KARAKTER KRISTUS




KARAKTER IKRISTUS MENURUT 4 INJIL SINOPTIK

Empat Kitab Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes) menampilkan beragam catatan tentang hidup dan ajaran Yesus Kristus. Keempat penulis dalam Injil ini mencatat tentang karya, ajaran, kematian dan kebangkitan-Nya. Kitab-kitab ini ditulis antara 30-60 tahun setelah penyaliban Yesus. Yesus sendiri tidak meninggalkan tulisan. Kitab-kitab Injil merupakan catatan kisah-kisah dan laporan dari para saksi mata yang selama bertahun-tahun disampaikan secara lisan. Keempat Injil ini mempunyai penekanan tentang siapa itu Yesus yakni:

1. NJIL MATIUS, MENEKANKAN KEPADA YESUS SANG RAJA
Yesus membawa kabar baik bagi semua bangsa, bukan hanya bagi bangsa yang hidup dibawah Hukum Taurat. Yesus mengundang setiap orang untuk percaya, mengabdi kepada Allah, dan mengasihi sesama.

2. INJIL MARKUS, MENEKANKAN KEPADA YESUS ADALAH HAMBA ALLAH YANG MEDERITA
Injil Markus merupakan Injil yang paling pendek, bahasanya sederhana, tetapi kisahnya penuh daya. Injil Markus banyak berkisah tentang mukjizat dan penyembuhan yang Yesus lakukan. Namun, dalam pandangan Markus, mukjizat terbesar Yesus adalah sengsara dan kematian-Nya.

3. INJIL LUKAS, MENEKANKAN KEPADA YESUS ADALAH MANUSIA YANG SEMPURNA
Tema utama yang diangkat Lukas adalah perhatian Yesus kepada orang-orang miskin. Ia mewartakan Injil bagi mereka (4:18, 7:22); orang-orang miskin itu diberkati oleh Allah (6:20); diundang masuk dalam perjamuan surgawi (14:13,21). Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Manusia yang sempurna, tidak ada dosa.

4. INJIL YOHANES, MENEKANKAN KEPADA YESUS ADALAH ALLAH YANG KEKAL
Yesus memperlihatkan bahwa Dia adalah Anak Allah yang penuh kuasa dan bahwa Ia sedang melaksanakan apa yang menjadi kehendak Allah, yaitu menganugerahkan kehidupan baru bagi semua orang. Kehidupan yang kekal adalah anugerah yang diberikan oleh Allah melalui kurban Kristus di kayu salib. Dia menyatakan ke-Allahan-Nya di dalam kebangkitan dari antara orang mati dan hidup untuk selama-lamanya.
Berikut adalah karakter atau sifat dari Kristus yang peneliti amati dalam keempat Injil. Matius, Markus, Lukas dan Yohanes memaparkan sifat-sifat yang dimiliki oleh Kristrus.

1. Kristus memiliki hati yang taat (obedience heart), Tunduk kepada Firman Allah (submit to God’s word)

Taat kepada kehendak Bapa; Yesus datang kepada Yohanes pembaptis untuk dibaptis olehnya (Mat.3:13-15; Mrk. 1:9-11; Luk. 3:21,22). Yesus mengetahui dengan pasti apa yang sedang Ia lakukan yakni untuk menggenapi seluruh kehendak Allah. Ketaatan Yesus kepada Bapa menjadi suatu tanda kerendahan hati-Nya dan ada suatu pengakuan dari Bapa[1] sendiri kepada Yesus bahwa Ia mengasihi Dia dan berkenan kepada-Nya. Roh Kudus turun ke atas-Nya. Mat.3:16-17 . . .inilah Anak-Ku yang kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.

Secara lahiriah Yesus melakukan hal-hal yang rohani, Ia berpuasa selama 40 hari dan 40 malam yang menyebabkan dia merasa lapar[2]. Dalam keadaan lapar, iblis mulai menggoda Yesus dan menawarkan makanan sebagai kebutuhan untuk orang yang lapar. Yesus dapat bertahan menghadapi cobaan iblis dengan tunduk pada Firman Allah. Yesus berkata: ada tertulis . . .artinya Yesus sangat mengetahui pasti kebenaran yang tertulis. Setiap kali iblis menawarkan godaannya, setiap kali itu juga Yesus mengatakan: ada tertulis. Sampai Yesus mengusir iblis tersebut, sebab ada tertulis . . . (Mat.4:1-10; Luk. 4:1-12)

Pengakuan Yesus kepada murid-murid-Nya bahwa Dia menundukkan diri pada Bapa. Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya (Yoh. 4:34)

Yesus sangat mengetahui apa yang akan terjadi pada-Nya yakni Dia akan diserahkan dan dibunuh. Di taman Getsemani, Ia berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya. . . .”Ya Abba, ya Bapa, . . .ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki.”[3] (Mrk. 14:17-36)

2. Kristus penuh dengan hati belas kasihan, Dia tidak egois (mercifull/ full of love, He is not selfish)

Yesus menyembuhkan orang sakit, (Mat. 8:1-16; 9:2,6-7), anak kepala rumah ibadat (Mat. 9:18,23-25; Mrk. 5:22-24, 35-42), menyembuhkan seorang perumpuan yang megalami sakit pendarahan selama dua belas tahun (Mat. 9:20-22; Mrk. 5:25-34), menyembuhkan orang buta (Mat. 9:27-30; 20:30-34[4]), menyembuhkan orang lumpuh, orang timpang, orang bisu dan banyak lagi yang lain (Mat. 15:30,31; Mrk. 2:3-12), menyembuhkan ibu mertua Simon (Mrk. 1:30-34), menyembuhkan orang yang sakit kusta[5] (Mrk. 1:40-42); membangkitkan anak seorang janda di Naim (Luk. 7:13-15)
Yesus membebaskan orang dari keterikatan/belenggu/ kerasukan setan (Mat. 8:28-32; Mrk. 1:23-26), menyembuhkan orang bisu yang kerasukan setan (Mat. 9:32,33; 12:22; 15:22-28)
Belaskasihan Yesus untuk menyelamatkan orang yang berdosa; Dia datang untuk memanggil orang berdosa (Mat. 9:12,13)
Belaskasihan Yesus kepada orang banyak. Sekalipun Dia mau sendiri namun ketika orang banyak datang kepada Dia, Yesus melayani mereka. Yesus tidak egois[6] (Mat. 14:14-21)
Yesus berbelaskasihan kepada orang banyak dan memberi mereka makan (Mat. 15:32-39; Mrk. 6:34-44; 8:1-9)
Kedatangan Yesus ke dunia hanyalah untuk menyatakan kasih-Nya supaya manusia itu diselamatkan oleh Allah (Yoh. 3:16,17)

3.Kristus adalah seorang yang lemah lembut

Menghadapi orang ahli Taurat, Yesus mempu bersikap lembut. Yesus mengetahui pikiran mereka, dan Ia bertanya: "Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu? (Mat. 9:3-6)
Pengakuan dari Yesus sendiri: karena Aku lemah lembut dan rendah hati . . .(Mat. 11:29)

4. Kristus tidak membeda-bedakan orang/ status (Crist never diferentiate people)

Matius, seorang pemungut cukai diajak oleh Yesus untuk menjadi murid-Nya (Mat. 9:9,10; Mrk. 2:14-17; Luk. 5:27,28)
Bagi orang Yahudi, pemungut cukai adalah orang-orang berdosa dan mereka tidak bergaul dengan mereka, namun Yesus mematahkan paham tersebut. Yesus makan bersama-sama mereka. Yesus berkata bahwa Ia datang untuk orang berdosa supaya mereka bertobat (Luk. 5:27-32)
Dari setiap kalangan usia Yesus perhatikan. Ketika murid-murid melarang orang membawa anak-anak kecil untuk didoakan oleh Yesus, maka Yesus menjelaskan bahwa orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga (Mat. 19:13-14; Mrk. 10:13-16).[7]
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendegarkan Dia. Yesus datang untuk mencari yang terhilang (Luk. 15:1-25)[8]

5. Kristus pembawa ketenangan (peace maker)

Ketika murid-murid-Nya mengalami ketakutan, Dia berkata: tenanglah! Aku ini, jangan takut (Mat. 14:27; Mrk. 6:50)

6. Kristus berkarakter hamba/melayani (bondservant)

Yesus rela menderita, Dia yang mengatakannya kepada murid-murid bahawa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga (Mat. 16:21,24)
Penjelasan Yesus kepada murid-murid-Nya: sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani (Mat. 20:28; Mrk. 10:45).[9]
Yesus tidak membela diri sekalipun Dia dapat melakukannya. Ketika diperhadapkan dengan saksi-saksi yang berusaha untuk menjatuhkan hukuman mati kepada Dia, Yesus tetap diam dan tidak menjawab apa-apa (Mrk. 14:55-61; 15:4,5)

7. Kristus berkarakter pengampun (great forgiver)

Jawaban Yesus terhadap pertanyaan Petrus tentang mengampuni. . . .samapai tujuh puluh kali tujuh kali[10] (Mat. 18:22).

8. Kristus berkarakter hikmat (full wisdom)

Yesus memberi jawab kepada imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi tentang baptisan Yohanes (Mat. 21:23-27; Mrk. 11:27-33)
Yesus memberi jawab kepada orang farisi yang berusaha untuk mencobai Dia tentang pembayaran pajak kepada kaisar (Mat. 22:15-22; Mrk. 12:14-17), tentang hukum dalam hukum taurat (ay.35-40; Mrk. 12:28-34)
Jawaban Yesus kepada orang Saduki[11] tentang kebangkitan bahwa orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di surga (Mat. 22:23-33; Mrk. 12:18-27)
Jawaban Yesus kepada orang-orang Farisi tentang perceraian (Mrk. 10:2-12)

9. Kristus berkarakter Setia (faithful).

Janji penyertaan Yesus adalah bukti kesetiaan-Nya (Mat. 28:20) Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.
Kematian Yesus di kayu salib adalah kesetiaan-Nya kepada Bapa, menuntuskan misi Bapa, menyatakan kasih-Nya.

10.  Kristus penuh perhatian[12]/ pengamatan (attentivel/ observing)

Yesus mengamati orang-orang yang ada di Bait Allah, ketika mereka memberikan persembahan. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya bahwa sesungguhnya persembahan yang diberikan oleh janda miskin tadi adalah lebih banyak dari persembahan orang-orang kaya. Sebab janda itu memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yakni seluruh nafkahnya (Mrk. 12:41-44)
Yesus memperhatikan semua umat-Nya, perhatian-Nya lebih dari pada apapun di dunia ini. Oleh karena itu, jangan takut! hidup ini sangat berharga. Jangan kamu kuatir akan hidupmi! (Luk. 12:6,7, 22-36).[13]

11. Kristus berkarakter rendah hati (lowprofile)

Pengakuan dari Yesus sendiri: sebab aku lemah lembut dan rendah hati . ..(Mat. 11:29)
Mukjizat-mukjizat yang Yesus lakukan tidak membuat Dia memegahkan diri sebab semua Dia lakukan karena belas kasihan (kasih). Ada kalanya Yesus berkata kepada orang-orang untuk tidak memberitahukan kepada siapa pun juga tentang mukjizat yang Dia perbuat pada orang tersebut. Contoh: seorang yang sakit kusta (Luk. 5:12-14); anak Yairus yang dibangkitakan dari kematian (Luk. 8:56)

12. Kristus berkarakter loyal; bekerja dengan tuntas (work totally)

Yesus tidak membeda-bedakan hari. Ketika orang ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi selalu berpegang pada hari Sabat dimana tidak boleh bekerja pada hari itu, namun Yesus justru menunjukkan kuasa-Nya. Yesus menyembuhkan orang sakit, melepaskan seorang perempuan yang dirasuk roh selama delapan belas tahun sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya (Luk. 6:6-10; 13:11-13; 14:1-4)
Yesus sangat mengetahui dasar melakuka semua pekerjaan-Nya (pada hari sabat pun Dia bekerja) sebab Dia adalah Tuhan atas hari sabat dan Dia meneladani Bapa (Yoh. 5:17) Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.
Yesus sangat mengetahui bahwa pekerjaan-Nya adalah melakukan sesuai dengan tujuan pengutus (pemberi tugas) dan Dia sudah menyelesaikan pekerjaan itu.[14]

13. Kristes penuh dengan kesabaran (Full of paient)

Yesus menganalogikan pohon ara yang tidak berbuah namun masih diberi kesempatan untuk hidup (Luk. 13:6-9)
Orang-orang Farisi selalu berusaha untuk menjebak Yesus, namun dengan penuh kesabaran Dia memberi jawab kepada mereka.

KESIMPULAN

Pribadi Kristus adalah teladan yang sempurna. Di dalam Dia manusia akan memahami tentang Allah dan kehendak Allah. Yesus yang adalah Allah mengambil rupa sama seperti manusia bahkan menjadi seorang hamba. Teladan hidup telah Dia tinggalkan untuk umat manusia supaya manusia itu menjadi segambar dengan Dia dan rupa Kristus semakin nyata dalalam kehidupan sehari-hari secara personal yang akan terpancar pada orang lain sehingga mereka juga dapat mengenal Kritus.
Prinsipnya adalah manusia itu akan semakin kecil dan Allah yang akan semakin bertambah-tambah di dalam manusia tersebut (Yoh. 3:30). Menjadi seorang hamba, rela menderita untuk menyelamatkan manusia. Puncak dari penderitaan tersebut adalah salib sebagai awal dari kemuliaan. Yesus hidup untuk selama-lamanya, menjadi sasaran dari penyembahan semua manusia yang hidup mereka senantiasa ada di dalam karakter Kristus.
[1] Konsep tritunggal sangat jelas pada ay. ini yakni: Bapa (Allah Bapa) yang mengasihi Yesus (Allah Anak) dan Roh Kudus (Allah Roh Kudus) turun ke atas Yesus.
[2] Rasa lapar yang dialami oleh Yesus merupakan salah satu tanda yang menunjukkan bahwa Yesus adalah manusia (100 %) – ingat pelajaran Kristologi.
[3] Pengakuan dalam doa Yesus sangat jelas menyatakan ketundukan-Nya kepada Bapa yang mengutus Dia. Kehendak Bapa yang jadi. Ketundukan pada Bapa akan memampukan saya untuk melakukan Firman-Nya.
[4] Hati Yesus tergerak oleh belas kasihan lalu Ia menjamah mata dua orang buta dan seketika itu juga mereka melihat dan mengikut Yesus.
[5] Hati Yesus penuh dengan belas kasihan: . . .Aku mau . . .sesuai dengan permintaan orang kusta tadi: kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.
[6] Daniel Alexander (misionaris): musuh Injil adalah orang yang egois.
[7] Secara implisit dikatakan bahwa untuk mendapat bagian dalam Kerajaan Surga, harus menjadi seperti anak-anak. Mengigat pasal 18 yang membahas tentang pengampunan, maka sangat jelas sekali bahwa hal ini berkaitan dengan “hati anak-anak”. Mereka sangat mudah untuk mengampuni, mereka sangat polos dan tidak mengingat-ingat kesalah orang lain.
[8] Yesus mengumpamakan domba yang hilang, dirham yang hilang dan anak yang hilang. Domba yang hilang dan dirham yang hilang dicari dan ditemukan kembali. Namun anak yang hilang datang kembali ke rumah ayahnya dengan suatu kesadaran atas segala kesalahannya. Ketika bapaknya melihat maka timbullah belaskasihan dan dia pun berlari menyambut anak yang hilang tersebut. Dalam pengertian sang bapak dia menebukan anaknya yang telah mati dan hidup kembali, dia telah hilang dan ditemukan kembali (Luk. 15:32).
[9] Pelayanan yang Yesus lakukan sampai Ia memberikan nyawa-Nya (hidup-Nya sendiri yang dikurbankan). Totally ministry, do all Father will (melakukan segala yang Bapa kehendaki).
[10] 70x7x hal ini bukan berbicara tentang suatu total jumlah dari pengampunan, namun Yesus mengajarkan dalam konsep pengampunan adalah tanpa batas (turus harus mengampuni). Yesus adalah teladan yang sempurna; Dia telah mengampuni semua dosa saya (yang tadinya saya tidak dapat bayar atau lunaskan) bdn ay. 23-35). Itu sebabnya saya harus belajar untuk dapat mengampuni orang lain bdn Mat. 6:12 “doa Bapa kami” . . .seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami . . .
[11] Orang Saduki merupakan kelompok orang yang tidak percaya adanya kebangkitan.
[12] Yesus selalu memperhatikan keadaan di sekeliling, Dia mengamati dengan sangat baik dan memberi pengajaran yang sangat tepat. Contoh persembahan dua peser seorang janda yang lebih besar dari persembahan orang-orang kaya dalam jumlah yang besar.
[13] Perhatian Allah sampai pada rambut di kepala terhitung semua. Bukankah manusia itu sangat istimewa di hadapan-Nya?, manusia itu sendiri tidak mengetahui akan hidupnya namun Allah Mahatahu.
[14] Yoh. 4:34 . . .melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya

Jaminsen

Welcome, TO BE LIKE JESUS

Post a Comment

Previous Post Next Post