HUKUM TAURAT




TUHAN YESUS MENGGENAPI & MEREFORMASI HUKUM TAURAT

Matius 5:17-48

5:17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

5:21 Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.

5:22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.

5:23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,

5:24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.

5:25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.

5:26 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.

5:27 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.

5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

5:29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.

5:30 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.

5:31 Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.

5:32 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.

5:33 Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.

5:34 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah,

5:35 maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar;

5:36 janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun.

5:37 Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

5:38 Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.

5:39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.

5:40 Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu.

5:41 Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.

5:42 Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.

5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.

5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

5:46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?

5:47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?

5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

BAHASAN:

I. HUKUM TAURAT DI MATA TUHAN YESUS KRISTUS (Ayat 17-20)

II. REFORMASI YESUS KRISTUS SANG EMPUNYA HUKUM TERHADAP HUKUM TAURAT (Ayat 21-47)

1. Membenci - Membunuh

2. Membayangkan Zinah - Berzinah

3. Perceraian

4. Bersumpah

5. Hukum Pembalasan/ Lex Talionis vs Tindakan Nyata Kasih

6. Mengasihi Musuh

III. PENUTUP: KALIAN HARUS SEMPURNA

Re: TUHAN YESUS DAN HUKUM TAURAT

I. HUKUM TAURAT DI MATA TUHAN YESUS KRISTUS (Ayat 17-20)

Injil Matius ditulis untuk orang Kristen yang berasal dari orang Yahudi. Untuk mereka menjadi persoalan penting mengetahui bagaimana sikap Tuhan Yesus terhadap hukum-hukum dari dalam Perjanjian Lama.

Dalam ayat 17 diberi sebagai rumusan, umum bahwa Yesus tidak datang untuk meniadakan hukum Taurat dan kitab para nabi, melainkan untuk menggenapinya. Dengan hukum Taurat dimaksudkan perintah-perintah Tuhan dalam lima Kitab (pentateukh) yang pertama Perjanjian Lama, dan "kitab para nabi" ditambahkan supaya seluruh Perjanjian Lama disebutkan.

5:17 LAI TB, "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

KJV, Think not that I am come to destroy the law, or the prophets: I am not come to destroy, but to fulfil.

TR, μη νομισητε οτι ηλθον καταλυσαι τον νομον η τους προφητας ουκ ηλθον καταλυσαι αλλα πληρωσαι

Translit interlinear, mê {janganlah} nomisête {kalian menyangka} hoti {bahwa} êlthon {Aku sudah datang} katalusai {untuk membatalkan} ton nomon {hukum taurat} ê {atau} tous prophêtas {(kitab-kitab) para nabi} ouk {bukan} êlthon {Aku datang} katalusai {untuk membatalkan} alla {melainkan} plêrôsai {untuk memenuhi/ melakukan dengan penuh}

Beberapa tindakan Tuhan Yesus yang terdahulu membuat orang Farisi ini punya persangkaan sehingga Yesus Kristus berkata, 'mê nomisête', "janganlah kalian menyangka".

"Meniadakan", 'καταλυσαι - katalusai' dari kata 'καταλυω - kataluô' bermakna "membinasakan" (bandingkan dengan KJV 'to destroy') atau "memecahkan" kesatuan antara hukum Taurat dengan kitab para Nabi sebagai satu kesatuan.

ηλθον - êlthon 'Aku sudah datang': adalah suatu istilah yang sering dipergunakan Yesus yang berarti bahwa Ia sudah datang di dunia untuk menjalankan suatu tugas yang mulia yang diberi oleh Bapa. Tetapi apa yang dimaksudkan dengan "menggenapi perintah Tuhan dari dalam Perjanjian Lama"? Mungkin terjemahan yang paling baik ialah bahwa Yesus mau merealisasikan perintah-perintah itu secara penuh. Kata Yunani yang dipakai di sini ialah "πληροω - plêroô", yang berarti bahwa Tuhan Yesus mau melaksanakan dan menjelaskan perintah-perintah Allah dalam "ukuran penuh".

Mari kita kaji kata Inggris 'fulfill' dengan bahasa asli Perjanjian Baru. Matius 5:17 menulis 'πληρωσαι - plêrôsai', aorist aktif infinitif dari kata 'plêroô' dan jika ditelusuri asal-usulnya lagi, berasal dari 'πληρης - plêrês' ( =penuh), akhirnya berasal dari kata dasar 'πιμπλημι - pimplêmi (= mengisi). Selanjutnya kita kaji makna kata dasar πληροω - plêroô ini.

πληροω - plêroô, berarti 'memenuhi' dalam arti melakukan),

Online Bible Greek Lexicon memberikan pengertian kata ini sebagai [1] to make full, to fill up, i.e. to fill to the full; [2] to render full, i.e. to complete

The Complete Word Study Dictionary: New Testament, © 1992 AMG International Inc. menulis lebih komplit lagi, saya kutip garis besarnya saja.

'plêroô', sontracted plêrô, future 'plêrôsô', from 'plêrês', full, to make full, fill.

[1] Particularly, to fill a vessel or hollow place; passive.

[2] Figuratively, to fill, supply abundantly with something, impart richly, imbue with, followed by accusative, often also with an adjunct of that with which someone is filled or supplied.

[3] To fulfill, perform fully, with the accusative.

[4] To fulfill,bring to a full end, accomplish, complete.

Ada beberapa kata yang dibentuk pula dari kata 'plêroô' seperti 'anaplêroô' (diisi dari atas), 'ekpleroô' (diisi dari luar), 'plêrôma' (yang mengisi) dan 'sumplêroô' (diisi bersama-sama).

Untuk mempermudah penelaahan, saya kutip lagi ayat-ayat dengan kata 'plêroô' dan kata-kata bentukannya, Anda bisa cocokkan antara terjemahan King James Version dengan terjemahan LAI.

Matius 9:16, "Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal ('PLÊRÔMA') itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.

Lukas 3:5, "Setiap lembah akan ditimbun ('PLÊROÔ') dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan,"

Lukas 8:23, "Dan ketika mereka sedang berlayar, Yesus tertidur. Sekonyong-konyong turunlah taufan ke danau, sehingga perahu itu kemasukan ('SUMPLÊROÔ') air dan mereka berada dalam bahaya."

Yohanes 12:3, "Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak 'semerbak' ('PLÊROÔ') di seluruh rumah itu."

Yohanes 16:6, "Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita (Yunani: 'hê lupê [kesedihan] PEPLÊRÔKEN {ia sudah mengisi] humôn [kalian] tên kardian [hati]."

The Complete Word Study Dictionary menafsirkan Matius 5:17 dengan "mengakhiri", Yesus Kristus mengakhiri hukum Taurat sesuai dengan angka [4] di atas.

Dengan demikian, Matius 5:17 menegaskan bahwa Yesus Kristus adalah pelaku penggenap Hukum Taurat. Dalam dalam Ajarannya mencanangkan tatanan baru, yaitu Hukum yang baru, yaitu Hukum Kasih. Dimana setiap umat Kristus yang melaksanakan kasih, mereka juga telah menggenapi tuntutan-tuntutan Hukum Taurat. Dengan ini selaras dengan kata 'plêroô' dalam Roma 13:10 :

Roma 13:10

LAI TB, Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.

KJV, Love worketh no ill to his neighbour: therefore love is the fulfilling of the law.

TR, η αγαπη τω πλησιον κακον ουκ εργαζεται πληρωμα ουν νομου η αγαπη

Translit interlinear, hê agapê {kasih} tô plêsion {kepada sesama} kakon {yang jahat/ yang salah} ouk {tidak} ergazetai {melakukan} plêrôma {pemenuhan (perbuatan memenuhi/ melakukan)} oun nomou {hukum taurat} hê agapê {kasih (adalah)}

Kata kerja πληρωμα - plêrôma, plêroô berarti memenuhi dalam arti melakukan. Plêrôma bermakna 'perbuatan memenuhi (melakukan)'

Dalam Matius Pasal 5 ini, Yesus Kristus memberikan pengajaranNya dengan pijakan Hukum Taurat yang telah dikenal oleh masyarakat Yahudi, dan Yesus menekankan suatu taatanan baru dalam pelaksanaannya yaitu dengan pijakan Hukum Baru yang Ia canangkan, yaitu HUKUM KASIH. Kasih adalah Undang-undang Dasar Kerajaan Allah. Kata-kata "Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia" Adalah suatu petunjuk supaya orang Kristen terhindar dari perbuatan jahat bila mereka memelihara kasih. Maka menyusulah kesimpulan : KASIH ADALAH JALAN MEMENUHI HUKUM TAURAT.

Dalam Pasal 5 ini Yesus Kristus menjelaskan arti yang paling dalam dari perintah-perintah Tuhan itu." Nanti dalam ayat 21-48 Yesus hendak memberi contoh-contoh dari arti yang terdalam dari perintah-perintah Tuhan dalarn Perjanjian Lama itu.

5:18 LAI TB, Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi

KJV, For verily I say unto you, Till heaven and earth pass, one jot or one tittle shall in no wise pass from the law, till all be fulfilled.

TR, αμην γαρ λεγω υμιν εως αν παρελθη ο ουρανος και η γη ιωτα εν η μια κεραια ου μη παρελθη απο του νομου εως αν παντα γενηται

Translit interlinear, amên {sesungguhnya} gar {karena} legô {Aku berkata} humin {kepadamu} heôs an {sampai} parelthê {berlalu} ho ouranos {langit} kai {dan} hê gê {bumi} iôta {iota (titik)} hen {satu} hê {atau} mia {satu} keraia {garis kecil (dari sebuah huruf)} ou mê {pasti tidak} parelthê {berlalu} apo {dari} tou nomou {Taurat} heôs an {sampai} panta {semua} genêtai {terjadi}.

ιωτα - iôta adalah huruf Ibrani "YOD" atau "WAW", yang artinya "titik" dan garis kecil. huruf ini dalam tulisan Ibrani sering boleh saja dihilangkan.

"selama belum lenyap langit dan bumi ini" artinya pada masa ini --> ini menunjukkan keabadian Taurat itu.

dikontraskan dengan :

"satu ιωτα - iôta atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi"

Kata "ditiadakan": Yunani "παρελθη - parelthê' dari kata παρερχομαι - parerkhomai adalah kata yang sama dengan lenyap.

Dalam ayat 18 Kristus menegaskan hukum Taurat tidak akan ditiadakan, bahkan satu iota' (huruf Ibrani yang terkecil) dan satu titik (sebenamya satu garis kecil pada huruf-huruf Ibrani) tidak akan dihilangkan "sebelum semuanya terjadi". Ayat 18 ini banyak sekali diperdebatkan, bagi kalangan yang ingin menempatkan Syariat Taurat berlaku dalam ibadah Gereja ayat 18 ini seringkali dipakai sebagai dasar legitimasinya. Namun mereka mengabaikan frasa terakhir dari ayat ini yaitu "sebelum semuanya terjadi"

Perhatikan kata 'παρελθη - parelthê', "berlalu", diterjemahkan oleh LAI dengan "lenyap", KJV 'pass'. Kata itu ditulis dalam bentuk second aorist aktif subjunktif dari kata 'παρερχομαι - parerkhomai'. Bentuk second aorist ini hampir sama dengan 'past tense' dalam bahasa Inggris yaitu menyatakan sesuatu hal pernah terjadi atau pernah dilakukan. Tidak menyatakan terus-menerus atau berulang kali, melainkan perbuatan pada satu titik waktu, oleh karena itu biasanya digunakan terjemahan dalam simple past meskipun adakalanya diterjemahkan dalam 'present tense' seperti KJV.

Dari kaidah tata bahasa, ungkapan ini bermakna pada masa itu yaitu pada saat Yesus Kristus berkata demikian, bukan pada masa yang akan datang. Bandingkan dengan kata 'παρελθη - parelthê' ("berlalu") dalam ayat-ayat lain:

Matius 24:34, "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu ('parelthê'), sebelum semuanya ini terjadi."

Markus 14:35, "Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu ('parelthê') dari pada-Nya."

Frasa yang paling penting namun sering diabaikan dalam Matius 5:18 adalah frasa "sebelum semuanya terjadi"

"semuanya terjadi" : Yunani "γενηται - genêtai" dari kata γινομαι - ginomai. Kata ini sering dipakai oleh Matius untuk sesuatu yang terjadi sebagai penggenapan nubuat (bandingkan dengan Matius 1:22, 21:4, 24:6, 26:54, 56) sbb:

Matius 1:22 : Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi

Matius 21:4 : Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi

Matius 24:6 : Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.

Matius 26:54 : Jika begitu, bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian?

Mat 26:56 : Akan tetapi semua ini terjadi supaya genap yang ada tertulis dalam kitab nabi-nabi." Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.

Pada Matius 24:34-35 sejajar dengan Matius 5:18 :

Matius 24:34-35

24:34 LAI TB, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi

TR Translit, amên legô humin hoti ou mê parelthê hê genea autê heôs an panta tauta genêtai

24:35 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu

TR Translit, ho ouranos kai hê gê pareleusetai pareleusontai hoi de logoi mou ou mê parelthôsin

Kata γινομαι - ginomai dan παρερχομαι - parerkhomai sama-sama dipakai dalam ayat diatas. Maka bisa kita tarik kesimpulan bahwa pada masa ini tidak akan ada yang dilenyapkan dari Firman yang tertulis dalam Perjanjian Lama. Sampai semua yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama tentang Mesias sudah terjadi, dengan begitu artinya yang sepenuhnya sudah nyata. Dan karya Kristus telah menggenapinya di kayu salib, maka dengan ini Taurat itu telah tergenapi/ diakhiri oleh Kristus.

Selanjutnya kita teruskan ke ayat 19, supaya lebih :

5:19 LAI TB, Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

KJV, Whosoever therefore shall break one of these least commandments, and shall teach men so, he shall be called the least in the kingdom of heaven: but whosoever shall do and teach them, the same shall be called great in the kingdom of heaven.

TR, ος εαν ουν λυση μιαν των εντολων τουτων των ελαχιστων και διδαξη ουτως τους ανθρωπους ελαχιστος κληθησεται εν τη βασιλεια των ουρανων ος δ αν ποιηση και διδαξη ουτος μεγας κληθησεται εν τη βασιλεια των ουρανων

Translit interlinear, hos ean {siapa saja yang} oun {karena itu} lusê {meniadakan/memperlunak} mian {satu} tôn entolôn {dari perintah-perintah} toutôn {ini} tôn elakhistôn {yang paling kecil} kai {dan} didaxê {mengajarkan} houtôs {demikian} tous anthrôpous {orang-orang} elakhistos {yang paling kecil} klêthêsetai {ia akan dipanggil} en {didalam} tê basileia {Kerajaan} tôn ouranôn {Surga} hos d an {tetapi siapa saja} poiêsê {melakukan} kai {dan} didaxê {mengajarkan} outos {(orang) ini} megas {yang besar} klêthêsetai {akan dipanggil} en {didalam} tê basileia {kerajaan} tôn ouranôn {Surga}

Ayat diatas memperluas prinsip dari apa yang "digenapi" dengan datangnya Kristus, ke sikap para murid terhadap hukum Taurat.

Kata "λυση – lusê", verb – ditulis dalam bentuk aorist active subjunctive - third person singular

Dari kata λυω - luo, leksikon Yunani, to loosen -- break (up), destroy, dissolve, (un-)loose, melt, put off

Kata "λυση – lusê" (meniadakan/ memperlunak), yang dilakukan oleh orang-orang Farisi. Dengan cara penafsiran mereka yang kasuistik, mereka membuat Hukum Taurat itu dapat gampang dilaksanakan karena memperlemah (memperlunak) kuasa moral Hukum Taurat itu. Mereka akan "menduduki tempat yang paling rendah….., menduduki tempat yang paling tinggi…" artinya secara harfiah akan disebut "tak berarti"

Sebaliknya, Tuhan Yesus mengatakan "yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga".

segala perintah menunjuk kepada Hukum Taurat PL dan hal-hal yang segera menyusul, yakni rumusan Kristus yang lebih dalam tentang Hukum Taurat yang menunjukkan kepada penggenapan sesungguhnya (Matius 5:38, Matius 22:34-40 dst).

Maka setelah "semuanya terjadi" (Matius 5:18) dilaksanakan oleh Yesus Kristus, lahir, melakukan pelayanan pengabaran Injil, mati, dan bangkit. Ia sendiri yang adalah Empunya hukum Taurat menggenapi Taurat.

Untuk itulah, Rasul Paulus, seorang Ahli Taurat yang mengerti betul apa itu Taurat dan juga mengerti betul ucapan Tuhan Yesus tentang Taurat dapat mengatakan :

Roma 10:4

LAI TB, Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.

KJV, For Christ is the end of the law for righteousness to every one that believeth."

TR, τελος γαρ νομου χριστος εις δικαιοσυνην παντι τω πιστευοντι

Translit interlinear, telos {akhir/ kesudahan/ tujuan} gar {sebab} nomou {hukum taurat} khristos {Kristus (adalah)} eis {sehingga} dikaiosunên {status yg dibenarkan} panti {bagi setiap} tô {(orang) yang} pisteuonti {percaya}

Dalam terjemahan LAI-TB (dan KJV) urutan kata-kata ayat 4a dalam bahasa asli dibalik. Terjemahan harfiah berbunyi :

"Kegenapan/ kesudahan hukum Taurat ialah Kristus, demi kebenaran bagi tiap-tiap orang percaya"

Bandingkan terjemahan Douay-Rheims yang menulis demikian:

For the end of the law is Christ, unto justice to every one that believeth.

Dalam Perjanjian Baru, kata "τελος - telos" paling sering sebagai kata akhir/ end/ kesudahan sebagai lawan dari 'awal'. Disamping itu juga bermakna 'tujuan/ maksud' seperti dalam 1 Timotius 1:5. Tapi juga berunsur 'penggenapan' (bandingkan Lukas 22:37). Dan Yesus Kristuslah penggenap dari hukum Taurat itu. Dalam terjemahan KJV dan Douay-Rheims agaknya lebih mudah dipahami, karena kita tentu paham bahasa Inggris dalam memaknai 'the end of the law' di atas. Maksudnya pemanfaatan hukum Taurat untuk mengerjakan kebenaran, ataupun sebagai syariat agamawi sudah tidak diperlukan lagi. Karena umat Kristus telah menerima hukum yang baru, Hukum Kristus yaitu Hukum Kasih. Perbuatan kasih adalah suatu perbuatan2 yang memenuhi hukum Taurat.

Disini, bagaimanapun "telos" mengandung arti 'kesudahan, akhir'.

Dari kata dasar yang sama "telos" kita mengenal ungkapan : "Sudah genap, sudah berakhir, SUDAH SELESAI", "τετελεσται - tetelestai", dalam ayat ini :

Yohanes 19:30

LAI TB, Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

KJV, When Jesus therefore had received the vinegar, he said, It is finished: and he bowed his head, and gave up the ghost.

TR, οτε ουν ελαβεν το οξος ο ιησους ειπεν τετελεσται και κλινας την κεφαλην παρεδωκεν το πνευμα

Translit interlinear, hote {sesudah} oun {oleh karena itu} elaben {Dia menerima} to oxos {anggur asam} ho iêsous {Yesus} eipen {Dia berkata} tetelestai {sudah selesai} kai {dan} klinas {menunduk} tên kephalên {kepala} paredôken {Dia menyerahkan} to pneuma {Roh}

Perkataan terakhir dari 7 perkataan salib "tetelestai" (sudah selesai) menggunakan kata perfek yang berarti penebusan telah dilaksanakan, sekali untuk selamanya, efeknya terasa hingga kini. Perfect Tense dalam tata bahasa Yunani ini memiliki fungsi yang khas. Tidak ada padanan baik dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang mampu menyatakan makna yang terkandung di dalamnya secara utuh.

Perfect Tense melibatkan tiga gagasan: tindakan yang berlangsung intensif; tindakan yang mengarah pada titik penyelesaian; dan keberadaan dari hasil tindakan. Proses yang dilibatkan dalam Perfect Tense adalah proses yang telah mencapai penyelesaian dengan suatu hasil pasti dari sudut pandang pembaca.

Kembali ke Matius pasal 5, Yesus Kristus merujuk kepada diriNya yang akan segera mengajarkan kegenapan Taurat, revitalisasi dari Taurat yang Ia rumuskan dalam Hukum yang baru, yaitu HUKUM KASIH :

Matius 5:20

LAI TB, [color=green]Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

LAI TL, Karena Aku berkata kepadamu: Jikalau tiada kebenaranmu terlebih daripada kebenaran segala ahli Taurat dan orang Parisi, sekali-kali tiada dapat kamu masuk ke dalam kerajaan surga

NOTE:

Dalam LAI-terjemahan lama (TL) menerjemahkan kata Yunani: δικαιοσύνη - dikaiosunê, dengan "kebenaran", sedangkan LAI-TB menerjemahkannya "hidup keagamaan". Keagamaan berbau kepada inisyatif manusia, justru kurang tepat menggambarkan syarat masuk surga.

KJV, For I say unto you, That except your righteousness shall exceed the righteousness of the scribes and Pharisees, ye shall in no case enter into the kingdom of heaven.

TR, λεγω γαρ υμιν οτι εαν μη περισσευση η δικαιοσυνη υμων πλειον των γραμματεων και φαρισαιων ου μη εισελθητε εις την βασιλειαν των ουρανων

Translit, legô {Aku berkata} gar {tetapi} humin {kepada kalian} hoti {bahwa} ean mê {kecuali} perisseusê {menjadi lebih banyak} humôn {kalian} hê dikaiosunê {kebenaran} humôn {kalian} pleion {dari (kebenaran/ kesalehan)} tôn grammateôn {dari para ahli taurat} kai {juga} pharisaiôn {orang2 farisi} ou mê {pasti tidak} eiselthête {kalian akan masuj} eis {ke dalam} tên basileian {kerajaan} tôn ouranôn {sorga}

Disini padanan kata Yunani δικαιοσυνη - dikaiosunê, kebenaran (sedekah), dalam terjemahan lama (TL) lebih tepat daripada "hidup keagamaan" (TB). Keagamaan berbau kepada inisyatif manusia, justru kurang tepat menggambarkan syarat masuk surga.

lebih benar : lebih benar, bukan lebih besar! Ahli-ahli Taurat yang adalah orang-orang yang menganggap dirinya sebagai pengajar Hukum Taurat, dan Farisi adalah orang-orang yang mengaku mengerjakan hukum Taurat. Masuk ke dalam Kerajaan Surga itu tergantung pada hubungan dengan Allah dan ini harus diperlihatkan dalam kehidupan dan ajaran yang bersifat mendalam. Kita dituntut untuk melakukan kebenaran itu sebagai syarat untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga.

Tuhan Yesus mengatakan bahwa "hidup keagamaan" (kebenaran, yaitu sedekah) dari orang yang percaya kepada-Nya harus lebih benar daripada sedekahnya ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Ahli-ahli Taurat dan orang Farisi membuat banyak peraturan tambahan untuk hukum Taurat, tetapi seringkali melupakan inti hukum Taurat, yaitu kasih yang murni kepada Tuhan dan kasih yang murni terhadap sesama manusia. Siapa yang hidup tanpa kasih yang murni itu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Tuhan.

Berkaitan dengan Matius 5:18 yang sering disalah-artikan sebagai legitimasi Taurat berlaku juga bagi jemaat Kristus, marilah kita pahami lagi dengan perkataan yang diucapkan sendiri oleh Yesus Kristus :

Lukas 16:16

LAI TB, Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya.

KJV, The law and the prophets were until John: since that time the kingdom of God is preached, and every man presseth into it.

TR, ο νομος και οι προφηται εως ιωαννου απο τοτε η βασιλεια του θεου ευαγγελιζεται και πας εις αυτην βιαζεται

Translit Interlienar, ho nomos {(kitab) Taurat} kai {dan} hoi prophêtai {(kitab) nabi-nabi} heôs {hingga} iôannou {yohanes} apo tote hê basileia tou theou euaggelizetai kai pas eis autên biazetai

Cermati kata Yunani εως - "heôs", yang merujuk kepada "batasan waktu"

Meski Kata "berlaku" adalah tambahan dari penterjemah sebagai sajian terjemahan kontekstual. Namun hal tsb tidak "sepenuhnya salah" (jikalau ini hendak dipermasalahkan).

Kita juga dapat mengabaikan kata "berlaku" dalam terjemahan tsb. Tetapi kita akan menemui "kata spesifik" terhadap batasan waktu yaitu kata Yunani "heôs".

Kita akan pelajari kata Yunani "heôs", "hingga" yang jelas merujuk kepada waktu sebelum sesuatu terjadi, yang tidak dapat diterapkan sesudahnya. Sebagai contoh, kita lihat ayat-ayat berikut ini :

Matius 5:26

LAI TB, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum (HEÔS) engkau membayar hutangmu sampai lunas.

KJV, Verily I say unto thee, Thou shalt by no means come out thence, till (HEÔS) thou hast paid the uttermost farthing.

TR, αμην λεγω σοι ου μη εξελθης εκειθεν εως αν αποδως τον εσχατον κοδραντην

Translit amên legô soi ou mê exelthês ekeithen heôs an apodôs ton eskhaton kodrantên

1 Korintus 16:8

LAI TB, Tetapi aku akan tinggal di Efesus sampai (HEÔS) hari raya Pentakosta,

KJV, But I will tarry at Ephesus until (HEÔS) Pentecost.

TR, επιμενω δε εν εφεσω εως της πεντηκοστης

Translit epimenô de en ephesô heôs tês pentêkostês

Jika Yesus menyatakan Hukum Taurat HINGGA Yohanes. Artinya Yesus telah memproklamirkan bahwa Dia adalah Hukum yang baru itu sendiri. Yesus Kristus adalah Hukum. Ia berotoritas merombak dan mereformulasikan Hukum Taurat.

Kita harus menyadari bahwa Yesus Kristus justru "merombak hukum yang lama itu" menuju kepada kemunian HUKUM YANG BARU, yang lebih kepada hakikatnya yang bersifat moral spritual.

Kitab Yesaya telah menubuatkan tentang hal-hal yang berkaitan dengan ini:

Yesaya 42:1-4

42:1 LAI TB, Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum (MISH'PAT) kepada bangsa-bangsa.

MILT, "Lihatlah hamba-Ku, Aku akan menopang dia, yang terpilih, yang padanya jiwa-Ku berkenan. Aku menaruh Roh-Ku atas dia, dia akan menunjukkan keadilan (MISH'PAT) kepada bangsa-bangsa.

KJV, Behold my servant, whom I uphold; mine elect, in whom my soul delighteth; I have put my spirit upon him: he shall bring forth judgment (MISH'PAT) to the Gentiles.

Hebrew,

הֵן עַבְדִּי אֶתְמָךְ־בֹּו בְּחִירִי רָצְתָה נַפְשִׁי נָתַתִּי רוּחִי עָלָיו מִשְׁפָּט לַגֹּויִם יֹוצִֽיא׃

Translit interlinear, HEN {lihat} 'AV'DI {hamba-Ku} 'ET'MAKH-BO {yang Aku memegang di} BEKHIRI {Orang Pilihan-Ku} RATS'TAH {kepada-Nya aku berkenan} NAF'SHI {yang didalam jiwaku} NATATI {Aku menaruh} RUKHI {Roh-Ku} 'ALAV {ke atas-Nya} MISH'PAT {keadilan/ kebenaran (hukum yg menyatakan keadilan)} LAGOYIM {kepada bangsa2} YO'TSI {Dia akan menyatakan}

42:2 LAI TB, Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan.

MILT, Dia tidak akan berteriak, ataupun mengangkat suara, atau menyebabkan suaranya terdengar di jalan.

KJV, He shall not cry, nor lift up, nor cause his voice to be heard in the street.

Hebrew,

לֹא יִצְעַק וְלֹא יִשָּׂא וְלֹֽא־יַשְׁמִיעַ בַּחוּץ קֹולֹֽו׃

Translit interlinear, LO {tidak} YITS'AQ {dia akan berteriak} VELO {juga tidak} YISA {Sia akan menyaringkan suara} VELO-YASH'MI'A {juga tidak Dia akan memperdengarkan} BAKHUTS {di luar (di jalan)} QOLO {suara-Nya}

42:3 LAI TB, Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum (MISH'PAT).

MILT, Buluh yang pecah, tidak dia patahkan, dan sumbu yang memudar, tidak dia padamkan, dia akan menerbitkan keadilan (MISH'PAT) demi kebenaran.

MILT, Buluh yang pecah, tidak dia patahkan, dan sumbu yang memudar, tidak dia padamkan, dia akan menerbitkan keadilan demi kebenaran.

KJV, A bruised reed shall he not break, and the smoking flax shall he not quench: he shall bring forth judgment (MISH'PAT) unto truth.

Hebrew,

קָנֶה רָצוּץ לֹא יִשְׁבֹּור וּפִשְׁתָּה כֵהָה לֹא יְכַבֶּנָּה לֶאֱמֶת יֹוצִיא מִשְׁפָּֽט׃

Translit interlinear, QANEH {buluh} RATSUTS {yang patah} LO {tidak} YISH'BOR {Dia akan memutuskannya} UFISH'TAH {dan sumbu} KHEHAH {yang terbakar} LO {tidak} YEKHABENAH {Dia akan memadamkannya} LE'EMET {kepada kebenaran} YOTSI {Dia akan menyatakan} MISH'PAT {keadilan/ kebenaran (hukum yg menyatakan keadilan)}

42:4 LAI TB, Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum (MISH'PAT) di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya (TORAH).

MILT, Dia tidak akan gagal atau menjadi remuk sampai dia menegakkan keadilan (MISH'PAT) di bumi, dan pulau-pulau akan menanti-nantikan toratnya (TORAH)."

KJV, He shall not fail nor be discouraged, till he have set judgment (MISH'PAT) in the earth: and the isles shall wait for his law (TORAH).

Hebrew,

לֹא יִכְהֶה וְלֹא יָרוּץ עַד־יָשִׂים בָּאָרֶץ מִשְׁפָּט וּלְתֹורָתֹו אִיִּים יְיַחֵֽילוּ׃ פ

Translit interlinear, LO {tidak} YIKH'HEH {Dia akan padam/ gagal} VELO {dan tidak} YARUTS {Dia akan patah} 'AD-YASIM {sampai Dia menegakkan} BA'ARETS {di bumi ini} MISH'PAT {keadilan/ kebenaran (hukum yg menyatakan keadilan)} ULETORATO {juga kepada Hukum(TORAH)-Nya} 'IYIM {pada pulau-pulau} YEYAKHEILU {mereka menantikan}

Kitab Yesaya penuh dengan penyataan nubuat mengenai Sang Mesias yang akan datang dan kerajaan-Nya di bumi kelak. Ciri khas Sang Hamba (ayat 2-4). Hamba TUHAN itu tangguh walaupun dari luar nampak sederhana dan tidak terlalu "show-off" (berteriak di jalan2). Ia setia menegakkan hukum/ keadilan (MISH'PAT), serta tegar kokoh menopang mereka yang tertindas. Dan Dia-pun menegakkan Hukum-Nya/ Pengajaran-Nya (TORATO).

Menarik bahwa dalam ayat ke-4 ada tertulis kata "Hukum-Nya" Ibrani: תֹורָתֹו - TORATO, yaitu kata תּוֹרָה - TORAH plus pronomina suffix 3rd person masculine. Di sini mengandung suatu pemahaman bahwa Sang Mesias yang dinubuatkan di Kitab ini, Dia memiliki wewenang pada תּוֹרָה - TORAH dalam tatanan yang baru untuk keadilan umat manusia (MISH'PAT). kata מִשְׁפָּט - MISH'PAT. Arti dasar kata ini ialah, bahwa ada cara yg benar bagi seseorang untuk membawakan diri, dan cara yang benar untuk memperlakukan orang lain. Perangai atau tingkah laku ini dapat dipaksakan secara hukum. Proses menyatakan hak perseorangan ialah keadilan, dan jika seseorang melakukan kejahatan maka benarlah bahwa dia patut dihukum. Hak-hak Allah terungkap dalam undang-undang yg diberikan-Nya kepada manusia. MISH'PAT berarti juga keputusan yang tepat yg diberikan mengenai masalah-masalah yg sukar.

Yesus Kristus adalah Allah. Karena Ia Allah, Ia mempunyai otoritas :

1. Membuat hukum dan

2. Mereformulasi hukum-hukum.

Hukum yang telah direformulasi, tidak dapat dikatakan sebagai HUKUM LAMA (yang sudah ada)

Dia adalah HUKUM itu sendiri.

Inilah contoh Hukum-hukum yang telah dirombak itu, dan Tuhan Yesus mencanangkan Hukum-Nya ( תֹורָתֹו - TORATO):

Dari Kitab Matius :

5:21 Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.

5:22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.

5:27 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.

5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

5:31 Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.

5:32 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.

5:33 Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.

5:34 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah,

5:38 Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.

5:39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.

5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.

5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

Tuhan Yesus Kristus menunjukkan diriNya berotoritas penuh dalam legislasi hukum. Berkali-kali Ia menjejalkan pemurnian Hukum dengan mengkontraskan apa yang diterima manusia secara tidak murni/ tidak dalam kepenuhan Makna.

II. REFORMASI YESUS KRISTUS SANG EMPUNYA HUKUM TERHADAP HUKUM TAURAT (Ayat 21-47)

Sekarang kita kaji hukum-hukum yang telah dirombak-Nya menjadi Hukum-Nya ( תֹורָתֹו - TORATO) itu :

1. Membenci - Membunuh

5:21 LAI TB, Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.

KJV, Ye have heard that it was said of them of old time, Thou shalt not kill; and whosoever shall kill shall be in danger of the judgment:

TR, ηκουσατε οτι ερρεθη τοις αρχαιοις ου φονευσεις ος δ αν φονευση ενοχος εσται τη κρισει

Translit interlinear, êkousate {kalian telah mendengar} hoti {bahwa} errethê {(itu) telah dikatakan} tois {kepada orang2} arkhaiois {yang mula2/ dahulu} ou {jangan} phoneuseis {membunuh} hos d an {dan siapa saja yang} phoneusê {membunuh} enokhos {bersalah (dapat dituntut)} estai {ia adalah} tê krisei {kepada penghakiman/ penghukuman}

5:22 LAI TB, Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.

KJV, But I say unto you, That whosoever is angry with his brother without a cause shall be in danger of the judgment: and whosoever shall say to his brother, Raca, shall be in danger of the council: but whosoever shall say, Thou fool, shall be in danger of hell fire.

TR, εγω δε λεγω υμιν οτι πας ο οργιζομενος τω αδελφω αυτου εικη ενοχος εσται τη κρισει ος δ αν ειπη τω αδελφω αυτου ρακα ενοχος εσται τω συνεδριω ος δ αν ειπη μωρε ενοχος εσται εις την γεενναν του πυρος

Translit interlinear, egô {Aku} de {tetapi} legô {berkata} humin {kepada kamu} hoti {bahwa} pas {setiap} ho {(orang yang )} orgizomenos {memarahi} tô adelphô {saudara} autou {nya} eikê {tanpa suatu sebab} enokhos {bersalah (dapat dituntut)} estai {ia akan menjadi} tê krisei {kepada penghakiman/ penghukuman} hos d {(dan siapa saja)} an eipê {berkata} tô adelphô {kepada saudara} autou {nya} raka {hai orang '<edited>'} enokhos {bersalah (dapat dituntut)} estai {ia akan menajdi} tô sunedriô {kepada mahkamah} hos d {(dan siapa saja)} an eipê{berkata} môre {hai orang tolol (hai yang memberontak)} enokhos {bersalah (dapat dituntut)} estai {ia akan menjadi} eis {kedalam} tên geennan {neraka} tou puros {api}

Ayat 21-22. Di sini Tuhan Yesus mulai memberi contoh-contoh tentang arti yang dalam dari hukum Taurat. Ia menyebut hukum yang keenam dari "Kesepuluh Firman": "Kamu telah mendengar yang difirmankan oleh Tuhan kepada nenek moyang kita (di gunung Sinai): janganlah membunuh (Keluaran 20: 13); siapa yang membunuh harus dihukum (Bilangan 35:16-18)".

Perhatikan ayat diatas, betapa Yesus berani-beraninya "meningkatkan" standard moral terhadap apa yang telah difirmankan Allah dalam 'ASERET HADEVÂRÏM (Sepuluh firman) yang telah menjadi hukum baku diantara bani Israel. Yesus memperhadapkan "apa kata firman Allah" dengan "apa kata Yesus". Itu jelas tidak bisa dilakukan oleh "Akunya" Yesus dengan otoritas yang kurang dari Allah!. Maka, apa yang dikatakanNya dalam Matius 5:21-22a jelas adalah suatu perkataan Otoritas, dimana yang mengucapkan itu merasa diriNya adalah Allah.

Kalau hukum Taurat berbunyi: "jangan membunuh", maka hampir setiap orang di antara kita dapat berkata, bahwa ia belum pernah membunuh orang. Tetapi Yesus memperlihatkan arti yang dalam dari hukum itu; kita dapat "membunuh" orang yang lain dalam hati kita juga. Yesus mengatakan: "setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum". Di sini tidak dimaksudkan "kemarahan sebentar". Prof. W. Barclay menerangkan bahwa untuk "marah sebentar" dalam bahasa Yunani dipakai kata "θυμος - thumos". Tetapi di sini dalam naskah asli asli dipakai kata "οργη - orgê", yang berarti kemarahan yang tetap, atau dengan kata lain kebencian. Tuhan Yesus dengan.seluruh kewibawaan-Nya sebagai guru yang tertinggi ("Aku berkata") menerangkan bahwa kebencian adalah membunuh dalam hati dan sebab itu patut dihukum.

Kemudian Yesus menyebut kata-kata yang dipakai untuk menghina sesama manusia; itu juga semacam membunuh dan adalah hal yang melawan kasih terhadap sesama manusia. Kata-kata penghinaan itu diterjemahkan oleh LAI dengan bebas, sebagai "kafir" dan "jahil". Kata yang pertama dalam naskah asli berbunyi "raka", dan itu adalah suatu kata Aram yang berarti "orang yang kepalanya kosong". Kata yang kedua dalam naskah asli berbunyi: "moros" yang berarti "bebal", mungkin dengan arti sampingan "orang yang tidak mau mengenal Allah" (Mazmur 14:1: "Orang bebal berkata dalam hatinya: Tidak ada Allah").

Sebab itu kata "moros" itu dapat dianggap sebagai lebih keras dari kata "raka", dan mungkin sebab itu Yesus meningkatkan hukuman: siapa yang tanpa kasih menghina dengan kata-kata "engkau raka, yaitu kosong kepala" sepatutnya dihukum oleh Mahkamah Agama (Sanhedrin di Yerusalem), dan siapa yang tanpa kasih menghina dengan kata¬kata "engkau bebal, yaitu jahat" sepatutnya dihukum dalam neraka. Sekurang-kurangnya adalah jelas bahwa Yesus menerangkan arti yang dalam dari perintah "dengan membunuh"; kebencian dan juga kata-kata penghinaan yang muncul dari kebencian adalah semacam pembunuhan.

5:23 LAI TB, Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,

KJV, Therefore if thou bring thy gift to the altar, and there rememberest that thy brother hath ought against thee;

TR, εαν ουν προσφερης το δωρον σου επι το θυσιαστηριον κακει μνησθης οτι ο αδελφος σου εχει τι κατα σου

Translit, ean oun prospherês to dôron sou epi to thusiastêrion kakei mnêsthês hoti ho adelphos sou ekhei ti kata sou

5:24 LAI TB, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.

KJV, Leave there thy gift before the altar, and go thy way; first be reconciled to thy brother, and then come and offer thy gift.

TR, αφες εκει το δωρον σου εμπροσθεν του θυσιαστηριου και υπαγε πρωτον διαλλαγηθι τω αδελφω σου και τοτε ελθων προσφερε το δωρον σου

Translit, aphes ekei to dôron sou emprosthen tou thusiastêriou kai upage prôton diallagêthi tô adelphô sou kai tote elthôn prosphere to dôron sou

Ayat 23 dan 24. Dalam ayat ini dengan satu contoh dijelaskan bagaimana harus dipentingkan hubungan kasih dengan sesama manusia; apabila seorang mau membawa korban dan ia teringat bahwa saudaranya dapat menuduhnya dengan benar tentang sesuatu, baiklah ia lari dan berdamai dulu dengan mengakui kesalahannya. Dalam ayat 22, 23 dan 24 Yesus mempergunakan perkataan "saudara", yang berarti sesama Yahudi. Dalam "Khotbah di Bukit" Yesus berbicara kepada orang-orang Yahudi, dan karena alasan praktis itu Ia berkata tentang sesama Yahudi. Tetapi hal itu dengan sendirinya tidak boleh menghalangi kita dalam mengenakan kata-kata-Yesus kepada diri kita juga.

5:25 LAI TB, Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.

KJV, Agree with thine adversary quickly, whiles thou art in the way with him; lest at any time the adversary deliver thee to the judge, and the judge deliver thee to the officer, and thou be cast into prison.

TR, ισθι ευνοων τω αντιδικω σου ταχυ εως οτου ει εν τη οδω μετ αυτου μηποτε σε παραδω ο αντιδικος τω κριτη και ο κριτης σε παραδω τω υπηρετη και εις φυλακην βληθηση

Translit, isthi eunoôn tô antidikô sou takhu heôs hotou ei en tê hodô met autou mêpote se paradô ho antidikos tô kritê kai ho kritês se paradô tô hupêretê kai eis phulakên blêthêsê

5:26 LAI TB, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.

KJV, Verily I say unto thee, Thou shalt by no means come out thence, till thou hast paid the uttermost farthing.

TR, αμην λεγω σοι ου μη εξελθης εκειθεν εως αν αποδως τον εσχατον κοδραντην

Translit, amên legô soi ou mê exelthês ekeithen heôs an apodôs ton eskhaton kodrantên

Ayat 25 dan 26. Di dalam kedua ayat ini Yesus memberi suatu contoh lagi tentang hal memelihara hubungan kasih dengan sesama manusia. Apabila engkau mempunyai perkara dengan seorang lain dan pergi bersama-sama dengan dia kepada hakim, maka paling baik kalau dicoba mengadakan perdamaian di tengah jalan. Itulah kelakuan penuh kasih; banyak perkara di dunia tetap perkara, bahkan menjadi perkara yang semakin hebat, sebab dari dua pihak tidak ada satu yang mau menjadi yang pertama dalam hal mencari perdamaian.

Seperti dijelaskan di atas, Injil Matius ditujukan kepada orang Yahudi, di sana terdapat banyak istilah-istilah yang berlaku dalam budaya Yahudi yang tidak diberikan keterangannya, Tuhan Yesus menggunakan istilah "hutang" dalam Matius 5 ayat 26. "DOSA ADALAH HUTANG" dalam pola pikir semitik. Dosa tidak akan dapat diampuni tanpa ada harga yang dibayar.

Dalam kedua ayat ini Tuhan Yesus memberi suatu contoh tentang hal memelihara hubungan kasih dengan sesama. Apabila engkau mempunyai perkara dengan orang lain dan kemudian pergi bersama dia menghadap sang hakim, maka paling baik kalau dicoba mengadakan perdamaian di tengah jalan.

Sebab kalau perkara itu diteruskan, kita belum tentu tahu bahwa pihak kitalah nanti yang akan menang dalam pengadilan, bahkan perkaranya bisa menjadi2 dans emakin rumit. Banyak orang berpikir bahwa dirinya yang benar dan nanti pasti menang di pengadilan. Namun Yesus mengajarkan, selama masih ada dalam perjalanan (kehidupan kita di dunia) kita sudah bersedia mendamaikan diri kita dengan orang lain, jangan tunggu sampai menghadap Sang Hakim yang tertinggi di akhirat nanti.

Sebelumnya, Tuhan Yesus mengajar "membenci/ marah" kepada saudaranya juga termasuk membunuh (Matius 5:21-22a). Maka, janganlah sampai "dosa marah/ membenci" ini disimpan berlarut-larut sampai kita menghadap Sang Hakim. Karena pada saat itu kita tidak akan dapat membela diri kita (membayar dosa/ hutang)

Apabila "penjara" melambangkan neraka, maka kemungkinan pelunasan tidak akan ada. Tuhan Yesus dalam kiasannya di ayat 26 memberitahukan secara implisit dosa yang disimpan akan mendatangkan hukuman yang kekal. Alkitab dengan jelas menyebutkan bahwa orang2 yang ada di neraka akan berada disana untuk selama-lamanya (Matius 25:41,46) sebab hutang mereka tidak mungkin terbayar.

2. Membayangkan Zinah - Berzinah

Tidak melakukan zinah, belumlah cukup bagi hukum Kristus ( התורה של המשיח - HATORAH SHEL HAMASHIAKH), karena membayangkan zinah menurut ukuran-Nya, adalah sudah termasuk zinah!. Manusia tidak boleh berzinah dari sumbernya, yaitu dari dalam hati dan pikirannya yang penuh nafsu.

Matius 5:27-28

5:27 LAI TB, Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.

KJV, Ye have heard that it was said by them of old time, Thou shalt not commit adultery:

TR, ηκουσατε οτι ερρεθη τοις αρχαιοις ου μοιχευσεις

Interlinear, êkousate {kamu telah mendengar} hoti {bahwa} errethê {itu telah dikatakan} tois archaiois {dahulu kala} ou {janganlah} moikheuseis {berzinah}

5:28 LAI TB, Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

KJV, But I say unto you, That whosoever looketh on a woman to lust after her hath committed adultery with her already in his heart.

TR, εγω δε λεγω υμιν οτι πας ο βλεπων γυναικα προς το επιθυμησαι αυτης ηδη εμοιχευσεν αυτην εν τη καρδια αυτου

Translit interlinear, egô {Aku} de {tetapi} legô {berkata} humin {kepadamu} hoti {bahwa} pas {setiap (orang)} ho {yang (maskulin)} blepôn {memandang} gunaika {perempuan} pros {dengan maksud} to epithumêsai {menginginkan dengan maksud birahi} autês {kepadanya (feminin)} êdê {karena itu kini} emoikheusen {ia telah berzinah dengan} autên {dia (feminin)} en {di dalam} tê kardia {hati} autou {-nya (maskulin)}

Ayat di atas memang lebih ditekankan untuk laki-laki, sekalipun tentu juga berlaku untuk perempuan.

Catatan :

- ο – ho, definite article - nominative singular masculine

- βλεπων – blepôn, verb - present active participle - nominative singular masculine dari kata βλεπω – blepô. Leksikon Yunani : to look at -- behold, beware, lie, look (on, to), perceive, regard, see, sight, take heed.

- επιθυμησαι – epithumêsai, verb - aorist active middle or passive deponent, dari kata επιθυμεω - epithumeô leksikon Yunani: to set the heart upon, i.e. long for (rightfully or otherwise) -- covet, desire, would fain, lust (after).

Ayat 27-28 - "Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya".

Kata-kata "setiap orang yang memandang" dalam Alkitab bahasa asli (Yunani) menggunakan bentuk masculine / laki-laki.

Mengapa ditekankan pada laki-laki? Karena pada umumnya orang perempuan baru terangsang melalui sentuhan, sedangkan orang laki-laki sudah terangsang melalui penglihatan.

Dan cukup menyentakkan, ketika Yesus melanjutkan ayat tersebut dengan ayat 29-30, yang amat tajam hukumannya.

Jaminsen

Welcome, TO BE LIKE JESUS

Post a Comment

Previous Post Next Post