SELAMA INI hampir semua orang mengatakan bahwa Lusifer adalah malaikat yang jatuh. Ini merupakan pengertian yang salah. Lusifer bukanlah malaikat. Salah satu indikasi bahwa Lusifer bukanlah malaikat adalah bahwa ia memiliki keadaan yang sempurna. Dalam Alkitab dikatakan bahwa Lusifer berkeadaan tidak bercela. Dalam Yehezkiel 28:15 tertulis: Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari Penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu. Disebutkan tidak bercela berarti Lusifer ini adalah makhluk yang sempurna, bukan seperti manusia yang telah jatuh dan rusak. Kata tidak bercela dalam teks aslinya adalah tamim: yang dapat diterjemahkan bukan saja without blemish, tetapi juga dapat diterjemahkan complete, full, perfect, without spot (lengkap, penuh, sempurna tanpa noda).
Dalam Alkitab versi King James keadaan Lusifer ini diterjemahkan dengan kalimat Thou was perfect in thy ways. Lusifer juga
dikatakan sebagai sempurna dalam kecantikan. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan
perfect in beauty. Kata ini dalam bahasa Ibrani terjemahan dari uklilyoji. Kata sempurna dalam teks aslinya adalah kali!, hal ini
menunjuk keadaan yang sangat luar biasa, Dengan pernyataan ini Alkitab
menunjukkan bahwa lusifer adalah makhluk yang sangat luar biasa. Tidak
berlebihan kalau dikatakan bahwa dengan keadaan ini mengisyaratkan bahwa
komponen yang ada pada Allah juga ada padanya. Dalam teks Bahasa Inggris
diterjemahkan the model of pedection full of wisdom and perfect in beauty.
Dalam seluruh Alkitab malaikat tidak pernah dikatakan seperti ini.
Lusifer tidak bisa dikatakan sebagai malaikat, sebab
malaikat berarti utusan Allah. Kata malaikat itu sendiri dalam bahasa Ibrani
adalah malakh Kata ini sejajar dengan kata angelos, dalam
teks Yunaninya. Baik malakh maupun angelos berarti utusan atau pesuruh (Ing.
Ambassador, angel, messenger). Oknum-oknum ini dinamai sebagai “utusan”, sebab
tugas malaikat adalah utusan Allah.
Dalam Alkitab tidak pernah ditemukan Lusifer menjadi
utusan Allah atau pernah berfungsi sebagai utusan Allah bagi manusia atau bagi
siapapun. Dalam catatan Alkitab juga tidak pernah ditemukan bahwa ia diciptakan
untuk menjadi utusan Allah. Walau selama ini banyak orang sering menyebut
Lusifer sebagai malaikat (malaikat yang jatuh), tetapi ia tidak bisa
disejajarkan dengan malaikat. Salah kaprah menyebut Lusifer sebagai malaikat
yang jatuh ini menyebabkan orang berpikir bahwa Lusifer adalah malaikat,
seakan-akan ini Alkitabiah, padahal bukan.
Kalau dalam tulisan Paulus terdapat kalimat bahwa Iblis
bisa menyamar sebagai malaikat terang, hal itu bukan berarti Iblis adalah
malaikat, lagi pula tidak pernah Alkitab mengatakan adanya malaikat yang gelap.
Allah tidak pernah memiliki utusan yang gelap atau utusan yang jahat. Dalam 2
Korintus 11:13-14 tertulis: Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu,
pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. Hal itu
tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat terang.
Tulisan Paulus ini sebenarnya hanya hendak memberi peringatan kepada jemaat
bahwa terdapat “pelayan-pelayan Tuhan” yang palsu. Hal ini dimaksudkan agar
jemaat berhati-hati dan waspada.
Penjelasan bahwa Iblis tidak sama dengan malaikat juga
diinformasikan secara tidak langsung oleh Ayub 1:6. Dalam ayat tersebut
dikatakan bahwa ada anak-anak Allah, yang tidak lain adalah para malaikat, dan
Iblis yang tidak dikatakan sebagai malaikat yang jatuh atau malaikat yang
murtad. Cukup julukannya adalah Iblis. Dalam teks aslinya disebut satan (Wi?)
Ditinjau dari piktogram Ibrani, kata satan berarti adversary. Dalam bahasa
Ibrani terdiri dari 3 huruf untuk satan ini. Sin (P)), piktogramnya adalah
consume or destroying. Tet (D), piktogramnya adalah snake, surround. Nun (J)
piktogramnya adalah life. Jadi nama itu berarti the consuming and destroying
snake that surround the whole life.
Jika kita membaca cara penciptaan Lusifer, sungguh sangat
luar biasa dan menakjubkan sekali. Kalimat “tempat tatahannya diperbuat dari
emas dan disediakan pada hari penciptaanmu” (Yeh. 28:13). menunjukkan betapa
istimewanya makhluk ini. Dalam teks bahasa Inggris versi NIV tertulis: Your
settings and mountings were made of gold; on the day you were created they were
prepared. Keindahan taman Eden surgawi disiapkan untuk hari penciptaan Lusifer.
Sungguh sangat kontras, kalau Tuhan Yesus datang ke dunia dibungkus kain lampin
dan dibaringkan di palungan di sebuah kandang binatang, tetapi Lusifer di taman
Tuhan, Eden yang penuh dengan ornamen-ornamen permata serta emas.
Kata menciptakan dalam dalam ayat tersebut (Yeh. 28:13)
dalam teks aslinya adalah bara (N13), artinya menciptakan tanpa bahan, sama
seperti ketika Allah menciptakan manusia (Kej. 1:27), Allah mempersiapkan
berbagai ornamen yang sangat mewah sebelum menciptakan makhluk yang satu ini.
Hal tersebut menunjukkan keagungan makhluk Lusifer ini. Ini sama dengan manusia
yang diciptakan, setelah Allah menyiapkan Eden di bumi. Makhluk ini diciptakan
sendiri tidak bersamaan dengan makhluk lain. Dalam teks aslinya kata “mu” untuk
Lusifer berbentuk tunggal. Ia tidak diciptakan bersama dengan para malaikat. Ia
makhluk khusus, tunggal dan istimewa. Ini sama dengan penciptaan Adam. Adam
pada mulanya diciptakan sendiri.
Ternyata Lusifer adalah makhluk yang diurapi oleh Allah.
Dalam teks bahasa Indonesia tertulis: Kuberikan tem vatmu dekat kerub yang
berjaga, di gunung kudus Allah engkau berada dan berjalan-jalan di tengah
batu-batu yang bercahaya-cahaya (Yeh. 28:14). Dalam terjemahan aslinya “yang
diurapi” adalah Lusifer sendiri, bukan Kerub-nya. Itulah sebabnya dalam teks
Inggris versi King James diterjemahkan: Thou art the anointed cherub that
covereth; and I have set thee so: thou wast upon the holy mountain of God; thou
hast walked up and down in the midst of the stones of fire. Dalam terjemahan
bahasa Inggris ada yang menerjemahkan bahwa ia diurapi seperti Kerub atau ia
mendapat pengurapan dekat Kerub.
Terjemahan Yehezkiel 28:14 akan menjadi lebih tepat kalau
kita memperhatikan teks aslinya. Sekaligus pembahasan mengenai Lusifer akan
lebih tajam bila memperhatikan kata “urapan”, sebab kata “berjaga” dalam teks
aslinya adalah mimshakh yang artinya diurapi anointed . Kata mimshakh
adalah kata yang juga digunakan untuk tindakan mengurapi imam atau seorang raja
dalam banyak sekali ayat di Alkitab Perjanjian Lama; seperti misalnya dalam
Keluaran 29:29 Mr ketika keturunan Harun menjabat sebagai imam dan pelayan bait
Allah. Juga dalam 1 Samuel 16:13 pada waktu Samuel mengurapi Daud. Kata urapan
dalam dua kasus itu menggunakan kata mimshakh.
Sudah sangat jelas bila Alkitab berbicara mengenai
urapan, maka yang diurapi adalah seorang yang dijadikan penguasa atau raja. Ini
berarti Lusifer pada mulanya ditahbiskan sebagai penguasa atau penghulu. Itulah
sebabnya ia secara tipologi disebut sebagai raja Tirus (al
melekh tsar). Di pihak lain, seperti Yang disinggung di atas, nama Bintang
Timur juga menunjukkan pemerintahan atau kekuasaan.
Selanjutnya kita perlu memperhatikan kata “kuberikan
tempatmu“. Kata “kuberikan tempatmu" dalam teks aslinya memuat kata nathan. Dalam terjemahan bebasnya adalah memberikan suatu tempat atau mengatur
sebuah tempat. Hal ini menunjukkan bahwa Lusifer pada mulanya memiliki wilayah.
Kata ditempatkan mengisyaratkan adanya pentahbisan sebagai penguasa. penghulu
atau raja. Tentu kekuasaan Lusifer tidak melampaui Allah yang menempatkan dia.
Fakta ini lebih menegaskan bahwa Lusifer tidak bisa digolongkan sebagai
malaikat. Bisa dimengerti bahwa dengan kekuasaan yang dimiliki Lusifer, maka ia
berpotensi atau membuka peluang oknum ini menyeret malaikat-malaikat untuk
menjadi pengikutnya.
Di tempat di mana ia ditempatkan atau ditahbiskan, ia
“berjalan-jalan'. yang dalam teks aslinya adalah hithallaketta.
dari akar kata halak yang memiliki banyak pengertian (Yeh. 28:14).
Tetapi pada umumnya kata ini berarti berjalan-jalan. Kata halak menunjukkan
suatu kesibukan kegiatan hidup. Bukan kegiatan hidup yang menakutkan atau
kegiatan hidup yang menyakitkan, tetapi sebuah kegiatan hidup secara umum. Hal
ini menunjukkan bahwa Lusifer ditempatkan di mana ia menikmati suatu kehidupan
yang baik dan indah. Hal ini bisa menunjukkan pula bahwa Lusifer adalah putera
mahkota. Tidak tertutup kemungkian ia dapat dijadikan seorang penguasa untuk
maksud tertentu. Dalam Yehezkiel 28:2 terdapat kata “raja” (dalam teka bahasa
lndonesia), yang sebenarnya adalah nagid (1‘33). yang berarti “pangeran”.
Terjemahan bahasa Indonesia meleset. Barulah di ayat 12 sebutan 'raja” dalam
arti “raja” yang sebenarnya; melek (lbr. 1.279). Pesan yang hendak disampaikan
di sini adalah bahwa memang Lusuer dipersiapkan menjadi pangeran, tetapi ia
melampaui batas kewenangannya. Ia mau menjadi raja, maka Allah Pun juga
menyebut dia raja, bukan pangeran Allah lagi. Sebab kalau ia mau menjadi raja,
berarti ia mau menyamai raja segenap alam yaitu Tuhan Yesus sendiri yang memang
pemerintahan-Nya sejak zaman purbakala, sejak zaman dahulu kala (Mik. 5:1-2).
Seperti yang dijelaskan terdahulu bahwa Kerub adalah
makhluk surgawi yang menjaga kemuliaan Tuhan. Lusifer ada di sekitar Kerub
berjalan di batu-batu yang bercahaya. Kalimat “di tengah batu-batu yang
bercahaya”, menunjukkan tempat yang istimewa. Batu-batu yang bercahaya ini
menunjuk tempat yang benar-benar istimewa. Batu yang bercahaya dalam teks
bahasa aslinya adalah the stone of fire (batu api).
Mengapa ia diurapi? Hal ini sangatlah logis, sebab
Lusifer diciptakan sangat luar biasa. Ia diciptakan segambar dengan Allah
sendiri. Alkitab mencatat bahwa ia adalah gambar dari kesempurnaan, penuh
hikmat dan maha indah. Makhluk Lusifer ini ciptaan Tuhan yang memiliki
keberadaan seperti Allah. Kesempurnaan menunjuk kepada kualitas Allah sendiri.
Ada agenda Allah yang luar biasa atas makhluk ini sebenarnya. Tetapi agenda itu
dibatalkannya sendiri (Yeh. 28: 17).
Bertalian dengan segambaran dengan Allah ini,
perbedaannya dengan manusia adalah manusia diciptakan menurut gambar (tselem)
dan rupa (demuth) Allah, tetapi kalau Lusifer diciptakan dalam bentuk sudah mapan sempurna sesuai dengan pernyataan Alkitab ini: You Were the
model of perfection, full of wisdom and perfect in beauty (Yeh. 28:12 NIV).
Sangat besar kemungkinan (tetapi ini tidak pasti), Lusifer tidak mengalami
proses pendewasaan atau penyempurnaan, keadaan kesempurnaannya sudah Permanen,
maka ia dikatakan sebagai the mOdel of perfection full of wisdom and Perfect in
beauty (model kesempurnaan penuh kebijaksanaan atau hikmat dan sempurna dalam
keindahan atau kecantikan).
Dari penjelasan di atas, untuk mendapatkan jawabannya,
dapat ditemukan suatu pertimbangan bahwa Lusifer bukanlah malaikat. Ia adalah
makhluk yang sangat istimewa. Ia memiliki nama khusus “Bintang Timur, Putera Fajar”
(helel ben sakhar). Dalam Alkitab hanya malaikat penghulu yang
memiliki nama. Jadi bisa dimengerti mengapa di dalam Yehezkiel, raja Tirus
dipakai sebagai tipologi sosok Lusifer. Raja menunjuk jabatan yang tinggi. Hal
ini menunjukkan bahwa ia bukan malaikat biasa, ia bisa merupakan kekuasaan di
atas penghulu malaikat.
Kedudukan yang tinggi dan hebatnya Lusifer ditunjukkan
Alkitab melalui sebuah peristiwa. Ketika
Mikhael dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa,
tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata:
“Kiranya Tuhan menghardik engkau!” (Yud. 1:9). Hal ini jelas
menunjukkan bahwa Lusifer memiliki kedudukan lebih tinggi dari malaikat dan
penghulunya. Ia adalah makhluk istimewa yang diciptakan seperti manusia.
Sebagaimana dikatakan bahwa malaikat adalah roh-roh yang melayani manusia,
demikian pula dengan Lusifer, anak Allah yang istimewa yang sebelum jatuh dalam
dosa bisa mendapat pelayanan dari para malaikat di Eden surgawi. Dalam hal ini
ada tiga anak terkemuka Allah Bapa. Pertama, Anak Tunggal Bapa, Tuhan Yesus
Kristus yang keluar dari Bapa. Kedua, Bintang Timur Putra Fajar dan yang
terakhir adalah Adam. Dua anak Allah terakhir ini diciptakan oleh Tuhan Yesus,
tetapi tentu rohnya berasal dari Bapa. Lusifer adalah “putra” yang memberontak.
Adam yang seharusnya mengalahkannya, tetapi karena Adam gagal mengalahkan
Lusifer, maka Putra Tunggal-Nya (Tuhan Yesus) yang diutus sebagai Adam terakhir
membinasakan pekerjaan Lusifer.
Lusifer memiliki kemampuan untuk menyesatkan
malaikat-malaikat (Why. 12). Ini sejajar dengan manusia yang jatuh dalam dosa
juga bisa menyesatkan manusia lainnya. Melihat kehidupan Lusifer ini, maka
dapat dilihat juga kehidupan Adam pertama yang diciptakan Allah dengan segala
kebesaran dan keagungannya. Dalam hal ini sukar membantah adanya kesejajaran
antara Lusifer dan Adam.
Dalam Perjanjian Baru kita temukan beberapa fragmen yang
menunjukkan bahwa oknum ini sangat berani. Ia tidak mungkin sejajar dengan
malaikat. Kalau roh-roh yang jahat, yang sudah bisa dipastikan adalah
malaikat-malaikat yang jatuh, sangat ketakutan kalau bertemu dengan Tuhan
Yesus, tetapi oknum Lusifer ini tidak Ia berani berhadapan dengan Tuhan Yesus
untuk mencobai Dia di padang gurun, bahkan ia menawarkan diri untuk disembah.
(Mat. 4:1-11;Mrk. 1:12-13;Luk. 4:1-13).
Dalam Injil Yohanes 8:37-59, kita temukan sebutan doa bapa oleh Tuhan Yesus Kristus. Pertama Bapa di surga, yang kedua adalah oknum ini juga disebut oleh Tuhan Yesus sebagai bapa segala dusta, pembunuh manusia sejak semula dan tidak ada kebenaran padanya. Dari pernyataan ini menyiratkan betapa hebat oknum 1ni.la bukan sekadar malaikat yang jatuh, tetapi anak Allah yang memberontak kepada Bapanya.