Bukan Jalan yang Mudah “Persiapan untuk Dimuliakan”
Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami. Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku, bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. (Luk. 22:28–30)
Ternyata di balik penderitaan demi keselamatan orang lain atau demi pelayanan terdapat sesuatu yang sangat berharga dan mulia, yaitu yang sering diidenti” kasi sebagai “mahkota”. Dalam Flp. 2:8–9 dijelaskan bahwa Yesus telah merendahkan diri-Nya dan rela mati di kayu salib, sehingga Ia ditinggikan. Sebelumnya dalam Flp. 2:5, dikemukakan agar kita hendaknya sepikiran dan seperasaan dengan Tuhan, artinya meneladani sikap-Nya. Sebagaimana Ia menderita untuk kita, kita pun menderita bagi pekerjaan-Nya; sebagaimana Ia ditinggikan, kita pun ditinggikan atau dimuliakan. Dalam Rm. 8:17 dinyatakan kalau kita menderita bersama-sama dengan-Nya, maka kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan-Nya.
Dalam Luk. 22:28–30 di atas, Tuhan Yesus mengatakan bahwa bagi orang percaya yang rela menderita bagi Tuhan, telah tersedia “mahkota”, “kursi-kursi eksekutif ” dalam kerajaan-Nya. Penderitaan karena pekerjaan-Nya adalah persiapan untuk dimuliakan bersama-sama dengan Dia.
Menjelang Pemilu biasanya orang berlomba untuk memenangkan partainya, tentu demi kursi-kursi legislatif dan eksekutif nanti. Tetapi Tuhan berkata, “Tetapi kamu tidak demikian, siapa yang mau menjadi terkemuka hendaknya ia menjadi pelayanmu.” (Luk. 22:26) Kerajaan Bapa tidak boleh dihuni oleh orang-orang yang berambisi memerintah orang lain demi jabatan dan kepentingan diri sendiri, Tetapi Tuhan mencari orang yang hatinya melayani sesama; rela berkorban bagi sesama; mengupayakan kebahagiaan dan keselamatan orang lain. Orang yang hatinya seperti ini adalah prajurit yang rela menderita, rela disalib seperti Tuhan Yesus. Kita tidak hanya memiliki hidup hari ini, tetapi kita masih memiliki kehidupan di balik kematian. Kita tidak hanya memiliki dunia kita sekarang ini, tetapi kita memiliki dunia sempurna, yaitu langit baru bumi baru. Kita bukan hanya memiliki
negara Indonesia, tetapi kita juga memiliki kerajaan Surga. Untuk kerajaan-Nya yang akan datanglah kita dipersiapkan. Persiapan itu adalah melalui menderita bersamasama dengan Tuhan, berkorban dan berjuang untuk pekerjaan-Nya.