RANCANGAN MANUSIA

 


YESUS MENEBUS MANUSIA DARI KUASA DOSA, KUASA IBLIS & KUASA MAUT

KETAATANYA ===> Mengalahkan DOSA

Roma 5 : 19
Jadi sama seperti oleh KETIDAKTAATAN satu orang semua orang telah menjadi orang BERDOSA, demikian pula oleh ketaatan satu orang SEMUA ORANG MENJADI BENAR.

Roma 5 : 21
supaya, sama seperti DOSA BERKUASA DALAM ALAM MAUT, demikian KASIH KARUNIA BERKUASA OLEH KEBENARAN untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.

Ibrani 5 : 8-9
Dan SEKALIPUN IA ADALAH ANAK, Ia telah belajar menjadi TAAT DARI APA YANG TELAH DIDERITANYA, dan SESUDAH IA MENCAPAI KESEMPURNAANNYA, IA MENJADI POKOK KESELAMATAN YANG ABADI BAGI SEMUA ORANG YANG TAAT PADANYA.  

KEMATIANNYA ===> Mengalahkan IBLIS

Ibrani 2 : 14
Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh KEMATIANNYA IA MEMUSNAHKAN DIA,  YAITU IBLIS,  YANG BERKUASA ATAS MAUT;

KEBANGKITANNYA ===> Mengalahkan MAUT

1 Korintus 15 : 25
Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah MELETAKKAN SEMUA MUSUHNYA DI BAWAH KAKINYA.

1 Korintus 15 : 26
Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah MAUT.

Roma 6 : 9
Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: MAUT TIDAK BERKUASA LAGI ATAS DIA.

1 Korintus 15:55-57
15:55 Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu? " 15:56 Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. 15:57 Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.

HANYA SALIB KRISTUS YESUS YANG DAPAT MEMUASKAN SEMUA SIFAT ALLAH

1. KASIHNYA YG SEMPURNA
3. KEADILANNYA YG SEMPURNA
2. KUASANYA YG SEMPURNA
3. KEKUDUSANNYA YG SEMPURNA
4. KESUCIANNYA YG SEMPURNA
5. KODRATNYA YG SEMPURNA

TUJUAN MANUSIA DICIPTAKAN

Kejadian 1 : 26
Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut GAMBAR dan RUPA Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

Efesus 1 : 4
Sebab DI DALAM DIA Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita KUDUS dan TAK BERCACAT di hadapan-Nya.

1 Yohanes 3 : 2-3
Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, KITA AKAN SAMA SEPERTI DIA, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, MENYUCIKAN DIRI SAMA SEPERTI DIA yang adalah SUCI.

Efesus 1 : 5-6
DALAM KASIH Ia telah menentukan kita dari semula OLEH YESUS KRISTUS UNTUK MENJADI ANAK-ANAKNYA, sesuai dengan KERELAAN KEHENDAKNYA, supaya TERPUJILAH KASIH KARUNIANYA YANG MULIA, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.

1 Petrus 1 : 20
IA TELAH DIPILIH SEBELUM DUNIA DIJADIKAN, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada ZAMAN AKHIR.

Roma 8 : 28-29
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi MEREKA YANG MENGASIHI DIA,  yaitu BAGI MEREKA YANG TERPANGGIL SESUAI DENGAN RENCANA ALLAH. (29) Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi SERUPA dengan GAMBAR ANAKNYA, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi YANG SULUNG di antara banyak saudara.

RANCANGAN SEMULA MANUSIA

Rancangan atau rencana semula Allah menciptakan manusia agar SEGAMBAR dan SERUPA dengan Allah merupakan rencana penciptaan manusia dengan keadaaan unggul dibanding dengan mahluk ciptaan lainnya (kej. 1:26). Allah tidak pernah bermaksud menciptakan sesuatu yang bercacat dan bercela. Allah yang sempurna adalah Allah yang menciptakan sesuatu yang pasti juga sempurnaItulah sebabnya dalam (Kejadian 1:31) Firman Tuhan mengatakan bahwa SEGALA SESUATU YANG DICIPTAKANNYA SUNGGUH AMAT BAIK. Sungguh amat baik menunjuk kepada kesempurnaan ciptaan-Nya. 

Namun harus dipahami bahwa kesempurnaan yang diciptakan oleh Allah bukan berarti sudah selesai, artinya Allah mau manusia harus mengembangkan diri untuk bisa berkeadaan mencapai demuth atau serupa dengan Allah. 

Dalam Kejadian 1:26 Firman Tuhan mencatat: Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Ada dua kata penting dalam ayat ini yaitu GAMBAR dan RUPA yang tertulis dalam bahasa Ibrani : TSELEM dan DEMUTH

Menciptakan manusia segambar (tselem) dan serupa (demuth) dengan Allah barulah dalam bentuk rencana Allah dan belum terlaksana sebab keserupaan itu merupakan proses yang harus dilalui secara natural lewat sekolah kehidupan yang dipimpin Roh Kudus. 

Kata tselem menunjuk pada komponen-komponen(konstruksi) yang ada pada Allah yang juga pada manusia, yaitu pikiran, perasaan, dan kehendak. Adapun demuth-nya adalah kualitas dari komponen-komponen tersebut. Setiap individu memilik kurikulum pendidikan tersendiri sesuai dengan rencana Tuhan menciptakan setiap individu tersebut sebab setiap orang mempunyai kodrat dosa namun memiliki tingkat kerusakan yang berbeda-beda juga. Setiap pribadi harus meresponi karunia yang diberikan Allah kepada kita yaitu: Salib, Injil, Roh Kudus dan penggarapan Allah dengan mengerjakan keselamatan kita masing-masing dengan takut dan gentar, bentuk respon kita terhadap anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita adalah dengan cara menjadi murid yang baik dan taat kepada Tuhan Yesus. Pada kenyataannya Allah hanya menciptakan manusia menurut gambar-Nya (tselem), tetapi rupanya (demuth) belum. Demuthnya harus dikembangkan oleh Adam dan Hawa melalui ketaatan mereka kepada perintah dan kehendak Allah sesuai dengan jangka waktu yang diberikan Allah kepada mereka (Hukum roh kehidupan). 

Hal ini jelas tertulis di dalam Kejadian 1:27, "Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka". Manusia sudah memiliki komponen yang sama dengan yang Allah miliki yaitu Pikiran, perasaan dan kehendak namun belumlah memiliki kualitas yang sama dengan yang Allah miliki. 

Adam diberi tanggung jawab untuk mengembangkan diri sebagai bentuk tanggung jawabnya agar dapat serupa dengan Allah dengan mentaati segala perintah Allah dan tidak mengkonsumsi buah pengetahuan baik dan jahat. Dalam hal ini buah pengetahuan yang baik dan yang jahat sangat besar kemungkinanya buah dalam artian figuratif dan arti sesungguhnya adalah Adam lebih mendengar atau menyerab apa yang disampaikan oleh iblis daripada perintah dari Allah, sehingga akibatnya Adam tidak tidak dapat mencapai kualitas hidup (zoe) yang distandartkan Allah. 

Oleh sebab itu Allah memerintahkan Adam untuk bermultiplikasi dengan beranak cucu memenuhi seluruh bumi, diberi kuasa untuk mengelola atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi dan menaklukkan seluruh yang ada didalamnya. 

Perintah untuk menaklukkan harus dimengerti bahwa Allah menghendaki Adam dan Hawa dalam kehendak bebasnya dapat menaklukkan segala sesuatu yang bertentangan dengan kehendak-Nya, termasuk menaklukkan iblis yang telah jatuh yang digambarkan dalam bentuk binatang ular. Faktanya Adam gagal mengalahkan iblis malah lebih memilih apa yang dikatakan iblis daripada apa kata Tuhan sehingga ADAM MENJADI GAGAL MENDAPATKAN KEMULIAAN ALLAH yang telah disediakan baginya. 
Manusia bertanggung jawab mengembangkan diri untuk menjadi lengkap dan utuh, yang sama dengan mencapai kesempurnaan seperti yang dikehendaki oleh Allah. Tetapi ternyata manusia gagal mencapai kesempurnaan seperti yang dikehendaki oleh Allah. Kejatuhan manusia ke dalam dosa membuat manusia telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23)

“Kata KEHILANGAN” dalam Roma 3:23 dalam teks aslinya adalah HUSTEREO yang dapat berarti gagal mencapai tujuan, tidak mencapai akhir, GAGAL (KEHILANGAN/MATI) POTENSI menjadi pengikut yang mengambil bagian dalam kekudusan dan kodrat Allah, rendah dalam kualitas dan kelayakan. 

Akibat Keberdosaan manusia, Allah tidak bisa mendidik manusia sebagaimana mestinya sebab ROH KUDUS TIDAK BISA BERDIAM DALAM DIRI MANUSIA (ROH KUDUS HANYA BISA BEKERJA DARI LUAR DENGAN BATAS DAN KONDISI TERTENTU) selain karena masih seteru Allah akibat pelanggaran Adam, manusia masih daging adanya sehingga tidak mampu mencapai standar manusia ideal seperti yang dikehendaki oleh Allah. Manusia gagal menjadi manusia yang sempurna menurut Allah. 

Akibat kegagalan Adam dan Hawa menemukan Gambar dan Rupa Allah, mengakibatkan keturunannya menjadi menurut gambar dan rupa Adam.

Dalam Kejadian 5:3 yang tertulis: Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia memperanakkan seorang laki-laki menurut RUPA DAN GAMBARNYA, lalu memberi nama Set kepadanya. Kata rupa dan gambar dalam teks aslinya (Kej. 5:3) adalah tselem dan demuth (צַלְמֵ֖ ×“ְמוּתֵּ֑). SET MEMILIKI RUPA DAN GAMBAR ADAM, BUKAN RUPA DAN GAMBAR ALLAH. Hal ini hendak menunjukkan bahwa anak yang dilahirkan oleh Adam segambar dengan “diri Adam”, sama kualitasnya dengan Adam yang sudah jatuh dalam dosa. Tselem dan demuth-nya sama dengan Adam, yaitu kualitas manusia yang telah jatuh dalam dosa yang tidak bisa lagi bertumbuh atau berkembang mencapai kualitas tselem dan demuth seperti yang dikehendaki oleh Allah. Inilah yang dimaksud Alkitab bahwa semua manusia telah “terjual di bawah kuasa dosa”. Manusia berkeadaan berkodrat dosa.

Keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus bertujuan mengembalikan manusia kepada rancangan Allah semula tersebut. Hal ini sama artinya agar manusia kembali diberi PELUANG/POTENSI menjadi sempurna seperti Bapa, kembali diberi peluang mencapai kualitas(demut) pikiran, perasaaan dan kehendak yang searah, sejalan dan seirama dengan Bapa di surga.

Itulah sebabnya Bapa mengutus anak-Nya yang tunggal, Tuhan Yesus mengosongkan diri menjadi sama dengan manusia untuk menjadi penebus dosa dunia dan memberikan Injil serta Roh Kudus agar kita yang menerima Dia diberi KUASA/HAK/POTENSI supaya menjadi anak-anak Allah , supaya bisa dididik, dibentuk dan diubahkan agar kembali kepada rancangan Allah yang semula untuk dapat menjadi serupa dan segambar dengan Allah dalam moral kesuciannya, dalam irama hidup yang selalu memiliki kesesuaikan dengan kehendak Allah. 

Di dalam Roma 8:29 dikatakan: Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk MENJADI SERUPA DENGAN GAMBAR ANAKNYA, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Oleh sebab itu Tuhan memerintahkan kita untuk menjadikan semua bangsa menjadi murid-Nya. 

Perintah Tuhan untuk menjadikan semua bangsa menjadi murid-Nya harus dipahami bukan supaya menjadi murid kita, tetapi menjadikan semua orang datang kepada Tuhan untuk belajar menjadi murid Tuhan dan dimuridkan oleh-Nya secara pribadi, dan panggilan itu juga termasuk untuk diri kita. Panggilan menjadi murid-Nya dan menjadikan semua bangsa menjadi murid Tuhan Yesus adalah panggilan seumur hidup kita untuk terus diubahkan, disempurnakan dalam kebenaran dan kesucian hidup sehingga dapat menjadi saksi-saksi Tuhan untuk dapat memberitakan kebenaran Injil/kebenaran Allah yang dapat mengubahkan seseorang untuk hidup didalam rancangan-Nya semula. 

Itulah sebabnya Allah harus mendidik kita dan menggarap kita melalui segala kejadian-kejadian hidup kita agar kita dapat mengenakan bagian didalam kekudusan-Nya dan menjadi anak-anak Allah yang sah (Huios) dan bukan lagi anak-anak gampang, anak-anak yang tidak sah (Nothos) (Ibrani 12:6-10). Seharusnya inilah hal yang paling utama yang menjadi ketertarikan sepanjang umur hidup kita, inilah yang dimaksud Tuhan Yesus agar kita mencari kerajaan Allah dan kebenarannya sebab Tuhan menghendaki kita dapat menemukan dan mengenakan kualitas hidup seperti rancangan-Nya semula dimana Tuhan rindu memberikan rahasia "kualitas kehidupan kerajaan Allah (Zoe) dengan segala kelimpahannya. 

Kelimpahan disini adalah kelimpahan penyingkapan dan pewahyuan lapisan-lapisan rahasia kebenaran kerajaan Allah bagi mereka yang memiliki hati lapar dan haus akan kebenaran dan yang mengasihi Allah. Sebagai umat yang mengenal Allah, kita seharusnya tidak lagi khawatir tentang hal-hal minor, seperti soal penghidupan apa yang hendak kami makan, minum dan pakai yang adalah fokus hidup yang dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah yang seharusnya dapat diselesaikan dengan tanggung jawab terhadap kuasa yang dipercayakan oleh Bapa untuk mengelola sebab Bapa di surga tahu kita memerlukan semuanya itu. Kalau mau dapat berkat jasmani bekerjalah sungguh-sungguh, kalau mau pintar belajar yang rajin, kalau mau sehat jaga pola makan, istirahat yang cukup, rajin olah raga, dan jaga keseimbangan gizi dll.

Didalam Ibrani 5:8-9 dikatakan: 8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, 9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, Setelah Tuhan Yesus mencapai kesempurnaan-Nya Ia menjadi pokok keselamatan artinya dapat menjadi penggubah atau teladan yang sempurna bagi mereka yang taat kepada-Nya, perlu digarisbawahi kata yang sangat penting disini adalah kata “taat” yang berarti tanpa ketaatan tidak akan bisa disempunakan sampai seperti Yesus. 

Orang percaya harus memberi dirinya dididik, dimuridkan oleh Tuhan menjadi murid-Nya, sehingga dapat diubahkan, disempurnakan keberadaan kualitas hidupnya (Zoe-nya) dan menjadi serupa dengan Dia yang telah menjadi yang sulung bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. 

Dengan demikian setiap orang percaya yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat harus mengisi sepanjang hidupnya di bumi hanya untuk proses pemuridan atau proses penyempurnaan menjadi serupa dengan Yesus atau menjadi sempurna seperti Bapa di surga yang adalah sempurna sehingga dapat diutus menjadi saksi-Nya kepada semua orang, bangsa-bangsa dan sampai keujung bumi. Untuk mencapai target tersebut setiap orang percaya harus memfokuskan diri sebagai murid Kristus dan tidak boleh memiliki agenda lain agar terjadi proses peyempurnaan dengan lengkap sampai pada titik dimana kita memiliki "rupa" Allah yg bisa dilihat dari karakter kita yang mencerminkan karakter Allah. Dalam hal ini cerminan karakter Allah yang bisa terpancar dalam kehidupan kita  seperti: moral, integritas, kesucian hidup, kekudusan dan kecerdasan roh kita sehingga apa yang kita pikirkan, rasakan dan lakukan akan sesuai dengan kehendak Allah, pada titik itulah kita telah menemukan kemuliaan Allah yang hilang atau telah kembali kepada rancangan Allah semula.


Jaminsen

Welcome, TO BE LIKE JESUS

Post a Comment

Previous Post Next Post