KEJATUHAN MANUSIA DAN PENYELAMATANNYA
TANYA :
TANYA :
1. Siapakah yang menggoda Hawa? ular ataukah iblis (Kejadian 3:1)?
2. Allah berfirman jika manusia memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, mereka akan mati (Kejadian 2:16-17). tetapi Adam berumur panjang “Adam berumur 930 tahun, lalu ia mati (Kejadian 5:5).
3. Apakah yang dimaksud permusuhan abadi, ular dan manusia, apa yang dimaksud dengan keturunan perempuan (Kejadian 3:14-16) ?
- * Kejadian 3, Manusia jatuh ke dalam dosa
3:1 LAI TB, Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
KJV, Now the serpent was more subtil than any beast of the field which the LORD God had made. And he said unto the woman, Yea, hath God said, Ye shall not eat of every tree of the garden?
Hebrew,
וְהַנָּחָשׁ הָיָה עָרוּם מִכֹּל חַיַּת הַשָּׂדֶה אֲשֶׁר עָשָׂה יְהוָה אֱלֹהִים וַיֹּאמֶר אֶל־הָאִשָּׁה אַף כִּי־אָמַר אֱלֹהִים לֹא תֹאכְלוּ מִכֹּל עֵץ הַגָּן׃
Translit Interlinear, VEHANAKHASH {dan ular itu} HAYAH {menjadi} 'ARUM {yang cerdik} MIKOL {dari semua} KHAYAT {binatang} HASADEH {di padang} 'ASHER {yang} 'ASAH {dia telah menjadikan} YEHOVAH (dibaca 'Adonay, TUHAN) 'ELOHIM {Allah} VAYOMER {dan dia (ular itu) berkata} 'EL-HA'ISHAH {kepda perempuan itu} 'AF {tentu} KI-'AMAR {karena Dia telah berfirman} 'ELOHIM {Allah} LO {jangan} TOKH'LU {kalian memakan} MIKOL {dari semua} 'ETS {pohon} HAGAN {di taman ini}
3:2 LAI TB, Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
KJV, And the woman said unto the serpent, We may eat of the fruit of the trees of the garden:
Hebrew,
וַתֹּאמֶר הָאִשָּׁה אֶל־הַנָּחָשׁ מִפְּרִי עֵץ־הַגָּן נֹאכֵל׃
Translit Interlinear, VATOMER {dan dia berkata} HA'ISHAH {perempuan itu} 'EL-HANAKHASH {kepada ular itu} MIP'RI {dari buah} 'ETS-HAGAN {dari pohon di taman ini} NOKHEL {kami (boleh) memakan, Verb Qal Imperfect 1st Com. Pl.}
3:3 LAI TB, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
KJV, But of the fruit of the tree which is in the midst of the garden, God hath said, Ye shall not eat of it, neither shall ye touch it, lest ye die.
Hebrew,
וּמִפְּרִי הָעֵץ אֲשֶׁר בְּתֹוךְ־הַגָּן אָמַר אֱלֹהִים לֹא תֹאכְלוּ מִמֶּנּוּ וְלֹא תִגְּעוּ בֹּו פֶּן־תְּמֻתוּן׃
Translit Interlinear, UMIP'RI {tetapi dari buah} HA'ETS {dari pohon} 'ASHER {yang} BETOKH-HAGAN {di tengah2 taman ini} 'AMAR {Dia telah berfirman} 'ELOHIM {Allah} LO {jangan} TOKH'LU {kalian memakan} MIMENU {dari nya} VELO {juga jangan} TIG'U {engkau meraba} BO {-nya} PEN {supaya jangan} TEMUTUN {kalian mati}
3:4 LAI TB, Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,
KJV, And the serpent said unto the woman, Ye shall not surely die:
Hebrew,
וַיֹּאמֶר הַנָּחָשׁ אֶל־הָאִשָּׁה לֹא־מֹות תְּמֻתוּן׃
Translit Interlinear, VAYOMER {dan dia berkata} HANAKHASH {ular itu} 'EL-HA'ISHAH {kepada perempuan itu} LO-MOT {tidak mati} TEMUTUN {kalian akan mati}
3:5 LAI TB, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
KJV, For God doth know that in the day ye eat thereof, then your eyes shall be opened, and ye shall be as gods, knowing good and evil.
Hebrew,
כִּי יֹדֵעַ אֱלֹהִים כִּי בְּיֹום אֲכָלְכֶם מִמֶּנּוּ וְנִפְקְחוּ עֵינֵיכֶם וִהְיִיתֶם כֵּאלֹהִים יֹדְעֵי טֹוב וָרָע׃
Translit Interlinear, KI {sebab} YODE'A {Dia mengetahui} 'ELOHIM {Allah} KI {bahwa} BEYOM {pada hari} 'AKHOLKHEM {kalian memakan} MIMENU {darinya} VENIF'QEKHU {juga akan terbuka} EYNEYKHEM {mata kalian} VIH'YITEM {kalian akan menjadi} KELOHIM {seperti Allah} YOD'EY {Kalian akan mengetahui} TOV {baik} VARA {dan jahat}
3:6 LAI TB, Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.
KJV, And when the woman saw that the tree was good for food, and that it was pleasant to the eyes, and a tree to be desired to make one wise, she took of the fruit thereof, and did eat, and gave also unto her husband with her; and he did eat.
Hebrew,
וַתֵּרֶא הָאִשָּׁה כִּי טֹוב הָעֵץ לְמַאֲכָל וְכִי תַאֲוָה־הוּא לָעֵינַיִם וְנֶחְמָד הָעֵץ לְהַשְׂכִּיל וַתִּקַּח מִפִּרְיֹו וַתֹּאכַל וַתִּתֵּן גַּם־לְאִישָׁהּ עִמָּהּ וַיֹּאכַל׃
Translit Interlinear, VATERE {dan dia melihat} HA'ISHAH {perempuan itu} KI {bahwa} TOV {baik} HA'ETS {pohon} LEMA'AKHAL {untuk dimakan} VEKHI {dan bahwa} TA'AVAH-HU {dia itu menarik} LA'EYNAYIM {kelihatannya} VENEKH'MAD {dan sedap/ menarik/ menggiurkan/ diingini, Verb Niphal Participle} HA'ETS {pohon itu} LEHASKIL {karena memberi pengertian} VATIQAKH {dan dia mengambil} MIPIR'YO {pada buahnya} VATOKHAL {dan dia memakan} VATITEN {dan dia mengambil} GAM-LE'ISHAH {juga untuk suami-nya} 'IMAH {bersama dia (perempuan itu)} VAYOKHAL {dan dia (Adam) memakan}
3:7 LAI TB, Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
KJV, And the eyes of them both were opened, and they knew that they were naked; and they sewed fig leaves together, and made themselves aprons.
Hebrew,
וַתִּפָּקַחְנָה עֵינֵי שְׁנֵיהֶם וַיֵּדְעוּ כִּי עֵירֻמִּם הֵם וַיִּתְפְּרוּ עֲלֵה תְאֵנָה וַיַּעֲשׂוּ לָהֶם חֲגֹרֹת׃
Translit Interlinear, VATIPAQAKH'NAH {dan terbukalah (mata) mereka} EINEY {mata dari} SHENEIHEM {mereka berdua} VAYEDE'U {dan mereka mengetahui} KI {bahwa} EYRUMIM {mereka telanjang} HEM {mereka} VAYIT'PERU {dan mereka menyemat} 'ALEH {dedaunan} TE'ENAH {pohon ara} VAYA'ASU {dan mereka membuat} LAHEM {bagi mereka} KHAGOROT {cawat-cawat}
3:8 LAI TB, Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
KJV, And they heard the voice of the LORD God walking in the garden in the cool of the day: and Adam and his wife hid themselves from the presence of the LORD God amongst the trees of the garden.
Hebrew,
וַיִּשְׁמְעוּ אֶת־קֹול יְהוָה אֱלֹהִים מִתְהַלֵּךְ בַּגָּן לְרוּחַ הַיֹּום וַיִּתְחַבֵּא הָאָדָם וְאִשְׁתֹּו מִפְּנֵי יְהוָה אֱלֹהִים בְּתֹוךְ עֵץ הַגָּן׃
Translit Interlinear, VAYISH'ME'U {dan mereka mendengar} ET-QOL {pada suara} YEHOVAH (dibaca 'Adonay, TUHAN) 'ELOHIM {Allah} MITHALEKH {berjalan, Verb Hithpael Participle} BAGAN {di dalam taman} LERU'AKH {pada kesejukan} HAYOM {hari itu} VAYIT'KHABE {dan mereka menyembunyikan diri} HA'ADAM {manusia itu} VE'ISH'TO {dan istrinya} MIP'NEY {dari hadapan} YEHOVAH (dibaca 'Adonay, TUHAN) 'ELOHIM {Allah} BETOKH {dari antara} 'ETS {pohon} HAGAN {di taman itu}
3:9 LAI TB, Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
KJV, And the LORD God called unto Adam, and said unto him, Where art thou?
Hebrew,
וַיִּקְרָא יְהוָה אֱלֹהִים אֶל־הָאָדָם וַיֹּאמֶר לֹו אַיֶּכָּה׃
Translit Interlinear, VAYIQ'RA {dan Dia memanggil} YEHOVAH (dibaca 'Adonay, TUHAN) 'ELOHIM {Allah} 'EL-HA'ADAM {kepada manusia itu} VAYOMER {dan Dia berkata} LO {kepadanya (adam)} 'AYEKAH {dimanakah engkau}
3:10 LAI TB, Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
KJV, And he said, I heard thy voice in the garden, and I was afraid, because I was naked; and I hid myself.
Hebrew,
וַיֹּאמֶר אֶת־קֹלְךָ שָׁמַעְתִּי בַּגָּן וָאִירָא כִּי־עֵירֹם אָנֹכִי וָאֵחָבֵא׃
Translit Interlinear, VAYOMER {dan dia berkata} 'ET-QOL'KHA {pada suara-Mu} SHAMATI {aku mendengar} BAGAN {di dalam taman} VA'IRA {dan aku menjadi takut} KI-'EYROM {karena telanjang} ANOKHI {aku} VA'EKHAVE {dan aku bersembunyi}
3:11 LAI TB, Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
KJV, And he said, Who told thee that thou wast naked? Hast thou eaten of the tree, whereof I commanded thee that thou shouldest not eat?
Hebrew,
וַיֹּאמֶר מִי הִגִּיד לְךָ כִּי עֵירֹם אָתָּה הֲמִן־הָעֵץ אֲשֶׁר צִוִּיתִיךָ לְבִלְתִּי אֲכָל־מִמֶּנּוּ אָכָלְתָּ׃
Translit Interlinear, VAYOMER {dan Dia berkata} MI {siapa} HIGID {dia yang memberitahu} LEKHA {kepadamu} KI {bahwa} 'EYROM {telanjang} 'ATAH {kamu} HAMIN-HA'ETS {dari pohon} 'ASHER {yang} TSIVITIKHA {Aku perintahkan kepadamu} LEVIL'TI {jangan engkau} 'AKHOL-MIMENU {memakan darinya} 'AKHALTA {engkau telah memakannya}
3:12 LAI TB, Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
KJV, And the man said, The woman whom thou gavest to be with me, she gave me of the tree, and I did eat.
Hebrew,
וַיֹּאמֶר הָאָדָם הָאִשָּׁה אֲשֶׁר נָתַתָּה עִמָּדִי הִוא נָתְנָה־לִּי מִן־הָעֵץ וָאֹכֵל׃
Translit Interlinear, VAYOMER {dan dia berkata} HA'ADAM {manusia itu} HA'ISHAH {perempuan} 'ASHER {yang} NATATAH {engkau berikan} 'IMADI {di sisiku} HI {dia} NAT'NAH-LI {yang memberi kepadaku} MIN-HA'ETS {dari pohon itu} VA'OKHEL {dan aku memakannya}
3:13 LAI TB, Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."
KJV, And the LORD God said unto the woman, What is this that thou hast done? And the woman said, The serpent beguiled me, and I did eat.
Hebrew,
וַיֹּאמֶר יְהוָה אֱלֹהִים לָאִשָּׁה מַה־זֹּאת עָשִׂית וַתֹּאמֶר הָאִשָּׁה הַנָּחָשׁ הִשִּׁיאַנִי וָאֹכֵל׃
Translit Interlinear, VAYOMER {dan Dia berkata} YEHOVAH (dibaca 'Adonay, TUHAN) 'ELOHIM {Allah} LA'ISHAH {kepada perempuan} MAH-ZOT {apakah ini} 'ASIT {engkau telah perbuat} VATOMER {dan dia berkata} HA'ISHAH {perempuan itu} HANAKHASH {ular itu} HISHI'ANI {memperdayai aku} VA'OKHEL {maka aku makan}
3:14 LAI TB, Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.
KJV, And the LORD God said unto the serpent, Because thou hast done this, thou art cursed above all cattle, and above every beast of the field; upon thy belly shalt thou go, and dust shalt thou eat all the days of thy life:
Hebrew,
וַיֹּאמֶר יְהֹוָה אֱלֹהִים ׀ אֶל־הַנָּחָשׁ כִּי עָשִׂיתָ זֹּאת אָרוּר אַתָּה מִכָּל־הַבְּהֵמָה וּמִכֹּל חַיַּת הַשָּׂדֶה עַל־גְּחֹנְךָ תֵלֵךְ וְעָפָר תֹּאכַל כָּל־יְמֵי חַיֶּיךָ׃
Translit Interlinear, VAYOMER {dan Dia berkata} YEHOVAH (dibaca 'Adonay, TUHAN) 'ELOHIM {Allah} 'EL-HANAKHASH {kepada ular itu} KI {karena} 'ASITA {engkau telah berbuat} ZOT {ini} 'ARUR {terkutuk} 'ATAH {engkau} MIKOL-HABEHEMAH {dari semua binatang} UMIKOL {dan semua} KHAYAT {ternak} HASADEH {di padang} 'AL-GEKHON'KHA {pada perutmu} TELEKH {engkau akan berjalan} VE'AFAR {dan debu} TOKHAL {engkau makan} KOL-YEMEY {sepanjang hari2mu} KHAYEIKHA {kehidupanmu}
3:15 LAI TB, Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
KJV, And I will put enmity between thee and the woman, and between thy seed and her seed; it shall bruise thy head, and thou shalt bruise his heel.
Hebrew,
וְאֵיבָה ׀ אָשִׁית בֵּינְךָ וּבֵין הָאִשָּׁה וּבֵין זַרְעֲךָ וּבֵין זַרְעָהּ הוּא יְשׁוּפְךָ רֹאשׁ וְאַתָּה תְּשׁוּפֶנּוּ עָקֵב׃ ס
Translit Interlinear, VE'EIVAH {dan permusuhan (dendam kesumat berdarah)} 'ASHIT {Aku akan mengadakan} BENKHA {diantara kalian} 'UVE'IN {dan diantara} HAISHAH {perempuan itu} 'UVE'IN {dan diantara} ZAR'AKHA {keturunanmu} UVE'IN {dan diantara} ZAR'AH {keturunannya (her seed)} HU {Dia} YESHUFEKHA {Dia (He) akan meremukkan kamu} ROSY {(pada) kepala} VE'ATAH {dan engkau} TESHUFENU {engkau akan meremukkan Dia} AQEV {(pada) tumit}
3:16 LAI TB, Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."
KJV, Unto the woman he said, I will greatly multiply thy sorrow and thy conception; in sorrow thou shalt bring forth children; and thy desire shall be to thy husband, and he shall rule over thee.
Hebrew,
אֶל־הָאִשָּׁה אָמַר הַרְבָּה אַרְבֶּה עִצְּבֹונֵךְ וְהֵרֹנֵךְ בְּעֶצֶב תֵּלְדִי בָנִים וְאֶל־אִישֵׁךְ תְּשׁוּקָתֵךְ וְהוּא יִמְשָׁל־בָּךְ׃ ס
Translit Interlinear, 'EL-HA'ISHAH {kepada perempuan itu} 'AMAR {Dia berfirman} HAREBAH {untuk menjadi banyak} 'AR'BEH {Aku akan membuat menjadi banyak} 'ITS'VONEKH {engkau akan kesakitan} VEHERONEKH {dan kehamilanmu} BE'ETSEV {dalam kesakitan} TEL'DI {engkau akan melahirkan} VANIM {putera2} VE'EL-'ISHEKH {dan kepada suamimu} TESHUQATEKH {birahimu} VEHU {dan dia} YIM'SHAL {dia akan berkuasa} -BAKH {atasmu}
3:17 LAI TB, Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
KJV, And unto Adam he said, Because thou hast hearkened unto the voice of thy wife, and hast eaten of the tree, of which I commanded thee, saying, Thou shalt not eat of it: cursed is the ground for thy sake; in sorrow shalt thou eat of it all the days of thy life;
Hebrew,
וּלְאָדָם אָמַר כִּי־שָׁמַעְתָּ לְקֹול אִשְׁתֶּךָ וַתֹּאכַל מִן־הָעֵץ אֲשֶׁר צִוִּיתִיךָ לֵאמֹר לֹא תֹאכַל מִמֶּנּוּ אֲרוּרָה הָאֲדָמָה בַּעֲבוּרֶךָ בְּעִצָּבֹון תֹּאכֲלֶנָּה כֹּל יְמֵי חַיֶּיךָ׃
Translit Interlinear, ULE'ADAM {dan kepada adam} 'AMAR {Dia berkata} KI {sebab} SHAMATA {kamu telah mendengar} LEQOL {pada suara} 'ISH'TEKHA {istrimu} VATOKHAL {istri katakan} MIN-HA'ETS {dari pohon itu} 'ASHER {yang} TSIVITIKHA {aku telah memerintahkan} LEMOR {dan berkata} LO {jangan} TOKHAL {kamu emmakan} MIMENU {darinya} 'ARURAH {terkutuklah, Verb Qal Passive Participle} HA'ADAMAH {tanah itu} BA'AVUREKHA {karena engkau} BE'ITSAVON {dan dengan bersusah-payah} TOKHALENAH {engkau akan mencari makanan} KOL {sepanjang} YEMEY {hari-hari} KHAYEYKHA {kehidupanmu}
3:18 LAI TB, semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
KJV, Thorns also and thistles shall it bring forth to thee; and thou shalt eat the herb of the field;
Hebrew,
וְקֹוץ וְדַרְדַּר תַּצְמִיחַ לָךְ וְאָכַלְתָּ אֶת־עֵשֶׂב הַשָּׂדֶה׃
Translit Interlinear, VEQOTS {dan semak duri} VEDAR'DAR {dan rumput duri} TATSMI'AKH {akan tumbuh} LAK {bagiku} VE'AKHAL'TA {dan engkau akan memakan} 'ET-'ESEV {pada tumbuh2an} HASADEH {di padang}
3:19 LAI TB, dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
KJV, In the sweat of thy face shalt thou eat bread, till thou return unto the ground; for out of it wast thou taken: for dust thou art, and unto dust shalt thou return.
Hebrew,
בְּזֵעַת אַפֶּיךָ תֹּאכַל לֶחֶם עַד שׁוּבְךָ אֶל־הָאֲדָמָה כִּי מִמֶּנָּה לֻקָּחְתָּ כִּי־עָפָר אַתָּה וְאֶל־עָפָר תָּשׁוּב׃
Translit Interlinear, BEZE'AT {dan berpeluh} 'APEYKHA {pada wajahmu (harf: hidungmu/ your nose)} TOKHAL {engkau akan makan} LEKHEM {makanan} 'AD {sampai} SHUV'KHA {engkau akan kembali} 'EL-HA'ADAMAH {kepada tanah} KI {sebab} MIMENAH {darinya} LUQAKH'TA {engkau telah diambil} KI-'AFAR {sebab debu} ATAH {engkau} VE'EL-'AFAR {dan kepada debu} TASHUV {engkau akan kembali}
3:20 LAI TB, Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.
KJV, And Adam called his wife's name Eve; because she was the mother of all living.
Hebrew,
וַיִּקְרָא הָאָדָם שֵׁם אִשְׁתֹּו חַוָּה כִּי הִוא הָיְתָה אֵם כָּל־חָי׃
Translit Interlinear, VAYIQ'RA {dan dia memanggil/ memberi nama} HA'ADAM {manusia itu} SHEM {nama} 'ISH'TO {kepada istrinya} KHAVAH {hawa} KI {sebab} HI {darinya} HAY'TAH {telah menjadi} 'EM {ibu dari} KOL-KHAY {semua yang hidup}
3:21 LAI TB, Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
KJV, Unto Adam also and to his wife did the LORD God make coats of skins, and clothed them.
Hebrew,
וַיַּעַשׂ יְהוָה אֱלֹהִים לְאָדָם וּלְאִשְׁתֹּו כָּתְנֹות עֹור וַיַּלְבִּשֵׁם׃ פ
Translit Interlinear, VA'YA'AS {dan Dia membuat} YEHOVAH (dibaca 'Adonay, TUHAN) 'ELOHIM {Allah} LE'ADAM {kepada Adam} ULEISH'TO {dan istrinya} KOT'NOT {pakaian} 'OR {kulit binatang} VAYAL'BISHEM {dan Dia mengenakannya kepada mereka}
3:22 LAI TB, Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."
KJV, And the LORD God said, Behold, the man is become as one of us, to know good and evil: and now, lest he put forth his hand, and take also of the tree of life, and eat, and live for ever:
Hebrew,
וַיֹּאמֶר ׀ יְהוָה אֱלֹהִים הֵן הָאָדָם הָיָה כְּאַחַד מִמֶּנּוּ לָדַעַת טֹוב וָרָע וְעַתָּה ׀ פֶּן־יִשְׁלַח יָדֹו וְלָקַח גַּם מֵעֵץ הַחַיִּים וְאָכַל וָחַי לְעֹלָם׃
Translit Interlinear, VAYOMER {dan Dia berkata} YEHOVAH (dibaca 'Adonay, TUHAN) 'ELOHIM {Allah} HEN {lihat} HA'ADAM {manusia itu} HAYAH {telah menjadi} KE'AKHAD {seperti satu} MIMENU {dari kita} LADA'AT {yang mengetahui} TOV {baik} VARA {dan jahat} VE'ATAH {dan dia} PEN-YISH'LAKH {jangan sampai dia maju} YADO {mengulurkan tangannya} VELAQAKH {dan mengambil} GAM {juga} ME'ETS {dari pohon} HAKHAYIM {kehidupan itu} VE'AKHAL {dan dia memakannya} VAKHAY {dan dia hidup} LE'OLAM {selama2nya}
3:23 LAI TB, Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.
KJV, Therefore the LORD God sent him forth from the garden of Eden, to till the ground from whence he was taken.
Hebrew,
וַיְשַׁלְּחֵהוּ יְהוָה אֱלֹהִים מִגַּן־עֵדֶן לַעֲבֹד אֶת־הָאֲדָמָה אֲשֶׁר לֻקַּח מִשָּׁם׃
Translit Interlinear, VAYESHAL'KHEHU {dan Dia mengusir} YEHOVAH (dibaca 'Adonay, TUHAN) 'ELOHIM {Allah} MIGAN-'EDEN {dari taman eden} LA'AVOD {supaya iya mengusahakan} 'ET-HA'ADAMAH {pada tanah} 'ASHER {yang} LUQAKH {telah dia diambil} MISHAM {dari sana}
3:24 LAI TB, Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.
KJV, So he drove out the man; and he placed at the east of the garden of Eden Cherubims, and a flaming sword which turned every way, to keep the way of the tree of life.
Hebrew,
וַיְגָרֶשׁ אֶת־הָאָדָם וַיַּשְׁכֵּן מִקֶּדֶם לְגַן־עֵדֶן אֶת־הַכְּרֻבִים וְאֵת לַהַט הַחֶרֶב הַמִּתְהַפֶּכֶת לִשְׁמֹר אֶת־דֶּרֶךְ עֵץ הַחַיִּים׃ ס
Translit Interlinear, VAYEGARESH {dan Dia menghalau} 'ET-HA'ADAM {pada manusia itu} VAYASH'KEN {dan dia menempatkan} MIQEDEM {dari sebelah timur} LEGAN-'EDEN {pada taman eden} 'ET-HAKERUVIM {pada kerup2} VE'ET LAHAT {dan pada nyala} HAKHEREV {pedang} HAMITHAPEKHET {yang menyala sekeliling} LISH'MOR {untuk menjaga} 'ET-DEREKH {pada jalan} 'ETS {kepada pohon} HAKHAYIM {kehidupan itu}
1. Siapakah yang menggoda Hawa? ular ataukah iblis (Kejadian 3:1)?
JAWAB :
Ular dimunculkan sebagai manifestasi iblis yang menggoda Hawa sehingga akhirnya manusia terusir dari Taman Eden. Maka pengertiannya adalah iblis dalam wujud ular.
Iblis memakai ular (singular) dalam misinya menggoda Hawa (bukan Adam).
Iblis adalah musuh manusia yang paling pintar, terbukti Adam-Hawa jatuh kedalam dosa oleh bujukannya.
Kitab Kejadian mencatat :
- - Iblis memakai ular (Kejadian 3:1).
- Iblis menyerang Hawa pada waktu Hawa sedang sendirian.
- Iblis tahu bahwa Hawa adalah titik yang lebih lemah dibanding dengan Adam karena Hawa tidak mendengar larangan makan buah secara langsung. Kej 2:16-17 dikatakan oleh Allah hanya kepada Adam karena pada saat itu Hawa belum diciptakan. Hawa lalu mendengar larangan itu dari Adam.
- Hawa berhasil meyakinkan Adam, dan mereka menjamah dan memakan buah yang dilarang Allah itu
- Murka Allah; mengusir manusia dari Taman Eden.
Hal ini diperkuat dengan :
- * Yohanes 8:44b
Ia (iblis) adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
* Wahyu 12:7-9
12:7 Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya,
12:8 tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.
12:9 Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.
Iblis adalah asal mula dosa di jagat raya, dan "bapa" dari dosa dan juga pembunuhan dan dusta. Iblis ini yang menjangkiti manusia dengan dosa.
Iblis menggunakan media ular untuk menghasut Hawa.
AKIBAT DOSA :
Sejak perbuatan dosa pertama oleh Adam dan Hawa, semua (seluruh umat manusia) telah jatuh ke dalam pola dosa dan menjadi fana, kehilangan kemuliaan Allah:
- * Roma 5:12
Demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
* Roma 3:23
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.
Sengsara/ kesusahan yang dialami manusia di dunia ini adalah akibat dosa-asal itu dimana manusia terusir dari taman Eden.
Kematian jasmani ini akibat dari dosa-asal Adam-Hawa
Adanya sakit-penyakit, sengsara juga akibat dari dosa-asal Adam-Hawa, perhatikan kutukan ini :
- * Kejadian 3:16-19
3:16 Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."
3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
3:18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
3:19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
Debu akan kembali kepada debu --> Firman Allah ini menyatakan manusia akan mati (jasmani)
perhatikan kata "akan" artinya ada proses/waktu untuk menuju pada "kematian jasmani" ini. Adam dan Hawa dan manusia selanjutnya tunduk kepada kematian jasmaniah.
KEJATUHAN ADAM & HAWA
Segera setelah Adam dan Hawa tidak menaati perintah Allah, terdapat disonansi malu dan rasa ketidakamanan yang mulai dicirikan oleh pasangan pertama manusia ini. Dalam bagian ini, kita membaca tentang jenis baru hubungan yang terputus antara Sang Pencipta dan ciptaan-Nya. Keterputusan hubungan itu ditunjukkan dengan adanya rasa takut dan rasa malu yang melanda manusia.
Setelah penciptaan Hawa dan spesifikasi hubungannya dengan Adam jelas ditetapkan, narasi meluncur kepada dasar peletakan semua masalah yang akan menimpa mereka dan seluruh umat manusia, baik diantara masyarakat Israel, maupun bangsa-bangsa lain yang sebagian besar bermusuhan dengan mereka (Kita harus mengingat bahwa Kitab Kejadian ini, original audience-nya adalah Bani Israel yang dipimpin Musa itu). Kita membaca dalam Kejadian 2:25-3:5 tentang percakapan antara ular dan Hawa di Taman Eden. Melalui serangkaian interaksi percakapan dengan ular itu, Hawa melanggar perintah-satu-satunya yang telah diberikan Tuhan kepada umat manusia baru itu. Namun, semua ini terjadi karena keheningan Adam yang tidak meneruskan informasi secara benar atas perintah Allah bahwa: "tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." (Kejadian 2:17). Adam telah membicarakan perintah ini dengan Hawa, dan karenanya Hawa memberi komentar terhadap pembicaraan si ular, namun Hawa menjadi percaya perkataan ular. Dan hal ini diperparah ketika perempuan itu menawarkan buah terlarang itu kepada Adam, dan Adam bungkam, Adam tidak mengoreksi tindakan istrinya ini. Bahkan Adam menuruti saja tawaran itu, dan Adam-pun turut memakannya, di sini Adam mengkonfirmasi kesalahan istrinya, dan akhirnya pasangan "suami-istri" yang pertama ini jatuh ke dalam dosa.
Pada ayat 6 ini, kita jelas melihat bahwa Adam mengkonfirmasi dosa yang diperbuat istrinya, maka dia-pun turut berdosa. Bahkah dalam ilmu theologi baik Yahudi maupun Kristen, selanjutnya perbuatan dosa ini tidak disebut sebagai "Dosa Hawa" melainkan "Dosa Adam."
Perhatikan kata וְנֶחְמָד VENEKH'MAD, artinya: dan sedap/ menarik/ menggiurkan/ diingini, Verb Niphal Participle, dari kata dasar: חָמַד - KHAMAD, artinya: [i]mengingini, bernafsu, berhasrat. Bahwa perbuatan dosa itu itu diawali dari "keinginan/ hasrat/ nafsu".
Hal ini menarik jika kita bandingkan dengan salah satu perintah, yang sebagai pamungkas dari "Sepuluh Firman" עֲשֶׂרֶת הַדְּבָרִים - ASERET HADEVARIM, adalah "Jangan mengingini," firman kesepuluh:
Bandingkan:
Segera setelah Adam dan Hawa tidak menaati perintah Allah, terdapat disonansi malu dan rasa ketidakamanan yang mulai dicirikan oleh pasangan pertama manusia ini. Dalam bagian ini, kita membaca tentang jenis baru hubungan yang terputus antara Sang Pencipta dan ciptaan-Nya. Keterputusan hubungan itu ditunjukkan dengan adanya rasa takut dan rasa malu yang melanda manusia.
Setelah penciptaan Hawa dan spesifikasi hubungannya dengan Adam jelas ditetapkan, narasi meluncur kepada dasar peletakan semua masalah yang akan menimpa mereka dan seluruh umat manusia, baik diantara masyarakat Israel, maupun bangsa-bangsa lain yang sebagian besar bermusuhan dengan mereka (Kita harus mengingat bahwa Kitab Kejadian ini, original audience-nya adalah Bani Israel yang dipimpin Musa itu). Kita membaca dalam Kejadian 2:25-3:5 tentang percakapan antara ular dan Hawa di Taman Eden. Melalui serangkaian interaksi percakapan dengan ular itu, Hawa melanggar perintah-satu-satunya yang telah diberikan Tuhan kepada umat manusia baru itu. Namun, semua ini terjadi karena keheningan Adam yang tidak meneruskan informasi secara benar atas perintah Allah bahwa: "tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." (Kejadian 2:17). Adam telah membicarakan perintah ini dengan Hawa, dan karenanya Hawa memberi komentar terhadap pembicaraan si ular, namun Hawa menjadi percaya perkataan ular. Dan hal ini diperparah ketika perempuan itu menawarkan buah terlarang itu kepada Adam, dan Adam bungkam, Adam tidak mengoreksi tindakan istrinya ini. Bahkan Adam menuruti saja tawaran itu, dan Adam-pun turut memakannya, di sini Adam mengkonfirmasi kesalahan istrinya, dan akhirnya pasangan "suami-istri" yang pertama ini jatuh ke dalam dosa.
- * Kejadian 3:6
LAI TB, Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.
KJV, And when the woman saw that the tree was good for food, and that it was pleasant to the eyes, and a tree to be desired to make one wise, she took of the fruit thereof, and did eat, and gave also unto her husband with her; and he did eat.
Hebrew,
וַתֵּרֶא הָאִשָּׁה כִּי טֹוב הָעֵץ לְמַאֲכָל וְכִי תַאֲוָה־הוּא לָעֵינַיִם וְנֶחְמָד הָעֵץ לְהַשְׂכִּיל וַתִּקַּח מִפִּרְיֹו וַתֹּאכַל וַתִּתֵּן גַּם־לְאִישָׁהּ עִמָּהּ וַיֹּאכַל׃
Translit interlinear, VATERE {dan dia melihat, Verb Qal Imperfect 3rd Fem. Sing.} HA'ISHAH {perempuan itu} KI {bahwa} TOV {baik} HA'ETS {pohon} LEMA'AKHAL {untuk dimakan} VEKHI {dan bahwa} TA'AVAH-HU {dia itu menarik} LA'EYNAYIM {kelihatannya} VENEKH'MAD {dan sedap/ menarik/ menggiurkan/ diingini, Verb Niphal Participle} HA'ETS {pohon itu} LEHASKIL {karena memberi pengertian, Verb Hiphil Infinitive Construct} VATIQAKH {dan dia mengambil, Verb Qal Imperfect 3rd Fem. Sing.} MIPIR'YO {pada buahnya} VATOKHAL {dan dia (hawa) memakan, Verb Qal Imperfect 3rd Fem. Sing.} VATITEN {dan dia memberikan, Verb Qal Imperfect 3rd Fem. Sing.} GAM-LE'ISHAH {juga untuk suami-nya} 'IMAH {bersama dia (perempuan itu)} VAYOKHAL {dan dia (adam) memakan, Verb Qal Imperfect 3rd Mas. Sing.}
- Wawasan Ibrani:
Mari kita memahami cara penulisan dalam sastra Ibrani dan fungsinya. Perhatikan Frasa גַּם־לְאִישָׁהּ GAM-LE'ISHAH, artinya: juga untuk suaminya. Perhatikan ada suffix הּ - He, aksara He dengan titik di tengah disebut "mappiq". Fungsi הּ (mappiq) ini merupakan tanda: "Third person, singular, feminine possessive" "Her" milik-nya.
Maka :
- גַּם־לְאִישָׁהּ GAM-LE'ISHAH, artinya: juga untuk suaminya, also to her husband. Mappiq הּ merujuk kepada "milik" dari perempuan itu.
Jika tanpa mappiq, misalnya
גַּם־לְאִישָׁה GAM-LE'ISHAH, artinya: juga untuk perempuan, also to a woman
Contoh kata-kata lain dengan Mappiq:
- סוּסָהּ - SUSAH, her horse,
תּוֹרָתָהּ - TORATAH, her law,
נַפְשָׁהּ - NAF'SHAH, her throat
זַרְעָהּ - ZAR'AH, her seed (Kej 3:15)
Kita lihat di sini bahwa 1 kata dalam bahasa Ibrani לְאִישָׁהּ LE'ISHAH, "to/for her husband", terjemahannya memerlukan 3 kata dalam bahasa Inggris.
Cara penulisan seperti ini adalah kejadian yang normal dalam rumpun bahasa Semit kuno seperti, Arab, Aram dan Ibrani.
Pada ayat 6 ini, kita jelas melihat bahwa Adam mengkonfirmasi dosa yang diperbuat istrinya, maka dia-pun turut berdosa. Bahkah dalam ilmu theologi baik Yahudi maupun Kristen, selanjutnya perbuatan dosa ini tidak disebut sebagai "Dosa Hawa" melainkan "Dosa Adam."
Perhatikan kata וְנֶחְמָד VENEKH'MAD, artinya: dan sedap/ menarik/ menggiurkan/ diingini, Verb Niphal Participle, dari kata dasar: חָמַד - KHAMAD, artinya: [i]mengingini, bernafsu, berhasrat. Bahwa perbuatan dosa itu itu diawali dari "keinginan/ hasrat/ nafsu".
Hal ini menarik jika kita bandingkan dengan salah satu perintah, yang sebagai pamungkas dari "Sepuluh Firman" עֲשֶׂרֶת הַדְּבָרִים - ASERET HADEVARIM, adalah "Jangan mengingini," firman kesepuluh:
- * Keluaran 20:17
LAI TB, Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu.
KJV, Thou shalt not covet thy neighbour's house, thou shalt not covet thy neighbour's wife, nor his manservant, nor his maidservant, nor his ox, nor his ass, nor any thing that is thy neighbour's.
Hebrew,
לֹא תַחְמֹד בֵּית רֵעֶךָ לֹֽא־תַחְמֹד אֵשֶׁת רֵעֶךָ וְעַבְדֹּו וַאֲמָתֹו וְשֹׁורֹו וַחֲמֹרֹו וְכֹל אֲשֶׁר לְרֵעֶֽךָ׃ פ
Translit interlinear, LO' {jangan} TAKH'MOD {engkau menginginkan} BEYT {rumah} RE'EKHA {tetanggamu} LO'-TAKHMOD {jangan engkau menginginkan, Negative Particle, Verb Qal Imperfect 2nd Mas. Sing.} 'ESHET {isteri} RE'EKHA {tetanggamu} VE'AV'DO {dan hambanya laki-laki} VA'AMATO {dan hambanya perempuan} VESHORO {dan lembunya} VAKHAMORO {dan keledainya} VEKHOL {dan semua} 'ASHER {yang} LERE'EKHA {pada tetanggamu}
LXX, ουκ επιθυμησεις την γυναικα του πλησιον σου ουκ επιθυμησεις την οικιαν του πλησιον σου ουτε τον αγρον αυτου ουτε τον παιδα αυτου ουτε την παιδισκην αυτου ουτε του βοος αυτου ουτε του υποζυγιου αυτου ουτε παντος κτηνους αυτου ουτε οσα τω πλησιον σου εστιν
Translit, OUK EPITHUMÊSEIS TÊN GUNAIKA TOU PLÊSION SOU OUK EPITHUMÊSEIS TÊN OIKIAN TOU PLÊSION SOU OUTE TON AGRON AUTOU OUTE TON PAIDA AUTOU OUTE TÊN PAIDISKÊN AUTOU OUTE TOU BOOS AUTOU OUTE TOU HUPOZUGIOU AUTOU OUTE PANTOS KTÊNOUS AUTOU OUTE HOSA TÔ PLÊSION SOU ESTIN
VULGATE, non concupisces domum proximi tui nec desiderabis uxorem eius non servum non ancillam non bovem non asinum nec omnia quae illius sunt
Bandingkan:
- * Ulangan 5:21
LAI TB, Jangan mengingini isteri sesamamu, dan jangan menghasratkan rumahnya, atau ladangnya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya, atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu.
KJV, Neither shalt thou desire thy neighbour's wife, neither shalt thou covet thy neighbour's house, his field, or his manservant, or his maidservant, his ox, or his ass, or any thing that is thy neighbour's.
Hebrew,
וְלֹא תַחְמֹד אֵשֶׁת רֵעֶךָ ס וְלֹא תִתְאַוֶּה בֵּית רֵעֶךָ שָׂדֵהוּ וְעַבְדֹּו וַאֲמָתֹו שֹׁורֹו וַחֲמֹרֹו וְכֹל אֲשֶׁר לְרֵעֶֽךָ׃ ס
Translit interlinear, VELO TAKH'MOD {dan jangan engkau mengingini, Negative Particle, Verb Qal Imperfect 2nd Mas. Sing.} 'ESHET {istri dari} RE'EKHA {tatanggamu} VELO TIT'AVEH {dan jangan engkau saling menghasratkan, Negative Particle, Verb Hithpael Imperfect 2nd Mas. Sing.} BEIT {rumah dari} RE'EKHA {tetanggamu} SADEHU {ladangnya} VE'AV'DO {juga hambanya laki2} VA'AMATO {dan hambanya perempuan} SHORO {lembunya} VAKHAMORO {juga keledainya} VEKHOL {dan semua} 'ASHER {yang} LERE'EKHA {pada tetanggamu}
Lihat bahasan di : http://www.sarapanpagi.org/nafsu-hasrat ... tml#p54691
MENGAPA DISEBUT DOSA ADAM?
Mari kita renungi bahwa Allah memberikan satu perintah kepada Adam di Taman Eden. Waktu perintah itu diberikan, Hawa, istrinya, belum dibentuk. Perintah itu berupa larangan memakan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan jahat yang ada di taman itu. Jika Adam memakannya, ia pasti mati:
Catatan:
Alkitab mencatat bahwa Adamlah yang tidak taat kepada Allah. Adam dan istrinya, yang telah dibentuk dari tulang rusuknya, memakan buah dari pohon itu. Hawa yang lebih dulu memakan buah itu. Setelah diberikan kepada Adam , suaminya itu pun memakannya. Peristiwa itulah yang menyebabkan masuknya dosa ke dalam dunia (Roma 5:12). Akibatnya, semua manusia yang adalah turunan dari Adam-pun turut berdosa (Roma 3:23).
Penyebutan "Dosa Adam" adalah karena Kemandatarisan Adam .
BUKTI-BUKTI KEMANDATARISAN ADAM:
Dari sudut kepemimpinan, kasus tersebut menimbulkan pertanyaan penting, yaitu seandainya Adam tidak menyetujui perbuatan Hawa dan tidak ikut memakan buah pohon itu, apakah mereka tetap mati (menyadari telanjang) juga?
Jika pertanyaan tersebut terjawab, muncul lagi pertanyaan, yaitu apa relevansi jawaban itu bagi kehidupan umat manusia?
Jawaban dari pertanyaan pertama adalah "tidak" walaupun Hawa memakan buah itu. Jika Adam tidak menyetujui perbuatan itu, keadaan mereka seolah-olah tidak terjadi apa-apa (Reff WS Heat, Buletin GIATT IAT, Edisi 52, 1994).
Dalam hal itu, perbuatan Hawa memang merupakan dosa. Namun dosa itu diampuni Tuhan, seolah-olah tidak pernah ada, karena Adam, suaminya tidak mengesahkan dosa itu. Hal itu disebabkan karena Adam adalah mandataris Allah.
Berikut ini adalah beberapa dasar dari penilaian tsb :
Dari pengertian di atas, kita dapat memahami istilah "Dosa Adam" (bukan "dosa Hawa").
Artikel terkait:
ADAM AKHIR YANG MEMBERI HIDUP, di http://www.sarapanpagi.org/adam-akhir-y ... html#p2168
Dosa pada dasarnya bukanlah suatu yang bersifat pasif, seperti: kelemahan, kesalahan atau ketidak-sempurnaan. Dosa merupakan suatu permusuhan yang aktif terhadap Tuhan dan secara aktif melanggar hukum atau perintah Tuhan (1 Yohanes 3:4), sehingga menyebabkan kesalahan, kelemahan. Dosa ini diakibatkan dari manusia sendiri dengan kebebasannya menolak untuk tunduk kepada Allah yang berotoritas dan menolak untuk mengikuti petunjuk atau perintah-Nya. Dengan kebebasan sendiri, manusia memilih petunjuk Iblis, sehingga manusia tidak setia kepada Tuhan, menyimpang dari jalan dan sasaran yang benar, melanggar hukum dan perjanjian dengan Allah. Pengertian ini dapat kita lihat dari Adam dan Hawa yang dengan kebebasannya secara aktif memilih untuk mengikuti apa yang mereka mau dan cocok dengan pendapat iblis, melawan Tuhan yang berotoritas yang seharusnya mereka percayai dan sandari sepenuhnya (Kejadian 2-3). Dosa yang telah menjangkiti manusia menyebabkan manusia sejak kejatuhan Adam, terpisah dengan Allah yang suci.
Note:
Mari kita renungi bahwa Allah memberikan satu perintah kepada Adam di Taman Eden. Waktu perintah itu diberikan, Hawa, istrinya, belum dibentuk. Perintah itu berupa larangan memakan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan jahat yang ada di taman itu. Jika Adam memakannya, ia pasti mati:
- * Kejadian 2:16-17
2:16 LAI TB, Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
KJV, And the LORD God commanded the man, saying, Of every tree of the garden thou mayest freely eat:
Hebrew,
וַיְצַו יְהוָה אֱלֹהִים עַל־הָאָדָם לֵאמֹר מִכֹּל עֵץ־הַגָּן אָכֹל תֹּאכֵל׃
Translit Interlinear, VAYETSAV {dan Dia memberi perintah, Verb Piel Imperfect 3rd Mas. Sing.} YEHOVAH (dibaca: 'Adonay, TUHAN) 'ELOHIM {Allah} 'AL-HA'ADAM {kepada manusia itu} LEMOR {Dia berkata} MIKOL {dari semua} 'ETS-HAGAN {pohon dalam taman ini} 'AKHOL {untuk memakan, Verb Qal Infinitive Absolute} TOKHEL {engkau dapat memakannya, Verb Qal Imperfect 2nd. Mas. Sing}
2:17 LAI TB, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati (MOT TAMUT)."
NIV, but you must not eat from the tree of the knowledge of good and evil, for when you eat from it you will certainly die (MOT TAMUT)."
KJV, But of the tree of the knowledge of good and evil, thou shalt not eat of it: for in the day that thou eatest thereof thou shalt surely die.
Hebrew,
וּמֵעֵץ הַדַּעַת טֹוב וָרָע לֹא תֹאכַל מִמֶּנּוּ כִּי בְּיֹום אֲכָלְךָ מִמֶּנּוּ מֹות תָּמוּת׃
Translit Interlinear, UME'ETS {tetapi dari yang dari pohon} HADA'AT {pengetahuan} TOV {baik} VARA {dan jahat} LO {jangan} TOKHAL {kamu akan memakan} MIMENU {darinya} KI {sebab} BEYOM {pada hari} 'AKHALKHA {engkau memakannya} MIMENU {darinya} MOT {mati, Verb Qal Infinitive Absolute} TAMUT {kamu akan mati, Verb Qal Imperfect 2nd Mas. Sing.}
Catatan:
- Reff: tautologia-alkitab-vt7482.html#p34001
Kejadian 2:17, frasa מֹות תָּמוּת - MOT TAMUT - pastilah engkau mati, secara grammatik Ibrani disebut "Tautological Infinitive."
Tautological Infinitive: Metode pengulangan kata dengan akar kata (Shoresh) yang sama. Makna pengulangan 2 kata itu memaksudkan suatu hal yang Pasti/ Harus. Pada bagian ini menarik untuk dipelajari, kita diperkenalkan dengan sastra Ibrani yang unik, yang berbeda dengan sastra dari bahasa-bahasa lain. Tentang bagaimana Alkitab Ibrani mempunyai metode linguistik yang unik dalam menyatakan sesuatu yang "pasti" akan terjadi secara absolut. Metodenya adalah: Dalam penulisannya dilakukan pengulangan verba yang dimaksud.
Majas "Tautological Infinitive" ini salah satu fitur menarik Alkitab bahasa asli Ibrani, tentang penggunaan "verba dalam bentuk infinitif" dengan "verba dalam bin'yan tertentu" dari 2 kata dengan akar (shoresh) verba yang sama. Maka, dalam Kej. 2:17 di sini Musa senang menuliskan suatu kepastian, warning dari Allah kepada Adam, bahwa jikalau Adam melanggar larangan-Nya itu maka Adam akan ada alam keadaan מֹות תָּמוּת - MOT TAMUT - pastilah engkau mati. Pada hari Adam melanggar larangan itu, di hari itu pulalah Adam mati.
Alkitab mencatat bahwa Adamlah yang tidak taat kepada Allah. Adam dan istrinya, yang telah dibentuk dari tulang rusuknya, memakan buah dari pohon itu. Hawa yang lebih dulu memakan buah itu. Setelah diberikan kepada Adam , suaminya itu pun memakannya. Peristiwa itulah yang menyebabkan masuknya dosa ke dalam dunia (Roma 5:12). Akibatnya, semua manusia yang adalah turunan dari Adam-pun turut berdosa (Roma 3:23).
Penyebutan "Dosa Adam" adalah karena Kemandatarisan Adam .
BUKTI-BUKTI KEMANDATARISAN ADAM:
Dari sudut kepemimpinan, kasus tersebut menimbulkan pertanyaan penting, yaitu seandainya Adam tidak menyetujui perbuatan Hawa dan tidak ikut memakan buah pohon itu, apakah mereka tetap mati (menyadari telanjang) juga?
Jika pertanyaan tersebut terjawab, muncul lagi pertanyaan, yaitu apa relevansi jawaban itu bagi kehidupan umat manusia?
Jawaban dari pertanyaan pertama adalah "tidak" walaupun Hawa memakan buah itu. Jika Adam tidak menyetujui perbuatan itu, keadaan mereka seolah-olah tidak terjadi apa-apa (Reff WS Heat, Buletin GIATT IAT, Edisi 52, 1994).
Dalam hal itu, perbuatan Hawa memang merupakan dosa. Namun dosa itu diampuni Tuhan, seolah-olah tidak pernah ada, karena Adam, suaminya tidak mengesahkan dosa itu. Hal itu disebabkan karena Adam adalah mandataris Allah.
Berikut ini adalah beberapa dasar dari penilaian tsb :
- Pertama, ketika Allah memberikan perintah itu, Hawa belum dibentuk (lih. Kejadian 2:16-17, 21-23). Karena Allah tidak pernah mengulangi perintah itu kepada Hawa, itu berarti bahwa Adamlah yang harus menyampaikannya kepada Hawa. Itu juga berarti bahwa secara hierarkis fungsi sosial, Allah tidak dapat meminta pertanggungan jawab kepada Hawa secara langsung, tetapi kepada Adam.
Hawa bertanggung jawab kepada Adam, dan selanjutnya Adam betanggung jawab kepada Allah. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Adamlah yang ditentukan Allah sebagai mandataris-Nya. Adam bertanggung jawab penuh atas seluruh tindakan Hawa yang menjadi bawahannya. Jadi, seandainya Adam tidak menyetujui perbuatan Hawa dan tidak memakan buah itu, secara hierarkis, kasus itu dianggap tuntas di bawah kepemimpinan Adam. Tuhan tidak memandang dosa Hawa karena Adam telah menyelesaikannya.
Kedua, setelah Hawa memakan buah itu, ia belum mengetahui ketelanjangannya. Namun, setelah Adam memakannya, barulah kedua-duanya mengetahui bahwa mereka telanjang (Kejadian 3:6-7). Jadi secara eksegeis-teologis, dosa itu telah disahkan oleh perbuatan Adam.
Kedua, dalam kitab Roma pasal 5:12, 14, 15, 17 dan 19, Allah mengakui bahwa Hawa bukanlah pembawa dosa ke dalam dunia, melainkan Adam. Akibat dosa Adam, semua manusia berdosa termasuk Hawa. Jadi berdasarkan kitab Roma, Hawa justru berdosa setelah Adam. Tepatnya, dosa Hawa karena memakan buah itu disahkan oleh perbuatan Adam.
Dari pengertian di atas, kita dapat memahami istilah "Dosa Adam" (bukan "dosa Hawa").
- * Roma 5:12, 14, 15, 17 dan 19
5:12 Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
5:14 Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang.
5:15 Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.
5:17 Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.
5:19 Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.
Artikel terkait:
ADAM AKHIR YANG MEMBERI HIDUP, di http://www.sarapanpagi.org/adam-akhir-y ... html#p2168
Dosa pada dasarnya bukanlah suatu yang bersifat pasif, seperti: kelemahan, kesalahan atau ketidak-sempurnaan. Dosa merupakan suatu permusuhan yang aktif terhadap Tuhan dan secara aktif melanggar hukum atau perintah Tuhan (1 Yohanes 3:4), sehingga menyebabkan kesalahan, kelemahan. Dosa ini diakibatkan dari manusia sendiri dengan kebebasannya menolak untuk tunduk kepada Allah yang berotoritas dan menolak untuk mengikuti petunjuk atau perintah-Nya. Dengan kebebasan sendiri, manusia memilih petunjuk Iblis, sehingga manusia tidak setia kepada Tuhan, menyimpang dari jalan dan sasaran yang benar, melanggar hukum dan perjanjian dengan Allah. Pengertian ini dapat kita lihat dari Adam dan Hawa yang dengan kebebasannya secara aktif memilih untuk mengikuti apa yang mereka mau dan cocok dengan pendapat iblis, melawan Tuhan yang berotoritas yang seharusnya mereka percayai dan sandari sepenuhnya (Kejadian 2-3). Dosa yang telah menjangkiti manusia menyebabkan manusia sejak kejatuhan Adam, terpisah dengan Allah yang suci.
Note:
- Definisi dosa secara lengkap dibahas di http://www.sarapanpagi.org/dosa-definis ... .html#p631
SETELAH KEJATUHAN
Pada Kejadian 3:8, ketika Adam mendengar ada suara Allah memasuki Taman Eden untuk menemui makhluk ciptaan-Nya. Allah menemui sesuatu "yang tidak biasa" (Note: Dalam bagian ini, Alkitab menuliskan kisah dalam narasi antropomorfik).
Bahwa, tiba-tiba Adam dan Hawa merasa tidak nyaman untuk bertemu dengan Allah. Jika kita amati kita menemukan hal yang menarik tentang bagaimana Musa, sang penulis menggambarkan pertemuan ini. Kita baca pada ayat 8 frasa pertama: וַיִּשְׁמְעוּ אֶת־קֹול יְהוָה אֱלֹהִים מִתְהַלֵּךְ בַּגָּן - VAYISH'ME'U ET-QOL YEHOVAH 'ELOHIM MITHALEKH BAGAN, terjemahan harfiahnya "dan mereka mendengar suara Tuhan Allah berjalan di sekitar taman". Dalam kehidupan kita, kita biasa mendengar suara seperti ini, mendengar langkah kaki seseorang yang sedang berjalan-jalan. Dan manusia itu menjadi takut. Ketakutan ini tidak akan pernah ada jikalau mereka tidak melanggar perintah. Seharusnya pertemuan dengan Allah bagi mereka adalah suatu pertemuan yang menyenangkan. Tapi mereka takut karena sekarang mereka sadar bahwa mereka telanjang. Coba Anda bandingkan dengan ayat di bawah ini suatu kontradiksi, bahwa sebelumnya mereka tidak malu dengan ketelanjangan mereka:
Pada Kejadian 2:25 kita mendapati kata "telanjang" עֲרוּמִּים - 'ARUMIM, plural; עָרוֹם - 'AROM, singular, yang kemudian kata ini terhubung dengan hasil ketidaktaatan manusia akibat dari godaan licik dari si ular yang cerdik ( עָרוּם - 'ARUM, Kejadian 3:1).
Kedua kata עָרוֹם - 'AROM, telanjang, dan עָרוּם - 'ARUM, cerdik, tampaknya memiliki akar kata yang sama ע־ר־ם - Ayin-Resh-Mem, namun kedua kata tsb tidak berhubungan. Kadang dalam sastra Ibrani kita menemui permainan kata yang sama bunyi (semacam Majas Aliterasi) atau juga kata yang memiliki 2 arti yang berbeda. Setelah mereka sadar akan "ketelanjangan" ini merupakan hasil ketidak-taatan manusia akibat dari godaan licik dari si ular.
CAWAT DAUN MADE-IN ADAM:
Segera setelah menyadari ketelanjangan mereka, mereka melakukan inisyatif sendiri mengambil dedaunan dari pohon ara untuk membuat cawat (Ibrani: חֲגוֹר - KHAGOR) yang dapat menutupi ketelanjangan/ aurat mereka. Tapi pun dengan ketertutupan cawat dari dedaunan ini mereka tetap takut untuk menampakkan diri mereka di hadapan Allah:
Akibat dosa: Manusia menjadi egois, dan saling menyalahkan. Allah bertanya kepada Adam, dia tidak menjawab apa yang ditanyakan Allah, tetapi Adam menuding istrinya dan kemudian Allah bertanya kepada istrinya, Dia mendapati jawaban yang serupa bahwa istri Adam itu lanjut menuding kepada ular. Setelah mendengar ini, TUHAN mengucapkan kutukan permanen kepada ular dalam kemudian meneruskannya dalam urutan terbalik:
KUTUKAN KEPADA ULAR
Wawasan Ibrani: Kata Ibrani אָרַר - 'ARAR biasanya diterjemahkan sebagai "kutukan" dan karenanya, dalam pikiran kita, kutukan itu akan menyebabkan sesuatu yang bersifat negatif. Namun kata "ARAR" ini dapat pula bermakna: "mengikat", "menggagalkan" atau "membatasi" seseorang atau sesuatu (Band. Kejadian 3:14; Keluaran 22:28; Ayub 3:8). Dalam makna ini sesuai dengan kutukan kepada si ular itu, bahwa ia menjadi terbatas dan dibatasi daripada kehidupan hewan lainnya.
Ayat 14 ini menuliskan bahwa Ular itu dikutuk, dan ada beberapa penafsir (misalnya: Jamieson, Fausset & Brown) mengartikan bahwa kutukan bagi ular itu bersifat sebagai suatu "kiasan", dan berlaku untuk makhluk jahat, yang telah menjadikan ular itu sebagai alatnya. Jadi, berjalan dengan perutnya, maupun makan debu tanah, diartikan juga sebagai "kiasan", dan menunjukkan perendahan yang Allah lakukan terhadap Iblis, yang tadinya adalah "seorang malaikat terang".
Sedangkan Adam Clarke menganggap bahwa kutukan dalam Kejadian 3:14 dianggap sebagai hukuman ganda, yang satu kepada Iblis, dan yang lain kepada Ular itu sendiri. Dimana si ular itu betul-betul direndahkan, dan "dicabut kemampuan bicaranya".
Juga, ular itu juga dikutuk sehingga sekarang "merangkak dengan perutnya dan makan debu tanah." Kita tidak tahu bagaimana dahulu ular itu berjalan, barangkali bentuk ular bukan seperti yang kita lihat sekarang, barangkali dia dahulu berjalan dengan kaki, namun bentuknya bagaimana, Alkitab tidak menyebutkan itu. Dan seandainya ada reka-rekaan, itu akan hanya sebatas reka-rekaan saja.
Ular, sejak saat itu, ia selamanya akan dipandang sebagai makhluk yang hina dan tercela, dan sasaran yang pantas bagi caci maki dan penghinaan: "Dengan perutmulah engkau akan menjalar," pemahaman ini merujuk kepada kemunkinan bahwa dulunya dia dapat berdiri di atas kaki, atau setengah tegak. Sedangkan kemudian ia akan merayap, "perutmu melata di atas tanah," suatu ungkapan tentang keadaan yang menyedihkan dan sangat hina, bandingkan dengan ungkapan ini
Ular dikutuk untuk "makan debu tanah" adalah suatu ungkapan kias merujuk kepada kejahatannya yang membujuk Hawa agar ia memakan apa yang tidak boleh dia makan. Hukumannya adalah bahwa dia diharuskan memakan apa yang tidak ingin dia makan: Debu tanahlah akan kaumakan. Ini menunjukkan bukan hanya keadaan yang hina dan tercela, tetapi juga suasana yang menyedihkan dan buruk. Dikatakan tentang orang-orang yang keberaniannya telah meninggalkan mereka, bahwa mereka menjilat debu seperti ular (Mikha 7:17).
Namun, perlu kita ketahui bahwa Alkitab Ibrani tidak pernah mengidentifikasi ular dengan Iblis. Cerita terkenal yang diduga/ ditafsirkan untuk benar-benar menempatkan Setan di Taman Eden (Yehezkiel 28:13-15). Namun oknum di sana sebenarnya bukan ular, tetapi dalam bentuk seorang malaikat.
Korelasi antara ular dengan Iblis baru menjadi jelas pada Alkitab Perjanjian Baru yaitu di dalam Kitab Wahyu:
Bahwa "ular tua" di dalam Kitab Wahyu ini jelas diidentifikasi sebagai Iblis/ Setan - ο οφις ο αρχαιος ho ophis ho arkhaios; ular yang semula "si ular tua" (Ibrani: הַנָּחָשׁ הַקַּדְמוֹנִי - HANAKASH HAQAD'MONI ) dia ini disebut "Iblis" atau "Setan" : ος εστιν διαβολος και σατανας - hos estin diabolos kai satanas; "dia adalah iblis dan setan" (Wahyu 20:2).
Sebutan "ho opis ho arkhaios", si ular yang semula ini pastilah karena Iblis menggunakan seekor ular di Eden sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan si wanita (Kejadian 3:1-15). Sebagai "ular yang semula", Iblis ini juga adalah bapak leluhur para penentang (manusia2 yg menentang Allah) dalam arti rohani; oleh karena itu Tuhan Yesus menggolongkan orang-orang semacam itu sebagai "keturunan ular beludak" :
Bandingkan:
DISIPLIN KEPADA HAWA
Allah tidak benar-benar mengutuk Hawa, melainkan menetapkan ukuran disiplin yang kuat baginya. Kita membaca dalam Kejadian 3:16:
Ada dua hal yang secara signifikan akan mempengaruhi perempuan:
KONSEKWENSI YANG HARUS DITANGGUNG ADAM
Adam tidak menerima tindakan disiplin pribadi seperti yang diterima oleh Hawa. Namun, ia tidak luput konsekuensi menyakitkan dari ketidak-taatannya. Allah menyatakan bahwa Ia mengutuk tanah karena Adam. Hal ini jelas menunjukkan bahwa Allah memandang bahwa Adam-lah yang memegang jawab untuk segala sesuatu yang terjadi. Bahwa Adam-lah sang mandataris Allah. Dan selanjutkan kita mengenal istilah theologis "Dosa Adam" bukan Dosa Hawa." Kejatuhan manusia ke dalam dosa, di dalam ketidak-taatannya adalah menjadi tanggung jawab Adam, bukan kepada ular, atau kepada Hawa:
NAMA ISTRI ADAM: "HAWA" (KHAVAH)
Wawasan Ibrani: Manusia itu (Ha'Adam) menamai istrinya: Hawa, Ibrani: חַוָּה - KHAVAH dibaca "Hava"), karena dia adalah ibu dari semua yang hidup (Ibrani: חַי - KHAY).
Kata Ibrani: חַי - KHAY atau חַיִּים - KHAYIM mengkomunikasikan gagasan "hidup" Dalam bahasa Ibrani, oleh karena itu, masuk akal Adam memanggil istrinya dengan nama חַוָּה - KHAVAH, karena dari dia akan lahir seluruh umat manusia ( כָּל־חָי KOL-KHAY) yang akan memenuhi bumi.
Teguran keras Allah terhadap Adam, karena ia lebih memilih mendengar kata istrinya (Hawa) ketimbang Allah, terlepas dari perintah Allah yang secara eksplisit jelas "untuk tidak makan dari pohon terlarang". Namun, karena belas kasihan-Nya yang besar, Allah tidak mengutuk Adam sendiri tetapi Allah hanya mengutuk tanah Dia berkata: אֲרוּרָה הָאֲדָמָה - 'ARURAH HA'ADAMAH).
- * Kejadian 3:7-12
3:7 LAI TB, Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
KJV, And the eyes of them both were opened, and they knew that they were naked; and they sewed fig leaves together, and made themselves aprons.
Hebrew,
וַתִּפָּקַחְנָה עֵינֵי שְׁנֵיהֶם וַיֵּדְעוּ כִּי עֵירֻמִּם הֵם וַיִּתְפְּרוּ עֲלֵה תְאֵנָה וַיַּעֲשׂוּ לָהֶם חֲגֹרֹת׃
Translit, VATIPAQAKH'NAH {dan terbukalah (mata) mereka, Verb Niphal Imperfect 3rd Fem. Pl.} EINEY {mata dari} SHENEIHEM {mereka berdua} VAYEDU {dan mereka mengetahui} KI {bahwa} EYRUMIM {mereka telanjang} HEM {mereka} VAYIT'PERU {dan mereka menyemat} 'ALEH {dedaunan} TE'ENAH {pohon ara} VAYA'ASU {dan mereka membuat} LAHEM {bagi mereka} KHAGOROT {cawat-cawat}
3:8 LAI TB, Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
KJV, And they heard the voice of the LORD God walking in the garden in the cool of the day: and Adam and his wife hid themselves from the presence of the LORD God amongst the trees of the garden.
Hebrew,
וַיִּשְׁמְעוּ אֶת־קֹול יְהוָה אֱלֹהִים מִתְהַלֵּךְ בַּגָּן לְרוּחַ הַיֹּום וַיִּתְחַבֵּא הָאָדָם וְאִשְׁתֹּו מִפְּנֵי יְהוָה אֱלֹהִים בְּתֹוךְ עֵץ הַגָּן׃
Translit, VAYISH'ME'U {dan mereka mendengar} ET-QOL {pada suara} YEHOVAH (dibaca 'Adonay, TUHAN) 'ELOHIM {Allah} MIT'HALEKH {berjalan} BAGAN {di dalam taman} LERU'AKH {pada kesejukan} HAYOM {hari itu} VAYIT'KHABE {dan mereka menyembunyikan diri, Verb Hithpael Imperfect 3rd Mas. Sing.} HA'ADAM {manusia itu} VE'ISH'TO {dan istrinya} MIP'NEY {dari hadapan} YEHOVAH (dibaca 'Adonay, TUHAN) 'ELOHIM {Allah} BETOKH {dari antara} 'ETS {pohon} HAGAN {di taman itu}
Pada Kejadian 3:8, ketika Adam mendengar ada suara Allah memasuki Taman Eden untuk menemui makhluk ciptaan-Nya. Allah menemui sesuatu "yang tidak biasa" (Note: Dalam bagian ini, Alkitab menuliskan kisah dalam narasi antropomorfik).
Bahwa, tiba-tiba Adam dan Hawa merasa tidak nyaman untuk bertemu dengan Allah. Jika kita amati kita menemukan hal yang menarik tentang bagaimana Musa, sang penulis menggambarkan pertemuan ini. Kita baca pada ayat 8 frasa pertama: וַיִּשְׁמְעוּ אֶת־קֹול יְהוָה אֱלֹהִים מִתְהַלֵּךְ בַּגָּן - VAYISH'ME'U ET-QOL YEHOVAH 'ELOHIM MITHALEKH BAGAN, terjemahan harfiahnya "dan mereka mendengar suara Tuhan Allah berjalan di sekitar taman". Dalam kehidupan kita, kita biasa mendengar suara seperti ini, mendengar langkah kaki seseorang yang sedang berjalan-jalan. Dan manusia itu menjadi takut. Ketakutan ini tidak akan pernah ada jikalau mereka tidak melanggar perintah. Seharusnya pertemuan dengan Allah bagi mereka adalah suatu pertemuan yang menyenangkan. Tapi mereka takut karena sekarang mereka sadar bahwa mereka telanjang. Coba Anda bandingkan dengan ayat di bawah ini suatu kontradiksi, bahwa sebelumnya mereka tidak malu dengan ketelanjangan mereka:
- * Kejadian 2:25
LAI TB, Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.
KJV, And they were both naked, the man and his wife, and were not ashamed.
Hebrew,
וַיִּהְיוּ שְׁנֵיהֶם עֲרוּמִּים הָאָדָם וְאִשְׁתֹּו וְלֹא יִתְבֹּשָׁשׁוּ׃
Translit interlinear, VAYIH'YU {dan mereka menjadi} SHENEIHEM {mereka berdua} 'ARUMIM {telanjang} HA'ADAM {manusia itu} VE'ISH'TO {dan istrinya} VELO {tetapi tidak} YIT'BOSHASHU {mereka menjadi malu, Verb Hitpolel 3rd Mas. Pl.}
Pada Kejadian 2:25 kita mendapati kata "telanjang" עֲרוּמִּים - 'ARUMIM, plural; עָרוֹם - 'AROM, singular, yang kemudian kata ini terhubung dengan hasil ketidaktaatan manusia akibat dari godaan licik dari si ular yang cerdik ( עָרוּם - 'ARUM, Kejadian 3:1).
Kedua kata עָרוֹם - 'AROM, telanjang, dan עָרוּם - 'ARUM, cerdik, tampaknya memiliki akar kata yang sama ע־ר־ם - Ayin-Resh-Mem, namun kedua kata tsb tidak berhubungan. Kadang dalam sastra Ibrani kita menemui permainan kata yang sama bunyi (semacam Majas Aliterasi) atau juga kata yang memiliki 2 arti yang berbeda. Setelah mereka sadar akan "ketelanjangan" ini merupakan hasil ketidak-taatan manusia akibat dari godaan licik dari si ular.
CAWAT DAUN MADE-IN ADAM:
Segera setelah menyadari ketelanjangan mereka, mereka melakukan inisyatif sendiri mengambil dedaunan dari pohon ara untuk membuat cawat (Ibrani: חֲגוֹר - KHAGOR) yang dapat menutupi ketelanjangan/ aurat mereka. Tapi pun dengan ketertutupan cawat dari dedaunan ini mereka tetap takut untuk menampakkan diri mereka di hadapan Allah:
- * Kejadian 3:9-12
3:9 LAI TB, Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
KJV, And the LORD God called unto Adam, and said unto him, Where art thou?
Hebrew,
וַיִּקְרָא יְהוָה אֱלֹהִים אֶל־הָאָדָם וַיֹּאמֶר לֹו אַיֶּכָּה׃
Translit, VAYIQ'RA {dan Dia memanggil} YEHOVAH (dibaca 'Adonay, TUHAN) 'ELOHIM {Allah} 'EL-HA'ADAM {kepada manusia itu} VAYOMER {dan Dia berkata} LO {kepadanya (adam)} 'AYEKAH {dimanakah engkau}
3:10 LAI TB, Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
KJV, And he said, I heard thy voice in the garden, and I was afraid, because I was naked; and I hid myself.
Hebrew,
וַיֹּאמֶר אֶת־קֹלְךָ שָׁמַעְתִּי בַּגָּן וָאִירָא כִּי־עֵירֹם אָנֹכִי וָאֵחָבֵא׃
Translit, VAYOMER {dan dia berkata} 'ET-QOL'KHA {pada suara-Mu} SHAMATI {aku mendengar} BAGAN {di dalam taman} VA'IRA {dan aku menjadi takut} KI-'EYROM {karena telanjang} ANOKHI {aku} VA'EKHAVE {dan aku bersembunyi}
3:11 LAI TB, Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
KJV, And he said, Who told thee that thou wast naked? Hast thou eaten of the tree, whereof I commanded thee that thou shouldest not eat?
Hebrew,
וַיֹּאמֶר מִי הִגִּיד לְךָ כִּי עֵירֹם אָתָּה הֲמִן־הָעֵץ אֲשֶׁר צִוִּיתִיךָ לְבִלְתִּי אֲכָל־מִמֶּנּוּ אָכָלְתָּ׃
Translit, VAYOMER {dan Dia berkata} MI {siapa} HIGID {dia yang memberitahu, Verb Hiphil Perfect 3rd Mas. Sing.} LEKHA {kepadamu} KI {bahwa} 'EYROM {telanjang} 'ATAH {kamu} HAMIN-HA'ETS {dari pohon} 'ASHER {yang} TSIVITIKHA {Aku perintahkan kepadamu, Verb Piel Perfect 1st Com. Sing. + 2nd Mas. Sing.} LEVIL'TI {jangan engkau} 'AKHOL-MIMENU {memakan darinya} 'AKHALTA {engkau telah memakannya}
3:12 LAI TB, Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
KJV, And the man said, The woman whom thou gavest to be with me, she gave me of the tree, and I did eat.
Hebrew,
וַיֹּאמֶר הָאָדָם הָאִשָּׁה אֲשֶׁר נָתַתָּה עִמָּדִי הִוא נָתְנָה־לִּי מִן־הָעֵץ וָאֹכֵל׃
Translit, VAYOMER {dan dia berkata} HA'ADAM {manusia itu} HA'ISHAH {perempuan} 'ASHER {yang} NATATAH {engkau berikan} 'IMADI {di sisiku} HIV {dia} NAT'NAH-LI {yang memberi kepadaku} MIN-HA'ETS {dari pohon itu} VA'OKHEL {dan aku memakannya}
Akibat dosa: Manusia menjadi egois, dan saling menyalahkan. Allah bertanya kepada Adam, dia tidak menjawab apa yang ditanyakan Allah, tetapi Adam menuding istrinya dan kemudian Allah bertanya kepada istrinya, Dia mendapati jawaban yang serupa bahwa istri Adam itu lanjut menuding kepada ular. Setelah mendengar ini, TUHAN mengucapkan kutukan permanen kepada ular dalam kemudian meneruskannya dalam urutan terbalik:
KUTUKAN KEPADA ULAR
- 3:14 LAI TB, Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.
KJV, And the LORD God said unto the serpent, Because thou hast done this, thou art cursed above all cattle, and above every beast of the field; upon thy belly shalt thou go, and dust shalt thou eat all the days of thy life:
Hebrew,
וַיֹּאמֶר יְהֹוָה אֱלֹהִים ׀ אֶל־הַנָּחָשׁ כִּי עָשִׂיתָ זֹּאת אָרוּר אַתָּה מִכָּל־הַבְּהֵמָה וּמִכֹּל חַיַּת הַשָּׂדֶה עַל־גְּחֹנְךָ תֵלֵךְ וְעָפָר תֹּאכַל כָּל־יְמֵי חַיֶּיךָ׃
Translit Interlinear, VAYOMER {dan Dia berkata} YEHOVAH (dibaca 'Adonay, TUHAN) 'ELOHIM {Allah} 'EL-HANAKHASH {kepada ular itu} KI {karena} 'ASITA {engkau telah berbuat} ZOT {ini} 'ARUR {terkutuk, Verb Qal Passive Participle Mas. Sing. Abs.} 'ATAH {engkau} MIKOL-HABEHEMAH {dari semua binatang} UMIKOL {dan semua} KHAYAT {ternak} HASADEH {di padang} 'AL-GEKHON'KHA {pada perutmu} TELEKH {engkau akan berjalan} VE'AFAR {dan debu} TOKHAL {engkau makan} KOL-YEMEY {sepanjang hari2mu} KHAYEIKHA {kehidupanmu}
Wawasan Ibrani: Kata Ibrani אָרַר - 'ARAR biasanya diterjemahkan sebagai "kutukan" dan karenanya, dalam pikiran kita, kutukan itu akan menyebabkan sesuatu yang bersifat negatif. Namun kata "ARAR" ini dapat pula bermakna: "mengikat", "menggagalkan" atau "membatasi" seseorang atau sesuatu (Band. Kejadian 3:14; Keluaran 22:28; Ayub 3:8). Dalam makna ini sesuai dengan kutukan kepada si ular itu, bahwa ia menjadi terbatas dan dibatasi daripada kehidupan hewan lainnya.
Ayat 14 ini menuliskan bahwa Ular itu dikutuk, dan ada beberapa penafsir (misalnya: Jamieson, Fausset & Brown) mengartikan bahwa kutukan bagi ular itu bersifat sebagai suatu "kiasan", dan berlaku untuk makhluk jahat, yang telah menjadikan ular itu sebagai alatnya. Jadi, berjalan dengan perutnya, maupun makan debu tanah, diartikan juga sebagai "kiasan", dan menunjukkan perendahan yang Allah lakukan terhadap Iblis, yang tadinya adalah "seorang malaikat terang".
Sedangkan Adam Clarke menganggap bahwa kutukan dalam Kejadian 3:14 dianggap sebagai hukuman ganda, yang satu kepada Iblis, dan yang lain kepada Ular itu sendiri. Dimana si ular itu betul-betul direndahkan, dan "dicabut kemampuan bicaranya".
Juga, ular itu juga dikutuk sehingga sekarang "merangkak dengan perutnya dan makan debu tanah." Kita tidak tahu bagaimana dahulu ular itu berjalan, barangkali bentuk ular bukan seperti yang kita lihat sekarang, barangkali dia dahulu berjalan dengan kaki, namun bentuknya bagaimana, Alkitab tidak menyebutkan itu. Dan seandainya ada reka-rekaan, itu akan hanya sebatas reka-rekaan saja.
Ular, sejak saat itu, ia selamanya akan dipandang sebagai makhluk yang hina dan tercela, dan sasaran yang pantas bagi caci maki dan penghinaan: "Dengan perutmulah engkau akan menjalar," pemahaman ini merujuk kepada kemunkinan bahwa dulunya dia dapat berdiri di atas kaki, atau setengah tegak. Sedangkan kemudian ia akan merayap, "perutmu melata di atas tanah," suatu ungkapan tentang keadaan yang menyedihkan dan sangat hina, bandingkan dengan ungkapan ini
- * Mazmur 44:26
LAI TB, Sebab jiwa kami tertanam dalam debu, tubuh kami terhampar di tanah.
KJV, For our soul is bowed down to the dust: our belly cleaveth unto the earth.
Hebrew,
כִּי שָׁחָה לֶעָפָר נַפְשֵׁנוּ דָּבְקָה לָאָרֶץ בִּטְנֵֽנוּ׃
Translit interlinear, KI {sebab} SHAKHAH {biarlah dia direndahkan} LE'AFAR {ke dalam debu} NAF'SHENU {jiwa kami} DAV'QAH {dia terhampar} LA'ARETS {ketanah} BIT'NENU {perut kami}
Ular dikutuk untuk "makan debu tanah" adalah suatu ungkapan kias merujuk kepada kejahatannya yang membujuk Hawa agar ia memakan apa yang tidak boleh dia makan. Hukumannya adalah bahwa dia diharuskan memakan apa yang tidak ingin dia makan: Debu tanahlah akan kaumakan. Ini menunjukkan bukan hanya keadaan yang hina dan tercela, tetapi juga suasana yang menyedihkan dan buruk. Dikatakan tentang orang-orang yang keberaniannya telah meninggalkan mereka, bahwa mereka menjilat debu seperti ular (Mikha 7:17).
Namun, perlu kita ketahui bahwa Alkitab Ibrani tidak pernah mengidentifikasi ular dengan Iblis. Cerita terkenal yang diduga/ ditafsirkan untuk benar-benar menempatkan Setan di Taman Eden (Yehezkiel 28:13-15). Namun oknum di sana sebenarnya bukan ular, tetapi dalam bentuk seorang malaikat.
Korelasi antara ular dengan Iblis baru menjadi jelas pada Alkitab Perjanjian Baru yaitu di dalam Kitab Wahyu:
- * Wahyu 12:9, 20:2
12:9 LAI TB, Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.
KJV, And the great dragon was cast out, that old serpent, called the Devil, and Satan, which deceiveth the whole world: he was cast out into the earth, and his angels were cast out with him.
TR, και εβληθη ο δρακων ο μεγας ο οφις ο αρχαιος ο καλουμενος διαβολος και ο σατανας ο πλανων την οικουμενην ολην εβληθη εις την γην και οι αγγελοι αυτου μετ αυτου εβληθησαν
Translit, kai {lalu} eblêthê {dilemparkan} ho drakôn {naga} ho megas {besar itu} ho ophis {si ular} ho arkhaios {yang semula (tua)} ho kaloumenos {yang dipanggil} diabolos {iblis} kai {dan/ atau} ho satanas {setan} ho planôn {yang menyesatkan} tên oikoumenên {umat manusia} holên {seluruh} eblêthê {dilemparkan} eis {ke} tên gên {bumi} kai {dan/ juga} hoi aggeloi {utusan2} autou {-nya} met {bersama} autou {-nya} eblêthêsan {dilemparkan}
Ha-Berit,
וַיֻּשְׁלַךְ הַתַּנִּין הַגָּדוֹל הַנָּחָשׁ הַקַּדְמוֹנִי אֲשֶׁר־נִקְרָא שְׁמוֹ מַלְשִׁין וְשָׂטָן הַמַּדִּיחַ תֵּבֵל כֻּלָּהּ הוּא הֻשְׁלַךְ אָרְצָה וּמַלְאָכָיו עִמּוֹ הֻשְׁלָכוּ׃
Translit interlinear, VAYISH'LAKH {dan dia melemparkan} HATANIN HAGADOL {naga besar itu} HANAKASH HAQAD'MONI {ular yang mula-mula itu/ ular yang tua itu} 'ASHER-NIQ'RA {yang disebut} SHEMO {namanya} MAL'SHIN {iblis} VESATAN {setan} HAMADIAKH {yang menyesatkan} TEVEL KULAH {seluruh umat manusia di bumi} HU {dia} HUSH'LAKH {dilemparkan} 'AR'TSAH {ke bumi} UMAL'AKHAV {dan utusan2nya} 'IMO {bersamanya} HUSH'LAKHU {mereka dilemparkan}
20:2 LAI TB, ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya,
KJV, And he laid hold on the dragon, that old serpent, which is the Devil, and Satan, and bound him a thousand years,
TR, και εκρατησεν τον δρακοντα τον οφιν τον αρχαιον ος εστιν διαβολος και σατανας και εδησεν αυτον χιλια ετη
Translit, kai {lalu} ekratêsen {ia menangkap} ton drakonta {naga} ton ophin {si ular} ton arkhaion {yang semula (tua)} hos estin {yang adalah} diabolos {iblis} kai {juga, atau} satanas {setan} kai {lalu} edêsen {mengikat} auton {dia} khilia {seribu} etê {tahun2}
Ha-Berit,
וַיִּתְפֹּשׂ אֶת־הַתַּנִין אֶת־הַנָּחָשׁ הַקַּדְמוֹנִי הוּא הַמַּלְשִׁין וְהוּא הַשָׂטָן וַיַּאַסְרֵהוּ אֶלֶף שָׁנִים׃
Translit interlinear, VAYIT'POS {dan dia menangkap} 'ET-HATANIN {naga} 'ET-HANAKHASH HAQAD'MONI {ulang yang mula-mula itu/ ular tua itu} HU {yaitu} HAMAL'SHIN {iblis} VEHU HASATAN {dan setan} VAYA'AS'REHU {dan dia mengikatnya} 'ELEF {seribu} SHANIM {tahun-tahun}
Bahwa "ular tua" di dalam Kitab Wahyu ini jelas diidentifikasi sebagai Iblis/ Setan - ο οφις ο αρχαιος ho ophis ho arkhaios; ular yang semula "si ular tua" (Ibrani: הַנָּחָשׁ הַקַּדְמוֹנִי - HANAKASH HAQAD'MONI ) dia ini disebut "Iblis" atau "Setan" : ος εστιν διαβολος και σατανας - hos estin diabolos kai satanas; "dia adalah iblis dan setan" (Wahyu 20:2).
Sebutan "ho opis ho arkhaios", si ular yang semula ini pastilah karena Iblis menggunakan seekor ular di Eden sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan si wanita (Kejadian 3:1-15). Sebagai "ular yang semula", Iblis ini juga adalah bapak leluhur para penentang (manusia2 yg menentang Allah) dalam arti rohani; oleh karena itu Tuhan Yesus menggolongkan orang-orang semacam itu sebagai "keturunan ular beludak" :
- * Matius 23:33
Hai kamu ular-ular (OPHIS), hai kamu keturunan ular beludak (EKHID'NA)! Bagaimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman neraka?
Bandingkan:
- * Yohanes 8:44
LAI TB, Iblislah (DIABOLOS) yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia (ANTHRÔPOKTONOS) sejak semula (ARKHÊ) dan tidak hidup dalam kebenaran (ALÊTHEIA), sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta (PSEUDOS), ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta (PSEUSTÊS) dan bapa segala dusta.
KJV, Ye are of your father the devil, and the lusts of your father ye will do. He was a murderer from the beginning, and abode not in the truth, because there is no truth in him. When he speaketh a lie, he speaketh of his own: for he is a liar, and the father of it.
TR, υμεις εκ πατρος του διαβολου εστε και τας επιθυμιας του πατρος υμων θελετε ποιειν εκεινος ανθρωποκτονος ην απ αρχης και εν τη αληθεια ουχ εστηκεν οτι ουκ εστιν αληθεια εν αυτω οταν λαλη το ψευδος εκ των ιδιων λαλει οτι ψευστης εστιν και ο πατηρ αυτου
Translit interlinear, humeis {kalian} ek {dari} tou patros {bapa-(kalian)} tou diabolou {iblis} este {adalah/ berasal} kai {dan} tas epithumias {nafsu2} tou patros {bapa} humôn {kalian} thelete {kalian ingin} poiein {melakukan} ekeinos {dia itulah} anthrôpoktonos {pembunuh manusia} ên ap {dari} arkhês {mulanya/ permulaan} kai {dan} en {dalam} tê alêtheia {kebenaran} oukh {tidak} estêken {berdiri} hoti {sebab} ouk {tidak} estin {ada} alêtheia {kebenaran} en {di dalam} autô {dia} hotan {apabila} lalê {dia mengatakan} to pseudos {perkataan dusta/ palsu} ek {keluar dari} tôn idiôn {simpanan2/ sifat aslinya} lalei {dia berkata} hoti {sebab} pseustês {pendusta} estin {dia adalah} kai {dan} ho patêr {dia dalah bapa} autou {dari hal (dusta) itu}
DISIPLIN KEPADA HAWA
Allah tidak benar-benar mengutuk Hawa, melainkan menetapkan ukuran disiplin yang kuat baginya. Kita membaca dalam Kejadian 3:16:
- 3:16 LAI TB, Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."
KJV, Unto the woman he said, I will greatly multiply thy sorrow and thy conception; in sorrow thou shalt bring forth children; and thy desire shall be to thy husband, and he shall rule over thee.
Hebrew,
אֶל־הָאִשָּׁה אָמַר הַרְבָּה אַרְבֶּה עִצְּבֹונֵךְ וְהֵרֹנֵךְ בְּעֶצֶב תֵּלְדִי בָנִים וְאֶל־אִישֵׁךְ תְּשׁוּקָתֵךְ וְהוּא יִמְשָׁל־בָּךְ׃ ס
Translit Interlinear, 'EL-HA'ISHAH {kepada perempuan itu} 'AMAR {Dia berfirman} HAREBAH {untuk menjadi banyak, Verb. Hif'il Infinitive Absolute} 'AR'BEH {Aku akan membuat menjadi banyak, Verb Hif'il 1st Com. Sing.} 'ITS'VONEKH {engkau akan kesakitan} VEHERONEKH {dan kehamilanmu, "conception/ pregnancy" - Noun Com Fem Sing Construct + Suffix 2nd person Fem Sing. } BE'ETSEV {dalam kesakitan} TEL'DI {engkau akan melahirkan, Verb Qal Imperfect 2nd. Fem. Sing.} VANIM {putera2} VE'EL-'ISHEKH {dan kepada suamimu} TESHUQATEKH {birahimu; "a longing" - Noun Com Fem Sing Construct + Suffix 2nd person Fem Sing.} VEHU {dan dia} YIM'SHAL {dia akan berkuasa, Verb Qal Imperfect 3rd Mas. Sing} -BAKH {atasmu}
Ada dua hal yang secara signifikan akan mempengaruhi perempuan:
- Pertama, "dia akan sangat menderita saat melahirkan": הַרְבָּה אַרְבֶּה עִצְּבֹונֵךְ HAREBAH 'AR'BEH 'ITS'VONEKH
Kedua, perempuan itu akan memiliki kerinduan (longing) yang khusus pada suaminya: תְּשׁוּקָתֵךְ - TESHUQATEKH, dan suaminya akan berkuasa atas dia: יִמְשָׁל־בָּךְ - YIM'SHAL-BAKH. Tampaknya ini adalah teks kurang cocok pada kehidupan modern dari sudut pandang nilai-nilai egaliter modern kita, bahwa suami tidak begitu berkuasa atas istrinya. Namun, beginilah Firman Allah dituliskan, bahwa laki-laki adalah kepala bagi istrinya, dan Suami mengasihi istrinya.
KONSEKWENSI YANG HARUS DITANGGUNG ADAM
Adam tidak menerima tindakan disiplin pribadi seperti yang diterima oleh Hawa. Namun, ia tidak luput konsekuensi menyakitkan dari ketidak-taatannya. Allah menyatakan bahwa Ia mengutuk tanah karena Adam. Hal ini jelas menunjukkan bahwa Allah memandang bahwa Adam-lah yang memegang jawab untuk segala sesuatu yang terjadi. Bahwa Adam-lah sang mandataris Allah. Dan selanjutkan kita mengenal istilah theologis "Dosa Adam" bukan Dosa Hawa." Kejatuhan manusia ke dalam dosa, di dalam ketidak-taatannya adalah menjadi tanggung jawab Adam, bukan kepada ular, atau kepada Hawa:
- 3:17 LAI TB, Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
KJV, And unto Adam he said, Because thou hast hearkened unto the voice of thy wife, and hast eaten of the tree, of which I commanded thee, saying, Thou shalt not eat of it: cursed is the ground for thy sake; in sorrow shalt thou eat of it all the days of thy life;
Hebrew,
וּלְאָדָם אָמַר כִּי־שָׁמַעְתָּ לְקֹול אִשְׁתֶּךָ וַתֹּאכַל מִן־הָעֵץ אֲשֶׁר צִוִּיתִיךָ לֵאמֹר לֹא תֹאכַל מִמֶּנּוּ אֲרוּרָה הָאֲדָמָה בַּעֲבוּרֶךָ בְּעִצָּבֹון תֹּאכֲלֶנָּה כֹּל יְמֵי חַיֶּיךָ׃
Translit Interlinear, ULE'ADAM {dan kepada adam} 'AMAR {Dia berkata} KI {sebab} SHAMATA {kamu telah mendengar} LEKOL {pada semua} 'ISH'TEKHA {istrimu} VATOKHAL {istri katakan} MIN-HA'ETS {dari pohon itu} 'ASHER {yang} TSIVITIKHA {aku telah memerintahkan} LEMOR {dan berkata} LO {jangan} TOKHAL {kamu emmakan} MIMENU {darinya} 'ARURAH {kertukutlah pada} HA'ADAMAH {tanah itu} BA'AVUREKHA {karena engkau} BE'ITSAVON {dan dengan bersusah-payah} TOKHALENAH {engkau akan mencari makanan} KOL {sepanjang} YEMEY {hari-hari} KHAYEYKHA {kehidupanmu}
3:18 LAI TB, semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
KJV, Thorns also and thistles shall it bring forth to thee; and thou shalt eat the herb of the field;
Hebrew,
וְקֹוץ וְדַרְדַּר תַּצְמִיחַ לָךְ וְאָכַלְתָּ אֶת־עֵשֶׂב הַשָּׂדֶה׃
Translit Interlinear, VEQOTS {dan semak duri} VEDAR'DAR {dan rumput duri} TATSMI'AKH {akan tumbuh} LAK {bagiku} VE'AKHAL'TA {dan engkau akan memakan} 'ET-'ESEV {pada tumbuh2an} HASADEH {di padang}
3:19 LAI TB, dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
KJV, In the sweat of thy face shalt thou eat bread, till thou return unto the ground; for out of it wast thou taken: for dust thou art, and unto dust shalt thou return.
Hebrew,
בְּזֵעַת אַפֶּיךָ תֹּאכַל לֶחֶם עַד שׁוּבְךָ אֶל־הָאֲדָמָה כִּי מִמֶּנָּה לֻקָּחְתָּ כִּי־עָפָר אַתָּה וְאֶל־עָפָר תָּשׁוּב׃
Translit Interlinear, 3:19 LAI TB, dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
KJV, In the sweat of thy face shalt thou eat bread, till thou return unto the ground; for out of it wast thou taken: for dust thou art, and unto dust shalt thou return.
Hebrew,
בְּזֵעַת אַפֶּיךָ תֹּאכַל לֶחֶם עַד שׁוּבְךָ אֶל־הָאֲדָמָה כִּי מִמֶּנָּה לֻקָּחְתָּ כִּי־עָפָר אַתָּה וְאֶל־עָפָר תָּשׁוּב׃
Translit Interlinear, BEZE'AT {dan berpeluh} 'APEYKHA {pada wajahmu (harf: hidungmu/ your nose)} TOKHAL {engkau akan makan} LEKHEM {makanan} 'AD {sampai} SHUV'KHA {engkau akan kembali} 'EL-HA'ADAMAH {kepada tanah} KI {sebab} MIMENAH {darinya} LUQAKH'TA {engkau telah diambil} KI-'AFAR {sebab debu} ATAH {engkau} VE'EL-'AFAR {dan kepada debu} TASHUV {engkau akan kembali}
NAMA ISTRI ADAM: "HAWA" (KHAVAH)
- * Kejadian 3:20
LAI TB, Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.
KJV, And Adam called his wife's name Eve; because she was the mother of all living.
Hebrew,
וַיִּקְרָא הָאָדָם שֵׁם אִשְׁתֹּו חַוָּה כִּי הִוא הָיְתָה אֵם כָּל־חָי׃
Translit Interlinear, VAYIQ'RA {dan dia memanggil/ memberi nama} HA'ADAM {manusia itu} SHEM {nama} 'ISH'TO {kepada istrinya} KHAVAH {hawa} KI {sebab} HIV {darinya} HAY'TAH {telah menjadi} 'EM {ibu dari} KOL-KHAY {semua yang hidup}
Wawasan Ibrani: Manusia itu (Ha'Adam) menamai istrinya: Hawa, Ibrani: חַוָּה - KHAVAH dibaca "Hava"), karena dia adalah ibu dari semua yang hidup (Ibrani: חַי - KHAY).
Kata Ibrani: חַי - KHAY atau חַיִּים - KHAYIM mengkomunikasikan gagasan "hidup" Dalam bahasa Ibrani, oleh karena itu, masuk akal Adam memanggil istrinya dengan nama חַוָּה - KHAVAH, karena dari dia akan lahir seluruh umat manusia ( כָּל־חָי KOL-KHAY) yang akan memenuhi bumi.
Teguran keras Allah terhadap Adam, karena ia lebih memilih mendengar kata istrinya (Hawa) ketimbang Allah, terlepas dari perintah Allah yang secara eksplisit jelas "untuk tidak makan dari pohon terlarang". Namun, karena belas kasihan-Nya yang besar, Allah tidak mengutuk Adam sendiri tetapi Allah hanya mengutuk tanah Dia berkata: אֲרוּרָה הָאֲדָמָה - 'ARURAH HA'ADAMAH).
CAWAT DAUN MADE IN ADAM -versus- CAWAT KULIT BINATANG MADE IN ALLAH
Tindakan lebih lanjut dari Allah ini aneh, bahwa Dia tidak berkenan dengan cawat-cawat yang dibuat dari Adam-Hawa dari dedaunan tanaman Ara (Kejadian 3:7):
Jikalau hanya sekedar tutup bagi aurat/ ketelanjangan, tentulah cawat-cawat itu sudah cukup. Tetapi Allah memakaikan pakaian dari kulit binatang, di bawah ini kita akan mempelajari mengapa "cawat" dari dedaunan itu dipandang tidak cukup:
Alkitab memang membedakan jenis pakaiannya dengan pemakaian istilah yang berbeda: חֲגוֹר - KHAGOR yang dibuat Adam dan כֻּתֹּנֶת - KUTONET yang dibuat oleh Allah.
Secara khusus כֻּתֹּנֶת - KUTONET, sing.; כָּתְנֹות - KOTENOT, pl. ini dibuatkan Allah dari bahan "kulit binatang" kulit binatang ( עוֹר - 'OR). Ini untuk mengajarkan kepada mereka bahwa ada konsekwensi "mati" akibat dari tindakan mereka yang melanggar itu, ini merupakan tindakan tipologis yang pertama dari Allah untuk menyatakan bahwa dosa itu memiliki konsekwensi mati!
Kita kembali membaca:
UPAH DOSA ADALAH MATI
Karena manusia itu tidak menaati perintah Allah, hal ini menggagalkan tujuan-Nya untuk ciptaan-Nya dan peran di dunia, bahwa ada "yang harus mati" ada "darah yang tertumpah" akibat perbuatan dosa itu. Dan kematian "kurban binatang" ini menjadi dasar bagi praktek pengorbanan hewan pada ibadah bani Israel masa datang.
Upah kematian, harus ditebus dengan kematian. Apabila manusia ingin terlepas dari "vonis nyawa" ini, tidak bisa tidak manusia harus membayar harga-pengampunan yang setimpal, yaitu membayar dengan nyawa sesuai hukum Taurat "Nyawa ganti nyawa…" (Keluaran 21:24). Tampak bahwa Allah melakukan sebuah penganugerahan kasih kepada Adam dan hawa dengan membuatkan cawat kulit binatang untuk menutupi ketelanjangan (dosa) mereka. Allah sendirilah yang berinisiatif menggantikan cawat daun-daunan yang dibuat oleh Adam dan Hawa bagi diri mereka (Kejadian 15:7), dikala Ia baru "terluka hati-Nya" oleh dosa pelanggaran Adam! Bukankah itu meripakan suatu demonstrasi kasih Tuhan yang luar biasa besar?.
Tuhan tidak berkenan dengan cawat dari daun itu, karena hal yang amat prinsip. Cawat daun "made-in Adam-Hawa" itu tidak absah dimata Tuhan karena itu lambang usaha diri manusia untuk menutupi ketelanjangan dosa mereka.
Manusia tidak bisa mengusahakannya, dengan amal apapun! Keadilan dan kekudusan Allah tidak membiarkan suatu dosa/kejahatan untuk dihapus oleh 1000 pahala. Satu kejahatan perkosaan misalnya, tetap harus dihukum, sekalipun si pemerkosa telah mendermakan bangunan 1000 rumah ibadah!
Akibat dosa, memiliki konsekwensi, sbb:
Dan yang ketiga (yaitu: kematian) itu adalah yang paling berat ==> "Upah Dosa adlah Mati!". Alkitab memberi tahu kita bahwa oleh karena dosa manusia, semua manusia tunduk kepada kematian, dan sebenarnya resiko ini bukan hanya kematian badani saja, tetapi juga kematian kekal, yaitu kematian kedua yang berupa kebinasaan abadi, hal ini sudah dinyatakan sejak dari mulanya:
Bandingkan dengan:
Alkitab menggambarkan kematian dalam tiga bentuk, yaitu :
Mati yang dibicarakan dalam Kejadian 2:17 adalah kematian secara roh dalam poin "b" yaitu terpisah dari Allah. Manusia ketika berbuat dosa juga mati secara moral. Allah mengingatkan Adam bahwa ketika ia makan buah yang terlarang itu, ia pasti akan mati. Peringatan itu sangat serius. Sekalipun Adam dan Hawa tidak mati secara jasmaniah pada hari itu, mereka mati secara moral, yaitu tabiat mereka menjadi berdosa. Sejak Adam dan Hawa, semua orang dilahirkan dengan tabiat berdosa, yaitu suatu keinginan bawaan untuk mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan Allah atau orang lain. Adam dan Hawa mati secara rohani ketika mereka tidak taat kepada Allah, yaitu hubungan intim mereka yang dahulu dengan Allah menjadi rusak. Mereka tidak lagi mengharapkan saat-saat berjalan dan berbincang-bincang dengan Allah di taman; sebaliknya mereka bersembunyi dari hadapan-Nya. Di bagian lainnya, Alkitab mengajarkan bahwa terlepas dari Kristus, semua orang terasing dari Allah dan dari hidup di dalam-Nya; mereka mati secara rohani.
Akhirnya, kematian sebagai akibat dosa mencakup kematian kekal (kematian kedua, lihat poin "c"). Hidup kekal seharusnya menjadi akibat ketaatan Adam dan Hawa; sebaliknya, prinsip kematian kekal telah diberlakukan. Kematian kekal adalah hukuman dan pemisahan kekal dari Allah sebagai akibat ketidaktaatan, yaitu menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya.
Cawat daun-daun "made-in Adam" hanyalah merupakan penutup yang maya, khayalan manusia yang tidak bertahan dan sia-sia. Hanya cawat kulit "made-in Tuhan" yang secara hakiki mampu menutup/ menebus dosa manusia!
Kulit binatang muncul dari penyembelihan binatang. Ada kematian berdarah disini yang diperkenalkan Tuhan untuk pertama kalinya, yaitu suatu simbol "korban-darah" untuk "cawat penutup dosa". Korban darah binatang ini telah memvisualisasikan sebuah analogi konsep kematian & penebusan yang dirancang Tuhan demi menyelamatkan Adam-Hawa serta keturunannya.
Hukum Musa berkata "Nyawa makhluk ada dalam darahnya… dan tanpa penumpahan daran (korban) tak ada pengampunan" (Imamat 17:11, Ibrani 9:22). Sebab penutupan/ penghapusan dosa manusia tidak bisa dilakukan oleh "cawat daun usaha sendiri manusia" melainkan hanya oleh kasih-karunia Tuhan lewat kematian Sang Mesias sebagai korban penebusan.
Artikel terkait:
http://www.sarapanpagi.org/keselamatan- ... .html#p412 [/list]
Tindakan lebih lanjut dari Allah ini aneh, bahwa Dia tidak berkenan dengan cawat-cawat yang dibuat dari Adam-Hawa dari dedaunan tanaman Ara (Kejadian 3:7):
- * Kejadian 3:7
LAI TB, Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
KJV, And the eyes of them both were opened, and they knew that they were naked; and they sewed fig leaves together, and made themselves aprons.
Hebrew,
וַתִּפָּקַחְנָה עֵינֵי שְׁנֵיהֶם וַיֵּדְעוּ כִּי עֵירֻמִּם הֵם וַיִּתְפְּרוּ עֲלֵה תְאֵנָה וַיַּעֲשׂוּ לָהֶם חֲגֹרֹת׃
Translit, VATIPAQAKH'NAH {dan terbukalah (mata) mereka, Verb Niphal Imperfect 3rd Fem. Pl.} EINEY {mata dari} SHENEIHEM {mereka berdua} VAYEDU {dan mereka mengetahui} KI {bahwa} EYRUMIM {mereka telanjang} HEM {mereka} VAYIT'PERU {dan mereka menyemat} 'ALEH {dedaunan} TE'ENAH {pohon ara} VAYA'ASU {dan mereka membuat} LAHEM {bagi mereka} KHAGOROT {cawat-cawat}
Wawasan Ibrani:
- Kata yang diterjemahkan cawat-cawat/ aprons kata Ibraninya adalah: חֲגֹרֹת - KHAGOROT, plural, kata ini lebih sering diartikan sebagai tali pinggang/ belt. Namun dalam konteks ini tentu maknanya bukan sebagai tali pinggang, namun lebih kepada "cawat/ apron" sebagai aurat/ ketelanjangan.
Jikalau hanya sekedar tutup bagi aurat/ ketelanjangan, tentulah cawat-cawat itu sudah cukup. Tetapi Allah memakaikan pakaian dari kulit binatang, di bawah ini kita akan mempelajari mengapa "cawat" dari dedaunan itu dipandang tidak cukup:
- * Kejadian 3:21
LAI TB, Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
KJV, Unto Adam also and to his wife did the LORD God make coats of skins, and clothed them.
Hebrew,
וַיַּעַשׂ יְהוָה אֱלֹהִים לְאָדָם וּלְאִשְׁתֹּו כָּתְנֹות עֹור וַיַּלְבִּשֵׁם׃ פ
Translit Interlinear, VA'YA'AS {dan Dia membuat, Verb Qal Imperfect 3rd Mas. Sing.} YEHOVAH (dibaca 'Adonay, TUHAN) 'ELOHIM {Allah} LE'ADAM {kepada Adam} ULEISH'TO {dan istrinya} KOT'NOT {pakaian} 'OR {kulit binatang} VAYAL'BISHEM {dan Dia mengenakannya kepada mereka, Verb Hiphil Imperfect 3rd Mas. Sing. + Suffix 3rd Mas. Pl.}
Wawasan Ibrani:
- Kata Ibrani yang diterjemahkan "pakaian/ tunic/ coat" untuk ayat di atas adalah כֻּתֹּנֶת - KUTONET, maknanya adalah "baju dalam" yang yang untuk menutup tubuh karena rasa malu sebab aurat yang kelihatan.
Di sini istilah "cawat" masih saya gunakan dengan asumsi bahwa pada zaman Adam dan Hawa ini manusia belum memiliki pengetahuan/ kebiasaan menjahit.
Dalam Bahasa Ibrani Modern, kata כתונת - KUTONET ini bisa bermakna baju-dalaman, atau juga shirt/ kemeja sebelum menggunakan jacket/ jas. Namun, kata yang lebih sering digunakan dalam artian kemeja/ shirt adalah חולצה - KHUL'TSAH. Sedangkan "pakaian" secara umum disebut: בֶּגֶד - BEGED, Sing.; בֶּגֶדִים - BEGEDIM, Pl.
Alkitab memang membedakan jenis pakaiannya dengan pemakaian istilah yang berbeda: חֲגוֹר - KHAGOR yang dibuat Adam dan כֻּתֹּנֶת - KUTONET yang dibuat oleh Allah.
Secara khusus כֻּתֹּנֶת - KUTONET, sing.; כָּתְנֹות - KOTENOT, pl. ini dibuatkan Allah dari bahan "kulit binatang" kulit binatang ( עוֹר - 'OR). Ini untuk mengajarkan kepada mereka bahwa ada konsekwensi "mati" akibat dari tindakan mereka yang melanggar itu, ini merupakan tindakan tipologis yang pertama dari Allah untuk menyatakan bahwa dosa itu memiliki konsekwensi mati!
Kita kembali membaca:
- * Kejadian 2:17
LAI TB, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati (MOT TAMUT)."
NIV, but you must not eat from the tree of the knowledge of good and evil, for when you eat from it you will certainly die (MOT TAMUT)."
KJV, But of the tree of the knowledge of good and evil, thou shalt not eat of it: for in the day that thou eatest thereof thou shalt surely die.
Hebrew,
וּמֵעֵץ הַדַּעַת טֹוב וָרָע לֹא תֹאכַל מִמֶּנּוּ כִּי בְּיֹום אֲכָלְךָ מִמֶּנּוּ מֹות תָּמוּת׃
Translit, UME'ETS {tetapi dari yang dari pohon} HADA'AT {pengetahuan} TOV {baik} VARA {dan jahat} LO {jangan} TOKHAL {kamu akan memakan} MIMENU {darinya} KI {sebab} BEYOM {pada hari} 'AKHALKHA {engkau memakannya} MIMENU {darinya} MOT {mati, Verb Qal Infinitive Absolute} TAMUT {kamu akan mati, Verb Qal Imperfect 2nd Mas. Sing.}
UPAH DOSA ADALAH MATI
Karena manusia itu tidak menaati perintah Allah, hal ini menggagalkan tujuan-Nya untuk ciptaan-Nya dan peran di dunia, bahwa ada "yang harus mati" ada "darah yang tertumpah" akibat perbuatan dosa itu. Dan kematian "kurban binatang" ini menjadi dasar bagi praktek pengorbanan hewan pada ibadah bani Israel masa datang.
Upah kematian, harus ditebus dengan kematian. Apabila manusia ingin terlepas dari "vonis nyawa" ini, tidak bisa tidak manusia harus membayar harga-pengampunan yang setimpal, yaitu membayar dengan nyawa sesuai hukum Taurat "Nyawa ganti nyawa…" (Keluaran 21:24). Tampak bahwa Allah melakukan sebuah penganugerahan kasih kepada Adam dan hawa dengan membuatkan cawat kulit binatang untuk menutupi ketelanjangan (dosa) mereka. Allah sendirilah yang berinisiatif menggantikan cawat daun-daunan yang dibuat oleh Adam dan Hawa bagi diri mereka (Kejadian 15:7), dikala Ia baru "terluka hati-Nya" oleh dosa pelanggaran Adam! Bukankah itu meripakan suatu demonstrasi kasih Tuhan yang luar biasa besar?.
Tuhan tidak berkenan dengan cawat dari daun itu, karena hal yang amat prinsip. Cawat daun "made-in Adam-Hawa" itu tidak absah dimata Tuhan karena itu lambang usaha diri manusia untuk menutupi ketelanjangan dosa mereka.
Manusia tidak bisa mengusahakannya, dengan amal apapun! Keadilan dan kekudusan Allah tidak membiarkan suatu dosa/kejahatan untuk dihapus oleh 1000 pahala. Satu kejahatan perkosaan misalnya, tetap harus dihukum, sekalipun si pemerkosa telah mendermakan bangunan 1000 rumah ibadah!
Akibat dosa, memiliki konsekwensi, sbb:
- 1. Penderitaan - Kejadian 3:16
2. Susah Payah - Kejadian 3:17
3. Kematian - Kejadian 3:19
Dan yang ketiga (yaitu: kematian) itu adalah yang paling berat ==> "Upah Dosa adlah Mati!". Alkitab memberi tahu kita bahwa oleh karena dosa manusia, semua manusia tunduk kepada kematian, dan sebenarnya resiko ini bukan hanya kematian badani saja, tetapi juga kematian kekal, yaitu kematian kedua yang berupa kebinasaan abadi, hal ini sudah dinyatakan sejak dari mulanya:
- Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." (Kejadian 2:16,17)
Bandingkan dengan:
- "Sebab upah dosa ialah maut..." (Roma 6:23a)
"Dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak menaati Injil Yesus, Tuhan kita. Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya." (2 Tesalonika 1:8,9)
"Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api." (Wahyu 20:14)
Alkitab menggambarkan kematian dalam tiga bentuk, yaitu :
- a. Mati secara fisik, yang ditandai dengan berakhirnya kehidupan.
b. Mati secara roh, yang ditandai dengan terputusnya hubungan dengan Allah.
c. Kematian kekal, yaitu didalam neraka (kematian kedua).
Mati yang dibicarakan dalam Kejadian 2:17 adalah kematian secara roh dalam poin "b" yaitu terpisah dari Allah. Manusia ketika berbuat dosa juga mati secara moral. Allah mengingatkan Adam bahwa ketika ia makan buah yang terlarang itu, ia pasti akan mati. Peringatan itu sangat serius. Sekalipun Adam dan Hawa tidak mati secara jasmaniah pada hari itu, mereka mati secara moral, yaitu tabiat mereka menjadi berdosa. Sejak Adam dan Hawa, semua orang dilahirkan dengan tabiat berdosa, yaitu suatu keinginan bawaan untuk mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan Allah atau orang lain. Adam dan Hawa mati secara rohani ketika mereka tidak taat kepada Allah, yaitu hubungan intim mereka yang dahulu dengan Allah menjadi rusak. Mereka tidak lagi mengharapkan saat-saat berjalan dan berbincang-bincang dengan Allah di taman; sebaliknya mereka bersembunyi dari hadapan-Nya. Di bagian lainnya, Alkitab mengajarkan bahwa terlepas dari Kristus, semua orang terasing dari Allah dan dari hidup di dalam-Nya; mereka mati secara rohani.
Akhirnya, kematian sebagai akibat dosa mencakup kematian kekal (kematian kedua, lihat poin "c"). Hidup kekal seharusnya menjadi akibat ketaatan Adam dan Hawa; sebaliknya, prinsip kematian kekal telah diberlakukan. Kematian kekal adalah hukuman dan pemisahan kekal dari Allah sebagai akibat ketidaktaatan, yaitu menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya.
Cawat daun-daun "made-in Adam" hanyalah merupakan penutup yang maya, khayalan manusia yang tidak bertahan dan sia-sia. Hanya cawat kulit "made-in Tuhan" yang secara hakiki mampu menutup/ menebus dosa manusia!
Kulit binatang muncul dari penyembelihan binatang. Ada kematian berdarah disini yang diperkenalkan Tuhan untuk pertama kalinya, yaitu suatu simbol "korban-darah" untuk "cawat penutup dosa". Korban darah binatang ini telah memvisualisasikan sebuah analogi konsep kematian & penebusan yang dirancang Tuhan demi menyelamatkan Adam-Hawa serta keturunannya.
Hukum Musa berkata "Nyawa makhluk ada dalam darahnya… dan tanpa penumpahan daran (korban) tak ada pengampunan" (Imamat 17:11, Ibrani 9:22). Sebab penutupan/ penghapusan dosa manusia tidak bisa dilakukan oleh "cawat daun usaha sendiri manusia" melainkan hanya oleh kasih-karunia Tuhan lewat kematian Sang Mesias sebagai korban penebusan.
Artikel terkait:
http://www.sarapanpagi.org/keselamatan- ... .html#p412 [/list]
PENGUSIRAN ADAM DARI TAMAN EDEN
Pada bahasan di atas, III. PENCIPTAAN MANUSIA, telah dibahas, dimana Allah bersabda di hadapan Sidang Sorgawi tentang "penciptaan manusia." Dan pada "kejatuhan manusia ke dalam dosa" ini Allah kembali mengadakan pembicaraan dalam suatu Sidang Sorgawi:
Segeralah manusia itu diusir dan dihalau untuk makan buah dari Pohon Kehidupan:
Wawasan Ibrani: Kata Ibrani yang diterjemahkan "menghalau" adalah גָּרַשׁ - GARASH. Dalam bahasa Ibrani modern, ini adalah akar גָּרַשׁ - GARASH ini digunakan untuk membentuk berbagai kata-kata Ibrani yang terhubung ke perceraian dari pasangan yang sudah menikah: גֵּרוּשִׁין - GARUSHIN. Dalam arti yang sangat nyata dalam penghalauan/ pengusiran Adam dari Taman Eden, Allah "bercerai" Adam dan Hawa dari Taman Eden. Dan ini sebenarnya dilakukan-Nya karena kasih-Nya. Agar jangan sampai manusia itu menuju ke Pohon Kehidupan (Ibrani: עֵץ הַחַיִּים -'ETS HAKHAYIM) yang memungkinkan mereka hidup selamanya, sekaligus dosanya nanti dimungkinkan juga akan bersifat abadi.
Dari ayat-ayat di atas 5 hal yang penting disini:
Point 1 & 2:
Poin 3 s/d 5:
Pada bahasan di atas, III. PENCIPTAAN MANUSIA, telah dibahas, dimana Allah bersabda di hadapan Sidang Sorgawi tentang "penciptaan manusia." Dan pada "kejatuhan manusia ke dalam dosa" ini Allah kembali mengadakan pembicaraan dalam suatu Sidang Sorgawi:
- * Kejadian 3:22-23
3:22 LAI TB, Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita (1), tahu tentang yang baik dan yang jahat (2); maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya (3).
KJV, And the LORD God said, Behold, the man is become as one of us, to know good and evil: and now, lest he put forth his hand, and take also of the tree of life, and eat, and live for ever:
Hebrew,
וַיֹּאמֶר ׀ יְהוָה אֱלֹהִים הֵן הָאָדָם הָיָה כְּאַחַד מִמֶּנּוּ לָדַעַת טֹוב וָרָע וְעַתָּה ׀ פֶּן־יִשְׁלַח יָדֹו וְלָקַח גַּם מֵעֵץ הַחַיִּים וְאָכַל וָחַי לְעֹלָם׃
Translit Interlinear, VAYOMER {dan Dia berkata} YEHOVAH (dibaca 'Adonay, TUHAN) 'ELOHIM {Allah} HEN {lihat} HA'ADAM {manusia itu} HAYAH {telah menjadi} KE'AKHAD {seperti satu} MIMENU {dari kita} LADA'AT {yang mengetahui} TOV {baik} VARA {dan jahat} VE'ATAH {dan dia} PEN-YISH'LAKH {jangan sampai dia maju} YADO {mengulurkan tangannya} VELAQAKH {dan mengambil} GAM {juga} ME'ETS {dari pohon} HAKHAYIM {kehidupan itu} VE'AKHAL {dan dia memakannya} VAKHAY {dan dia hidup} LE'OLAM {selama2nya}
Segeralah manusia itu diusir dan dihalau untuk makan buah dari Pohon Kehidupan:
- 3:23 LAI TB, Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden (4) supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil
KJV, Therefore the LORD God sent him forth from the garden of Eden, to till the ground from whence he was taken.
Hebrew,
וַיְשַׁלְּחֵהוּ יְהוָה אֱלֹהִים מִגַּן־עֵדֶן לַעֲבֹד אֶת־הָאֲדָמָה אֲשֶׁר לֻקַּח מִשָּׁם׃
Translit Interlinear, VAYESHAL'KHEHU {dan Dia mengusir} YEHOVAH (dibaca 'Adonay, TUHAN) 'ELOHIM {Allah} MIGAN-'EDEN {dari taman eden} LA'AVOD {supaya iya mengusahakan} 'ET-HA'ADAMAH {pada tanah} 'ASHER {yang} LUQAKH {telah dia diambil} MISHAM {dari sana}
3:24 LAI TB, Ia menghalau (5) manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan (6).
KJV, So he drove out the man; and he placed at the east of the garden of Eden Cherubims, and a flaming sword which turned every way, to keep the way of the tree of life.
Hebrew,
וַיְגָרֶשׁ אֶת־הָאָדָם וַיַּשְׁכֵּן מִקֶּדֶם לְגַן־עֵדֶן אֶת־הַכְּרֻבִים וְאֵת לַהַט הַחֶרֶב הַמִּתְהַפֶּכֶת לִשְׁמֹר אֶת־דֶּרֶךְ עֵץ הַחַיִּים׃ ס
Translit Interlinear, VAYEGARESH {dan Dia menghalau} 'ET-HA'ADAM {pada manusia itu} VAYASH'KEN {dan Dia menempatkan} MIQEDEM {dari sebelah timur} LEGAN-'EDEN {pada taman eden} 'ET-HAKERUVIM {pada kerup2} VE'ET LAHAT {dan pada nyala} HAKHEREV {pedang} HAMITHAPEKHET {yang menyala sekeliling} LISH'MOR {untuk menjaga} 'ET-DEREKH {pada jalan} 'ETS {kepada pohon} HAKHAYIM {kehidupan itu}
Wawasan Ibrani: Kata Ibrani yang diterjemahkan "menghalau" adalah גָּרַשׁ - GARASH. Dalam bahasa Ibrani modern, ini adalah akar גָּרַשׁ - GARASH ini digunakan untuk membentuk berbagai kata-kata Ibrani yang terhubung ke perceraian dari pasangan yang sudah menikah: גֵּרוּשִׁין - GARUSHIN. Dalam arti yang sangat nyata dalam penghalauan/ pengusiran Adam dari Taman Eden, Allah "bercerai" Adam dan Hawa dari Taman Eden. Dan ini sebenarnya dilakukan-Nya karena kasih-Nya. Agar jangan sampai manusia itu menuju ke Pohon Kehidupan (Ibrani: עֵץ הַחַיִּים -'ETS HAKHAYIM) yang memungkinkan mereka hidup selamanya, sekaligus dosanya nanti dimungkinkan juga akan bersifat abadi.
Dari ayat-ayat di atas 5 hal yang penting disini:
- 1. Manusia itu telah menjadi "seperti satu" dari Kita ("Kita" disini adalah para paserta dalam Sidang Ilahi), ayat 22.
2. Manusia telah menjadi tahu tentang yang baik dan yang jahat, ayat 22.
3. Jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya, ayat 22.
4. Manusia diusir, ayat 23.
5. Allah menghalau manusia dari Taman Eden, ayat 24.
6. Malaikat ditugasi untuk menghalau manusia ke jalan ke Pohon Kehidupan, ayat 24.
Point 1 & 2:
- Salah satu kualitas 'ELOHIM adalah mengetahui "hal yang baik" dan "hal yang jahat". Tapi selain Allah, Malaikat pun tahu tentang yang baik dan yang jahat:
- * 2 Samuel 14:17
LAI TB, Juga hambamu ini berpikir: perkataan tuanku raja tentulah akan menenangkan hati, sebab seperti malaikat Allah, demikianlah tuanku raja, yang dapat membeda-bedakan apa yang baik dan jahat. Dan TUHAN, Allahmu, kiranya menyertai tuanku.
KJV, , Then thine handmaid said, The word of my lord the king shall now be comfortable: for as an angel of God, so is my lord the king to discern good and bad: therefore the LORD thy God will be with thee.
Hebrew,
וַתֹּאמֶר שִׁפְחָתְךָ יִהְיֶה־נָּא דְּבַר־אֲדֹנִי הַמֶּלֶךְ לִמְנוּחָה כִּי כְּמַלְאַךְ הָאֱלֹהִים כֵּן אֲדֹנִי הַמֶּלֶךְ לִשְׁמֹעַ הַטֹּוב וְהָרָע וַיהוָה אֱלֹהֶיךָ יְהִי עִמָּךְ׃ ף
Translit, VATO'MER SHIFKHATKHA YIH'YEH-NA' DEVAR-'ADONI HAMELEKH LIMNUKHAH KI KEMAL'AKH HA'ELOHIM KEN 'ADONI HAMELEKH LISH'MOA' {untuk membedakan} HATOV {yang baik} VEHARA' {dan yang jahat} VAYHOVAH (dibaca: Va'Adonay) 'ELOHEYKHA YEHI 'IMAKH
Nah, sekarang manusia pun mempunyai kualitas yang sama dengan para malaikat itu, bahwa: manusia pun tahu tentang hal yang baik dan yang jahat.
Poin 3 s/d 5:
- Sidang Ilahi itu juga menetapkan tugas bagi para malaikat (KERUBIM) untuk menjaga menjaga jalan ke pohon kehidupan.
Allah mengusir manusia (SHALAK). Tindakan ini disamping merupakan penghukuman, sekaligus adalah penuh kemurahan (belas-kasihan), dimana Allah tidak membiarkan manusia yang sudah menjadi pemberontak itu bebas menghampiri POHON KEHIDUPAN yang membuatnya kekal. Maka, Allah menjauhkan manusia itu dari buah yang membuat mereka hidup selamanya dan mengabdikan diri mereka kepada keadaan mengerikan dimana dosa itu telah menyeret mereka terpisah dari Allah selama-lamanya (kekal). Maka dengan demikian manusia mempunyai kesempatan untuk memperoleh keselamatan, dimana dosanya itu 'tidak bersifat kekal' dengan penawaran keselamatan dari Allah melalui 'penebusan'.Sebagai perbandingan;
Malaikat adalah makhluk roh yang memiliki sifat 'tidak-bisa mati'. Dalam Yudas 6; 2 Petrus 2:4; Matius 25:41, dapat diketahui bahwa malaikat itu tidak mempunyai kesempatan bertobat. Dan penebusan bagi malaikat yang jatuh tidak ada. Maka, nasib akhir mereka adalah pemusnahan dalam api yang kekal.
Dan lagi, "pengusiran" tersebut tentu tidak hanya dalam maksud menghalau manusia dari POHON KEHIDUPAN. Natur Allah yang suci tidak bisa lagi berhubungan dengan manusia yang telah jatuh.
Maka, pengusiran ini dapat bermakna 2 yaitu:
- 1. Penghukuman (keterpisahan, diusir dengan konsekwensi kematian jasmani dan akibat-akibat dosa lainnya)
2. Tindakan belas-kasihan.
Anda bisa bayangkan jika Adam beserta dosanya bersifat "abadi", maka tidak akan dimungkinkan pengampunan melalui sang penebus dosa, Yesus Kristus. Tentang makna "penebusan" ini, kita akan lebih memahaminya di dalam bahasan di bawah ini.
- Artikel terkait:
http://www.sarapanpagi.org/allah-dalam- ... .html#p523
Re: KEJATUHAN MANUSIA DAN PENYELAMATANNYA
by RitaWahyu » Tue Nov 16, 2021 10:24 am
HARAPAN UNTUK ADAM & KETURUNANNYA
KEJADIAN 3:15, PROTOEUANGGELION - PENGABARAN KABAR BAIK (INJIL) YANG PERTAMA
Pada Akhir bahasan "Adam: Kegagalan & Harapannya." Mari kita kembali ke ayat ini:
Ini Harapan yang diberikan kepada Adam setelah kejatuhannya. Ini adalah janji Allah yang pertama yaitu "kabar baik (Injil) yang diberikan setelah Dosa Adam dan Hawa yang pertama, yaitu memakan buah terlarang di Taman Eden. Firman Allah ini, meskipun belum dipahami secara jelas ole Adam dan Hawa, namun ini sudah menyiratkan rencana Allah untuk keselamatan manusia, akibat dari kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa. Kebenaran ini ternyata juga dipahami oleh kalangan Yahudi Rabinik, dan dapat kita jumpai dalam The Targum of Jonathan, dan kalangan Yahudi Rabinik memahami Kejadian 3:15 ini sebagai janji pemulihan melalui kehadiran Sang Mesias.
Tampaknya Allah secara khusus menyebut kata "Tumit" (Ibrani: עָקַב - 'AQEV) yang ada hubungannya dengan nama Yakub ( יַעֲקֹב - YA'AQOV) dalam menubuatkan keturunan perempuan yang kelak akan menjadi Sang Penebus Dosa yang terjadi sejak kejatuhan Adam itu. Bahwa Mesias, Sang Penebus Dosa itu lahir dari garis keturunan Abraham dari garis Yakub (Ibrani, יַעֲקֹב - YA'AQOV) yang namanya berasal dari akar kata עָקַב - 'AQEV, Ayin-Qof-Bet. Dalam bahasa Ibrani hampir semua kata-kata didasarkan dari "Shoresh" (akar kata) yang umumnya memiliki 3 konsonan kata. Bukan suatu kebetulan bahwa Sang Mesias itu lahir dari dari garis Yakub (yang juga disebut Israel) (band. Yohanes 4:22, "sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi"). Semuanya ini masuk dalam rencana besar Allah bagi keselamatan umat manusia.
Bapa Gereja Irenaeus (± 130-202M) menyebut Kejadian 3:15 sebagai "πρῶτοεὐαγγέλιον - prôtoeuanggelion", atau dalam istilah Latin: "Protoevangelium" artinya: "Injil yang Pertama" atau "Kabar Baik yang pertama" pernyataan Allah ttg rencana Keselamatan. Yaitu Allah yang inkarnasi ke bumi untuk misi keselamatan manusia dari hukuman dosa yaitu kematian kekal.
Kemudian "πρῶτοεὐαγγέλιον - prôtoeuanggelion" menjadi istilah dalam ilmu Theology. Istilah tsb. berasal dari penggabungan kata Yunani πρῶτος - prôtos (pertama, the first) dan εὐαγγέλιον - euaggelion, dibaca euangelion, artinya: Kabar Baik, Injil, Gospel.
Disebut sebagai "Injil yang pertama" (prôtoeuanggelion) atau disebut dengan istilah latin "Protevangelium" atau dalam bahasa Inggris "Protoevangelion", sebab di dalam ayat itu terkandung janji pertama mengenai penebusan di dalam Alkitab kita.
Mungkin ada diantara Anda di sini yang tidak/ belum dapat melihat bahwa ini adalah sebuah "Kabar Baik" yang pertama. Semoga dengan penjelasan ini cukup dapat memberikan pengertian bahwa Yesus Kristus adalah yang disebut sebagai Keturunan perempuan yang pada suatu hari nanti, Dia lahir dari seorang perempuan yang lahir tanpa ada proses benih seorang laki-laki. Dan kelahiran-Nya ke bumi itu untuk menghancurkan kepalanya ular. Dalam proses "tumit" nya akan memar/ hancur itu merujuk kepada peristiwa di kayu salib. Singkatnya, ayat ini menubuatkan bahwa akan ada seorang Penebus yang memenangkan pertarungan atas karya Iblis yang menggeret manusia sama-sama berdosa seperti dirinya. Namun di dalam kemenangan-Nya dari Iblis itu, Sang Penebus ini akan terluka sebagai waktu yang sama. Hal ini merujuk kepada luka, bilur-bilur dan darah yang mengalir di kayu salib sampai pada kematian-Nya.
Kematian Sang Penebus di sini, bukanlah kematian kekalahan, tetapi kematian yang membayar kematian yang seharusnya dialami manusia pada kejatuhannya di Taman Eden itu. Penjelasan tentang Kematian Kurban ini dapat Anda baca lebih jelas di http://www.sarapanpagi.org/kematian-kur ... .html#p140
Dalam film "The Passion" diceritakan, Yesus Kristus di Taman Getsemani menderita bersama Bapa-Nya, bergumul untuk melanjutkan, memerangi kemanusiaan-Nya untuk bertekad melanjutkan rencana Mereka untuk menebus manusia. Saat Dia berlutut, Iblis melepaskan seekor ular. Waktu Yesus Kristus menyatakan, "Meskipun demikian, bukan kehendak-Ku melainkan kehendak Bapa-Ku," dan berdiri, ular tersebut merayap ke arah-Nya. Dia mengangkat kaki-Nya dan menginjak kepalanya dengan tumit-Nya.
Adegan yang agak menyimpang dari cerita Alkitab itu, tetapi sangat kaya dalam pesan, adegan tersebut merupakan gambaran dari pemberitahuan Allah kepada manusia dalam Kejadian 3:15. Ayat ini merupakan isyarat pertama dari kabar baik mengenai Yesus Kristus. Meremukkan kepala ular. Teks asli tersebut ditulis dengan istilah singular maskulin (yang oleh kepercayaan Yudaisme dan Kristiani dipercayai merujuk kepada Mesias) digambarkan tumit manusia serta kepala ular itu diremukkan (bruised). Tumit manusia dicederakan, dan kepala ular itu yang diremukkan.
Kejadian pasal 3 dengan jelas menuliskan sebab musabab kejatuhan manusia ke dalam dosa, dan dosa itu mengakibatkan pembenaran diri sendiri. Dosa telah merusak hubungan dengan orang lain. Sebagai buktinya adalah Adam mempersalahkan Hawa, Hawa mempersalahkan ular, dan semuanya ini bermula ketika iblis berdesis kepada Hawa, "Semua itu salahnya Tuhan!" Walaupun hanya sekali saja manusia itu diracuni oleh dosa yang mula2, Adam dan Hawa dan semua keturunannya dapat meniru "tuan" mereka yang baru.
Ketika Adam mempersalahkan Hawa, Allah melihat dosa baru Adam, yang menonjolkan ke-aku-annya. Dan Allahpun melihat dosa baru Hawa yang melemparkan kesalahan dengan menunjuk bahwa ular itu yang membujuknya. Iblis sendiri tidak dapat menyalahkan siapa siapa, kecuali menyalahkan dirinya sendiri atas kejatuhannya. Dan ia menjadi bapa dari segala yang jahat.
Jadi Allah tidak lagi bertanya oleh sebab apa, karena apa, mengapa ketapan Allah itu dilanggar dan terjadi perbuatan dosa. Kemudian Allah membuat suatu pernyataan: ular sebagai simbol iblis yang telah menyusup pada seekor ular dan menipu Hawa dikutuk, dan menyatakan adanya permusuhan antara ular (iblis) itu dengan keturunannya.
Sesuatu hal yang layak dicermati di ayat 15 ini adalah : Allah menyebut "keturunan perempuan", bukan keturunan "laki-laki"; Padahal secara logika, lahirnya seorang bayi harus ada benih laki-laki dan benih perempuan. Maka, ayat 15 itu merupakan nubuat. Nubuat ini berisikan permusuhan yang tidak ada habis-habisnya antara keturunan perempuan dengan keturunan ular itu. Sejarah manusia sudah dinubuatkan akan satu jalur yang ditetapkan oleh Allah bahwa permusuhan itu tidak akan habis-habis. Puncak peperangan yang dimaksud disini adalah peperangan rohani yang terjadi pada waktu Yesus Kristus disalib. Allah berkata, keturunanmu akan melukai tumit dari keturunan perempuan itu. Maka dalam film "The Passion" dari cuplikan adegan "The Garden" itu, sang Sutradara film ini Mel Gibson ingin menunjukkan bahwa peristiwa Salib Kristus di Golgota adalah pemenuhan Janji Allah dalam Kejadian 3:15 itu. Dan setelah penggenapan "penginjakan kepala ular" yaitu sengsara-Nya (keadaan-Nya yg "terluka"), kita Ingat Tuhan Yesus berterteriak atas kemenangan-Nya "TETELESTAI" (Sudah Selesai!)
Anda mungkin sudah tidak asing dengan lagu Natal yang berjudul "Hark, the Herald Angels Sing" ciptaan Charles Wesley. Ia menulis lagu ini berdasarkan Kejadian 3:15 Dan lagu ini berisi pesan teologis yang sangat baik yang mencakup kematian Salib yaitu penginjakan kaki kepada kepala Ular dari Seorang Keturunan perempuan yang sekaligus merupakan kematian-Nya, perujukan kepada sosok "Adam Akhir / Adam Kedua" yang memberi kehidupan, sekaligus pujian kepada Allah yang inkarnasi yaitu Yesus Kristus Sang Raja :
Saya kutip sebagian lyric-nya:
Peringatan kedatangan Kristus ke dunia (Hari Natal/ Christmas) adalah untuk mengenang kasih Allah yang besar. Dalam memperingati "hari kelahiran Kristus" umat Kristiani akan menyadari makna yang lebih dalam lagi adalah kehadiran Allah dalam bentuk kelahiran Yesus Kristus sebagai Juruselamat yang mendatangkan damai sejahtera di bumi. Kehidupan Yesus sebagai Allah yang menjadi manusia yang menyertai kita (Immanuel) tidak dapat dilepaskan dari saat kelahiran, pembaptisan, pelayanan, penyaliban, kebangkitan, sampai kenaikanNya ke surga.
Ayat diatas adalah nasehat dari rasul Paulus kepada Timotius, tentang 3 hal yang penting akan Tuhan Yesus Kristus : KelahiranNya, kematianNya, dan kebangkitanNya.
Peringatan, asal katanya adalah 'Ingat'. Kata "ingatlah" dalam ayat diatas menggunakan kata μνημονευε - 'mnêmoneue' dari kata dasar μναομαι - 'mnaomai', meletakkan sesuatu di dalam pikiran. Akar kata yang sama juga dijumpai dalam ayat ini:
"Peringatan akan Aku", 'eis tên emên anamnêsin'. Kata'anamnêsin' adalah akusatif dari 'anamnêsis' yang berasal dari 'anamimnêsko' yaitu preposisi 'ana' (ke/di tengah-tengah) dan 'mimnêsko'. Nah, 'mimnêsko' ini berasal dari 'mnaomai', meletakkan sesuatu di dalam pikiran.
Peringatan (anamnêsis) tentang Paskah dan Peringatan (anamnêsis) tentang Natal, keduanya sangat berkaitan. Apakah kita hanya "mengingat" kematian Kristus? Apakah kita tidak "mengingat" kebangkitan-Nya, dan apakah kita tidak "mengingat" kelahiran-Nya pula?
Justru kebangkitan dan kelahiran Yesus Kristus itulah yang menjadi "inti" pemberitaan Paulus seperti dalam 2 Timotius 2:8 di atas. Peringatan Paskah tanpa Natal tidak akan lengkap maknanya, karena kita tidak mengerti makna dari Paskah itu bila kita tidak mengerti makna KelahiranNya (natal).
Inti dari Alkitab kita sejak kitab Kejadian hingga Wahyu, adalah segala hal-ihwal tentang ciptaan Allah yang bernama "manusia". Mulai dari penciptaannya, kejatuhan manusia, akibat kejatuhan manusia, misi keselamatan dan hasil dari misi itu, yaitu Kehidupan Kekal di Sorga yang disaksikan Rasul Yohanes di dalam Kitab Wahyu.
Mari kita ingat bahwa kedatangan Kristus adalah pemenuhan janji yang dibuat Allah di tengah reruntuhan akibat dosa Adam. Dosa manusia pertama di Taman Eden adalah kejadian kejatuhan manusia yang luar-biasa, tetapi janji Keselamatan yang merupakan wujud kasih-Nya adalah sesuatu yang lebih besar dari pelanggaran itu, melalui pengorbanan besar Tuhan Yesus Kristus, Allah kita yang inkarnasi ke bumi, kita telah dibebaskan dari hukuman dosa.[/list]
Kisah awal Alkitab ini menjadi awal pemahaman mengapa Allah harus hadir di dunia ini sebagai Sang Penebus Dosa. Seorang Pengkhotbah besar Inggris Charles Simeon yang disebut Kejadian 3:15 ini sebagai "ringkasan dari seluruh Alkitab" ada juga yang menyebutkan "fondasi dari semua berita Alkitab", ada lagi yang menyebutkan sebagai sebuah "tugu pernyataan" dari semua janji-janji Allah. Kesemuanya dapat kita lihat sebagai berita Injil (kabar baik tentang Keselamatan) yang mulanya dinyatakan pada Kejadian 3:15, yang dipandang oleh Bapa Gereja Irenaeus sebagai "prôtoeuanggelion" (Injil yang pertama/Kabar Baik yang pertama).
Demikian, kita dapat memahami maksud Kitab Kejadian ini ditulis, mulai dari Penciptaan Adam dan kejatuhannya, hal tsb. sebagai pondasi pemahaman Alkitab kita selanjutnya. Bahwa dari Berita Injil yang dinyatakan Allah untuk yang pertama kalinya di dalam Kejadian 3:15 menjadi harapan bagi keturunan Adam untuk menerima penebusan.
Note:
Daftar:
KEJADIAN 3:15, PROTOEUANGGELION - PENGABARAN KABAR BAIK (INJIL) YANG PERTAMA
Pada Akhir bahasan "Adam: Kegagalan & Harapannya." Mari kita kembali ke ayat ini:
- * Kejadian 3:15
LAI TB, Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.
KJV, And I will put enmity between thee and the woman, and between thy seed and her seed; it shall bruise thy head, and thou shalt bruise his heel.
NIV, And I will put enmity between you and the woman, and between your offspring and hers; he will crush your head, and you will strike his heel."
YLT, and enmity I put between thee and the woman, and between thy seed and her seed; he doth bruise thee -- the head, and thou dost bruise him -- the heel.'
Hebrew,
וְאֵיבָה ׀ אָשִׁית בֵּֽינְךָ וּבֵין הָֽאִשָּׁה וּבֵין זַרְעֲךָ וּבֵין זַרְעָהּ הוּא יְשׁוּפְךָ רֹאשׁ וְאַתָּה תְּשׁוּפֶנּוּ עָקֵֽב׃ ס
Translit interlinear, VE'EIVAH {dan permusuhan (dendam kesumat berdarah)} 'ASHIT {Aku akan mengadakan} BEIN'KHA {diantara kalian} 'UVE'IN {dan diantara} HAISYAH {perempuan itu} 'UVE'IN {dan diantara} ZAR'AKHA {keturunanmu} UVE'IN {dan diantara} ZAR'AH {keturunannya (her seed)} HU {Dia} YESHUFEKHA {Dia (He) akan meremukkan kamu, Verb Qal Imperfect. 3rd. Masculine Singular + Suffix 2 Masc. Sing.} ROSH {(pada) kepala} VE'ATAH {dan engkau} TESHUFENU {engkau akan meremukkan Dia, Verb Qal Imperfect. 2nd. Masculine Singular + Suffix 3 Mas. Sing.} AQEV {(pada) tumit}
Ini Harapan yang diberikan kepada Adam setelah kejatuhannya. Ini adalah janji Allah yang pertama yaitu "kabar baik (Injil) yang diberikan setelah Dosa Adam dan Hawa yang pertama, yaitu memakan buah terlarang di Taman Eden. Firman Allah ini, meskipun belum dipahami secara jelas ole Adam dan Hawa, namun ini sudah menyiratkan rencana Allah untuk keselamatan manusia, akibat dari kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa. Kebenaran ini ternyata juga dipahami oleh kalangan Yahudi Rabinik, dan dapat kita jumpai dalam The Targum of Jonathan, dan kalangan Yahudi Rabinik memahami Kejadian 3:15 ini sebagai janji pemulihan melalui kehadiran Sang Mesias.
- And it shall be when the sons of the woman keep the commandments of the law, they will be prepared to smite thee upon thy head; but when they forsake the commandments of the law, thou wilt be ready to wound them in their heel. Nevertheless for them there shall be a medicine, but for thee there will be no medicine; and they shall make a remedy for the heel in the days of the King Meshiha.
-----------
Dan akan terjadi, ketika putera-putera perempuan itu memperhatikan Torah dan melakukannya, Mereka akan siap untuk memukul kepalamu (ular/ Iblis); namun ketika mereka meninggalkan Torah dan tidak melakukannya, engkau dapat melukai tumit mereka dan menyakiti mereka. Namun demikian, akan ada obat untuk putera-putera dari perempuan itu, tetapi tidak ada obat untukmu (ular/ Iblis). Dan akan ada obat untuk tumit itu pada jaman Raja Mesias.
Reff: http://www.nazarenemedia.net/uploads/8/ ... targum.pdf
Tampaknya Allah secara khusus menyebut kata "Tumit" (Ibrani: עָקַב - 'AQEV) yang ada hubungannya dengan nama Yakub ( יַעֲקֹב - YA'AQOV) dalam menubuatkan keturunan perempuan yang kelak akan menjadi Sang Penebus Dosa yang terjadi sejak kejatuhan Adam itu. Bahwa Mesias, Sang Penebus Dosa itu lahir dari garis keturunan Abraham dari garis Yakub (Ibrani, יַעֲקֹב - YA'AQOV) yang namanya berasal dari akar kata עָקַב - 'AQEV, Ayin-Qof-Bet. Dalam bahasa Ibrani hampir semua kata-kata didasarkan dari "Shoresh" (akar kata) yang umumnya memiliki 3 konsonan kata. Bukan suatu kebetulan bahwa Sang Mesias itu lahir dari dari garis Yakub (yang juga disebut Israel) (band. Yohanes 4:22, "sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi"). Semuanya ini masuk dalam rencana besar Allah bagi keselamatan umat manusia.
- Artikel terkait: http://www.sarapanpagi.org/05-ishak-put ... tml#p43072
Bapa Gereja Irenaeus (± 130-202M) menyebut Kejadian 3:15 sebagai "πρῶτοεὐαγγέλιον - prôtoeuanggelion", atau dalam istilah Latin: "Protoevangelium" artinya: "Injil yang Pertama" atau "Kabar Baik yang pertama" pernyataan Allah ttg rencana Keselamatan. Yaitu Allah yang inkarnasi ke bumi untuk misi keselamatan manusia dari hukuman dosa yaitu kematian kekal.
Kemudian "πρῶτοεὐαγγέλιον - prôtoeuanggelion" menjadi istilah dalam ilmu Theology. Istilah tsb. berasal dari penggabungan kata Yunani πρῶτος - prôtos (pertama, the first) dan εὐαγγέλιον - euaggelion, dibaca euangelion, artinya: Kabar Baik, Injil, Gospel.
Disebut sebagai "Injil yang pertama" (prôtoeuanggelion) atau disebut dengan istilah latin "Protevangelium" atau dalam bahasa Inggris "Protoevangelion", sebab di dalam ayat itu terkandung janji pertama mengenai penebusan di dalam Alkitab kita.
Mungkin ada diantara Anda di sini yang tidak/ belum dapat melihat bahwa ini adalah sebuah "Kabar Baik" yang pertama. Semoga dengan penjelasan ini cukup dapat memberikan pengertian bahwa Yesus Kristus adalah yang disebut sebagai Keturunan perempuan yang pada suatu hari nanti, Dia lahir dari seorang perempuan yang lahir tanpa ada proses benih seorang laki-laki. Dan kelahiran-Nya ke bumi itu untuk menghancurkan kepalanya ular. Dalam proses "tumit" nya akan memar/ hancur itu merujuk kepada peristiwa di kayu salib. Singkatnya, ayat ini menubuatkan bahwa akan ada seorang Penebus yang memenangkan pertarungan atas karya Iblis yang menggeret manusia sama-sama berdosa seperti dirinya. Namun di dalam kemenangan-Nya dari Iblis itu, Sang Penebus ini akan terluka sebagai waktu yang sama. Hal ini merujuk kepada luka, bilur-bilur dan darah yang mengalir di kayu salib sampai pada kematian-Nya.
Kematian Sang Penebus di sini, bukanlah kematian kekalahan, tetapi kematian yang membayar kematian yang seharusnya dialami manusia pada kejatuhannya di Taman Eden itu. Penjelasan tentang Kematian Kurban ini dapat Anda baca lebih jelas di http://www.sarapanpagi.org/kematian-kur ... .html#p140
Dalam film "The Passion" diceritakan, Yesus Kristus di Taman Getsemani menderita bersama Bapa-Nya, bergumul untuk melanjutkan, memerangi kemanusiaan-Nya untuk bertekad melanjutkan rencana Mereka untuk menebus manusia. Saat Dia berlutut, Iblis melepaskan seekor ular. Waktu Yesus Kristus menyatakan, "Meskipun demikian, bukan kehendak-Ku melainkan kehendak Bapa-Ku," dan berdiri, ular tersebut merayap ke arah-Nya. Dia mengangkat kaki-Nya dan menginjak kepalanya dengan tumit-Nya.
Adegan yang agak menyimpang dari cerita Alkitab itu, tetapi sangat kaya dalam pesan, adegan tersebut merupakan gambaran dari pemberitahuan Allah kepada manusia dalam Kejadian 3:15. Ayat ini merupakan isyarat pertama dari kabar baik mengenai Yesus Kristus. Meremukkan kepala ular. Teks asli tersebut ditulis dengan istilah singular maskulin (yang oleh kepercayaan Yudaisme dan Kristiani dipercayai merujuk kepada Mesias) digambarkan tumit manusia serta kepala ular itu diremukkan (bruised). Tumit manusia dicederakan, dan kepala ular itu yang diremukkan.
Kejadian pasal 3 dengan jelas menuliskan sebab musabab kejatuhan manusia ke dalam dosa, dan dosa itu mengakibatkan pembenaran diri sendiri. Dosa telah merusak hubungan dengan orang lain. Sebagai buktinya adalah Adam mempersalahkan Hawa, Hawa mempersalahkan ular, dan semuanya ini bermula ketika iblis berdesis kepada Hawa, "Semua itu salahnya Tuhan!" Walaupun hanya sekali saja manusia itu diracuni oleh dosa yang mula2, Adam dan Hawa dan semua keturunannya dapat meniru "tuan" mereka yang baru.
Ketika Adam mempersalahkan Hawa, Allah melihat dosa baru Adam, yang menonjolkan ke-aku-annya. Dan Allahpun melihat dosa baru Hawa yang melemparkan kesalahan dengan menunjuk bahwa ular itu yang membujuknya. Iblis sendiri tidak dapat menyalahkan siapa siapa, kecuali menyalahkan dirinya sendiri atas kejatuhannya. Dan ia menjadi bapa dari segala yang jahat.
Jadi Allah tidak lagi bertanya oleh sebab apa, karena apa, mengapa ketapan Allah itu dilanggar dan terjadi perbuatan dosa. Kemudian Allah membuat suatu pernyataan: ular sebagai simbol iblis yang telah menyusup pada seekor ular dan menipu Hawa dikutuk, dan menyatakan adanya permusuhan antara ular (iblis) itu dengan keturunannya.
Sesuatu hal yang layak dicermati di ayat 15 ini adalah : Allah menyebut "keturunan perempuan", bukan keturunan "laki-laki"; Padahal secara logika, lahirnya seorang bayi harus ada benih laki-laki dan benih perempuan. Maka, ayat 15 itu merupakan nubuat. Nubuat ini berisikan permusuhan yang tidak ada habis-habisnya antara keturunan perempuan dengan keturunan ular itu. Sejarah manusia sudah dinubuatkan akan satu jalur yang ditetapkan oleh Allah bahwa permusuhan itu tidak akan habis-habis. Puncak peperangan yang dimaksud disini adalah peperangan rohani yang terjadi pada waktu Yesus Kristus disalib. Allah berkata, keturunanmu akan melukai tumit dari keturunan perempuan itu. Maka dalam film "The Passion" dari cuplikan adegan "The Garden" itu, sang Sutradara film ini Mel Gibson ingin menunjukkan bahwa peristiwa Salib Kristus di Golgota adalah pemenuhan Janji Allah dalam Kejadian 3:15 itu. Dan setelah penggenapan "penginjakan kepala ular" yaitu sengsara-Nya (keadaan-Nya yg "terluka"), kita Ingat Tuhan Yesus berterteriak atas kemenangan-Nya "TETELESTAI" (Sudah Selesai!)
Anda mungkin sudah tidak asing dengan lagu Natal yang berjudul "Hark, the Herald Angels Sing" ciptaan Charles Wesley. Ia menulis lagu ini berdasarkan Kejadian 3:15 Dan lagu ini berisi pesan teologis yang sangat baik yang mencakup kematian Salib yaitu penginjakan kaki kepada kepala Ular dari Seorang Keturunan perempuan yang sekaligus merupakan kematian-Nya, perujukan kepada sosok "Adam Akhir / Adam Kedua" yang memberi kehidupan, sekaligus pujian kepada Allah yang inkarnasi yaitu Yesus Kristus Sang Raja :
Saya kutip sebagian lyric-nya:
Come, Desire of nations, come,
Fix in us Thy humble home;
Rise, the woman’s conqu’ring Seed,
Bruise in us the serpent’s head.
Adam’s likeness, Lord, efface,
Stamp Thine image in its place:
Second Adam from above,
Reinstate us in Thy love.
Hark! The herald angels sing,
“Glory to the newborn King;
Lagu ini dinyanyikan dengan bagus sekali dalam bahasa Arab oleh penyanyi Lebanon: Magida El Roumi
Peringatan kedatangan Kristus ke dunia (Hari Natal/ Christmas) adalah untuk mengenang kasih Allah yang besar. Dalam memperingati "hari kelahiran Kristus" umat Kristiani akan menyadari makna yang lebih dalam lagi adalah kehadiran Allah dalam bentuk kelahiran Yesus Kristus sebagai Juruselamat yang mendatangkan damai sejahtera di bumi. Kehidupan Yesus sebagai Allah yang menjadi manusia yang menyertai kita (Immanuel) tidak dapat dilepaskan dari saat kelahiran, pembaptisan, pelayanan, penyaliban, kebangkitan, sampai kenaikanNya ke surga.
- * 2 Timotius 2:8
LAI TB, Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku.
KJV, Remember that Jesus Christ of the seed of David was raised from the dead according to my gospel:
TR, μνημονευε ιησουν χριστον εγηγερμενον εκ νεκρων εκ σπερματος δαβιδ κατα το ευαγγελιον μου
Translit, mnêmoneue {ingatlah ,verb - present active imperative - second person singular } iêsoun {Yesus} khriston {Kristus} egêgermenon {Yg telah dibangkitkan, verb - perfect passive participle - accusative singular masculine } ek {dari} nekrôn {orang2 mati} ek { (dilahirkan) dari} spermatos {keturunan} dabid {daud} kata {menurut} to euaggelion {Injil/ kabar baik} mou {-ku}
Ayat diatas adalah nasehat dari rasul Paulus kepada Timotius, tentang 3 hal yang penting akan Tuhan Yesus Kristus : KelahiranNya, kematianNya, dan kebangkitanNya.
Peringatan, asal katanya adalah 'Ingat'. Kata "ingatlah" dalam ayat diatas menggunakan kata μνημονευε - 'mnêmoneue' dari kata dasar μναομαι - 'mnaomai', meletakkan sesuatu di dalam pikiran. Akar kata yang sama juga dijumpai dalam ayat ini:
- * Lukas 22:19
LAI TB, Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku."
KJV, And he took bread, and gave thanks, and brake it, and gave unto them, saying, This is my body which is given for you: this do in remembrance of me
TR, και λαβων αρτον ευχαριστησας εκλασεν και εδωκεν αυτοις λεγων τουτο εστιν το σωμα μου το υπερ υμων διδομενον τουτο ποιειτε εις την εμην αναμνησιν
Translit, kai {lalu} labôn {mengambil} arton {roti} eukharistêsas {setelah mengucap syukur} eklasen {Ia membelah-belah} kai {dan} edôken {memberikan} autois {kepada mereka} legôn {berkata} touto {ini} estin {adalah} to sôma {tubuh} mou {-Ku} to huper {bagi} humôn {kamu} didomenon {diberikan} touto {ini} poieite {perbuatlah, verb - present active imperative - second person} eis {menjadi} tên emên {Aku} anamnêsin {sesuatu untuk mengenang, noun - accusative singular feminine}
"Peringatan akan Aku", 'eis tên emên anamnêsin'. Kata'anamnêsin' adalah akusatif dari 'anamnêsis' yang berasal dari 'anamimnêsko' yaitu preposisi 'ana' (ke/di tengah-tengah) dan 'mimnêsko'. Nah, 'mimnêsko' ini berasal dari 'mnaomai', meletakkan sesuatu di dalam pikiran.
Peringatan (anamnêsis) tentang Paskah dan Peringatan (anamnêsis) tentang Natal, keduanya sangat berkaitan. Apakah kita hanya "mengingat" kematian Kristus? Apakah kita tidak "mengingat" kebangkitan-Nya, dan apakah kita tidak "mengingat" kelahiran-Nya pula?
Justru kebangkitan dan kelahiran Yesus Kristus itulah yang menjadi "inti" pemberitaan Paulus seperti dalam 2 Timotius 2:8 di atas. Peringatan Paskah tanpa Natal tidak akan lengkap maknanya, karena kita tidak mengerti makna dari Paskah itu bila kita tidak mengerti makna KelahiranNya (natal).
Inti dari Alkitab kita sejak kitab Kejadian hingga Wahyu, adalah segala hal-ihwal tentang ciptaan Allah yang bernama "manusia". Mulai dari penciptaannya, kejatuhan manusia, akibat kejatuhan manusia, misi keselamatan dan hasil dari misi itu, yaitu Kehidupan Kekal di Sorga yang disaksikan Rasul Yohanes di dalam Kitab Wahyu.
Mari kita ingat bahwa kedatangan Kristus adalah pemenuhan janji yang dibuat Allah di tengah reruntuhan akibat dosa Adam. Dosa manusia pertama di Taman Eden adalah kejadian kejatuhan manusia yang luar-biasa, tetapi janji Keselamatan yang merupakan wujud kasih-Nya adalah sesuatu yang lebih besar dari pelanggaran itu, melalui pengorbanan besar Tuhan Yesus Kristus, Allah kita yang inkarnasi ke bumi, kita telah dibebaskan dari hukuman dosa.[/list]
Kisah awal Alkitab ini menjadi awal pemahaman mengapa Allah harus hadir di dunia ini sebagai Sang Penebus Dosa. Seorang Pengkhotbah besar Inggris Charles Simeon yang disebut Kejadian 3:15 ini sebagai "ringkasan dari seluruh Alkitab" ada juga yang menyebutkan "fondasi dari semua berita Alkitab", ada lagi yang menyebutkan sebagai sebuah "tugu pernyataan" dari semua janji-janji Allah. Kesemuanya dapat kita lihat sebagai berita Injil (kabar baik tentang Keselamatan) yang mulanya dinyatakan pada Kejadian 3:15, yang dipandang oleh Bapa Gereja Irenaeus sebagai "prôtoeuanggelion" (Injil yang pertama/Kabar Baik yang pertama).
Demikian, kita dapat memahami maksud Kitab Kejadian ini ditulis, mulai dari Penciptaan Adam dan kejatuhannya, hal tsb. sebagai pondasi pemahaman Alkitab kita selanjutnya. Bahwa dari Berita Injil yang dinyatakan Allah untuk yang pertama kalinya di dalam Kejadian 3:15 menjadi harapan bagi keturunan Adam untuk menerima penebusan.
Note:
- Bersambung ke bahasan Telaah Alkitab Ibrani 02: KAIN - HABEL & SET
Daftar:
- * Telaah Alkitab Ibrani 01, Adam: Kegagalan & Harapannya(Kejadian pasal 1-3)
* Telaah Alkitab Ibrani 02: KAIN - HABEL & SET (Kejadian pasal 4-5)
* Telaah Alkitab Ibrani 03: NUH Sebagai ADAM yang Baru (Kejadian pasal 6-10)
* Telaah Alkitab Ibrani 04: ABRAHAM, Bapa Orang Beriman (Kejadian pasal 11-20)
* Telaah Alkitab Ibrani 05: ISHAK, Putera Perjanjian (Kejadian pasal 21-26)
* RE-THINKING ABRAHAM's FAMILY: Pardes Exegesis: ABRAHAM & DUA PUTERANYA (Kejadian pasal 11-25)
* Telaah Alkitab Ibrani 06: YAKUB, Berjuang untuk Berkat Allah (Kejadian pasal 27-36)
* Telaah Alkitab Ibrani 07: YUSUF dan Saudara-saudaranya (Kejadian pasal 37-45)
* Telaah Alkitab Ibrani 08: ISRAEL Datang ke Mesir (Kejadian pasal 46-50)
2. Allah berfirman jika manusia memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, mereka akan mati (Kejadian 2:16-17). tetapi Adam berumur panjang “Adam berumur 930 tahun, lalu ia mati (Kejadian 5:5).
JAWAB :
Apakah yang dimaksud dengan mati?
Bahasa Indonesia sendiri mencatat makna beragam: hilang nyawa, tidak hidup lagi, padam, buntu, tidak digunakan, tidak bergerak, diam atau berhenti, tidak ada kegiatan.
- * Kejadian 2:17
2:17 LAI TB, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati (MOT TAMUT)."
NIV, but you must not eat from the tree of the knowledge of good and evil, for when you eat from it you will certainly die (MOT TAMUT)."
KJV, But of the tree of the knowledge of good and evil, thou shalt not eat of it: for in the day that thou eatest thereof thou shalt surely die.
Hebrew,
וּמֵעֵץ הַדַּעַת טֹוב וָרָע לֹא תֹאכַל מִמֶּנּוּ כִּי בְּיֹום אֲכָלְךָ מִמֶּנּוּ מֹות תָּמוּת׃
Translit, UME'ETS {tetapi dari yang dari pohon} HADA'AT {pengetahuan} TOV {baik} VARA {dan jahat} LO {jangan} TOKHAL {kamu akan memakan} MIMENU {darinya} KI {sebab} BEYOM {pada hari} 'AKHALKHA {engkau memakannya} MIMENU {darinya} MOT {mati, Verb Qal Infinitive Absolute} TAMUT {kamu akan mati, Verb Qal Imperfect 2nd Mas. Sing.}
Pohon pengetahuan 'ÊTS HADA'AT sebagai pusat pencobaan, tertanam pada jalan Adam yang menuju ke pohon hidup, yaitu meterai sakramental bagi kebahagiaan sempurna yang ditawarkan. Pastilah engkau mati, MOT TAMUT, sekalipun tujuan yang benar dari pencobaan itu adalah hidup, namun hukum perjanjian Allah itu menempatkan Adam, seperti halnya dengan Israel di kemudian hari, di hadapan hidup dan kebaikan, maut dan kejahatan.
- * Ulangan 30:15-18
30:15 LAI TB, Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan,
KJV, See, I have set before thee this day life and good, and death and evil;
Hebrew,
רְאֵה נָתַתִּי לְפָנֶיךָ הַיֹּום אֶת־הַֽחַיִּים וְאֶת־הַטֹּוב וְאֶת־הַמָּוֶת וְאֶת־הָרָֽע׃
Translit, RE'ÊH {lihatlah} NÂTATÏ {bahwa aku menaruh} LEFÂNEYKHA {di hadapanmu} HAYOM {pada hari ini} 'ET- {pada} HAKHAYÏM {kehidupan} VE'ET- {dan pada} HATOV {kebaikan/ keberuntungan} VE'ET- {dan} HAMÂVET {pada kematian} VE'ET- {dan pada} HÂRÂ' {kecelakaan/ keburukan}
30:16 LAI TB, karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh TUHAN, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya.
KJV, In that I command thee this day to love the LORD thy God, to walk in his ways, and to keep his commandments and his statutes and his judgments, that thou mayest live and multiply: and the LORD thy God shall bless thee in the land whither thou goest to possess it.
Hebrew,
אֲשֶׁר אָנֹכִי מְצַוְּךָ הַיֹּום לְאַהֲבָה אֶת־יְהוָה אֱלֹהֶיךָ לָלֶכֶת בִּדְרָכָיו וְלִשְׁמֹר מִצְוֹתָיו וְחֻקֹּתָיו וּמִשְׁפָּטָיו וְחָיִיתָ וְרָבִיתָ וּבֵֽרַכְךָ יְהוָה אֱלֹהֶיךָ בָּאָרֶץ אֲשֶׁר־אַתָּה בָא־שָׁמָּה לְרִשְׁתָּֽהּ׃
Translit, 'ASHER {yang} 'ÂNOKHÏ {aku} METSAVEKHA {memerintahkan kepadamu} HAYOM {pada hari ini} LE'AHAVÂH {untuk mengasihi} 'ET- {pada} YEHOVÂH {dibaca: 'Adonay, TUHAN} 'ELOHEYKHA {Allahmu} LÂLEKHET {untuk berjalan} BID'RÂKHÂV {di dalam jalan-Nya} VELISH'MOR {dan untuk menjaga/ berpegang} MITS'VOTÂV {pada perintah2-Nya} VEKHUQOTÂV {dan peraturan2-Nya} UMISH'PÂTÂV {dan ketetapan2-Nya} VEKHÂYÏTÂ {supaya engkau hidup} VERÂVÏTÂ {dan engkau menjadi banyak} UVÊRAKH'KHA {dan engkau diberkati} YEHOVÂH {dibaca: 'Adonay, TUHAN} 'ELOHEYKHA {Allahmu} BÂ'ÂRETS {pada negeri} 'ASHER- {yang} 'ATÂH {engkau} VÂ'- {tiba} SHÂMÂH {di sana} LERISH'TÂH {untuk mendudukinya}
30:17 LAI TB, Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, bahkan engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya,
KJV, But if thine heart turn away, so that thou wilt not hear, but shalt be drawn away, and worship other gods, and serve them;
Hebrew,
וְאִם־יִפְנֶה לְבָבְךָ וְלֹא תִשְׁמָע וְנִדַּחְתָּ וְהִֽשְׁתַּחֲוִיתָ לֵאלֹהִים אֲחֵרִים וַעֲבַדְתָּֽם׃
Translit, VE'IM-YIFNEH LEVÂVKHA VELO' TISYMÂ' VENIDAKHTÂ VEHISYTAKHAVÏTÂ LÊ'LOHÏM 'AKHÊRÏM VA'AVADTÂM
30:18 LAI TB, maka aku memberitahukan kepadamu pada hari ini, bahwa pastilah kamu akan binasa; tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya."
KJV, I denounce unto you this day, that ye shall surely perish, and that ye shall not prolong your days upon the land, whither thou passest over Jordan to go to possess it.
Hebrew,
הִגַּדְתִּי לָכֶם הַיֹּום כִּי אָבֹד תֹּאבֵדוּן לֹא־תַאֲרִיכֻן יָמִים עַל־הָאֲדָמָה אֲשֶׁר אַתָּה עֹבֵר אֶת־הַיַּרְדֵּן לָבֹא שָׁמָּה לְרִשְׁתָּֽהּ׃
Translit, HIGAD'TÏ {maka Aku memberitahukan} LÂKHEM {kepada kalian} HAYOM {pada hari ini} KÏ {bahwa} 'ÂVOD TO'VÊDUN {kalian pasti akan binasa} LO'- {tidak} TA'ARÏKHUN YÂMÏM {panjang umur kalian} 'AL-HÂ'ADÂMÂH {di atas tanah itu} 'ASHER {yang} 'ATÂH {engkau} 'OVÊR {menyeberangi} 'ET- {pada} HAYARDÊN {sungai yordan} LÂVO' {untuk tiba} SHÂMÂH {di sana} LERISHTÂH {untuk mendudukinya}
* Kejadian 3:4
LAI TB, Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,
KJV, And the serpent said unto the woman, Ye shall not surely die:
Hebrew,
וַיֹּאמֶר הַנָּחָשׁ אֶל־הָאִשָּׁה לֹא־מֹות תְּמֻתוּן׃
Translit interlinear, VAYOMER {dan dia berkata} HANAKHASH {ular itu} 'EL-HA'ISHAH {kepada perempuan itu} LO- {tidak} MOT {mati, Verb Qal Infinitive Absolute} TEMUTUN {kalian akan mati, Verb Qal Imperfect 2nd Mas. Pl., tautological infinitive}
Semula Iblis dalam wujud ular menantang penetapan-penetapan hukum perjanjian, yaitu kaidah Allah bagi hidup sekarang ini; sekarang ia mempertentangkan hukuman-hukumannya, yaitu penafsiran Allah tentang masa depan.
Semua manusia, yang percaya dan yang tidak percaya, akan mati. Akan tetapi, kata mati di dalam Alkitab, memiliki lebih dari satu arti. Penting untuk mengerti hubungan orang percaya dengan berbagai arti kematian.
Pasal-pasal Kejadian 2:1-3:24 mengajarkan bahwa kematian memasuki dunia karena dosa. Orang-tua pertama kita diciptakan dengan kemampuan untuk hidup selama-lamanya; ketika mereka tidak menaati perintah Allah, mereka dijatuhi hukuman atas dosa itu, yaitu kematian.
Adam dan Hawa tunduk kepada kematian jasmaniah. Allah telah menempatkan pohon kehidupan di tengah taman Eden agar dengan terus-menerus memakan buahnya umat manusia tidak akan pernah mati. Tetapi setelah Adam dan Hawa memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, Allah mengatakan, engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu. Sekalipun mereka tidak mati secara jasmaniah pada hari mereka memakan buah itu, mereka kini tunduk pada hukum kematian sebagai akibat dari kutukan Allah.
Adam dan Hawa juga mati secara moral. Allah mengingatkan Adam bahwa ketika ia makan buah yang terlarang itu, ia pasti akan mati. Peringatan itu sangat serius. Sekalipun Adam dan Hawa tidak mati secara jasmaniah pada hari itu, mereka mati secara moral, yaitu tabiat mereka menjadi berdosa. Sejak Adam dan Hawa, semua orang dilahirkan dengan tabiat berdosa, yaitu suatu keinginan bawaan untuk mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan Allah atau orang lain.
Adam dan Hawa juga mati secara rohani ketika mereka tidak taat kepada Allah, yaitu hubungan intim mereka yang dahulu dengan Allah menjadi rusak. Mereka tidak lagi mengharapkan saat-saat berjalan dan berbincang-bincang dengan Allah di taman; sebaliknya mereka bersembunyi dari hadapan-Nya. Di bagian lainnya, Alkitab mengajarkan bahwa terlepas dari Kristus, semua orang terasing dari Allah dan dari hidup di dalam-Nya; mereka mati secara rohani.
Akhirnya, kematian sebagai akibat dosa mencakup kematian kekal. Hidup kekal seharusnya menjadi akibat ketaatan Adam dan Hawa; sebaliknya, prinsip kematian kekal telah diberlakukan. Kematian kekal adalah hukuman dan pemisahan kekal dari Allah sebagai akibat ketidaktaatan, yaitu menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya.
Satu-satunya cara untuk lolos dari semua aspek kematian ini ialah melalui Yesus Kristus yang telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa. Dengan kematian-Nya Ia mendamaikan kita dengan Allah, sehingga memutarbalikkan pemisahan dan pengasingan rohani yang dihasilkan dosa. Oleh kebangkitan-Nya, Ia mengalahkan dan mematahkan kuasa Iblis, dosa, dan kematian jasmaniah. Umat Allah di Perjanjian Lama sudah bersaksi bahwa orang percaya tidak akan selamanya tinggal di dalam kubur.
Sekalipun orang percaya di dalam Kristus memiliki jaminan hidup kebangkitan, manusia masih harus mengalami kematian jasmaniah. Tetapi orang percaya menghadapi kematian dengan sikap yang berbeda dari orang tidak percaya.
Sekedar tambahan, bahwa orang yang belum mati tetapi akan mati pun disebut mati di dalam Alkitab, misalnya:
- * Zakharia 11:9,
LAI TB, Lalu aku berkata: "Aku tidak mau lagi menggembalakan kamu; yang hendak mati, biarlah mati; yang hendak lenyap, biarlah lenyap, dan yang masih tinggal itu, biarlah masing-masing memakan daging temannya!"
KJV, Then said I, I will not feed you: that that dieth, let it die; and that that is to be cut off, let it be cut off; and let the rest eat every one the flesh of another.
Hebrew,
וָאֹמַר לֹא אֶרְעֶה אֶתְכֶם הַמֵּתָה תָמוּת וְהַנִּכְחֶדֶת תִּכָּחֵד וְהַנִּשְׁאָרֹות תֹּאכַלְנָה אִשָּׁה אֶת־בְּשַׂר רְעוּתָֽהּ׃
Translit interlinear, VA'OMAR {dan aku berkata} LO' {tidak} 'ER'EH {aku akan menggembalakan} ET'KHEM {pada kalian} HAMETAH (Verb Qal Participle Fem. Sing. absolute ) TAMUT (Verb Qal imperfect 3rd person Fem. Sing. Jussive form) {dia (jasad itu) yang pasti hendak akan mati biarlah dia mati} VEHANIKHEKHEDET (Verb Niphal Participle Fem Sing absolute) TIKAKHED (Verb Niphal Imperfect 3rd Fem. Sing. Jussive form) {dia (jasad itu) yang hendak dilenyapkan biarlah dia lenyap} VEHANISHAROT {biarlah yang tersisa, Verb Niphal Participle} TOKHALNAH {biarlah dia memakannya} 'ISHAH {biarlah setiap orang} 'ET-BESAR {pada daging} RE'UTAH {temannya}
HAMÊTÂH TÂMUT, harfiah orang mati itu mati diterjemahkan "yang hendak mati, biarlah mati padahal yang disebut orang mati itu belum mati tetapi akan mati. Kehancuran suatu bangsa pun menggunakan kata Ibrani MUT ini misalnya Amos 2:2 menulis bahwa Moab akan mati di dalam kegaduhan. Thus, makna mati di dalam Alkitab tidak semata-mata berhubungan dengan kematian fisik belaka.
Penjelasan lanjut :
KEMATIAN :
Allah menciptakan manusia berbeda dengan menciptakan binatang, tumbuh-tumbuhan dan alam semesta dan isinya. Yang lain hanya diciptakan berdasarkan Firman-Nya dan menurut jenisnya saja, tetapi manusia diciptakan menurut gambar dan rupa dari Allah, oleh sebab itu tidak mungkin membawa benih kehancuran dan kematian. Jadi manusia secara natural diciptakan untuk tidak akan mati.
Tetapi tetapi kematian adalah akibat dosa. Selain itu, kematian bukanlah suatu hal yang natural, apalagi menyenangkan, tetapi hal yang menakutkan dan menggentarkan, karena ini adalah hukuman, penghakiman dan kutukan dari Allah atas dosa manusia (Roma 1:32; 5:16; Galatia 3:13). Manusia tidak seharusnya mati. Manusia mati akibat pelanggarannya terhadap perintah Tuhan.
Tuhan sudah berkata: “Janganlah kau makan buah itu, sebab pada hari engkau memakannya, engkau pasti mati” (Kejadian 2:17). Ketika manusia melanggar firman Tuhan, dan memakan buah yang dilarang untuk dimakan itu, mereka berdosa. Alkitab mengatakan mereka pasti mati. Tetapi apakah mereka mati secara fisik, secara langsung? Tidak. Adam dan Hawa tidak langsung mati secara fisik. Tetapi Alkitab mengatakan, di dalam Kejadian 5, bahwa Adam, setelah berumur 930 tahun, lalu ia mati; Set berumur 912 tahun, lalu ia mati; Keturunan Adam yang paling panjang umurnya, Metusalah, berumur 969 tahun dan mati.
Filsuf Sokrates, ketika dia dihukum dan harus meminum cawan yang berisi racun, sebelum dia minum, dia bertanya apa yang akan terjadi, bagaimana proses racun itu bekerja? Racun itu bekerja dari kaki dan menjalar sampai ke jantung dan mati. Setelah minum, ia tidak langsung mati, ia bahkan sempat meminta teman-temannya yang hadir, menyaksikan Sokrates yang akan mati teman-temannya menangis, tetapi Sokrates meminta teman-temannya berhenti menangis. Ia kemudian jalan mondar-mandir, dan tatkala kakinya sudah mulai berat, dan tidak terasa ketika dicubit, ia mulai duduk dan berbaring. Tidak lama kemudian racun menuju jantung, dan akhirnya Socrates mati. Waktu Sokrates meminum racun itu, apakah dia langsung mati? Tidak. Tetapi dia berada di dalam proses menuju kematian. Dia sedang dying, sekarat, dalam proses kematian. Tatkala Adam dan Hawa memakan buah dari pohon itu, apakah mereka langsung mati? Tidak. Mereka berada dalam proses menuju kematian. Jadi mati adalah upah dosa, meskipun kematian fisik itu tidak langsung, tetapi dalam proses.
Ada pandangan dari ilmu pengetahuan yang mengatakan tidak demikian. Bahkan ada teori yang berkata manusia memang diciptakan fana, harus mati. Sebagaimana proses alam pada makhluk hidup yang lain, hewan dan tumbuh-tumbuhan, dari kecil, tumbuh menjadi besar, semakin tua, dan akhirnya mati; maka kematian manusia pun merupakan proses alam. Ini adalah hasil pengamatan manusia yang terbatas. Auguste Comte (1798-1857) , seorang filsuf positivis Perancis, yang sangat menekankan ilmu positif atau sains dan metode ilmiah, menyatakan bahwa paham positivisme yang menekankan sains itu tidak memadai karena tidak bisa memberikan kenyataan secara keseluruhan, sebab: pertama. kita sebagai manusia tidak mungkin mengetahui segala sesuatu. Yang diketahui manusia hanyalah yang diamati dan diteliti di sekitar kita. Kedua, selain itu yang kita amati hanyalah fenomena, gejala yang bisa berubah-ubah, bukan hakikat realitas yang sebenarnya.
Jadi pengetahuan manusia itu terbatas, relatif, dapat berubah dan dapat salah. Namun Allah, Sang Pencipta, yang mengetahui segala sesuatu dengan sempurna, menyampaikan kebenaran melalui Alkitab, Firman-Nya. Alkitab tidak memberitahukan dan tidak mengajarkan bahwa kematian itu natural, tetapi Alkitab memberitahukan dan mengajarkan bahwa manusia mati karena upah dari dosa.
KEMATIAN ROHANI :
Kematian yang pasti langsung terjadi setelah Adam dan Hawa berbuat dosa adalah kematian rohani. Ini yang dikatakan Kitab Kolose: ‘Kamu dahulu mati karena pelanggaran’ (Kolose 2:13, bandingkan Efesus 2:1).
Apakah jemaat di Kolose itu dulu mati secara fisik? Tidak, tetapi mereka mati dalam pengertian secara rohani.
Apa artinya mati secara rohani? Artinya adalah putus atau terlepas hubungannya dengan Allah.
Sebelumnya Adam datang kepada Tuhan, bersekutu dengan Tuhan. Hal itu begitu indah. Tatkala itu Tuhan berfirman kepada dia untuk memelihara, membudidayakan Taman Eden. Adam mampu menjalankannya. Adam memberikan nama kepada semua binatang yang dibawa kepadanya. Tetapi tatkala Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, segala sesuatu berubah. Ketika Tuhan datang kepada mereka, mereka bersembunyi. Mereka mulai menutup dirinya. Mengapa? Saat itu bagi mereka, Allah bukan lagi Allah yang mengasihi dan mereka ingin bersekutu dengan-Nya. Pengalaman yang indah sebelumnya berubah sama sekali. Saat itu karena melanggar perintah Tuhan, Allah dilihat sebagai hakim yang akan menghakimi, sehingga mereka bersembunyi dan melarikan diri dari Allah.
Manusia putus hubungan dengan Allah adalah kematian manusia secara rohani. Alkitab mengatakan dengan jelas manusia bukan mencari Allah, tidak ada seorang pun yang mencari Allah (Roma 3:10-12). Manusia melarikan diri dari Allah. Tatkala Allah mencari manusia, manusia bersembunyi, lari dari hadapan-Nya (Kejadian 3:9-10). Tetapi karena ada seed of religious, ada benih religiositas, ada benih agama, manusia harus mencari. Dan manusia mencoba beribadah pada ’allah’ yang sesuai dengan keinginannya. Allah yang benarlah yang mencari manusia. Yang dicari oleh manusia bukanlah Allah yang benar, karena manusia terbatas, tidak mungkin mengenal Allah yang benar. "Agama" yang sejati adalah Allah yang menciptakan manusia, dan manusia harus beribadah kepada-Nya. Allahlah yang mencari manusia, bukan manusia yang mencari Allah. Dalam iman Kristiani Allah mencari manusia ini dengan hadirnya Yesus Kristus ini "kenosis" menjadi manusia dan melakukan misi untuk penyelamatan manusia.
KEMATIAN KEDUA
Pemisahan kekal dari Allah disebut Alkitab sebagai kematian yang kedua (Wahyu 2:11; 20:6, 14; 21:8 ). Itu adalah kematian yang menakutkan, penghukuman di neraka selama-lamanya. Kisah yang ditulis dalam Lukas 16:27-28 : Perhatikan orang yang di neraka itu berkata, “Aku meminta kepadamu, Bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya memperingatkan mereka dengan sungguh-sungguh agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini.” Tidak ada orang di neraka yang bisa tolong-menolong, tidak ada yang bisa saling menemani dan saling menghiburkan. Alkitab mengatakan, di situ hanya ada: kesakitan, penderitaan, ratapan dan kertak gigi, tanpa penghiburan sama sekali selama-lamanya (Lukas 16:24, 28; Matius 25:30). Hukuman Allah ini bersifat permanen.
Orang boleh saja berkata bahwa mati itu selesai. Iman Kristiani mengimani bahwa sesudah kematian, itu belum selesai. Manusia harus bertanggung jawab di hadapan Allah. Alkitab menyatakan bahwa manusia ditetapkan mati satu kali, setelah itu dihakimi (Ibrani 9:27). Jadi setelah mati, ada penghakiman dari Allah.
Setiap manusia telah berdosa kepada Allah. Sifat Allah yang Maha Suci itu tidak bisa bersatu dengan manusia yang berdosa, berapapun dosanya. Allah adalah Allah yang Mahabesar, sehingga setiap kita melanggar perintah-Nya, itu adalah dosa yang besar. Jadi dosa itu bukanlah dosa yang kecil, tetapi dosa besar dan layak masuk neraka. Selain itu, Allah adalah Allah yang adil, sehingga akan mengadili dengan adil, dan tidak mungkin bisa disuap. Allah juga adalah Allah yang Mahahadir dan Allah yang Mahatahu, jadi tidak mungkin manusia dapat bersembunyi dan berdebat.
Perhatikan, apasih yang dilakukan Adam dan Hawa : "melanggar larangan" dosa ini hanya baru 1 kali dilakukan, tetapi sudah cukup membuat Allah murka. Pelanggaran ini mengakibatkan manusia tidak lagi suci. Sedangkan Allah itu suci, Adam dan hawa walaupun 1 kali saja berbuat dosa, kejadian ini sudah membuat mereka "lepas" dari persekutuan dengan yang indah yang pernah ada di Taman Eden.
Disamping itu, ada yang sering disalahmengertikan, Allah adalah Allah yang kekal. Apa artinya kekal? Kekal artinya melampaui waktu, tidak di dalam waktu. Allah yang kekal adalah Allah yang tidak berubah. Sedangkan kita ada di dalam waktu. Kita hanya bisa berpikir dalam waktu, sehingga kita sering mengucapkan kata ’selama-lamanya’. Selama-lamanya itu ada lamanya, tetapi selama-lamanya itu ada di dalam waktu. Di dalam waktu, kita mengalami perubahan. Dulu saya gemuk, sekarang saya kurus. Dulu saya kecil, sekarang saya sudah dewasa. Dalam waktu seminggu, entah berapa banyak sel tubuh kita yang berubah. Ada perubahan, karena kita berada di dalam waktu.
Tetapi Allah adalah Allah yang kekal, tidak berada di dalam waktu. Maka tatkala manusia dihukum, maka hukumannya bersifat kekal, bersifat permanen. Dunia seringkali menjadikan hal yang menakutkan ini sebagai bahan guyonan supaya tidak terlihat menakutkan; Ini tipuan iblis. Tetapi Allah memberitahukan kita melalui Alkitab, bahwa hukuman itu bersifat kekal, kematian kedua itulah hukuman selama-lamanya.
Memang ada orang yang percaya akan adanya kelahiran kembali setelah kematian, lahir kembali menjadi apa yang sesuai dengan perbuatan-perbuatannya. Hukuman akibat dosa itu dianggap hanya sementara, masih ada kesempatan sampai dia mencapai kebebasan mutlak atau ketiadaan segala sesuatu. Ada agama yang berpandangan mirip demikian. Manusia bersalah, karenanya harus menjalani hukuman 1.000, 2.000 tahun, barulah akhirnya ke surga. Hukuman itu mungkin dikurangi masanya apabila orang tersebut menjalankan ibadah-ibadah tertentu, menjalankan perintah agamanya, akhirnya ia bisa mencapai surga. Kedua pandangan ini salah, karena tidak konsisten dengan pandangan bahwa Allah yang kekal itu, dan hukuman Allah itu kekal, permanen, tidak berubah.
3. Apakah yang dimaksud permusuhan abadi ular dan manusia, apa yang dimaksud dengan keturunan perempuan (Kejadian 3:14-16) ?
JAWAB :
Akibat peristiwa ini ularpun mendapat kutukan, kemudian ada pengambaran bahwa akan ada permusuhan antara ular ini dengan keturunan perempuan itu. Ini adalah suatu "nubuat" akan datangnya Juru selamat/ Yesus Kristus.
- * Kejadian 3:15
Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.
Dalam film “The Passion” diceritakan, Yesus di Getsemani menderita bersama BapaNya, bergumul untuk melanjutkan, memerangi kemanusiaanNya untuk bertekad melanjutkan rencana Mereka untuk menebus manusia. Saat Dia berlutut, iblis melepaskan seekor ular. Waktu Yesus menyatakan, “Meskipun demikian, bukan kehendakKu melainkan kehendak BapaKu,” dan berdiri, ular tersebut merayap ke arahNya. Dia mengangkat kakiNya dan menginjak kepalanya dengan tumitNya.
Adegan yang agak menyimpang dari cerita Alkitab itu, tetapi sangat kaya dalam pesan, adegan tersebut merupakan gambaran dari pemberitahuan Allah kepada manusia dalam Kejadian 3:15. Ayat ini merupakan isyarat pertama dari kabar baik mengenai Yesus Kristus. Meremukkan kepala ular. Teks asli tersebut ditulis dengan istilah singular maskulin (yang oleh kepercayaan Judaisme dan Kristiani dipercayai merujuk kepada Mesias) digambarkan tumit manusia serta kepala ular itu diremukkan (bruised). Tumit manusia dicederakan, dan kepala ular itu yang diremukkan.
Kejadian pasal 3 dengan jelas menuliskan sebab musabab kejatuhan manusia ke dalam dosa, dan dosa itu mengakibatkan pembenaran diri sendiri. Dosa telah merusak hubungan dengan orang lain. Sebagai buktinya adalah Adam mempersalahkan Hawa, Hawa mempersalahkan ular, dan semuanya ini bermula ketika iblis berdesis kepada Hawa, "Semua itu salahnya Tuhan!". Walaupun hanya sekali saja manusia itu diracuni oleh dosa yang mula2, Adam dan Hawa dan semua keturunannya dapat meniru ”tuan” mereka yang baru.
Ketika Adam mempersalahkan Hawa, Allah melihat dosa baru Adam, yang menonjolkan ke-aku-annya. Dan Allahpun melihat dosa baru Hawa yang melemparkan kesalahan dengan menunjuk bahwa ular itu yang membujuknya. Lucifer sendiri tidak dapat menyalahkan siapa siapa, kecuali menyalahkan dirinya sendiri atas kejatuhannya. Dan ia menjadi bapa dari segala yang jahat.
Jadi Allah tidak lagi bertanya oleh sebab apa, karena apa, mengapa ketapan Allah itu dilanggar dan terjadi perbuatan dosa. Kemudian Allah membuat suatu pernyataan: ular sebagai simbol iblis yang telah menyusup pada seekor ular dan menipu Hawa dikutuk, dan menyatakan adanya permusuhan antara ular (iblis) itu dengan keturunannya.
Sesuatu hal yang layak dicermati di ayat 15 ini adalah : Allah menyebut “keturunan perempuan”, bukan keturunan “laki-laki”; Padahal secara logika, lahirnya seorang bayi harus ada benih laki-laki dan benih perempuan.
Maka, ayat 15 itu merupakan nubuat. Nubuat ini berisikan permusuhan yang tidak ada habis-habisnya antara keturunan perempuan dengan keturunan ular itu. Sejarah manusia sudah dinubuatkan akan satu jalur yang ditetapkan oleh Allah bahwa permusuhan itu tidak akan habis-habis. Puncak peperangan yang dimaksud disini adalah peperangan rohani yang terjadi pada waktu Yesus disalib. Allah berkata, keturunanmu akan melukai tumit dari keturunan perempuan itu.
SIAPAKAH ANAK KETURUNAN PEREMPUAN ITU?
Dia bukan orang lain, bukan pendiri agama, bukan tokoh dalam mitos, bukan nabi, bukan rasul, tetapi Ia adalah Allah sendiri yang inkarnasi ke dalam dunia umat manusia. Yesus Kristus adalah satu-satunya benih perempuan yang dilahirkan oleh hanya perempuan saja (tanpa laki-laki).
Sejak bumi dan langit diciptakan, ada 4 macam orang yang berada di dunia :
- Pertama, lelaki tanpa ibu tanpa bapa.
- Kedua, perempuan tanpa ibu tanpa bapa.
- Ketiga, lelaki dan perempuan yang beribu dan berbapa.
- Keempat, seorang laki-laki yang tidak berbapa tetapi mempunyai ibu.
Dari empat macam orang ini, yang pertama hanya satu, yang kedua hanya satu, yang keempat hanya satu, yang ketiga, bermiliaran orang, tidak ada habis-habisnya.
Waktu Adam diciptakan oleh Tuhan Allah, tidak memakai bapa dan ibu. Waktu Hawa diciptakan juga tidak memakai bapa dan ibu. Adam tidak memakai benih wanita dan pria. Hawa diciptakan dengan tidak memakai wanita, tetapi keluar dari pria. Adam dan Hawa diciptakan demikian, tanpa bapak-ibu, karena mereka adalah sepasang manusia yang mula-mula.
Ketetapan reproduksi (Kejadian 1:28 ) adalah ketika wanita dan pria dalam persetubuhan yang menghasilkan begitu banyak keturunan laki-laki dan perempuan sepanjang sejarah manusia, ini merupakan metode ketiga. Tetapi satu-satunya metode yang dipakai Tuhan adalah seorang yang dilahirkan melalui seorang perempuan tanpa laki-laki. Yaitu lahirnya Yesus Kristus, inilah yang disebut benih perempuan atau keturunan perempuan.
Jikalau kita mengerti Allah adalah Yang Maha Kuasa, tidak ada yang mustahil bagi Dia. Maka doktrin Allah yang benar mengakibatkan iman kepercayaan kepada segala sesuatu yang dilakukan oleh Allah yang tidak mungkin tidak benar.
Perhatikan Hawa diciptakan Allah dengan memakai laki-laki, tetapi Hawa bukan dilahirkan melainkan diciptakan. Ketika Kristus lahir ke bumi, memakai perempuan, tetapi tidak memakai laki-laki, Kristus ke bumi bukan diciptakan melainkan dilahirkan.
Di sinilah perbedaannya. Memakai pria untuk mengeluarkan wanita (Hawa), bukan kelahiran. Memakai wanita untuk melahirkan pria (Yesus), tetapi bukan penciptaan. Hawa adalah hasil cipta bukan lahir, Yesus lahir bukan cipta. Hawa keluar (dari laki-laki) bukan lahir, sedangkan Yesus lahir bukan keluar.
Inilah cara-cara kebijaksanaan Tuhan sendiri yang melampaui segala kebijaksanaan dan marifat manusia. Melampaui logika dan epistemologi manusia. Allah telah memberikan pengharapan kepada manusia, satu-satunya pengharapan, yaitu Yesus Kristus turun ke dalam dunia.
Yesus dilahirkan melalui anak dara Maria, bukan ciptaan. Ia datang dengan membawa hidup sorgawi ke dalam dunia dan Yesus adalah satu-satunya yang disebut sebagai benih perempuan, keturunan wanita. Yesus dilahirkan melalui anak dara Maria tanpa mewarisi dosa asal. Ia berasal dari Bapa yang suci, sehingga dalam nubuat yang disampaikan malaikat Gibrael, "The Holy One of God/Yang Suci dari Allah." Istilah ini sering dipakai khususnya dalam kitab Yesaya. Bukan dalam bentuk jamak, melainkan tunggal, hanya satu. Satu-satunya yang kudus dari Allah, yaitu Yesus Kristus, datang ke dalam dunia.
Lukas 1:26-35, di mana di situ diceritakan dengan tepat bagaimana benih wanita itu masuk ke dalam tubuh jasmaniNya tanpa melalui perantaraan seorang manusia laki-laki :
“Dan dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea yang bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud, nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia YESUS. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepadaNya takhta Daud, bapa leluhurNya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan KerajaanNya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau, sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut Kudus, Anak Allah.”
BAGAIMANAKAH YESUS MEREMUKKAN IBLIS?
Yesus adalah satu-satunya manusia yang tanpa dosa, dalam beberapa pernyataanNya Iapun mengampuni dosa dan mengajarkan implikasi Taurat yang sebenarnya. Para ahli Taurat yang menganggap dirinya lebih mengerti Taurat, menuduh Yesus menghujat Allah, berdasarkan ayat kitab suci dari Musa. Mereka menuduh Yesus Kristus dengan bermacam-macam tuduhan. Dalam situasi seperti ini Yesus pun tidak terganggu dalam perjalanannya mengajarkan Injil/ Kabar Baik
Cara peperangan Yesus Kristus tidak memakai nafsu emosi, senjata, melainkan dengan kekuatan rohani, ketaatan kepada Allah dan menunggu sampai saat terakhir Tuhan bekerja. Inilah peperangan rohani yang belum pernah terjadi sebelum ini, memasuki suatu era baru dalam sejarah di mana kasih mengalahkan dendam, perdamaian mengalahkan permusuhan.
Yesus Kristus menyelesaikan puncak peperangan itu di atas kayu salib dengan baik,
Ia bukan berperang membela kesejahteraanNya sendiri. Waktu kesejahteraanNya dirampas habis, kesehatanNya sudah terancam, hidupNya sudah dirusakkan, tubuhNya sudah ditusuk, darahNya sudah dialirkan, dan Ia mati diatas kayu salib.
Itulah sebabnya di kayu salib Yesus mengatakan “Sudah selesai” atau “genaplah”atau “sudah terlaksana” dalam bahasa aslinya ditulis dengan “tetelestai” dari kata "telos", yakni akhir yang merangkum perjalanan dari awal, yang memberi arti pada semua yang telah dijalani (Yohanes 19:30). Aku sudah menyempurnakan, Aku sudah sukses, menang dan menggenapi rencana Allah dimana anak keturunan perempuan akan meremukkan kepala ular."
Iblis tidak mempunyai cara lagi waktu melihat akhirnya Yesus harus mati seperti itu.
Di situ ia harus mengatakan, "Celaka Dia mati sedemikian rupa sehingga saya tidak mempunyai kemungkinan satu persen pun untuk mencapai kemenangan." Karena kemenangan peperangan rohani justru tidak dicapai melalui cara kemenangan manusia tetapi melalui dalil-dalil rohani, dimana manusia berhenti bergolak, berhenti bergumul, di sana baru kuasa Allah sungguh-sungguh tercurah.
Peperangan yang dimaksud ini tentu saja tidak dapat diterima oleh akal, , bagaimana kematian satu orang dianggap sebagai penebusan kepada seluruh umat manusia. Dan ajaran-ajaran non-Kristiani menyangkali hal tersebut.
ALLAH MENAWARKAN KEHIDUPAN YANG KEKAL
Allah sendiri yang memberikan jalan keluar atas dosa dan kematian, yaitu dengan sistem penggantian atau substitusi. Setelah manusia berdosa, dijalankan sistem penggantian. Setelah Adam berdosa di hadapan Allah, Allah menentukan sistem penggantian dengan darah yang dicucurkan, binatang yang mati dibunuh. Pertama binatang yang dibunuh untuk pakaian Adam dan Hawa, kemudian ada korban Habel yang diterima. Ada sistem penggantian. Tetapi sistem korban orang Israel tidak mencapai puncaknya, hanya merupakan satu simbol atau bayang-bayang yang akan datang. Kalau kita bandingkan dengan Ibrani 10:1-5, binatang tidak mungkin mengganti manusia karena ada perbedaan kualitas. Yang bisa menggantikan manusia haruslah manusia juga. Maka dikatakan, tidak ada cara lain, Allah Bapa menentukan Tuhan Yesus Kristus menjadi jalan pendamaian, yakni harus mati menebus dosa, harus mati untuk membayar hutang dosa dengan memakukan surat dakwaan, surat hutang itu di kayu salib (Roma 3:25; Kolose 2:14-15). Itu cara yang Allah tentukan, dan hanya satu cara itu. Manusia bersalah kepada Allah, harus Allah yang menentukan cara pengampunan, dan cara pengampunan itu adalah melalui kematian Kristus Yesus di kayu salib - yang menggantikan.
Apakah itu adil? Bukankah Allah adalah Allah yang adil, yang salah yang dihukum, yang tidak bersalah dibebaskan? Mengapa Kristus yang tidak bersalah dihukum, dijadikan berdosa, dan kita yang bersalah di dalam Dia dibenarkan? Kalau demikian, apakah ada keadilan Allah? Ada. Yang salah tetap dihukum, tetapi Allah menggunakan sistem substitusi atau sistem penggantian. Dan sistem penggantian adalah satu-satunya cara yang Allah tentukan. Kalau begitu, apakah Kristus Yesus dipaksa? Tidak. Dia rela. Dia mau. “Aku datang untuk menjalankan kehendak-Mu, Aku datang untuk memberikan nyawa-Ku bagi tebusan untuk banyak orang.” (Ibrani 10:7; Matius 20:28 ). Dia tahu apa yang dilakukan-Nya. Ia jalankan itu di dalam kerelaan, jadi tidak ada pemaksaan.
Apakah satu orang bisa menggantikan seluruh dunia? Ya, karena beda secara kualitas. Tuhan Yesus adalah manusia sejati dan Allah yang sejati. Manusia tidak bisa menjadi Allah, tetapi Allah bisa menjelma menjadi manusia. Kita percaya Kristus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia, untuk membayar harga, menebus kita, membeli kita ulang. Apa pantas? Ya, karena Dia Allah, kualitasnya lain. Di Indonesia misalnya, beras bisa ditukar dengan pesawat terbang. Di sini kita bicara tentang kualitas. Satu pesawat terbang bisa ditukar menjadi butiran beras yang tak terhitung. Kristus adalah Allah yang sejati, maka Dia bisa menggantikan semua manusia yang berdosa. Hal ini Dia lakukan melalui kematian-Nya di kayu salib. Sesungguhnya penderitaan Kristus tidak dimulai di Taman Getsemani, tetapi tatkala Dia menjadi manusia. Dia lahir di kandang domba; Kristus sudah mulai menderita, sebab Ia adalah Allah yang tidak terbatas menjadi terbatas, Allah yang mulia menjadi hina. Seumur hidup-Nya, Dia dikatakan sebagai “the man of sorrow”, manusia yang menderita. Serigala punya lubang, burung punya sarang, tetapi Dia, Anak Manusia, tidak ada tempat untuk meletakkan kepala-Nya (Lukas 9:58 ). Dia Pencipta alam semesta, tapi tatkala Dia datang pada alam ciptaan-Nya, dunia, bahkan umat pilihan-Nya, yaitu bangsa Israel menolak Dia (Yohanes 1:10-11). Dia mengalami sengsara, dan puncaknya adalah di kayu salib. Penderitaan-Nya bisa menggantikan.
Lukas mencatat bahwa pada malam Dia menyerahkan diri setelah berdoa di Taman Getsemani, keringat-Nya seperti titik-titik darah (Lukas 22:44). Ada dua tafsiran mengenai hal ini: bisa deras seperti darah, bisa juga berwarna seperti darah karena hermatidrosis - pembuluh darah di bawah kulit-Nya pecah karena ketegangan yang luar biasa. Saat itu, malam itu, Dia diadili, dipukul, diludahi, ditampar, ditendang, diolok-olok, dipermainkan, hingga sekujur tubuh-Nya babak-belur, dan kemudian juga disesah - dipukuli dengan cambuk sehingga sekujur tubuh-Nya penuh luka dan berdarah. Begitu buruk rupa-Nya, sehingga bukan seperti manusia lagi. Itu belum puncaknya, sampai Dia dipakukan di kayu salib di puncak Golgota. Dosa isi dunia ditanggungkan atas-Nya. Dia yang tidak berdosa dijadikan berdosa karena kerelaan-Nya, supaya kita dibenarkan (2 Korintus 5:21). Yesus berseru dengan suara nyaring, “Allah-Ku, Allah-Ku mengapa Kau tinggalkan Aku?” Kita tidak bisa mengerti mengapa Allah bisa meninggalkan Allah. Mengapa Allah dalam persekutuan yang kekal itu mengalami suatu perpisahan? Tetapi yang kita mengerti adalah melalui perpisahan itu, kita yang tadinya berpisah dari Allah, boleh dipersekutukan lagi di dalam Kristus.” Perpisahan itu menggambarkan penghakiman, penghukuman yang kekal. Kita memang seharusnya dihukum kekal, permanen. Tetapi Kristus menggantikan kita, supaya kita bisa dilepaskan dari penghukuman Allah. Murka Allah ditimpakan kepada Kristus untuk memuaskan hati Allah.
Alkitab mencatat dalam kata propisiasi, dalam Roma 3:25 tadi, Kristus ditentukan menjadi jalan pendamaian. Kata propisiasi berbeda dengan kata rekonsiliasi yang berarti pendamaian. Sering digambarkan bahwa antara Allah dan manusia ada suatu tembok yang tidak bisa ditembus, lalu tembok itu dirobohkan dengan salib Kristus; ini adalah rekonsiliasi. Penghalang yang membuat perpisahan dihilangkan, sehingga yang terpisah disatukan kembali. Tetapi propisiasi itu menggambarkan Allah yang murka. Murka-Nya tidak bisa dihentikan dan menuntut semua manusia dihukum selama-lamanya. Murka-Nya hanya bisa dihentikan oleh satu, korban yang memuaskan Dia. Hanya satu saja yang dapat memuaskan, yaitu Kristus, korban yang bisa menghentikan murka Allah sekaligus membuat Allah tidak lagi menghukum karena Dia puas. Kristus satu-satunya jalan, tidak ada yang lain. Melalui kematian di kayu salib, Dia merobek tirai pemisah. Dia menebus. Dia membayar hutang dosa kita. Kita yang terjual di bawah kuasa dosa, kita yang berhutang di hadapan Allah, Kristus membeli kita ulang dengan membayarkan diri-Nya sebagai pengganti. Dialah yang memberikan kita hidup, yang menjadikan kita hidup, memberi kita hidup yang kekal. Hidup yang kekal, bukanlah hidup selama-lamanya. Hidup yang kekal adalah hidup yang digabungkan dengan Allah kembali, bersekutu atau berelasi dengan Allah, union with Christ, disatukan dengan Kristus. Dan ini tidak bisa dipisahkan. Kita bisa mati secara fisik, tetapi saat kita mati secara fisik, persekutuan ini tidak berakhir. Nanti dibangkitkan, tetap ada persekutuan dengan Allah. Maka Paulus berkata, “Aku yakin bahwa hidup maupun mati, pemerintah yang sekarang maupun yang akan datang, makhluk lain, atau kerajaan angkasa, tidak bisa memisahkan kita dari kasih Allah yang ada di dalam Yesus Kristus Tuhan kita.” (Roma 8:36-39). Satu kepastian keselamatan telah diberikan.
- * Yohanes 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.