IBLIS TERSINGKIR
DARI SURGA
TIMBUL PERTANYAAN kapan sebenarnya peperangan
di surga itu terjadi, sehingga Iblis terlempar dari surga? Pada umumnya orang
berpikir dan berpendapat bahwa seketika Lusifer memberontak, maka langsung ia
dibuang ke dalam dunia dan tidak berkesempatan lagi menginjak perhimpunan
“anak-anak Allah” di surga. Tetapi kenyataannya adalah Iblis masih bisa masuk
lingkungan anak-anak Allah di surga (Ayb. l:6). Jadi kapan Iblis Mulai
terlempar dari surga dan tidak mendapat tempat lagi dalam Perhimpunan anak-anak
Allah di surga?
Setelah Tuhan Yesus mengalahkan Iblis. Dan Tuhan Yesus memberitakan Injil sampai ketika Tuhan Yesus bangkit mengalahkan maut barulah Iblis terusir dari surga. Klimaksnya adalah ketika Tuhan menumpahkan darah-Nya di kayu sallb. Darah itula satu-satunya kuasa atau kekuatan yang dapat menghalau kekuatan Setan. Darah Yesus menunjuk keberhasilan Tuhan Yesus yang taat kepada Bapa di surga dan membuktikan kesalahan Iblis. Sebelum ada pribadi yang bisa taat. maka kesalahan Iblis belum terbukti. Tetapi ketika Tuhan Yesus menunjukkan ketaatan-Nya sampai mati di kayu salib (menumpahkan darah), maka Iblis terbukti bersalah. Kuasa atau kekuatan darah Tuhan Yesus terletak pada ketaatan-Nya kepada Allah Bapa.
Dalam Lukas 10:18, tertulis; Lalu kata Yesus kepada mereka: “Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.” Penglihatan Tuhan Yesus ini merupakan berita dan nubuatan apa yang sedang dan akan segera terjadi. Tentu apa yang disaksikan Tuhan adalah peristiwa yang terjadi saat-Saat itu, atau sekitar hari pelayanan-Nya. Dari apa yang dituturkan Tuhan YeSus, ada konfirmasi bahwa sejak Ia datang, Iblis bisa dikalahkan. Tidak ada nama yang diberikan Allah kepada manusia yang membuat Iblis bisa terusir dari surga dan takluk, kecuali nama-Nya, nama Yesus.
Pengusiran Iblis di bumi ini oleh murid-murid Tuhan Yesus atas orang-orang yang dicengkeramnya merupakan refleksi dari kekalahan Iblis. Dalam Injil diinformasikan bahwa murid-murid menyaksikan bagaimana mereka dapat mengusir Setan (Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: “Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-MU Luk. 10:17). Sebelum ada nama Anak Allah, tidak ada nama yang bisa mengalahkan Iblis dan roh-roh jahat. Jadi, dalam Perjanjian Lama, tidak ada nama yang ditakuti oleh Iblis, sampai muncul nama Yesus Kristus.
Apa yang terjadi di bumi merupakan gambaran dari apa yang terjadi di surga. Dalam Matius 16:19 tertulis: Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.” Pernyataan Tuhan mengenai jatuhnya Iblis seperti kilat merupakan proklamasi bahwa Iblis bisa ditaklukkan. Iblis tidak mendapat tempat di surga lagi. Tuhan Yesuslah yang bisa membuat perubahan di surga. Dan orang percaya juga bisa membuat perubahan di surga, yaitu nasib kekal orang, yang tadinya dikuasai kuasa gelap, dapat dilepaskan sehingga mendapat bagian dalam Kerajaan Bapa di surga.
Dalam Lukas 11:20-22 terdapat informasi yang penting untuk menjawab bilamana Iblis terlempar dari surga, Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya. Dengan demikian sangatlah jelas bahwa hanya Tuhan Yesus yang dapat menaklukkan Lusifer.
Meneliti oknum Lusifer yang jatuh, mau tidak mau kita juga harus membahas dunia orang mati, sebab hal ini sangat bertalian dengan oknum tersebut. Dari hal dunia orang mati kita dapat melihat peran Lusifer atas kehidupan manusia, bukan saja pada manusia yang hidup, tetapi juga yang sudah mati. Dalam hal ini km juga menemukan betapa fatal akibat kejatuhan manusia ke dalam dosa.
Menjadi masalah penting yang harus diteliti, di manakah tempat mereka yang meninggal sebelum zaman anugerah; zaman sebelum Tuhan Yesus menyelesaikan tugas ke-Mesiasan-Nya? Apakah mereka sudah ada di neraka? Ternyata semua orang mati sebelum zaman Anugerah ada dalam keadaan tertawan oleh Lusifer. kecuali Henokh, Musa dan Elia, Mereka adalah orang-orang yang dikhususkan untuk hidup di hadapan Allah, sebab Allah bukan Allah orang mati tetapi Allah orang hidup (Mat. 22:32; Mrk. 12:27; Luk. 20:38). Henokh diangkat Tuhan dalam keadaan hidup-hidup, sebab ia bergaul dengan Tuhan (Kej. 5:24). Elia juga diangkat Tuhan hidup-hidup (2Raj. 2:1-11). Dan jiwa Musa tidak masuk ke dalam syeol atau hades. Hal ini sudah dijelaskan di bab sebelumnya.
Perlu dicatat di sini bahwa sejak Allah menciptakan perjalanan waktu dan menciptakan manusia yang hidup, Ia harus konsekuen masuk dalam perjalanan waktu manusia dan menjadi Allah bagi manusia atau orang yang hidup. Itulah sebabnya Ia harus mempertahankan manusia yang hidup (paling tidak ada tiga yang hidup di hadapan Tuhan). Allah pun berusaha menyelamatkan kehidupan semua manusia melalui korban Putra Tunggal-Nya.
Sebelum zaman anugerah semua orang mati ditawan di dunia orang mati (Ibr. Syeol atau Yun. Hades). Sebelum zaman Anugerah kunci Kerajaan Maut masih “belum berada di tangan Yesus”. Semua orang mati ada di dalam Syeol atau Hades, menunggu penghakiman terakhir. Inilah yang dimaksud dengan penampungan sementara (intermediate state).
Dalam Perjanjian Lama kalimat yang digunakan menunjuk tempat orang meninggal adalah “perhentian bersama-sama nenek moyangnya” (. . . karena aku mau mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangku. Kej. 47:30; Nanti aku ini dan anakku Salomo dituduh bersalah segera sesudah tuanku raja mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya.” 1Raj. 1:21; 2:10 Kemudian Daud mendapat perhatian bersama-sama nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud dan lain sebagainya). Dari ayat-ayat ini tidak jelas apakah mereka di surga atau di neraka.
Sebelum zaman Anugerah semua orang mati belum bisa masuk Firdaus. Firdaus dari teks Ibrani Pardes dan teks Yunani Paradeisos, yang artinya taman (Ing. Park atau garden). Firdaus menunjuk tempat yang nyaman. Karena Firdaus masih ada di alam kematian atau dunia orang mati, maka Firdaus juga bisa disebut sebagai Hades yang nyaman. Itulah sebabnya di dalam Perjanjian Lama tidak ada informasi yang jelas bahwa mereka yang mati masuk Firdaus atau surga. Sangat besar kemungkinan Abraham, Yusuf, Samuel dan orang-orang saleh lainnya juga terbelenggu dalam Hades. Sehingga dapat disimpulkan kemungkinan bahwa Samuel yang muncul ketika Saul memanggilnya adalah Samuel yang asli.
Hal ini sukar dimengerti dan diterima, tetapi demikianlah kebenarannya. Setelah Yesus menunaikan tugas penyaliban-Nya, Ia turun ke dunia orang mati melepaskan para tawanan, yaitu orang-orang yang mati sebelum zaman anugerah, yang tertawan di dunia orang mati, Dalam pengakuan Iman Rasuli, kita temui pernyataan bahwa Tuhan Yesus turun ke dalam Kerajan Maut. Istilah yang terkenal untuk ini adalah ad inferna atau ad infernos. Konsep ini beralaskan selain pada surat Petrus, juga pada kitab Efesus Ef. 4:810 Itulah sebabnya kata nas: “Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia.” Bukanlah “Ia telah naik” berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah? Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naikjauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
Kebenaran mengenai dibebaskannya tawanan yaitu orang yang saleh Perjaniian Lama, diteguhkan oleh Injil Matius 27:51-53. Peristiwa besar yang terjadi pada hari Paskah tersebut tidak dipahami oleh banyak ahli teologi (Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang, bahwa pada hari kebangkitan-Nya ada orang-orang suci yang dibangkitkan dan masuk kota suci). Orang-orang kudus yang masuk kota suci adalah tokoh-tokoh iman Perjanjian Lama yang disebut sebagai orang kudus. Kota suci di sini bisa kota Yerusalem secara harafiah, tetapi juga bukan secara harafiah, yaitu menunjuk Firdaus yang pada hari pertama juga kedatangan tamu yaitu penjahat yang ada di samping salib Yesus. Kepada penjahat itu Tuhan Yesus berjanji akan membawanya ke Firdaus pada hari itu juga (Luk. 23:43 Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus”).
Tuhan Yesus datang untuk " mengambil kunci Kerajaan Maut, artinya bahwa Ia yang membuka atau menjebol pintu penjara para tawanan (Why. 1:18). Teks ini dalam bahasa aslinya adalah echo kleis tou thanatou kai tou hadou (Kai €ch mg Kke'iq tm"Oavdtou mi 101” &Bov). Dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. Dalam teks bahasa Inggris versi NIV (New International Version) diterjemahkan And I hold the keys of death and Hades. Perhatikan kata “kunci Hades” dalam bahasa Indonesia ditulis kunci Kerajaan Maut. Ketika Tuhan Yesus memegang kunci Hades, maka Tuhan Yesus dapat membebaskan mereka yang ada dalam tawan di dalam Hades.
Ketika Tuhan Yesus mati, Ia turun ke dalam Kerajaan Maut untuk membebaskan orang-orang mati sebelum zaman anugerah dan memerdekakan mereka. Kebenaran ini dapat kita temukan dari beberapa bagian ayat dalam Alkitab. Pertama, dari perikop l Petrus 3:18-20 Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh, dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
Kata memberitakan dalam ayat di atas ini adalah kerusso (Kn péoow). Kata ini dapat diterjemahkan sebagai “memproklamirkan” (Ing. to proclaim), dan bisa berarti mewartakan (Ing. to publish). Kata kerusso juga bisa diterjemahkan berkhotbah (to preach). Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa Tuhan Yesus mengangkat orang-orang yang ada di Hades untuk pindah ke tempat lain. Ini bagian dari pembebasan seperti yang telah dijelaskan di atas.
Perikop kedua yang menunjukkan karya misteri Tuhan Yesus selama ada di dalam alam maut terdapat dalam 1 Petrus 4:6 Itulah sebabnya maka Injil telah diberitakan juga kepada orang-orang mati, supaya mereka, sama seperti semua manusia, dihakimi secara badani; tetapi oleh roh dapat hidup menurut kehendak Allah.
Kata “diberitakan” dalam ayat ini dalam teks aslinya adalah euangelizo (ebayyeMCw). Kata ini berarti memberitakan kabar baik (Ing. to announce good news) atau berarti penginjilan (Ing. evangelize; especially the gospel). Dalam terjemahan King James Version diterjemahkan preach. Kata euangelizo juga berarti mendeklarasi, memberitakan kabar baik (to declare, bring; declare, ShOW; glad (good) tidings). Harus ditegaskan di sini bahwa hal ini bukan bermaksud memberi kesempatan orang yang sudah mati untuk mendengar Injil dan percaya, seakan-akan respon di balik kubur bisa menyelamatkan, tetapi pemberitaan Injil itu untuk meneguhkan mereka yang selama hidup di dunia melakukan kebaikan akan diperkenankan masuk dunia yang akan datang. Untuk orang saleh, mereka langsung dipindahkan ke Hades an nyaman atau Firdaus.
Kedatangan Tuhan Yesus untuk mengalahkan dominasi kuasa gelap, baik di dunia orang mati atau Hades maupun dalam dunia orang hidup, yaitu dunia ini. Supremasi kekuatan kuasa gelap yang dimotori Iblis dihentikan. Kebenaran ini dapat diteguhkan oleh beberapa bagian ayat lain dalam Alkitab, antara lain: Pertama dalam perikop Lukas 11:20-22 Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan membagibagikan rampasannya.
Dalam perikop di atas ini ditegaskan bahwa kedatangan T uhan Yesus mengalahkan kekuatan dan kekuasan Iblis. Yang dimaksud dengan orang yang lebih kuat dan tampil sebagai pemenang adalah Tuhan Yesus yang mengalahkan kuasa dunia ini. Itulah sebabnya setelah kebangkitan-Nya Tuhan Yesus berkata bahwa “segala kuasa” ada di tangan-Nya (Mat. 28:18-20). Dengan kuasa itu Ia menjadi “yang diurapi” dan Tuhan Yesus berhak dan mampu mengalahkan musuh untuk membebaskan semua tawanannya.
Perikop yang kedua untuk menjelaskan bahwa supremasi Iblis telah dihentikan terdapat dalam Wahyu 12:10 Dan aku mendengar suara yang nyaring di surga berkata: “Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapiNya, karena telah dilemparkan kebawah pendakwa saudara. saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita. Ayat ini hendak menjelaskan bahwa kedatangan Tuhan Yesus mengalahkan Iblis yang mendakwa saudara kita siang dan malam di hadapan Tuhan. Siapakah saudara kita di sini? Mereka adalah orang-orang saleh yang hidup sebelum zaman anugerah, yang tidak mampu hidup dalam standar kesucian Tuhan dan " hidup tanpa penebusan atau Henokh, Elia dan Musa?
Kedatangan Tuhan Yesus membebaskan orang-orang suci yang hidup di zaman Perjanjian Lama, yang ada dalam tawanan dunia orang mati. Inilah penggenapan apa yang dikatakan oleh pemazmur bahwa Tuhan tidak membiarkan orang kudus-Nya melihat kebinasaaan (Mzm. 16:10 sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Mazmur 49:16 -Tetapi Allah akan membebaskan nyawaku dari cengkeraman dunia orang mati, sebab Ia akan menarik aku).
Tuhan Yesus dalam kekuatan kuasa-Nya, setelah menumpahkan darah-Nya, Ia dapat mendeklarasikan kemerdekaan bagi semua umat Perjanjian Lama di dalam Hades. Ini semua bisa terjadi karena ketaatan sampai mati Tuhan Yesus kepada Allah Bapa. Setelah Ia mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan bagi mereka yang taat kepada-Nya (lbr. 5:9).
Kemenangan Tuhan Yesus atas maut adalah kemenangan-Nya terhadap kuasa si jahat. Maka dengan percaya kita dapat mengusir Setan dan membawa jiwa-jiwa ke dalam Kerajaan Surga. Kuasa Tuhan telah dipercayakan kepada orang percaya, maka sekarang orang percaya diberi mandat untuk membinasakan pekerjaan Iblis, artinya menghentikan penguasaan Setan atas banyak orang yang hidup terbelenggu oleh kuasanya. Kalau di surga malaikat yang berperang melawan setan, tetapi di dunia ini Tuhan mempercayakan peperangan melawan kuasa Setan kepada anak-anak-Nya. Itulah sebabnya Paulus dalam suratnya berkata bahwa musuh kita bukan darah dan daging, tetapi kuasa jahat (Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara (Ef 6:11-12).