Bukan Jalan yang Mudah “Serupa dengan Dia dalam KematianNya”




Bukan Jalan yang Mudah “Serupa dengan Dia dalam KematianNya”

Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuandalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya. (Flp. 3:10)

Menjadi kerinduan Paulus agar ia hidup dalam persekutuan dalam penderitaan Tuhan Yesus, supaya ia menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya. “Serupa dengan Dia dalam kematian-Nya” pada dasarnya adalah kehidupan yang ditujukan untuk kepentingan kerajaan Allah sepenuhnya. Kata kematian dalam teks tersebut dari bahasa aslinya ditulis thanatos.

Dalam bahasa Yunani ada beberapa kata yang bisa diterjemahkan “kematian” dalam Bahasa Indonesia. Selain thanatos, terdapat juga kata televte dan analüsis. Kata televte (contohnya dalam Mat. 2:15) berarti “berakhir”; kata ini menunjuk bahwa kematian adalah akhir kehidupan. Kata analüsis (contohnya dalam 2Tim. 4:6) berarti “berangkat”; maksudnya, kematian adalah keberangkatan seseorang dari dunia ini menuju alam baka.

Kata thanatos menunjukkan terpisahnya tubuh dari roh. Mengapa di sini dipilih kata thanatos? Sebab kata ini menjelaskan bahwa setelah seseorang menjadi anak Tuhan, maka tujuan hidupnya adalah dipisahkan atau dibedakan dari anak-anak dunia. Memang perubahan ini tidak dapat berlangsung hanya dalam beberapa hari, tetapi melalui proses yang panjang bertahun-tahun sampai menutup mata. Perubahan tersebut harus melalui pembaharuan pikiran supaya tidak sama dengan dunia ini (Rm. 12:2). Proses ini bisa berlangsung hanya bila seseorang sungguh-sungguh belajar menggali kekayaan Firman Tuhan, sebab hanya Firman Tuhan yang dapat memisahkan seseorang dari cara hidup yang salah (Ibr. 4:12).

Untuk penggarapan ini, kadang-kadang Tuhan perlu meremukkan kita dengan segala cara yang sangat menyakitkan, tetapi inilah jalan berkat yang Bapa sediakan bagi kita. Untuk ini haruslah kita berpikir seperti yang dianjurkan Paulus: “Carilah perkara yang diatas… pikirkanlah perkara yang di atas” (Kol. 3:1–2). Ini sejajar dengan perkataan Tuhan Yesus, “Kumpulkan harta di Surga, bukan di bumi” (Mat. 6:19–20). Maksudnya agar sebagai anak-anak Tuhan kita belajar menghayati kehidupan warga kerajaan Allah, sampai kita menyadari sedalam-dalamnya bahwa dunia ini bukan rumah kita dan kita bukan berasal dari dunia ini; bahwa kita telah mati bagi kesenangan dunia. Sampai tingkat ini Iblis tidak lagi bisa membujuk kita untuk menyembahnya (Luk. 4:5–8).

Jaminsen

Welcome, TO BE LIKE JESUS

Post a Comment

Previous Post Next Post