Lukas 13: 6-9, (6) Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: “Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya.(7) Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!(8) Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,(9) mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!”
A. Tuhan Yesus Inginkan Buah
Dari perumpamaan, Tuhan Yesus jelas menyatakan SORGA menginginkan BUAH dari manusia yang hidup dari anugerahNya, seperti ditegaskannya dalam Yohanes 15:16, (16) Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan MENGHASILKAN BUAH dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
Bagi yang tidak berbuah, konsekwensinya jelas, dalam perumpamaan, akan ditebang dan dilempar api (Lukas 13:7). Tuhan Yesus menyatakan hal yang sama di Yohanes 15:2, (2) Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Senada yang disampaikan Yohanes Pembaptis, di Lukas 3: 9, (9) Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, akan ditebang dan dibuang ke dalam api.”
B. Jenis Buah
1. Buah internal, buah dari diri sendiri, berupa perubahan karakter, yakni buah Roh, seperti yang dijelaskan Paulus dalam Galatia 5:22-23, (22) Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,(23) kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Buah internal yang lain, adalah Ucapan yang disampaikan Yesus di Matius 12: 33-37, (33) Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal.(34) Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati.(35) Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.(36) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.(37) Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.”
2. Buah eksternal, yakni menuntun orang lain kepada Yesus, melalui pertobatan. Ini yang dimaksud Matius 21: 43, (43) Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.
C. Kualitas Buah yang Tuhan Yesus Inginkan
Tuhan Yesus menginginkan buah yang dihasilkan pengikutNya berkualitas, yakni TETAP (Yohanes 15:16), dan LEBAT (Yohanes 15:8, (8) Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”)
Lalu bagaimana menghasilkan buah yang memiliki kualitas yang demikian? Mengapa orang Kristen gagal menghasilkan buah?
Tuhan Yesus mengatakan, DIA pokok anggur yang benar. Orang yang percaya kepadanya adalah cabang, carang, dan ranting. Seperti lagu sekolah minggu, yang sering dinyanyikan anak-anak.
Paulus, membuat perumpamaan yang sama untuk menggambarkan orang percaya sebagai ranting. Dalam Roma 11: 17, (17) Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah.
Ditegaskan Paulus, orang di luar bangsa Yahudi, adalah tunas liar. Kita orang Batak, Jawa, Papua, dan lain-lain, adalah tunas liar, yang dicangkokkan ke pohon yang BENAR. Jenis cangkokannya, yang pas menurut ilmu pertanian, adalah menyambung. Tunas lain dipotong dari pohon induknya, dan disambung ke pohon yang baik dan benar.
Gunanya apa?
1. Untuk mendapat makanan dan minuman yang sehat dari pohon yang benar, yakni SABDA Tuhan Yesus Kristus. Seseorang yang mau berbuah harus memutuskan hubungannya dengan imannya di masa lalu, pengajaran leluhur yang bertentangan Firman Tuhan.
2. Bersedia dibersihkan dari benalu, lumut yang menganggu pertumbuhan. Mungkin digosok pakai abu, rasanya perih dan menyakitkan. Dosa yang masih tersembunyi, dibersihkan, dan disucikan.
3. Untuk disucihamakan, dari kutu, bakteri, hama yang mungkin melekat, yang bisa menganggu pertumbuhan buah. Pengikut Yesus harus memerangi pekerjaan iblis setiap hari. Benar, Yesus sudah mengalahkan iblis, tapi pengikut Yesus harus tetap memeranginya, menggunakan kuasa nama Yesus Kristus.
4. Bersedia dikurangi daun, ranting, agar sari makanan terfokus menghasilkan buah. Begitu juga kita, harus bersedia menyingkirkan kesemarakan, kebiasaan yang menghalangi berbuah.
D. Cara Menghasilkan Buah
Panggilan Tuhan Yesus bagi seseorang unik, artinya tidak harus sama dengan orang lain. Bisa saja, jenis panggilan sama, tapi sasaran dan obyeknya berbeda. Tuhan Yesus mengatakan dalam kisah 5 roti dan dua ikan, APA YANG ADA PADAMU (Markus 6:38, (38) Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!” Sesudah memeriksanya mereka berkata: “Lima roti dan dua ikan.”).
Beberapa jenis pelayanan yang bisa kita lakukan untuk menghasilkan buah:
1. Doa syafaat: mendoakan orang-orang yang memerlukan keselamatan, mendoakan pelayanan para penginjil yang sedang melayani.
2. Membagikan traktat, berisi petunjuk jalan keselamatan dalam Yesus, bagi semua orang, lintas agama dan suku.
3. Mendukung dalam dana untuk menopang pelayanan penginjilan. (Lukas 8:3, (3) Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.)
4. Penginjilan, mengambil bagian dalam pekerjaan mengabarkan Injil, sesuai Matius 28: 19-20, Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”).
Penginjilan bisa dilakukan tanpa harus menjadi pendeta, bisa dilakukan di pekerjaan, atau di sela pekerjaan sehari-hari. Memang ada yang mendapat tugas khusus menjadi penginjil.
5. Pemuridan, orang-orang yang dilayani, dimuridkan agar menghasilkan BUAH kembali (multiplikasi)