutan-tuntutan hukum Allah, bahwa setiap pendosa demikian patut dihukum mati..." (Roma 1:32). Jika Yohanes menunjuk kepada 'dosa yang mendatangkan maut' (1 Yohanes 5:16), dasar hunjukannya adalah ketetapan Allah. Ini merupakan kebenaran yang sangat penting, dan memungkinkan kita melihat sifat maut yang sangat mengerikan. Dan serentak, walaupun sangat paradoksal memberi kita pengharapan, perhatikan ayat Roma 6:23 secara lengkap bahwa konsekuensi mati itu dibereskan oleh anugerah dari Allah di dalam Yesus Kristus:
LAI TB, Sebab UPAH DOSA IALAH MAUT; tetapi karunia Allah ialah HIDUP YANG KEKAL dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
KJV, For the wages of sin is death; but the gift of God is eternal life through Jesus Christ our Lord.
TR, τα γαρ οψωνια της αμαρτιας θανατος το δε χαρισμα του θεου ζωη αιωνιος εν χριστω ιησου τω κυριω ημων
Translit interlinear, ta gar {sebab} opsônia {imbalan2/ upah2} tês hamartias {dosa} thanatos {(ialah) maut/ kematian} to de {tetapi} kharisma {karunia} tou theou {Allah} zôê {(ialah) hidup} aiônios {(yang) kekal} en {di dalam} khristô {Kristus} iêsou {Yesus} tô kuriô {Tuhan} hêmôn {kita}
Ha-Berit,
כִּי־שְׂכַר הַחֵטְא הוּא הַמָּוֶת וּמַתְּנַת חֶסֶד אֱלֹהִים הִיא חַיֵּי הָעוֹלָמִים בַּמָּשִׁיחַ יֵשׁוּעַ אֲדֹנֵינוּ׃
Translit interlinear, KI {sebab} SEKAR {upah} HAKHETA {dosa} HU {adalah} HAMOT {kematian/ maut} UMATENAT {tetapi karunia/ pemberian} KHESED {kasih setia} ELOHIM {Allah} HI {adalah} KHAYAY {kehidupan} HA'OLAMIM {yang kekal} BEMASHIAKH {di dalam Kristus} YESHUA {Yesus} 'ADONEINU {Tuhan kita}
Kematian yang kekal (kematian kedua) ini di dalam Perjanjian Baru telah ditekankan kengerian akibat-akibat dosa dengan menunjuk kepada 'kematian kedua' (Yudas 12, Wahyu 2:11, dll). Ungkapan ini harus dipahami bersama ucapan Tuhan Yesus "api yang kekal yang telah tersedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya" (Matius 25:41), dan ayat 'siksaan yang kekal (sebagai lawan dari 'hidup yang kekal,' Matius 25:46) dan ayat-ayat yang sejajar. Keadaan akhir orang yang tidak mau bertobat diterangkan dengan berbagai istilah seperti maut, hukuman, binasa, dsb. keadaan ini harus dipandang sebagai yang sangat mengerikan.
Kebenaran yang sama diungkapkan dengan cara lain tatkala Rasul Yohanes berkata. "BARANGSIAPA TIDAK MENGASIHI, IA TETAP DI DALAM MAUT" (1 Yohanes 3:14). Jika kita dapat memahami kebenaran bahwa maut adalah keadaan, maka jelas mustahil diselamatkan orang yang tidak mau bertobat. Keselamatan bagi orang seperti itu merupakan pertentangan peristilahan. Supaya selamat seseorang harus pindah dari maut ke dalam hidup (Yohanes 5:24).
CARA BEBAS DARI MATI
MATI dibayar dengan MATI
Allah, sejak mulanya sudah menyatakan Hukum Kekudusan Allah, bahwa konsekuensi dari pelanggaran (dosa) adalah mati (Kejadian 2:16,17 bandingkan dengan "Midrash"-nya yaitu dalam Roma 6:23a). Dan sejak pertama kali manusia melakukan pelanggaran (dosa) itu, Allah juga telah menyatakan "cara bebas dari mati" itu.
Penjelasannya demikian:
Ketika Adam memakan buah itu dan itu adalah pelanggaran (dosa), Adam sadar bahwa mereka telanjang (Kejadian 3:6-7). Adam kemudian paham bahwa dirinya berdosa, dan ketelanjangan itu adalah hal yang memalukan. Dia berusaha menutup keberdosaan itu dengan cawat dari daun-daunan. Namun "cawat made-in Adam" ini tidak dikenan Allah, sebab dosa tidak dapat ditutup/ dibayar dengan segala upaya manusia dengan melakukan perbuatan-perbuatan penutupan dosa itu.
Tuhan tidak berkenan dengan cawat dari daun itu, karena hal yang amat prinsip. Cawat daun "made-in Adam-Hawa" itu tidak absah dimata Tuhan karena itu lambang usaha diri manusia untuk menutupi ketelanjangan dosa mereka.
Allah memberikan suatu solusi yang masih visioner yaitu bahwa dosa (yang upahnya adalah mati) itu hanya dapat ditutup/ ditebus dengan penggantian/ substitusi kematian pula. Maka, dengan sistem penggantian atau SUBSTITUSI ini, yaitu dengan darah yang dicucurkan dengan cara diambil-Nya darah (dari binatang yang mati dibunuh), dan diambil kulit binatang itu oleh Allah untuk cawat Adam dan Hawa. Ini adalah sebuah tipologi yang disampaikan Allah untuk yang pertama kalinya dinyatakan kepada manusia tentang solusi dari dosa yang upahnya adalah mati.
Jadi disini ada 2 poin yang hendak diajarkan Alkitab kepada kita, bahwa ada: "cawat daun made-in Adam" versus "cawat kulit binatang made-in Allah" sebagai pengungkapan yang visioner kedepan dari solusi Allah dalam membereskan dosa yang telah diperbuat Adam.
Dalam pemikiran Ibrani, dosa itu identik dengan hutang. Dan hal ini dinyatakan dalam Alkitab. Konsekwensi dosa adalah mati/ kebinasaan yang kekal (Roma 6:23a band. Kejadian 2:17), maka harus ada nyawa untuk membayarnya, agar dosa itu dapat ditebus. Pengampunan dosa dapat terjadi apabila ada nyawa yang dipakai untuk membayar hutang/dosa itu. Pengampunan dosa itu ibarat seseorang yang punya hutang tapi dianggap lunas oleh si kreditor dimana si kreditor mengambil alih kerugiannya untuk membebaskan pihak yang berhutang itu.
Kejadian 3:15
LAI TB, Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan MEREMUKKAN KEPALAMU, dan engkau akan MEREMUKKAN TUMITNYA.
KJV, And I will put enmity between thee and the woman, and between thy seed and her seed; it shall bruise thy head, and thou shalt bruise his heel.
Hebrew ,
וְאֵיבָה ׀ אָשִׁית בֵּֽינְךָ וּבֵין הָֽאִשָּׁה וּבֵין זַרְעֲךָ וּבֵין זַרְעָהּ הוּא יְשׁוּפְךָ רֹאשׁ וְאַתָּה תְּשׁוּפֶנּוּ עָקֵֽב׃ ס
Translit interlinear, VE'EIVAH {dan permusuhan (dendam kesumat berdarah)} 'ASYIT {Aku akan mengadakan} BENKHA {diantara kalian} 'UVE'IN {dan diantara} HAISYAH {perempuan itu} 'UVE'IN {dan diantara} ZARAKHA {keturunanmu} UVE'IN {dan diantara} ZARAH {keturunannya (her seed)} HU {Dia} YESYUFEKHA {Dia (He) akan meremukkan kamu} ROSY {(pada) kepala} VE'ATAH {dan engkau} TESYUFENU {engkau akan meremukkan Dia} AQEV {(pada) tumit}
Image Tampak sejak awal di Taman Eden, kepada Adam dan Hawa, telah dijanjikan Tuhan akan datangnya satu SOSOK MESIAS yang akan menyelamatkan keturunannya dengan MENGALAHKAN KUASA IBLIS (meremukkan kepalanya), namun dengan PENGORBANAN FISIKNYA (berdarah, remuk tumitnya).
DENGAN DARAH BINATANG INI BUKANLAH YANG SEMPURNA. Dan ADAM KALA ITU SUDAH TERKONTAMINASI DENGAN DOSA, MAKA ADAM-HAWA TIDAK DAPAT BERSAMA-SAMA LAGI DENGAN ALLAH DI TAMAN EDEN. Manusia akan tetap menghadapi konsekwensi dari dosa, yaitu mati, baik secara RAGAWI dan ROHANI. Adam-Hawa tidak langsung mati secara ragawi tetapi telah mati secara rohani (mereka tidak dapat bersama2 dengan Allah lagi). Dan nantinya sebagai konsekwensi dari dosa Adam-Hawa pun mengalami kematian ragawi demikian pula dengan seluruh keturunannya.
Dan selanjutnya, ketentuan "KORBAN DARAH" ini DIBAKUKAN dalam HUKUM TAURAT melalui MUSA. Hukum Musa berkata “Nyawa makhluk ada dalam darahnya… dan tanpa penumpahan daran (korban) tak ada pengampunan” (Imamat 17:11, Ibrani 9:22). Ketentuan Korban penghapusan dosa/kesalahan/pelanggaran di dalam Hukum Taurat, keseluruhannya adalah dengan "menumpahkan darah".
- KORBAN BAKARAN (Imamat 1:1-17); DARAH
- KORBAN SAJIAN (Imamat 2:1-16) ; tepung/ minyak
- KORBAN KEDAMAIAN/KESELAMATAN (Imamat 3:1-17) ; DARAH
- KORBAN PENGHAPUSAN DOSA (Imamat 4:1-35) ; DARAH
- KORBAN PELANGGARAN (Imamat 5:1-13) ; DARAH, (orang miskin boleh memakai tepung dibakar diatas korban "darah" binatang orang lain).
- KORBAN PENEBUS SALAH (Imamat 5:14-19; 6:1-7) ; DARAH
Pada zaman Perjanjian Lama, penumpahan darah sebagai korban pengampunan dosa ini dilakukan lewat domba yang dikorbankan diatas mezbah, dan ini juga sebagai suatu TIPOLOGI dan hal ini dilakukan berulang-ulang untuk setiap kali pengampunan hingga digenapi oleh Mesias pada Perjanjian Baru.
Inilah maksud Allah yang telah dinyatakan sejak pada mulanya, bahwa penutupan/ penghapusan dosa manusia tidak bisa dilakukan oleh "cawat daun usaha sendiri manusia" melainkan hanya oleh kasih-karunia Tuhan lewat kematian yang berdarah dari Sang Mesias sebagai korban penebusan.
Pada Perjanjian Baru, tipologi-tipologi dalam Perjanjian Lama tentang pengampunan dosa dengan darah itu telah digenapi dengan kematian Kristus.
Dengan demikian, semoga Anda semuanya jelas, bahwa alat bayar bagi "HUTANG DOSA" adalah DARAH dan hanya DARAH!
MENGAPA HARUS YESUS?
Di atas telah diberitakan kepada kita tentang Hukum Kekudusan Allah adalah : "Upah dosa adalah maut" (Roma 6:23a), suatu kematian kekal. Semua manusia telah berdosa, dan karenanya kita telah dihukum mati (vonis nyawa) dalam dosa kita. Istilah populernya, kita semua adalah “ORANG MATI YANG BERJALAN” (Istilah Alkitabnya "engkau dikatakan hidup padahal engkau mati" (Wahyu 3:1) atau "orang-orang mati menguburkan orang-orang mati" (Matius 8:22).
Apabila kita ingin terlepas dari "vonis nyawa" itu, tidak bisa tidak, kita harus membayar harga-pengampunan yang setimpal, yaitu membayar dengan nyawa sesuai hukum Taurat "Nyawa ganti nyawa…" (Keluaran 21:24). Dalam hukum Taurat, hampir segala sesuatu disucikan, dan diampunkan dengan darah (yang dianggap nyawa), dan "tanpa penumpahan darah, tidak ada pengampunan" (Ibrani 9:22).
Darah manusia (yang berdosa) tidak layak untuk membeli hidup. Sejak manusia (Adam) jatuh dalam dosa, semua manusia telah tercemari dosa. Manusia telah divonis mati. Dan sebelum menerima penebusan, kita semua adalah "MANUSIA MATI YANG BERJALAN." Maka, manusia ini tidak mungkin bisa menebus diri-nya sendiri yang mati (rohani). Maka, hanya Yesus Kristus yang tanpa-dosa itulah yang dapat melakukannya, yaitu Allah yang dengan sengaja memilih diri-Nya dilahirkan ke dunia (dan tinggal di tengah-tengah manusia) untuk menemui kematian lewat penyaliban demi dapat menebus harga kematian kekal itu bagi kita, manusia berdosa.
Khusus mengenai "HARGA," Alkitab menyebut harga itu adalah harga yang lunas, yang tuntas menebus hutang.
1 Korintus 7:23
LAI TB, Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.
KJV, Ye are bought with a price; be not ye the servants of men.
TR, τιμης ηγορασθητε μη γινεσθε δουλοι ανθρωπων
Translit interlinear, timês {(dengan) suatu harga} êgorasthête {engkau telah dibeli, verb - aorist passive indicative - second person} mê {janganlah} ginesthe {kalian menjadi} douloi {hamba-hamba} anthrôpôn {manusia-manusia}
Hutang itu memperbudak manusia, manusia menjadi BUDAK DARI DOSA. Yesus Kristus telah memerdekakan kita dari dosa dengan pembayaran dengan harga darah-Nya yang mahal itu, dan ini adalah pembayaran dengan suatu harga (YANG LUNAS). Kemerdekaan hakiki yang dibutuhkan semua manusia adalah kemerdekaan dari dosa dan kuasa-kuasa dunia ini. Yang menjadikan kita menjadi budak dosa, adalah hutang dosa, dan hal yang memperbudak itu digambarkan dengan "SURAT HUTANG" sebagai mana dalam ayat di bawah ini:
Kolose 2:14-15
2:14 LAI TB, dengan menghapuskan surat hutang (KHEIROGRAPHON), yang oleh ketentuan-ketentuan hukum (DOGMA) mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:
KJV, Blotting out the handwriting of ordinances that was against us, which was contrary to us, and took it out of the way, nailing it to his cross;
TR, εξαλειψας το καθ ημων χειρογραφον τοις δογμασιν ο ην υπεναντιον ημιν και αυτο ηρκεν εκ του μεσου προσηλωσας αυτο τω σταυρω
Translit interlinear, exaleipsas {yang menghapus} to kath {terhadap} hêmôn {kita} kheirographon {surat hutang} tois dogmasin {dengan ketentuan2} ho {yang} ên {adalah} hupenantion {yg menentang} hêmin {kita} kai {dan} auto {dia} êrken {meniadakan} ek {dari} tou mesou {ketika} prosêlôsas {memakukan} auto {dia} tô staurô {di kayu salib}
2:15 LAI TB, Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah (ARKHE) dan penguasa-penguasa (EXOUSIA) dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.
KJV, And having spoiled principalities and powers, he made a shew of them openly, triumphing over them in it.
TR, απεκδυσαμενος τας αρχας και τας εξουσιας εδειγματισεν εν παρρησια θριαμβευσας αυτους εν αυτω
Translit interlinear, apekdusamenos {setelah melucuti} tas arkhas {pemerintah2} kai {dan} tas exousias {kuasa2} edeigmatisen {ia mempertontonkan mereka (secara terbuka)} en {deengan} parrêsia {berani} thriambeusas {yang menang atas} autous {mereka} en {di dalam} autô {dia (salib itu)}
Note:
Kita memahami bahwa DOSA ADALAH HUTANG, Maka, "pengampunan dosa" ibarat seseorang yang punya hutang tapi dianggap lunas. Di dalam ayat2 di atas ini, Rasul Paulus memberikan kiasan yang berkaitan dengan hal tersebut.
Tuhan YESUS KRISTUS telah melunasi "SURAT HUTANG" secara sempurna dengan mati di kayu salib. Dengan iman kepada Kristus kita telah menerima "surat pembebasan hutang," kita tidak menjadi hamba dosa/ budak dosa yang resikonya adalah kematian yang kekal. Apa yang dilakukan Kristus di kayu salib dengan darah-Nya itu adalah suatu tindakan yang tuntas, selesai, suatu perbuatan satu kali untuk selamanya. Dalam penulisan ayat-ayat ini, rasul Paulus mempunyai dasar yang kuat dengan mengacu kepada perkataan Tuhan YESUS sendiri, dimana dengan tegas di kayu salib Ia berkata "SUDAH SELESAI", lihat ayat ini :
Yohanes 19:30
LAI TB, Sesudah YESUS meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "SUDAH SELESAI" (TETELESTAI). Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
KJV, When JESUS therefore had received the vinegar, he said, It is finished (TETELESTAI): and he bowed his head, and gave up the ghost.
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, Therefore, when Rebbe, Melech HaMoshiach received the vinegar, he said, "Nishlam!" and having bowed his rosh, Rebbe, Melech HaMoshiach gave up his neshamah.
TR, οτε ουν ελαβεν το οξος ο ιησους ειπεν τετελεσται και κλινας την κεφαλην παρεδωκεν το πνευμα
Translit Interlinear, hote {sesudah} oun {oleh karena itu} elaben {Dia menerima} to oxos {anggur asam} ho iêsous {YESUS} eipen {Dia berkata} tetelestai {sudah selesai, verb - perfect passive indicative - third person singular} kai {dan} klinas {menunduk} tên kephalên {kepala} paredôken {Dia menyerahkan} to pneuma {Roh}
Injil itulah Kabar Baik, berita kesukaan besar untuk seluruh bangsa yang oleh Malaikat Gabriel disebut sebagai LAHIRNYA SEORANG PENYELAMAT umatNya (Penebus yang berkorban nyawa, bukan sekedar pemberita). Yang oleh Yohanes Pembabtis disebut "ANAK DOMBA ALLAH" atau Anak Kurban (Yohanes 1:29)
Alkitab kita menyatakan bahwa Yesuslah Sang Mesias yang dilambangkan sebagai Anak Domba yang tak bernoda yang menjadi korban penebusan dosa. Dan misi kedatangan Yesus untuk mati sebagai kurban berkali-kali dinyatakan oleh Tuhan Yesus sendiri:
• "Anak Manusia (Yesus) juga datang …. untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Markus 10:45)
• "Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya" (Yohanes 10:11)
• "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." (Yohanes 15:13)
• "Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa" (Matius 26:28 )
Kedatangan Allah yang inkarnasi ke dunia di dalam Tuhan Yesus Kristus mempunyai misi yang jelas, dan memenuhi segala maksud Allah untuk penyelamatan manusia. Dengan demikian, Kabar-Baik atau Injil yang dibawakanNya adalah PENEBUSAN DENGAN DARAH-NYA SENDIRI. Mengenai hal tersebut, Yesus Kristus tidak berkata sendirian, namun kata-kata dengan maksud yang sama 700 tahun sebelumnya telah dinubuatkan oleh Nabi Yesaya
Yesaya 53:10
Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya
KJV, Yet it pleased the LORD to bruise him; he hath put him to grief: when thou shalt make his soul an offering for sin, he shall see his seed, he shall prolong his days, and the pleasure of the LORD shall prosper in his hand.
Hebrew,
וַיהוָה חָפֵץ דַּכְּאֹו הֶחֱלִי אִם־תָּשִׂים אָשָׁם נַפְשֹׁו יִרְאֶה זֶרַע יַאֲרִיךְ יָמִים וְחֵפֶץ יְהוָה בְּיָדֹו יִצְלָח׃
Translit, VAYEHOVAH (dibaca: Va'Adonay) KHAFETS DAKO HEKHELI 'IM-TASIM 'ASYAM NAFSYO YIREH ZERA YA'ARIKH YAMIM VEKHEFETS YEHOVAH (dibaca: 'Adonay) BEYADO YITSLAKH
Masih ada banyak sekali fakta dan nubuat, dan tidak ada caranya untuk dibantah berkenaan dengan penyerahan nyawa atau penyaliban Yesus, yang sudah diungkapkan 700-1000 tahun sebelum Yesus lahir, antara lain :
• Seorang yang ditikam karena kejahatan kita (Yesaya 53:5)
• Seorang yang menyerahkan nyawa untuk menanggung dosa banyak orang (Yesaya 53:12)
• Nubuat Daud tentang penyaliban (penusukan) tangan dan kakiNya (Mazmur 22:17-19 dan disusul dengan pembagian pakaianNya, semuanya tepat digenapi dalam peristiwa penyalibanNya)
Dan masih banyak lagi...
Demikianlah cara Allah yang mulia dalam membereskan hutang dosa manusia. Meski si pelaku dosa adalah manusia, namun Dia sendirilah yang mengambil alih tuntutan kematiannya, dengan cara Dia sendiri yang mati untuk sebuah vonis mati yang seharusnya ditanggung oleh manusia.
Tindakan apakah yang harus dilakukan manusia agar dia bebas dari vonis kematian kekal akibat dosa?
Lawan dari 'kematian kekal' adalah 'kehidupan kekal'. Penjelasan-penjelasan di atas sudah memberikan pengertian kepada kita yang cukup bahwa konsekwensi dosa itu mati, dan bukan mati secara fisik saja tetapi suatu kematian yang kekal.
Dan, Allah menawarkan kepada manusia agar dia bebas dari kematian kekal akibat dosa. Dan penawaran-Nya dini karena kasih semata:
Yohanes 3:16
LAI TB, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
KJV, For God so loved the world, that he gave his only begotten Son, that whosoever believeth in him should not perish, but have everlasting life.
NIV, For God so loved the world, that he gave his only begotten Son, that whosoever believeth in him should not perish, but have everlasting life.
TR, ουτως γαρ ηγαπησεν ο θεος τον κοσμον ωστε τον υιον αυτου τον μονογενη εδωκεν ινα πας ο πιστευων εις αυτον μη αποληται αλλ εχη ζωην αιωνιον
Translit Interlinear, houtôs {demikian} gar {karena} êgapêsen {mengasihi} ho theos {Allah} ton kosmon {(manusia di) dunia} hôste {sehingga} ton huion{anak} autou ton monogenê {yang tunggal/ yang unik} edôken {Ia telah memberikan} hina {supaya} pas {setiap (orang yang)} ho pisteuôn {percaya} eis {kepada} auton {Dia} mê {tidak} apolêtai {menjadi binasa} all {melainkan} ekhê {beroleh} zôên {hidup} aiônion {kekal}
Perhatikan kata kunci: "ηγαπησεν – êgapêse", verb - aorist active indicative - third person singular, dari kata dasar αγαπη - agapê, kasih. Dasar tindakan Allah ini adalah kasih!
Dan dari ayat yang sama, bahwa walaupun keselamatan itu ditawarkan, tetapi harus ada respon dari manusia-nya, bahwa dia harus PERCAYA, dan inilah satu-satunya TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN MANUSIA, bahwa dia HARUS PERCAYA, untuk mendapatkan keselamatan (beroleh Hidup yang Kekal), kita cek lagi ayatnya:
Yohanes 3:16
LAI TB, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
KJV, For God so loved the world, that he gave his only begotten Son, that whosoever believeth in him should not perish, but have everlasting life.
TR, ουτως γαρ ηγαπησεν ο θεος τον κοσμον ωστε τον υιον αυτου τον μονογενη εδωκεν ινα πας ο πιστευων εις αυτον μη αποληται αλλ εχη ζωην αιωνιον
Translit Interlinear, houtôs {demikian} gar {karena} êgapêsen {mengasihi} ho theos {Allah} ton kosmon {manusia di dunia} hôste {sehingga} ton huion{anak} autou ton monogenê {yang tunggal/ yang unik} edôken {Ia telah memberikan} hina {supaya} pas {setiap (orang yang), adjective - nominative singular masculine} ho {orang yang, definite article - nominative singular masculine} pisteuôn {percaya, verb-participle - present - active - nominative singular - masculine} eis {kepada} auton {Dia} mê {tidak} apolêtai {menjadi binasa} all {melainkan} ekhê {beroleh} zôên {hidup} aiônion {kekal}
Penebusan dari Yesus Kristus berdampak kepada keselamatan dan kehidupan yang kekal. Suatu anugerah yang paling mahal dan mulia sejak kejatuhan manusia di dalam dosa. Penebusan itu ditawarkan bagi semua orang, penawaran ini memerlukan respon manusia adakah manusia meresponi penawaran itu? Jenis tindakan yang disyaratkan oleh Allah sederhana saja, bukan melakukan syarat melakukan amal ibadah agamawi yang rumit, yang harus melibatkan tindakan pekerjaan berat, harus melakukan ini dan melakukan itu, tindakan ini juga tidak memerlukan pengeluaran biaya. Tindakan yang diperlukan sungguhlah sederhanya, yang diperlukan hanyalah respon, dan respon itu adalah sikap PERCAYA!
Kata "pisteuôn - percaya" dalam Yohanes 3:16 adalah "verba-partisip". MODUS PARTISIP adalah menggambarkan partisipasi dalam tindakan yang dilakukan oleh verba. pisteuôn juga dalam bentuk present-active. Present Tense dalam Bahasa Yunani lebih menunjuk kepada sesuatu yang sedang dilakukan. Jadi lebih mendekati Present Continuous dari pada Simple Present, yaitu suatu pekerjaan/perbuatan yang sedang dilakukan atau yang dilakukan berulang-ulang dalam waktu sekarang.
Artinya walaupun Keselamatan itu memang sepenuhnya dari Allah dan memang ditawarkan kepada semua manusia di dunia, namun bagaimanapun memerlukan partisipasi dari pihak yang diberi anugerah, karena yang diberi anugerah itu bisa "mau menerima" atau "tidak mau menerima". Sikap percaya ini harus dipertahankan terus-menerus dalam masa sekarang, tata bahasa Yunani dengan spesifik menjelaskan syarat tersebut, dan merujuk jelas bahwa sikap percaya harus dijaga, dipertahankan, dilakukan secara terus-menerus sampai masa sekarang, masa dimana manusia itu hidup. Apabila satu syarat ini berhasil dilakukan, keselamatan dan kehidupan yang kekal terjamin menjadi miliknya.
Perjanjian Baru berulang-ulang menulis bahwa satu-satunya syarat menerima keselamatan adalah iman/ percaya kepada Tuhan Yesus Kristus (lihat Yohanes 1:12; 3:16,18,36; Kisah 16:31; Roma 3:22,28; 4:1-25; 5:1; Galatia 2:16; 3:1-18; Efesus 2:8,9 dan 1Yohanes 5:13).
Dengan kerendahan hati untuk percaya, maka manusia akan beroleh kehidupan yang kekal. Ini adalah satu-satunya cara agar manusia terhindar dari VONIS MATI akibat dosa yang seharusnya ditanggung manusia sejak manusia itu jatuh ke dalam dosa.
Roma 10:9-10
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.